Anda di halaman 1dari 84

SELAMAT DATANG

PASIS DIKCABPAKES TA 2021

BERBUAT TERBAIK, BERANI TULUS DAN


IKHLAS
Kontak
Alamat
Dik Mil
Dik Um
Jabatan
Nama

B IO
D ATA
Jabatan
Dik Um
Dik Mil
Kontak
Alamat

Nama
dr.Mohammad Akbar
Lettu CKM Nrp
11170023500
889
Belajar Sampai Akhir Hayat
2018 2019
1 2

Jabatan
Dik Um
Dik Mil
Kontak
Alamat

Nama
Gumil Gol VIII Ka Klinik
Deppengkesum Pratama
Pusdikkes
Jabatan
Dik Um
Dik Mil
Kontak
Alamat

Nama
2000 2003 2007 2014
SD SMP SMA S1
YOU CAN ADD SOME BRIEF TEXT HERE

YOU CAN ADD SOME BRIEF TEXT HERE

YOU CAN ADD SOME BRIEF TEXT HERE


01 02 03

Jabatan
Dik Um
Dik Mil
Kontak
Alamat

Nama
DIKCABPAKES
2017 2019
DIKMAPAPK 2017
SUSGUMIL
Here Write Brief Message About
Yourself
Here Write Brief Message About
Yourself
RUMAH
Komplek Asrama Pusdikkes

Jabatan
Kodiklatad

Dik Um
Dik Mil
Kontak

Alamat

Nama
KANTOR
Pusdikkes Kodiklatad
Jl.Raya Bogor RT/RW 003/008
Kramatjati, Jakarta Timur
Jabatan
Dik Um
Dik Mil
Kontak
Alamat

Nama
081367150030

Add Some Brief


Text Here to
Explain Moeakbar1689@gmail.com

Add Some Brief Text Here to


Explain
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
(IMS) DAN HIV/AIDS
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

 Agar Pasis mengerti tentang Infeksi Menular


Seksual (IMS), Orang dengan HIV-AIDS
(ODHA)
TUJUAN INSTRUKSIONAL
KURIKULER :
 Agar Perwira siswa mengerti Infeksi Menular
Seksual (IMS) dan HIV/AIDS
RUANG LINGKUP

1. PENDAHULUAN
2. Infeksi Menular Seksual
3. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
4. Penanganan IMS dan HIV/AIDS di satuan
5. Penutup
6. Evaluasi
REFERENSI

1. Keputusan Dankodiklat Nomor Kep/59/ XII /2010 tanggal, 8


Desember 2010 tentang Naskah Sekolah Sementara
Pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS

2. Peraturan Panglima TNI/No.Perpang/64/IX/2010 tanggal 15


September 2010 tentang Pelaksanaan Penanggulangan HIV-
AIDS di lingkungan TNI

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/Menkes/90/2019. Tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV
Infeksi Menular Seksual

 Infeksi yang sebagian besar menular melalui


hubungan seksual dengan pasangan yang
sudah tertular
 Pengetahuan IMS  personel TNI, PNS di
lingkungan TNI, maupun keluarganya :

 karena dampak dari penyakit ini bisa sangat


serius, dan secara akumulatif bisa berdampak
negatif kepada kemampuan satuan.
Bahaya Infeksi Menular
Seksual :

 IMS  sakit-sakitan.
 IMS  keguguran.
 IMS  kanker leher rahim.
 IMS  penglihatan, otak dan hati.
 IMS  ditularkan kepada bayi.
 IMS  tertular HIV.
 IMS  kematian.
Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual

 GO atau kencing nanah.


 Klamidia.
 Herpes kelamin.
 Sifilis atau raja singa.
 Kondiloma akuminata
 Hepatitis.
 HIV / AIDS.
INFEKSI MENULAR SEKSUAL :

PENYAKIT UMUMNYA TERJADI PADA ALAT KELAMIN DAN


DITULARKAN TERUTAMA MELALUI HUBUNGAN SEKSUAL

Beberapa kuman penyebab :


 Bakteri :Kencing Nanah ( Neisseria gonorrhoe)
:Raja Singa( Treponema palidum)

 Virus : Herpes simplex, HIV


 Protozoa : Trichomonas vaginalis
 Jamur : candidiasis
 Ektoparasit : Sarcoptes scabies
Uretritis gonore
SIFILIS
HERPES GENITALIS (HG)
Herpes Simpleks
KONDILOMA AKUMINATA
HIV Aids
HIV
AIDS
 HIV-AIDS  MASALAH DUNIA –
MASALAH INDONESIA – TNI – TNI AD

 SURVEI DARI DEPHAN/TNI BERSAMA


DEPKES, 2003 :

TNI & KELUARGANYA


MERUPAKAN KELOMPOK YANG
RENTAN DAN BERISIKO TINGGI
TERTULAR PENYAKIT SEKSUAL
DAN HIV-AIDS
Penyebabnya adalah :

1. Rendahnya pengetahuan tentang IMS &


HIV-AIDS (29,0 %)
2. Tingginya kebiasaan personil terhadap
prostitusi (9,9 – 16,7 %)
3. Telah mengalami gejala IMS (6,5 %)
?
H - Virus hanya dapat
Human menginfeksi manusia

Virus, membuat tubuh


I - manusia turun sistem
Immuno- kekebalannya ,
sehingga tubuh gagal
melawan infeksi
deficiency
Virus,karakteristiknya
mereproduksi diri
V - sendiri didalam sel
Virus manusia
BAGAIMANA CARA MENULAR
HIV
???
PERSYARATAN PENULARAN HIV

1. HARUS ADA SALAH SATU YANG POSITIF HIV

2. HARUS ADA SALAH SATU YANG NEGATIF HIV

3. HARUS ADA MEDIA PENULARAN

4. HARUS ADA PINTU MASUK VIRUS


PENULARAN DARI IBU
PADA BAYINYA
JARUM SUNTIK
TERINFEKSI HIV
HUBUNGAN
SEKS
KONTAK
SEKSUAL

Hetero seksual
Homo seksual
Bi seksual
HIV TIDAK MENULAR MELALUI

KONTAK SOSIAL
?
AIDS
ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROM
Kumpulan gejala
penyakit akibat
menurunnya sistem
kekebalan tubuh
oleh karena adanya
HIV didalam tubuh
AIDS  sekumpulan gejala penyakit

ec. HIV

Menyerang sel limfosit (reseptor permukaan CD4) 


f/ stimulasi pertumbuhan & pembentukan sel &
antibodi

Hilangnya pertahanan tubuh terhadap infeksi


HIV  Virus Penyebab
(Human Immunodefficiency Virus)

AIDS  Sekumpulan gejala


(Acquired Imuno Deficiency Syndromes)

HIV + Infeksi Opportunistik  AIDS


- Diare kronis
- TBC
- Toxoplasmosis
- Candida (Jamur)
Tertular
Periode HIV + AIDS
Jendela
3 - 6 BULAN 3 - 10 - 15TAHUN 1 - 2 TAHUN

2-3 mgg terinfeksi : Tanpa gejala : Gejala:


Diare-Berat Badan turun-
Gejala seperti flu  Aktifitas normal Demam-Ggg saraf-Paru-
Kulit-Mulut-jamur-Parasit
dll
KRITERIA DIAGNOSIS
 Dicurigai AIDS : Pd org dws
 2 gejala mayor &1 gejala minor (tdk ada sebab-sebab imunosupresi lain :
kanker, malnutrisi berat, pemakaian kortikosteroid lama
Gejala mayor :
a. Penurunan BB > 10 %
b. Diare kronik > 1 bln
c. Demam > 1bln
Gejala minor :
a. Batuk > 1 bln
b. Dermatitis
c. Herpes Zoster recurens
d. Kandidiasis orofaring
e. Limpadenopati generalisata
f. Herpes Simplex diseminata yg kronik progresif
 Dicurigai AIDS : pd anak
 2 gejala mayor + 2 gejala minor
ODHA

Orang Dengan
HIV-AIDS
Bagaimana seseorang
menjadi ODHA
Fase 1 :
(+) terinfeksi HIV
Tanda & gejala samar atau tidak jelas
Jika (+) gejala  seperti influenza
Menular
Dikenal dgn  PERIODE JENDELA
Tes Darah thd HIV  (-)
Bagaimana seseorang
menjadi ODHA

Fase 2 :
2 – 10 thn setelah terinfeksi HIV
Tes darah thd HIV  (+)
Biasanya tanpa gejala
Menular
Bagaimana seseorang
menjadi ODHA
Fase 3 :
 banyak keringat di malam hari
 diare kronis
 pembengkakan KGB
 flu yang tidak kunjung sembuh
 penurunan nafsu makan
 penurunan berat badan > 10% dalam 1 bulan
Bagaimana seseorang
menjadi ODHA
Fase 4 :
Infeksi oportunistik seperti :
TBC
Infeksi usus
Infeksi otak
Penurunan berat badan > 10 % BB normal
Fase 3 & Fase 4
disebut sebagai
FASE AIDS
HAK ODHA
1. Berhak mempunyai dan mendapatkan privasi
dan kemerdekaan
2. Bebas dari kekerasan, kekasaran dan
pengucilan
3. Berhak memiliki pekerjaan
4. Berhak mendapatkan pendidikan
5. Berhak mendapatakan pelayanan sosial dan
keamanan
6. Berhak mendapatkan proteksi hukum
7. Menikah dan membentuk keluarga
8. Mendapatkan pengobatan dan perawatan
Masalah yang dihadapi ODHA
1. Akses minimal thd yankes
2. Diskriminasi peraturan
3. Tidak mendapatkan dukungan dari tempat kerja
bahkan sulit mendapatkan pekerjaan baru
4. Takut dan malu untuk membuka diri kepada teman dan
keluarga
5. Dukungan yang minim dari lingkungan sosial, ekonomi
dan dukungan mental
6. Stigma masyarakat (cap buruk)
7. Sulit mengubah ke gaya hidup yang lebih sehat
8. Pengetahuan yang minim thd sumber-sumber yang
dapat memberikan bantuan
Semakin cepat menyadari status HIV, semakin
besar kemungkinan bagi ODHA untuk tetap
mempertahankan kesehatannya, karena :

1. Ada ART  menekan pertumbuhan HIV 


memperpanjang hidup ODHA

2. Meskipun ART tidak dapat menyembuhkan,


namun dengan obat ini, ODHA dapat tetap
bekerja dan menjadi produktif.
PENGUCILAN DAPAT SANGAT
MEMPENGARUHI USAHA
UNTUK MENCEGAH
PENYEBARAN HIV DI
MASYARAKAT
PENCEGAHAN
IMS
DAN
HIV-AIDS
Pencegahan HIV melalui
hubungan seksual
BC
A
Absen dari seks Cegah dengan
kondom
Tidak (puasa)
berhubungan seks Selalu pakai kondom bila
berhubungan seks

Berperilaku
Saling setia
Hanya berhubungan dengan seseorang yang dapat
dipastikan hanya berhubungan seks dengan kita saja
D
do not inject DRUGS
Penanggulangan IMS dan HIV/AIDS
di satuan
HIV dan AIDS (ODHA): Dilaporkan vs Estimasi

Dilaporkan Juni 2011


AIDS: 26.483
Estimasi ODHA 2009= 186.257
35 %

65 %

Gunung Es
Jumlah Kasus HIV-AIDS di Lingkungan TNI
Per Angkatan hingga 30 Juni 2011
Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS
Di Lingkungan TNI (1)

Dasar: Peraturan Panglima TNI No. Perpang/64/X/2010


tanggal 15 September 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penanggulangan HIV-AIDS di Lingkungan TNI

15
Tujuan penanggulangan HIV-AIDS di
lingkungan TNI
 mencegah terjadinya penularan HIV
 menghambat laju berkembang infeksi HIV
dalam tubuh ODHA
 mengurangi dampak psikososial akibat HIV-
AIDS di kalangan anggota TNI,PNS beserta
keluarganya

 tugas pokok TNI dapat terlaksana dengan


sebaik-baiknya.
 Sasaran :
 Mencegah Laju Epidemi HIV dengan lebih
mengedepankan aspek perubahan perilaku anggota
TNI, PNS, & Keluarganya.
 Mendeteksi secara dini Kasus HIV dan AIDS.
 Melakukan perawatan, dukungan dan pengobatan
sesuai SOP.
 Menciptakan lingkungan kondusif bagi ODHA.
Pokok-Pokok Upaya Penanggulangan.

1.Pencegahan .
2. Penemuan kasus secara dini.
3. Perawatan, dukungan, dan Pengobatan (Care,
Support, and Treatment).
4. Menciptakan Lingkungan kondusif bagi
ODHA.
5. Monitoring dan Evaluasi
  
1. Pencegahan

1. Penekanan  perubahan perilaku  anggota


dapat melindungi diri dan keluarganya dari infeksi
HIV melalui pendekatan:

 Kampanye massal.
 Pelatihan peer leadership (kepemimpinan sebaya).
 Memasukkan materi HIV-AIDS pada kurikulum
pendidikan di Lemdik TNI.
 .
2. Penerapan kewaspadaan universal khususnya
pada setting pelayanan kesehatan untuk
mencegah pajanan okupasional.

3. Surveilans infeksi menular seksual (IMS)


sebagai indikator perilaku berisiko tertular HIV
dan pengobatannya sampai tuntas
4. Meningkatkan akses pemanfaatan sarana klinik konseling
dan testing HIV sukarela (voluntary counseling and
testing/VCT).

5. Mengintegrasikan upaya pencegahan HIV dengan


pelayanan pengobatan AIDS.

6. Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi atau


Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT).

7. Menjamin tersedianya alat dan bahan untuk mendukung


upaya pencegahan.

8. Sosialisasi ke pasukan yang akan bertugas.


2. Penemuan Kasus secara
Dini.
a. VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau konseling dan testing
HIV secara sukarela.

b. Mandatory Testing and Counseling (MTC) atau tes dan konseling HIV
wajib. Hasil tes ini bersifat temuan awal dan bukan merupakan
diagnosis HIV-AIDS. Hasil temuan positif harus ditindak lanjuti
dengan PITC(Provider Initiated Testing and Counselling) untuk
menegakkan diagnosis.
Tes HIV wajib ini dilaksanakan untuk kepentingan
dinas sebagai berikut:
 1) Pra tugas operasi.
 2) Purna tugas operasi.
 3) Persyaratan nikah anggota dan calon
pasangannya.
 4) Seleksi calon anggota TNI dan PNS dari
masyarakat umum dan seleksi calon siswa
Diktuk dan Dikbangum di lingkungan TNI.
.PITC
(Provider Initiated Testing and Counseling) Provider
(dokter/ tenaga kesehatan terlatih)
merekomendasikan pemeriksaan HIV atas dasar
gejala klinis yang mengarah pada diagnosa HIV-
AIDS.
 Dalam hal ini pasien yang diduga terinfeksi HIV
dirujuk ke klinik VCT
Perawatan, dukungan, dan Pengobatan
(Care, Support, and Treatment).

 Penderita HIV Tanpa Gejala (asimtomatik).  konseling dan tindak


lanjut medis.

 Penderita HIV bergejala (simtomatik). sistomatik


umumnya didasarkan pada hasil pemeriksaan CD4 dan/atau viral load.

 Penatalaksanaan Infeksi Oportunistik.


1)Terapi penyakit oportunistik.
2)Terapi profilaksis terhadap infeksi oportunistik.

 Sistem Rujukan.
Rujukan bagi penderita HIV-AIDS dilakukan oleh Kepala Satuan Kesehatan
sesuai prosedur rujukan yang berlaku.
Menciptakan Lingkungan Kondusif bagi
ODHA.
 Masalah  aspek psikososial  adanya perlakuan diskriminasi dan
stigmatisasi dari lingkungan sekitarnya  dukungan

Bentuk dukungan yang bisa diberikan kepada ODHA antara lain:


a.Kebijakan di semua tingkatan organisasi dengan maksud untuk:

1)Memberikan keleluasaan kepada ODHA untuk bersosialisasi secara bebas


dan bertanggung jawab baik di tempat tinggal maupun di tempat kerja .

2)Mengembangkan jiwa dan semangat pergaulan tanpa diskriminasi dan


stigmatisasi.
.
3)Tetap menjaga kerahasiaan status HIV yang
bersangkutan.
4)Memberikan akses layanan berupa konseling,
perawatan, dan pengobatan sesuai
kemampuan
b. Pengembangan karier

Umum.
 TNI dan PNS  pengidap HIV  aktivitas 
anggota lainnya  diberikan kesempatan 
mengembangkan karirnya di lingkungan TNI 
kondisi status kesehatannya masih memenuhi
persyaratan.

 Penugasan dalam lingkup daerah yang dekat


dengan fasilitas kesehatan TNI  untuk
pemantauan kondisi kesehatanya.
 Status HIV tidak bisa dijadikan dasar untuk
melakukan pemisahan dari kedinasan.

 Pemisahan  dasar permintaan yang


bersangkutan atau atas dasar status
kesehatanya yang ditentukan melalui sidang
Badan Pemeriksa Kesehatan Personel
(BPKP).
Pengidap HIV

 Tetap dipekerjakan dalam dinas aktif tetapi tidak


dengan beban kerja yang berat.

 Tetap diberikan promosi jabatan sesuai dengan


kondisi status kesehatannya.

 Tidak diikutsertakan dalam penugasan satuan


tempur dan penugasan ke luar negeri.
 Tidak ditempatkan pada jabatan di satuan
tempur atau pada jabatan strategis
lainnya.

 Tidak diikutsertakan dalam calon peserta


seleksi Diktuk dan Dikbangum.
Penderita AIDS

a) Pembinaan karir  tidak dimungkinkan untuk di


kembangkan.

b) Tidak bisa mengikuti jenjang pendidikan.

c) Beban kegiatan dikurangi, termasuk tidak


didudukkan dalam jabatan.

d) Diwajibkan untuk menjalani pengobatan secara


intensif pada faskes terdekat.
Kesempatan Menikah.

1) ODHA TNI/PNS  kesempatan untuk menikah


 membuka status kepada calon pasangan dan diketahui
oleh Komandan/kasatkernya.

2) Kepada calon pasangan  kesempatan berfikir dan


mempertimbangkan apakah akan meneruskan rencana
pernikahannya atau tidak.

3) Sebelum  pernikahan kepada ODHA dan calon


pasangannya diwajibkan mengikuti konseling pra nikah 
pencegahan penularan ke pasangan.
Monitoring dan Evaluasi.

 memantau hasil capaian pelaksanaan program kegiatan.

 Dimulai : perencanaan, pelaksanaan, dan pengakhiran


suatu program kegiatan.

 melalui : mekanisme pelaporan, supervisi, dan survei.

 Hasil monev  bahan masukan untuk penyusunan


rencana program kegiatan lima tahunan dan rencana
kerja tahunan.
Evaluasi.

Laporan kasus HIV-AIDS terdiri dari :


 laporan kasus baru
 laporan rekapitulasi ODHA
 laporan kegiatan penanggulangan HIV-AIDS.
 
Monitoring.

 Supervisi
 mengunjungi satuan-satuan TNI yang dipilih
secara selektif berdasarkan kebutuhan
penanggulangan dan dilakukan oleh Tim Pusat.

 Survei.
 Mengetahui perilaku beresiko dan dampak dari
program penanggulangan yang telah dilakukan.
Terima kasih
TUGAS

1. Jelaskan tujuan penanggulangan HIV/AIDS di lingkungan TNI!


2. Sebutkan Pokok-Pokok Upaya Penanggulangan HIV/AIDS!
3. Jelaskan cara menciptakan lingkungan kondusif bagi ODHA!
4. Jelaskan beberapa fase perjalanan penyakit orang HIV
menjadi ODHA!
5. Jelaskan Masalah yang dihadapi penderita HIV/AIDS!
6. Jelaskan Hak Penderita HIV/AIDS!

Anda mungkin juga menyukai