Institusi Pendidikan
: Universitas Diponegoro
Universitas Sultan Agung
Universitas Abdurrab
Universitas Swadaya Gunung Jati
Universitas Kristen Indonesia
Universitas Muhammadiyah Semarang
Universitas Wahid Hasyim Semarang
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Nama
: Fadithya Rizki Nasafly
NIM
: 30101700057
Periode Kepaniteraan Klinik : 5 September 2022 – 1 Oktober 2022
PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRI
I. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 64 tahun
Tempat/tanggal lahir : Kendal / 15-12-1957
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kalipakis RT/RW : 015/004 Kalipakis Sukorejo
Kab.Kendal Jawa Tengah
Agama : Islam
Suku bangsa :-
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Petani
Status pernikahan : Menikah
Tanggal periksa : 9 September 2022
No. RM : 0017XXXX
b. Identitas Pengantar
Nama : Ny.M
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kalipakis RT/RW : 015/004 Kalipakis Sukorejo
Kab.Kendal Jawa Tengah
Hubungan dengan pasien : Anak
II. KELUHAN UTAMA
- Autoanamnesis : pasien sulit tidur
III. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tahun 2020 suami pasien pergi meninggalkannya dan tidak pernah
kembali sejak saat itu. Pasien mengatakan saat itu tidak ada masalah diantara mereka.
Setelah ditinggalkan suaminya pasien merasa sangat sedih dan kecewa. Pasien sering
menyendiri, menangis di kamar dan tidak mau makan selama 2 hari. Pasien juga
mulai tidak bekerja sekitar 1 minggu dan sehari-hari hanya di rumah melamun dan
menangis namun anak-anak pasien selalu menghibur pasien dan menenangkan pasien
sehingga pasien mulai mau untuk bekerja dan beraktivitas kembali. Pasien dapat
makan dan minum mandiri, mandi sehari 2 kali. Waktu luang pasien digunakan untuk
bersih-bersih rumah. (GAF: 85)
1 tahun yang lalu pasien merasa sangat sedih karena saat itu anak pasien yang
pertama mengalami gangguan jiwa dan dirawat di RSJD Amino Gondohutomo
Semarang. Saat itu nafsu makan pasien menurun dan kadang dalam sehari pasien
tidak makan sama sekali, mandi 1 kali sehari, dan sering terbangun di malam hari.
Pasien merasa sangat sedih dan tidak dapat tidur kembali. Pasien masih dapat
melakukan pekerjaannya sebagai petani dan masih mau berkumpul dengan keluarga
dan tetangga sekitar. Ketika anak pertama pasien sudah sembuh dan kembali pulang
ke rumah kondisi pasien mulai membaik. Nafsu makan mulai meningkat, mandi 2 kali
sehari dan sudah tidak mengalami gangguan sulit tidur. (GAF: 80)
Pada bulan Juni pasien mengeluh sulit tidur akibat sering mendengar suara
dari dalam hatinya sejak 3 bulan yang lalu. Pasien tidur sehari hanya 1-2 jam saja.
Sejak 3 bulan terakhir ini suara tersebut semakin sering muncul. Pasien mengatakan
suara ini awalnya muncul secara tiba-tiba tidak ada peristiwa pencetus sebelumnya.
Pasien menyampaikan suara yang berasal tidak dari telinga tersebut sering
mengomentari perilaku pasien dan berkata kasar hingga menyuruh pasien untuk
bunuh diri. Selama sering mendengar suara tersebut pasien mulai mengalami
perubahan perilaku. Pasien sering merasa sedih , mulai berbicara sendiri, kehilangan
minat dan kegembiraan, dan gejala lain yang dirasakan pasien seperti nafsu makan
berkurang, sulit berifikir, dan sering bingung. Pasien mengaku tidak pernah melihat
sosok bayangan, namun terkadang pasien mencium bau busuk yang tidak ada
sumbernya ketika pasien dalam kondisi sadar. Pasien sudah 2 hari tidak makan hanya
minum saja, mandi 1x sehari mandiri. Pasien tidak mau bersih-bersih rumah, Waktu
luang hanya digunakan untuk berdiam diri saja. Pasien sulit berkomunikasi dengan
keluarga maupun tetangga sekitar. (GAF : 50)
Pada bulan September pasien mengatakan akhir-akhir ini merasa semakin
lemas. Keluhan sulit tidur yang dirasakan semakin memberat dan sering terbangun di
malam hari. pasien menjadi pesimis terhadap penyakitnya, merasa tidak berguna.
Nafsu makan sangat berkurang, sempat tidak makan 2 hari dan hanya mau makan 1
kali dalam sehari, sulit berfikir, dan bingung. Pasien merasa sangat sedih akan
kondisinya dan sering menangis ketika sendiri. Bau busuk masih sering dirasakan
pasien. Keluarga pasien mengatakan pasien sering tidak nyambung jika diajak
berbicara. Gejala ini mengakibatkan pasien harus berhenti bekerja, sudah tidak
berhubungan sosial dengan keluarga dan orang sekitar. Waktu luang pasien digunakan
untuk berdiam diri dan melamun. (GAF=40)
IV. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat penyakit/gangguan psikiatrik : Pasien tidak pernah mengalami gangguan
psikiatrik sebelumnya.
2. Riwayat penyakit medis umum :
- Hipertensi :+
- Diabetes Mellitus :-
- Jantung :-
- Asma :-
- Trauma Kepala :-
- Penyakit Lain :-
3. Riwayat penggunaan Alkohol, Rokok, dan zat lainnya :
Pasien tidak merokok dan tidak mengonsumsi alcohol
V. Kurva GAF
10
20
30
40
GAF
50
60
70
80
90
100
= Tinggal serumah
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Penampilan
Seorang perempuan usia 64 tahun, penampilan sesuai usia, kebersihan dan kerapian
cukup.
B. Kesadaran
- Psikiatri : jernih
- Sensorium : kompos mentis
a. Tingkah laku a. Sikap
Hipoaktif ( - ) Apatis ( - )
Kooperatif ( + )
Hiperaktif ( - )
Negativisme ( - )
Normoaktif ( + ) Permusuhan ( - )
Stupor ( - ) Dependent ( - )
Pasif ( - )
Agresif ( - ) Aktif ( - )
Verbigrasi ( - ) Rigid ( - )
Perseverasi ( - )
Eshoprasi ( - )
Escholalia ( - )
Tension ( - )
A. Pembicaraan
a. Kualitas : Koheren (intonasi jelas, artikulasi jelas, volume dan isi baik)
b. Kuantitas : Cukup, menjawab sesuai pertanyaan
B. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
C. Kontak psikis
Positif, wajar dan dapat dipertahankan
D. Persepsi dan Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : ada
i. Visual ( - )
ii. Auditorik ( - )
iii. Olfaktorik ( + )
iv. Taktil ( - )
v. Haptik ( - )
vi. Gustatorik ( - )
Halusinasi Olfaktorik
Pasien beberapa kali sering mencium baru amis sejak 1 bulan ini
2. Orientasi
a. Tempat : baik
b. Waktu : baik
c. Personal : baik
d. Situasional : baik
3. Daya ingat
a. Segera : baik
b. Sesaat : baik
c. Jangka panjang : baik
4. Konsentrasi : baik
5. Perhatian : baik
6. Pikiran abstrak : baik
- Menilai konsep dan gagasan pasien (peribahasa)
7. Baca tulis : baik
8. Visuospasial : baik
9. Daya nilai : baik
G. Pengendalian impuls : Baik
H. Reliabilitas : Reliabel
I. Pertimbangan (judgement) : Baik
J. Tilikan (insight) : 4 (Pasien sadar akan penyakitnya tetapi tidak mengetahui
penyebabnya)
PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan fisik umum
1. Kesadaran umum : Kompos mentis
2. Tanda vital
Tek. Darah : 135/95 mmHg
Nadi : 92x/menit
Suhu : 36,ºC
Pernafasan : 20x/menit
1. Kulit : tidak ada sikatrik, tidak ada tanda peradangan
2. Kepala : mesocephal, nyeri tekan-, massa-
3. Mata : refleks cahaya +/+, diameter pupil 3/3mm, isokor
4. Telinga : nyeri tekan -/-, discharge -/-
5. Hidung : hipertrofi konka -/-, corpus alienum -/-, sekret -/-, dbn
6. Tenggorokan : hiperemis -/-, T1/T1, detritus -/-
7. Leher : pembesaran KGB -/-
8. Thorax : dalam batas normal
Inspeksi :
- Pergerakan dinding dada simetris.
- Retraksi intercostal (-/-).
- Penggunaan otot-otot bantu pernapasan (-)
Palpasi :
- Nyeri tekan (-/-), tidak teraba massa
- Vokal fremitus positif di kedua lapang paru.
- Iktus cordis : tidak dilakukan
B. Pemeriksaan neurologis
1. GCS : E4V5M6
2. Kaku kuduk : Tidak dilakukan Pemeriksaan
3. Nervus craniales : Tidak dilakukan Pemeriksaan
4. Motorik : 5/5
5/5
5. Sensorik : +/+
+/+
6. Refleks fisiologis : +/+
+/+
7. Refleks patologis : -/-
-/-
8. Rangsang kaku kuduk : Tidak dilakukan Pemeriksaan
9. Kernig sign : Tidak dilakukan Pemeriksaan
10. Brudzinsky
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
FORMULASI DIAGNOSIS
AXIS I
Berdasarkan anamnesis seorang perempuan berusia 64 tahun, alamatnya di kalipakis,
Kendal, beragama islam, pekerjaan sebagai petani, pendidikan terakhir SD, status pernikahan
menikah, penampilan sesuai dengan usia, kebersihan dan kerapihan cukup. datang ke
Puskesmas Tlogosari Wetan diantar ayahnya pada tanggal 7 September 2022 dengan
keluhan sulit tidur.
Pada anamnesis, keluhan utama pasien adalah sulit tidur sejak kurang lebih 3 bulan
yang lalu. Gangguan ini muncul ketika pasien mulai sering merasakan ada suara yang
berasal dari hati, awalnya muncul secara tiba-tiba tidak ada periswtiwa pencetus sebelumnya
sejak 3 bulan yang lalu. Pasien menyampaikan suara yang berasal tidak dari telinga tersebut
sering mengomentari perilaku pasien dan berkata kasar hingga menyuruh pasien untuk bunuh
diri. Selama sering mendengar suara tersebut pasien mulai mengalami perubahan perilaku.
Pasien mulai berbicara sendiri, kehilangan minat dan kegembiraan, pasien menjadi
pesimis, dan gejala lain yang dirasakan pasien seperti nafsu makan berkurang, sulit
berifikir, sering bingung. Keluarga pasien mengatakan pasien sering tidak nyambung
ketika diajak berbicara. Pasien mengaku tidak pernah melihat sosok bayangan, namun
beberapa hari terakhir semenjak dirawat di rumah sakit pasien mencium bau busuk yang
tidak ada sumbernya ketika pasien dalam kondisi sadar. Pasien tidak mengonsumsi alkohol,
rokok dan NAPZA. Pasien tidak menderita penyakit/gangguan sistemik atau otak.
Berdasarkan pemeriksaan status mental, kontak psikis ada, wajar, dan dapat
dipertahankan, kesadaraan pskiatri jernih, kesadaran sensorium komposmentis, tingkah laku
normoaktif, sikap kooperatif, mood depresi, afek serasi, pembicaraan (kualitas: Koheren :
pembicaraan jelas, intonasi sedang, volume cukup, kecepatan cukup, artikulasi jelas)
kuantitas : Cukup, menjawab sesuai pertanyaan, halusinasi olfaktorik (pasien membau bau
anyir). Gangguan proses pikir : bentuk pikir Non-Realistik, arus pikir : koheren. Isi pikir
pasien baik. Sensorium dan kognisi : kesadaran (medis umum) : kompos mentis, memiliki
orientasi baik dan daya ingat pasien baik, perhatian dan konsentrasi baik dapat dipertahankan.
Pengendalian impuls baik, Reliabilitas : Reliabel dan Tilikan pasien 4 (Pasien sadar akan
penyakitnya tetapi tidak mengetahui penyebabnya).
Pada kasus ini memenuhi kriteria ekspresi berat dimana terdapat 3 gejala
mayor yaitu adanya afek depresif, kehilangan minta, dan pasien merasa mudah
lelah. Selain itu juga terdapat 5 gejala lain seperti berkurangnya konsentrasi,
pasien merasa dirinya tidak berguna, memiliki pandangan masa depan yang
suram, tidurnya terganggu dan nafsu makan berkurang. Gejala-gejala ini sudah
dirasakan pasien sejak 3 bulan yang lalu.
- AXIS II
Berdasarkan anamnesis riwayat masa kanak-kanak hingga dewasa, pasien tidak
ditemukan gangguan kepribadian maupun ciri kepribadian.
- AXIS III
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan didapatkan gangguan
kondisi medik umum yaitu hipertensi stage II
- AXIS IV
Stressor tidak jelas
- AXIS V
o GAF taraf tertinggi 1 tahun terakhir : 85
o GAF 3 bulan terakhir : 50
o GAF saat diperiksa di Rumah Sakit: 40
o GAF mutakhir: 70
DIAGNOSIS MULTIAXIAL
Axis I : Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik (F32.3)
A. FARMAKOLOGI
Puskesmas Tlogosari Wetan
Jl. Soekarno Hatta No.6 Semarang
KHUSUS RAWAT JALAN
Tanggal : 09/08/2022
Nama Dokter : dr. Fadithya Rizki Nasafly
R/ Amitriptilin Tab 25 mg No XIV
S 1 dd tab 1
R/ Risperidone Tab 2 mg No XXX
S 2 dd tab 1
R/ Amlodipin Tab 10 mg No XIV
S 1 dd tab 1
Pro : Nn.R
Umur : 64 th
Alamat : Kendal
B. Non Farmakologi :
PSIKOEDUKASI
Psikoedukasi Pasien
- Menjelaskan ke pasien pentingnya rutin minum obat walaupun pasien merasa sudah sehat
- Menjelaskan efek samping obat
Psikoedukasi Keluarga
- Menjelaskan dan memotivasi keluarga bagaimana pentingnya dukungan keluarga terhadap
keberhasilan terapi
- Menjelaskan kepada keluarga mengenai pentingnya keteraturan minum obat pasien
- Memberikan pengetahuan mengenai gangguan yang dialami pasien yang akan berlangsung
lama sehingga perlu ketelatenan dalam merawat
- Menjelaskan mengenai gejala-gejala yang mungkin muncul kembali
PROGNOSIS
- Quo ad vitam : dubia ad bonam pasien memiliki riwayat hipertensi stage II dan
dapat membaik apabila patuh menjalani terapi yang diberikan
- Quo ad functionam : dubia ad bonam pasien dapat membaik apabila patuh menjalani
terapi yang telah diberikan
- Quo ad sanationam : dubia ad bonam pasien dapat kambuh sewaktu-waktu apabila tidak
patuh menjalani terapi
FOLLOW UP
Objective Kesadaran psikiatri : jernih Kesadaran psikiatri : jernih Kesadaran psikiatri : jernih
Kesadaran sensorik : Kesadaran sensorik : Kesadaran sensorik :
Komposmentis Komposmentis Komposmentis
TTV TTV TTV
- TD : 155/90 mmHg - TD : 145/85 mmHg - TD : 110/70mmHg
- HR :92 x/ menit - HR :100x/ menit - HR :98x/ menit
-RR : 20 x/menit -RR : 24 x/menit -RR : 22 x/menit
-Suhu : 36,50C -Suhu : 36,00C -Suhu : 36,40C
- SpO2 : 99% - SpO2 : 98% - SpO2 : 98%
Kontak (+) tidak wajar, Kontak (+) tidak wajar, Kontak (+) tidak wajar,
kooperatif, normoaktif, kooperatif, normoaktif, kooperatif, normoaktif, verbal
verbal cukup verbal cukup cukup
Mood hipotimik, bentuk Mood hipotimik, bentuk Mood depresif, afek disforik,
piker non realistik, isi pikir piker non realistik, isi pikir bentuk pikir non realistik, isi
waham disangkal, halusinasi waham disangkal, halusinasi pikir waham disangkal,
(-) (-) halusinasi (-)
Assesment
Planning Risperidone tab 2x1 mg po Risperidone tab 2x1 mg po Risperidone tab 2x1 mg po
Amlodipin tab 1x10 mg po Amlodipin tab 1x10 mg po Amlodipin tab 1x10 mg po
Amitriptilin tab 1x25 mg po Amitriptilin tab 1x25 mg po Amitriptilin tab 1x25 mg po
Tanggal 10 September 2022 11 September 2022 12 September 2022
Subjective Pasien tampak tenang Pasien mengatakan di hatinya Pasien mengatakan di hatinya
Pasien mengatakan di masih ada suara-suara yang masih ada suara-suara yang
hatinya masih ada suara- berkata jelek dan berkata jelek dan menyuruhnya
suara yang berkata jelek menyuruhnya untuk mati untuk mati
dan menyuruhnya untuk Melihat bayangan disangkal Melihat bayangan disangkal
mati Pasien masih sulit tidur di Pasien masih sulit tidur di
Melihat bayangan malam hari malam hari
disangkal Pasien masih merasa sedih Pasien masih merasa sedih
Pasien masih sulit tidur di Nafsu makan berkurang Nafsu makan berkurang
malam hari Pasien merasa kehilangan Pasien merasa kehilangan minat
Pasien masih merasa sedih minat beraktivitas beraktivitas
Nafsu makan berkurang Pasien merasa cepat Lelah Pasien merasa cepat Lelah
Pasien merasa kehilangan Pasien mengeluh kedua Pasien mengeluh kedua kakinya
minat beraktivitas kakinya sakit sakit
Pasien merasa cepat Lelah Pasien mengeluh mencium Pasien mengeluh mencium
Pasien mengeluh kedua aroma busuk yang tidak aroma busuk yang tidak
kakinya sakit diketahui sumbernya diketahui sumbernya
Pasien mengeluh mencium
aroma busuk yang tidak
diketahui sumbernya
Objective Kesadaran psikiatri : jernih Kesadaran psikiatri : jernih Kesadaran psikiatri : jernih
Kesadaran sensorik : Kesadaran sensorik : Kesadaran sensorik :
Komposmentis Komposmentis Komposmentis
TTV TTV TTV
- TD : 100/80 mmHg - TD : 120/70 mmHg - TD : 122/85 mmHg
- HR :87 x/ menit - HR :90x/ menit - HR :100x/ menit
-RR : 20 x/menit -RR : 22 x/menit -RR : 20 x/menit
-Suhu : 36,20C -Suhu : 37,20C -Suhu : 36,50C
- SpO2 : 97% - SpO2 : 98% - SpO2 : 98%
Kontak (+) tidak wajar, Kontak (+) tidak wajar, Kontak (+) tidak wajar,
kooperatif, normoaktif, kooperatif, normoaktif, verbal kooperatif, normoaktif, verbal
verbal cukup cukup cukup
Mood depresif, bentuk Mood depresif, bentuk piker Mood depresif, afek disforik,
piker non realistic, isi pikir non realistik, isi pikir waham bentuk pikir non realistik, isi
waham disangkal, disangkal, halusinasi olfaktori pikir waham disangkal,
halusinasi olfaktori (+) (+) halusinasi olfaktori (+)
Assesment Episode depresif berat Episode depresif berat dengan Episode depresif berat dengan
dengan gejala psikotik gejala psikotik gejala psikotik
Planning Risperidone tab 2x1 mg po Risperidone tab 2x1 mg po Risperidone tab 2x1 mg po
Amlodipin tab 1x10 mg po Amlodipin tab 1x10 mg po Amlodipin tab 1x10 mg po
Amitriptilin tab 1x25 mg Amitriptilin tab 1x25 mg po Amitriptilin tab 1x25 mg po
po
Tanggal 13 September 2022 14 September 2022 15 September 2022
Subjective Pasien mengatakan di Pasien mengatakan di hatinya Pasien mengatakan di hatinya
hatinya masih ada suara- masih ada suara-suara yang masih ada suara-suara yang
suara yang berkata jelek berkata jelek berkata jelek
Melihat bayangan Melihat bayangan disangkal Melihat bayangan disangkal
disangkal Pasien masih sulit tidur di Pasien masih sulit tidur di
Pasien masih sulit tidur di malam hari malam hari
malam hari Pasien masih merasa sedih Pasien masih merasa sedih
Pasien masih merasa sedih Nafsu makan berkurang Nafsu makan berkurang
Nafsu makan berkurang Pasien merasa kehilangan Pasien merasa kehilangan minat
Pasien merasa kehilangan minat beraktivitas beraktivitas
minat beraktivitas Pasien merasa cepat lelah Pasien merasa cepat lelah
Pasien merasa cepat lelah Pasien mengeluh kedua Pasien mengeluh kedua kakinya
Pasien mengeluh kedua kakinya sakit sakit
kakinya sakit halusinasi olfaktori (+) halusinasi olfaktori (+)
halusinasi olfaktori (+)
Objective Kesadaran psikiatri : jernih Kesadaran psikiatri : jernih Kesadaran psikiatri : jernih
Kesadaran sensorik : Kesadaran sensorik : Kesadaran sensorik :
Komposmentis Komposmentis Komposmentis
TTV TTV TTV
- TD : 127/87 mmHg - TD : 130/85 mmHg - TD : 129/89 mmHg
- HR :90 x/ menit - HR :100x/ menit - HR :90x/ menit
-RR : 20 x/menit -RR : 23 x/menit -RR : 25 x/menit
-Suhu : 36,40C -Suhu : 36,70C -Suhu : 360C
- SpO2 : 98% - SpO2 : 98% - SpO2 : 98%
Kontak (+) tidak wajar, Kontak (+) tidak wajar, Kontak (+) tidak wajar,
kooperatif, normoaktif, kooperatif, normoaktif, verbal kooperatif, normoaktif, verbal
verbal cukup cukup cukup
Mood depresif, bentuk Mood depresif, bentuk piker Mood depresif, afek disforik,
piker non realistic, isi pikir non realistik, isi pikir waham bentuk pikir non realistik, isi
waham disangkal, disangkal, halusinasi (-) pikir waham disangkal,
halusinasi (-) halusinasi (-)
Assesment Episode depresif berat Episode depresif berat dengan Episode depresif berat dengan
dengan gejala psikotik gejala psikotik gejala psikotik
Planning Risperidone tab 2x1 mg po Risperidone tab 2x1 mg po Risperidone tab 2x1 mg po
Amlodipin tab 1x10 mg po Amlodipin tab 1x10 mg po Amlodipin tab 1x10 mg po
Amitriptilin tab 1x25 mg Amitriptilin tab 1x25 mg po Amitriptilin tab 1x25 mg po
po