Disusun Oleh :
Hafida Zahara
30101507462
Pembimbing :
dr. Elly Noerhidajati, Sp. KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2020
1
FORMAT STATUS PSIKIATRI
A.2 Pasien
Nama : An. I.T
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangrejo, Karanggayam Kebumen
Pekerjaan : Karyawan Restoran
Agama : Islam
B. Sumber data sekunder
- KK :-
- KTP :-
- RM ( no RM) : 0029XX
- Buku catatan harian : -
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : I.T
Umur : 18 tahun
Tempat/tanggal lahir : Kebumen, 31 Desember 2002
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Karangrejo, Karanggayam Kebumen
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Karyawan Restoran
Status pernikahan : belum menikah
Tanggal masuk RS : 10 Maret 2020
Tanggal periksa : 10 Maret 2020
Cara masuk : dipaksa nenek dan bibinya
Nomor CM : 0029xx
0 X
1 - 10
11- 20
21 - 30
31 - 40
41 - 50
51 - 60
61 - 70
71 - 80
81 - 90
91 - 100 y
b. Riwayat pekerjaan
Pasien mulai bekerja setelah lulus SMP, awalnya pasien menganggur
selama 1 tahun setelah lulus SMP. Bulan Februari pasien merantau ke
Jakarta dan melamar pekerjaan di sebuah restoran. Setelah 2 minggu
bekerja pasien berhenti dikarenakan mengamuk di restoran saat ditegur
oleh atasannya.
c. Riwayat pernikahan
Pasien belum menikah
d. Riwayat keagamaan
Pasien beragama Islam, sikap terhadap keagamaan tidak terlalu longgar
maupun ketat. Pasien beribadah saat di ingatkan oleh neneknya. Pasien
masih menjalankan sholat wajib 5 waktu
e. Riwayat kemiliteran
Pasien tidak pernah menyaksikan peperangan, atau bercerita dalam
hal kemiliteran. Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kemiliteran.
f. Riwayat hukum
Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum dan tidak pernah ditahan.
g. Riwayat sosial
Pasien jarang mengikuti kegiatan gotong royong dan karang taruna
dirumahnya. Pasien juga tidak pernah mengikuti organisasi dalam
sekolahnya
h. Riwayat psikoseksual
Pasien belum menikah dan belum pernah melakkan hubungan seksual
dengan orang lain
i. Fantasi dan mimpi
Pasien memiliki mimpi ingin bertemu dengan ibu kandungnya
j. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal dirumah 1 lantai beralas keramik, memiliki 2 kamar tidur, 1
kamar mandi dan 1 dapur. Pasien hanya tinggal bersama neneknya.
Lingkungan dan tetangganya baik. Bibi pasien tinggal beberapa rumah di
sebelah rumah pasien. Penghasilan berasal dari hasil jualan neneknya
dipasar dan gaji bibinya sebagai pegawai pabrik.
H. Riwayat Keluarga :
Dikeluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Tidak ada riwayat
penggunaan alcohol dan zat lain
Keterangan:
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
: Meninggal
A. Deskripsi umum
- Penampilan : seorang laki-laki berusia 18 tahun sesuai dengan usia,
penampilan rapi, bersih, saat diajak bicara tampak bingung dan pasien
hanya menjawab ketika pertanyaan diulang
- Sikap :
- Perilaku dan aktivitas motorik
2. Afek
- Mood ( ) Serasi ( + )
Eutimik ( ) Tidak serasi ( )
Datar ( )
Hipertimik ( ) Tumpul ( )
Hipotimik ( ) Labil ( )
Disfonik ( + )
Tension ( )
C. Pembicaraan
- Kualitas : KOHEREN (BAIK/CUKUP), INKOHEREN (KURANG)
- Kuantitas : BAIK/ CUKUP/ KURANG
1
F. Sensorium dan kognisi
Sensorium (kesadaran, perhatian) kognisi (daya ingat, daya pikir, daya belajar)
1. Kesadaran :
- Kuantitatif (medis umum) : kompos mentis/ somnolen/delirium/koma
- Kualitatif (psikiatrik) : jernih/terang/bingung/berkabut/stupor
2. Orientasi
a. Tempat : baik
b. Waktu : baik
c. Personal : baik
d. Situasional : baik
3. Daya ingat
a. Segera : baik
b. Sesaat : baik
c. Jangka panjang : baik
4. Konsentrasi : buruk
5. Perhatian : buruk
6. Pikiran abstrak : baik
- menilai konsep dan gagasan pasien
(peribahasa/simbol/perbedaan/kemiripan/menghitung uang)
7. Baca tulis : baik
8. Visuospasial : baik
9. Daya nilai :
- Kritis / normal
- Otomatis / spontan
- Terganggu
(ex : apa yang pasien lakukan jika mencium bau asap di dalam bioskop?)
G. Pengendalian impuls : baik
periksa dg cara obserasi dan wawancara (agresif verbal mengumpat, motorik
merusak barang/sexual/lainnya)
H. Reliabilitas : reliable/non-reliable/dibuat-buat/tdk dibuat-buat
1
I. Tilikan (insight) :4
VI. PENATALAKSANAAN
a. Farmakoterapi
- Fluoxetin 1x 20 mg
- Diazepam 10 mg / 12 jam
b. Non farmakoterapi :
VII. PROGNOSIS
1. Definisi
2. Epidemiologi
Gangguan depresif dapat terjadi pada semua umur, dengan riwayat keluarga
mengalami gangguan depresif, biasanya dimulai pada usia 15 dan 30 tahun. Usia paling
awal dikatakan 5-6 tahun sampai 50 tahun dengan rerata pada usia 30 tahun. Gangguan
depresif berat rata-rata dimulai pada usia 40 tahun (20-50 tahun). Epidemiologi ini tidak
tergantung ras dan tak ada korelasinya dengan spasienioekonomi. Perempuan juga dapat
mengalami depresi pasca melahirkan anak. Beberapa orang mengalami gangguan depresif
musiman, di negara barat biasanya pada musim dingin. Gangguan depresif ada yang
merupakan bagian gangguan bipolar (dua kutub: kutub yang satu gangguan depresif,
kutub lainnya mania).
Gangguan depresif berat adalah suatu gangguan dengan prevalensi seumur hidup
kira-kira 15%, pada perempuan mungkin sampai 25%. Perempuan mempunyai
kecenderungan dua kali lebih besar mengalami gangguan depresif daripada laki-laki.
3. Etiologi
a. Faktor Organobiologi
Amin Biogenik. Norepinefrin dan serotonin adalah dua neurotransmitter yang paling
terlibat dalam patofisiologi gangguan mood.
Norepinefrin. Penurunan regulasi reseptor beta adrenergik dan respon klinik anti
depresan mungkin merupakan peran langsung sistem noradrenergik dalam depresi.
b. Faktor Genetika
Data genetik menyatakan bahwa sanak saudara derajat pertama dari penderita
gangguan depresi berat kemungkinan 1,5 sampai 2,5 kali lebih besar daripada sanak
saudara derajat pertama subyek kontrol untuk penderita gangguan. Penelitian terhadap
anak kembar menunjukkan angka kesesuaian pada kembar monozigotik adalah kira-kira
50 %, sedangkan pada kembar dizigotik mencapai 10 sampai 25 %.3
c. Faktor psikologi
Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan, suatu pengamatan klinis yang telah lama
direplikasi bahwa peristiwa kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering mendahului
episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya, hubungan tersebut telah
dilaporkan untuk pasien dengan gangguan depresi berat. Data yang paling mendukung
menyatakan bahwa peristiwa kehidupan paling berhubungan dengan perkembangan
depresi selanjutnya adalah kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun. Stressor
lingkungan yang paling berhubungan dengan onset satu episode depresi adalah
kehilangan pasangan. Faktor risiko lain adalah kehilangan pekerjaan dimana orang yang
keluar dari
pekerjaannya beresiko 3 kali lebih besar untuk timbulnya gejala dibandingkan yang
bekerja.3
4. Diagnosis
5. Klasifikasi
6. Penatalaksanaan
Tujuan tatalaksana:
o Keselamatan pasien harus terjamin
o Kelengkapan evaluasi diagnpasientik pasien harus dilaksanakan
o Rencana terapi bukan hanya untuk gejala, tetapi kesehatan jiwa pasien ke depan juga
harus diperhatikan.
o Terapi harus dapat menurunkan banyaknya stressor berat dalam kehidupan pasien.3
1) Rawat inap
Indikasi: kebutuhan untuk prpasienedur diagnpasientik, resiko untuk bunuh diri dan
melakukan pembunuhan, dan berkurangnya kemampuan pasien secara menyeluruh
untuk asupan makanan dan tempat perlindungan. Riwayat gejala berulang dan
hilangnya system dukungan terhadappasien juga merupakan indikasi rawat inap.
2) Terapi keluarga
2
Tidak umum digunakan sebagai terapi primer untuk gangguan depresi, tetapi
meningkatkan bukti klinis dapat membantu pasien dengan gangguan mood untuk
mengurangi dan menghadapi stress dan untuk mengurangi adanya kekambuhan.
Pada farmakoterapi digunakan obat anti depresan, dimana anti depresan dibagi dalam
beberapa golongan yaitu:6
1. Golongan trisiklik, seperti : amitryptylin, imipramine, clomipramine dan opipramol.
2. Golongan tetrasiklik, seperti : maproptiline, mianserin dan amoxapine.
3. Mono-Amine-Oxydase Inhibitor (MAOI) seperti : moclobemide.
4. Antidepresan atipikal, seperti : trazodone, tianeptine dan mirtazepine.
5. Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitor (SSRI), seperti : sertraline, paroxetine,
fluvoxamine, fluxetine dan citalopram.6
2
-
2
2