AKUT
dr. Eka Dara Sakti Pratiwi
Pembimbing
dr. Meigy
Identitas Pasien
• Nama : Nn. M
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 22 tahun
• Kebangsaan : Indonesia
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Alamat : Kebon pala. Jakarta Timur
• MRS : 18 Juni 2019
ANAMNESIS PASIEN
Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan bawah sejak
± 3 hari SMRS
• 5–6 : Possible
• 7–8 : Probable
• 9 – 10 : Very Probable
• Appendisitis Akut
• Diverticulitis Meckeli
• Pelvic Inflammatory Disease
Diagnosis Kerja
• Appendisitis Akut
Penatalaksanaan
• IVFD RL
• Antibiotik Ceftriaxon 2x1 gr
• Operatif : Appendiktomi
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : bonam
TERIMA KASIH
TINJAUAN PUSTAKA
APPENDISITIS
(Enter your own creative tag line above)
Latar Belakang
• Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix
vermicularis, dan merupakan penyebab akut abdomen yang paling
sering pada anak-anak maupun dewasa.
• Penyebabnya karena obstruksi lumen baik karena hiperplasia limfoid
atau karena fekalith.
• Lebih dari 5% dari populasi akan terjadi apendisitis akut. Apendisitis
umumnya terjadi pada remaja dan dewasa muda berusia 20-an,
tetapi dapat terjadi pada semua usia.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari dan
mengetahui lebih dalam lagi tentang apendisitis.
Manfaat
• Memperkokoh landasan teoritis ilmu kedokteran di bidang
ilmu anestesi dan terapi intensif khususnya mengenai
apendisitis
• Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin
memahami lebih lanjut topik-topik yang berkaitan dengan
apendisitis
• fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif
berperan dalam sekresi immunoglobun.
• Selain itu, apendiks menghasilkan lendir 1 – 2 ml per hari. Lendir itu
secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya dialirkan
ke sekum. Adanya hambatan dalam pengaliran tersebut merupakan
salah satu penyebab timbulnya appendisitis.
• Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus, sedangkan
persarafan simpatis berasal dari Torakalis X
Rovsing Sign
Perkusi,nyeri ketuk (+)
Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltic (-) pada ileus paralitik
karena peritonitis generalisata akibat appendicitis
perforate.
Rectal toucher, nyeri tekan pada jam 9-12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• leukositosis
• Foto polos abdomen: fecalith
• USG: pembesaran diameter terluar lebih dari 6 mm, tidak tertekan,
berkurangnya peristaltik ataupun akumulasi cairan disekitar periappendikal.
• CT scan : lebih besar dari 5 cm
• Laparoskopi: diagnostik dan terapi
Indeks Alvarado
• Skor >8 : Berkemungkinan besar menderita apendisitis. Pasien ini
dapat langsung diambil tindakan pembedahan tanpa pemeriksaan
lebih lanjut. Kemudian perlu dilakukan konfirmasi dengan
pemeriksaan patologi anatomi.
• Skor 2-8 : Tingkat kemungkinan sedang untuk terjadinya apendisitis.
Pasien ini sbaiknya dikerjakan pemeriksaan penunjang seperti foto
polos abdomen ataupun CT scan.
• Skor <2 : Kecil kemungkinan pasien ini menderita apendisitis. Pasien
ini tidak perlu untuk di evaluasi lebih lanjut dan pasien dapat
dipulangkan dengan catatan tetap dilakukan follow up pada pasien
ini.
Penatalaksanaan
• Pemberian cairan
• Berikan analgesik dan anti-emetik parenteral untuk kenyamanan
pasien.
• Berikan antibiotik intravena spektrum luas untuk gram positif, gram
negatif dan anaerob
• Apendiktomi
Komplikasi & Prognosis
• Komplikasi yang sering ditemukan adalah infeksi, perforasi, abses
intra abdominal/pelvi, sepsis,syok,dehidrasi.
• Bila ditangani dengan baik, prognosis appendix adalah baik. Secara
umum angka kematian pasien appendix akut adalah 0,2-0,8% yang
lebih berhubungan dengan komplikasi penyakitnya daripada akibat
tindakan intervensi.
Daftar Pustaka
• Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah.
Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.2010.
• Grace, Borley, At a Glance ILMU BEDAH. Edisi Ketiga.
Jakarta : Penerbit Erlangga. 2010
• Schwartz. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Jakarta :
EGC 2010. • -
http://ilmubedah.blogspot.com/2010/06/apendisitis.h
tml