Anda di halaman 1dari 29

HERNIA

INGUINALIS
Disusun oleh :
Dr.Ridwan

Pembimbing :
dr. Syafrida

PROGRAM DOKTER INTERSIP


RSUD MANDAU DURI
2020
DEFINISI
• Hernia merupakan protusi atau
penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan
• Hernia terdiri dari cincin, kantong dan
isi dari hernia tersebut
KLASIFIKASI

Merupakn hernia bawaan yang


HERNIA terjadi pada saat bayi dalam
kandungan dan menetap sampai
KONGENITAL bayi lahir

 Merupakn hernia dapatan,


Hernia yang umumnya terjadi akibat
fktor peningkatan tekanan
Akuisita abdomen
Klasifikasi hernia berdasarkan letaknya
Hernia diafragma
Hernia inguinalis
Hernia umbilikalis
Hernia femoralis
Klasifikasi hernia berdasarkan sifatnya
Hernia reponibel : bila isi kantong hernia dapat keluar masuk
kedalam rongga
Hernia irreponibel : bila isi kantong hernia tidak dapat
dikembalikan lagi kedalam rongga
Hernia akreta : bila terjadi perlengketan antara isi kantong pada
peritoneum kantong hernia dan tidak disertai nyeri ataupun tanda
sumbatan usus
Hernia inkaserata : bila isi kantong hernia terjepit oleh cincin
hernia, sehingga tidak dapat dikembalikan lagi, akibatnya terjadi
gangguan passase dan tanda tanda sumbatan usus
Hernia strangulata : bila terjadi gangguan vaskularisasi dari mulai
bendungan sampai nekrosis, pada saat hernia terjepit oleh
cincinnya
KLASIFIKASI
6

HERNIA
INGUINALIS

DIRECT INDIRECT
(MEDIAL) (LATERAL)
7

Hernia inguinalis indirek atau


HIL, isi hernia keluar dari
rongga perineum melalui
Hernia inguinalis direk disebut
angulus inguinalis internum,
juga HIM, isi hernia menonjol
dari anguinalis internum lalu
langsung melalui trigonum
hernia masuk ke kanalis
haselblbach
inguinalis dan jika berlanjut
dapat keluar ke anulus
inguinalis eksternum
Perbedaan
Hernia Inguinal Indirek Hernia Inguinal Direk
• Pintu masuk hernia adalah • Pintu masuk hernia
cincin inguinal yang dalam adalah inguinal space
• Kantung hernia terletak • Kantung hernia terletak
pada bagian lateral dari pada bagian medial dari
spermatic cord atau spermatic cord atau
pembuluh darah epigastrik
pembuluh darah
inferior
epigastrik inferior
• Bentuk : oval
• Bentuk : lingkaran
• Bisa karna kongenital atau
penyebab tertentu • Biasanya karna
penyebab tertentu
Penjelasan tentang kanalis
inguinalis
• Letak : terletak tepat di atas setengah medial dari ligamentum
inguinalis
• Isi : spermatic cord (laki-laki), round ligament (perempuan)
• Panjang : kira-kira 3,75 sampai 4 cm (4-5 cm)
• batasan/dinding :
-superior : fasia internal obliq dan otot abdominal
transversal
-inferior : ligamentum inguinal
-anterior : fasia dari otot abdominal oblique external
Etiologi dan Patofisiologi HIL
Mekanisme pd orang sehat:
• Kanalis inguinalis yg berjalan miring
• Adanya Musculus oblique internis abdominalis yg menutup anulus internus ketika
berkontraksi
• Fasia transversa yg menutup trigonum Hasselbach

Jika terjadi gangguan pd mekanisme diatas disertai :


peningkatan tekanan intra abdomen + kelemahan otot dinding
abdomen akibat usia

Terjadi hernia; muncul benjolan di selangkangan kanan dan


kadang turun sampai skrotum

Bisa bersifat reponibel, irreponibel, strangulata atau


inkarserata
TANDA DAN GEJALA KLINIS
Nyeri dengan atau tanpa rasa tidak nyaman
pada daerah lipat paha, terutama saat
membungkuk, batuk ataupun mengangkat
benda

Penekanan pada lipat paha

Nyeri dan pembengkakan sekitar buah zakar ketika


usus yang menonjol turun ke dalam skrotum

Pembengkakan
penonjolan
PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Pemeriksaan Finger Test


Pemeriksaan Ziemen Test Pemeriksaan Thumb Test
Menggunakan jari ke 2 atau Anulus internus ditekan
jari ke 5. Dimasukkan lewat Posisi berbaring, bila ada
benjolan masukkan dulu. dengan ibu jari dan
skrotum melalui anulus penderita disuruh mengejan,
eksternus ke kanal inguinal. Hernia kanan diperiksa
dengan tangan kanan. bila keluar benjolan
Penderita disuruh batuk: Bila berartiHIM. Bila tidak
impuls diujung jari berarti Penderita disuruh batuk bila
HIL. Bila impuls disamping rangsangan pada jari ke 2 keluar benjolan berarti HIL
berarti jari HIM. merupakan HIL, jari ke 3
merupakanHIM, jari ke 4
merupakan hernia femoralis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Leukocytosis dengan shift to the left PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
yang menandakan strangulasi. Ultrasonografi dapat digunakan untuk
Elektrolit, kadar kreatinin yang tinggi membedakan adanya massa pada lipat paha
akibat muntah-muntah dan menjadi atau dinding abdomen dan juga membedakan
penyebab pembengkakan testis.
dehidrasi
Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna
untuk membedakan hernia inkarserata dari
suatu nodus limfatikus patologis atau
penyebab lain dari suatu massa yang teraba
di inguinal
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK

INSPEKSI PALPASI
PERKUSI
Hernia reponibel : benjolan Titik tengah antara SIAS
dilipat paha muncul pada dengan tuberkulum pubicum Bila didapatkan perkusi perut
ditekan lalu pasien disuruh kembung maka harus
waktu berdiri, batuk, bersin dipikirkan kemungkinan
atau mengedan dan mengejan. Jika terjadi
hernia strangulata.
menghilang setelah berbaring penonjolan di sebelah medial
maka itu HIM.
HIL: muncul benjolan di regio
inguinalis yang berjalan dari Titik yang terletak di AUSKULTASI
lateral ke medial, tonjolan sebelah lateral tuberkulum Hiperperistaltis didapatkan
berbentuk lonjong. pubikum ditekan lalu pasien pada auskultasi abdomen
disuruh mengejan jika pada hernia yang mengalami
HIM : tonjolan biasanya terlihat benjolan di lateral
terjadi bilateral, berbentuk obstruksi usus (hernia
titik yang kita tekan maka inkarserata).
bulat. dapat itu HIL.
Diagnosis BANDING
• Abses pada groin region
• Hernia femoralis
• Undescended testes
• Varikokel
• Torsio testis
TERAPI
OPERATIF
- Herniotomi
- Hernioplasti
Waktu operasi
- Segera setelah terdiagnosa
Operasi darurat
- Kalau terjadi inkaserasi
Prinsip Pengobatan Operative pada Hernia Inguinalis
• Sebelum tindakan operasi pada pasien hernia, terlebih dahulu
juga harus memperbaiki faktor yang memperburuk hernia
(batuk kronis, obstruksi prostat, tumor kolon, ascites).
Tindakan Operatif
1. Herniotomi
• Herniotomi adalah tindakan membuka kantong hernia,
memasukkan kembali isi kantong hernia ke rongga abdomen,
serta mengikat dan memotong kantong hernia. Herniotomi
dilakukan pada anak-anak dikarenakan penyebabnya adalah
proses kongenital dimana prossesus vaginalis tidak menutup.

2. Herniorafi
• Herniorafi adalah membuang kantong hernia di sertai
tindakan bedah plastik untuk memperkuat dinding perut
bagian bawah di belakang kanalis inguinalis. Herniorafi
dilakukan pada orang dewasa karena adanya kelemahan otot
atau fasia dinding belakang abdomen.
3. Hernioplasti
• Hernioplasti adalah tindakan memperkecil anulus inguinalis
internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. R
• Umur : 49 thn
• Jenis kelmain : Laki-laki
• Agama : islam
• Alamat : jln karang anyer
• Tgl masuk : 10 april 2020
ANAMNESIS
SUBYEKTIF
• Keluhan utama : Benjolan lipat paha kanan
• Riwayat penyakit sekarang :
- Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada
lipatan paha kanan sejak 1-2 bulan belakangan ini ,benjolan
muncul hilang timbul muncul saat pasien berdiri terlalu
lama,saat mengedan,batuk ataupun mengangkat benda
terlalu lama.
- Menurut pasien jika posisi berbaring, benjolan dapat masuk
dengan sendirinya
- Rasa nyeri disangkal,keluhan demam disangkal oleh os
• Riwayat penyakit dahulu : os memiliki riwayat batuk ? (telah
diperiksa oleh dokter bukan merupakan suatu Tuberculosis
bakterialis (bronkitis),1 bulan yang lalu datang dengan keuhan
yang sama dan anjuran untuk operasi tapi pasien belum
bersedia.
• Riwayar penyakit keluarga : Tidak ada
• Riwayat sosial ekonomi : os merupakan seorang pemilik
toko toserba,memiliki aktivitas menganggkat beban terlalu
lama saat di toko
• Operasi sebelumnya : Tidak ada
• Tindakan sebelumnya : Tidak ada
• Riwayat alergi : Tidak ada
• Riwayat pemakaian obat : Tidak ada
OBYEKTIF
• Kesadaran : Tampak sakit sedang
• TD: 111/68, Nadi : 80/menit, R: 20x/menit, Suhu:36,1C
BB: 64Kg, TB:167 cm, IMT:23
• Mata : Konjungtiva anemis tidak ada, Sklera ikterik tidak ada, edem
tidak ada
• THT : Mt intak, hiperemis tidak ada, rhinorea tidak ada, deformitas
tidak ada, faring hiperemis tidak ada
• Paru : Simetris, sonor, vesikuler pada kedua lapangan paru, ronki
tidak terdengar, whezing tidak terdengar
• Jantung : Batas jantung dalam batas normal, murmur tidak terdengar,
galop tidak terdengar
• Abdomen: : Tidak membuncit, BU normal, defans mucle tidak ada
soepel, hepar lien tidak teraba
• Ektremitas : Deformitas tidak ada, edema tidak ada, hiperemis tidak
ada, ROM: normal
• Kulit: Tidak ada kelainan
STATUS LOKALIS
Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi :
• Inguinalis D : buldging di iliaka dextra hampir ke scrotum
•  
• Auskultasi :
• Bising usus (+) dalam batas normal,pada benjolan di jumpai
bising usus (+)
• Palpasi :
• Nyeri tekan abdomen (-), nyeri lepas (-) pada regio iliaka
dextra, teraba massa lunak (+)
• Perkusi :
• Tidak dapat dilakukan pemeriksaan
• Pemeriksaan Khusus :
• Pemeriksaan Valsava test dan finger test positif
LAB
• Darah rutin ( 10/04/20)
HB : 13.80 (13,2-17,3)
Lekosit : 12.00 (4,8-10,8)
Basofil : 1.00 ( 0-1)
Eosinofil : 0.00 ( 2-4)
Neutrofil : 70.00 ( 50-70)
Limfosit : 20.00 ( 25-40)
Monosit : 9.00 ( 2-8)
LED : 15.01 ( 0-15)
ERITROSIT : 5.45 ( 4.40-5.90)
Hematokrit : 39.50 ( 40.0-52.0)
Trombosit : 374.000 ( 150-440)

Masa pembekuan : 11.00 ( 5.0-15.0)


Masa pendarahan : 1.50 ( 1.0-3.0)
GDS : 97 (<140)

RADIOLOGI
• Thorax ap/pa : Rontgenologik tidak tampak kelainan pada cor dan pulmo. Tidak
tampak TB pulmonum atau kelainan lain
ASSESMENT
• Diagnosis kerja :
- HIL Dextra reponible

• Prognosis : Dubia

PLANNING
Terapi
Ivfd Rl 15gtt/i makro
Ektermitas bawah di tinggikan 30-45 derajat
Inj ranitidin 2x1
Inj ondancetron 2x1
Konsul dr.sp,B

Sesuai denga dr. Ruri Sp. B:


- Anjuran rawat R.inap Bedah
- Therapy : Ivfd Rl 15gtt/i makro,Inj.ceftriakson 1g 2x1,inj ranitidin 2x1,inj ondancetron 2x1
- Konsul dr.mufti sp.an untuk rencana operasi dengan operator dr ruri,sp.B 11/04/20 Jam
08.00
Sesuai denga dr. Mufthi Sp. AN:
Persiapan operasi : pasien minimal di puasa kan 8 jam sebelum operasi
Scroring EWS : 2
LAPORAN OPERASI
• Ahli bedah : dr. Ruri Sp.B
• Ahli anastesi : dr. Mufthi Sp.AN
• Jenis anastesi : GA-LMA
• Diagnosa pra op : Hernia inguinalis lateralis D reponible
• Diagnosa post op : Hernia inguinalis lateralis D reponible post herniotomy
• LAPORAN OPERASI :
- Pasien dalam posisi supine
- Disinfeksi lapangan operasi dan drapping
- Insisi sepanjang 5 cm diatas dan sejajar dengan ligamen inguinal
- Insisi diperdalam sampai tembus fascia
- Identifikasi kantong hernia, buka kantong hernia, isis kantong omentum turun
sampai scrotum dan ujungnya menempel pada dinding scrotum
- Bebaskan perlengketan omentum dengan scrotum kemudian omentum tersebut
dikembalikan kedalam cavum abdomen
- Pisahkan kantong distal dan proksimal

• KOMPLIKASI : Tidak ada


• Jumlah pendarahan : +/- 20ml
- -therapi post op sesuai sp.B
• INSTRUKSI POST OP DAN PERENCANAAN POST OP:
- Sadar baik diet bebas TKTP
- Mobilisasi bebas Hindari tindakan valsava selama 3
minggu ( ngedan, batuk keras, angkat berat, dll)

- Rawat luka hari ke-3 atau bila balutan basah


- Analgetik sesuai anastesi
- -therapi post sesuai sp.B
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai