Schizophrenia
Disusun oleh:
Shifa Nurzahra Zaki
030.15.182
Pembimbing :
Kolonel Laut (Purn.) dr Pramudya Purbyantoro, Sp.KJ.
Kolonel Laut (Purn.) dr. Eunice P. Najoan, Sp.KJ
Mayor Laut (K) dr. Feri Ikhwan Nasution, Sp.KJ
Mayor Laut (K) dr. Fransiska Drie Novita Sp.KJ
1
LEMBAR PENGESAHAN
STATUS UJIAN
Schizophrenia
Disusun oleh :
Shifa Nurzahra Zaki
030.15.182
Pembimbing :
Kolonel Laut (Purn.) dr Pramudya Purbyantoro, Sp.KJ.
Kolonel Laut (Purn.) dr. Eunice P. Najoan, Sp.KJ
Mayor Laut (K) dr. Feri Ikhwan Nasution, Sp.KJ
Mayor Laut (K) dr. Fransiska Drie Novita Sp.KJ
Telah diterima dan disetujui oleh dokter pembimbing Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo
(....................................)
1
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Usia : 44 Th 3 Bln
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Pendidikan terakhir : S2
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Cipayung, Jakarta Timur
Orang tua (Ibu) : Ny. Y
Usia : 60 Th
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Masuk RS : 16 Desember 2020
A. Keluhan Utama
kontrol rutin bulanan. Pasien merasakan kurang semangat sejak ± 1 bulan yang lalu.
2
Pasien merasakan kurang bersemangat, mudah lelah, dan sering mengantuk. Pasien
merasa lebih banyak tidur 1 bulan belakangan ini daripada hari-hari biasa tetapi tidak
pernah merasa puas dengan tidurnya. Pasien cenderung menarik diri dari keluarga &
lingkungan. Pasien mengatakan belakangan ini pasien sedang ada masalah dengan
teman kerja pasien dan atasan pasien. Pasien mengatakan baru-baru ini atasan pasien
mengatakan bahwa pasien akan dipensiunkan dini karena pasien sering tidak masuk
kerja. Pasien memiliki 2 istri dan hubungan dengan istri-istri pasien di rumah juga
belakangan ini sedang tidak baik, pasien sering bertengkar dengan istri pasien. Pasien
mengaku dalam 1 bulan terakhir pasien berhenti minum obat yang rutin diminum
(Risperidone) karena sudah habis dan pasien merasa kurang bersemangat dan mudah
lelah karena hal itu. Awal pasien berobat ke poliklinik psikiatri yaitu pada tahun 2011
dikarenakan pasien sering mendengar suara bisikan seperti orang berdialog dan
mengomentari pasien tentang hal-hal yang pasien lakukan. Setelah berobat ke dokter,
keluhan mendengar suara hilang, namun dalam satu bulan terakhir, pasien mulai
perasaan sedih atau kosong, perasaan tidak berarti atau rasa bersalah, maupun pikiran
bunuh diri. Pasien merasa puas dengan hidup pasien. Saat dilakukan alloanamnesis
dengan ibu pasien, ibu pasien mengatakan bahwa pasien dalam beberapa bulan terakhir
sering berbicara cepat dan berulang, serta marah-marah tanpa alasan. Ibu pasien
mengatakan pasien belakangan ini jarang mandi, tidak nafsu makan, kurang
3
Pada tahun 1998 pasien berobat ke RSUD Pasar Rebo karena mendengar suara-suara setelah
ikut demo. Pada tahun 2011 pasien mulai berobat di poliklinik jiwa RSAL Dr. Mintohardjo
karena mendengar bisikan-bisikan. Setelah pasien rutin kontrol dan minum obat keluhan
Pasien memiliki riwayat penyakit DM dan rutin konsumsi metformin. Pasien tidak mempunyai
riwayat alergi obat, riwayat kejang, kecelakaan, atau trauma pada kepala yang menyebabkan
Pasien tidak pernah menggunakan narkoba maupun merokok, pasien mengkonsumsi alkohol
tetapi hanya di hari besar saja (contoh: natal atau tahun baru).
Selama dalam kandungan sampai lahir, tidak ada kelainan apapun. Pasien merupakan anak kedua
Masa ini dilalui dengan baik, pasien tumbuh dan berkembang dengan normal sesuai usianya.
Tidak terdapat gangguan dalam pola makan dan mampu bersosialisasi dengan teman
sebayanya.
4
3. Masa kanak pertengahan (3 – 11 tahun)
Hubungan sosial: pasien bersosialisasi dengan baik bersama teman-temannya. Pasien selalu naik
kelas. Kehidupan keluarga pasien pun termasuk keluarga harmonis. Pasien tidak ada keluhan
kesulitan mengikuti pelajaran disekolah. Tumbuh kembang sesuai dengan teman teman
sebayanya.
4. Masa Remaja
Pasien bersosialisasi dengan baik dengan teman-temannya, prestasi cukup. Pasien memiliki banyak
5. Masa Dewasa
a. Riwayat pendidikan: S2
d. Aktivitas sosial: Saat ini pasien masih bekerja, hubungan dengan rekan kerja dan atasan di
f. Riwayat situasi kehidupan sekarang: Pasien saat ini tinggal dengan istri dan keluarga
pasien dan pindah-pindah tempat, kadang tinggal bersama istri pertama, kadang tinggal
g. Riwayat keluarga: Tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien.
5
6
h. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya: Pasien mengetahui posisi pasien berada.
i. Persepsi dan harapan keluarga: Keluarga pasien menyadari akan penyakit yang diderita
7
3. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
a. Kesadaran
Psikologik : Terganggu
b. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 44 tahun, wajah dan penampilan tampak sesuai usia.
Pasien mengenakan kemeja kotak-kotak, jaket hitam, dan celana panjang.
c. Psikomotor
2) Pembicaraan
8
4) Mood dan afek
Mood : Eutim
Keserasian : Serasi
5) Gangguan persepsi
6) Proses berpikir
a. Arus pikir
Produktivitas
1. Kualitas : Koheren
Kontinuitas : Konsisten
b. Isi pikir
9
7) Pengendalian impuls
8) Daya nilai
9) Tilikan
Derajat 6, tilikan yang sehat, yakni sadar sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai
motivasi untuk mencapai perbaikan.
10
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LANJUTAN
a) Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
b) Tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36,3 °C
Pernafasan : 20x/menit
c) Status generalis
Normocephal
Kepala
Wajah simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan kulit
Wajah
bermakna, tidak terdapat kelainan bentuk
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), pupil
bulat, isokor, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+, ptosis
Mata
(-), enfotalmus dan eksoftalmus (-), strabismus (-), nystagmus
(-), diplopia (-)
Bentuk hidung normal, deformitas (-), sumbatan (-), nafas cuping
Hidung
hidung (-), sekret (-), darah yang keluar dari hidung (-)
Daun telinga normotia, deformitas (-), simetris, benjolan (-), bengkak
(-), dan hiperemis (-), nyeri tekan pada telinga (-), sekret (-
Telinga
), darah yang keluar dari telinga (-). Tidak ada gangguan
pendengaran.
Tidak terdapat gigi yang tanggal, tidak sianosis, gusi normal, lidah
Mulut normoglosi, tonsil T1/T1, faring tidak hiperemis, bentuk bibir
dalam batas normal, karies pada gigi (-)
Tidak terdapat jejas, memar (-), KGB dan tiroid tidak membesar
Leher
dalam batas normal , JVP tidak mengalami peningkatan ( 5+2 cm)
Inspeksi
Bentuk dinding dada:
Efloresensi bermakna (-)
11
Simetris kanan/kiri saat inspirasi maupun ekspirasi
Retraksi sela iga (-)
Thoraks
Iktus cordis tidak tampak
Palpasi
Nyeri tekan (-)
Gerak dinding dada simetris
Paru: vocal fremitus kanan/kiri sama kuat
Perkusi
Sonor pada kedua lapang paru
Batas paru-jantung kanan: ICS II- ICS III linea para
sternalis dextra
Batas paru-jantung kiri: ICS IV linea midclavikularis
sinistra
Batas paru atas –jantung: ICS II linea parasternalis
sinisitra
Auskultasi
Paru : suara napas vesikuler +/+,ronki -/-, wheezing -/-
Jantung : S1=S2, irama regular , murmur (-), gallop (-)
12
Inspeksi
Jejas (-)
Abdomen simetris, datar
Efloresensi bermakna (-)
Spider nevi (-)
Smiling umbilicus (-)
Auskultasi
Bising usus terdengar, 3x/menit
Abdomen Venous Hum (-), Atrial Bruit (-)
Perkusi
Timpani pada keempat kuadran abdomen
Shifting dullness (-)
Palpasi
Supel
Massa (-)
Nyeri tekan (-)
Lien dan hepar tidak teraba
Inspeksi
Tidak terdapat deformitas pada ekstremitas atas maupun
bawah
Palpasi
Ekstremitas
Akral teraba hangat
Oedem (-) pada kedua ekstremitas
CTR <2s
d) Status Neurologis
● GCS : E4M6V5
● Rangsang meningeal : Tidak dilakukan
● Tanda-tanda ekstrapiramidal : Tidak ada
● Motorik : Baik
13
● Sensorik : Baik
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
A. Karateristik sindrom
dan tidak adanya minat terhadao aktivitas rutin pada pasien meliputi
kurang semangat, jarang mandi, sering tidur, dan tidak nafsu makan.
Selain itu ditemukan juga anhedonia atau pasien menarik diri dari
aktivitas biasanya.
fungsi sosialisasi terhadap lingkungan sekitar yaitu dengan istri dan rekan
14
kerja.
C. Durasi
Pada pasien ini tidak terdapat perasaan sedih atau senang berlebihan
mellitus nya.
Pasien tumbuh dan berkembang dengan baik, secara normal sesuai dengan
7. DIAGNOSIS
8. DAFTAR MASALAH
15
Organobiologik : Diabetes Mellitus
9. PROGNOSIS
10. PENATALAKSANAAN
A. Psikofarmaka
● Risperidone 2x2 mg
B. Psikoterapi
16
tahu efek samping obat, dan edukasi untuk segera kembali
17