Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN INTELIJEN MEDIK KODAM III/SILIWANGI

SEMESTER II TA 2020

Letda Ckm (K) Miranti Eka Trisnasari, S.Kep, Ns.


Nosis 2021.087

LAPORAN INTELIJEN MEDIK KODAM III/SILIWANGI


SEMESTER II TA 2020

BAB I
1
PENDAHULUAN
1. Umum

a. Sistem kesehatan pertahanan keamanan negara merupakan tatanan dari totalitas sumber daya
di bidang kesehatan meliputi faktor personel, fasilitas sarana dan prasarana kesehatan yang dapat
digunakan untuk mendukung penyelenggaraan tugas pertahanan keamanan Negara.

b. Data Intelmedik merupakan data/keterangan segenap sumber daya wilayah dibidang


kesehatan, yang memuat data bersifat taktis tentang kemampuan pendukung di bidang kesehatan
dalam suatu wilayah.

c. Dalam pelaksanaan Pelaporan Intelmedik Kesdam V/Brawijaya selaku badan pelaksana


Kodam V/Brawijaya membuat Pelaporan Intelmedik untuk mendukung penyelenggaraan tugas
pertahanan keamanan Negara.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Untuk memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi kewilayahan yang
meliputi sumber daya manusia, prasarana dan sarana nasional bidang kesehatan dalam suatu
wilayah, serta hasil pelaksanaan Program Kerja Kesdam V/Brawijaya dalam laporan Intelmedik
TA 2019.

b. Tujuan. Sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan guna penyusunan konsepsi-


konsepsi/kebijaksanaan yang mempunyai sasaran/jangkauan stabilitas daerah.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pelaksanaan Pelaporan Intelmedik disusun


dengan tata urut sebagai berikut:

a. Pendahuluan.
b. Keadaan Umum Daerah.
c. Situasi Medik Daerah.
d. Penutup.

4. Dasar.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/ 735 / IX / 2016 tanggal 2 September 2016, tentang
Pengesahan berlakunya Buku Pedoman tentang Laporan Intelmedik.

b. Program Kerja Kesdam III/Siliwangi tentang Laporan Intelmedik.


1
I/

KETERANGAN:

RUMKIT TK
II
RUMKIT TK
III
RUMKIT TK
IV
RUMKIT
BAN

CATATAN :

RUMKIT TK I : 7
( ,4 )
3 PEMDASWASTA
RUMKIT TK II :
(29TNI, 14 PEMDA, 10 )
5 SWASTA
RUMKIT TK III :
(36TNI, 1 POLRI, 10 PEMDA, 24)
1 SWASTA
RUMKIT TK 6
(IVTNI,
: 6 PEMDA,
7 57 )
4 SWASTA

BAB II
KEADAAN UMUM DAERAH
A. KEADAAN UMUM

1. Iklim dan Cuaca


1
a. Musim.
Musim kemarau / panas pada umumnya terjadi antara bulan Maret s/d Agustus dan musim
penghujan pada bulan September s/d Pebruari kecuali Kota Bogor yang terkenal dengan
nama “Kota Hujan” kurang tampak adanya perbedaan antara musim panas dan musim
penghujan.

b. Suhu.
Suhu udara yang relatif panas terdapat di daerah Bogor bagian Utara dan Timur yang
berdekatan dengan DKI Jaya dan Karawang serta sepanjang pantai selatan daerah Sukabumi
dan Cianjur, sedangkan daerah lainnya sejuk. Suhu udara di wilayah Korem 061/SK antara
23oc – 31,5oc

c. Curah Hujan
1) Kodya/Kabupaten Bogor rata-rata 3.000 – 3.500 mm per tahun.
2) Turunnya hujan di daerah Kodya Sukabumi merata sedang di wilayah Kab. Sukabumi
terutama yang mempunyai dataran tinggi lebih sering turun hujan.
3) Kab. Cianjur rata-rata 2.000 – 2.500 mm terdapat di daerah Cianjur bagian Utara, Tengah
dan Barat sedangkan Cianjur Timur antara 2.000 – 2.500 mm.
4) Akibat curah hujan yang tinggi di beberapa tempat di daerah Kabupaten Sukabumi dan
Cianjur Selatan sering menimbulkan tanah longsor. Banjir dan angin topan yang
mengakibatkan kerusakan tanah pertanian, kehutanan bahkan perkampungan penduduk
terancam sehingga harus diungsikan karena kehilangan tempat tinggal.
Sedangkan di daerah Kab. Bogor sebelah Utara sering terjadi bahaya banjir yang dapat
merusak tanggul dan putusnya jembatan-jembatan yang dapat menimbulkan kerugian
yang besar.

d. Angin
1) Pada umumnya arah angin terdapat dua yaitu Angin Timur dan Angin Barat Laut.
2) Bulan April s/d Oktober angin arah Timur/Timur Laut ke Barat Laut.
3) Bulan Nopember s/d Maret arus angin dari arah Barat/Barat Laut ke Timur Laut.

e. Cahaya

1
1) Saat Matahari terbit antara pukul 05.30 Wib.
2) Saat Matahari terbenam antara pukul 18.15 Wib.

f. Kabut.
Daerah pegunungan pada umumnya berkabut mulai sore hari sampai Matahari terbit, terdapat
di daerah-daerah antara lain sepanjang jalan Puncak, sekitar Gunung Salak, Gunung
Pangrango jalan antara Sukabumi-Cianjur s/d Kec. Sindang Barang yang dapat
mengakibatkan seringnya terjadi kecelakaan Lalu Lintas terutama jalur sepanjang jalur
Bogor, Puncak dan Cianjur.

KOREM 062/TN

A. KEADAAN UMUM

1. Iklim dan cuaca

a. Musim
Musim penghujan biasanya jatuh pada bulan Agustus s/d Desember.
1) Musim kemarau biasanya jatuh pada bulan Mei s/d September.
2) Musim Pancaroba dibeberapa daerah timbul penyakit Muntaber dan musim hujan
sering terjadi banjir dan tanah longsor.

b. Suhu
Udara yang cukup panas terdapat di daerah pantai sedangkan daerah pegunungan (Relatif
sejuk bagian selatan).
Suhu udara di wilayah Korem 062/TN antara 22,5oc s/d 31,5oc

c. Curah hujan
1) Kab Bandung rata-rata 2.035mm / tahun
2) Kab Sumedang rata-rata 3.064mm / tahun
3) Garut rata-rata 1.862 mm / tahun
4) Kab Tasikmalaya rata-rata 2.310mm / tahun
5) Kab Ciamis rata-rata 1.904mm / tahun

1
d. Angin.
Pada garis besarnya arah angin di daerah Korem 062/TN terbagi 2 arah yaitu sebagai
berikut : 1) Angin Barat Laut.
Adalah angin yang bertiup dari arah Tenggara ke arah Barat Laut, yaitu sekitar bulan
Juli s/d Desember.
2) Angin Tenggara.
Adapun angin Tenggara yaitu sekitar bulan Januari s/d Juni.
Angin kencang biasanya terjadi pada musim peralihan sehingga sering terjadi Angin
Puyuh atau angin Topan yang dapat menimbulkan bencana Alam.
e. Cahaya
1) Saat Matahari terbit antara pukul 05.45 Wib.
2) Saat Matahari terbenam antara pukul 18.15 Wib.

f. Kabut.
1) Kabut mulai terlihat terutama di daerah pegunungan pada permulaan musim
penghujan sampai akhir musim penghujan.
2) Apabila selesai hujan lebat terutama di daerah Selatan dan pegunungan terdapat kabut
tebal sehingga mengurangi jarak pandangan. Hal tersebut biasanya terjadi antara
pukul 15.00 s/d 06.00 Wib.
3) Khususnya untuk Kab. Bandung Kabut biasanya jatuh pada bulan Januari s/d April
serta pada bulan Oktober s/d Desember.
4) Di Kab. Sumedang sering terdapat kabut tebal sehingga mengurangi jarak pandangan.

KOREM 063/SGJ

A. KEADAAN UMUM

1. Iklim dan cuaca

a. Musim

1
Di wilayah Korem 063/Sgj terdapat 3 musim yaitu :
1) Musim Kemarau.
2) Musim Penghujan.
3) Di antara musim kemarau dan penghujan terdapat musim Pancaroba ialah :
a) Musim Memareng (antara musim kemarau dan penghujan biasanya antara bulan
Agustus dan September).
b) Musim Labuh (antara musim penghujan dan kemarau, biasanya jatuh pada bulan
Maret dan April). Perubahan musim ini biasanya menimbulkan penyakit Flu dan
Batuk.

b. Suhu.
Udara yang cukup panas terdapat di daerah pantai sedangkan daerah pegunungan (Relatif
sejuk bagian selatan).Suhu udara di wilayah korem 063/Sgj antara 23,5oc – 32,5oc

c. Curah Hujan
1) Kab. Cirebon 442 mm / Tahun
2) Kab. Subang 2.107 mm / Tahun
3) Kab. Kuningan 1850 - 2500 mm / Tahun
Pada musim penghujan beberapa daerah di Kab. Kuningan rawan bencana yaitu : Tanah
longsor di bagian selatan dan barat, banjir di bagian timur.
Pada musim kemarau sering terjadi kebakaran terutama hutan Gunung Ciremai.

d. Angin
1) Kecepatan angin rata-rata 11-15 km/jam
2) Angin kencang terjadi pada musim Pancaroba hingga kadang-kadang terjadi angin
puyuh atau angin topan.

e. Cahaya
1) Saat Matahari terbit antara pukul 05.35 Wib.
2) Saat Matahari terbenam antara pukul 18.10 Wib.

f. Kabut.
1) Daerah dataran rendah umumnya tidak berkabut.

1
2) Daerah pegunungan 55% berkabut pada jam 15.05 Wib s/d 17.35 Wib.
3) Tebalnya kabut dapat mangurangi jarak pandangan. Pada musim hujan umumnya
daerah pegunungan terjadi awan rendah dan tebal sedangkan pada musim kemarau
cuaca cerah.

KOREM 064/MY

A. KEADAAN UMUM

1. Iklim dan Cuaca

a. Musim.
Terdapat dua musim yaitu :
1) Musim Hujan, berkisar antara bulan Nopember s/d April.
2) Musim Kemarau, berkisar antara bulan Mei s/d Oktober.

b. Suhu
1) Suhu maximal 30oc
2) Suhu minimum 20,6oc
3) Suhu rata-rata 21oc – 25oc

c. Curah Hujan
1) Pada musim hujan, banyak turun di daerah selatan dan sewaktu-waktu hujan turun
terus-menerus pada siang dan malam hari.
2) Pada musim kemarau, kadang-kadang di daerah pegunungan sebelah selatan turun
hujan, tetapi secara sporadis.
3) Pada musim Pancaroba kadang-kadang hujan terjadi pada saat terik matahari, tetapi
tidak berlangsung lama.
4) Curah hujan di daerah pegunungan, rata-rata berkisar 900–1100 mm/bulan.
d. Angin.
Angin pada musim hujan bertiup dari arah Barat Daya ke Timur Laut, Sedangkan pada
musim kemarau sebaliknya dan pada musim Pancaroba, angin berubah-ubah arah.

1
e. Cahaya.
Awal fajar pada jam 04.50 Wib, Matahari terbit jam 06.18 Wib dan terbenam jam 18.25
Wib.

f. Kabut dan Awan 1)


Kabut.
Biasanya terjadi pada musim penghujan, terutama di daerah-daerah pegunungan atau
dataran tinggi.
2) Awan.
Awan rendah terdapat di siang hari pada bulan Januari dan Pebruari, setinggi 600m,
sedangkan pada bulan Nopember sampai September rata-rata mencapai ketinggian
1.200m.

KODIM 0618/BS

A. KEADAAN UMUM

1. Iklim dan Cuaca

a. Musim.

1
Di daerah Kodim 0618/BS terdapat tiga musim yaitu :
1) Musim Kemarau biasanya jatuh pada bulan Maret s/d Agustus.
2) Musim penghujan biasanya jatuh pada bulan September s/d Pebruari.
3) Di antara musim kemarau dan musim penghujan, ada suatu musim yang disebut
Pancaroba atau musim peralihan yaitu bulan Agustus s/d September.

b. S u h u
1) Suhu maximal 31,5oc
2) Suhu minimal 16oc
3) Suhu rata-rata 27oc

c. Curah Hujan
1) Hujan lebat biasanya sekitar wilayah Bandung bagian Utara dan dapat mengakibatkan
tanah-tanah perkampungan menjadi becek dan lembab.
2) Bila hujan turun sekitar tengah-tengah kota sering mengakibatkan banjir, karena
saluran air tersumbat.

d. Angin
1) Angin dipengaruhi oleh angin musim dan angin gunung.
2) Arah Angin.
a) Angin Timur.
Yaitu angin yang bertiup dari arah Barat Daya ke Timur Laut dengan kecepatan
12-15 km/jam pada bulan Maret.
b) Angin Barat Daya.
Yaitu angin yang bertiup dari arah Timur Laut ke Barat dengan kecepatan 10 – 22
km/jam pada bulan Juni.
c) Bulan Desember angin bertiup dari arah Timur dengan Kecepatan ratarata 1015
km/jam
d) Bulan September s/d Oktober biasanya terjadi angin puyuh dengan kecepatan
rata-rata 25 – 30 km/jam.

e. Cahaya
1) Matahari terbit sekitar jam 05.30 Wib.

1
2) Matahari terbenam sekitar jam 18.10 Wib.

f. Kabut dan Awan


1) Kabut
a) Mulai terlihat pada musim hujan sampai akhir musim hujan.
b) Pada musim hujan di daerah Bandung di bagian Utara biasanya diliputi kabut
tebal yang dapat mengurangi jarak pandangan.
c) Di daerah Bandung bagian Timur terdapat Kabut tebal mulai jam 20.05 Wib s/d
04.05 Wib.
d) Di daerah Bandung bagian Barat terdapat kabut tipis pada jam 04.05 s/d
06.10 Wib.

e) Di daerah Bandung bagian Barat terdapat kabut pada pagi hari tetapi tidak
mempengaruhi kelancaran lalu lintas.

2) Awan.
Pada umumnya langit berawan dan beberapa tempat pada pagi hari bila keadaan cuaca
cerah tampak awan tipis, bila akan turun hujan tampak gumpalan awan mendung
terutama di bagian Utara (Kecamatan Lembang dan Cisarua).

B. GEOGRAFI JAWA BARAT

Jawa Barat adalah sebuah Provinsi di Indonesia, yang mana ibukotanya berada di
Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat
merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia. Provinsi Jawa Barat
dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat.
Jawa Barat merupakan Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia dan

1
pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten,
yang berada di bagian barat.

Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan
dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan
DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah
merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat
hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah
barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai
Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.

Jawa Barat terdiri dari 27 kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten dan 9 kota. Jumlah
kecamatan yang ada di Provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 626, daerah perkotaan sebanyak
2.671 dan 3.291 daerah perdesaan. Secara geografis, Provinsi Jawa Barat terletak di antara 5-'50‫ﹾ‬
50‫ﹾ‬7' Lintang Selatan dan 10448‫ﹾ‬108-'48‫ 'ﹾ‬Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya (BPS
Provinsi Jawa Barat, 2014):

 Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta;

 Sebelah Timur, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah;

 Sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia;

 Sebelah Barat, berbatasan dengan Provinsi Banten.

1
C. DEMOGRAFI PROVINSI JAWA BARAT

Sensus penduduk 2020 mencatat penduduk Jawa Barat pada bulan September 2020
sebanyak 48,27 juta jiwa. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah
penduduk Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Dalam jangka waktu sepuluh tahun
sejak tahun 2010, jumlah penduduk Jawa Barat mengalami penambahan sekitar 5,2 juta
jiwa atau rata-rata sebanyak 0,44 juta setiap tahun. Dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir (2010- 2020), laju pertumbuhan pendudukJawa Barat sebesar 1,11 persen per
tahun. Terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,5 persen poin jika
dibandingkan dengan periode 1971-1980 yang sebesar 2,61 persen. SP 2020 mencatat
jumlah penduduk laki-laki di Jawa Barat sebanyak 24,51 juta orang, atau 50,77 persen
dari penduduk Jawa Barat. Sementara, jumlah penduduk perempuan di Jawa Barat
sebanyak 23,76 juta orang, atau 49,23 persen dari penduduk Jawa Barat. Dari kedua
informasi tersebut, maka rasio jenis kelamin penduduk Jawa Barat sebesar 103, yang
artinya terdapat 103 laki-laki per 100 perempuan di Jawa Barat pada tahun 2020.
1
Dengan luas daratan Jawa Barat sebesar 35,38 ribu kilometer persegi, maka kepadatan
penduduk Jawa Barat sebanyak 1.365 jiwa per kilometer persegi. Angka ini meningkat
dari hasil SP2000 yang mencatat kepadatan penduduk Jawa Barat sebanyak 1.010 jiwa
per kilometer persegi dan hasil SP 2010 yang mencapai 1.217 jiwa per kilometer persegi.
Jumlah penduduk Jawa Barat paling besar di Kabupaten Bogor. Dengan luas geografis
sebesar 7,66 persen wilayah Jawa Barat, Kabupaten Bogor dihuni oleh 5,43 juta
penduduk atau 11,24 persen penduduk Jawa Barat. Jumlah penduduk terbesar kedua
terdapat di Kabupaten Bandung dengan jumlah penduduksebanyak 3,62 juta orang, yaitu
sebesar 7,51 persen. Sementara jumlah penduduk paling kecil di Kota Cirebon dan Kota
Banjar dengan jumlah penduduk masing-masing sebanyak 333,3 ribu atau sebesar 0,69
persen dan 200,97 ribu atau sebesar 0,42 persen.

D.. SITUASI MEDIK DAERAH

1. Satuan Kesehatan Angkatan Darat.

a. Umum. Satuan Kesehatan Angkatan Darat (Satkes) di wilayah Kodam


III/Siliwangi digelar dalam rangka mendukung Satuan-Satuan yang ada di wilayah
tersebut. Satkowil yang ada di Kodam III/Siliwangi terdiri dari 4 Korem yang
membawahi 22 Kodim. Korem tersebut adalah Korem 061/SK Bogor, Korem
062/TN Garut, Korem 063/SGJ Cirebon. Kodam II/Sriwijaya terdapat 32
Satpur/Satbanpur dan 2 Lemdikpus..

b. Satkes di Kodam III/Siliwangi terdiri Makesdam dan 4 Denkesyah. Makesdam


terletak di Bandung. Denkesyah Kesdam III/Siliwangi yaitu Denkesyah 03.04.01
Bogor, Denkesyah 03.04.02 Garut, Denkesyah 03.04.03 Cirebon dan Denkesyah
03.04.04 Serang.

c. Rumkit TNI AD di wilayah Kodam III/Siliwangi yaitu:


1) Rumkit Tk II 03.05.01 Dustira Bandung.
2) Rumkit Tk III 03.06.01 Ciremai Cirebon.
3) Rumkit Tk IV 03.07.03 Sariningsih Bandung.
4) Rumkit Tk IV 03.07.02 Salak Bogor.
5) Rumkit Tk IV 03.07.04 Guntur Garut.
1
6) Rumkit Tk IV 03.07.01 Kencana Serang.
7) Rumkitban 03.08.01 Sukabumi.
8) Rumkitban 03.08.02 Tasikmalaya.
9) Rumkitban 03.08.03 Purwakarta

2. Fasilitas Kesehatan. Di wilayah Kodam III/Siliwangi terdapat 139 Rumah Sakit


(Rumkit), terdiri dari 7 Rumkit Tk I (3 Pemda, 4 Swasta), 29 Rumkit Tk II (5 TNI, 14
Pemda, 10 Swasta), 36 Rumkit Tk III (1 TNI, 1 Polri, 10 Pemda, 24 Swasta) dan 67
Rumkit Tk IV (4 TNI, 6 Pemda, 57 Swasta). Sementara Puskesmas/Poliklinik yang ada di
wilayah Kodam II/Sriwijaya sebanyak 912 (6 TNI, 9 Polri, 671 Pemda, 226 Swasta).

3. Epidemiologi Penyakit.

a. Penyakit yang menonjol. Menurut data dalam Buku Peta Epidemiologi


Subditbibyankes Ditkesad tahun 2015 dan data Lapuran TW II TA 2015 Dijjen
P2P Kemenkes RI,penyakit menular yang perlu perhatiandi wilayah Kodam
III/Siliwangi :

1) Infeksi Menular Seksual.Insidensi 28,43/100.000.Kasus 13.282.


2) HIV.Insidensi 42,82/100.000. Kasus 20.008.
b. 10 Besar Penyakit. Menurut data Laporan dari Daerah TA 2015 yang masuk ke
Ditkesad, 10 besar penyakit di wilayah Kesdam III/Siliwangi adalah :

1) Demam yang tidak diketahui sebabnya 14.71 %


2) Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut (ISPA) 14.26 %
3) Infark Serebral 12.68 %
4) Dispepsia 9.47 %
5) Penyakit Pulpa dan Periapikal 9.12 %
6) Influensa 8.30 %
7) Diare dan Gastroenteritis 7.73 %
8) Penyakit Hipertensi lainnya 7.08 %

1
Data Tim SAR Kodam III

1
DATA RUMAH SAKIT BERDASARKAN TINGKAT DAN FASILITAS

DI KODAM III/SLW TA. 2018

DATA PABRIK FARMASI/BAHAN KIMIA


DI KODAM III/SLW TA. 2018

1
NO JENIS INDUSTRI JUMLAH NAMA DAN ALAMAT
1 2 3 4

1 Denkesyah 03.04.01 Bogor


Hexafarm 1 Cipanas
Fornisindo 1 Warung Danas
Nioxiindo 1 Cipanas

2
Denkesyah 03.04.02 Garut
- -
3 Denkesyah 03.04.03 Cirebon
PBF Sumber Sifa Farma 1 Jl. Sudirman Kab. Indramayu
PT. Farmasi Binangkit 1 Jl. Dawuan Majalengka

4 Denkesyah 03.04.04 Serang


Kodim Serang - -
Kodim Cilegon - -
Kodim Pandeglang - -
Kodim Lebak - -

PENUTUP

1
Demikian Laporan Intelmedik Kesdam III/Siliwangi semester 2020, dalam rangka pembinaan
Pertahanan dan Keamanan Negara diwilayah Kodam III/ Siliwangi.

1
20

20
21

Anda mungkin juga menyukai