Anda di halaman 1dari 37

Inguinal Hernias:

Kelompok 7
Annisa Maulidianti
Dandy Yusuf Iglesis
Della Desliana
Muhammad Afif Nauval
Salman Al Farisy
Identitas pasien
Nama : An. K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 3 tahun
Alamat : Baleendah
Tanggal Pemeriksaan : 4 September 2023
ANAMNESIS
Seorang pasien anak laki-laki berusia 3 tahun datang diantar ibunya ke Poliklinik Bedah Anak
RSUD Al-Ihsan dengan keluhan adanya benjolan pada lipat paha sebelah kanan sejak 1 bulan SMRS.
Keluhan benjolan pertama kali muncul yang disadari orang tuanya saat pasien menangis keras dan
saat pasien mengejan ketika BAB terlihat keluar benjolan sebesar kelereng di lipat paha kanan.
Benjolan kembali masuk dengan sendirinya ketika pasien tenang tidak menangis dan tidak
mengejan.

Ibu pasien mengatakan pasien menjadi lebih rewel ketika benjolan di lipat paha sedang keluar
dan sesekali mengeluhkan nyeri pada area benjolan. Orang tua pasien mengatakan nafsu makan
pasien menurun, pasien sering mengalami batuk lama yang hilang timbul dan mengalami demam
yang tidak terlalu tinggi dan juga hilang timbul. Ibu pasien mengatakan pasien memiliki riwayat
penyakit TB paru dan telah menyelesaikan pengobatan TB paru selama 6 bulan di Puskesmas.

Ibu pasien menyangkal pasien memiliki keluhan lain seperti benjolan yang mengalami
kemerahan, bengkak dan adanya keluhan mual muntah. Ibu pasien menyangkal adanya keluhan
gangguan BAB dan BAK. Ibu pasien menyangkal adanya keluhan penurunan berat badan. Ibu pasien
menyangkal adanya keluhan yang sama di keluarga pasien.

Pasien lahir secara normal,cukup bulan dari ibu dengan berat lahir 3000gr dan panjang lahir
48 cm, langsung menangis, ketuban jernih.
Status generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

Heart Rate : 110 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 36,8 C

SpO2 : 98%

Berat badan : 11,30 kg


Pemeriksaan fisik
- Kepala : normocephal, simetris, deformitas (-), jejas (-)
- Mata : CA (-/-), SI (-/-), Pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
- Hidung : tidak ada deviasi, sekret (-/-)
- Telinga : normal, sekret (-/-)
- Leher : dalam batas normal, KGB tidak ada pembesaran, tiroid tidak teraba
pembesaran, trakea tidak terdapat deviasi
- Thorax : deformitas (-), jejas (-)
- Pulmo : pergerakan simetris, retraksi (-), VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-)
- Jantung : S1 & S2 murni, regular, murmur (-), gallop (-)
- Abdomen : cembung lembut, hepatomegali (-), splenomegali (-), bising usus (+),
bunyi timpanik
- Groin : Inguinal occlusion test (+), Transiluminas Test (-)
- Ekstremitas atas : akral hangat, CRT <2 detik
- Ekstremitas atas : akral hangat, CRT <2 detik
Status lokalis
a/r Inguinal dextra :

Inspeksi : Benjolan (+), warna sama dengan kulit sekitarnya,


hiperemis (-)

Palpasi : Teraba benjolan berukuran 3cm x 2cm

Dapat keluar masuk, lembut, nyeri tekan (-)

Inguinal Occlusion Test: Bulging of the hernia (Indirect


Hernia)

Auskultasi : bising usus (+)

Transiluminasi test (-)


Diagnosis banding
1. Hernia Inguinalis Lateral Dextra Reponible
2. Undescended Testicle
3. Hydrocele
tatalaksana
Non Farmakologi(Bedah) : Pro Herniotomy

Farmakologi :-
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam


Basic science
EMBRIOLOGI
Pada akhir bulan ke-2, urogenital mesentery meletakkan testis di dinding posterior
abdomen

Di kaudal membentuk caudal genital ligament (round lig. uterus)

Terjadi pemadatan mesenkim yaitu, gubernaculum yang menghubungkan testis dengan
dinding anterolateral abdomen, yang kemudian akan tumbuh ke ekstra abdomen &
berkontakan dengan dasar skrotum saat testis turun

Testis akan turun melalui inguinal canal yang terbentuk dari evaginasi processus vaginalis
beserta fascia & ototnya

Testis sampai ke dasar inguinal minggu ke-12

Testis melewati inguinal canal minggu ke-28

Testis di skrotum minggu ke-33

Saluran yang menghubungkan processus vaginalis & rongga peritoneum akan obliterasi

Ujung distal processus vaginalis menjadi membran serosa yang melapisi testis
Anatomi Regio Inguinal
● Membentang antara ASIS dan pubic tubercle
● Area pertemuan antara dinding anterior abdomen dan regio femoralis.
Anatomi Regio Inguinal
Di daerah ini, dinding abdomen lemah karena perubahan selama
masa perkembangan dan saccus atau diverticulum peritonealis.

Beberapa lapisan dinding anterior abdomen:


1. Fascia transversalis yang membentuk lapisan paling
profundus.
2. Lapisan kedua dibentuk oleh musculature dari obliquus
internus abdominis.
3. Lapisan yang paling superficialis adalah aponeurosis
musculus obliquus externus abdominis.
Anatomi Regio Inguinal
● Canalis inguinalis adalah suatu saluran
sempit yang terbentang dengan arah ke
bawah dan ke medial, tepat di atas dan paralel
dengan separuh bagian bawah ligamentum
inguinale.
● Struktur ini dimulai pada annulus inguinalis
profundus dan berlanjut sampai kira-kira 4 cm,
berakhir di annulus inguinalis superficialis.
● Isi canalis inguinalis adalah ramus genitalis
nervus genitofemoralis, funiculus spermaticus
pada pria, dan ligamentum teres uteri pada
wanita.
Anatomi Regio Inguinal
Topografi
● Anterior : Aponeurosis musculus obliquus externus abdominis
● Posterior : Fascia transversalis
● Superior : Musculus transversus abdominis dan musculus
obliquus internus abdominis
● Inferior : Separuh bagian medial ligamentum inguinale.
Hernia inguinalis
Definisi
● Inguinal Hernia merupakan protrusi atau penonjolan di regio inguinal yang diakibatkan oleh kelemahan
atau kerusakan jaringan fibromuscular dinding abdomen.
● Hernia inguinalis adalah pembukaan pada myofascial plate dari otot oblique dan transversalis yang
memungkinkan terjadinya herniasi organ intraabdomen atau ekstraperitoneal. (NCBI)
Epidemiologi
● 75 % abdominal wall hernia terjadi di inguinal region
● Prevalensi 2/3 indirect dan 1/3 direct inguinal hernia
● Sering terjadi pada pria dibandingkan wanita
● Puncak usia: sebelum usia 1 tahun & usia >40 tahun
● Insidensi hernia inguinalis indirect pada bayi cukup bulan sebesar 3.5%-5.0%.
● Insidensi hernia pada bayi kurang bulan (premature) dan BBLR sebanyak 9%-11%.
● Meningkat 30% pada bayi BB sangat rendah (<1000 g) dan bayi premature (<28 minggu).
● Hernia dapat terjadi 60% pada bagian kanan, 25-30% pada bagian kiri, dan 10-15% bilateral
Etiologi
Congenital

● Congenital anomaly persistent processus


vaginalis
● Metabolism error conditions
Ehlers-Danlos syndrome, Marfan’s
syndrome, Hunter’s syndrome, Hurler’s
syndrome

Acquired

● Surgery
● Age → muscle wasting
● Malnutrition
● Steroids use
● Chronic smoking
Klasifikasi
Berdasarkan lokasi anatomi :

1. Hernia Inguinalis Medial (direct)


● Hernia direk menonjol ke medial ke inferior epigastric vessels,
didalam Hesselbach’s triangle.
● Perbatasan segitiga adalah ligamen inguinalis inferior, tepi lateral
selubung rektus medial, dan pembuluh darah epigastrium inferior
superolateral.
● Hampir selalu disebabkan oleh peningkatan tekanan intra
abdomen kronik dengan kelemahan otot dinding ditrigonum
hesselbach.
Klasifikasi
2. Hernia Inguinalis Lateral (indirect)
● Hernia indirek menonjol ke lateral ke inferior
epigastric vessels melalui deep inguinal ring.
● Hernia kemudian masuk ke dalam inguinal canal
dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari
eksternal inguinal ring.
Klasifikasi Nyhus
mengkategorikan cacat hernia
berdasarkan lokasi, ukuran, dan jenis
Klasifikasi
Berdasarkan status contents :
● Reponible inguinal hernia
○ Hernial content hanya memasuki atau mendorong ke hernial defect, dapat direduksi
● Irreponible inguinal hernia
○ Hernial content semakin memasuki atau mendorong ke hernial defect, membesar, terfiksasi,
tidak dapat ditempatkan kembali ke dalam rongga perut
● Incarcerated inguinal hernia
○ Hernial content terjepit oleh hernial defect yang sempit sehingga nyeri. Tidak dapat direduksi
secara manual.
● Strangulated Inguinal hernia
○ Konsekuensi dari inkarserata & menunjukan adanya gangguan aliran darah (arterial, venous, or
both).
○ Terdapat nyeri hebat di lokasi hernia, serta disertai tanda & gejala obstruksi intestinal,
penampilan toksik & perubahan kulit di atas kantung hernia.
● Reponible :
○ Benjolan pada lipatan paha yg muncul saat mengedan, batuk, / mengangkat beban & menghilang
waktu berbaring
○ Benjolan dapat keluar masuk
○ Tidak nyeri
● Ireponible
○ Benjolan tidak dapat direposisi kembali saat posisi berbaring (terjadi karena adhesi hernia sac,
ukuran hernia besar & lubang sempit)
○ Tidak nyaman pada perut, tidak terdapat nyeri dn tanda obstruksi
● Inkarserata
○ Hernia ireponible yang disertai dengan gejala obstruksi
○ Obstipasi, gangguan pasase usus, peningkatan peristaltic, dehidrasi & gangguan elektrolit
● Strangulata
○ Hernia inkarserata yg disertai dengan iskemik & nekrosis
○ Nyeri, kemerahan atau kebiruan, dehidrasi, demam
○ Mengancam nyawa
Diagnosis
ANAMNESIS
● Keluhan benjolan atau massa intermiten tanpa gejala
di daerah inguinal atau skrotum.Tonjolan terlihat pada
saat menangis, mengejan, batuk.
● Jika hernia mengganggu, anak atau bayi sering gelisah,
banyak menangis, atau terkadang perut kembung
● Riwayat bagaimana munculnya hernia (dapat
dimasukkan/tidak, riwayat orang tua mengalami hal
yang sama sebelumnya)
● Nyeri disertai mual muntah jika sudah terjadi
inkarserata
Pemeriksaan Fisik
Tanda khas: adanya massa halus padat yang muncul melalui inguinal ring dan membesar
ketika adanyapeningkatan tekanan intra abdomen
● Bayi → bayi terlentang di tempat tidur dengan kaki terentang dan lengan lurus di atas
kepala sehinggameningkatkan tekanan intraabdominal dan mendorong keluar hernia.
● Pasien anak yang lebih tua → Valsava Manuever dengan cara "meniup balon" dengan
jempol di mulut ataubatuk sehingga terlihat benjolan.
● Bising usus dibagian inguinal/scrotalis (+/-)
● Transiluminasi test ( biasanya di sertai hydrocelle)

● Valsava Manuever (pada anak lebih kecil)


○ Anak dalam posisi supinasi
○ Diprovokasi untuk menangis
○ Akan terlihat benjolan keluar di inguinal
● Silk Glove Sign
○ Palpasi dengan jari pada korda spermatik (setinggi tuberculum pubik)
○ (+) : teraba penebalan seperti silk yang bergesekkan
○ Pada pasien perempuan tuba fallopi atau ovarium dapat dipalpasi di kanalis
inguinal yang teraba keras, sedikitbergerak, massa yang tidak nyeri tekan di labia
atau saluran inguinalis.
Palpasi dilakukan dengan memajukan jari telunjuk melalui
skrotum menuju cincin inguinalis eksternal (Gbr. 37-11).
Hal ini memungkinkan kanal inguinalis untuk dieksplorasi.
Pasien kemudian diminta untuk melakukan manuver
Valsava untuk meningkatkan tekanan intraabdominal.
Manuver ini akan mengungkapkan tonjolan abnormal dan
memungkinkan dokter untuk menentukan apakah hernia
dapat direduksi atau tidak.
Pemeriksaan Penunjang
● Ultrasonography (USG)
● Computed tomography (CT)
● Magnetic resonance imaging (MRI)
Differential Diagnosis
Tatalaksana
● Terapi Konservatif
○ Terbatas pada tindakan reposisi dan pemakaian penyangga untuk mempertahankan hernia yg
telah di reposisi.
● Terapi Operatif
○ Hernia inguinalis pada anak —> herniotomy
○ Herniotomi : pembebasan kantong hernia hingga ke lehernya. Kantong dibuka, dan isi hernia
dibebaskan jika ada perlekatan, lalu kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit dan diikat
setinggi mungkin lalu dipotong.
○ Hernioplasti : tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
posterior inguinal canal
Open Surgery
Komplikasi
● Incarcerated hernia :
○ Obstruksi usus; fiksasi usus di dalam kantung hernia
● Strangulated hernia :
○ Penyempitan isi hernia yang ketat menyebabkan penyempitan pembuluh darah,
bowel ischemic, dan nekrosis

● Post-terapi
○ Komplikasi herniorrhaphy :
■ Hernia recurrence
■ Chronic inguinal & pubic pain
■ Injury to the spermatic cord or testis.
● Komplikasi laparoscopic:
■ Vascular injury
■ Bowel obstruction
■ Hematoma
Prognosis
● Prognosis hernia inguinalis pada bayi dan anak sangat baik.
● Insiden infeksi pasca bedah <1%, dan recurrent kurang dari 1%.
● Meningkatnya insiden recurrent ditemukan bila ada riwayat
inkarserata atau strangulasi
● Insiden terjadinya komplikasi pada anak hanya sekitar 2%.
Terima Kasih
Referensi
● Schwartz's Principles of Surgery. 11th Edition
● Moore Clinically Oriented Anatomy, 8th Edition
● Moore KL The Developing Human Clinically Oriented
Embryology, 9th Edition
● Hammoud M, Gerken J. Inguinal Hernia. StatPearls Publishing;
2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513332/

Anda mungkin juga menyukai