Anda di halaman 1dari 40

APPENDISITIS

AKUT
dr. Eka Dara Sakti Pratiwi

Pembimbing
dr. Meigy
Identitas Pasien
• Nama : Nn. M
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 22 tahun
• Kebangsaan : Indonesia
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Alamat : Kebon pala. Jakarta Timur
• MRS : 18 Juni 2019
ANAMNESIS PASIEN
Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan bawah sejak
± 3 hari SMRS

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien mengatakan ± 3 hari SMRS mengeluh nyeri perut kanan
bawah. ± 1 hari sebelumnya, penderita mengeluh nyeri di ulu
hati yang kemudian beralih ke perut kanan bawah. Nyeri
bersifat menetap di perut kanan bawah. Demam (+), mual
muntah (+) 2 kali dan isi muntahan apa yang dimakan, BAB (+)
normal, BAK (+) normal, nafsu makan berkurang (+), riwayat
sakit punggung dan sakit panggul (-), riwayat keluar darah dari
kemaluan selain menstruasi (-), riwayat keputihan (-). Pasien
mengatakan satu hari selesai menstruasi
Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal.


PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis ( 18 Juni 2019)

Keadaan Umum : Tampak sakit


Kesadaran : Compos mentis
Gizi : Cukup
Pernafasan : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 37,7ºC
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Konjungtiva palbebra pucat -/-,
Sklera ikterik -/-
• Pupil : Isokor, refleks cahaya +/+
• Leher : tidak ada kelainan
• Kelenjar-kelenjar : tidak ada pembesaran
• Thorax : tidak ada kelainan
• Abdomen : lihat status lokalis
• Genitalia Eksterna : tidak ada kelainan
• Ekstremitas Superior : tidak ada kelainan
• Ekstremitas Inferior : tidak ada kelainan
Status Lokalis
Regio Abdomen
Inspeksi : Datar tidak tampak
kelainan
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada
titik Mc.Burney, nyeri lepas
(+)
Perkusi : Tympani,Nyeri (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) / Normal

Rovsing sign (+) Blumberg’s Sign (+) Psoas sign


(+) Obturator sign (+)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin (18 Juni 2019) :
• Hemoglobin : 13,3 gr/dl
• Hematokrit : 38 %
• Leukosit : 11.900/mm3
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan USG Apendiks


pembesaran diameter terluar lebih dari 6 mm, tidak
tertekan
Alvarado Score
Manifestations Value
Symptoms Migration of pain 1
Anorexia 1
Nausea/vomiting 1
Signs Right Lower Quadrant 2
Tenderness
Rebound pain 1
Elevated temperature 1
Lab Values Leukocytosis 2
Left Shift 0
TOTAL POINTS 9
Interpretasi Alvarado Score

• 5–6 : Possible
• 7–8 : Probable
• 9 – 10 : Very Probable

• Pada kasus, Alvarado score : 7


(Probable Apendisitis)
Diagnosis Banding

• Appendisitis Akut
• Diverticulitis Meckeli
• Pelvic Inflammatory Disease
Diagnosis Kerja

• Appendisitis Akut
Penatalaksanaan
• IVFD RL
• Antibiotik Ceftriaxon 2x1 gr
• Operatif : Appendiktomi
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : bonam
TERIMA KASIH
TINJAUAN PUSTAKA
APPENDISITIS
(Enter your own creative tag line above)
Latar Belakang
• Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix
vermicularis, dan merupakan penyebab akut abdomen yang paling
sering pada anak-anak maupun dewasa.
• Penyebabnya karena obstruksi lumen baik karena hiperplasia limfoid
atau karena fekalith.
• Lebih dari 5% dari populasi akan terjadi apendisitis akut. Apendisitis
umumnya terjadi pada remaja dan dewasa muda berusia 20-an,
tetapi dapat terjadi pada semua usia.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari dan
mengetahui lebih dalam lagi tentang apendisitis.

Manfaat
• Memperkokoh landasan teoritis ilmu kedokteran di bidang
ilmu anestesi dan terapi intensif khususnya mengenai
apendisitis
• Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin
memahami lebih lanjut topik-topik yang berkaitan dengan
apendisitis
• fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif
berperan dalam sekresi immunoglobun.
• Selain itu, apendiks menghasilkan lendir 1 – 2 ml per hari. Lendir itu
secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya dialirkan
ke sekum. Adanya hambatan dalam pengaliran tersebut merupakan
salah satu penyebab timbulnya appendisitis.
• Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus, sedangkan
persarafan simpatis berasal dari Torakalis X

• Pendarahan apendiks berasal dari a.apendikularis.


Faktor yang mempermudah terjadinya apendisitis
1. Faktor Obstruksi
Sekitar 60% obstruksi disebabkan oleh hiperplasia jaringan
lymphoid sub mukosa, 35% karena stasis fekal, 4% karena
benda asing dan sebab lainnya 1% diantaranya sumbatan
oleh parasit dan cacing.

2. Faktor Infeksi Bakteri


Dari kultur bakteri yang paling sering adalah kombinasi antara
Bacteriodes fragililis dan E.coli, lacto-bacilus,
Pseudomonas, Bacteriodes splanicus. Sedangkan kuman
penyebab perforasi adalah kuman anaerob sebesar 96%
dan aerob<10%.
3. Kecenderungan Familier
Malformasi yang herediter dari organ apendiks yang
terlalu panjang vaskularisasi yang tidak baik dan
letaknya

4. Faktor Ras dan Diet


Diet rendah serat dapat memudahkan terjadinya
fekolith dan mengakibatkan obstruksi lumen
Klasifikasi Apendisitis
Klasifikasi Apendisitis ada 2, yaitu :
1. Apendisitis Akut, dibagi atas :
Apendisitis akut fokalis atau segmentalis, yaitu setelah
sembuh akan timbul striktur lokal.
Appendisitis purulenta difusi, yaitu sudah bertumpuk nanah.
Appendisitis akut dalam 48 jam dapat menjadi sembuh,
kronis, perforasi atau infiltrat

2. Apendisitis Kronis, dibagi atas :


Apendisitis kronis fokalis atau parsial, yaitu setelah sembuh
akan timbul striktur lokal.
Apendisitis kronis obliteritiva, yaitu appendiks miring dimana
biasanya ditemukan pada usia tua.
Gejala Klinis
• Nyeri abdomen
• Demam
• muntah
• obstipasi
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
Penderita berjalan membungkuk sambil memegang perut yang sakit,
kembung(+) bila terjadi perforasi, penonjolan perut kanan bawah
terlihat pada appendikuler abses.
Pemeriksaan pada anak, perhatikan posisi anak yang terbaring pada
meja periksa. Anak menunjukkan ekspresi muka yang tdak gembira.
Anak tidur miring ke sisi yang sakit sambil melakukan fleksi pada sendi
paha, karena setiap ektensi meningkatkan nyeri.
• Palpasi
Mc. Burney sign (+):nyeri tekan kuadran bawah
Nyeri lepas (+):rebound tenderness
Defens muskuler(+): nyeri tekan seluruh lapanagn abdomen
Rovsing sign: nyeri kanan bawah pada tekanan kiri
Blumberg’s Sign: nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah
kiri dilepaskan
Psoas sign: rangsangan muskulus psoas oleh peradangan
yang terjadi pada appendix
Obturator sign: nyeri yang terjadi bila panggul dan lutut
difleksikan kemudian dirotasikan kearah dalam dan luar
secara pasif, hal tersebut menunjukkan peradangan
appendix terletak pada daerah hipogastrium.
Mc Burney Sign

Rovsing Sign
Perkusi,nyeri ketuk (+)
Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltic (-) pada ileus paralitik
karena peritonitis generalisata akibat appendicitis
perforate.
Rectal toucher, nyeri tekan pada jam 9-12
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• leukositosis
• Foto polos abdomen: fecalith
• USG: pembesaran diameter terluar lebih dari 6 mm, tidak tertekan,
berkurangnya peristaltik ataupun akumulasi cairan disekitar periappendikal.
• CT scan : lebih besar dari 5 cm
• Laparoskopi: diagnostik dan terapi
Indeks Alvarado
• Skor >8 : Berkemungkinan besar menderita apendisitis. Pasien ini
dapat langsung diambil tindakan pembedahan tanpa pemeriksaan
lebih lanjut. Kemudian perlu dilakukan konfirmasi dengan
pemeriksaan patologi anatomi.
• Skor 2-8 : Tingkat kemungkinan sedang untuk terjadinya apendisitis.
Pasien ini sbaiknya dikerjakan pemeriksaan penunjang seperti foto
polos abdomen ataupun CT scan.
• Skor <2 : Kecil kemungkinan pasien ini menderita apendisitis. Pasien
ini tidak perlu untuk di evaluasi lebih lanjut dan pasien dapat
dipulangkan dengan catatan tetap dilakukan follow up pada pasien
ini.
Penatalaksanaan
• Pemberian cairan
• Berikan analgesik dan anti-emetik parenteral untuk kenyamanan
pasien.
• Berikan antibiotik intravena spektrum luas untuk gram positif, gram
negatif dan anaerob
• Apendiktomi
Komplikasi & Prognosis
• Komplikasi yang sering ditemukan adalah infeksi, perforasi, abses
intra abdominal/pelvi, sepsis,syok,dehidrasi.
• Bila ditangani dengan baik, prognosis appendix adalah baik. Secara
umum angka kematian pasien appendix akut adalah 0,2-0,8% yang
lebih berhubungan dengan komplikasi penyakitnya daripada akibat
tindakan intervensi.
Daftar Pustaka
• Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah.
Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.2010.
• Grace, Borley, At a Glance ILMU BEDAH. Edisi Ketiga.
Jakarta : Penerbit Erlangga. 2010
• Schwartz. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Jakarta :
EGC 2010. • -
http://ilmubedah.blogspot.com/2010/06/apendisitis.h
tml

Anda mungkin juga menyukai