Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BALAI AGUNG
Jl.Dr. Slamet No.241 Lk I Kel. BalaiAgungKec. SekayuKodePos 30711
Email : Puskesmas.balaiagung65@yahoo.comTelp.0813 77767542

Notulen Pertemuan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa


Pertemuan Hari/Tanggal: Rabu, 23/11/2022 Tempat : Ruang Pertemuan
Kecamatan Sekayu
Pukul : 07.30 WIB
Susunan Acara 1. Pembukaan
2. Kata Sambutan dari Camat Kecamatan Sekayu (M. Taisir Gunawan, S.Sos, MM )
2. Kata Sambutan dari Kepala UPT Puskesmas Balai Agung
(dr. Zwesty Wisma Devi, MH)
3. Pemaparan Hasil SMD di Kelurahan dan Desa (dr. Zwesty Wisma Devi, MH)
5. Sesi Tanya Jawab
6. Penutup
Pembukaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di laksanakan pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2022 di
Ruang Pertemuan Kecamatan Sekayu dihadiri oleh Camat Kecamatan Sekayu, Sekcam Sekayu,
Dinas Kesehatan Sekayu, Lurah dari 3 kelurahan dan Kepala Desa di wilayah kerja Puskesmas Balai
Agung, PLKB, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Para Kader Puskesmas. Adapun
permasalahan kesehatan dari hasil survey Mawas Diri tahun 2022 adalah sebagai
berikut :

A. Persentase 10 Masalah terbesar di kel Balai Agung


1. Tidak mengetahui ciri Balita stunting (82%)
2. Tidak melakukan Pemeriksaan IVA (67,7%)
3. Keaktifan Kader Posyandu (46,9%)
4. Balita yang tidak mendapatkan sertifikat Imunisasi (31,2%)
5. Tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk (25,1%)
6. Penimbangan balita kurang dari 8 kali (9,1%)
7. Ibu hamil tidak memeriksa kehamilannya di Fasilitas kesehatan (8%)
8. Terkena Penyakit DBD (5%)
9. Keluarga ODGJ ( 3%)
10. Terkena Penyakit TBC (2,4%)

B. Persentase 10 Masalah terbesar di kel Serasan Jaya


1. Ibu tidak memeriksa IVA (79,1%)
2. Tidak mendapatkan sertifikat imunisasi (33,0%)
3. Keaktifan kader Posyandu (67,0%)
4. Tidak mengetahui penularan HIV/AIDS (31,3%)
5. Tidak mengetahui ciri balita stunting (22,6%)
6. Keluarga yang terkena penyakit DBD (2,5%)
7. Anggota keluarga terkena TBC (8,9%)
8. Anggota keluarga yang mengalami ODGJ (5,0%)
9. Tidak ASI Eksklusif (3%)
10. Penimbangan balita kurang dari 8 kali (2,5%)

C. Persentase 10 Masalah terbesar di kel Soak Baru


1. Ibu yang tidak memeriksa IVA (79,1%)
2. Tidak mengetahui ciri balita stunting (48,7%)
3. Tidak mengetahui tujuan dilakukan Foging (33,6%)
4. Tidak mendapatkan sertifikat imunisasi (33,0%)
5. Tidak ASI Eksklusif (34,2%)
6. Tidak mengetahui penularan HIV/AIDS (18,8%)
7. Anggota keluarga terkena TBC (10,4%)
8. Tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk (9,6%)
9. Sarana air bersih masih disungai (7%)
10. Anggota keluarga yang mengalami ODGJ (5,5%)

D. Persentase 10 Masalah terbesar di Desa Sukarami

Pembahasan 1. M. Taisir Gunawan, S.Sos, MM (Sambutan dari Camat Kecamatan Sekayu)


Kegiatan MMD pada hari ini dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan hasil Survei Mawas Diri
(SMD) guna mengetahui permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Balai
agung khususnya dan Kecamatan Sekayu pada umumnya sehingga Puskesmas dapat
menyusun rencana kegiatannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat diwilayah kerjanya.
Kegiatan dilaksanakan setiap tahun sehingga diharapkan peran serta lintas sektor untuk
mencegah timbulnya penyakit di bidangnya masing masing yang tujuannya untuk
pembangunan kesehatan Beliau menekankan bahwa mencegah memang sangat
penting sekali dari pada mengobati karena biaya berobat tidaklah murah.

2. dr. Zwesty Wisma Devi, MH (Sambutan Kepala Puskesmas Balai Agung)


Kegiatan atau pelayanan di Puskesmas tidak hanya terbatas pada pelayanan di dalam gedung
tetapi juga pelayanan di luar gedung yang banyak melibatkan peran serta masyarakat dan
lintas sektor. Banyak manfaat bagi kita. Di acara MMD ini kita bisa berbagi informasi
dan ilmu mengenai pola hidup sehat. Kegiatan MMD ini tidak hanya untuk yang
hadir di ruangan ini saja tetapi diharapkan bisa diterapkan untuk seluruh warga
kita agar hidup sehat.

MMD dilaksanakan satu tahun sekali. Hasil dari MMD akan dibahas di


Musrenbang tingkat kota. Tujuan MMD adalah sebagai berikut :

 Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.


 Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulangi masalah
kesehatan yang ada di wilayahnya.
 Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati bersama.

Semoga apa yang kita bahas mengenai permasalahan kesehatan yang ada di
warga kita hari ini ada pemecahan masalah kesehatan secara bersama-sama,
sehingga kita semua bisa hidup sehat.

3. Ir Misvery Taisir (PKK Kecamatan Sekayu)


Masalah kesehatan yang ada di wilayah kecamatan sekayu khususnya wilayah kerja
Puskesmas Balai Agung haruslah kita bantu bersama-sama agar masyarakat kita
sehat.
Untuk menyukseskan kegiatan menyehatkan masyarakat, KIta tidak bisa hanya
mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Lebih lanjut, peranan dunia usaha,
tokoh agama, akademisi dan masyarakat serta lintas sektor terkait juga dapat harus
memberikan dukungan, komitmen dan peran sertanya dalam bergotong royong
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
Melalui tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen terkait dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat dapat meningkatkan kualitas hidup.

Tanya Jawab :
Sabar Budi Utomo (Kades Sukarami)
Untuk penggunaan air kami biasa menggunakan air sungai, Sebab air PAM pernah
diadakan dirumah warga. Tetapi karena kendala biaya dan kebiasaan warga kami. Jadi
susah untuk mengajak warga tidak menggunakan air sungai. Jadi bagaimana solusi
untuk warga kami agar tidak menggunakan air sungai lagi?

dr. Zwesty wisma Devi, MH


Tradisi atau kebiasaan memang tidak bisa dirubah dengan cepat tapi secara terus
menerus harus kita jelaskan dan diberi pengertian agar warganya mau berubah.
Intinya jangan bosen Pak Sabar ajak secara terus menerus warganya atau kalau ada
kegiatan desa bisa undang kami dari TIM Kesehatan, PKK, Tokoh Masyarakat agar bisa
berkolaborasi dan ikut mengajak warganya agar menjaga kesehatan dengan salah
satunya menghilangkan kebiasaan penggunaan air sungai.

Yopi (RT 18 Kelurahan Balai Agung)


Kader kesehatan yang sudah kita tunjuk dari RT ini kadang kala tidak bisa datang pada
saat kegiatan Posyandu karena itu kader yang datang atau yang aktif cuma ada
sedikit. Bagaimana kalau kader ini diberikan insentif jadi bisa hadir terus saat kegiatan
posyandu diadakan?

dr. Zwesty wisma Devi, MH


Pemilihan kader kesehatan memang keputusan warga setempat siapa saja yang bisa
dijadikan kader. Jadi kalau bisa pilihlah kader yang benar-benar ingin menyehatkan
warganya secara sukarela karena kalau dari Puskesmas tidak ada dana untuk
memberikan kader insentif.
Ir Misvery Taisir (PKK Kecamatan Sekayu)
Sebagai ketua PKK sekayu saya menghimbau agar kader yang sudah dibentuk di tiap
kelurahan ini agar selalu aktif pada saat kegiatan posyandu. Karena dalam 1 bulan
Posyandu 1 kali dilakukan. Karena itu kalau bisa kehadiran kader ditiap posyandu
harus semuanya hadir. Insentif kader memang tidak ada tapi diharapkan kader bisa
aktif dengan menerapkan atau mencari donatur agar posyandu dan kader bisa terus
berjalan dengan aktif.

Syamsul Bahri (RT.14 Kelurahan Serasan Jaya)


Keluarga yang ada ODGJ di kelurahan Serasan Jaya (5%). cukup banyak dibandingkan
dengan Kelurahan Balai Agung yang dengan ODGJ (3%).Di balai Agung Ada Posyandu
ODGJ. Bagaimana kalau Di Kelurahan Serasan Jaya dan kelurahan lainnya dibuat juga
posyandu ODGJ?

dr. Zwesty wisma Devi, MH


Dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) kita ketahui bahwa ada juga keluarga yang ODGJ
di kelurahan lain karena itu Puskesmas akan bekerja sama dengan kelurahan agar
membuka posyandu ODGJ di Kelurahan dan desa Sukarami yang belum ada posyandu
ODGJ.
Sabar Budi Utomo (Kades Sukarami)
Desa kami siap kalau mau dibuka posyandu ODGJ. Karena dengan adanya posyandu
ODGJ diharapkan bisa aktif dan produktif walaupun ODGJ

Awaludin (RT.16 Serasan Jaya)


Sertifikat Imunisasi yang bagaimana biar semua anak balita kami dapat sertifikat
tersebut?

dr. Zwesty wisma Devi, MH


Sertifikat Imunisasi diberikan kalau anak tersebut sudah mendapatkan imunisasi
lengkap. Jadi kalau ada anak bayi dan balita dianjurkan agar ikut posyandu atau ke
Puskesmas biar imunisasi bisa lengkap dan diberikan sertifikat imunisasi.
Kesimpulan  Peran serta masyarakat dalam meningkatkan kehadiran masyarakat dalam
posyandu keluarga.
 Bagi masyarakat untuk memanfaatkan posyandu, Pustu dan Poskesdes
 Desa dan Puskesmas bekerjasama untuk meningkatkan SDM kader
 Dibutuhkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan PKK,
Kadus, Pemdes, dan para tokoh setempat untuk bersinergi dan berkolaborasi
dalam aksi
Rekomendasi -

Sekayu, Agustus 2022

Pimpinan Pertemuan Notulis

dr. Zwesty Wisma Devi, MH Misbayani, SKM


NIP. 19800922 201001 2 004

Anda mungkin juga menyukai