Anda di halaman 1dari 24

Short Case

HERNIA INGUINALIS
Oleh:
Erwin Maurits Riwu, S.Ked

Pembimbing:
dr. Amrul Marpaung, Sp.B

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENDAHULUAN

 Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui


defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan.
Klasifikasi Hernia
Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan
Terjadinya Letak Gambaran Arah
Klinis Penonjolan
Kongenital Hernia Hernia Hernia
Inguinalis Reponibel Eksterna
Akuisita Hernia Hernia Hernia Interna
Femoralis Ireponibel
Hernia
Diafragmatica
Hernia
Umbilicalis
PENDAHULUAN

 Hernia reponibel  Isi hernia dapat keluar masuk.


Usus keluar ketika mengedan atau berdiri, dan
masuk lagi ketika berbaring atau bila didorong
masuk perut. Selama hernia masih reponibel, tidak
ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
 Hernia ireponibel  Isi kantong tidak dapat
direposisi kembali ke dalam rongga perut.
PENDAHULUAN

 Hernia inkarserata dan strangulata  Terjadi bila


isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi
kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke
dalam rongga perut. Akibatnya terjadi gangguan
pasase atau vaskularisasi. Secara klinis, istilah hernia
inkarserata dimaksudkan untuk hernia ireponibel
yang disertai gangguan pasase. Hernia strangulata
digunakan untuk menyebut hernia ireponibel yang
disertai gangguan vaskularisasi.
PENDAHULUAN

 Hernia akreta  Terdapat perlekatan isi kantong


pada peritoneum kantong hernia.
 Hernia richter  Hernia yang disertai dengan
strangulasi namun strangulasi hanya menjepit
sebagian dinding usus. Ileus obstruksi mungkin
parsial atau total, sedangkan benjolan hernia tidak
ditemukan dan baru terdiagnosis waktu laparotomi.
HERNIA INGUINALIS

 Faktor yang berperan dalam terjadinya hernia


inguinalis adalah:
 Prosesus vaginalis yang terbuka.
 Peninggian tekanan dalam rongga perut.
 Kelemahan otot dinding perut karena usia.
HERNIA INGUINALIS
Hernia Inguinalis
Lateralis/Hernia Indirek

•Keluar dari rongga peritoneum Hernia Inguinalis


melalui anulus inguinalis internus Medialis/Hernia Direk
yang terletak lateral dari pembuluh
epigastrika inferior. •Penonjolan langsung ke depan
•Hernia kemudian masuk ke dalam melalui Trigonum Hasselbach.
kanalis inguinalis dan jika cukup •Hampir selalu disebabkan oleh
panjang, menonjol keluar dari anulus peninggian tekanan intraabdomen
inguinalis internus. kronik dan kelemahan otot dinding
•Apabila hernia ini berlanjut, di Trigonum Hasselbach.
tonjolan akan sampai ke skrotum •Oleh karena itu hernia ini umumnya
sehingga disebut hernia skrotalis. terjadi bilateral, khususnya pada
•Pada bayi dan anak, HIL disebabkan lelaki tua.
oleh kelainan bawaan berupa tidak
menutupnya prosesus vaginalis
peritoneum sebagai akibat turunnya
testis ke skrotum.
GAMBARAN KLINIS

 Hernia reponibel:
 Benjolan di lipat paha yang muncul waktu berdiri, batuk,
bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring.
 Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan
di daerah epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri viseral
karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus
halus masuk ke dalam kantung hernia.
 Pada bayi dan anak: Benjolan timbul sewaktu
mengedan dan menangis.
 Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul
kalau terjadi ileus karena inkarserasi atau
nekrosis/gangren pada strangulata.
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK

 Inspeksi:
 HIL: Jika pasien mengejan, benjolan timbul di lipat paha bentuk
lonjong yang berjalan dari kraniolateral ke kaudamedial.
 HIM: Benjolan berbentuk bulat.
 Palpasi:
 Teraba massa, fluktuasi (+), batas tegas.
 Palpasi teraba usus, omentum.
 Pada anak-anak terdapat Silk Sign  Processus Vaginalis persisten
 Tes-tes khusus untuk membedakan HIL dan HIM: Tes Visibel, Tes
Oklusi, Tes Taktil dan Tes Zieman.
 Auskultasi: Peningkatan peristaltik oleh karena ileus
obstruksi pada hernia inkarserata.
PENATALAKSANAAN

KONSERVATIF OPERASI
 Reposisi – Herniotomi
bimanual – Hernioplasti
 Pemakaian
penyangga
LAPORAN KASUS
IDENTITAS

Nama : Tn. RJN


Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 21 tahun
Alamat : Baun
Pekerjaan : Petani
Agama : Kristen Protestan
Tgl. MRS : 16 Maret 2018
ANAMNESIS
(Autoanamnesis pada tanggal 20 Maret 2018)

Keluhan Utama :
Nyeri perut sejak 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit.

Riwayat penyakit sekarang :


Nyeri perut bagian tengah 5 hari SMRS, nyeri terus menerus,
merambat ke bagian kanan, diperberat bila pasien mengedan atau
berjalan, pasien juga mengeluhkan muntah sebanyak 10 kali
dipuskesmas Baun, 2 kali saat dirujuk, isi muntah berupa makanan
dan cairan berwarna hijau, tidak ada darah. BAB terakhir 1 hari
SMRS, pasien dapat kentut, demam (-), BAK normal. Pasien belum
pernah menjalani operasi sebelumnya. Pasien juga mengeluh
timbulnya benjolan di buah pelir kiri sejak 5 hari lalu. Benjolan
dirasakan muncul tiba-tiba dan terasa sakit sehingga sangat
mengganggu pasien. Benjolan tersebut teraba keras dan tidak dapat
masuk kembali.
ANAMNESIS

 Riwayat Penyakit Dahulu: (-)

 Riwayat Keluarga:
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang
sama dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

 Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :
BP : 120/70 mmHg
HR : 88 kali/menit, regular, kuat angkat
RR : 22 kali/menit
T : 36,90C
PEMERIKSAAN FISIK
(Kepala dan Leher)

 Bentuk Wajah: Simetris.


 Mata : Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Pupil
isokor Ø 3mm/3mm, RCL dan RCTL (+/+).
 Telinga : Ottorea (-/-).

 Hidung : Rhinorrea (-/-).

 Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran


Thyroid (-).
THORAX

 Inspeksi: Dada tampak simetris


 Palpasi: Fokal fremitus kiri=kanan
 Perkusi: Sonor (+/+)
 Auskultasi: Suara napas vesikuler (+/+), ronki (-/-
), wheezing (-/-).
ABDOMEN

 Inspeksi: Cembung, venektasi (-), skar (-), jejas/massa(-)


kontur usus pada dinding abdomen (-), gerakan usus
pada dinding abdomen (-), ikut gerakan napas (+).
 Auskultasi: Bising Usus (+) kesan menurun.
 Palpasi: Tidak teraba massa, nyeri tekan (+) daerah
epigastric, umbilical dan lumbal kanan, hepar dan lien
tidak teraba.
 Perkusi: Timpani
STATUS UROGENITALIA

 Inspeksi: Tampak benjolan pada daerah skrotum


kiri , merah (+), edema (-)
 Palpasi: Teraba benjolan pada daerah skrotum
kiri dengan diameter 10 cm, panas (-), nyeri tekan (-),
konsistensi lunak, testis tidak teraba
 Auskultasi: Peristaltik (+)
LABORATORIUM

 Hb: 17.1 gr/dL


 Ht: 55.4%
 Eritrosit: 5.96 juta/uL
 Leukosit: 16.1 ribu/mm3
ASSESSMENT

 Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra


Inkarserata.
 IVFD RL 500 cc 16 tpm
 Analgetik (Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg/iv)
 Antibiotik (Injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr/iv)
 Injeksi Ranitidine 2 x 50 mg/iv
 Herniotomi dan Hernioplasti

Anda mungkin juga menyukai