PENDAHULUAN
teratogenik, dan infeksi khususnya infeksi virus. Salah satunya adalah himen
imperforata. 1
Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang melingkari orifisium
vagina dan mempunyai satu atau beberapa lubang yang memungkinkan keluarnya
aliran darah menstruasi. Himen imperforata adalah kelainan kongenital ringan sering
dijumpai, yaitu tidak terbentuk lubang himen (hiatus himenalis). Sehingga tidak
mungkin terjadi aliran darah pada saat menstruasi, molimina menstruasi (rasa sakit
saat waktunya menstruasi tanpa diikuti pengeluaran darah) terjadi tiap bulan. Suatu
kegagalan perkembangan vagina untuk membuat suatu saluran pada lingkaran himen.
tersalurnya darah menstruasi sehingga terjadi timbunan yang dapat mencapai ruangan
1
BAB 2
LAPORAN KASUS
Nama : Nn. A
Usia : 17 tahun
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
No. MR : 37.62.78
2.2 ANAMNESIS
RPS : Nn.P0A0 datang ke Poli Obgyn RSU Cut Meutia dengan keluhan
2
dirasakan keras dan nyeri jika ditekan. Pasien sempat tidak bisa
selang, setelah itu bisa BAK lagi. Riwayat keluar darah dari
BAB (+) normal. Riwayat demam (-). 10 hari SMRS pasien merasa
punggung kiri. Muntah (-), mual (-), pusing (-), nyeri ulu hati (-),
R. Operasi : Disangkal
R. Haid :
Menarke : -
Siklus haid: -
Lama haid : -
Nyeri haid : -
3
2.3 Pemeriksaan Fisik
A. Status Present :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,80 C
BB : 45 kg
TB : 155 cm
B. Status Generalis :
1. Kepala : normochepali
2. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), radang (-/-), pupil
4. Mulut : tidak ada gangguan dalam membuka rahang, tampak arkus faring,
uvula dan palatum molle, Tonsil T1/T1, darah (-), susunan gigi baik, gigi
palsu (-)
4
7. Thoraks
a. Pulmo
b. Jantung
8. Abdomen
Perkusi : timpani
9. Ekstremitas
Superior : tanda trauma (-/-), deformitas (-/-), oedem (+/+) sianosis (-/-)
Inferior : tanda trauma (-/-), deformitas (-/-), oedem (+/+) sianosis (-/-)
5
C. Status Ginekologi
RT : Tidak diperiksa
L : 13-18
HB 12.7 g%
P : 12-16
LED - - -
L : 4,5-6,5
6 3
Eritrosit 4,1 10 /mm
P : 3,8-5,8
HCT 37,8 % 37 – 47
MCV 81,9 Fl 80 – 94
MCH 26,6 Pg 27 – 31
MCHC 33 g/dl 33 – 37
6
PLT 219 103/mm3 150 – 450
RDW 12,7 % 10 - 15
2. Pemeriksaan USG :
Kesan : hematokolpos
Kesan :
Hematometra + Hematokolpos
7
2.5 Resume
Nn. P0A0 mengeluh nyeri perut bagian bawah yang dirasakan sejak 4 bulan
terakhir yang memberat dalam 2 minggu SMRS. Disertai benjolan di perut kiri bawah
yang dirasakan semakin hari semakin membesar sejak 1 bulan SMRS, awalnya
benjolan sebesar kepalan tangan kemudian membesar menjadi 2x lipatnya, keras dan
nyeri jika ditekan. Pasien sempat tidak bisa BAK selama 1 hari, kemudian berobat ke
dokter dan dipasang selang, setelah itu bisa BAK lagi. Riwayat keluar darah dari
kemaluan (-), riwayat sudah pernah haid sebelumnya (-).10 hari SMRS benjolan
rata, nyeri tekan (+). Pemeriksaan ginekologi : Tampak hymen menutupi seluruh
introitus vagina, warna kemerahan, hymen buldging (+), darah (-). Pemeriksaan USG
1) Hymen Imperforata
2) Ateresia Vagina
3) Kista Vagina
Hymen Imperforata
8
2.8 Penatalaksanaan
a. Rencana Penatalaksanaan
b. Penatalaksanaan
- IVFD RL 20 gtt/i
- Dower Cateter
- Cefadroxil 2 x 500 mg
c. Laporan Operasi
- Prosedur Operasi :
Pasien dibaringkan di atas meja operasi dengan infus dan kateter terpasang
baik.
9
Dibawah anestesi spinal dilakukan vulva hygiene lalu ditutup dengan doek steril
kecoklatan kental.
Dilakukan insisi pada septum dimulai dari arah jam 12 ke jam 3, lalu ke arah
jam 6, kemudian ke arah jam 9 lalu berakhir pada arah jam 12.
2.9 Follow Up
Tanggal S O A P
10
Kamis, Nyeri perut Ku : Baik Hymen - Tindakan Hymenektomi
20 Feb (+), Nyeri TD : 110/80mmHg Imperforata + hari ini.
2014 panggul (+) N : 86 x/menit Hematometra+ - Konsul Sp.An (+)
P : 24 x/menit Hematokolpos - Hb : 12,7
S : 36,5ºC - Th/
- IVD RL 20 gtt/i
- Pemasangan D/C (+)
2.10 Prognosis
11
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Embriologi
terjadi akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi cedera atau infeksi.
sinus urogenital, berbentuk membrane mukosa yang tipis. Hymen berasal dari
endoderm epitel sinus urogenital, dan bukan berasal dari duktus mullerian. Hymen
lumen vagina dan vestibulum. Hymen merupakan lipatan membrane irregular dengan
berbagai jenis ketebalan yang menutupi sebagian orifisium vagina, terletak mulai dari
12
Hymen Imperforata terbentuk karena ada bagian yang persisten dari membran
urogenital dan terjadi ketika mesoderm dari primitive streak yang abnormal terbagi
mukokolpos yang berasal dari jaringan fibrous dan jaringan lunak antara labium
minora sulit dibedakan dengan tidak adanya vagina. Aplasia dan atresia vagina terjadi
dan lubang vagina hanya berupa lekukan kloaka. Pokorny & Kozinetz (1988)
menerangkan bahwa secara anatomi, hymen pada wanita usia prepubertas (anak-
anak) dengan masalah organ genitalia, dijumpai konfigurasi berupa hymen fimbrae,
2.2 Definisi
yang solid tanpa lubang. Hymen imperforata merupakan salah satu dari penyebab
Pseudoamenorrhea / Cryptomenorrhea (haid ada, tetapi darah haid tidak keluar) yang
bersifat kongenital dan abnormalitas ini terjadi pada bagian distal saluran genitalia
wanita.2
Pada Kasus :
13
2.3 Epidemiologi
• Insiden terjadinya hymen imperforata adalah sebesar 0.1% dari seluruh wanita
usia pubertas.
• Dari 147 gadis premenstruasi dengan usia 63 bulan, < 1% mengalami hymen
2.4 Etiologi
tetapi dapat juga terjadi akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi
cedera atau infeksi. Secara embriologi, hymen merupakan sambungan antara bulbus
sinovaginal dengan sinus urogenital, berbentuk membrane mukosa yang tipis. Hymen
berasal dari endoderm epitel sinus urogenital, dan bukan berasal dari duktus
lipatan membrane irregular dengan berbagai jenis ketebalan yang menutupi sebagian
orifisium vagina, terletak mulai dari dinding bawah uretra sampai ke fossa
navikularis.2
membrane urogenital dan terjadi ketika mesoderm dari primitive streak yang
14
Imperforata tanpa mukokolpos yang berasal dari jaringan fibrous dan jaringan lunak
antara labium minora sulit dibedakan dengan tidak adanya vagina. Aplasia dan atresia
Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu akan
terjadi molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang dialami setiap
bulan. Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus atau anak kecil. Vagina
terisi cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila diketahui sebelum pubertas, dan
vagina akan keluar cairan mukoid yang merupakan kumpulan dari sekresi serviks.
Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 13-15 tahun, dimana gejala mulai
tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari satu siklus menstruasi
Hymen Buldging
15
Darah yang terkumpul di dalam vagina (hematokolpos) menyebabkan hymen
mukosa hymen. Keluhan yang timbul pada pasien adalah rasa nyeri, kram pada perut
selama menstruasi dan haid tidak keluar. Bila keadaan ini dibiarkan berlanjut maka
darah haid akan mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, sehingga
terjadi dilatasi dan darah haid akan mengisi kavum uteri (Hematometra).2
Tekanan intra uterin mengakibatkan darah dari kavum uteri juga dapat
(perlengketan) pada fimbriae dan ujung tuba, sehingga darah tidak masuk atau hanya
Gejala yang paling sering terjadi akibat over distensi vagina, diantaranya
rasa sakit perut bagian bawah, nyeri pelvis dan sakit di punggung bagian belakang.
Gangguan buang air kecil terjadi karena penekanan dari vagina yang distensi ke
uretra dan menghambat pengosongan kandung kemih. Rasa sakit pada daerah supra
16
pubik bersamaan dengan gangguan air kecil menimbulkan disuria, urgensi,
inkontinensia overflow, selain itu juga dapat disertai penekanan pada rectum yang
hymen imperforata, 10 pasien diantaranya mengalami distensi uterus dan vagina yang
luas, setelah diamati sampai usia dewasa, seluruh pasien mengalami endometriosis
pelvik, diduga akibat menstruasi retrograde yang terjadi ke dalam rongga abdolmen,
Pada Kasus :
• Benjolan di perut kiri bawah yang dirasakan semakin hari semakin membesar,
Pemeriksaan Fisik
10x5x3 cm, konsistensi kistik, terfiksir, permukaan rata, nyeri tekan (+)
17
2.7 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
urinalisa. 3
b. Pemeriksaan Imaging
Foto abdomen (BNO-IVP), USG abdomen serta MRI Abdominal dan pelvis
pemeriksaan MRI.
USG dan MRI sebagai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah ada
18
2.7 Diagnosis Banding
- Septum vagina
- Kista vagina
2.8 Penatalaksanaan
TINDAKAN PEMBEDAHAN
dilakukan insisi/ hymenotomi dengan cara sederhana dengan melakukan insisi silang
(gambar 1) atau dilakukan pada posisi 2, 4, 8 dan 10 arah jarum jam disebut insisi
Pendapat lain mengatakan, bila dijumpai hymen imperforata pada anak kecil/
balita tanpa menimbulkan gejala, maka keadaan diawasi sampai anak lebih besar dan
keadaan anatomi lebih jelas, dengan demikian dapat diketahui apakah yang terjadi
Pada insisi silang tidak dilakukan eksisi membrane hymen, sementara pada
insisi stellate setelah insisi dilakukan eksisi pada kuadran hymen dan pinggir mukosa
Tindakan insisi saja tanpa disertai eksisi dapat mengakibatkan membrane hymen
19
Untuk mencegah terjadinya jaringan parut dan stenosis yang mengakibatkan
dispareunia, eksisi jaringan jangan dilakukan terlalu dekat dengan mukosa vagina.
Setelah dilakukan insisi akan keluar darah berwarna merah tua kehitaman yang
kental. Sebaiknya posisi pasien dibaringkan dengan posisi fowler. Selama 2-3 hari
darah tetap akan mengalir, disertai dengan pengecilan vagina dan uterus. Selain itu,
Evaluasi vagina dan uterus perlu dilakukan sampai 4-6 minggu paska
pembedahan, bila uterus tidak mengecil, perlu dilakukan pemeriksaan inspeksi dan
dilatasi serviks untuk memastikan drainase uterus berjalan dengan lancar. Bila
20
Insisi Stellate dilakukan pada posisi arah jam 2, 4, 8 dan 10
Tiap kuadran dieksisi ke arah lateral, tepi dari mukosa hymen dijahit dengan benang
delayed absorbable.
(1) The patient is placed in the dorsal (2) The hymenal tags are grasped by
lithotomy position. The perineum tissue forceps, and a small Metzenbaum
is prepped and draped. The labia scissors is inserted through the opening.
are retracted. Stellate incisions are made to open the
vaginal canal. If mucus is present, it is
gently irrigated away with saline
solution.
21
(3) As each stellate tag is elevated with
tissue forceps, it is excised at the
introital level, and its base is sutured
with interrupted 3-0 synthetic
absorbable suture.
Atlas of Pelvic Surgery (online edition) Clifford R. Wheeless, Jr., M.D. and Marcella
L. Roenneburg, M.D.
2.9 Komplikasi
2.10 Prognosis
kasus setelah dilakukan pembedahan. Dari hasil studi menunjukkan wanita dengan
hymen imperforata dapat mengalami siklus menstruasi normal dan kehamilan seperti
biasanya. Terdapat 10% kasus hymen dapat dapat tertutup kembali pada teknik
22
BAB 4
KESIMPULAN
pembentukan organ tubuh. Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang
merupakan
DAFTAR PUSTAKA
12 Maret 2014.
5. Wim, de Jong dan Sjamsuhidayat. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC
23