INGUINALIS
Mischka Scalvinni Suvero Suyar 150100022 Pembimbing: dr. Safruddin Nasution, Sp.B-KBD
Dekka Andra 150100091
Dicky 150100097
Jesslyn Wijaya 150100099
PENDAHULUAN
• Hernia Kongenital
Penyebab • Hernia Traumatik
• Hernia Insisional
• Hernia Pantolan
• Hernia Scrotalis Hernia
Lain
• Hernia Littre
Terlihat • Hernia Externs
atau
Tidak • Hernia Interns
ETIOLOGI
Inspeksi
• Hernia reponibel: • Hernia skrotalis:
Terdapat benjolan dilipat paha yang muncul Benjolan yang terlihat sampai skrotum yang
pada waktu berdiri, batuk, bersin atau merupakan tonjolan lanjutan dari hernia
mengedan dan menghilang setelah inguinalis lateralis.
berbaring. • Hernia femoralis:
• Hernia inguinal Benjolan dibawah ligamentum inguinal.
• Lateralis: muncul benjolan di regio inguinalis
yang berjalan dari lateral ke medial, tonjolan • Hernia epigastrika: benjolan di linea alba.
berbentuk lonjong. • Hernia umbilikal: benjolan di umbilikal.
• Medialis: tonjolan biasanya terjadi bilateral,
berbentuk bulat. • Hernia perineum: benjolan di perineum.
Palpasi
• Finger test
1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
2. Dimasukkan lewat skrotum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.
3. Penderita disuruh batuk
• Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
• Bila impuls disamping jari Hernia Inguinalis Medialis.
• Ziemen test
1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita)
2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada:
• jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis
• jari ke 3 : Hernia Ingunalis Medialis.
• jari ke 4 : Hernia Femoralis.
• Thumb Test
1. Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan
• Bila keluar benjolan berarti Hernia inguinalis medialis.
• Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia inguinalis lateralis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium
• Leukosit > 10.000 – 18.000 / mm3
• Serum elektrolit meningkat
2. Pemeriksaan Radiologis
• USG pasien dalam posisi supine dan posisi berdiri dengan manuver valsafa
memiliki sensitifitas dan spesifisitas diagnosis mendekati 90%.
• Membedakan hernia inkarserata dari suatu nodus limfatikus patologis atau
penyebab lain dari suatu massa yang teraba di inguinal.
DIAGNOSA BANDING
• Limfoma • Testis ektopik
• Retroperitoneal sarkoma • Undescended testis
• Metastasis • Aneurisma arteri femoral atau
• Tumor testis pseudoaneurisma
• Varikokel • Lipoma
• Epididimitis • Hidradenitis
• Torsi testis • Kista pada kanal Nuck
• Hydrokel • Abses psoas
PENATALAKSANAAN
HR : 85 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Temperatur : 36.6C
• Kepala
Mata : Pupil isokor, reflex cahaya (+/+), konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Inguinalis
• Scrotalis
- Inspeksi : Benjolan berbentuk lonjong pada skrotum kanan, warna seperti warna kulit sekitar
HEMATOLOGI
- Hemoglobin 17,7 13 - 18 g/dL
- Eritrosit 5,60 4,50- 6,50 jt/µL
- Leukosit 10.110 4.000-11.000/µL
- Hematokrit 49 39-54 %
- Trombosit 229.000 150.000 - 450.000/µL
GINJAL
- Ureum 24 19-44 mEq/L
- Kreatinin 0,72 0.7-1.3 mEq/L
Laboratorium Hasil Rujukan
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN -
-
Hemoglobin
Eritrosit
17,7
5,60
13 - 18 g/dL
4,50- 6,50 jt/µL
PENUNJANG -
-
Leukosit
Hematokrit
10.110
49
4.000-11.000/µL
39-54 %
- Trombosit 229.000 150.000 - 450.000/µL
• LABORATORIUM GINJAL
- Ureum
24
19-44 mEq/L
- Kreatinin 0,72 0.7-1.3 mEq/L
ELEKTROLIT
- Natrium 137 135 – 155 mEq/L
- Kalium 3,7 3,6 – 5,5 mEq/L
- Klorida 102 96 – 106 mEq/L
KGDS 120 < 200 mg/dL
FAAL HEMOSTASIS
Waktu Protrombin
- Pasien 11,7
- Kontrol 13,20
INR 0,88 0.8-1.30
APTT
- Pasien 32,9 27-39
- Kontrol 33,0
Waktu Trombin
- Pasien 16,0
- Kontrol 17,6
• USG
• Foto Thoraks
Posisi asimetris, inspirasi cukup.
CTR= 56%, jantung kesan membesar ke kiri dengan apeks dan pinggag jantung tidak mulai menonjol.
Trakea berada di tengah, kedua hilus tidak menebal
Aorta elongasi, mediastinum superior tidak membesar.
Tidak tampak infiltrate pada kedua lapangan paru.
Sinus costoprenikus lancip
Diafragma licin dan dome shapped
Tidak tampak kelainan pada tulang dan jaringan lunak disekitarnya.
Kesimpulan: Kardiomegali dengan LVH disertai aorta elongasi
• Diagnosis
Hernia Inguinalis Lateralis Irreponibel (R)
• Terapi Awal
- IVFD RL 20 gtt/i
- Valsartan tab 160mg 1x1
- Amlodipin tab 10mg 1x1
- Dulcolax tab 1x2
• Rencana
- Herniorraphy
BAB 4
FOLLOW UP
10 Februari 2020
S Benjolan pada selangkangan kanan
O Sensorium : Compos Mentis, TD : 130/80 mmHg, HR : 87 kali/menit, RR : 19 kali/menit, T :
37C.
Abdomen: simetris, tidak distensi, tampak benjolan pada selangkangan
soepel, tidak dijumpai nyeri tekan
timpani, normoperistaltik
P Rencana:
- Hernioraphy pada 10/2/2020
11 Februari 2020
S Nyeri luka operasi
O Sensorium : Compos Mentis, TD : 120/80 mmHg, HR : 88 kali/menit, RR : 16 kali/menit, T :
36.5C.
Abdomen: simetris, tidak distensi, luka operasi baik
soepel, nyeri tekan di sekitar luka operasi
timpani, normoperistaltik
P - Mobilisasi
- Diet makanan biasa
12 Februari 2020
S Nyeri luka operasi
O Sensorium : Compos Mentis, TD : 120/80 mmHg, HR : 83 kali/menit, RR : 18 kali/menit, T :
36.3C.
Abdomen: simetris, tidak distensi, luka operasi baik
soepel, nyeri tekan di sekitar luka operasi
timpani, normoperistaltik
P - Perawatan luka
- Diet makanan biasa
- PBJ
BAB 5
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
Defenisi:
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu Pada pasien dikeluhkan adanya benjolan pada
rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding selangkangan kanan sejak 3 tahun yang lalu.
rongga bersangkutan pada hernia abdomen, isi perut Benjolan dirasakan semakin membesar ketika pasien
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari bagian mengangkat benda berat dari ukuran sebelumnya
muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia inguinalis dan menetap.
adalah hernia yang terjadi dilipatan paha.
TEORI KASUS
Diagnosa:
Ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan Pada pasien dijumpai keluhan berupa benjolan di
pemeriksaan penunjang. bagian selangkangan yang muncul sejak 3 tahun
yang lalu. Benjolan dirasakan pasien semakin
• Anamnesis membesar. Benjolan dirasakan semakin membesar
Gejala yang sering dialami pasien hernia inguinalis ketika pasien mengangkat benda berat dari ukuran
adalah nyeri pada daerah inguinal, dapat terasa tajam sebelumnya dan menetap.Benjolan tidak nyeri.
dan menjalar. Gejala ekstrainguinal seperti perubahan Perubahan pola BAB dan BAK tidak dijumpai.
kebiasaan buang air besar atau buang air kecil dapat
dijumpai meski pada kasus yang lebih jarang.
TEORI KASUS