HERNIA INGUINALIS
Penyusun:
M ILHAM SYUFI
Pembimbing:
dr. NELSON SITUMORANG Sp.B
Definisi
Hernia
merupakan
protrusi
atau
penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan.
Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan
isi dari hernia tersebut
Kanalis Inguinalis
Berjalan dari lateral-medial,
dalam-luar, cepal-caudal
Dibangun :
Aponeurosis obliquss
eksternus (superfisialis)
Inferior : ligamentum inguinal
Posterior : fasia transversalis
& aponeurosis transverses
abdominis.
Fascia Transversalis
Kelanjutan dari otot
transversalis dan
aponeurosisnya
Memiliki 2 lapisan
Ligamentum Cooper
Terletak dibelakang ramus
pubis dan ramus pobis & fascia
Titik fixasi laparoscopic
teknik McVay
Bagian Hernia
Bagian Hernia
Kantong hernia (peritoneum
parietalis)
Isi Hernia (organ atau
jaringan yang keluar melalui
kantong hernia)
Pintu Hernia (bagian locus
minoris resistance yang
dilalui kantong hernia
Leher hernia
Locus minoris resistence
Klasifikasi
Hernia diklasifikasikan menurut berbagai
dasar:
Klasifikasi hernia berdasarkan terjadinya:
Hernia kongenital, merupakan hernia
bawaan yang terjadi pada saat bayi berada
dalam kandungan dan menetap sampai bayi
lahir.
Hernia diafragma
Hernia inguinalis
Hernia umbilikalis
Hernia femoralis
10
11
12
Etiologi
Faktor yang dianggap berperan
kausal adalah adanya prosesus vaginalis
yang terbuka, peningkatan tekanan intra
abdomen, dan kelemahan dinding perut
akibat usia.
14
Inspeksi
Hernia inguinal
Lateralis : muncul benjolan di
regio inguinalis yang berjalan dari
lateral ke medial, tonjolan
berbentul lonjong
Medialis : tonjolan biasanya
terjadi bilateral, berbentuk bulat
Palpasi
Titik tengah SIAS dengan tuberkulum pubicum
(AIL) di tekan lalu pasien diminta untuk mengejan.
Jika penonjolan di sebelah medial maka dapat
diasumsikan bahwa itu hernia inguinalis medialis
Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum
pubikum (AIM) di tekan lalu pasien diminta untuk
mengejan. Jika penonjolan di sebelah lateral
maka dapat diasumsikan bahwa itu hernia
inguinalis lateral
Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas
(pertengahan canalis inguinalis) penonjolan di
lateralhernia inguinal lateral
Pemeriksaan Fisik
Perkusi
Bila didapatkan perut
kembung, terdengar
pekak pada saat
perkusi pikirkan
kemungkinan hernia
strangulata
Auskultasi
Hiperperistaltis didapatkan
pada auskultasi abdomen
pada hernia yang
mengalami hernia
inkarserata (obstruksi
usus)
Auskultasi pada
benjolan terdengan
peristaltik usus
Finger Test
1. Menggunakan jari ke2 / ke
5
2. Dimasukkan lewat skrotum
melalui anulus eksternus
ke kanal inguinal
3. Penderita diperintah untuk
batuk
Zeimen Test
1. Posisi berbaring, bila ada
benjolan masukkan dulu
2. Hernia kanan diperiksa dengan
menggunakan tangan kanan
3. Penderita diperintah untuk
batuk bila rangsangan pada:
Thumb Test
1. Anulus internus di tekan
dengan ibu jari dan
penderita diperintah
untuk mengejan
2. Bila keluar benjolan
berarti Hernia Inguinalis
Medialis
3. Bila tidak keluar benjolan
berarti Hernia Inguinalis
Lateralis
DIAGNOSA
Benjolan reponibilis : H. reponibilis
-Daerah inguinal : bila meragukan
test finger tip / test Valsava
Benjolan irreponibel :
- Daerah inguinal / lainnya
# Disertai ileus obstruktif
hernia inkarserata.
- # Tanpa ileus hernia
irreponibel saja
- # Strangulata : jaringan / usus
nekrosis karena obstruksi
vaskularisasi
TERAPI
Hanya operasi :
- Herniotomi
- Hernioplasti
Waktu operasi :
- Segera setelah terdiagnosa
Operasi darurat:
- Kalau terjadi inkarserasi
- Inkarserasi : terjadi sewaktuwaktu
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Jaspen Banjarnahor
Umur
: 57 tahun
Jenis Kelamin
: laki-laki
Alamat
: Jln. P Samosir
Agama
: Kristen Khatolik
Suku bangsa
: Bataka
Pekerjaan
: PNS
23
3.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama
:-
25
Status generalis:
Kepala:
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung
: tidak ada secret/bau/perdarahan
Telinga
: tidak ada secret/bau/perdarahan
Mulut : bibir tidak sianosis, tidak ada pigmentasi, mukosa tidak
pucat.
Leher:
Dalam batas normal
Thoraks:
Cor:
I: ictus cordis tidak tampak
27
Ekstremitas:
Akral hangat
+ +
+ +
Oedem
Status Lokalis:
Regio inguinalis D :
Inspeksi: terdapat benjolan di bawah lig.inguinale, diameter
8 cm x 4 cm, permukaan rata, warna sesuai warna kulit,
tidak kemerahan.
Palpasi: tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak jelas,
tidak dapat dimasukkan, transluminasi (-), tidak nyeri.
Auskultasi : bising usus (+).
29
30
3.7 DIAGNOSA
Hernia Inguinalis Sinistra
3.8 TERAPI
-Infus RL/ D % 20 gtt/i
-injeksi Cefepime 1 gr/ 8 jam
-injeksi Ranitidine 1 ampul/12 jam
-injeksi Ketorolac 1 ampul/8jam
-Ciprofloxacime tab 500 mg 2x1
-Asam Mefenamat tab 500mg 3X1
-OBH 3x cth 1
-Herniotomi
32
FOLLOW UP
Tanggal: 10 September 2015
Sense : compos mentis
Tek. Darah
: 120/70mmHg
Heart rate
: 72x/i
Respiratory rate
: 20x/i
Temp : 36c
Tanggal: 11 September 2015
Sense : compos mentis
Tek. Darah
: 120/80mmHg
Heart rate
: 76x/i
Respiratory rate
: 20x/i
Temp : 36,4c
33
Tanggal
: 12 September 2015
Sense : compos mentis
Tek. Darah : 120/70mmHg
Heart rate
: 80 x/i
Respiratory rate
: 20 x/i
Temp : 36,5c
Tanggal
: 13 September 2015
Sense : compos mentis
Tek. Darah : 110/80mmHg
Heart rate
: 80x/i
Respiratory rate
: 22x/i
Temp : 36,5c
34
Tanggal
Sense
Tek. Darah
Heart rate
Respiratory rate
Temp
: 14 September 2015
: compos mentis
: 110/70mmHg
: 80 x/i
: 22 x/i
: 36,5c
Tanggal
Sense
Tek. Darah
Heart rate
Respiratory rate
Temp
: 15 September 2015
: compos mentis
: 110/70mmHg
: 80x/i
: 20x/i
: 36c
35
BAB IV
DISKUSI KASUS
Pasien dengan riwayat adanya benjolan pada lipatan paha
kanan. Pasien mengatakan kurang lebih 1 bulan yang lalu
muncul benjolan dari lipatan paha kirinya, awalnya benjolan
tersebut kecil. Jika pasien berdiri dan mengejan benjolan
tersebut keluar, namun saat berbaring dapat masuk lagi..
Benjolan tidak pernah nyeri dan tidak pernah merah. Nafsu
makan pasien baik, berat badan tidak pernah menurun.
Pasien sering mengejan saat BAB, karena konsistensi yang
keras. BAB biasanya 2 hari sekali. Sejak 1 hari yang lalu
benjolan tidak dapat dimasukkan lagi. Pasien tidak merasa
mual, tidak muntah, tidak mengalami gangguan BAB (BAB
seperti biasanya) dan masih bisa kentut.
36
BAB V
KESIMPULAN
39