Anda di halaman 1dari 18

CASE BASED DISCUSSION

Skizofrenia paranoid

Pembimbing :
dr. Ayu Mekar Sumila, Sp.KJ
Oleh :
Jasmine Nisa Rachmania
122810067

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA


RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GUNUNG JATI
CIREBON
2023
STATUS KASUS PSIKIATRI
KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN JIWA
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Pembimbing Klinis : dr. Rihadini, Sp.KJ


dr. Sri Woroasih, Sp.KJ
dr. Hesti Anggriani, Sp.KJ,
MM dr. Linda Kartika Sari,
Sp.KJ
dr. Siti Badriyah, Sp.KJ, M.Kes
dr. Muflihatunnaimah, M.Kes,
Sp.KJ dr. Witrie Sutaty MR, Sp.KJ
dr. Ayu Mekar Sumila, Sp.KJ

Institusi Pendidikan : Universitas Diponegoro


Universitas Sultan Agung
Universitas Abdurrab
Universitas Swadaya Gunung Jati
Universitas Kristen Indonesia
Universitas Muhammadiyah Semarang
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Nama : Jasmine Nisa Rachmania


NIM : 122810067
Periode Kepaniteraan Klinik : 13 November – 8 Desember 2023
STATUS KASUS PSIKIATRI
I. PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRI
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. MR
b. Umur : 29 Tahun
c. Tempat, tanggal lahir : Blora, 3 Maret 1994
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Alamat : Temengeng, Blora Jawa Tengah
f. Agama : Islam
g. Status Pernikahan : Menikah
h. Suku : Jawa
i. Pendidikan Terakhir : S2
j. Pekerjaan : Tidak Bekerja
k. Tanggal Pemeriksaan : 15 November 2023
l. Nomor RM : 00xxxxxx

2. Identitas Pengantar
a. Nama : Tn. AK
b. Umur : 36 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
d. Alamat : Temengeng, Blora Jawa Tengah
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Buruh
g. Hubungan dengan Pasien : Suami

B. KELUHAN UTAMA
1. Alloanamnesis

2. Autoanamnesis

Merasa tidak sakit


C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien Ny. MR diantar oleh suaminya ke RSJD Amino Gondohutomo dengan
keluhan bicara melantur sejak 3 bulan SMRS. Awalnya pada tahun 2017 pasien
mengatakan bahwa dirinya sering marah-marah dan menangis sehingga dibawa oleh
orangtuanya ke RSJ Amino Gondohutomo, pasien mengaku bahwa dirinya merasa mau
dijadikan tumbal dan diracun oleh ibunya, sehingga sering marah-marah dan menangis.
Saat itu pasien tengah menempuh pendidikan S2 di Yogyakarta. Pasien tidak mau
bersosialisasi, masih mau merawat diri, makan dan mandi perlu diingatkan. Pasien
mengisi waktu luang dengan tidur. Pasien di rawat inap di RSJ Amino Gondohutomo
selama 2 minggu.(GAF 40). Gejala yang dialami pasien berkurang saat keluar rumah
sakit (GAF 50)
Pada tahun 2018-2020 pasien kontrol penyakitnya ke RSJ Amino Gondohutomo
hanya sekali, dan tidak pernah kontrol kembali. Obat yang diberikan dari rumah sakit
tidak diminum dan bahkan dibuang oleh pasien. Selama periode tersebut pasien
mengaku masih merasa bahwa dirinya akan dijadikan tumbal dan diracun oleh ibunya.
Pasien bekerja sebegai tenaga pendidik yaitu dosen, sudah mau bersosialisasi dengan
tetangga, masih mau merawat diri, makan dan mandi atas kemauan sendiri, mengisi
waktu luang dengan menonton televisi dan tidur. (GAF 55)
Pada tahun 2020, pasien mengatakan bahwa dirinya bekerja sebagai dosen seni di
institut agama islam al-muhammad Cepu, pasien merupakan pengajar dosen online via
telekomunikasi whats app, dihadiri 10 mahasiswa, dan mengajar setiap hari rabu per
minggunya. Pasien berhenti bekerja sebagai dosen tahun 2021 karena merasa tidak
nyaman karena pasien masih merasa bahwa akan dijadikan tumbal dan diracun oleh
ibunya. Pasien masih mau merawat diri, makan dan mandi atas kemauan sendiri, masih
mau bersosialisasi dengan tetangga sekitar rumah, mengisi waktu luang dengan tidur dan
menonton televisi. (GAF 50)
Lalu pasien menikah di tahun 2022 dengan suaminya. Suami pasien merupakan
penyandang gangguan jiwa yang stabil, pasien bertemu dengan suaminya di panti sosial.
Sejak menikah pasien pindah rumah bersama dengan suaminya di Rembang. Pada saat
itu pasien terkadang masih merasa bahwa akan dijadikan tumbal dan diracun oleh
ibunya. Pasien sudah tidak bekerja, masih mau bersosialisasi dengan tetangga sekitar,
dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, makan dan mandi tanpa perlu diingatkan,
mengisi waktu luang dengan istirahat dan tidur. (GAF 50)
Pada tanggal 8 November 2023, pasien dibawa oleh suaminya ke RSJD Amino
Gondohutomo karena berbicara melantur. Awalnya pasien berbicara melantur dan tidak
nyambung sejak melahirkan anaknya 3 bulan yang lalu. Saat itu pasien juga sering
menangis dan mengatakan bahwa dirinya hendak diceraikan, dibentak dan dimarahi oleh
suaminya. Pasien juga mengaku bahwa dirinya hendak disantet oleh ibunya, diracun oleh
ibunya, merasa mau dibunuh, dan merasa anaknya mau diculilk. Sehingga sejak saat itu
pasien sering berusaha untuk kabur dari rumah dengan membawa anaknya yang saat itu
berumur 1 minggu, namun usahanya gagal dikarenakan dihalang-halangi oleh suami,
mertua dan tetangga sekitar. Oleh karena itu, pasien kesal dan sering marah-marah,
bicara semakin melantur dan tidak nyambung. Pasien tidak mau makan dan mandi,
pasien juga tidak mau merawat anaknya, sulit tidur, dan banyak melamun. Pasien sudah
tidak mau bersosialisasi dengan tetangga sekitar, mengisi waktu luang dengan tidur.
(GAF 30)
Pada saat pemeriksaan tanggal 15 November 2023, pasien kooperatif dan tenang.
Pada awalnya pasien terus menyangkal mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan tidak
tahu alasan mengapa dirinya dibawa ke rumah sakit. Kemudian pasien menceritakan
pengalamannya mulai dari pekerjaannya menjadi dosen hingga saat ini. Pasien merasa
sedih karena rindu dengan anaknya dan ingin bertemu anaknya, namun pasien kesal
karena tidak diizinkan dan mengatakan anaknya disembunyikan oleh suami dan
mertuanya. Pasien juga mengaku sedih dan mengatakan hendak diceraikan oleh
suaminya, namun beberapa saat kemudian pasien mengatakan bahwa dirinya mau
menikah lagi dengan lelaki bernama Tn.D berencana untuk menikah sirih setelah keluar
dari rumah sakit. Pasien sudah tidak merasa ada yang mau meracuninya dan menculik
anaknya. Pasien juga menyangkal medengarkan suara-suara bisikan. Tidur sudah merasa
nyaman. Pasien mau bersosialisasi dengan perawat dan pasien lain, mau makan dan
mandi tanpa diingatkan, mengisi waktu luang dengan tidur.(GAF 40)
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Riwayat Psikiatri
Disangkal
2. Riwayat Medis Umum
a. Riwayat Hipertensi : Disangkal
b. Riwayat DM : Disangkal
c. Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
d. Riwayat Asma : Disangkal
e. Riwayat Trauma Kepala : Disangkal
f. Riwayat Penyakit Lainnya : Disangkal

3. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Zat Lainnya


Disangkal

KURVA GAF

GAF

10-0
20-11
30-21
40-31
50-41
60-51
70-61
80-71
90-81
100-91

2017 2018 2020 2022 2023 2023(7 hari) Waktu

E. RIWAYAT PREMORBID DAN PRIBADI

1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan


Berdasarkan keterangan pasien, kehamilan yang dialami ibu pasien saat
mengandung pasien merupakan hal yang direncanakan dan diharapkan. Tidak ada
masalah selama kehamilan berlangsung. Ibu pasien tidak dalam kondisi mengonsumsi
obat jangka panjang, alkohol, dan zat terlarang selama kehamilan. Keluarga
mendukung penuh kesehatan ibu dan kandungan saat kehamilan. Pasien lahir dari
persalinan spontan dan normal tanpa ada kelainan.
2. Masa Anak Awal (0-3 Tahun)
Pasien hidup dengan kedua orang tua, dalam satu rumah milik pribadi. Pasien juga
hidup diasuh oleh ayah dan ibunya. Pasien diajarkan untuk buang air kecil, buang air
besar, dan makan sendiri oleh orang tuanya. Pasien tidak memiliki kebiasaan menggigit
kuku atau mengisap jempol. Pasien mampu berinteraksi dengan teman-teman
seusianya.
3. Masa Anak Pertengahan (3-7 Tahun)
Hal-hal yang berhubungan dengan toiletting terus diajarkan, namun pasien sudah
mulai mandiri melakukan itu semua. Kondisi ekonomi keluarga pasien saat itu cukup.
Pasien mengaku bahwa pasien rajin dalam mengerjakan tugas sekolah. Pasien dapat
berinteraksi dengan baik dan mempunyai banyak teman. Setiap siang sepulang sekolah
pasien selalu bermain dengan teman temannya.
4. Masa Anak Akhir (7-11 tahun)
Pasien mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah dan di rumah. Pasien aktif saat
SD dan mengaku selalu mendapat peringkat pertama dan tidak ada tinggal kelas. Pasien
berinteraksi dengan baik dan memiliki beberapa teman. Di lingkungan keluarga, pasien
dikenal sebagai seseorang yang aktif serta ceria.
5. Masa Remaja (11-18 tahun)
Pasien menempuh pendidikan sampai SMP dengan baik dan tidak ada kendala
Pasien mulai tertarik dengan lawan jenis dan tidak suka kepada sesama jenis. Pasien
sangat menyayangi dan perhatian dengan orang tuanya. Pasien merasa bahwa pasien
memiliki banyak teman di SMP.
6. Riwayat Dewasa

a. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien yaitu S2 lulus tahun 2017.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai dosen seni tahun 2020 di STAI Al-Muhammad
Cepu, mengajar sebagai dosen online di hari rabu setiap minggunya. Berhenti
bekerja tahun 2021.

c. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah pernah menikah 1 kali dan usia pernikahannya kurang lebih
selama 1 tahun namun sudah dikaruniai anak perempuan berusia 3 bulan.

d. Riwayat Keagamaan
Pasien mengaku beragama islam, sholat lima waktu, dan rajin membaca al-
quran.
e. Riwayat Kemiliteran
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer dan tidak pernah hidup di
daerah konflik.
f. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien melakukan aktivitas sosial dengan sering mengobrol dan menyapa
tetangga sekitar.
g. Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat kasus hukum seperti pencurian/pembunuhan/lain.
h. Situasi Hidup Sekarang
Pasien saat ini tinggal bersama suami dan anaknya.
i. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak terdapat riwayat psikoseksual

j. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Suami pasien
merupakan penderita gangguan jiwa.
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. GAMBARAN UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan dengan usia 29 tahun, pakaian menggunakan baju
merah muda dari RSJD dr. Amino Gondohutomo, dandanan berkerudung hijau, tidak
ditemukan ciri khas berupa tato atau tanda lahir. Kebersihan dan kerapihan baik. Kesan
penampilan tampak sesuai usia dan sesuai jenis kelamin.
2. Kesadaran Psikiatri
Kesadaran Jernih
3. Kesadaran Sensorium
GCS 15 (E4M6V5)

4. Perilaku dan Aktifitas Psikomotor


a. Tingkah Laku
Hiperaktif Tidak Berkoordinasi
Hipoaktif Stereotipi
Normoaktif + Manireren
Stupor Ambivalensi
Gelisah Gerakan Autochton
Gerakan Automatis Gerakan Impulsif
Agresif Gerakan Kompulsif
Echopraksia Poriomania
Berkoordinasi

b. Sikap
Apatis Berubah-ubah
Kooperatif + Tenang +
Negativisme Pasif
Dependent Aktif
Infantil Bermusuhan
Rigid Katalepsi
Indifferent Flexibilitas Serea
Curiga
c. Sikap terhadap Pemeriksa : Kooperatif

d. Kontak Psikis : Kontak psikis (+), ada, wajar dan dapat dipertahankan

B. MOOD DAN AFEK

1. Mood
Mood selama beberapa waktu terakhir merasa sedih
2. Afek

Serasi Datar
Tidak Serasi + Tumpul
Terbatas Labil

C. PEMBICARAAN
1. Kualitas
Kualitas cukup, volume normal, intonasi sesuai, artikulasi jelas, kefasihan
cukup, irama spontan.
2. Kuantitas
Cukup
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
Visual Taktil
Auditorik Haptik
Olfatorik Kinestik
Gustatorik Autoskopi

2. Ilusi
Visual Taktil
Auditorik Haptik
Olfatorik Kinestik
Gustatorik Autoskopi

3. Depersonalisasi : Tidak ada


4. Derealisasi : Tidak ada
E. GANGGUAN PROSES PIKIR
1. Bentuk Pikir : Non-realistik
2. Arus Pikir

Flight of idea Sirkumstansial


Retardasi Tangensial
Asosiasi longgar Perservasi
Asosiasi bunyi Neologisme
Inkoherensi Verbigerasi
Blocking Lancar +
3. Isi Pikir

Thought of echo Waham kebesaran


Thought of insertion Wahan berdosa
Thought of withdrawl Waham kejar +
Thought of broadcasting Waham curiga
Over value ideas Waham magic mistic
Delusion of control Fobia
Delusion passivity Obsesif kompulsif
Delusion perception Miskin isi pikir

Pasien sering menangis dan mengatakan bahwa dirinya hendak diceraikan, dibentak
dan dimarahi oleh suaminya. Pasien juga mengaku bahwa dirinya hendak disantet oleh
ibunya, diracun oleh ibunya, merasa mau dibunuh, dan merasa anaknya mau diculilk.
F. SENSORIUM DAN KOGNITIF
1. Kesadaran : Jernih
2. Orientasi
a) Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa wawancara dilakukan di RSJD
Amino gondohutomo
b) Waktu : Baik, pasien mengetahui sekarang jam berapa
c) Personal : Baik, pasien mengetahui sedang di periksa oleh siapa
d) Situasional : Baik, pasien mengetahui suasana tidak terlalu ramai
3. Daya ingat
a) Segera : Baik, pasien dapat mengingat dan menyebutkan 3 benda yang
disebutkan
b) Jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat makanan yang di makan tadi pagi
c) Jangka sedang : Baik, pasien dapat menjelaskan kegiatannya beberapa hari
terakhir
d) Jangka panjang: Baik, pasien dapat mengingat tempat tanggal lahir
4. Konsentrasi : Baik, pasien dapat menghitung 100-7 dan hasilnya
dikurang
7 sampai dengan 5 kali
5. Perhatian : Baik, pasien memerhatikan pemeriksa
6. Membaca dan menulis : Baik, pasien dapat menulis lengkapnya dan membacanya
7. Kemampuasn visuo-spasial : Baik, pasien dapat menggambar bentuk dan arah jarum
jam
sesuai arahan pemeriksa
8. Pikiran abstrak : Baik, pasien dapat mengerti persamaan buah apel dan pir,
dapat mengetahui arti dari pribahasa “panjang tangan”
G. PENGENDALIAN IMPULS
Pasien tidak dapat mengendalikan impuls karena saat wawancara selalu mengatakan
ingin cepat pulang untuk melihat anaknya, dan memberhentikan wawancara karena ingin
makan.
H. DAYA NILAI
Baik, pasien mengetahui bahwa jika menemukan dompet yang bersertakan identitas
diri di dalamnya harus dikembalikan ke pemiliknya.
I. TILIKAN
Tilikan 1
Derajat tilikan yang dimiliki pasien:
1) Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit/ gangguan
2) Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan pertolongan, dan
saat yang bersamaan pasien sekaligus menyangkalnya
3) Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau penyebab eksternal
atau faktor organik sebagai penyebabnya
4) Pasien menyadari dirinya sakit yang penyebabnya adalah sesuatu yang tidak diketahui
dari diri pasien
5) Intellectual insight: pasien menerima kondisi dan gejala-gejala sebagai bagian dari
penyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada dalam diri pasien, namun
tidak menerapkan pemahamannya ini untuk melakukan sesuatu selanjutnya (misalnya
perubahan gaya hidup)
6) Emotional insight: pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya seperti tilikan
derajat 5, namun pasien juga memahami perasaan dan tujuan yang ada pada diri pasien
sendiri dan orang yang penting dalam kehidupan pasien. Hal ini membuat perubahan
perilaku pada pasien.
J. RELIABILITAS
Kurang dapat dipercaya.
III. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS INTERNUS

1. Keadaan umum : Tampak sakit ringan


2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda Vital
a. TD : 92/53
b. Nadi : 67x/menit
c. Nafas : 20x/menit
4. Kepala dan leher : Normocephal, tidak teraba pembesaran KGB.
5. Thorax : Dalam batas normal
6. Abdomen : Dalam batas normal
7. Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

B. STATUS NEUROLOGI
1. GCS : E4M6V5
2. Motorik : 5/5/5/5 superior et inferior
3. Sensorik : +/+ superior et inferior

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal
V. FORMULASI DIAGNOSIS
Seorang perempuan bernama Ny.MR berusia 29 tahun dengan Temengeng Jawa
Tengah, beragama Islam, sudah menikah, pendidikan terakhir S2. Penampilan sesuai
usia, kebersihan dan kerapian cukup.
Berdasarkan anamnesis, pasien dibawa ke IGD RSJD dr. Amino Gondohutomo
dengan keluhan utama pasien merasa tidak sakit. Pasien merasasedih dan kesal
mengatakan anaknya disembunyikan oleh suami dan mertuanya, pasien juga
mengatakan hendak diceraikan oleh suaminya, pasien mengaku bahwa dirinya merasa
mau dibunuh, dan merasa anaknya mau diculik. Pasien tidak mau makan dan mandi,
pasien juga tidak mau merawat anaknya, sulit tidur, dan banyak melamun. Pasien
sudah tidak mau bersosialisasi dengan tetangga sekitar, mengisi waktu luang dengan
tidur. Pasien sudah tidak bekerja menjadi dosen.

Pada pemeriksaan status mental. Kesan penampilan tampak sesuai dengan usia

dan sesuai dengan jenis kelamin. Kebersihan dan kerapihan pasien cukup. Dengan
kesadaran psikiatri jernih dan kesadaran sensorium composmentis. Perilaku pasien
normoaktif, sikap pasien terhadap pemeriksa kooperatif, terdapat mood Hipotimia,
dengan afek yang tidak serasi. Kualitas pembicaraan pasien dari segi volume
normal, kefasihan cukup, intonasi datar, irama spontan, dan artikulasi jelas. Kuantitas
pembicaraan pasien cukup. Tidak terdapat gangguan persepsi. Bentuk pikir non
realistik, Arus pikir lancar, terdapat gangguan isi pikir yaitu waham kejar yaitu
pasien mengatakan bahwa dirinya hendak diceraikan, dibentak dan dimarahi oleh
suaminya. Pasien juga mengaku bahwa dirinya hendak disantet oleh ibunya, diracun
oleh ibunya, merasa mau dibunuh, dan merasa anaknya mau diculilk. Pasien memiliki,
orientasi, daya ingat, kemampuan baca tulis, kemampuan visiospasial, dan konsentrasi
yang baik. Perhatian normovigilitas. Pasien memiliki pemikiran abstrak dan daya nilai
yang baik. Pasien tidak dapat mengendalikan impuls. Pasien dapat tidak dapat
dipercaya. Tilikan pasien derajat 1. Pasien tidak mengetahui mengapa dibawa ke
RSJ. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental, pasien digolongkan
dalam gangguan jiwa menurut PPDGJ III karena ditemukan adanya sindrom
perilaku dan psikologik yang secara klinik bermakna dan menimbulkan disabilitas
(hendaya) dalam aktivitas kehidupan sehari-hari (perawatan diri, waktu luang,
aktivitas sosial, peran). Berdasarkan riwayat perjalanan penyakit (kronologi, riwayat
medis umum, riwayat psikiatri), pasien tidak pernah menderita penyakit yang
mengganggu fungsi otak sehingga menyingkirkan gangguan mental organik (F
0.0 – F 0.9).

Pasien tidak pernah mengonsumsi zat psikoaktif dan minum alkohol yang
menunjukkan bahwa onset dari gangguan secara langsung berkaitan dengan alkohol
dan zat psikoaktif berdasarkan PPDGJ III, sehingga pasien tidak masuk dalam
kriteria gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol dan zat
psikoaktif lainnya ( F 1.0 – F 1.9).

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan didapatkan adanya gejala berupa


waham kejar karena pasien mengatakan bahwa dirinya hendak diceraikan, dibentak
dan dimarahi oleh suaminya. Pasien juga mengaku bahwa dirinya hendak disantet oleh
ibunya, diracun oleh ibunya, merasa mau dibunuh, dan merasa anaknya mau diculilk.
Hal ini sudah terjadi selama kurun waktu lebih dari satu bulan sejak tahun 2017.
Gejala lainnya yang di dapat pada pasien saat itu adalah mood hipotimia, pasien
merasa dirinya sedih beberapa waktu terakhir, dengan afek yang tidak serasi,
bentuk pikir non-realistik, terdapat hendaya. Sementara kesadaran dan intelektual
pasien masih terjaga (jernih dan baik). Keadaan tersebut memenuhi kriteria umum
diagnosis skizofrenia dan terdapat waham yang menonjol. Sehingga menurut PPDGJ
III pasien dikategorikan pada F20.0 Skizofrenia paranoid

VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL


Aksis I : F20.0 Skizofrenia paranoid
DD : F22 Gangguan waham menetap
Aksis II : Tidak ada
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Belum ada diagnosis
Aksis V
GAF dalam setahun terakhir : 50
GAF saat masuk RSJ : 30
GAF mutakhir : 40
VII. TERAPI
Farmakoterapi :
RUMAH SAKIT JIWA
RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Jawa Tengah

KHUSUS RAWAT INAP

Tanggal: 15 November 2023


Nama Dokter: dr. Jasmine Nisa Rachmania

R/ Risperidone tab 2 mg No. X


∫ 2 dd tab 1

Pro : Ny. MR
Umur : 29 Tahun
Alamat : Temengeng Jawa Tengah
No.RM : xxxx

Non-farmakoterapi:
a. Psikoedukasi pada pasien
 Menjelaskan pada pasien tentang gangguannya
 Menjelaskan pada pasien tentang penyebab gangguannya
 Menjelaskan pada pasien untuk rutin minum obat walaupun pasien merasa sudah sehat
 Menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi dari konsumsi obat
b. Psikoedukasi pada keluarga
 Menjelaskan pada keluarga tentang gangguan yang dialami pasien
 Menjelaskan pada keluarga tentang penyebab gangguan yang dialami pasien
 Menjelaskan pada keluarga perjalanan gangguan yang dialami pada pasien bila patuh
dan tidak patuh terhadap pengobatan
 Menjelaskan pada keluarga mengenai peran penting keluarga dalam keteraturan minum
obat pasien

PROGNOSIS
Baik Buruk
Onset Akut Onset Kronik
Faktor Pencetus Faktor Pencetus Tidak
Jelas Jelas
Pendukung Sosial Pendukung Sosial yang
yang Baik Buruk
Gejala Positif Gejala Negatif
Menonjol Menonjol
Riwayat Premorbid Riwayat Premorbid
Baik Buruk
Menikah Tidak Menikah
Psikoseksual yang Psikoseksual Buruk
Baik
Status Ekonomi Status Ekonomi Kurang
Baik
Tidak Ada Ada Kekambuhan
Kekambuhan
Faktor Genetik Faktor Genetik Ada
Tidak Ada

Ad vitam : Bonam

Ad functionam : Dubia ad malam

Ad sanationam : Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai