PENDAMPING :
DISUSUN OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah–
Nyalah penulis dapat menyelesaikan Mini Project ini dalam rangka memenuhi
persyaratan dalam program Internsip di Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu
mengenai “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku pada Pasien Hipertensi Di
Prolanis HT RW 02 Kelurahan Cipinang Melayu Bulan Desember Tahun 2018”.
Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi.
Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan semua pihak sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Beby Muhrisa sebagai Kepala Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu
dan dokter pendamping dalam pembuatan Laporan Mini Project selama
menjalankan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Kelurahan
Cipinang Melayu.
2. Seluruh karyawan dan dokter-dokter Puskesmas Kelurahan Cipinang
Melayu.
3. Rekan sejawat dokter internsip Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu
periode Agustus 2018-Januari 2019 yang telah membantu selama pembuatan
Laporan Mini Project ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Mini Project ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak. Semoga Mini Project ini dapat bermanfaat dan
membantu teman sejawat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................
4
1.2 Data Geografis dan Demografis Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu.....................
5
1.3 Rumusan Masalah............................................................................................................
10
1.4 Tujuan..............................................................................................................................
10
1.5 Manfaat............................................................................................................................
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan Epidemiologi Hipertensi............................................................................
12
2.2 Klasifikasi Hipertensi.......................................................................................................
12
2.3 Patofisiologi Hipertensi...................................................................................................
13
2.4 Faktor Risiko Hipertensi..................................................................................................
14............................................................................................................................................
2.5 Diagnosis Hipertensi........................................................................................................
15............................................................................................................................................
2.6 Tatalaksana Hipertensi ....................................................................................................16
BAB III
3.1 Rancangan Mini Project..................................................................................................19
3.2 Waktu dan Tempat Mini Project.....................................................................................19
3
3.3 Populasi Mini Project......................................................................................................19
3.4 Subjek Mini Project.........................................................................................................19
3.5 Kriteria Inklusi….............................................................................................................19
3.6 Kriteria Eksklusi…..........................................................................................................19
3.7 Teknik Pengambilan Sampel...........................................................................................20
3.8 Definisi Operasional........................................................................................................20
3.9 Diagram Ishikawa (fish bone)..........................................................................................21
BAB IV HASIL ..................................................................................................................21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................23
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
4
Prevalensi hipertensi di dunia pada tahun 2000 menurut WHO di seluruh dunia
terdapat 972 juta orang atau 26,4% penduduk dunia mengalami hipertensi. Angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskedas) tahun 2018 prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai
34,1% dari total jumlah penduduk dewasa. Angka mortalitas pasien hipertensi di
dunia menurut WHO tahun 2013 mencapai 17 juta, dengan 45% meninggal karena
komplikasi di organ jantung dan 51% karena stroke.
Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu tahun
2017, hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi tertinggi pada
pasien usia di atas 45 tahun. Fakta tersebut membuat peneliti tertarik untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku pasien hipertensi, dengan judul
“Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku pada Pasien Hipertensi di Prolanis
(Program Penanggulangan Penyakit Kronis) HT RW 02 Kelurahan Cipinang Melayu,
Kecamatan Makasar, Jakarta Timur Bulan Desember 2018”.
5
1. Orbitasi / Jarak Wilayah dari Kelurahan :
ke Kecamatan Makasar : 7 Km
ke Walikota Jakarta Timur : 12 Km
ke Balaikota DKI Jakarta : 15 Km
ke Istana Presiden R.I. : 17 Km
ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta : 18 Km
2. Potensi Kelurahan Cipinang Melayu
a. Perumahan : 181,97 Ha
b. Industri / Pertanian : 39,46 Ha
c. Fasilitas Umum : 29,86 Ha
3. Status Tanah
a. Tanah Negara : 73,51 Ha
b. Tanah adat : 166,54 Ha
c. Tanah Wakaf : 3,35 Ha
d.Lain lain : 9,39 Ha
sebagai berikut:
No RW RT Keterangan
1 01 12 Pemukiman
2 02 11 Pemukiman
3 03 14 Pemukiman (daerah banjir)
6
4 04 9 Pemukiman (daerah banjir)
5 05 11 Pemukiman tidak tertata
6 06 11 Perum Kodam Jaya (AD)
7 07 12 Perum Waringin Permai (AU)
8 08 9 Perum Curug Indah (AU)
9 09 9 Perumahan
10 010 7 Perumahan
11 011 9 Perumahan
12 012 12 Perumahan
13 013 9 Perumahan
135
( sumber data kantor lurah Cipinang Melayu )
Jumlah 34.733
( sumber data kantor lurah Cipinang Melayu )
7
9 40-44 1.617 1.588 3.205 1 - 1 3.206
10 45-49 1.259 1.274 2.533 1 - 1 2.534
11 50-54 1.137 1.069 2.206 - - - 2.206
12 55-59 1.089 918 2.007 1 - 1 2.008
13 60-64 1.086 776 1.862 - - - 1.862
14 65-69 893 639 1.532 1 - 1 1.533
15 70-74 723 534 1.257 - - - 1.257
16 > 75 568 432 1000 - - - 1.000
Jumlah 25.200 24.923 50.183 6 - 6 50.183
( sumber data kantor lurah Cipinang Melayu )
8
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
: Daerah Banjir
1 Rumah Sakit 1
2 Puskesmas 1
3 Klinik 24 jam 5
4 Rumah bersalin 2
5 Apotek -
6 Dokter Praktek 2
7 Bidan Swasta 8
Jumlah 19
( sumber data kantor lurah Cipinang Melayu )
Pendidikan Negeri
Tingkat Jumlah
No
Pendidikan Gedung Guru Murid
1. TK - - -
2. SD 8 95 3728
3. SLTP 1 41 1008
4. SMU 1 42 749
5. Perg. Tinggi - - -
Jumlah 10 178 5.485
( sumber data kantor lurah Cipinang Melayu )
Pendidikan Swasta
Tingkat Jumlah
9
No Pendidikan Sekolah Guru Murid
1. TK 17 66 632
2. SD 15 15 2338
3. SLTP 5 70 128
4. SMU 5 79 461
5. Perg. Tinggi 2 275 2300
Jumlah 21 505 5859
( sumber data kantor lurah Cipinang Melayu )
Kelembagaan Kelurahan
No Organisasi Anggota
1 Kader Pembangunan 25
2 Tim Penggerak PKK 35
3 Kader PKK 165
4 Kader Kesehatan 102
5 Kader PPKB RW 13
6 PKB Kelurahan 1
Jumlah 341
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibuat oleh penulis adalah
“Bagaimana Gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pada pasien hipertensi di
prolanis HT RW 02 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta
Timur Bulan Desember 2018?”
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada mini project ini, meliputi :
1. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pada pasien hipertensi di Prolanis
HT RW 02 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur
Bulan Desember 2018.
2. Mengetahui gambaran tingkat perilaku pada pasien hipertensi di Prolanis HT
RW 02 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur Bulan
10
Desember 2018.
3. Melakukan intervensi pada pasien hipertensi sebagai bentuk pencegahan dan
pengontrol tekanan darah hingga tidak sampai terjadinya komplikasi.
1.5 Manfaat
1. Peneliti
Hasil penelitian ini memberikan manfaat untuk bagi peneliti yaitu menambah
pengalaman dalam melakukan penelitian di lapangan sekaligus mengaplikasikan
ilmu pengetahuan yang telah didapatkan terutama mengenai hipertensi.
2. Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi
di Prolanis HT RW 02, Kelurahan Cipinang Melayu, sehingga masyarakat dapat
melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari penyakit hipertensi.
3. Instansi
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai tingkat pengetahuan
dan perilaku pada pasien hipertensi sehingga menjadi bahan evaluasi untuk
meningkatkan kegiatan yang dapat mencegah hipertensi serta komplikasinya
melalui perilaku hidup sehat.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
12
Tekanan darah diklasifikasikan menjadi 4 kategori berdasarkan seventh report of
the Joint National Committee (JNC 7). Klasifikasi yang digunakan oleh JNC 7 tidak
mengalami perubahan pada eight report of the Joint National Committee (JNC 8).6
Klasifikasi ini digunakan pada dewasa berusia lebih dari 18 tahun. Keempat kategori
tersebut adalah tekanan darah normal, prehipertensi, hipertensi derajat I, dan hipertensi
derajat II. Tekanan darah normal apabila tekanan pembuluh darah sistolik kurang dari
120 mmHg dan tekanan pembuluh darah diastolik kurang dari 80 mmHg. Tekanan darah
prehipertensi apabila tekanan pembuluh darah sistolik antara 120 mmHg hingga 139
mmHg dan/atau tekanan pembuluh darah diastolik antara 80 mmHg hingga 89 mmHg.
Tekanan darah hipertensi derajat I apabila tekanan pembuluh darah sistolik antara 140
mmHg hingga 159 mmHg dan/atau tekanan pembuluh darah diastolik antara 90 mmHg
hingga 99 mmHg. Sedangkan tekanan darah hipertensi derajat II apabila tekanan
pembuluh darah sistolik lebih dari 160 mmHg atau tekanan pembuluh darah diastolik
lebih dari 100 mmHg.1 Rangkuman klasifikasi hipertensi berdasarkan JNC 7 dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini.
13
dimediasi oleh ginjal).6 Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan pembuluh darah
lainnya seperti mediator humoral, reaktivitas vaskular, kaliber vaskular, viskositas darah,
dan elastisitas pembuluh darah.7
Hipertensi dapat dibagi menjadi dua berdasarkan etiologinya yaitu hipertensi
primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Patogenesis dari hipertensi
primer hingga saat ini masih belum jelas dipahami namun diduga akibat dari berbagai
faktor seperti genetik dan faktor lingkungan yang berefek pada struktur dan fungsi
sistem kardiovaskular serta ginjal. 6 Beberapa kemungkinan patogenesis dari hipertensi
primer antara lain predisposisi genetik, asupan garam yang berlebihan, dan tonus
adrenergik. Walaupun genetik dipercaya berkontribusi dalam mekanisme patogenesis
hipertensi primer, mekanisme pasti yang mendasari proses genetik dalam patogenesis
hipertensi primer belum diketahui.7
Sebuah hipotesis mengatakan bahwa kondisi prehipertensi diakibatkan oleh
oksidasi lemak seperti asam arakidonat yang membentuk formasi isoketal arau
isolevuglandin. Fromasi tersebut berfungi sebagai neoantigen yang mengakibatkan
aktivasi dan infiltrasi sel T pada organ ginjal dan pembuluh darah. Hal tersebut
mengakibatkan hipertensi dan kerusakan pada jaringan.8,9
Seiring berjalannya waktu, hipertensi yang terkadang muncul akan berkembang
menjadi hipertensi yang menetap. Hipertensi yang menetap akan memasuki periode
asimtomatik kemudian akan menjadi hipertensi dengan komplikasi pada organ-organ
seperti pembuluh darah besar dan kecil, jantung, ginjal, retina, dan sistem saraf pusat.
Progresi hipertensi akan berlangsung dengan tahapan berikut ini. Prehipertensi akan
dimulai pada usia muda sekitar 10-30 tahun ditandai dengan peningkatan kardiak output.
Hipertensi awal dimulai pada usia 20-30 tahun ditandai dengan meningkatnya resistensi
perifer. Hipertensi menetap muncul pada usia 30-50 tahun. Kemudian pada usia 40-60
tahun akan muncul hipertensi dengan komplikasi.7
Hipertensi dapat menimbulkan komplikasi salah satunya pada organ jantung.
Menurut studi Framingham, hipertensi merupakan penyebab seperempat kasus gagal
jantung. Pada populasi usia lanjut, 68% kasus gagal jantung diakibatkan oleh hipertensi.
Studi komunitas menunjukkan bahwa hipertensi berkontribusi dalam perkembangan
penyakit gagal jantung pada 50-60% pasien. Pada pasien dengan hipertensi, risiko gagal
jantung meningkat dua kali lipat pada pria dan tiga kali lipat pada wanita.10
Hipertensi lama yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan berbagai perubahan
pada struktur miokardial, pembuluh darah koroner, dan sistem konduksi pada jantung.
14
Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan hipertrofi ventrikel kiri, penyakit
jantung koroner, dan berbagai penyakit konduktivitas jantung. Secara klinis, komplikasi-
komplikasi tersebut muncul sebagai angina atau infark miokard, aritmia (terutama
fibrilasi atrial), dan gagal jantung kongestif.10
15
Untuk menegakkan diagnosis hipertensi, dapat digunakan algoritma yang telah
disusun oleh Perhimpunan Kardiologi Indonesia pada tahun 2015. Algoritma tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada prinsipnya, penegakkan diagnosis
hipertensi dilakukan setelah dua kali kunjungan hipertensi kecuali jika terdapat
hipertensi emergensi atau kerusakan target organ. Kriteria hipertensi mengikuti kriteria
yang telah disusun oleh JNC 7.11
Gambar 2.
Algoritma
diagnosis hipertensi
16
Penatalaksanaan nonfarmakologis berupa modifikasi gaya hidup pasien mulai
dari mengurangi berat badan. Berat badan yang diharapkan pada pasien dengan
hipertensi adalah berada pada rentang indeks massa tubuh normal (18,5-24,8 kg/m2).
Sebuah studi menunjukkan bahwa penurunan berat badan sebesar 10 kg dapat
menurunkan tekanan darah sistolik 10-20 mmHg. Untuk menunjang hal tersebut, perlu
juga dilakukan program diet khusus pasien hipertensi. Program diet ini dinamakan
Approach to Stop Hypertension (DASH), pada prinsipnya diet pada program ini adalah
diet yang kaya akan buah dan sayur kemudian disertai konsumsi susu yang rendah
lemak. Selain itu, perlu juga dilakukan pembatasan konsumsi garam maksimal 6 gram
per hari. Untuk mencegah terjadinya defisiensi kalium yang dapat mengakibatkan
meningkatnya tekanan pembuluh darah dan penyakit kardiovaskular lainnya, maka
disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi kalium. Konsumsi alkohol pun
perlu dihentikan agar tekanan darah tetap terjaga. Aktivitas fisik pun perlu ditingkatkan
agar dapat menjaga tekanan darah tetap terkontrol. Aktivitas fisik yang disarankan
adalah dengan kegiatan aerobik selama minimal 30 menit per hari.7
Berdasarkan algoritma tatalaksana hipertensi dari PERKI tahun 2015,
penatalaksanaan farmakologis selalu dimulai pada pasien dengan hipertensi derajat II
atau pada pasien dengan kasus khusus seperti penyakit ginjal, diabetes, penyakit
koroner, riwayat stroke, dan gagal jantung. Penatalaksanaan farmakologis atau terapi
medikamentosa dapat dipertimbangkan untuk ditunda pada pasien dengan hipertensi
derajat I tanpa komplikasi. Perubahan gaya hidup harus dilakukan pada seluruh pasien.
Di bawah ini merupakan algoritma tatalaksana pasien hipertensi berdasarkan PERKI
tahun 2015.11
Gambar 3. Algoritma penatalaksanaan hipertensi11
Terapi medikamentosa pada pasien hipertensi dapat menggunakan 4 kelas obat
yaitu diuretik, simpatolitik, vasodilator, dan antagonis RAAS. Terapi medikamentosa
dirangkum pada tabel di bawah ini
Tabel 2. Obat Antihipertensi
17
BAB III
METODE MINI PROJECT
Sampel mini project diambil dari Peserta Prolanis HT dan hadir saat proses
pengambilan data, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
18
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
1. Pasien yang telah terdiagnosis hipertensi sebelumnya dan dengan atau tanpa
meminum obat anti-hipertensi.
2. Pasien baru yang dalam 2 kali pengukuran berturut turut (periode November
2018 dan Desember 2018) didapatkan tekanan sistolik di atas 140 mmHg
dan/atau tekanan diastolik di atas 90 mmHg saat kondisi istirahat.
19
20
3.9 Diagram Ishikawa (Fishbone)
MONEY INPUT
MATERIALS
Belum
Belum adanya
adanya anggaran
anggaran untuk
untuk
MAN membuat
membuat modifikasi program
modifikasi program
untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan
pengetahuan
pengetahuan dan
dan perilaku
perilaku METHOD Kurangnya sarana dan
Pasien : pola hidup tidak sehat
sehat prasarana dalam
sehat dan tingkat
Kurangnya memodifikasi program
pendidikan rendah
modifikasi
program untuk
Tenaga Kesehatan : meningkatkan
Kurang Edukasi Pasien pengetahuan
Prolanis dan perilaku
sehat
Rendahnya tingkat
pengetahuan dan
perilaku pasien
ACTUATING hipertensi
Belum direncanakan Belum adanya sesi
program rutin untuk khusus edukasi saat
adanya edukasi prolanis
pengetahuan dan perilaku Belum adanya
hidup sehat bagi pasien penanggung jawab untuk
hipertensi mengedukasi pasien ACTUATING
Belum ada evaluasi
hipertensi mengenai program edukasi dan
pengetahuan dan perilaku aktivitas fisik bagi peserta
hidup sehat prolanis
PLANNING
ORGANIZING CONTROLLING
21
PROSES
BAB IV
HASIL MINI PROJECT
Berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan bahwa dari total kedatangan peserta
Prolanis HT di RW 02 yang menderita hipertensi sebanyak 19 orang.
Pendidikan Jumlah
Tidak Sekolah 3
SD 6
SMP 6
SMA 4
Perguruan TInggi 0
22
Nomor Pertanyaan Benar Salah
1 17 2
2 16 3
3 19 0
4 18 1
5 19 0
6 16 3
7 16 3
Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan mengenai perilaku pasien tidak sehat yang
dilakukan oleh peserta Prolanis HT di RW 02 adalah pertanyaan nomor 5 dijawab “Ya”
sebanyak 10, artinya banyak peserta Prolanis yang masih melakukan perilaku tidak sehat
untuk pertanyaan nomor 5, yaitu tidak menjalankan olahraga.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
23
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, tingkat pengetahuan dan tingkat
perilaku pasien hipertensi pada peserta Prolanis HT di RW 02 adalah baik. Namun,
setelah ditelaah lebih lanjut, masih ada pengetahuan dan perilaku yang belum baik dari
pasien hipertensi di Prolanis HT RW 02 terkait data-data diatas. Oleh karena itu
diperlukan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku pasien hipertensi.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan pengetahuan pasien hipertensi di RW 02, penulis
menyarankan untuk diadakannya program edukasi khusus saat berjalannya kegiatan
Prolanis. Selain itu, untuk meningkatkan perilaku hidup sehat pada pasien hipertensi,
penulis menyarankan diadakannya modifikasi program dari kegiatan aktivitas fisik
pasien hipertensi di Prolanis RW 02, yaitu dalam bentuk jalan sehat yang dilakukan rutin
2x dalam satu bulan dan diselingi kegiatan senam bersama 2x sebulan.
DAFTAR PUSTAKA
24
Internet]. 2004 [cited 2018 Nov 26]. Available from: NIH, NHLBI Web site:
https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/jnc7full.pdf
2. Kearney PM, Whelton M, Reynolds K, Muntner P, Whelton PK, He J. Global
burden of hypertension: analysis of worldwide data. Lancet. 2005 Jan 15-21. 365
(9455):217-23.
3. Mozaffarian D, Benjamin EJ, Go AS, et al, for the American Heart Association
Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee. Heart disease and
stroke statistics--2015 update: a report from the American Heart Association.
Circulation. 2015 Jan 27. 131 (4):e29-322.
4. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
2014
5. JNC 8. Guidelines for management of hypertension in adults. Am Fam
Physician. 2014 Oct 1;90(7):503-4
6. Basile J, Bloch MJ. Overview of hypertension in adults. [homepage on the
Internet]. 2017 [cited 2018 Nov 26]. Available from: UptoDate, Web site:
https://www.uptodate.com/contents/overview-of-hypertension-in-adults
7. Alexander MR, Yang EH. Hypertension. [homepage on the Internet]. 2017 [cited
2018 Nov 26]. Available from: Medscape, Web site:
http://emedicine.medscape.com/article/241381-overview
8. Harrison DG, Guzik TJ, Lob HE, et al. Inflammation, immunity, and
hypertension. Hypertension. 2011 Feb. 57(2):132-40.
9. Guzik TJ, Hoch NE, Brown KA, et al. Role of the T cell in the genesis of
angiotensin II induced hypertension and vascular dysfunction. J Exp Med. 2007
Oct 1. 204(10):2449-60.
10. Riaz K, Ali YS. Hypertensive Heart Disease. [homepage on the Internet]. 2014
[cited 2018 Nov 26]. Available from: Medscape, Web site:
http://emedicine.medscape.com/article/162449-overview#a1
11. PERKI. Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular. 3 rd ed.
PERKI, 2015.
LAMPIRAN
25
26