Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BARENG
Jl. Bareng Tenes 4 / A No. 639 Malang, Telp : (0341) 322280

LAPORAN KEGIATAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagimana tercantum pada Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, 2006, Lokakarya Mini Tribulanan Lintas Sektor
Puskesmas sangat diperlukan sebagai upaya peningkatan kerjasama lintas sektoral. Koordinasi
kegiatan sektoral sangat penting untuk keberhasilan pembangunan kesehatan .
Secara umum tujuan lokakarya tribulanan lintas sektoral untuk mengkaji hasil kegiatan
kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya. Sedangkan tujuan
khusus antara lain untuk membahas masalah dan hambatan dan untuk merumuskan mekanisme
/rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribuian yang akan datang.
Sebagaimana lokakarya bulanan Puskesmas maka lokakarya tribulanan lintas sektoral
merupakan tindak lanjut dari lokakarya Penggalangan Kerjasama Lintas Sektoral yang telah
dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap.Penyelenggaraan dilakukan oleh
Camat dan Puskesmas dibantu sektor terkait di kecamatan.

2. Tujuan
A. Tujuan Umum :
 Untuk memelihara kerjasama lintas sektor Kecamatan Klojen perlu dilakukan
upaya penggalangan dan pemantauan pelaksanaan kerjasama melalui suatu forum
Lokakarya mini yang diselenggarakan setiap tribulan yang disebut Lokakarya Mini
Tribulan.
B. Tujuan Khusus :
 Untuk menginformasikan, mengindentifikasi capaian hasil kegiatan tribulan
sebelumnya, membahas dan memecahkan masalah serta hambatan yang dihadapi
oleh lintar sektor pada kegiatan sebelumnya dengan menganalisa serta memutuskan
rencana tindak lanjut (RTL) dengan memasukan aspek umpan balik dari masyarakat
dan sasaran program.
 Lokakarya Mini Bulanan tetap dilaksanakan jika pada bulan yang bersamaan ada
Lokakarya Mini Tribulan, dinamakan Lokakarya Mini Bulanan mempersiapkan
bahan untuk pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan.
B. WAKTU DAN TEMPAT
Hari : Senin, 4 Februari 2019
Pukul : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : Aula Kantor Kecamatan Klojen
Jl. Surabaya No. 3 Malang

NO JAM MATERI NARASUMBER/


PENANGGUNG JAWAB
1 09.00 – 09.10 Pembukaan Staff Kecamatan Klojen
2 09.10 – 10.30 Sambutan Sekertasris Camat Klojen
3 10.30 – 13.30 Materi Minlok Lintas Sektor Kepala Puskesmas Bareng
Kepala Puskesmas Rampal Celaket
Kepala Puskesmas Arjuno
Kapolsek Klojen
Lurah / wakil Kelurahan wilayah
Kecamatan Klojen
4 13.30–14.00 Diskusi/Tanya jawab Peserta
5 14.00–14.30 Penutupan Staff Kecamatan Klojen

C. SASARAN
30 peserta

D. NARASUMBER
- Kepala Puskesmas Bareng
- Kepala Puskesmas Rampal Celaket,
- Kepala Puskesmas Arjuno,
- Kapolsek Klojen,
- Lurah / wakil Kelurahan wilayah Kecamatan Klojen

E. MATERI
- Kegiatan lintas sektor
- Capaian Kinerja Puskesmas Bareng
- Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
- Sosialisasi tentang hasil SMD dan MMK

F. NOTULEN
1. Pembukaan
Acara dibuka oleh Sekertaris Camat Klojen, Bapak Mochtar. Dalam sambutan tersebut
disampaikan bahwa, Lokakarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama diselenggarakan pada
bulan pertama tahun anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap
tribulan. Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang perlu
dijadikan pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh peserta dapat menghadiri lokakarya.
Dalam sambutan Sekertaris Camat Klojen juga menyampaikan harapannya agar tahun 2019
masyarakat bisa bebas dari Open Defecation Free (ODF) yaitu semua masyarakat di Kecataman
Klojen tidak buang air besar sembarangan, karena pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat
sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Sehingga untuk memutuskan
rantai penularan ini harus ada kesadaran oleh masyarakat untuk memiliki jamban/WC yang
memadai di rumah masing-masing.
Sekertaris Camat Klojen sangat mendukung apa yang menjadi program dan tugas dari
wilayah puskesmas. Untuk merubah prilaku dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan
tidaklah mudah sehingga aparat desa akan berperan dengan ikut serta menjaga kesehatan sejak
dini pada masyarakat. Sehingga mampu untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal yang
dimiliki oleh Puskesmas Bareng.

2. Materi I
Disampaikan oleh drg. Muhammad Zamroni, selaku Kepala Puskesmas Bareng. Materi yang
disampaikan antara lain :
 Program dalam upaya pencapaian kinerja Pusekesmas Bareng yang sedang berjalan di
tahun 2019 yaitu :
Posyandu balita, posyandu lansia, posbindu, taman posyandu
Kunjungan Rumah Bayi Risti / Bumil Risti / Jiwa / PTM
Kegiatan Prolanis
Pendataan Prokesga / survey Keluarga Sehat
Pembinaan Batra, Jiwa
Pemeriksaan Haji
VCT/IMS
KP ASI
Kelas Ibu Hamil
Pemantauan TTU, TPM dan SAB
Pemberian Makanan Tambahan bagi Balita/Bayi Kurang Gizi dan Ibu Hamil KEK
Kunjungan Keluarga Rawan
Penyuluhan HIV/AIDS dan NAPZA di Sekolah dan Desa
Penyuluhan PTM dan P2M
Pemeriksaan Berkala
 Khusus calon pengantin sebelum menikah akan di imunisasi dan calon ibu dan bapak
diberikan pembekalan tentang buku kesehatan.
 Imunisasi wajib lengkap bagi bayi maupun balita mulai dari bcg, polio, hepatitis maupun
MR pengganti campak.
 PIS PK Pendataan Keluarga Sehat di tahun 2019 tetap berjalan.
 Tetap besinergi dan harmonis untuk membangun RKP Puskesmas 2019.
 Untuk kegiatan promosi kesehatan kegiatan survey PHBS dan SMD wajib dilakukan.
 Untuk program TB tetap berjalan dengan adanya dukungan peran serta masyarakat
tentang kesadaran TB.
 Kita tidak perlu takut dan mengucilkan ODHA (Orang dengan HIV Aids).
 Program lansia tetap berjalan khususnya jumlah lansia di daerah perkotaan semakin
meningkan dan membutuhkan perhatian pada pemerintah setempat.
 Program jiwa masih terkendala dalam penanganan penderita gangguan jiwa yang tidak
terkontrol dengan baik oleh kerabat maupun keluarga penderita.
 Program PTM (Penyakit Tidak Menular) sudah berjalan dijalankan oleh kader kader
kesehatan maupun petugas kesehatan, kegiatan PTM lebih bersifat promotif dan
preventif, dalam mencegah sejak dini penyakit PTM.
 PLKB tetap berjalan sesuai bersaaman kegiatan kelurahan dan puskesmas seperti
kegiatan imunisasi.
 Setiap RT / RW memiliki tanaman toga untuk pengobatan keluarga, untuk menuju
masyarakat sehat sesuai germas (gerakan masyarakat hidup sehat).

3. Materi II
Disampaikan oleh drg. Muhammad Zamroni, selaku Kepala Puskesmas Bareng. materi yang
disampaikan antara lain bahwa pada masa awal kehidupan bayi sangat rentan terkena penyakit
berbahaya, seperti penyakit saluran pernapasan akut, Polio, kerusakan hati, Tetanus, Campak dan
banyak lagi penyakit berbahaya lainnya. Bayi yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki
risiko kematian yang tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dan penyakit
tersebut akan menyebabkan derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bisa
menimbulkan cacat. Sehingga, bayi/balita harus melakukan imunisasi karena imunisasi
merupakan perlindungan yang paling ampuh untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya
tersebut. Drg. Muhammad Zamroni juga menyampaikan beberapa poin berikut:
 Bayi yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan penyakit berbahaya.
Membawa bayi kita ke Posyandu atau tempat pelayanan kesehatan lainnya untuk
mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap sesuai jadwal adalah wujud kasih sayang dan
tanggung jawab melindungi buah hati tercinta. Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
berguna untuk member perlindungan menyeluruh terhadap penyakit- penyakit yang
berbahaya. Dengan memberikan lmunisasi Dasar Lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi
dirangsang untuk memliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan
serangan penyakit berbahaya.
 Datanglah segera ke Posyandu, Puskesmas atau petugas kesehatan terdekat untuk
melengkapi imunisasi dasar, yaitu Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan Campak. Walaupun
sedang batuk, pilek atau mencret, bayi tetap boleh diimunisasi karena tubuh bayi mampu
membuat kekebalan, sehingga imunisasi tetap bermanfaat bagi bayi. Bila keluhan
bertambah datanglah ke Puskesmas atau dokter terdekat untuk mendapatkan obat. Bayi
yang sedang minum antibiotik juga boleh diimunisasi dan tetap bermanfaat bagi bayi.
 Kalau imunisasi belum lengkap, segera minta dilengkapi, walaupun umurnya sudah lewat
dan tidak sesuai jadwal, misalnya, umur 2 bulan belum imunisasi BCG dan Polio, maka
segera minta imunisasi BCG dan Polio. Atau, umur 5 – 12 bulan belum lengkap
imunisasi DPT-HB dan Polio, maka segera minta dilengkapi imunisasi DPT-HB dan
Polio. Tetapi, jarak antara imunisasi sedikitnya 4 minggu.
 Demikian pula, misalnya umur 10 – 12 bulan bayi belum imunisasi Campak, segera
minta imunisasi Campak. Yang penting sebelum umur 1 tahun bayi harus sudah
mendapat Lima imunisasi Dasar Lengkap : Hepatitis B 4x, BCG 1x, Polio 4x, DPT-HB
3x, dan Campak 1x.
Dalam hal imunisasi ini di himbau agar seluruh masyarakat yang memiliki bayi untuk
melakukan imunisasi dasar lengkap (IDL) agar mampu mencapai target capaian kinerja
puskesmas yaitu pada tahun 2019 target capaian IDL adalah 93%.
4. Materi III
Disampaikan oleh drg. Muhammad Zamroni, selaku Kepala Puskesmas Bareng. materi yang
disampaikan antara lain bahwa dari puskesmas bareng sudah melakukan Survey Mawas Diri dan
Musyawarah Masyarakat Kelurahan di 4 kelurahan yang berada di wilayah Puskesmas Bareng.
Yaitu Kelurahan Bareng, Kelurahan Kasin, Kelurahan Gadingkasri, Kelurahan Sukoharjo.
Dimana hasilnya adalah sebagai berikut :
 Hasil SMD :
Kelurahan Bareng. Prioritas masalah : ODF ( belum ODF )
Kelurahan Kasin. Prioritas masalah : Penyakit ( Banyak penderita Hipertensi,
TBC, dan tidak control rutin )
Kelurahan Sukoharjo. Prioritas masalah : ODF ( belum ODF )
Kelurahan Gadingkasri. Prioritas masalah : ODGJ
 Hasil MMK :
Kelurahan Bareng
Prioritas yang diusulkan : Pembuatan Biofil ( Rencana dilaksanakan mulai bulan
juli.
Kelurahan Kasin
Prioritas yang diusulkan : Penyuluhan tentang PTM dan dibentuk kelompok peduli
TBC.
Kegiatan penyuluhan PTM akan dilaksanakan saat posyandu, pertemuan kader.
Kelurahan Sukoharjo
Prioritas yang diusulkan : Pembuatan Biofil.
Kelurahan Gadingkasri
Prioritas yang diusulkan : Dibentuk Kelompok Peduli ODGJ dan pelatihan kader
tentang penanganan ODGJ.
5. Diskusi :
Januar A.R, selaku staff Kecamatan Klojen,
 Apa efek imunisasi pada bayi?
Jawab :
Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang
membuktikan vaksin betul-betul bekerja secara tepat. 
BCG: Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di
tempat suntikan. Setelah 2 minggu kemudian pembengkakan menjadi
abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah ±10 mm. Luka
akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut kecil.
DPT: Kebanyakan bayi menderita panas pada sore hari setelah imunisasi
DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian
besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan
ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, dan
akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak timbul, tidak perlu
diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan, dan
imunisasi tidak perlu diulang.
Polio: Jarang timbuk efek samping

Novita Fidyana, selaku PPL Kec. Klojen


 Berapa kali imunisasi ulang? Berapa bulan jaraknya ??
Jawab :
Tergantung umur. Sampai umur 1 tahun dengan vaksin Pentabio dan polio
sebanyak 3 kali dengan jarak 1 bulan. Umur 1-7 tahun dengan vaksin
Pentabio dan polio 3 kali dengan jarak 2 dan 6 bulan. Umur 7 – 18 tahun
dengan vaksin Td sebanyak 3 kali dengan jarak 2 dan 6 bulan.

6. Penutup
Kegiatan pertemuan minlok lintas sektor ini sudah terlaksana dan informasi yang disampaikan
sudah dipahami oleh semua perangkat instansi pemerintah wilayah Kecamatan Klojen, masing –
masing kegiatan dan program lintas sektor sudah di laksanakan kemudian acara di tutup oleh staff
Kecamatan Klojen ,pada pukul 14.30 WIB. Dengan terlaksananya pertemuan ini, diharapkan
dapat segera menyiapkan rencana program linsek pada pertemuan bulan depan.

Mengetahui Malang, 19 Maret 2019


Kepala Puskesmas Bareng Petugas

drg. Muhammad Zamroni Tutut Marhaeni K,. S.E


NIP. 19780717201001 2 012
NIP. 19651224 198703 2 011
NOTULEN

Acara : Pertemuan Rapat Minlok Lintas Sektor Kecamatan Klojen


Hari/ Tanggal : Selasa, 19 Maret 2019
Waktu : Pukul 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang serbaguna Kecamatan Klojen
Peserta : 30 orang

1. Pembukaan
Acara dibuka oleh Sekertaris Camat Klojen, Bapak Mochtar. Dalam sambutan tersebut
disampaikan bahwa, Lokakarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama diselenggarakan pada
bulan pertama tahun anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan.
Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang perlu dijadikan
pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh peserta dapat menghadiri lokakarya.
Dalam sambutan Sekertaris Camat Klojen juga menyampaikan harapannya agar tahun 2019
masyarakat bisa bebas dari Open Defecation Free (ODF) yaitu semua masyarakat di Kecataman
Klojen tidak buang air besar sembarangan, karena pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat
sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Sehingga untuk memutuskan
rantai penularan ini harus ada kesadaran oleh masyarakat untuk memiliki jamban/WC yang memadai
di rumah masing-masing.
Sekertaris Camat Klojen sangat mendukung apa yang menjadi program dan tugas dari wilayah
puskesmas. Untuk merubah prilaku dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan tidaklah mudah
sehingga aparat desa akan berperan dengan ikut serta menjaga kesehatan sejak dini pada masyarakat.
Sehingga mampu untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal yang dimiliki oleh Puskesmas Bareng.

2. Materi I
Disampaikan oleh drg. Muhammad Zamroni, selaku Kepala Puskesmas Bareng. Materi yang
disampaikan antara lain :
 Program dalam upaya pencapaian kinerja Pusekesmas Bareng yang sedang berjalan di
tahun 2019 yaitu :
Posyandu balita, posyandu lansia, posbindu, taman posyandu
Kunjungan Rumah Bayi Risti / Bumil Risti / Jiwa / PTM
Kegiatan Prolanis
Pendataan Prokesga / survey Keluarga Sehat
Pembinaan Batra, Jiwa
Pemeriksaan Haji
VCT/IMS
KP ASI
Kelas Ibu Hamil
Pemantauan TTU, TPM dan SAB
Pemberian Makanan Tambahan bagi Balita/Bayi Kurang Gizi dan Ibu Hamil KEK
Kunjungan Keluarga Rawan
Penyuluhan HIV/AIDS dan NAPZA di Sekolah dan Desa
Penyuluhan PTM dan P2M
Pemeriksaan Berkala
 Khusus calon pengantin sebelum menikah akan di imunisasi dan calon ibu dan bapak
diberikan pembekalan tentang buku kesehatan.
 Imunisasi wajib lengkap bagi bayi maupun balita mulai dari bcg, polio, hepatitis maupun
MR pengganti campak.
 PIS PK Pendataan Keluarga Sehat di tahun 2019 tetap berjalan.
 Tetap besinergi dan harmonis untuk membangun RKP Puskesmas 2019.
 Untuk kegiatan promosi kesehatan kegiatan survey PHBS dan SMD wajib dilakukan.
 Untuk program TB tetap berjalan dengan adanya dukungan peran serta masyarakat
tentang kesadaran TB.
 Kita tidak perlu takut dan mengucilkan ODHA (Orang dengan HIV Aids).
 Program lansia tetap berjalan khususnya jumlah lansia di daerah perkotaan semakin
meningkan dan membutuhkan perhatian pada pemerintah setempat.
 Program jiwa masih terkendala dalam penanganan penderita gangguan jiwa yang tidak
terkontrol dengan baik oleh kerabat maupun keluarga penderita.
 Program PTM (Penyakit Tidak Menular) sudah berjalan dijalankan oleh kader kader
kesehatan maupun petugas kesehatan, kegiatan PTM lebih bersifat promotif dan
preventif, dalam mencegah sejak dini penyakit PTM.
 PLKB tetap berjalan sesuai bersaaman kegiatan kelurahan dan puskesmas seperti
kegiatan imunisasi.
 Setiap RT / RW memiliki tanaman toga untuk pengobatan keluarga, untuk menuju
masyarakat sehat sesuai germas (gerakan masyarakat hidup sehat).

3. Materi II
Disampaikan oleh drg. Muhammad Zamroni, selaku Kepala Puskesmas Bareng. materi yang
disampaikan antara lain bahwa pada masa awal kehidupan bayi sangat rentan terkena penyakit
berbahaya, seperti penyakit saluran pernapasan akut, Polio, kerusakan hati, Tetanus, Campak dan
banyak lagi penyakit berbahaya lainnya. Bayi yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki
risiko kematian yang tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dan penyakit
tersebut akan menyebabkan derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bisa
menimbulkan cacat. Sehingga, bayi/balita harus melakukan imunisasi karena imunisasi
merupakan perlindungan yang paling ampuh untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya
tersebut. Drg. Muhammad Zamroni juga menyampaikan beberapa poin berikut:
 Bayi yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan penyakit berbahaya.
Membawa bayi kita ke Posyandu atau tempat pelayanan kesehatan lainnya untuk
mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap sesuai jadwal adalah wujud kasih sayang dan
tanggung jawab melindungi buah hati tercinta. Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
berguna untuk member perlindungan menyeluruh terhadap penyakit- penyakit yang
berbahaya. Dengan memberikan lmunisasi Dasar Lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi
dirangsang untuk memliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan
serangan penyakit berbahaya.
 Datanglah segera ke Posyandu, Puskesmas atau petugas kesehatan terdekat untuk
melengkapi imunisasi dasar, yaitu Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan Campak. Walaupun
sedang batuk, pilek atau mencret, bayi tetap boleh diimunisasi karena tubuh bayi mampu
membuat kekebalan, sehingga imunisasi tetap bermanfaat bagi bayi. Bila keluhan
bertambah datanglah ke Puskesmas atau dokter terdekat untuk mendapatkan obat. Bayi
yang sedang minum antibiotik juga boleh diimunisasi dan tetap bermanfaat bagi bayi.
 Kalau imunisasi belum lengkap, segera minta dilengkapi, walaupun umurnya sudah lewat
dan tidak sesuai jadwal, misalnya, umur 2 bulan belum imunisasi BCG dan Polio, maka
segera minta imunisasi BCG dan Polio. Atau, umur 5 – 12 bulan belum lengkap
imunisasi DPT-HB dan Polio, maka segera minta dilengkapi imunisasi DPT-HB dan
Polio. Tetapi, jarak antara imunisasi sedikitnya 4 minggu.
 Demikian pula, misalnya umur 10 – 12 bulan bayi belum imunisasi Campak, segera
minta imunisasi Campak. Yang penting sebelum umur 1 tahun bayi harus sudah
mendapat Lima imunisasi Dasar Lengkap : Hepatitis B 4x, BCG 1x, Polio 4x, DPT-HB
3x, dan Campak 1x.
Dalam hal imunisasi ini di himbau agar seluruh masyarakat yang memiliki bayi untuk
melakukan imunisasi dasar lengkap (IDL) agar mampu mencapai target capaian kinerja
puskesmas yaitu pada tahun 2019 target capaian IDL adalah 93%.

4. Diskusi :
Januar A.R, selaku staff Kecamatan Klojen,
 Apa efek imunisasi pada bayi?
Jawab :
Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang
membuktikan vaksin betul-betul bekerja secara tepat. 
BCG: Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di
tempat suntikan. Setelah 2 minggu kemudian pembengkakan menjadi
abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah ±10 mm. Luka
akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut kecil.
DPT: Kebanyakan bayi menderita panas pada sore hari setelah imunisasi
DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian
besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan
ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, dan
akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak timbul, tidak perlu
diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan, dan
imunisasi tidak perlu diulang.
Polio: Jarang timbuk efek samping

Novita Fidyana, selaku PPL Kec. Klojen


 Berapa kali imunisasi ulang? Berapa bulan jaraknya ??
Jawab :
Tergantung umur. Sampai umur 1 tahun dengan vaksin Pentabio dan polio
sebanyak 3 kali dengan jarak 1 bulan. Umur 1-7 tahun dengan vaksin Pentabio
dan polio 3 kali dengan jarak 2 dan 6 bulan. Umur 7 – 18 tahun dengan vaksin
Td sebanyak 3 kali dengan jarak 2 dan 6 bulan.

5. Penutup
Kegiatan pertemuan minlok lintas sektor ini sudah terlaksana dan informasi yang disampaikan
sudah dipahami oleh semua perangkat instansi pemerintah wilayah Kecamatan Klojen, masing –
masing kegiatan dan program lintas sektor sudah di laksanakan kemudian acara di tutup oleh staff
Kecamatan Klojen ,pada pukul 14.30 WIB. Dengan terlaksananya pertemuan ini, diharapkan dapat
segera menyiapkan rencana program linsek pada pertemuan bulan depan.
Mengetahui Malang, 19 Maret 2019
Kepala Puskesmas Bareng Petugas

drg. Muhammad Zamroni Tutut Marhaeni K,. S.E


NIP. 19780717201001 2 012 NIP. 19651224 198703 2 011

Anda mungkin juga menyukai