Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat dalam Menjalani Program Dokter Internship Indonesia Palembang, 2023
dr. Teuku Shaquil Hakeem
Pendamping; dr. Fransiska Pembimbing: dr. Fabrero Andro Dwi Fauzan, Sp.B, FINACS
Program Internship Dokter Indonesia
RS MYRIA/CHARITAS KM 7 Palembang, Indonesia 2023 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA (ANATOMI)
Gambar 2.1 Anatomi Dinding Abdomen
TINJAUAN PUSTAKA (DEFINISI) • Hernia merupakan suatu protrusi ataupun penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. • Pada hernia abdomen, isi perut yang menonjol melalui defek ataupun bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding abdomen. • Pada dasarnya, hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia. TINJAUAN PUSTAKA (EPIDEMIOLOGI) • 75% dari semua kasus hernia pada dinding abdomen muncul di daerah sekitar lipat paha. • Secara epidemiologi, diketahui bahwa hernia indirect lebih banyak dibandingkan dengan hernia direct yaitu 2:1, dimana hernia femoralis lebih mengambil porsi yang lebih sedikit. • Hernia sisi kanan diketahui lebih sering terjadi daripada di sisi kiri, dengan perbandingan pria dan wanita untuk jenis hernia indirect adalah 7:1. TINJAUAN PUSTAKA (BAGIAN HERNIA)
Gambar 2.5 Bagian-Bagian Hernia
TINJAUAN PUSTAKA (JENIS HERNIA) TINJAUAN PUSTAKA (JENIS HERNIA) TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) • Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia Ingunalis Medialis. • Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirecta yang artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen. • Hernia ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya terletak di sebelah lateral Vasa epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis dikarenakan kelainan kongenital meskipun ada yang didapat. TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) Tipe Hernia Deskripsi Hernia Hubungan Dibungkus Onset Gejala dengan Vasa Fascia Epigastrica Spermatica Inferior Interna
Hernia Penojolan melewati cincin inguinal Lateral Ya Congenital &
ingunalis dan biasanya merupakan kegagalan bisa pada lateralis penutupan cincin ingunalis interna dewasa pada waktu embrio setelah penurunan testis
Hernia Keluarnya langsung menembus fascia Medial Tidak Dewasa
TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) • Pasien mengeluh tonjolan di lipat paha, pada beberapa orang nyeri dan membengkak saat aktivitas berat. • Seringnya hernia ditemukan pada saat pemeriksaan fisik misalnya pemeriksaan kesehatan sebelum masuk kerja. • Beberapa pasien mengeluh sensasi nyeri yang menyebar hingga bagian scrotum. Dengan bertambah besar maka diikuti rasa yang tidak nyaman dan rasa nyeri. • Pada umumnya hernia direct akan memberikan gejala yang sedikit dibandingkan hernia ingunalis lateralis dan juga kemungkinannya lebih berkurang untuk menjadi inkarserasi atau strangulasi. TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) • Pada pemeriksaan hernia pasien harus diperiksa dalam keadaan berdiri dan berbaring dan juga diminta untuk batuk. • Kita dapat mengetahui besarnya cincin eksternal dengan memasukan jari ke annulus. • Jika pasien diminta untuk batuk pada pemeriksaan jari dimasukan ke annulus dan tonjolan terasa pada sisi jari maka itu hernia direct. Apabila terasa pada ujung jari maka itu hernia ingunalis lateralis. TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) • Pada hernia direct benjolan akan terasa pada bagian depan melewati Trigonum Hesselbach’s dan kebalikannya pada hernia ingunalis lateralis. • Jika hernianya besar maka pembedaanya dan hubungan secara anatomi antara cincin dan juga kanalis inguinalis sulit dibedakan. • Pada kebanyakan pasien, hernia inguinal tidak dapat ditegakkan secara akurat sebelum dilakukan operasi. TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) • Hernia ingunalis harus dioperasi meskipun terdapat beberapa kontraindikasi. • Penanganan ini untuk semua pasien tanpa memandang umur inkarserasi dan juga strangulasi dimana hal yang ditakutkan dibandingkan dengan resiko operasinya. • Pada pasien geriatri sebaiknya dilakukan operasi elektif agar kondisi kesehatan saat dilakukan operasi dalam keadaan optimal dan anestesi dapat dilakukan. • Pelaksanaan non operasi untuk mengurangi hernia inkerserasi dapat dicoba. Pasien di posisikan dengan panggul dielevasikan dan diberi analgetik serta sedasi untuk relaksasikan otot-otot. TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) • Operasi hernia dapat ditunda apabila massa hernia dapat dimanipulasi dan tidak ada gejala strangulasi. • Pada saat operasi harus dilakukan eksplorasi abdomen untuk memastikan usus masih hidup, ada tanda-tanda leukositosis. TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) Konservatif •Reposisi bimanual; tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya menuju arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan menetap sampai terjadi reposisi. •Reposisi spontan anak; menidurkan anak dengan posisi Trendelenburg, pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian apabila berhasil, anak boleh menjalani operasi pada hari berikutnya •Bantal penyangga; bertujuan untuk menahan hernia yang telah direposisi dan harus dipakai seumur hidup. TINJAUAN PUSTAKA (HERNIA INGUINALIS) Operatif •Anak-anak Herniotomy •Dewasa Herniorrhaphy LAPORAN KASUS Identitas Pasien Riwayat Penyakit Sekarang • Nama: Tn. AMR • Benjolan selangkangan kanan sejak • Tanggal Lahir: 64 Tahun kurang lebih tiga bulan terakhir ini. • Jenis Kelamin: Laki-Laki • Awalnya hanya berupa benjolan kecil. Saat ini benjolan semakin besar dan • Agama: Islam tidak hilang dengan istirahat. • Masuk RS: 03 04 2023 • Benjolan saat datang ke Poli sudah tidak dapat dimasukkan kembali. • Selama satu (1) minggu ini benjolan semakin membesar. • Pasien juga mengeluhkan sedikit nyeri. LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
• Sebelumnya pasien pernah • Tidak terdapat anggota keluarga mengeluhkan hal seperti ini. Keluhan yang mengalami keluhan yang ini sering muncul hilang timbul sama dengan pasien. terutama saat pasien melakukan • Keluarga pasien tidak memiliki aktivitas berat. riwayat penyakit menular atau • Penyakit lainnya seperti HT, DM keturunan lainnya. disangkal pasien. LAPORAN KASUS Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik • Keadaan Umum : Tampak Sakit • Konjungtiva Anemi (-/-) Sedang • Lidah : normal • Kesadaran : Compos Mentis • Faring : Hiperemis (-), T1/T1 • Tekanan Darah : 130/80 mmHg • Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) • Nadi : 92 x/menit • BJ I > BJ II, Reguler • Suhu : 36,7oC • H/L/P Tidak teraba, Soepel (+), • Pernafasan : 20 x/menit peristaltic (+) kesan normal • VAS :4 • Akral Hangat (+/+) LAPORAN KASUS Pemeriksaan Fisik Status Neurologis • Inguinal; Tampak dan teraba • GCS : E4 M6 V5 benjolan sebesar telur ayam, hiperemis (+) • Pupil : Isokor, bulat, ukuran 3 mm/3 mm • Reflek Cahaya : Langsung (+ /+), tidak langsung (+/+) • TNM : Negatif LAPORAN KASUS Laboratorium Diagnosa Kerja • Hemoglobin: 14.5 g/dL • Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra • Hematokrit: 34.5 % • Glukosa Darah Sewaktu: 134 mg/dl • CT: 13 • BT: 2 LAPORAN KASUS Tatalaksana Prognosis • IVFD Rl 20 gtt/menit • Quo et Vitam : Bonam • Rawat ruangan dan Puasakan Pasien • Quo et Functional : Bonam • Rencana Hernioraphy mash graft • Quo et Sanactionam : Bonam • Inj. Anbacim1 gr/12 Jam • Inj. Ketorolac 1 Amp/8 Jam • Inj. Lansoprazole 1 Vial/24 Jam PEMBAHASAN • Tn. AMR 64 tahun, datang dengan • Berdasarkan hasil anamnesis dan benjolan di selangkangan kanan sejak pemeriksaan fisik, maka pasien sangat kurang lebih tiga (3) bulan terakhir ini. dapat diarahkan kepada kondisi hernia • Awalnya benjolan kecil, lalu semakin inguinalis. besar dan tidak hilang dengan istirahat. • Hernia inguinalis sendiri adalah salah • Benjolan saat datang ke Poli sudah tidak satu masalah yang paling sering di dapat dimasukkan kembali. jumpai oleh ahli bedah umum. • Hasil pemeriksaan fisik hanya ditemukan daerah inguinal tampak dan teraba benjolan sebesar telur ayam, hiperemis (+). PEMBAHASAN • Pada HIL secara normal kantong • Hernia inguinalis timbul paling sering peritoneum terobliterasi sehingga pada pria dan lebih sering pada sisi kanalis inguinalis hanya akan terisi kanan dibandingkan sisi kiri, namun funikulus spermatikus pada laki-laki dan juga dapat terjadi pada wanita. juga ligamentum rotundum pada wanita. • Peningkatan tekanan intra abdomen • Jika terjadi kegagalan obliterasi dari akibat berbagai sebab merupakan isi rongga peritoneum dapat predisposisi ke perkembangan hernia memasuki kanalis inguinalis melalui inguinalis. cincin inguinal. PEMBAHASAN • Hernia ingunalis harus dioperasi • Pada pasien geriatri sebaiknya meskipun ada beberapa kontraindikasi. dilakukan operasi elektif agar kondisi • Penanganan ini untuk semua pasien kesehatan saat dilakukan operasi dalam tanpa memandang umur inkarserasi dan kondisi optimal dan anestesi dapat strangulasi, dilakukan. • Operasi yang cito mempunyai resiko yang besar pada pasien geriatri. KESIMPULAN • Hernia adalah kasus tersering dibagian bedah abdomen sesudah appendicitis. • Meskipun hernia dapat terjadi pada berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen yang umumnya terjadi didaerah inguinal. • Hernia inguinalis dibagi dua jenis hernia inguinalis medialis dan hernia ingunalis lateralis. Yang tersering hernia inguinalis lateralis angka kejadiannya lebih banyak pada laki-laki dan yang paling sering adalah sebelah kanan. • Pada kasus hernia inguinalis lateralis processus vaginalis peritonaei tidak menutup (tetap terbuka). • Komplikasi yang terjadi yaitu inkarserasi dan strangulasi. Apabila sudah terjadi strangulasi penanganan segera adalah dengan operasi. TERIMA KASIH