INSOMNIA NON-ORGANIK
Oleh:
2021
STATUS UJIAN
1. Riwayat Psikiatri
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 11.30 WIB di Poliklinik R
SJD Jambi. Riwayat psikiatri diperoleh secara autoanamnesis.
I. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. W
b. Tanggal lahir/Umur : Jambi, 01 April 1984/37 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Alamat : Jl. Ternate No. 93 Kebun Handil, RT 04, Kelurahan
Jelutung, Kota Jambi
e. Agama : Islam
f. Status perkawinan : Belum Kawin
g. Pekerjaan : Wiraswasta
h. Pendidikan terakhir : SMA
Pasien tidak ingat dengan lengkap Pertumbuhan dan perkembangan pasien saat
usia 0-3 tahun. Seingat pasien ibu pasien mengatakan perkembangan pasien sama
dengan anak lainnya.
3. Masa Kanak-kanak Menengah (usia 3 tahun – 11 tahun)
Proses pertumbuhan dan perkembangan pasien sama seperti anak-anak lain seusian
ya. Pasien tinggal bersama orang tuanya. Pasien masuk ke Sekolah Dasar (SD) pad
a usia 6 tahun dan menjalankan sekolah seperti biasa.
4. Masa Kanak-kanak Akhir (Remaja)
Pasien merupakan anak yang memiliki banyak teman dan bisa bergaul. Pasien mela
njutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pasien menjalankan sek
olah seperti biasanya. pasien sering bermain dengan teman sebayanya layaknya ana
k laki-laki pada umumnya.
5. Masa Dewasa
a. Riwayat pendidikan: Pasien lulusan SMA dan tidak pernah tinggal kelas.
b. Riwayat pekerjaan: Pasien bekerja sebagai pegawai swasta
c. Riwayat perkawinan: Pasien belum menikah.
d. Aktivitas sosial: Sebelumnya pasien merupakan pribadi yang ramah, pandai b
ergaul dan pandai bersosialisasi dengan orang sekitarnya. Hubungan dengan te
man kerjanya pun baik.
e. Latar belakang beragama: Kehidupan beragama pasien cukup baik.
f. Riwayat Hukum: Pasien tidak pernah terlibat dan memiliki masalah kriminal.
2) Gangguan Berpikir
3) Alam Perasaan
a. Mood : Eutimik
b. Afek : Eutimik
4) Persepsi
5) Fungsi Intelektual
8) Tilikan/insight : VI
3. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a. TD : 140/70 mmHg
b. Nadi : 92x/menit
c. RR : 18x/menit
d. Suhu : 36oC
e. TB : 173 cm
f. BB : 73 kg
2) Status Generalisata
Paru
a. Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, pergerakan dada simetris,
retraksi dinding dada (-), sikatriks (-)
Jantung
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
4) Pemeriksaan Abdomen
5) Pemeriksaan Ekstremitas
4. Deferensial Diagnosis
1) F32.0 Episode Depresif Ringan
5. Diagnosis Multiaxial
1) Axis I : F.51.0 Insomnia Non-organik
5) Axis V : GAF Scale saat ini : 70-61 (Beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan, fungsi secara umum baik)
6. Tatalaksana
1) Farmakoterapi
Zolpidem 1x10 mg
2) Non-Farmakologi
a. Terapi Tingkah Laku
Terapi tingkah laku bertujuan untuk mengatur pola tidur yang baru dan mengaj
arkan cara untuk menyamankan suasana tidur. Terapi tingkah laku ini umumnya dire
komendasikan sebagai terapi tahap pertama untuk penderita insomnia. Terapi tingkah
laku meliputi :
- Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik.
- Teknik Relaksasi.
Meliputi merelaksasikan otot secara progresif, membuat biofeedback, dan latih
an pernapasan. Cara ini dapat membantu mengurangi kecemasan saat tidur. Str
ategi ini dapat membantu Anda mengontrol pernapasan, nadi, tonus otot, dan m
ood.
- Terapi kognitif.
Meliputi merubah pola pikir dari kekhawatiran tidak tidur dengan pemikiran ya
ng positif. Terapi kognitif dapat dilakukan pada konseling tatap muka atau dala
m grup.
- Restriksi Tidur.
Terapi ini dimaksudkan untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di tempat tid
ur yang dapat membuat lelah pada malam berikutnya.
- Kontrol stimulus
Terapi ini dimaksudkan untuk membatasi waktu yang dihabiskan untuk berakti
vitas. Instruksi dalam terapi stimulus-kontrol:
- Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, tidak untuk membaca, menonton telev
isi, makan atau bekerja.
- Pergi ke tempat tidur hanya bila sudah mengantuk. Bila dalam waktu 20 menit
di tempat tidur seseorang tidak juga bisa tidur, tinggalkan tempat tidur dan perg
i ke ruangan lain dan melakukan hal-hal yang membuat santai. Hindari menont
on televisi. Bila sudah merasa mengantuk kembali ke tempat tidur, namun bila
alam 20 menit di tempat tidur tidak juga dapat tidur, kembali lakukan hal yang
membuat santai, dapat berulang dilakukan sampat seseorang dapat tidur.
- Bangun di pagi hari pada jam yang sama tanpa mengindahkan berapa lama tidu
r pada malam sebelumnya. Hal ini dapat memperbaiki jadwal tidur-bangun (ko
ntrol waktu).
- Tidur siang harus dihindari.
b. Gaya hidup dan pengobatan di rumah
- Menghindari atau membatasi tidur siang karena akan menyulitkan tidur pada
malam hari.
- Olahraga dan tetap aktif, seperti olahraga selama 20 hingga 30 menit setiap hari
sekitar lima hingga enam jam sebelum tidur.
7. Prognosis
a. Quo ad vitam : dubia ad bonam