Skizofrenia paranoid
Pembimbing :
dr. Ayu Mekar Sumila, Sp.KJ
Oleh :
Jasmine Nisa Rachmania
122810067
2. Identitas Pengantar
a. Nama : Tn. AK
b. Umur : 36 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
d. Alamat : Temengeng, Blora Jawa Tengah
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Buruh
g. Hubungan dengan Pasien : Suami
B. KELUHAN UTAMA
1. Alloanamnesis
2. Autoanamnesis
KURVA GAF
GAF
10-0
20-11
30-21
40-31
50-41
60-51
70-61
80-71
90-81
100-91
a. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien yaitu S2 lulus tahun 2017.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai dosen seni tahun 2020 di STAI Al-Muhammad
Cepu, mengajar sebagai dosen online di hari rabu setiap minggunya. Berhenti
bekerja tahun 2021.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah pernah menikah 1 kali dan usia pernikahannya kurang lebih
selama 1 tahun namun sudah dikaruniai anak perempuan berusia 3 bulan.
d. Riwayat Keagamaan
Pasien mengaku beragama islam, sholat lima waktu, dan rajin membaca al-
quran.
e. Riwayat Kemiliteran
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer dan tidak pernah hidup di
daerah konflik.
f. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien melakukan aktivitas sosial dengan sering mengobrol dan menyapa
tetangga sekitar.
g. Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat kasus hukum seperti pencurian/pembunuhan/lain.
h. Situasi Hidup Sekarang
Pasien saat ini tinggal bersama suami dan anaknya.
i. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak terdapat riwayat psikoseksual
j. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Suami pasien
merupakan penderita gangguan jiwa.
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. GAMBARAN UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan dengan usia 29 tahun, pakaian menggunakan baju
merah muda dari RSJD dr. Amino Gondohutomo, dandanan berkerudung hijau, tidak
ditemukan ciri khas berupa tato atau tanda lahir. Kebersihan dan kerapihan baik. Kesan
penampilan tampak sesuai usia dan sesuai jenis kelamin.
2. Kesadaran Psikiatri
Kesadaran Jernih
3. Kesadaran Sensorium
GCS 15 (E4M6V5)
b. Sikap
Apatis Berubah-ubah
Kooperatif + Tenang +
Negativisme Pasif
Dependent Aktif
Infantil Bermusuhan
Rigid Katalepsi
Indifferent Flexibilitas Serea
Curiga
c. Sikap terhadap Pemeriksa : Kooperatif
d. Kontak Psikis : Kontak psikis (+), ada, wajar dan dapat dipertahankan
1. Mood
Mood selama beberapa waktu terakhir merasa sedih
2. Afek
Serasi Datar
Tidak Serasi + Tumpul
Terbatas Labil
C. PEMBICARAAN
1. Kualitas
Kualitas cukup, volume normal, intonasi sesuai, artikulasi jelas, kefasihan
cukup, irama spontan.
2. Kuantitas
Cukup
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
Visual Taktil
Auditorik Haptik
Olfatorik Kinestik
Gustatorik Autoskopi
2. Ilusi
Visual Taktil
Auditorik Haptik
Olfatorik Kinestik
Gustatorik Autoskopi
Pasien sering menangis dan mengatakan bahwa dirinya hendak diceraikan, dibentak
dan dimarahi oleh suaminya. Pasien juga mengaku bahwa dirinya hendak disantet oleh
ibunya, diracun oleh ibunya, merasa mau dibunuh, dan merasa anaknya mau diculilk.
F. SENSORIUM DAN KOGNITIF
1. Kesadaran : Jernih
2. Orientasi
a) Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa wawancara dilakukan di RSJD
Amino gondohutomo
b) Waktu : Baik, pasien mengetahui sekarang jam berapa
c) Personal : Baik, pasien mengetahui sedang di periksa oleh siapa
d) Situasional : Baik, pasien mengetahui suasana tidak terlalu ramai
3. Daya ingat
a) Segera : Baik, pasien dapat mengingat dan menyebutkan 3 benda yang
disebutkan
b) Jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat makanan yang di makan tadi pagi
c) Jangka sedang : Baik, pasien dapat menjelaskan kegiatannya beberapa hari
terakhir
d) Jangka panjang: Baik, pasien dapat mengingat tempat tanggal lahir
4. Konsentrasi : Baik, pasien dapat menghitung 100-7 dan hasilnya
dikurang
7 sampai dengan 5 kali
5. Perhatian : Baik, pasien memerhatikan pemeriksa
6. Membaca dan menulis : Baik, pasien dapat menulis lengkapnya dan membacanya
7. Kemampuasn visuo-spasial : Baik, pasien dapat menggambar bentuk dan arah jarum
jam
sesuai arahan pemeriksa
8. Pikiran abstrak : Baik, pasien dapat mengerti persamaan buah apel dan pir,
dapat mengetahui arti dari pribahasa “panjang tangan”
G. PENGENDALIAN IMPULS
Pasien tidak dapat mengendalikan impuls karena saat wawancara selalu mengatakan
ingin cepat pulang untuk melihat anaknya, dan memberhentikan wawancara karena ingin
makan.
H. DAYA NILAI
Baik, pasien mengetahui bahwa jika menemukan dompet yang bersertakan identitas
diri di dalamnya harus dikembalikan ke pemiliknya.
I. TILIKAN
Tilikan 1
Derajat tilikan yang dimiliki pasien:
1) Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit/ gangguan
2) Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan pertolongan, dan
saat yang bersamaan pasien sekaligus menyangkalnya
3) Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau penyebab eksternal
atau faktor organik sebagai penyebabnya
4) Pasien menyadari dirinya sakit yang penyebabnya adalah sesuatu yang tidak diketahui
dari diri pasien
5) Intellectual insight: pasien menerima kondisi dan gejala-gejala sebagai bagian dari
penyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada dalam diri pasien, namun
tidak menerapkan pemahamannya ini untuk melakukan sesuatu selanjutnya (misalnya
perubahan gaya hidup)
6) Emotional insight: pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya seperti tilikan
derajat 5, namun pasien juga memahami perasaan dan tujuan yang ada pada diri pasien
sendiri dan orang yang penting dalam kehidupan pasien. Hal ini membuat perubahan
perilaku pada pasien.
J. RELIABILITAS
Kurang dapat dipercaya.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
B. STATUS NEUROLOGI
1. GCS : E4M6V5
2. Motorik : 5/5/5/5 superior et inferior
3. Sensorik : +/+ superior et inferior
Pada pemeriksaan status mental. Kesan penampilan tampak sesuai dengan usia
dan sesuai dengan jenis kelamin. Kebersihan dan kerapihan pasien cukup. Dengan
kesadaran psikiatri jernih dan kesadaran sensorium composmentis. Perilaku pasien
normoaktif, sikap pasien terhadap pemeriksa kooperatif, terdapat mood Hipotimia,
dengan afek yang tidak serasi. Kualitas pembicaraan pasien dari segi volume
normal, kefasihan cukup, intonasi datar, irama spontan, dan artikulasi jelas. Kuantitas
pembicaraan pasien cukup. Tidak terdapat gangguan persepsi. Bentuk pikir non
realistik, Arus pikir lancar, terdapat gangguan isi pikir yaitu waham kejar yaitu
pasien mengatakan bahwa dirinya hendak diceraikan, dibentak dan dimarahi oleh
suaminya. Pasien juga mengaku bahwa dirinya hendak disantet oleh ibunya, diracun
oleh ibunya, merasa mau dibunuh, dan merasa anaknya mau diculilk. Pasien memiliki,
orientasi, daya ingat, kemampuan baca tulis, kemampuan visiospasial, dan konsentrasi
yang baik. Perhatian normovigilitas. Pasien memiliki pemikiran abstrak dan daya nilai
yang baik. Pasien tidak dapat mengendalikan impuls. Pasien dapat tidak dapat
dipercaya. Tilikan pasien derajat 1. Pasien tidak mengetahui mengapa dibawa ke
RSJ. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental, pasien digolongkan
dalam gangguan jiwa menurut PPDGJ III karena ditemukan adanya sindrom
perilaku dan psikologik yang secara klinik bermakna dan menimbulkan disabilitas
(hendaya) dalam aktivitas kehidupan sehari-hari (perawatan diri, waktu luang,
aktivitas sosial, peran). Berdasarkan riwayat perjalanan penyakit (kronologi, riwayat
medis umum, riwayat psikiatri), pasien tidak pernah menderita penyakit yang
mengganggu fungsi otak sehingga menyingkirkan gangguan mental organik (F
0.0 – F 0.9).
Pasien tidak pernah mengonsumsi zat psikoaktif dan minum alkohol yang
menunjukkan bahwa onset dari gangguan secara langsung berkaitan dengan alkohol
dan zat psikoaktif berdasarkan PPDGJ III, sehingga pasien tidak masuk dalam
kriteria gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol dan zat
psikoaktif lainnya ( F 1.0 – F 1.9).
Pro : Ny. MR
Umur : 29 Tahun
Alamat : Temengeng Jawa Tengah
No.RM : xxxx
Non-farmakoterapi:
a. Psikoedukasi pada pasien
Menjelaskan pada pasien tentang gangguannya
Menjelaskan pada pasien tentang penyebab gangguannya
Menjelaskan pada pasien untuk rutin minum obat walaupun pasien merasa sudah sehat
Menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi dari konsumsi obat
b. Psikoedukasi pada keluarga
Menjelaskan pada keluarga tentang gangguan yang dialami pasien
Menjelaskan pada keluarga tentang penyebab gangguan yang dialami pasien
Menjelaskan pada keluarga perjalanan gangguan yang dialami pada pasien bila patuh
dan tidak patuh terhadap pengobatan
Menjelaskan pada keluarga mengenai peran penting keluarga dalam keteraturan minum
obat pasien
PROGNOSIS
Baik Buruk
Onset Akut Onset Kronik
Faktor Pencetus Faktor Pencetus Tidak
Jelas Jelas
Pendukung Sosial Pendukung Sosial yang
yang Baik Buruk
Gejala Positif Gejala Negatif
Menonjol Menonjol
Riwayat Premorbid Riwayat Premorbid
Baik Buruk
Menikah Tidak Menikah
Psikoseksual yang Psikoseksual Buruk
Baik
Status Ekonomi Status Ekonomi Kurang
Baik
Tidak Ada Ada Kekambuhan
Kekambuhan
Faktor Genetik Faktor Genetik Ada
Tidak Ada
Ad vitam : Bonam