Anda di halaman 1dari 6

NOTULEN

HARI TANGGAL : Kamis, 4 Agustus 2022

WAKTU : 09.00 S/D SELESAI

TEMPAT : AULA KECAMATAN SEMARANG TIMUR

ACARA : PERTEMUAN LINTAS SEKTOR 3

1. Sebelum memasuki ruangan peserta wajib mematuhi protocol kesehatan yaitu semua
wajib diukur suhu tubuh jika . 37,5 C tidak diperkenankan mengikuti acara, wajib
mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, wajib menggunakan masker Acara
dibuka oleh pembawa acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia
Raya dan Lagu Mars Hidup Sehat
2. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan doa.
3. Sambutan dan paparan dari Camat Semarang TImur Bapak Kusnandir. Dalam
paparannya beliau menyampaikan bahwa masalah kesehatan yang ada dimasyarakat
kita saat ini dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu lingkunga, perilaku, pelayanan kesehatan
dan genetic. Namun factor yang paling besar berpengaruh adalah perilaku masyarakat
dan lingkungan.
Selain itu camat juga menyampaikan beberapa permasalahan yang ada di masing-
masing wilayah kerja Puskesmas yang ada di kecamatan Semarang Timur. Harapan
dari camat pada saat diskusi nanti ada solusi dan kegiatan yang bisa dilakukan untuk
mengatasi permasalahan yang ada di puskesmas dan wilayah kerja.
Untuk mengatasi masalah DD dan DB para pemangku kepentingan seperti Lurah harus
mencari cara selain PJN untuk menurunkan angka kejadian DD dan DB serta
meningkatkan capaian ABJ.
(Materi lengkap paparan Camat ada dilampiran)
4. Arahan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang: Kelapa Dinas menyampaikan
tentang capaian Kinerja sampai dengan bulan Juli di amsing-masing Puskesmas. Ada
beberapa permasalahan yang ada dalam pencapaian kinerja ini diantaranya PHBS di
masyarakat masih rendah walaupun kampanye PHBS sudah cukup baik. Kesehatan ibu
dan anak hasilnya sudah cukup baik di Kecamatan Semarang Timur walaupun jumlah
ibu hamil risiko tinggi masih cukup tinggi. Untuk kesehatan lingkungan harus benar-
benar diperhatikan karena sudah banyak Kelurahan yang melakukan deklarasi STBM.
Lingkungan merupakan menopang dari peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat di wilayah Semarang Timur sudah sangat baik. Untuk
kesehatan remaja mari ditingkatkan lagi kesadaran untuk minum tablet Fe di sekolah-
sekolah agar menjadi suatu cara untuk menurunkan kejadian anemia pada remaja dan
ibu hamil nantinya. Pada bulan agustus ini akan diadakan vaksin HPV untuk anak usia
10 tahun keatas (kelas 5 SD) sebagai salah satu cara untuk mencegah penyakit kanker
serviks pada wanita.
Kepala dinas juga menyampaikan tentang prediksi kasus Covid 19 di bulan agustus ini
akan mengalami peningkatan untuk itu perlu kerjasama dengan semua pihak dalam
upaya peningkatan capaian vaksin booster dan tetap menerapkan protocol kesehatan.
Untuk mengatasi permasalahan stunting yang ada di kota semarang Pemkot
meluncurkan rporgam ‘SIBENING”(Semua ikut bergerak bersama mengatasi stunting).
Untuk itu diperlukan kerja sama lintas sektor untuk menjadi orangtua asuh yang akan
memberikan menu untuk anak-anak stunting yang fokusnya pada anak usia < 2tahun.
5. Arahan dari Dr. Anang Budi Utomo selaku Komisi D DPRD Kota Semarang. Beliau
menyampaikan tentang pelayanan public harus berjalan dengan baik, dan harus
menggerakkan masyarakat (pemeberdayaan masyarakat) untuk mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada. Permasalahan yang paling menonjol adalah
tingginya angka DD dan DB di Kecamatan Semarang Timur.
Beliau melakukan Tanya jawab apa yang sudah dilakukan oleh para Lurah, FKK dan
lembaga yang ada di kelurahan untuk menagatsi masalah tersebut.
Jawaban yang diberikan anatara lain : Melakukan PJN setiap minggu baik secara
mandiri ataupun secara terpusat, kerja bhakti dilingkungan setempat.
Masukannya adalah jika ABJ rendah atau angka DD dan DB tinggi disuatu tempat maka
harus ada sangsi atau tindakan yang diberikan seperti pemberian bendera hitam di
depan kelurahan atau depan rumah, dll.
6. Selanjutnya dilakukan dinamika kelompok yaaitu masing-masing kelurahan beserta
perangkat atau lembaga yang hadir diminta untuk memberikan RTL dalam mengatasi
permasalahan atau capaian kinerja yang rendah yang sudah disampaikan oleh Camat.
Masalah yang ada yaitu : Tingginya angak DD dan DB,Stunting,Pemeriksaan K1 yang
masih rendah, Pengelolaan sampah, PHBS yang masih kurang dan ASI eksklusif

Sebelum acara diakhiri dibacakan simpulan dan masukan dari peserta. yang hadir. Acara
pertemuan diakhiri dengan ucapan hamdallah.

Mengetahui :

Kepala Puskesmas Notulis

dr. Wahyudi Erni Budihartini, Amd. Keb


NIP. 19641110 200904 1 001 NIP. 19830826 200604 2 009
NOTULEN

HARI TANGGAL : Selasa, 25 Oktober 2022

WAKTU : 09.00 S/D SELESAI

TEMPAT : AULA KECAMATAN SEMARANG TIMUR

ACARA : PERTEMUAN LINTAS SEKTOR 4

1. Sebelum memasuki ruangan peserta wajib mematuhi protocol kesehatan yaitu semua
wajib diukur suhu tubuh jika . 37,5 C tidak diperkenankan mengikuti acara, wajib
mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, wajib menggunakan masker Acara
dibuka oleh pembawa acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia
Raya dan Lagu Mars Hidup Sehat
2. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan doa.
3. Sambutan dan paparan dari Camat Semarang TImur Bapak Drs. Kusnandir, MM.
Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa masalah ada beberapa masalah yang
masih sangat perlu perhatian dari semua lintas sektor yang terlibat. Masalah-masalah
yang ada di wilayah Semarang Timur diantaranya stunting, DBD, pencapaian vaksin MR
(BIAN)
Selain itu camat juga menyampaikan beberapa permasalahan yang ada di masing-
masing wilayah kerja Puskesmas yang ada di kecamatan Semarang Timur. Harapan
dari camat pada saat diskusi nanti ada solusi dan kegiatan yang bisa dilakukan untuk
mengatasi permasalahan yang ada di puskesmas dan wilayah kerja.
Untuk masalah penanganan stunting diharapakan ada swadaya masyarakat misalnya
meanbung Rp. 1000,- per rumah kemudian dikumpulkan dan bisa dijadikan dana untuk
membeli makanan yang akan diberikan kepada balita stunting.
Masalah stunting juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan untuk itu mohon dijaga
kebersihan lingkungan dan peningkatana PHBS di masyarakat.
(Materi lengkap paparan Camat ada dilampiran)
4. Arahan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang: Kepala Dinas menyampaikan
tentang permasalahan dan capaian kinerja masing-masing Puskesmas. Untuk
permasalahan stunting banyak factor yang menjadi penyebab diantaranya remaja
anemia, Bumil KEK, pengaruh lingkungan diantaranya saluran air limbah, rumah tidak
sehat, dan lainnya. Untuk itu diperlukan penanganan stunting mulai dari awal yaitu dari
remaja melalui kegiatan minum tablet tambah darah, penanagan bumil KEK dengan
pemberian PMT dan masalah lingkungan yaitu bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Masalah DBD , DD, DS di kota Semarang sampai dengan September sebanyak 147
kasus, angka ABJ 92% yang ada di masyarakat dan ini berbeda dengan ABJ yang
didapatkan oleh tenaga kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan koordinasi kembali tentang
PJN sehingga penecegahan kejadian DB bisa dilakukan lebih baik.
Kasus gagal ginjal akut yang saat ini sedang marak dibicarakan di Kota Semarang
belum ada laporan kasus. Hal yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan yaitu
mengurangi penggunaan produk syrup serta menhentikan penggunaan syrup yang
memang sudah dilarang oelh pemerintah.
(materi lengkap paparan Kepala Dinas Kesehatan terlampir)
5. Arahan dari Dr. Anang Budi Utomo selaku Komisi D DPRD Kota Semarang. Beliau
menyampaikan tentang pelayanan public harus berjalan dengan baik, dan harus
menggerakkan masyarakat (pemeberdayaan masyarakat) untuk mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada.
Permasalahan yang paling menonjol dan saat ini menjadi perhatian adalah masalah
stunting. Stunting harus disepakati apakah yang diamsukkan kedalam stunting hanya
dilihat dri tinggi badan/umur saja, padahala anak-anak yang memiliki tubuh mungil
belum tentu tingkat kecerdasan mereka lebih buruk dibandingkan dengan anak-anak
yang beradan tinggi. Kemudian penanganan stunting dilakukan by name by address
sehingga tidak ada data yang lost.
Selanjutnya dilakukan dinamika kelompok yaitu masing-masing kelurahan beserta
perangkat atau lembaga yang hadir diminta untuk memberikan RTL dalam mengatasi
permasalahan atau capaian kinerja yang rendah yang sudah disampaikan oleh Camat.
Masalah yang ada yaitu : Stunting, DBD, Capaian Imunisasi MR, dan TB
Sebelum acara diakhiri dibacakan simpulan dan masukan dari peserta. yang hadir. Acara
pertemuan diakhiri dengan ucapan hamdallah.

Mengetahui :

Kepala Puskesmas Notulis

dr. Wahyudi Erni Budihartini, Amd. Keb


NIP. 19641110 200904 1 001 NIP. 19830826 200604 2 009

Lokasi
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN LOKAKARYA
MINI LINTAS SEKTOR IV KECAMATAN SEMARANG TIMUR

Nama Kegiatan : Lokakarya mini lintas sektor

Waktu : Selasa,25 Oktober 2022

Tempat : Aula Kecamatan Semarang Timur

Peserta : Komisi D DPRD Kota Semarang, Camat, Kepala Dinas


Kesehatan,Puskesmas, Lurah dan Lintas Sektor terkait.

HASIL :

1. Sebelum memasuki ruangan peserta wajib mematuhi protocol kesehatan yaitu semua
wajib diukur suhu tubuh jika . 37,5 C tidak diperkenankan mengikuti acara, wajib
mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, wajib menggunakan masker Acara
dibuka oleh pembawa acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia
Raya dan Lagu Mars Hidup Sehat
2. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan doa.
3. Sambutan dan paparan dari Camat Semarang TImur Bapak Drs. Kusnandir, MM.
Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa masalah ada beberapa masalah yang
masih sangat perlu perhatian dari semua lintas sektor yang terlibat. Masalah-masalah
yang ada di wilayah Semarang Timur diantaranya stunting, DBD, pencapaian vaksin MR
(BIAN)
Selain itu camat juga menyampaikan beberapa permasalahan yang ada di masing-
masing wilayah kerja Puskesmas yang ada di kecamatan Semarang Timur. Harapan
dari camat pada saat diskusi nanti ada solusi dan kegiatan yang bisa dilakukan untuk
mengatasi permasalahan yang ada di puskesmas dan wilayah kerja.
Untuk masalah penanganan stunting diharapakan ada swadaya masyarakat misalnya
meanbung Rp. 1000,- per rumah kemudian dikumpulkan dan bisa dijadikan dana untuk
membeli makanan yang akan diberikan kepada balita stunting.
Masalah stunting juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan untuk itu mohon dijaga
kebersihan lingkungan dan peningkatana PHBS di masyarakat.
(Materi lengkap paparan Camat ada dilampiran)
4. Arahan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang: Kepala Dinas menyampaikan
tentang permasalahan dan capaian kinerja masing-masing Puskesmas. Untuk
permasalahan stunting banyak factor yang menjadi penyebab diantaranya remaja
anemia, Bumil KEK, pengaruh lingkungan diantaranya saluran air limbah, rumah tidak
sehat, dan lainnya. Untuk itu diperlukan penanganan stunting mulai dari awal yaitu dari
remaja melalui kegiatan minum tablet tambah darah, penanagan bumil KEK dengan
pemberian PMT dan masalah lingkungan yaitu bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Masalah DBD , DD, DS di kota Semarang sampai dengan September sebanyak 147
kasus, angka ABJ 92% yang ada di masyarakat dan ini berbeda dengan ABJ yang
didapatkan oleh tenaga kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan koordinasi kembali tentang
PJN sehingga penecegahan kejadian DB bisa dilakukan lebih baik.
Kasus gagal ginjal akut yang saat ini sedang marak dibicarakan di Kota Semarang
belum ada laporan kasus. Hal yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan yaitu
mengurangi penggunaan produk syrup serta menhentikan penggunaan syrup yang
memang sudah dilarang oelh pemerintah.
(materi lengkap paparan Kepala Dinas Kesehatan terlampir)
5. Arahan dari Dr. Anang Budi Utomo selaku Komisi D DPRD Kota Semarang. Beliau
menyampaikan tentang pelayanan public harus berjalan dengan baik, dan harus
menggerakkan masyarakat (pemeberdayaan masyarakat) untuk mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada.
Permasalahan yang paling menonjol dan saat ini menjadi perhatian adalah masalah
stunting. Stunting harus disepakati apakah yang diamsukkan kedalam stunting hanya
dilihat dri tinggi badan/umur saja, padahala anak-anak yang memiliki tubuh mungil
belum tentu tingkat kecerdasan mereka lebih buruk dibandingkan dengan anak-anak
yang beradan tinggi. Kemudian penanganan stunting dilakukan by name by address
sehingga tidak ada data yang lost.
Selanjutnya dilakukan dinamika kelompok yaitu masing-masing kelurahan beserta
perangkat atau lembaga yang hadir diminta untuk memberikan RTL dalam mengatasi
permasalahan atau capaian kinerja yang rendah yang sudah disampaikan oleh Camat.
Masalah yang ada yaitu : Stunting, DBD, Capaian Imunisasi MR, dan TB
Sebelum acara diakhiri dibacakan simpulan dan masukan dari peserta. yang hadir. Acara
pertemuan diakhiri dengan ucapan hamdallah.

Mengetahui :

Kepala Puskesmas Notulis

dr. Wahyudi Erni Budihartini, Amd. Keb


NIP. 19641110 200904 1 001 NIP. 19830826 200604 2 009

Anda mungkin juga menyukai