HERNIA
INGUINALIS
Pembimbing:
Alfin Chair
dr. Dian Adi, Sp.BA
Putri Sukma Dewi
SMF Ilmu Kesehatan Mata Pocut Keumala Hayati
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
PENDAHULUAN
Kejadian Hernia inguinalis yang dilaporkan pada anak-anak
berkisar dari 0,8 % sampai 4,4 %
bayi dengan kelahiran prematur lebih tingginya insiden terhadap
kasus hernia 16-25%
Laki-laki jauh lebih mungkin untuk mengalami terjadinya hernia,
dengan rasio male-to-female yang dilaporkan antara 3:1 dan 10:1.
Letak 60% sebelah kanan, 10% sebelah kiri.
RPK:
Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan hal seperti pasien
RPO:
Tidak ada
Riwayat Imunisasi:
Pasien imunisasi dasar lengkap
Riwayat Nutrisi:
0-6 bulan ASI
6-12 bulan ASI + MPASI
1-2 tahun ASI + MPASI + Susu Formula
2-12 tahun Makanan biasa
VITAL SIGN
Hidung : sekret (-), deviasi septum (-) Ekstremitas : akral hangat (+),
edema (-/-), sianosis (-),
Telinga : sekret (-) Capillary Refill Time < 2 detik.
Paru Jantung
Inspeksi : bentuk ekscavatum simetris Inspeksi : Ictus cordis terlihat di ICS V
Palpasi : nyeri tekan (-), SF ka = SF ki Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V
Perkusi : Sonor/Sonor Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-),Auskultasi: bising (-), reguler dengan
wheezing (-/-) HR 120x/menit.
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
Abdomen
Inspeksi : Perut kembung (+), distensi (+)
Auskultasi : Peristaltik usus (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Genitalia
Inspeksi : Kesan normal
Anus
Inspeksi : Lubang anus (+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
23 Januari 2017
Hemoglobin 8,7 gr/dL *
Hematokrit 29 % *
Eritrosit 3,6 106/mm3 *
Trombosit 47 103/mm3 *
Leukosit 2,6 103/mm3 *
Eosinofil 6%
Basofil 1%
Netrofil batang 0%*
Netrofil segmen 56 %
Limfosit 24 %
Monosit 13 % *
Natrium 139 mmoL/L
Kalium 2,6 mmoL/L *
Klorida 112 mmoL/L *
DIAGNOSIS BANDING
Hernia inguinal
Hidrokel testis/funikulokel.
Varikokel
Limfadenopati inguinal
Abses inguinal
DIAGNOSIS
Hernia Inguinal
PENATALAKSANAAN
PLANNING
- Rencana operasi hernioktomi
- Selasa 24/1/2017 Puasa 6 jam sebelum operasi
- Cek elektrolit setelah koreksi
RADIOLOGI
Systisis dengan
hidronefrosis bilateral
dengan asites
Buli tidak tampak kelainan
PROGNOSIS
Jenkins JT, O'Dwyer PJ. Inguinal hernias. BMJ. Feb 2008 2;336(7638):269-72
Patofisiologi
Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke 8 dari
kehamilan, terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut. Penurunan
testis tersebut akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi
tonjolan peritoneum disebut dengan prosesus vaginalis peritonea.
Bila bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi
rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam beberapa hal
sering belum menutup, karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang
kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka.
Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2
bulan. Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanal
terbuka terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia
inguinalis
R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 1997. Hal 700-718
Manifestasi Klinis
Ditemukan saat mandi oleh orang tua
Riwayat hilang timbulnya benjolan diselangkangan,
labia, atau scrotum
Menonjol nyata saat tekanan intra abdomen
meningkat seperti menangis
Anak dewasa mengeluhkan ketidaknyamanan pada
daerah inguinal
Pemeriksaan fisik
R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC.
Jakarta. 1997. Hal 700-718
Pemeriksaan Ziemen Test.
Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu
(biasanya oleh penderita). Hernia kanan diperiksa dengan
tangan kanan. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada:
jari ke 2 : hernia inguinalis lateralis.
jari ke 3 : hernia ingunalis medialis.
jari ke 4 : hernia femoralis.
Pemeriksaan Thumb Test.
Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan
penderita disuruh mengejan.
Bila keluar benjolan berartihernia inguinalis medialis.
Bila tidak keluar benjolan berartihernia inguinalis
lateralis.
Differential diagnosis
Hidrokel testis/funikulokel.
Varikokel
Limfadenopati inguinal
Abses inguinal
R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC.
Jakarta. 1997. Hal 700-718
PENATALAKSANAAN
Hernia Inguinalis tidak dapat sembuh secara spontan dan
harus dilakukan pembedahan karena keberadaan risiko
tinggi terjadinya inkarseta. Para orang tua dapat
diinstruksikan untuk melakukan tekanan secara lembut
pada tonjolan dari hernia inguinal sampai perbaikan
dilakukan.
Pada bayi prematur, para ahli bedah merekomendasikan repair saat bayi
memiliki berat badan 2 kg
Kapur P, Caty MG, Glick PL. Pediatric Hernia and Hydroceles. Pediatr Clin North Am. Aug 1998;45(4):773-89
TERIMAKASIH