Anda di halaman 1dari 28

Ujian Kasus

Hernia Inguinalis
Lateral
Pembimbing: dr. Enrico, Sp B
Disusun: Cessy Christy 406182082

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
IDENTITAS PASIEN

▰ Nama : Tn. J
▰ Umur : 62 tahun
▰ Jenis Kelamin : Laki- Laki
▰ Agama : Islam
▰ Alamat : Jln Raya Tajur KO Bantar Peute
▰ Pekerjaan : Petani
▰ Tanggal pemeriksaan : 11 November 2019
ANAMNESIS

▰ Keluhan utama: Benjolan hilang timbul di lipat paha kiri kurang lebih 3
bulan
▰ Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poliklinik bedah umum RSUD Ciawi dengan keluhan
benjolan hilang timbul sebesar buah mangga di lipat paha selama
kurang lebih 3 bulan. Benjolan tersebut muncul saat pasien mengejan
dan berdiri. Benjolannya menghilang setelah beberapa waktu saat
pasien berbaring. Benjolan dilipatan paha turun sampai ke buah zakar.
Benjolan tersebut mengeluarkan bunyi jika dipegang. Pasien sering
mengedan karena BAB terasa keras. Nafsu makan baik. Nyeri perut (-).
BAB berdarah (-). BAK normal. Mual (+). Muntah (-). Demam (-).
▰ Riwayat Penyakit Dahulu
▻ Riwayat maag, kolestrol tinggi, dan hipertensi terkontrol
▰ Riwayat Penyakit Keluarga
▻ -
▰ Riwayat Pengobatan
▻ Ramipril, lanzoprazol, simvastatin, dan amlodipin
PEMERIKSAAN FISIK

▰ Status Generalis
▻ Keadaan umum : baik
▻ Kesadaran : Compos mentis
▻ Tanda Vital :
▻ TD 100/60 mmHg,
▻ HR 60x/menit,
▻ Suhu 37,1 C,
▻ RR 18x/menit
▰ Kepala : normocephalic, tidak tampak hematom, rambut hitam terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut
▰ Mata : Kedudukan simetris, kedua palpebra superior dan inferior tidak terlihat edema,
sklera ikterik (-/-), injeksi sklera (-/-), konjungtiva anemis(-/-), refleks cahaya langsung
+/+, refleks cahaya tidak langsung +/+, isokor
▰ Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret (-)
▰ Hidung : Bentuk normal, deviasi septum tidak ada, sekret(-), perdarahan hidung (-)
▰ Mulut : Bentuk normal, mukosa kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-), tremor (-), faring
hiperemis (-), perdarahan gusi (-)
▰ Leher : KGB tidak teraba mebesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar di leher
▰ Paru :
▻ Inspeksi : tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, tidak ada retraksi sela
iga
▻ Palpasi : sela iga normal, tidak melebar maupun mengecil, tidak teraba massa
▻ Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas paru hati normal
▻ Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
▰ Jantung :
▻ Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
▻ Palpasi : ictus kordis teraba pada sela iga IV linea midclavicula kiri
▻ Perkusi :
▻ Batas kanan : terletak pada sela iga 3 garis sternalis dextra
▻ Batas kiri : terletak pada sela iga 4 garis midclavicula sinistra
▻ Batas atas : terletak pada sela iga 2 garis parasternalis sinistra
▻ Auskultasi : BJ I-II murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
▰ Abdomen :
▻ Inspeksi : datar
▻ Auskultasi : BU(+) (10x/menit)
▻ Perkusi : Timpani (+) di pada seluruh kuadran abdomen, pekak hepar (+)
▻ Palpasi : Nyeri tekan (-), supel, defans muskular (-)
▰ Kulit
▻ Kuning langsat, ikterik (-), lesi kulit (-)
▰ Extremitas :
▻ Superior : Akral teraba hangat, Edema -/-
▻ Inferior : Akral teraba hangat, Edema -/-,
Status lokalis
▰ Regio Inguinal Sinistra
▻ Inspeksi : visible test (+), benjolan
berbentuk oval, warna sama
dengan kulit sekitar
▻ Palpasi : massa berukuran kurang
lebih 10 x 5,5 x 2,5 cm,
konsistensi kenyal, nyeri
tekan (-), batas atas tidak
tegas, finger test (+) pada
ujung jari, ziemann’s test
pada jari ke 2, benjolan
mengeluarkan bunyi gargling
saat ditekan
▻ Auskultasi : BU (+)
RESUME

▻ Seorang laki – laki berusia 62 tahun datang ke poliklinik bedah umum RSUD Ciawi dengan
keluhan benjolan hilang timbul sebesar buah mangga di lipat paha selama kurang
lebih 3 bulan. Benjolan tersebut muncul saat pasien mengejan dan berdiri. Benjolannya
menghilang saat pasien berbaring. Benjolan dilipatan paha turun sampai ke buah zakar.
Benjolan tersebut mengeluarkan bunyi jika dipegang. Pasien sering mengedan karena BAB
terasa keras. Mual (+)
▻ Pada pemeriksaan fisik didapati status generalis: Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, TD 100/60 mmHg, HR 60x/menit, Suhu 37,1 C, RR 18x/menit.
▻ Pada status lokalis didapatkan massa di inguinal sinistra, visible test (+), benjolan
berbentuk oval, warna sama dengan kulit sekitar, berukuran kurang lebih 10 x 5,5 x
2,5 cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-), batas atas tidak tegas, finger test (+) pada
ujung jari, ziemann’s test pada jari ke 2, dan BU (+)
Diagnosis

▰ DIAGNOSA BANDING
▻ Hernia inguinalis lateral reponibel sinistra
▻ Limfadenopati inguinalis sinistra
▰ DIAGNOSIS KERJA

▻ Hernia inguinalis lateral reponibel sinistra


Rencana tatalaksana

 Rencana hernioplasti
Prognosis

▰ Ad vitam  bonam
▰ Ad sanationam  dubia ad bonam
▰ Ad functionam  bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi

▰ Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi


atau jaringan melalui defek atau bagian yang
lemah dari dinding yang bersangkutan
▰ Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi
hernia.
Anatomi

▰ Panjang inguinal kanal: 4 cm ▻ Inferior


▰ Batas kanal inguinal
▻ Ligamen
▻ Superior: inguinal

▻ M. oblik internal ▻ Ligamen


lacunar
▻ M. abdominus
transversal ▻ Posterior

▻ Anterior ▻ Fascia
Transversalis
▻ Aponeurosis
oblik ekternal ▻ Aponeurosis
transversus
▻ Aponeurosis
oblik internal
▰ Kanalis inguinalis berisi :
Funikulus Spermatikus pada pria atau ligamentum
rotundum pada wanita
Isi dari funikulus spermatikus :
▻ Vas deferens
▻ A/V Spermatica
▻ N. Ilioinguinal
▻ Vena Pampiniformis
▻ N. Iliofemoral
▻ Pembuluh lymph
 Filament dari N. Genitofemoralis
▰ Hesselbach’s triangle
▻ Inferior  ligament inguinal
▻ Lateral  vasa epigastrica inferior
▻ Medial  tepi lateral m. rectus
abdominis
▻ Dasar  fascia transversal, m.
transversus abdominis
Klasifikasi Hernia inguinalis

Berdasarkan • Hernia inguinalis direk/medial/HIM


letak • Hernia inguinalis indirek/lateral/HIL
• Reponibel (A)
Berdasarkan • Ireponibel (B)
gambaran
klinis • Inkarserata (C)
• Strangulata (D)
Etiologi

▰ Penyebabnya dibedakan atas 2, ▻ Asites


yaitu :
▻ BPH
▻ Didapat (akuisita) dan
Kongenital ▻ konstipasi
▰ Faktor Predisposisi : ▻ Kebiasaan sering
mengankat barang berat
▻ Hereditas
▻ obese
▻ Usia tua
▻ batuk kronik
Patofisiologi

▰ Mekanisme proteksi :
▻ Kanalis inguinalis yang berjalan miring
▻ Struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup annulus inguinalis
internus ketika berkontraksi
▻ Adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum Hasselbach
yang umumnya hampir tidak berotot.
▰ Faktor Kausal :
▻ prosesus vaginalis yang terbuka,
▻ ↑ tekanan intra abdomen kronik
▻ kelemahan otot dinding perut krn usia/operasi
Diagnosis  Anamnesa

▰ Benjolan di lipat paha yang timbul saat mengedan, batuk atau mengangkat benda berat,
dan menghilang waktu istirahat baring.
▰ HIM  benjolan ke depan pada lipat paha, tidak turun ke dalam skrotum, berbentuk
bulat
▰ HIL  berjalan dari lateral ke medial, seringkali turun ke dalam skrotum, berbentuk
lonjong
▰ hernia reponibel  benjolan hilang timbul
▰ Hernia ireponibel  benjolan menetap, tidak nyeri
▰ Hernia inkarserata  benjolan menetap + gangguan pasase usus + nyeri hilang timbul
▰ Hernia strangulate  benjolan menetap + gangguan pasase usus + gangguan vaskularisasi
+ nyeri terus menerus
Diagnosa  PF

▰ Inspeksi
▻ Hernia reponibel  hilang timbul benjolannya
▻ Hernia ireponibel  benjolan menetap
▻ HIL  benjolan lonjong, keluar dari lateral ke medial
▻ HIM  benjolan bulat, langsung keluar ke medial
▰ Auskultasi
▻ BU (+)
▻ Peningkatan BU bisa karena ileus obstruktif pada hernia
inkarserata
▰ Palpasi
▻ Teraba massa, hilang timbul
• Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
Dimasukkan lewat skrotum melalui anulus
Pemeriksaan eksternus ke kanal inguinal.
Finger Test • Penderita disuruh batuk
• Bila terasa diujung jari berarti HIL.
• Bila terasa disamping berarti jari HIM.

• Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan


dulu. Hernia kanan diperiksa dengan tangan
kanan.
Pemeriksaan
• Penderita disuruh batuk
Ziemen Test
• Rangsangan pada jari ke 2 merupakan HIL, jari
ke 3 merupakanHIM, jari ke 4 merupakan hernia
femoralis.
• Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan
Pemeriksaan penderita disuruh mengejan
Ring
• bila keluar benjolan berarti HIM
Occlusion Test
• Bila tidak keluar benjolan berarti HIL
Pemeriksaan Penunjang

▰ Darah lengkap
▻ Leukocytosis dengan shift to the left 
strangulasi
▰ Elektrolit  jika terjadi muntah muntah
▰ USG inguinal
▰ Herniography
Diagnosis Banding
Tatalaksana

▰ Pengobatan konservatif
▻ Reposisi dengan cara bimanual dengan pasien dalam posisi tradelenburg, analgesic, dan sedasi ringan
▻ Tidak boleh dilakukan pada strangulata
▰ Tindakan operatif
▻ CITO  strangulata  ditandai dengan demam, leukositosis, instabilitas hemodinamik, benjolan nyeri
dan hangat, kulit sekitar berubah warnanya.
▻ Preoperatif  resusitasi cairan, antibiotik profilaksis, NGT, kateter
▻ Jenis operasi:
▻ Herniotomi
▻ Herniorapi
▻ Hernioplasti
▻ Laparoskopi
Komplikasi

▰ Hematom
▰ Infeksi luka operasi
▰ Hernia inkraserata dan strangulata
▰ Ileus obstruksi
▰ Peritonitis jika telah terjadi strangulasi
Daftar Pustaka

▰ Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC.


Jakarta:2014.h.646-650
▰ Schwartz. Intisari Prinsip Prinsip Ilmu Bedah. EGC.
Jakarta: 2000

Anda mungkin juga menyukai