Disusun oleh :
Chendy Endriansa
G99151012
Pembimbing :
dr. Adriesti Herdaetha, Sp. KJ
A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk dan merusak barang.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien diwawancara pada tanggal 31 Agustus 2016 di bangsal
Nakula RSJD Surakarta. Pasien mengenakan baju berwarna hijau
seragam RSJD. Rambut rapi, kuku tidak terlalu panjang, perawatan
diri baik dan dilakukan sendiri tanpa bantuan. Saat diajak berbicara
pasien dapat memperkenalkan diri bernama Tn. D, berusia 42 tahun
dan tinggal di Karanganyar. Pasien menjawab pertanyaan dengan
volume suara yang cukup, intonasi dan artikulasi jelas. Pasien dapat
diajak berkomunikasi dengan baik, kontak mata cukup adekuat, dan
menjawab semua pertanyaan dengan sikap yang kooperatif, namun
pasien tidak mengetahui kenapa dibawa ke RSJD.
Ketika pasien ditanya kabar hari ini pasien mengatakan dirinya
sudah cukup baik, namun ekspresinya biasa saja. Saat ditanya saat ini
sedang berada dimana pasien menjawab di rumah sakit jiwa Surakarta.
Saat ditanya pagi atau sore pasien menjawab pagi. Saat ditanya
mengapa pasien dibawa ke RSJ Surakarta pasien mengatakan bahwa
pasien dibawa ke RSJD karena sering mengamuk di rumah. Saat
ditanya siapa yang mengantar ke RSJ Surakarta pasien mengatakan dia
diantar oleh Ny.J (ibu pasien).
Pasien mengatakan dibawa ke RSJ Surakarta karena mengamuk di
rumah. Saat ditanya kenapa mengamuk, pasien mengatakan bahwa
pasien marah dan merusak barang-barang di rumah, memecahkan
kaca-kaca dirumah serta membakar uang. Pasien mengatakan dirinya
membakar uang karena mendapat bisikan yang menyuruhnya, bila
tidak dibakar nanti dirinya kan membeli obat-obatan terlarang dan
ditangkap. Pasien mengaku pernah mengkonsumsi obat-obatan yakni
metadon, nipaim, ganja, metalium dan THP. Pasien mengatakan demi
memnbeli obat dia pernah hingga menjual tape recorder, namun
kemudian obat-obatan tersebut hilang. Pasien mengatakan obat
tersebut disembunyikan oleh keluarganya. Pasien mengaku memiliki
masalah keluarga, sejak ayahnya meninggal ibu pasien jarang pulang.
Sejak saat itu pasien jadi sering main bersama temannya dan sering
diajak untuk memakai obat-obatan terlarang.
Pasien mengaku sebagai tuhan Yesus yang sedang berperang
dengan dunia dan bisa membuat hari kiamat selain itu pasien mengaku
mendapat bisikan dari buku perilaku yang ada di dalam hati nuraninya
dan menyuruh pasien untuk bertindak sesuai buku perilaku tersebut.
Ketika sedang melakukan perbuatan sesuai buku perilaku, pasien
merasa dunia melayang di udara mengikuti dirinya. Pasien mengaku
sering mengobrol dengan kuntilanak dan pocong yang berada di
rumahnya dan merasa sering diawasi oleh CCTV di pojok-pojok
rumah.
Pasien merasa sudah membaik, namun pasien masih memiliki
keinginan untuk memakai obat-obatan terlarang. Saat ini pasien masih
sering pusing dan gemetar akibat efek obat-obatan yang pernah
dipakainya. Pasien mengatakan ingin dijenguk keluarga dan ingin
segera pulang.
2. Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan NY.N yakni ibu pasien. Ibu
pasien mengatakan pasien dibawa ke RSJD surakarta karena di rumah
pasien sering marah-marah dan merusak barang. Hal tersebut terjadi
+/- sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Ibu pasien tidak
mengetahui penyebab kenapa pasien sering marah-marah. Selain itu
pasien juga sering mondar-mandir selama 5 hari itu.
Ibu pasien menyatakan bahwa pasien sudah sering bolak-balik
mondok di RSJD. Pasien pertama kali mengalami gangguan pada
tahun 1992 karena efek obat-obatan terlarang yang dibeli tanpa
sepengetahuan ibunya. Menurut pengakuan ibunya pasien tidak
memiliki riwayat kejang namun pernah mengalami kecelakaan di
tahun 1994 dan dikatakan gegear otak.
E. Riwayat Keluarga
1. Riwayat gangguan jiwa di keluarga : disangkal
2. Pohon keluarga
: Sudahmeninggal : Pasien
5 5 N N
Reflek Fisiologis +2 +2
+2 +2
Reflek Patologis - -
- -
f. RIWAYAT KEJANG : (-)
Telah diperiksa seorang pasien Tn. D, 42 tahun, tamatan SMP namun tidak
tamat SMA, tidak bekerja, belum menikah.
Keluhan utama : pasien mengamuk dan merusak barang
RPS :
Pasien mengaku dibawa ke RSJD karena mengamuk, merusak barang,
memecahkan kaca dan membakar uang, selain itu pasien sering mondar-
mandir di rumah sejak 5 hari SMRS.
Pasien mendengar bisikan yang menyuruhnya, bila tidak dibakar nanti
dirinya kan membeli obat-obatan terlarang dan ditangkap.
Pasien mengaku sebagai tuhan Yesus yang sedang berperang dengan dunia
dan bisa membuat hari kiamat selain itu pasien mengaku mendapat bisikan
dari buku perilaku yang ada di dalam hati nuraninya dan menyuruh pasien
untuk bertindak sesuai buku perilaku tersebut
Status mental didapatkan:
- Penampilan : Laki-laki , tampak sesuai dengan umurnya, perawatan diri
baik
- Kesadaran Compos Mentis (GCS E4V5M6), berubah
- Perilaku dan psikomotor normoaktif, kontak mata adekuat
- Pebicaraan menjawab spontan, volume dan intonasi cukup, artikulasi
jelas.
- Sikap terhadap pemeriksa kooperatif
- Alam perasaan, mood disforik, afek terbatas, keserasian serasi, empati
tidak dapat dirabarasakan
- Arus pikir relevan, bentuk non realistik, isi delusion of control, delusion
of preception
- Persepsi terganggu (halusinasi auditorik dan visual, derealisasi (+))
- Fungsi kognitif, daya konsentrasi baik, orientasi S/W/O/T baik, daya
ingat baik, pikiran abstrak baik, kemampuan menolong diri sendiri baik
- Daya nilai realita terganggu, daya nilai sosial tidak terganggu, tilikan
derajat IV
RPD :
Keluhan yang sama sebelumnya (-)
Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya (+)
Riwayat kejang (-)
Riwayat trauma kepala (+)
Riwayat merokok (+)
Riwayat menggunakan alkohol (-)
Riwayat medis umum (-)
Diagnosis Aksis I
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan status mental pasien ditemukan
suatu gejala yaitu kesadaran kualitatif berubah, psikomotor normoaktif, mood
distorik, afek terbatas, keserasian serasi, pembicaraan spontan, volume dan
intonasi cukup, artikulasi jelas. Didapatkan bentuk pikir non realistik, arus
pikir koheren, isi pikir delution of control dan delution of perception,
penilaian realita terganggu, penilaian sosial cukup baik, adanya halusinasi
visual dan auditorik (+) yang dirasakan lebih dari 1 bulan, serta tilikan derajat
IV. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental, maka sesuai
PPDGJ III, aksis 1, diusulkan diagnosis F20.0 Skizofrenia Paranoid.
Diagnosis Axis II
Ciri kepribadian skizoid
Diagnosis Axis III
Berdasarkan status internus dan neurologis tidak didapatkan kelainan..
Diagnosis Axis IV
Pasien mengatakan obat-obatnya sering disembunyikan oleh orang tua
dan tidak percaya, menurut PPDGJ III, axis IV masalah berkaitan dengan
keluarga dan lingkungan sosial.
Diagnosis Axis V
GAF 60-51
IX. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
X. DIAGNOSIS BANDING
a. F1x.5 Gangguan psikotik
b. F20.3 Skizofrenia tak terinci
B. Non Medikamentosa
1. Terhadap pasien jika kondisi sudah membaik
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping pengobatan
b. Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin
kontrol
c. Membantu pasien untuk dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
d. Menggali kemampuan pasien agar bisa dikembangkan
2. Kepada Keluarga
a. Memberikan pengertian kepada keluarga pasien tentang
gangguan yang dialami pasien
b. Menyarankan kepada keluarga pasien agar memberikan
suasana/ lingkungan yang kondusif bagi kesembuhan dan
pemeliharaan pasien.
c. Menyarankan kepada keluarga agar lebih rajin dalam
pengobatan pasien dan membawa pasien untuk kontrol secara
teratur.
XII. PROGNOSIS
Baik
Buruk
Kesimpulan prognosis:
Ad Vitam : bonam
Ad Sanam : dubia ad malam
Ad Fungsionam : dubia ad malam