Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS UJIAN

Disusun Oleh: Monica Djiuardi


NIM: 11.2015.316

Penguji :
dr. Evalina Asnawi, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEJIWAAN


RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT
PERIODE 26 DESEMBER 2016 - 28 JANUARI 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
JAKARTA
2017

Status Psikiatri

Nama : Monica Djiuardi NIM : 11.2015.316 FK UKRIDA


Dokter Penguji : Tanda Tangan:

dr. Evalina Asnawi, Sp.KJ

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Ny. A
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta , 3 November 1973
Umur : 40 tahun

1
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Bekerja
Bangsa/Suku : Indonesia/Betawi
Agama : Islam
Alamat : Jl. dr Sardjo, Jakarta Selatan

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Autoanamnesis
Tanggal 20 Januari 2017, pukul 15.00
Tanggal 21 Januari 2016, pukul 15:30
A. Keluhan Utama
Tertular virus otak gila dari adik ipar pasien sejak 6 tahun yang lalu

B. Riwayat Gangguan Sekarang


Pasien merasa tertular virus otak gila dari adik ipar pasien. Pasien merasa virus
tersebut menyelimuti seperti jubah di seluruh badannya. Pasien mengakui bahwa virus
ini sudah menyebar ke seluruh anggota keluarga pasien. Ketika terserang penyakit ini
pasien merasa pikiran kusut dan gemelut. Pasien mengatakan bahwa adik ipar pasien
menderita virus gila yang sangat berat. Pasien juga merasa ada pikiran pasien yang
menyuruh pasien mengitari bumi hinga membuat pasien mondar mandir ke sana kemari.
Kadang pasien juga merasa ketularan kucing sehingga menirukan gaya kucing,
membuat gerakan tangan seperti cakaran kucing dan pernah berbicara dengan kucing.
Bahkan ia pernah, disuruh kucing untuk memindahkan bantal ke ruang makan. Dia
menyatakan bahwa dari empat kucing hanya satu kucing yang dapat berbicara
dengannya.
Pasien mengakui ayahnya sudah meninggal tetapi dia menyatakan ayah sudah
pulang kembali ke rumah dan setiap sore menjenguk dirinya di panti. Saat dijenguk oleh
ayahnya yang sudah meninggal, ia dibawakan rokok dan menghisap bersama dengan
ayah pasien. Ia juga dapat berbicara dengan ayahnya tetapi orang lain tidak dapat
melihat hal itu.
Saat ditemui di ruangan mawar panti laras bina sosial pasien tampak tenang,
kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan pada pasien. Pasien
mengetahui saat ini pasien ada dimana dan pasien mengaku di bawa panti karena ingin

2
berobat, pasien tidak merasa sakit jiwa dan ingin pulang karena rindu dengan keluarga
terlebih anaknya. Tetapi ketika ditanya apakah pasien menikmati tinggal di sini, pasien
menjawab dia menikmati tinggal di sini karena tidak usah kerja tetapi dapat makan.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Pasien mengakui dirinya pernah berjalan selama 8 bulan dari Ancol ke lereng gunung
salak, Bogor. Ia berjalan selama 18 tahun, ia mengatakan bahwa selama 18 tahun ia tidak
makan sehingga membuat tubuhnya memendek, sekarang setelah banyak makan
tubuhnya menjadi tinggi kembali. Ia menyatakan bahwa virus otak gila yang didapatkan
dari adik ipar membuat pasien, tidur di jalan , pakai sandal berlainan, menggunakan
seprai di jalan, hampir telanjang di muka umum dan jalan tanpa tujuan dan arah. Hingga
membuat pasien disensus oleh polres tomang grogol, kemudian dimasukkan ke RSJS
Grogol 6 tahun yang lalu sambil berobat ke RS Duren Sawit. Setelah itu pasien
dipindahkan ke Cengkareng dan akhirnya ke Panti Sosial Bina Laras 3.
Pasien mengakui dirinya dahulu pernah menjadi alam minum obat pemilah gila
dari adik ipar saat tinggal bersama adik ipar pasien waktu ketika pasien menjadi alam
minum obat pasien melihat bayangan hitam seperti malaikat hitam yang dapat dilihat,
tetapi pasien tidak dapat berbicara dengan bayangan tersebut.
Riwayat Gangguan Medik
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang serius saat kecil, tidak pernah
dirawat di rumah sakit dan dioperasi sebelumnya. Pasien tidak pernah kejang
sebelumnya. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan atau trauma pada kepala yang
menyebabkan pasien pingsan atau mengalami penurunan kesadaran.
2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Saat SMP pasien pasien sudah menghisap rokok sebungkus sehari. Saat SMA
pasien sudah mencoba narkoba dan minum alcohol. Ia menyatakan bahwa
mengkonsumsi narkoba setiap hari dalam setahun. Shabu pernah dikonsumsi sebanyak 4
kali dalam setahun dengan cara di dreg, putaw setiap hari seujung kuku, ekstasi selama 6
bulan sehari sekali, dan mengkonsumsi inex. Ia mengakui bahwa narkoba saat itu
menjadi kebutuhan sehari-hari karena menjadikan pasien lebih bersemangat dan enjoy
dalam bekerja.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

3
1. Riwayat Perkembangan Fisik
Pasien tidak mengetahui bagaimana cara ia dilahirkan, pasien tidak mengalami
keterlambatan perkembangan fisik

2. Riwayat Perkembangan Kepribadian


a. Masa Kanak-Kanak
Pasien tidak mengetahui tentang proses tumbuh kembang pasien dan pasien lupa
tentang masa kanaknya.
b. Masa Remaja
Pasien senang bermain dengan teman-temannya di sekolah maupun di dekat
rumahnya. Pasien mengatakan bahwa ia dirawat dan dibesarkan oleh ayah dan ibunya di
Jakarta. Saat SMP pasien sudah merokok dan pernah terlibat perkelahian antar teman
c. Masa Dewasa
Pasien setelah tamat SMA tindak melanjutkan kuliah dan langsung bekerja
3. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga bangku pendidikan SD. Pasien mengawali kegiatan
sekolah saat berusia 6 tahun. Pasien menyelesaikan pendidikan SD selama 6 tahun tanpa
kendala yang berarti. Pasien mengatakan selalu ranking satu dan sekali rangking 5. Saat
SMP dan SMA
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengatakan bahwa ia bekerja di Channel Karaoke Jepang sebagai
supervisor selama satu tahun, sebelumnya ia menjadi pemandu tamu. Saat menjadi
pemandu tamu pasien menemani banyak laki-laki untuk karaoke dan mengakui
bermesraan hingga dirangkul.
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam, pasien sholat saat jumatan saja
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Pasien tidak pernah menikah tetapi sudah berhubungan seks dengan om om
sebanyak 6 om dilakukan sebulan sekali selama 1,5 tahun. Hal ini dilakukan karena
pernah menerima tawaran dari om yang dikenalnya dari tempat kerja karaoke tersebut.
Dari hubungan tersebut pasien memiliki 2 anak yang tidak tahu di mana keberadaannya
sekarang. Pasien mengakui setelah pakai narkoba ia melakukan hubungan tersebut
dengan santai.

4
E. Riwayat Keluarga
Genogram Keluarga:

: laki-laki
: perempuan
: pasien
: meninggal dunia

F. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya


Pasien menyangkal dirinya mengalami gangguan jiwa. Pasien mengatakan bahwa
dirinya ingin segera pulang dan kembali bersama keluarganya.

III. STATUS MENTAL (Pemeriksaan tanggal 20 Januari 2017)


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang wanita usia 40 tahun tampak sesuai dengan usianya, mengenakan
seragam Panti Laras Bina Sosial 3 lengan panjang berwarna ungu, bawahan setinggi
lutut, dan memakai sendal. Pasien terlihat kurus. Tingginya sekitar 170 cm. Tampak
cukup rapi dan perawatan diri tampak cukup baik. Pasien berambut hitam pendek rapih.
Pasien tidak menggunakan perhiasan maupun riasan wajah.
2. Kesadaran
Kesadaran: compos mentis, pasien tampak sadar penuh saat dilakukan wawancara.

3. Perilaku dan Aktivitas Motorik


a. Sebelum Wawancara
Pasien duduk tenang
b. Selama Wawancara
Pasien duduk dengan tenang di samping pemeriksa, dan menatap wajah pemeriksa saat
diajak berbicara. Terdapat gerakan tangan seperti mencakar, kadang pasien tidak fokus
terhadap pertanyaan hingga menjawabnya dengan jawaban yang tidak berhubungan
namun secara keseluruhan semua pertanyaan dapat dijawab dengan baik oleh pasien.
c. Sesudah Wawancara
Pasien menjabat tangan pemeriksa saat diminta bersalaman untuk mengakhiri
percakapan dan mengucapkan terima kasih, lalu meminta izin untuk makan. Pasien lalu

5
berjalan mengambil makanan, dan melambaikan tangan ke arah pemeriksa. Pasien tidak
menunjukkan perilaku atau gerakan yang tidak lazim.
4. Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif dan sopan.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Lancar, pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan
dengan baik. Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonasi dan volume cukup.
b. Gangguan berbicara: Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

B. ALAM PERASAAN (EMOSI)


1. Suasanaperasaan (mood) : euthym
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : normal
b. Stabilisasi : stabil
c. Kedalaman : dalam
d. Skala diferensisasi : luas
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian impuls : kuat
g. Ekspresi : wajar
h. Dramatisasi : tidak ada acting emosional
i. Empati : dapat dinilai

C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi :
Halusinasi auditorik pasien dapat berbicara dan mendengar ayah
pasien yang sudah meninggal, pernah diperintah oleh kucing untuk
memindahkan bantal
Halusinasi visual pasien dapat melihat ayah pasien yang sudah
meninggal
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada

D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)


1. Taraf Pendidikan SMA
2. Pengetahuan Umum Kurang (pasien tidak salah menyebutkan padang berada di
pulau Jawa).
3. Kecerdasan Rata-rata

6
4. Konsentrasi dan Konsentrasi baik (saat diajak berhitung 100 dikurangi 7,
Perhatian pasien dapat menjawab dengan benar)
Perhatian baik (pasien tidak mudah teralih perhatiannya
terhadap kegiatan atau orang yang lewat didepannya, atau
terhadap benda yang menarik perhatiannya)
5. Orientasi
Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang dan malam
- Waktu
hari).
- Tempat Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di Panti
Laras Bina Sosial 3).
- Orang Baik (pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter
muda dan mengenal pasien lain yang berada di satu
ruangan dengan pasien).
6. Daya Ingat
Baik (pasien dapat mengingat tempat sekolah pasien; SD
- Jangka
dan SMP).
Panjang
- Jangka Baik (pasien menginat menu makan pagi dan kegiatan
Pendek yang yang dilakukannya pagi tadi di RS).
- Segera Baik (pasien dapat mengingat nama dokter muda yang
mewawancarai).
7. Pikiran Abstrak Tidak baik (pasien mengartikan secara kongkrit peribahasa
seperti telur diujung tanduk).
8. Visuospasial Kurang baik (pasien dapat menggambar jam tetapi salah
menentukan jam 10.10)
9. Kemampuan Baik (pasien bisa makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
Menolong Diri

E. PROSES PIKIR
1. Bentuk pikir

Produktivitas : Spontan, berpikir cukup cepat, menjawab pertanyaan


yang di ajukan

Kontinuitas : Relevan

7
Hendaya Bahasa : tidak ada

2. Isi pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham : Ada (waham bizzare, waham somatic)
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh: Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik (saat diwawancara pasien tampak tenang, sopan, dan bersikap kooperatif).
G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (Pasien tidak pernah melakukan kekerasan kepada teman-temannya selama di
ruangan, pasien juga bersikap baik kepada perawat dan dokter, dan mengetahui bahwa
mencuri adalah perbuatan yang tidak baik).
Uji Daya Nilai
Baik (pasien mengatakan bila ia menemukan dompet di jalan, ia akan mengambil
dompet itu dan menyerahkannya kepada satpam atau polisi).
Daya Nilai Realita
Terganggu (halusinasi visual, halusinasi auditorik, waham bizzare, waham somatik).
H. TILIKAN
Derajat 2 (pasien menyangkal penuh terhadap penyakitnya).
I. RELIABILITAS : Dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. Status Internus
Keadaan Umum : Baik, tampak tenang
Kesadaran : Compos Mentis
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu Badan : 37,1 C
Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit
Bentuk Tubuh : Atletikus
Sistem Kardiovaskular : Tidak dilakukan
Sistem Respiratorius : Tidak dilakukan
Sistem Gasto-intestinal : Tidak dilakukan
Sistem musculo-sceletal : Tidak dilakukan
Sistem urogenital : Tidak dilakukan

8
B. Status Neurologis
Saraf kranial (I-XII) : Deviasi lidah (-), tidak ada strabismus, berbicara
lancar.
Tanda rangsang meningeal: Tidak dilakukan
o Refleks fisiologis : Tidak dilakukan
o Refleks patologis : Tidak dilakukan
Mata : Dalam batas normal
Pupil : Dalam batas normal
Oftalmoscopy : Tidak dilakukan
Motorik : Dalam batas normal
Sensibilitas : Dalam batas normal
Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan
Fungsi luhur : Baik
Gangguan khusus : Tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dianjurkan memeriksa CD4 pasien

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien wanita berusia 40 tahun, belum menikah, pernah bekerja, pernah di rawat
di rumah sakit jiwa selama kurang lebih 1 bulan tahun 2010, kemudian lanjut rawat di
panti Cengkareng dan terakhir dipindahkan ke Panti Sosial Bina Laras 3 sejak setahun
terakhir. Pada status mental pasien penampilan tampak sesuai usia, cukup terawat walau
berjalan tanpa sandal, perilaku pasien kooperatif terkadang menggerakkan tangan seperti
mencakar, mood pasien sesuai afek, fungsi kognitif pasien menurun, gangguan persepsi
halusinasi auditorik, halusinasi visual, halusinasi raba serta terdapat isi pikir waham
bizzare, waham somatic dan pasien memiliki tilikan 2. Pada pemeriksaan status internus
dan status neurologic tidak ada kelainan.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


AksisI:GangguanKlinisdanKondisiKlinisyangMenjadiFokusPerhatian
Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam:

9
1. Gangguan kejiwaan karena adanya:
Gangguan/hendaya dan disabilitas: pada saat awal masuk didapati hendaya
dalam fungsi sosial dan hendaya fungsi sehari-hari.
Distress/penderitaan: pada saat awal masuk marah-marah, mengamuk, dan sulit
tidur.
2. Gangguan merupakan gangguan mental organik karena didapatkan adanya riwayat
penggunaan zat-zat terlarang berupa ganja. Tidak didapatkan gangguan kesadaran,
kognitif, dan penyakit medis lainnya yang dapat mengakibatkan gangguan ini.
3. Gangguan ini termasuk psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang
dibuktikan dengan adanya:
Halusinasi auditorik: mendengar suara ayah
Halusinasi visual : pasien bisa melihat ayahnya yang sudah meninggal
Waham bizzarer: adanya virus otak gila yang menjubahinya
Waham somatic: sempat mengatakan jika tidak makan pasien memendek, jika
makan pasien kembali tinggi
4. Gangguan psikotik ini disebabkan oleh penggunaan kanabinoida karena :

Ada riwayat pemakaian ganja


Gejala ini muncul setelah menggunakan ganja

AksisII:GangguanKepribadian
Tidakada

AksisIII:KondisiMedisUmum
tidakada

AksisIV:ProblemPsikososisaldanLingkungan
Tidakada

AksisV:PenilaianFungsiSecaraGlobal
GAFcurrent :7061(beberapagejalaringandanmenetap,disabilitasringan
dalamfungsi,secaraumummasihbaik)
GAFHLPY :6051(gejalasedang(moderate),disabilitassedang)

VIII.EVALUASIMULTIAKSIAL
AksisI :

10
o F12.5GangguanMentaldanPerilakuakibatpenggunaankanabinoida
dangangguanpsikotik
AksisII :
o Tidakadadiagnosis
AksisIII :
o Tidakada
AksisIV :
o Tidak ada
AksisV :
o GAFcurrent :7061
o GAFHLPY :6051

XI. PROGNOSIS
Faktor yang memperbaiki Faktor yang memperburuk

Awitan lambat Awitan muda

System pendukung baik Riwayat sosial, seksual, dan


pekerjaan pramorbid buruk

Gejala Positif (Waham) lajang

- =

- -

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
XI.DAFTARMASALAH
A. Organobiologi :tidakada
B. Psikologik :halusinasiauditorik,halusinasivisual,wahambizzare,waham
somatik
C. Sosiobudaya:tidakada

XII. PENATALAKSANAAN

11
- Psikofarmaka
R/ Risperidone Tab 2 mg No. XIV
S 1 dd tab 1
------------------------- (sign)
Pro : Ny. A
Umur : 40 tahun
- Psikoterapi
Memberikan informasi dan edukasi pada WBS mengenai penyakitnya.
Memberikan informasi pada WBS mengenai pentingnya minum obat
rutin sesuai anjuran dokter dan kontrol secara teratur.
Membantu pasien untuk menghilangkan wahamnya serta belajar untuk
merubah pola pikir.
Menyarankan pasien untuk mengikuti setiap kegiatan di panti bersama
rekan lainnya agar terjalin sosialisasi yang baik.

Lampiran wawancara
D : dokter
P : pasien

D : selamat pagi bu, perkenalkan nama saya dokter Monica, dengan Ibu siapa saya
berbicara ?
P : dengan Ibu Agnye
D : Ibu Dessy usia nya berapa ?
P : saya lahir tahun 1970
D : jadi usia Ibu sekarang berapa ?
P : 40 tahun
D: Coba 2017 dikurangi 1970 berapa?
P: 40 tahun bu
D :Ibu tau ini sekarang ada di mana ?
P : di panti dok (orientasi tempat)
D : Ibu kenapa bisa ada di sini ?
P : saya gak tau, saya waktu itu jalan-jalan dan tiba-tiba saya dibawa satpol PP ke
Panti ini
D : sudah sejak kapan Ibu berada di panti ?
P : saya sudah di sini sejak tahun 2014 dokter
D :Ibu sudah bekerja sebelumnya ?
P : iya saya sudah bekerja sebelum nya
D : pekerjaannya dulu apa ya bu?

12
P : supervisor di perusahaan karaoke Channel bu
D: kerjanya kayak apa itu ya bu?
P: ya melayani tamu bu, kasih minum, ngerangkul kadang melayani sampe di luar
karaoke, sampe ke kamar hotel bu sempat berhubungan beberapa kali sebulan
sekali selama 1,5 tahun
D: ibu selama itu gimana setelah melakukan hal itu? Apa pake obat sebelumnya?
P: iya dok saya dari tahun 97-98 dok saya pake shabu, putau, inek putawnya tiap
hari dok yang laen sebulan sekali,
D: alcohol rokok juga? Dari kapan?
P: iya dok alcohol udah dari SMA, rokok udah dari SMP dok
D: terus dari kapan ibu merasa virus otak gila nya masuk?
P: ya dari tahun 2000 sejak saya ketularan adek ipar saya, saya jadi alam media
kesembuhan adek saya saya liat bayangan itam, saya cuma diem karena takut
D: ibu bisa raba? Bayangannya bisa bicara?
P: ga bisa dok,
D: setelah terkena virus apa yang ibu rasakan?
P: yah kepala saya seperti kusut gemelut, kacau kosong, bingung, saya sampai
jalan-jalan selama 18 bulan saya ga makan jd saya jadi pendek, saya pake sandal
sebelah nya lain, pake seprai di jalanan, ketawa2 sendiri, jadi gila bu
D: jadi ibu tahu ibu sakit?
P: tau dok saya kena virus otak gila dan sakit gatal2 juga,
D: ibu sampai sekarang virusnya masuk dengancara apa?
P: ya virusnya menjubahi saya dok,
D: kalo kena virus berarti ibu minum obat?
P : iya dok saya rutin minum obat di panti
D: keluarga ibu masih lengkap semua?
P: gak dok ayah sudah meninggal, dia meninggal tapi pulang lagi ke rumah terus
bicara dengan ibu saya, dia juga kadang jenguk saya, bagiin rokok, ngobrol
tentang mama,
D: apa itu nyata ibu? Orang lain bisa lihat juga bu atau ibu saja?
P: nyata dok, tiap sore dia jenguk saya di panti, orang lain ga bisa lihat deh saya
sendiri yang bisa
D: oh begitu bu berarti ibu yakin ya bisa melihat dan ngomong2 sama bapak
P: iya dok saya yakin tiap hari tuh saya ketemu kok
D : maaf ibu agamanya apa ya ?
P : saya muslim dok

13
D : rajin gak beribadah bu ?
P : sehari 3 kali sholat dok
D : malam berdoa gak bu?
P : gak dok mungkin karena itu apa ya dok
D: ya mungkin saja bu, mungkin lain kali sebelum tidur sempatkan waktu untuk
berdoa, oh yah ibu dulu sekolah nya sampai mana bu ?
P : saya sekolah sampai SMA saja dok,
D : baik bu, ibu kan tamatan SMA pasti bisa hitung-hitungan sederhana. Saya
punya angka 100 nanti ibu kurangkan dengan angka 7 ya, nanti hasilnya
dikurangi lagi angka 7 dan seperti itu lagi seterusnya hingga 4 kali, oke buu?
100-7?
P : 93
D : dikurangi 7?
P : 80
D : dikurangi 7
P : 70
D : dikurangi 7 lagi ?
P : 61 (kalkulasi buruk)
D : bu saya mau tanya arti peribahasa kalo artinya lempar batu sembunyi tangan ?
P : tawuran dok artinya (abstrak buruk)
D : presiden pertama kita siapa ya bu?
P : presiden soekarno
D : kalo ibu lagi jalan terus liat ada dompet yang jatuh, apa yang bapak lakuin ?
P : saya buka dompetnya, saya liat KTP nya, lalu saya kembalikan ke orang nya
(uji daya nilai baik)
D : baik bu kalo lagi jalan nih, terus liat ada orang yang berantem, menurut ibu itu
baik gak ?
P : gak baik dok (daya nilai social baik)
D : baik bu sampai di sini dulu ya ngobrol ngobrol nya, nanti besok saya lanjut
lagi ya pak..
P : baik dokter..

14

Anda mungkin juga menyukai