Skrizofrenia Paranoid
Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu
Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Di RS Islam Sultan Agung Semarang
Disusun oleh :
Shaffira Salviana R
30101700164
Pembimbing :
dr. Elly Noerhidajati, SpKJ
SEMARANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN KASUS
NIM : 30101700164
Universitas : UNISSULA
Pasien : tn. IB
No CM : 00087861
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. IB
b. Umur : 47 tahun
c. Tempat/tanggal lahir : 31 desember 1975
d. Jenis kelamin : Laki-laki
e. Alamat : Cepu
f. Agama : Islam
g. Suku bangsa : Jawa
h. Pendidikan terakhir : SMP
i. Pekerjaan : Tukang batu
j. Status pernikahan : Sudah menikah
k. Tanggal periksa : 5 Oktober 2022
l. No. RM : 000878661
2. Identitas Pengantar
Nama : tn. P
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Cepu
Hubungan dengan pasien : Anak pasien
B. KELUHAN UTAMA
1. Alloanamnesis
-
2. Autoanamnesis
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke UGD RSJD Amino Gondhoutomo pada tanggal 18 September 2022. Pasien
mengaku sering marah-marah dan membanting barang di rumah. Pasien sering mondar-
mandir. Pasien mengaku sudah mengalami hal tersebut sejak 8 Tahun sejak pasien ditinggal
menikah oleh mantan pacarnya. Tiga minggu SMRS pasien mengeluh sering mendengar
suara-suara bisikan. Suara bisikan muncul awalnya berupa dorongan untuk melukai diri dan
orang lain. Pasien sehari-hari pasien bekerja sebagai tukang. Pasien jarang berkomunikasi
dengan tetangga dan sering bertengkar. Makan dan minum serta bersih bersih mau tetapi
Pada tahun 2020 pasien sempat memiliki berobat di Poli Psikiatri Surabaya dan minum obat
secara terkontrol lalu keluhan hilang dan pasien dapat bekerja seperti biasa, Makan dan
Saat ini perawatan diri pasien seperti makan, minum, dan mandi dapat dilakukan secara
mandiri tanpa disuruh. Pasien juga berinteraksi dengan pasien lainnya. Apabila ada waktu
luang, biasa pasien gunakan untuk berkumpul dengan pasien lain atau tidur. (GAF 40-31).
Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
Tampak Laki-laki usia 47 tahun, wajah dan penampilan sesuai usia
2. Kesadaran Psikiatri
Berkabut
3. Kesadaran
Sensorium Compos
Mentis
4. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
a) Tingkah Laku
b) Sikap
2. Afek
3. Kesesuaian : Sesuai
C. Pembicaraan
1. Kualitas
Fasih, intonasi sedang, volume sedang
2. Kuantitas
Cukup banyak
D. Gangguan Presespsi
1. Halusinasi
Halusinasi Auditorik: mendengar bisikan untuk menyakiti dan marah-marah
2. Ilusi
E. Proses Pikir
1. Bentuk Pikir
Non realistik
2. Arus Pikir
3. Isi Pikir
a. Auto anamnesis
b. Jenis
c. Kesimpulan akhir
Terdapat gangguan mood authyme, afek serasi dan sesuai. Gangguan
persepsi yakni halusinasi auditorik (berupa bisikan). Bentuk pikir realistis,
arus pikir asosiasi longgar. Gangguan isi pikir delusion of control (pasien
merasa pikirannya dipaksa untuk marah-marah). waham curiga terhadap
istri telah mencuri barang-barang dirumah, merasa orang akan berbuat
jahat (waham kejar) , tetapi pasien merasa merupakan orang paing handal
dalam bertengkar. Serta pasien mengaku orang yang memiliki kekuasaan
di desanya (waham kebesaran)
SENSORIUM DAN KOGNITIF
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Keadaan umum : Sadar Penuh
2. Kesadaran : ComposMentis (E4M6V5)
3. Tanda vital
TD : 126/77 mmHg
Nadi : 90 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,7 oC
4. Kepala dan leher : Dalam Batas Normal
5. Thorax : Dalam Batas Normal
6. Abdomen : Dalam Batas Normal
7. Ekstremitas : Dalam Batas Normal
B. Status Neurologis
1. Saraf Kranial (I-XII) : Dalam Batas Normal
2. Gejala rangsang meningeal : Tidak dilakukan
3. Ophtalmology : Tidak dilakukan
4. Motorik : Dalam Batas Normal dan tidak ditemukan kelainan
anatomi
5. Sensibilitas : Tidak dilakukan
6. Fungsi luhur : Dalam Batas Normal
7. Gangguan khusus : Tidak dilakukan
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : Dalam Batas Normal
2. EKG : Dalam Batas Normal
3. Foto Thorak : Dalam Batas Normal
FORMULASI DIAGNOSIS
Seorang perempuan usia 39 tahun, alamat Cepu, tidak bekerja, pendidikan terakhir SMP,
sudah menikah, tampak sehat, penampilan sesuai usia, kebersihan dan kerapihan kurang baik.
1. Axis I
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan adanya jawaban yang
tidak realisitis. Kesadaran psikiatri jernih, kesadaran sensorium kompos mentis, tingkah laku
normoaktif, sikap kooperatif, mood eutimik, afek serasi, bentuk pikir non realistis, terdapat
halusinasi visual dan halusinasi auditorik, terdapat waham curiga, waham kejar, dan waham
kebesaran. tidak terdapat ilusi dan fobia.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan temuan yang menyatakan adanya gangguan
mental organik maupun gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif
Dan dari hendaya yang dialami pasien, terdapat hendaya perawatan diri dan hubungan
sosial.
Sehingga dapat terpenuhi pengertian gangguan jiwa berdasarkan PPDGJ III yaitu
sindrom pola perilaku yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala enderitaan (distress)
atau hendaya di dalam satu atau lebih fungsi psikologik, perilaku, dan gangguan tersebut
tidak semata-mata terletak didalam hubungan antara orang itu dengan masyarajat.
Dengan Axis I F20.0 Skizofrenia paranoid, dalam data didapatkan adanya halusinasi
auditorik dan visual, serta terdapat waham curiga yang sudah berlangsung lebih dari 1 bulan
dan menimbulkan hendaya pada pasien.
2. Axis II
203.2 Tidak ada diagnosis axis II karena dalam data premorbid tidak didapatkan gangguan
kepribadian.
3. Axis III
Tidak terdapat penyakit medis umum
4. Axis IV
Stressor keluarga (Primary support group)
5. Axis V
GAF Saat masuk rumah sakit 30-21
GAF saat ini 40-31
A. Evaluasi Multiaksial
1. Aksis I : Skizofrenia Paranoid
2. Aksis II : 203.2 Tidak ada Diagnosis
3. Aksis III : Tidak Ada Diagnosis
4. Aksis IV : Primary support group
5. Aksis V : GAF Premorbid (30-21), GAF mutakhir (40-31)
B. Terapi/Penatalaksanaan
Farmakoterapi
Tanggal : 08/09/2022
Nama Dokter : dr. Shaffira
Pro : An. IB
Umur : 47 th