Anda di halaman 1dari 28

KOMANDO DAERAH MILITER XIII/MERDEKA

KESEHATAN

LAPORAN INTELEJEN MEDIK


KODAM XIII/MERDEKA
TAHUN 2018
KOMANDO DAERAH MILITER XIII/MERDEKA
KESEHATAN

LAPORAN INTEL MEDIK


TAHUN 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1 UMUM

Kesehatan merupakan unsur Satuan Bantuan Administrasi yang diperlukan


untuk mendukung satuan tempur atau Satuan Bantuan Tempur dalam rangka
pelaksanaan Tugas Pokok TNI-AD.

Intel medik adalah merupakan Data/keterangan tentang keadaan medis yang


berpengaruh terhadap aspek kesehatan wilayah, dapat dimanfaatkan sebagai sumber
informasi bagi satuan yang bertugas dan yang akan bertugas di daerah tersebut
maupun sebagai bahan evaluasi tingkat pusat.
Data situasi medik daerah merupakan data atau informasi segenap sumber
daya wilayah di bidang kesehatan yang tertuang dalam peta geomedik, yang memuat
data bersifat statis tentang kemampuan daya dukung bidang kesehatan di suatu
wilayah.
Situasi Medik Daerah merupakan bagian dari intelijen teknis yang dikhususkan
dalam bidang kesehatan untuk memperoleh keterangan dari kondisi lawan dan kondisi
daerah dalam bidang kesehatan, serta pengamanan dan penggalangan dalam bidang
kesehatan.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud. Mengumpulkan data dari daerah Kesdam XIII/Merdeka tentang
aspek yang berhubungan dengan kesehatan dan untuk memperoleh keterangan dari
kondisi lawan dan kondisi daerah dalam bidang kesehatan

b. Tujuan. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan


operasional didaerah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas satuan.
3 Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup tentang keadaan umum
Intelejen medik Daerah Kesdam XIII/Merdeka disusun dengan tata urut sebagai
berikut :

a. Pendahuluan
b. Keadaan Umum Daerah
c. Situasi Medik Daerah
d. Penutup

4. Dasar.

a. Keputusan Kasad No Kep/735/IX/2016 Tanggal 2 September 2016 tentang


Juknis Intelmedik dan Peta Geomedik.
b. Program kerja dan anggaran Kesdam XIII/Mdk TA. 2018 bidang kesehatan
militer.

BAB II
KEADAAN UMUM DAERAH

5. Iklim dan Cuaca.


a. Musim.

1) Sebagai daerah yang terletak di garis khatulistiwa, maka Sulawesi Utara,


Gorontalo dan Sulawesi Tengah beriklim tropis, panas dan lembab.

2) Di daerah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah terdapat dua


musim, yaitu:
a) Musim kemarau, yang berlangsung dari bulan Juni hingga akhir
bulan September.
b) Musim penghujan, yang berlangsung dari bulan November hingga
bulan April.

3) Di antara musim kemarau dan musim penghujan terdapat dua musim


pancaroba atau musim peralihan, yaitu:
a) Musim pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan,
yang berlangsung pada Oktober.
b) Musim pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau,
yang berlangsung pada bulan Mei.
c) Pada musim pancaroba kadang-kadang kering tetapi kadang-
kadang hujan.

4) Di samping itu terdapat musim kemarau panjang yang terjadi setiap


empat tahun sekali, berlangsung dari bulan Juni sampai dengan bulan
November.

b. Suhu.

1) Suhu maksimum : 34 0C
2) Suhu rata-rata : 26 0C
3) Perbedaan suhu antara daerah dataran rendah dengan rendah
pegunungan tergantung pada ketinggian daerah tersebut, tiap ketinggian naik
100 meter maka suhu akan turun 0,6 0C
4) Dan suhu lainnya yang berpengaruh pada pelaporan data intel medik.

c. Angin. Di daerah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah


secara umum angin dibagi dua:

1) Angin Barat. Adalah angin yang bertiup dari arah Barat ke Timur
sekitar bulan Desember.

2) Angin Selatan. Adalah angin yang bertiup dari arah Selatan ke


Utara, sekitar bulan Juli sampai September.

3) Angin Utara. Adalah angin yang bertiup dari Utara ke Selatan

4) Kecepatan Angin :

a) Kecepatan maksimum : 11 knots.


b) Kecepatan minimum : 3 knots.
c) Kecepatan rata-rata : 7 knots.
d. Cahaya/Pengelihatan.

1) Sinar matahari.
a) Saat matahari terbit antara jam 05.30 – 06.00 Wita.
b) Saat matahari terbenam antara jam 18.00 – 18.30 Wita.
2) Ketajaman penglihatan.
a) Waktu senja antara 50 – 100 meter.
b) Waktu pagi antara 50 – 100 meter.
c) Waktu malam :
(1) Bulan terang antara 150 – 200 meter
(2) Bulan gelap antara 5 – 10 meter.
3) Dan cahaya penglihatan lainnya yang berpengaruh pada pelaporan data
intel medik.

e. Kabut dan awan ( Endapan )

1) Pada umumnya langit berawan dan di beberapa tempat pada pagi sekali
terjadi awan yang disebut Stratus.
2) Pada musim kemarau turun kabut kering, kabut ini semakin bertambah
tebal pada saat menjelang akhir musim kemarau. Kabut kering ini hanya ada
pada pagi hari, sedangkan pada siang hari kabut tersebut menghilang.
3) Kabut tebal yang sering menutupi sungai pada waktu malam, terdapat
pada musim penghujan.
4) Dan kabut/awan lainnya yang berpengaruh pada pelaporan data intel
medik.

6. Geografi

a. Letak geografi daerah dan batas-batasnya.

1) Provinsi Sulawesi Utara


a) Sulawesi Utara terletak di jazirah utara Pulau Sulawesi atau
tepatnya 0°LU – 3°LU dan 123°BT – 126°BT serta merupakan salah satu
daerah yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa.
b) Luas. Lebih Kurang 13,851.64 km2
c) Batas. Sebelah utara Provinsi Sulawesi Utara berbatasan
dengan Laut Sulawesi dan Republik Filipina, sebelah timur berbatasan
dengan laut Maluku, sebelah Selatan berbatasan dengan teluk tomini
dan sebelah barat berbatasan dengan provinsi Gorontalo.
d) Dan letak geografi daerah dan batas-batas lainnya yang
berpengaruh pada pelaporan data intel medik.

2) Provinsi Gorontalo

a) Provinsi Gorontalo terletak antara Oo 19' — 1° 15' Lintang Utara


dan 121° 23' — 123° 43' Bujur Timur.
b) Luas. Lebih Kurang 11.967,64 km2
c) Batas. Wilayah provinsi ini berbatasan langsung dengan
dua provinsi lain, diantaranya Provinsi Sulawesi Tengah di sebelah
Barat dan Provinsi Sulawesi Utara di sebelah Timur. Sedangkan di
sebelah Utara berhadapan langsung dengan Laut Sulawesi dan di
sebelah Selatan dibatasi oleh Teluk Tomini.

3) Provinsi Sulawesi Tengah

a) Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah Berkedudukan di Koordinat


0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT.
b) Luas. Lebih Kurang 61.841,29 km²
c) Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah bagian utara berbatasan
dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo, bagian timur berbatasan
dengan Provinsi Maluku, bagian selatan berbatasan dengan Provinsi
Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, bagian tenggara berbatasan
dengan Sulawesi Tenggara, dan bagian barat berbatasan dengan Selat
Makassar.

b. Keadaan medan. Keadaan medan daerah Sulawesi Utara, Gorontalo


dan Sulawesi Tengah pada umumnya hampir sama terpotong-potong Pulau,
Sungai dan hutan rimba.
1) Pulau.
a) Di daerah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Laut
merupakan jalur lalu lintas yang potensial dikarenakan letak daerah yang
terpisah pisah oleh pulau pulau kecil:

(1) Keadaan pulau-pulau kecil terletak dekat perbatasan


Negara Filiphina
(2) Keterbatasan fasilitas jalan darat, karena hanya
menghubungkan kota-kota tertentu.
(3) Jalur lalu lintas Laut lebih menguntungkan, karena:
(a) Rumah penduduk dan kampung-kampung terletak di
pesisir jalan Raya Trans Sulawesi.
(b) Sarana angkutan Laut mampu menjangkau kota atau
kampung yang ada di daerah pulau terluar.

b) Namun demikian, jalur lalu lintas laut juga memiliki kelemahan


atau hambatan, di antaranya :
(1) Kelancaran pelayaran, memiliki ketergantungan kepada
pasang baik dan bagusnya cuaca.
(2) Resiko keamanan, terutama daerah pulau terluar di mana
Gelombang laut lebih exstrim karena terletak di daerah laut lepas.
yang oleh penduduk setempat disebut musim angin barat dan
utara.

c) Pulau terluar di daerah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi


Tengah. yaitu:
(1) Kepulauan Talud.
(a) Luas : 1.251,02km2
(b) Populasi
i. Total : 83.434 jiwa
ii. Kepadatan : 81,34 jiwa/km2
(c) Anak cabang
i. Pulau Karakelang
ii. Pulau Salibabu
iii. Pulau Kabaruan
(d) Pulau yang berbatasan langsung dengan Negara
Filiphina :
i. Pulau Marore
ii Pulau marampit
iii Pulau miangas.
ivi. Pulau kawaluso
(2) Kepulauan Sangihe

(a) Luas : 1.012,94 km²


(b) Populasi
i. Total : 126.100 jiwa
ii. Kepadatan :156.80 jiwa/km2

(3) Dan sungai lainnya yang berpengaruh pada pelaporan


data intel medik:
(a) Sungai tondano digunakan untuk pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) yang diguanakn daerah
Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah
(b) Sumber air berasal dari danau tondano Sulawesi
Utara Kabupaten Minahasa

c. Flora dan Fauna (Tumbuhan/Binatang yang berbahaya dan yang


bermanfaat.

a) Anoa adalah salah satu satwa endemik pulau Sulawesi. Anoa juga
menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi Tengah yang sering disebut dengan
kerbau kecil, karena memang mirip kerbau, tetapi pendek serta lebih kecil
ukurannya, kira-kira sebesar kambing. Satwa yang dilindungi oleh pemerintah
ini terdiri dari dua species, yaitu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa
dataran rendah (Bubalus depressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam
hutan yang jarang dijamah manusia.
a) Tarsius adalah primata yang sangat unik. Tarsius bertubuh kecil dengan
mata yang sangat besar, bola matanya berdiameter sekitar 16 mm dan
berukuran sebesar keseluruhan otaknya. Tarsius memakan serangga seperti
kecoa, jangkrik, reptil kecil, burung, dan kelelawar. Mereka hanya bisa
ditemukan di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan, juga di
pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng.

b) Burung Maleo hanya bisa ditemukan di Pulau Sulawesi, tepatnya di


Kabupaten Donggala dan Kabupatren Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah.
Burung Maleo memiliki tonjolan besar di atas kepala. Keunikan telur Burung
Maleo tersebut membuat banyak orang yang memburunya, kini Burung Maleo
terancam punah, jumlahnya diperkirakan kurang dari 10 ribu ekor

c) Babirusa adalah salah satu hewan langka, ia hanya terdapat di sekitar


Pulau Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku, jumlah
mereka diperkirakan hanya tinggal 4000 ekor

d) Longusei adalah tanaman identitas Indonesia, khususnya Sulawesi


Utara. Tumbuhan ini masi satu berkerabat dengan dengan beringin atau Ficus
benjamina. Longusei memiliki beberapa manfaat untuk manusia. Kulit batang
longusei dapat digunakan untuk membuat tali sedangkan daunnya dapat
digunakan sebagai obat dan buah dari tumbuhan ini biasa digunakan sebagai
campuran dalam minuman tradisional. Tumbuhan ini tumbuh di daerah dengan
ketinggian 50 hingga 700 meter diatas permukaan laut.

e) Hutan Sulawesi juga memiliki ciri tersendiri, didominasi oleh kayu agatis
yang berbeda dengan Sunda Besar yang didominasi oleh pinang-pinangan
(spesies rhododenron). Variasi flora dan fauna merupakan objek penelitian dan
pengkajian ilmiah. Untuk melindungi flora dan fauna, telah ditetapkan taman
nasional dan suaka alam seperti Taman Nasional Lore Lindu, Cagar Alam
Morowali, Cagar Alam Tanjung Api dan terakhir adalah Suaka Margasatwa di
Bangkiriang.
d. Sumber Daya Alam/Buatan

1) Sumber daya Alam dan buatan di provinsi Sulawesi Utara


a) Sawah. Luas lahan sawah sebesar 100 ribu ha yang meliputi lahan
sawah irigasi teknis, lahan sawah irigasi semi teknis, lahan sawah
irigasi non teknis, lahan sawah tadah hujan dan areal sawah pasang
surut. Hasil padi yang diproduksi mencapai 471 ribu ton.
b) Hasil palawija, hortikultura, sayur-sayuran, buah-buahan sebesar
701 ribu ton dengan luas lahan yang digunakan 342 ribu ha.
c) Potensi tanaman perkebunan adalah kelapa, cengkeh, pala, kopi,
kakao dan vanili. Luas perkebunan kakao adalah 4 ribu ha.
Perkebunan tanaman pala berada di Kabupaten Sangihe dan
Kabupaten Tonasa.
d) Hasil produksi perikanan mencapai 164 ribu ton yang terdiri dari
perikanan tangkap.
e) Hutan di Provinsi Sulawesi Utara seluas 1,88 juta ha yang terdiri dari
hutan lindung, hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan
produk konversi dan hutan suaka alam. Hasil kehutanan yang
dihasilkan adalah jenis kayu besi, meranti, kayu lokal lainnya, rotan,
damar, kayu manis, ijuk, daun woka dan yang lainnya.
f) Potensi pertambangan di Provinsi Sulawesi Utara meliputi tembaga,
emas, perak, nikel, titanium, besi, mangan semen, pasir besi/hitam,
belerang, kaolin dan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan
trass.

2) Sumber daya Alam dan buatan di provinsi Gorontalo

Daerah Gorontalo sebagai salah satu provinsi di Pulau Sulawesi


yang cukup prospektif untuk dikembangkan potensi hutannya seperti
kayu jati, rotan, dan damar, sekarang ini mulai dimanfaatkan masyarakat
setempat sebagai bahan baku industri meubel, industri damar, serta
dijadikan sebagai salah satu tempat yang strategis untuk
membudidayakan lebah madu. Gorontalo yang cukup mendominasi
adalah tanaman kelapa (sebesar 58.804 ton), tanaman kakao (sebesar
3.669 ton), tanaman kopi dengan hasil 929 ton, dan sisanya adalah
tanaman cengkeh, pala, jambu, kacang mete, jagung, serta ubi kayu.
Di sektor perikanan Gorontalo bisa memproduksi 37.036 ton/
tahunnya, budidaya laut menghasilkan 5.648,3 ton/tahun, budidaya air
payau sebesar 1.553,2 ton/tahun, serta ditambah dengan budidaya ikan
air tawar yang terus mengalami peningkatan hingga mampu
menghasilkan 928,6 ton/tahun.
Untuk sektor pertambangan dan energi, Gorontalo memiliki
beberapa produk unggulan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Sebut saja seperti emas, perak, tembaga, batu gamping, toseki, batu
granit, sirtu, zeolit, kaolin, pasir kuarsa, feldspar, serta lempung (clay). Di
Provinsi Gorontalo sendiri, potensi-potensi tersebut banyak ditemukan di
Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo.

3) Sumber daya Alam dan Buatan di provinsi Sulawesi Tengah

Potensi perairan laut mengandung sumber penghasilan yang


sangar besar berupa bahan makanan ikan dan tumbuhan laut. Potensi
lestari perairan laut Sulawesi Tengah diperkirakan sebesar 1.593.796
ton pertahun. Daerah Sulawesi Tengah memiliki berbagai bahan mineral
seperti emas, nikel, bijih besi, mangan, mika skis, limestone, granit,
marmer, kaolin, gypsum, dan batubara. Seluruh potensi tambang mineral
tersebut tersebar di beberapa wilayah , sementara itu, cadangan
(deposit) minyak bumi dan gas terdapat di Kabupaten Donggala dan
Poso.

7. Demografi (Jumlah dan kepadatan penduduk, vital statistik, komposisi, KB, dan lain-
lain ).
a. Jumlah dan kepadatan penduduk.

Kodam XIII/ Mdk yang terdiri dari wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo dan
Sulawesi Tengah, memiliki jumlah penduduk yang tiap tahunnya selalu
bertambah akibat proses urbanisasi yaitu sbb :
1) Penduduk daerah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah
terdiri atas berbagai suku bangsa, sehingga di daerah ini banyak adat istiadat
dan bahasa yang berbeda-beda.

2) Dibandingkan dengan luas daerah maka jumlah penduduk daerah


Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah, maka tempat tinggal
penduduk terpencar sampai ke pedalaman dan pulau terluar.

3) Keadaan medan yang terpotong-potog dengan letak antara kota atau


kampung satu sama lainnya berjauhan, sedangkan sarana prasarana angkutan
memadai, maka hubungan atau komunikasi antar penduduk bagus.

4) Jumlah penduduk. Berdasarkan data etsimasi penduduk jumlah


penduduk :
a) Provinsi Sulawesi Utara
(1) Luas Wilayah : 13,851.64 km2
(2) Jumlah Penduduk : 2.412.118 jiwa

b) Provinsi Gorontalo
(1) Luas Wilayah : 12.435 km2
(2) Jumlah Penduduk : 1.133.237 jiwa

c) Profinsi Sulawesi Tengah


(1) Luas Wilayah : 61.841,29 km2
(2) Jumlah Penduduk : 2.831.283 jiwa

5) Dan jumlah kepadatan penduduk lainnya yang berpengaruh pada


pelaporan data intel medik.

b. Vital statistik. Persebaran suku bangsa di Kodam XIII/ Mdk secara


mayoritas penduduk Sulawesi Utara adalah Suku Minahasa, Suku Bolaang
Mongondow, Suku Sangihe, Suku Talaud, Suku Siau namun demikian, etnisitas di
Sulawesi Utara lebih heterogen. Suku Minahasa dan Bolaang Mongondow menyebar
hampir di seluruh wilayah Sulawesi Utara daratan. Suku Sangihe, Suku Talaud, Suku
Siau mendiami di Kepulauan Sangihe Talaud, dan Pulau Lembeh, terutama di daerah
pesisir utara, timur dan barat daratan Sulawesi utara.

Suku Bajo mendiami beberapa desa pinggir pantai Sulawesi Utara di bagian


utara Kabupaten Minahasa Utara. Suku Bantik, konon adalah keturunan pengungsian
dari Talaud, tersebar di Bolaang dan Minahasa bagian Barat. Suku Wawontehu tinggal
di sebagian wilayah Kecamatan Bunaken Kota Manado.

Selain penduduk asli, Sulawesi Utara juga merupakan tempat tinggal bagi para
pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan, dan mayoritas di
beberapa tempat, diikuti dengan Gorontalo, Ternate,Suku Bali, Suku Jawa mereka
umumnya tinggal di daerah transmigran.

Mayoritas penduduk beragama Kristen. Sebagian lainnya beragama Islam,


Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha.

c. Keluarga Berencana dan Kependudukan. Jumlah pasangan usia subur


(PUS) yang ikut program Keluarga Berencana (KB) aktif di Sulawesi Utara (Sulut)
mencapai 51.631 pasang atau 49,27 persen dari perkiraan permintaan pasyarakat
(PPM) 104.790 untuk 2011, mayoritas peserta KB memakai IUD.

d. Suku bangsa.

1) Suku di Sulawesi utara, gorontalo dan Sulawesi tengah

a) Minahasa.
b) Sangir Talaud.
c) Gorontalo .
d) Suwawa.
e) Bolango.
f) Atinggola.
g) Bolaang Mangodow.
h) Martapura.
i) Babasal.
j) Kaili.
k) Pamona
l) Morri
2) Suku Bangsa Lain.

a) Bugis.
b) Jawa.
c) Yang jumlahnya sangat terbatas adalah Sunda, Padang,
Batak,Madura dan Bali.

3) WNI keturunan asing.

a) Arab
b) Cina
c) Jepang
d) Portugis

8. Kondisi sosial. Menjelaskan tentang keadaan ideologi, politik, ekonomi, sosial


budaya, hankam dan agama yang terkait dengan data intel medik.

a. Ideologi

1) Provinsi Sulawesi Utara

Masyarakat Sulawesi Utara Mayoritas Memeluk Agama Kristen dan


Islam. Dengan adanya dukungan dan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam
menjaga ketentraman serta kedamaian di Provinsi Sulawesi utara. Dimana
dijelaskan tentang kebijakan pemerintah dalam rangka memelihara
Kamtramtibmas dengan telah dibentuknya beberapa forum atau tim yang
bertugas memberikan informasi juga untuk meredam isu-isu yang berpotensi
menimbulkan ganguan ketentraman dan keamanan.

2) Provinsi Gorontalo

Masyarakat Gorontalo mayoritas pemeluk agama Islam (98,81%).


Beberapa tradisi adat suku Gorontalo terlihat banyak mengandung unsur
Islami. Hanya sebagian kecil saja yang memeluk agama lain di luar Islam.
Dalam konsep masyarakat Gorontalo, adat dipandang sebagai suatu
kehormatan, norma, bahkan pedoman dalam pelaksanaan pemerintahan.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa sendi-sendi kehidupan masyarakat
Gorontalo adalah sangat religius dan penuh tatanan nilai-nilai yang luhur. Etnis
Gorontalo adalah masyarakat yang memiliki rasa sosial yang tinggi, sehingga
jarang terjadi konflik di antara mereka sendiri. Sistem kekerabatan yang sangat
erat tetap dipelihara dan tradisi gotong royong tetap lestari dalam kehidupan
masyarakat ini, terutama di daerah pedesaan.

2) Provinsi Sulawesi Tengah

Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam.


(72.36%), memeluk agama Kristen (24.51%) dan 3.13% memeluk agama
Hindu serta Budha. Tingkat toleransi beragama sangat tinggi dan semangat
gotong-royong yang kuat merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan diketuai oleh ketua adat
disamping pimpinan pemerintahan seperti Kepala Desa.

b. Politik

1) Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo

Politik yang terjadi di daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo tidak


berdampak kepada daerah daerah lain, dikarenakan toleransi antar suku, umat
beragama cukup kuat, sehingga tidak menimbulkan perpecahan, masyarakat
heterogen ( Saling membutuhkan satu dengan yang lainnya )

2) Provinsi Sulawesi Tengah

Sangat identik dengan Sara, dikarenakan pernah terjadinya Sara karena


adanya provokator yang memanfaatkan situasi tersebut yang memecah belah
antar umat beragama. Sehingga sampai saat ini masih ada beberapa
Kelompok Organisasi masyarakat yang tidak terima dengan kebijaksanaan
Pemerintah Daerah Poso.
c. Ekonomi

1) Provinsi Sulawesi Utara

Struktur ekonomi provinsi Sulawesi Utara tahun 2018 ini didominasi oleh
sektor pertanian dengan peranan sebesar 20,29 %, diikuti oleh sektor jasa-jasa
sebesar 17,06 % , sektor perdagangan, hotel dan restoran 16,15 % , sektor
bangunan 16,13 % , sektor angkutan dan komunikasi 9,77 % serta sektor
industry pengolahan 8,88 %, untuk sektor lain peranannya tehadap
perekonomian Sulawesi Utara di bawah 4 %. Seiring dengan perekonomian
Sulawesi Utara, PDBR perkapita mengalami peningkatan secara signifikan.

2) Provinsi Gorontalo

Gorontalo dikenal sebagai salah satu kota perdagangan, pendidikan,


dan pusat pengembangan kebudayaan islam di Indonesia Timur. Sejak dulu
Gorontalo dijuluki sebagai kota Serambi Madinah. Hal itu disebabkan pada
waktu dahulu pemerintahan kerajaan Gorontalo telah menerapkan syariat islam
sebagai dasar pelaksanaan hukum, baik dalam bidang pemerintahan,
kemasyarakatan, maupun pengendalian.

3) Provinsi Sulawesi Tengah

Karena masyarakat tersebar di dataran rendah dan dataran tinggi yang


subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat hidup sebagai petani
dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati adalah pedagang. Selain itu
masyarakat juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang
pendidikan.

d. Sosial Dan Budaya

1) Provinsi Sulawesi Utara

Penduduk Sulawesi Utara terdiri atas tiga kelompok etnis utama,


masing-masing Suku Minahasa, Suku Sangihe,Talaud dan Suku Bolaang
Mongondow. Masing-masing kelompok etnis terbagi pula sub etnis yang
memiliki bahasa, tradisi dan norma-norma kemasyarakatan yang khas. Inilah
yang membuat bahasa di provinsi itu terbagi dalam Bahasa Minahasa
( Toulour, Tombulu, Tonsea,Tontemboan, Tonsawang, Ponosakan dan Batik);
Bahasa Sangihe Talaud ( Sangie Besar, Siau, Talaud); dan Bahasa Bolaang
Mongondow (Mongondow, Bolaang, Bintauna, Kaidipang). Namun demikian,
Bahasa Indonesia digunakan dan dimengerti dengan baik oleh sebagian besar
penduduk di sana.

Musik tradisional dari Kota Manado dan sekitarnya adalah kolintang. Alat
musik ini dibuat dari sejumlah kayu yang berbeda-beda panjangnya sehingga
menghasilkan nada-nada yang berbeda.

2) Provinsi Gorontalo

Potret sehari hari masyarakat Gorontalo dikenal sangat kental dengan


paduan nuansa adat dan agama. Cerminan realitas tersebut terkristalisasi
dalam ungkapan “Adat Bersendi Syara, Syara Bersendi Kitabullah”. Filosofi
hidup ini selaras dengan dinamika masyarakat yang semakin terbuka, modern,
dan demokratis. Dalam proses sosialisasi dan komunikasi keseharian
masyarakat Gorontalo, selain menggunakan Bahasa Indonesia juga
menggunakan pula Bahasa Gorontalo (Hulondalo). Ciri khas budaya yang lain
yaitu makanan khas, rumah adat, kesenian, dan hasil kerajinan tangan
Gorontalo antara lain kerajinan sulaman “Kerawang” dan anyaman “Upiya
Karanji” atau Kopiah Keranjang yang terbuat dari bahan rotan.

Suku-suku yang bermukim di Kabupaten Boalemo, terdiri dari suku


Gorontalo, Jawa, Sunda, Madura, Bali, NTB. Selain itu terdapat juga suku Bajo
yang hidup berkelompok di suatu perkampungan di Desa Bajo, Kecamatan
Tilamuta dan Desa Torisiaje, Kecamatan Popayato. Mereka tinggal di laut
dengan mendiami bangunan rumah diatas air. Di desa Karengetan Kecamatan
Paguat dan Desa Londoun Kecamatan Popayato terdapat perkampungan Suku
Sangihe Talaud. Suku ini sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di desa tersebut
dan telah membaur secara harmonis dengan suku Gorontalo pada umunya dan
Boalemo pada khususnya dengan tetap tidak meninggalkan budaya dan adat
asal.

3) Provinsi Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah kaya akan budaya yang diwariskan secara turun


temurun. Tradisi yang menyangkut aspek kehidupan dipelihara dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. Kepercayaan lama adalah warisan budaya
yang tetap terpelihara dan di lakukan dalam beberapa bentuk dengan berbagai
pengaruh modern serta pengaruh agama. Karena banyak kelompok etnis
mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan di
antara etnis tersebut yang merupakan kekhasan yang harmonis dalam
masyarakat. Mereka yang tinggal di pantai bagian barat kabupaten Donggala
telah bercampur dengan masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan dan
masyarakat Gorontalo. Di bagian timur pulau Sulawesi, juga terdapat pengaruh
kuat Gorontalo dan Manado, terlihat dari dialek daerah Luwuk, dan sebaran
suku Gorontalo di kecamatan Bualemo yang cukup dominan.
Sementara masyarakat pegunungan memiliki budaya tersendiri yang
banyak dipengaruhi suku Toraja, Sulawesi Selatan. Meski demikian, tradisi,
adat, model pakaian dan arsitektur rumah berbeda dengan Toraja, seperti
contohnya ialah mereka menggunakan kulit beringin sebagai pakaian
penghangat badan.
Rumah tradisional Sulawesi Tengah terbuat dari tiang dan dinding kayu
yang beratap ilalang hanya memiliki satu ruang besar. Lobo atau duhunga
merupakan ruang bersama atau aula yang digunakan untuk festival atau
upacara, sedangkan Tambi merupakan rumah tempat tinggal. Selain rumah,
ada pula lumbung padi yang disebut Gampiri.

e. HANKAM

Pertahanan Kemanan di Daerah Sulawasi Utara, Gorontalo dan


Sulawesi Tengah :
1) Angkatan Darat
Kodam XIII/Merdeka
(a) Korem 131/Santiago
(1) Kodim 1301/Satal
(2) Kodim 1302/Minahasa
(3) Kodim 1303/Bolaang Mongondow
(4) Kodim 1304/Gorontalo
(5) Kodim 1309/Manado
(6) Kodim 1310/Bitung
(7) Yonif Raider 712/Wiratama

(b) Korem 132/Tadulako


(1) Kodim 1305/Buol-Tolitoli
(2) Kodim 1306/Donggala
(3) Kodim 1307/Poso
(4) Kodim 1308/Luwuk Banggai
(5) Kodim 1311/Morowali
(6) Yonif 714/Sintuwu Maroso

(c) Brigif 22/Ota Manasa


(1) Batalyon Infanteri 711/Raksatama
(2) Batalyon Infanteri 713/Satyatama
(3) Batalyon Infanteri 715/Motuliato
(d) Yon Armed 19/105 MM Tarik Bogani
(e) Kikavser 10/Manguni Setya Cakti
(f) Detasemen Zeni Tempur 4/Yudha Karya Nyata

2) Angkatan Laut
a) Lantamal VIII Manado
(1) Lanal Gorontalo
(2) Lanal Tahuna
(3) Lanal Melonguane
(4) Lanal Palu
b) Yonmarhanlan VIII Bitung

3) Angkatan Udara
a) Lanud Sam Ratulangi
b) Sastrad 224 Kwandang, Gorontalo
c) Detasemen TNI AU Mutiara Palu

4) Polri
a) Polda Manado
(1) Kepolisian Resor Kota Manado
(2) Kepolisian Resor Minahasa
(3) Kepolisian Resor Minahasa Utara
(4) Kepolisian Resor Kota Tomohon
(5) Kepolisian Resor Bolmong
(6) Sat Brimob Polda Manado
(7) Detasemen Brimob Inuai Bolmong

b) Polda Gorontalo
(1) Kepolisian Resor Gorontalo Kota
(2) Kepolisian Resor Gorontalo
(3) Kepolisian Resor Boalemo
(4) Kepolisian Resor Pohuwato
(5) Kepolisian Resor Bonbol
(6) Sat Brimob Polda Gorontalo

c) Polda Sulteng
(1) Kepolisian Resor Kota Palu
(2) Kepolisian Resor Banggai
(3) Kepolisian Resor Banggai Kepulauan & Banggai Laut
(4) Kepolisian Resor Buol
(5) Kepolisian Resor Donggala
(6) Kepolisian Resor Morowali & Morowali Utara
(7) Kepolisian Resor Parigi Moutong
(8) Kepolisian Resor Poso
(9) Kepolisian Resor Sigi
(10) Kepolisian Resor Tojo Una-Una
(11) Kepolisian Resor Tolitoli
(12) Sat Brimob Polda Palu

f. AGAMA

1) Provinsi Sulawesi utara

Sebagain besar penduduk provinsi Sulawesi Utara  memeluk agama


Kristen, yang berikutnya adalah Agama Islam, Katolik dan Hindu. Agama
Kristen menjadi mayoritas di  beberapa Kabupaten dan kota diataranya 
Kabupaten Minahasa, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Minahasa
Selatan, Minahasa Utara, Sitaro,  Minahasa Tenggara, Kota manado, Bitung,
dan Kota Tomohon. Sedangkan Agama Islam menjadi populasi mayoritas di
Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang
Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur dan Kota Mobagu, adapun
agama katolik dengan jumlah besar terdapat di Kota Manado dan Tomohon.

2) Provinsi Gorontalo

Masyarakat Gorontalo mayoritas pemeluk agama Islam (98,81%).


Agama Islam sangat kuat diyakini oleh masyarakat suku Gorontalo. Beberapa
tradisi adat suku Gorontalo terlihat banyak mengandung unsur Islami. Hanya
sebagian kecil saja yang memeluk agama lain di luar Islam.

3) Provinsi Sulawesi Tengah

Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam.


Tercatat 72.36% penduduknya memeluk agama Islam, 24.51% memeluk
agama Kristen dan 3.13% memeluk agama Hindu serta Budha. Islam
disebarkan di Sulawesi Tengah oleh Datuk Karamah, seorang ulama dari
Sumatera Barat dan diteruskan oleh Al Alimul Allamah Al-Habib As Sayyed
Idrus bin Salim Al Djufri, seorang guru pada sekolah Alkhairaat dan juga
diusulkan sebagai Pahlawan nasional. Salah seorang cucunya yang bernama
Salim Assegaf Al Jufri menduduki jabatan sebagai Menteri Sosial saat ini.
Agama Kristen pertama kali disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan
Donggala oleh missioner Belanda yaitu A.C Cruyt dan Adrian.

BAB III
SITUASI MEDIK DAERAH

9 Kondisi Kesehatan Daerah


a. Satuan Kesehatan Angkatan Darat.
1) Satkesyah :

a) Kesdam XIII/Merdeka

(1) Alamat : Jl. 14 Februari Teling Atas Manado Sulawesi


Utara (Gedung Balak 1 Makodam
XIII/Merdeka)

(2) Tupoksi : - Menyelenggarakan segala upaya yang


berkenan dengan pembinaan kesehatan
prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya
dan satuan TNI AD dalam rangka mendukung
tugas TNI AD di Jajaran Kodam XIII/Merdeka
- Dukungan Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan
- Mendukung Tugas Pokok Kodam
XIII/Merdeka
b) Denkesyah 13.04.01 Manado

(1) Alamat : Jl. 14 Februari Teling Atas Manado Sulawesi


Utara

(2) Tupoksi : - Menyelenggarakan segala upaya yang


berkenan dengan pembinaan kesehatan
prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya
dan satuan TNI AD dalam rangka mendukung
tugas TNI AD di Jajaran Korem 131/Santiago
- Dukungan Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan
- Mendukung Tugas Pokok Korem
131/Santiago

c) Denkesyah 13.04.02 Palu

(1) Alamat : Jl. Sultan Hassanuddin Nomer 23 Palu


Sulawesi Tengah

(2) Tupoksi : - Menyelenggarakan segala upaya yang


berkenan dengan pembinaan kesehatan
prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya
dan satuan TNI AD dalam rangka mendukung
tugas TNI AD di Jajaran Korem 132/Tadulako
- Dukungan Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan
- Mendukung Tugas Pokok Korem
132/Tadulako
2) Satkeslap :

Denkeslap Kesdam XIII/Mdk Manado


(1) Alamat : Jl. 14 Februari Teling Atas Manado Sulawesi
Utara ( Gedung Balak 1 Makodam XIII/
Merdeka)
(2) Tupoksi : - Dukungan Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan
- Mendukung Tugas Pokok Kesdam XIII/Mdk

b. Satuan Kesehatan Angkatan Laut/Udara dan Polri.

1) Rumah Sakit TNI AL dr Wahyu Slamet


(a) Alamat : Jl Kom L Yos Sudarso 26,Bitung Tengah,
Bitung Timur,Bitung 95521 Sulawesi Utara
Telephone (0438) 21264.

2) Rumah sakit Tk. IV Lanud Sam Ratulangi Manado


(a) Alamat : Jl. A.A Maramis Kel. Lapangan Telephone
0431-811077

3) Rumah Sakit Bayangkhara Manado


(a) Alamat : jl. Karombasan utara wanea kota manado
Sulawesi utara

c. Epidemiologi Penyakit

1) Kondisi kesehatan secara umum. Pada daerah Kesdam XIII/Merdeka


merupakan daerah endemis malaria dan penyakit lain dengan
perantaraan nyamuk.

2) Penyakit yang menonjol

a) Provinsi Sulawesi Utara

(1) Influenza
(2) Ispa
(3) Gastritis
(4) Malaria
(5) Penyakit Gigi
(6) Demam
(7) Radang Telinga
(8) Carries gigi
(9) Penyakit Kulit
(10) Penyakit Lain

b) Provinsi Gorontalo

(1) DBD
(2) Diare
(3) Influenza
(4) Hipertensi
(5) Malaria
(6) Penyakit Gigi
(7) Demam
(8) Radang Telinga

c) Provinsi Sulawesi Tengah

(1) Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi Tertentu


(kolitis infeksi)
(2) Demam Berdarah Dengue
(3) Malaria
(4) Demam Tipoid dan Paratipoid
(5) Hipertensi Esensial (Primer)
(6) Gastritis dan Deudinitis
(7) Infeksi Saluran Napas Bagian Atas Akut lainnya
(8) Tonsilitis Akut
d. Penyakit menular
 penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit),bukan
disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).
Penyakit Menular di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi
Tengah Yaitu :
1) Pnemonia
2) Penyakit Diare
3) TB Paru
4) AIV/AIDS dan IMS
5) Kusta

e. Penyakit yang disebabkan oleh hewan (zoonosis) dan tumbuh-tumbuhan.


Penyakit yang disebabkan oleh hewan dan tumbuh –tumbuhan di
provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah :
1) Malaria
2) DBD
3) Rabies
4) Filariasis
5) Shistosomiasis

f. Penyakit-penyakit lainnya: Infeksi Menular Seksual

g. Vaksinasi: imunisasi wajib pada anak-anak yang diberikan yaitu BCG, Polio,
DPT, Hepatitis B, dan Campak.

BAB IV
PENUTUP

10. Demikian laporan intelejen medik Kodam XIII/Merdeka TA. 2018 ini kami buat untuk
menjadikan bahan pemeriksaan selanjutnya, dalam rangka mewujudkan ketahanan
masyarakat dan ketahanan wilayah yang tangguh dalam menghadapi segala bentuk
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang bersumber dari dalam maupun dari
luar wilayah Kodam XIII/ Merdeka dan Intel Medik ini di buat dengan harapan dijadikan
bahan pertimbangan bagi pimpinan / komando dalam menentukan kebijakan di bidang
kesehatan.

TELAH DITELITI OLEH Manado Juni 2018


PEJABAT PARAF TANGGAL Kepala Kesdam XIII/Merdeka,
KASI KESMIL
KAUR RIKKES

dr. Benny Untu, Sp.M.


Kolonel Ckm 33790

Anda mungkin juga menyukai