Anda di halaman 1dari 42

Hernia Inguinalis

Presentator : Mohamad Ilham Sandhika


Pembimbing : dr. Esdianto, Sp.B
Pendahuluan
● Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang sering
dijumpai dan pada umumnya memerlukan tindakan operasi
● Hernia ingunal indirek merupakan hernia yang paling sering ditemukan
yaitu sekitar 50%, sedangkan hernia ingunal direk 25% dan hernia
femoralis sekitar 15%
● Di AS dilaporkan bahwa 25% penduduk pria dan 2% penduduk wanita
menderita hernia inguinal didalam hidupnya
Pendahuluan
● Insidens hernia inguinal pada bayi dan anak-anak antara 1-2%. Pada
anak-anak atau bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang sempurnanya
procesus vaginalis untuk menutup
● Insidens hernia inguinalis pada orang dewasa kira-kira 2% dengan
faktor pencetus : kegemukan, mengangkat beban berat, batuk kronik,
hipertrofi prostat, konstipasi, serta asites
● Penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu tindakan konservatif dan
operatif
II

Tinjauan Pustaka
Definisi
Hernia adalah protusi atau
penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian
yang lemah dari dinding yang
bersangkutan

Pada hernia abdomen, isi perut


menonjol melalui defek atau
bagian lemah dari lapisan
muskulo-aponeurotik dinding
perut
Lapisan Dinding Abdomen
Anatomi Kanalis Inguinalis
Isi Kanalis Inguinalis
1. Duktus deferens
2. 3 arteri yaitu :
• Arteri spermatika interna
• Arteri diferential
• Arteri spermatika eksterna
3. Plexus vena pampiniformis
4 . 3 nervus:
• Cabang genital dari nervus genitofemoral
• Nervus ilioinguinalis
• Serabut simpatis dari plexus hipogastrik
5. 3 lapisan fasia:
• Fasia spermatika eksterna, lanjutan dari fasia innominate.
• Lapisan kremaster, berlanjut dengan serabut-serabut muskulus obliqus internus dan fasia
otot.
• Fasia spermatika interna, perluasan dari fasia transversal.
Trigonum Hasselbach

● Inferior : Ligamentum inguinal


● Lateral : Vasa epigastrika inferior
● Medial : Tepi lateral M. Rektus abdominis
● Dasar : Fasia transversal, M. Transversus
Faktor Penyebab Hernia

01 02 03
Prosesus Peningkatan Kelemahan
vaginalis tekanan otot dinding
yang terbuka dalam rongga perut karena
perut usia
Klasifikasi
• Hernia kongenital
Waktu • Hernia akuisita/didapat

• Hernia inguinalis Hernia femoralis


Lokasi • Hernia umbilikalis Hernia diafragmatica

• Hernia reponible Hernia ireponible


Klinis • Hernia strangulasi Hernia inkarserata

• Hernia eksterna
Arah penonjolan • Hernia interna
Hernia Inguinalis Lateralis

Hernia ini disebut lateralis karena


menonjol dari perut di lateral
pembuluh epigastrika inferior, dan
disebut indirek karena melalui dua
pintu dan saluran yaitu anulus dan
kanalis inguinalis
Hernia Inguinalis Medialis

Penonjolan langsung kedepan


trigonum Hasselbach

Hampir selalu disebabkan oleh ↑


tekanan intra abdomen kronik dan
kelemahan otot dinding trigonum
Hasselbach
Perbedaan HIL dan HIM
Hernia Inguinalis Lateralis (HIL) Hernia Inguinalis Medialis (HIM)
Menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika Menonjol langsung ke depan melalui segitiga
inferior Hasselbach, daerah yang dibatasi ligamentum
inguinale di bagian inferior, pembuluh epigastrika
Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua inferior di bagian lateral dan tepi otot rektus di
pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis bagian medial
inguinalis
Diagnosis Hernia
Benjolan pada lipatan Benjolan timbul pada waktu
paha atau perut bagian terjadi peningkatan tekanan
bawah, pada skrotum intra-abdominal, misalnya
atau labium mayor pada mengedan, batuk atau
wanita mengangkat beban berat

Benjolan akan
Benjolan tidak dapat
menghilang atau
kembali atau tidak
mengecil ketika
menghilang ketika
penderita berbaring
berbaring (irreponibilis)
(reponibilis)
Anamnesis
• Keluhan nyeri jarang dijumpai, nyeri epigastrium atau
paraumbilikal berupa nyeri visceral karena regangan pada
mesenterium sewaktu segmen usus halus masuk kedalam kantong
hernia

• Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi
inkarserata karena illeus (dengan gambaran obstruksi usus dan
gangguan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa), atau
strangulasi karena nekrosis (akibat adanya gangguan vaskularisasi)
Anamnesis

• Faktor usia, semakin tua, otot-otot dinding abdomen semakin


lemah
• Faktor kegemukan (obesitas)
• Pekerjaan (mengangkat-angkat beban berat, atlet angkat besi,
tentara, kuli bangunan, dll)
Pemeriksaan Fisik
Tampak benjolan di lipatan paha Benjolan keluar dari
simetris atau asimetris pada posisi kraniolateral ke kaudomedial
berdiri. Apabila benjolan (-) keluar lambat (berbentuk
penderita kita minta untuk lonjong)  Hernia Inguinalis
melakukan manuver valsava Lateralis

Benjolan lipat paha yang


Benjolan keluar langsung keluar dibawah ligamentum
pada daerah medial inguinalis pada fossa ovalis
(berbentuk bulat)  Hernia  Hernia Femoralis
Inguinalis Medial
Palpasi dan Auskultasi
Dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, bila tidak
tampak benjolan penderita diminta mengejan

Tentukan konsistensinya : teraba massa, fluktuasi (+), batas tegas

Bila kantong hernia berisi organ : palpasi teraba usus, omentum

Silk sign : kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus
spermatikus & terasa sebagai gesekan dua permukaan sutera

Untuk membedakan antara hernia inguinalis lateralis dan medialis dapat


dilakukan beberapa macam test (provokasi test)

Peningkatan peristaltik oleh karena ileus obstruksi pada hernia inkarserata


Zieman’s Test

Dorongan pada jari II  hernia inguinalis lateralis

Dorongan pada jari III  hernia inguinalis medialis

Dorongan pada jari IV  hernia femoralis


Finger Test

Dorongan di ujung jari  hernia inguinalis lateralis

Dorongan di samping jari  hernia inguinalis medialis


Thumb Test

• Penderita dalam posisi tidur telentang atau pada


posisi berdiri
• Setelah benjolan dimasukkan kedalam rongga perut,
ibu jari menekan annulus internus
• Penderita diminta mengejan atau meniup dengan
hidung atau mulut tertutup atau batuk
• Bila benjolan keluar ketika mengejan  hernia
inguinalis medialis dan bila tidak keluar  hernia
inguinalis lateralis
Laboratorium
Untuk mendukung ke arah adanya strangulasi:

1. Leukocytosis

2. Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-


muntah dan menjadi dehidrasi

3. Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari


traktus genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat paha
Penatalaksanaan

Konservatif : Operatif :
1. Reposisi 1. Herniotomi
2. Suntikan 2. Hernioplasti
3. Sabuk Hernia 3. Hernioraphy
Hernioplasty
● Bassini  Setelah diseksi kanalis inguinalis, dilakukan rekontruksi dasar
lipat paha dengan cara mendekatkan MOI dan M.tranversus abdominalis dan
fascia tranversalis ke ligamentum inguinal
● Lotheissen McVay  Menjahitkan fascia tranversalis, otot tranversus
abdominalis ke ligamentum cooper
● Bebas Regangan  Menggunakan mesh untuk memperkuat fascia
tranversalis yang membentuk dasar kanalis inguinalis tanpa menjahitkan
otot-otot ke lig.inguinal
Diagnosis Banding

01 02 03

Lipoma Tumor Testis Hidrokel

02

Abses Inguinal
Komplikasi

Obstruksi Usus Perforasi

Peritonitis Abses Lokal


III

Status Pasien
Status Pasien
Identitas KU + RPS
KU : Benjolan pada lipatan paha kiri sejak ± 2 bulan yang lalu
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki RPS : Pasien datang ke IGD RSUD Salatiga dengan keluhan benjolan di
lipatan paha sebelah kiri sejak ± 2 bulan yang lalu. Benjolan
Umur : 62 tahun dirasakan hilang timbul dan dirasakan nyeri, tidak merah serta tidak
Alamat : Salatiga terasa tegang. Sebelumnya benjolan dirasakan pasien keluar masuk
sejak 2 bulan ini. Benjolan keluar terutama ketika pasien melakukan
Pekerjaan : - aktivitas, berjalan jauh, batuk, mengedan dan benjolan hilang bila
Tanggal Masuk : 17 Juli 2022 pasien berbaring. Pembesaran sampai ke kemaluan disangkal.
Benjolan di tempat lain disangkal.
Pasien tidak demam, mual (+), muntah (-), perut kembung (-).
Buang air kecil lancar, tidak pernah mengedan saat buang air kecil,
BAB normal, flatus (+), riwayat batuk lama (-).
● Riwayat Penyakit Dahulu
OS belum pernah operasi. Riwayat hipertensi (-), DM (-), Asma (-), riwayat alergi (-), dan TB
disangkal
 
● Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit yang sama dengan pasien. Riwayat batuk lama di
keluarga disangkal
 
● Riwayat Penggunaan Obat
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat apapun untuk keluhan ini
 
● Riwayat Psikososial (Pendidikan dan Sosial Ekonomi)
Pasien mengaku dari remaja sering mengedan saat BAB . Pasien cukup rutin makan sayur.
Merokok (-), minum alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan umum
KU : Tampak Sakit Sedang                   
Kesadaran : Composmentis

● Vital sign
Tekanan Darah : 125/80 mmHg    
Nadi : 95 x/menit, teratur, kuat
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36.8 oC
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan generalis

● Kepala : Normocephal
● Mata : CA (-/-), SI (-), edema palpebral (-), pupil isokor
● Hidung : Sekret (-), massa (-)
● Telinga : Sekret (-), massa (-)
● Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorax
● Inspeksi : Simetris, tidak ada ketinggalan gerak
● Palpasi : Fremitus +/+ normal
● Perkusi : Sonor +/+ pada kedua lapang paru
● Auskultasi : Suara napas vesikuler pada kedua lapang paru,
ronki (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
● Pemeriksaan generalis

Jantung
● Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
● Palpasi : Teraba pada SIC V midklavikula sinistra
● Auskultasi : Reguler, murmur (-) gallop (-)

Abdomen
● Inspeksi     : Perut datar, distensi (-), skar (-)
● Auskultasi   : Bising usus (+) normal
● Palpasi : Supel , massa (-), nyeri tekan (-)
● Perkusi : Bunyi timpani
● Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), CRT<2”
Status lokalis

Inspeksi : Tampak benjolan pada regio inguinalis


sinistra berjumlah satu, sewarna kulit, bentuk bulat
berbatas tegas
Auskultasi : Bising usus (-)
Finger test : tidak dilakukan
Ziemann’s test : tidak dilakukan
Thumb Test : tidak dilakukan
Transluminasi : tidak dilakukan
Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium darah
Hemoglobin : 14.9 gr/dl
Hematokrit : 44.7 %
Eritrosit : 4.9jt
Leukosit : 6.42rb
Trombosit : 246rb
Diagnosis Kerja : Hernia Inguinalis Sinistra Reponible
Planning
Tindakan medis yang akan dilakukan : Herniorraphy with mesh
Terapi :
■ IVFD. RL 20 tpm ■ Inj. Ketorolac /8 jam
■ Inj. Ranitidine /12 jam
 
Follow Up
Tanggal SOAP
19/09/2022 S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan adanya benjolan diselangkangan kiri sejak ± 2 bulan yang lalu
  O : keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: composmentis
TD : 125/78 mmHg, HR : 95x/i, RR : 18 x/i, T : 36,80C, SpO2 : 96%
Abdomen : bentuk datar, distensi (-), bising usus (+), NT (-)
Status Lokalis regio inguinalis sinistra
Tampak benjolan pada regio inguinalis sinistra berjumlah satu, sewarna kulit, bentuk bulat, berbatas tegas
A : hernia inguinalis sinistra reponible
P:
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ketorolac / 8 jam
 Inj. Ranitidine /12 jam
21/09/2022 Temuan Operasi:
Post Op hari Hernia Inguinalis Lateralis + Medialis
1  Instruksi Post Operasi:
-Sefiksim 200mg/12 jam P.O
-Inj. Ketorolac 30mg/8 jam IV
-Inj. Ranitidine 50mg/12 jam IV
-Rawat Luka
-Jika tidak ada keluhan, boleh rawat jalan esok hari.
-Diet bebas
21/09/2022 S : Nyeri bekas operasi
Post op hari O : keadaan umum: tampak sakit sedang
1  Kesadaran: composmentis
TD : 103/77 mmHg, HR : 83x/i, T : 37,10C, SpO2 : 95%
A : Post hernioraphy hari 1 a/i hernia inguinalis + Medialis
P:
IVFD RL 20 tpm
Sefiksim 200mg/ 12jam P.O
Inj. Ketorolac 30mg/8 jam IV
Inj. Ranitidine 50mg/12 jam IV
22/09/2022 S : Tidak ada keluhan, flatus (+)
Post op hari O : keadaan umum: baik
2  Kesadaran: composmentis
TD : 120/90 mmHg, HR : 80x/i, RR : 18 x/i,T : 36,50C
A : Hernia Inguinalis Lateralis dan Medialis post Hernioraphy + Mesh
P : Rawat jalan hari ini
Edukasi
• Kurangi aktifitas mengangkat berat, mengedan dan kegiatan lain yang
dapat meningkatkan tekanan perut kurang lebih selama 6-8 minggu.
Selajutnya secara perlahan aktifitas dapat ditingkatkan. Hal ini untuk
meminimalkan rekurensi dari hernia
• Perawatan luka dan menjaga kebersihan agar tidak terjadi infeksi,
diharapkan luka akan sembuh 6- 8 minggu
• Minum obat yang diberikan secara teratur
• Makanan tidak ada yang pantang, tingkatkan gizi
• Kontrol 1 minggu setelah keluar dari RS
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai