Oleh :
Inri N R I Mantiri
17014101308
Pembimbing :
Prof. dr. B. H. R. Kairupan, SpKJ (K)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M.M
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Manado, 9 Februari 1985
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan terakhir : SMK (Tamat)
Pekerjaan : Tidak ada
Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia
Agama : Islam
Alamat sekarang : Kelurahan Maasing lingkungan II, Tuminting
Tanggal kontrol : 14 Maret 2018
Cara MRS : Pasien diantar oleh keluarga
Tanggal pemeriksaan : 16 Maret 2018
Tempat pemeriksaan : Rumah pasien di Maasing lingkungan II Tuminting
No. Telepon : 081242257xxx
A. Keluhan utama
Mendengar bisikan-bisikan.
2
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke RSJ.Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado pada tanggal 14 Maret
2018 diantar oleh kakaknya untuk mengambil obat dengan keluhan pasien mendengar
bisikan-bisikan, marah-marah, berteriak, mengamuk, serta berusaha memukul anggota
keluarga jika tidak meminum obat.
Dari anamnesis, pasien mengatakan mendengar suara-suara bisikan dan bunyi-bunyi
yang dirasakan sangat mengganggu sehingga membuat pasien marah, mengamuk,
berteriak dan kadang berusaha memukul anggota keluarga. Pasien juga akan merasa
sangat marah jika mendengar suara gaduh dari drumband sekolah yang berlokasi di
sebelah rumah pasien. Menurut pasien, amarah yang dirasakan berasal dari perut dan
untuk meredakan amarah tersebut pasien akan dipaksa minum obat oleh keluarga
sehingga jadwal minum obat pasien kacau. Pasien juga mengeluh susah tidur dan hanya
berbaring di tempat tidur sampai pagi, kecuali jika pasien merasa sangat lelah.
Pasien juga mengaku kadang tidak mengonsumsi obat dengan teratur. Keluarga
sering memaksa pasien untuk minum obat tetapi pasien mengatakan bahwa ia hanya
membutuhkan kopi dan tidak membutuhkan obat-obatan dari dokter.
Menurut kakak pasien, pasien sering mudah marah dan bicara kacau sehingga
membuat keluarga pasien memaksa pasien untuk mengonsumsi obatnya.
3
Pada awalnya keluarga mengira keadaan ini hanya akan berlangsung sementara tetapi
perilaku pasien tidak membaik dan cenderung memburuk membuat keluarga
memutuskan untuk membawa pasien diperiksakan ke dokter.
Sejak tahun 2008 pasien pun pertama kalinya dirawat inap di RS. Prof. Dr. V. L.
Ratumbuysang Manado dan menjalani pengobatan rutin. Pasien datang dengan diantar
keluarganya dengan keluhan pasien lebih sering mendengar suara-suara aneh sehingga
membuatnya marah-marah, berteriak dan mengamuk. Pasien beberapa kali mencoba
lari dari Rumah sakit sehingga pasien diikat oleh petugas.
Pada tahun 2010, gejala yang dirasakan oleh pasien sudah mulai membaik. Pasien
juga diterima bekerja sebagai cleaning service di sebuah hotel. Tetapi pasien kemudian
lupa untuk meminum obat dan membuat pasien kembali sering marah-marah dan
berhenti dari pekerjaannya. Pasien kemudian hanya dirawat di rumah oleh keluarga.
4
C. Riwayat masa kanak pertengahan (usia 4-11 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sebagai anak yang aktif. Pada usia 6 tahun
pasien masuk sekolah SD di Madrasah Tuminting. Saat di sekolah pasien selalu naik
kelas tepat waktu. Pasien tidak pernah mengeluh kesulitan dalam belajar maupun
bergaul di sekolah. Pasien bersekolah sampai tamat.
5
lupa untuk meminum obat dan membuat pasien kembali mendengar bisikan-bisikan
suara aneh yang membuat pasien marah, berteriak, hingga memberontak di tempat
pasien bekerja yang membuat pasien diberhentikan dari pekerjaannya. Pasien pernah
berkelahi dengan teman sekerjanya karena pasien mengatakan temannya
membicarakan hal yang buruk tentang dirinya. Pasien merasa kecewa karena walaupun
dia berjanji tidak akan memberontak lagi di tempat kerja tetapi pasien tetap tidak
diterima kembali di tempatnya berkerja.
Bedasarkan keterangan keluarga, pasien tidak pernah dipaksa untuk bekerja tapi
hal tersebut dilakukan berdasarkan keinginan pasien sendiri untuk membantu mencari
penghasilan tambahan untuk keluarganya. Berdasarkan keterangan kakak pasien, sejak
kecil sampai sekarang, pasien suka marah-marah jika keinginannya tidak dipenuhi. Apa
yang diinginkan pasien, harus bisa dia dapatkan.
3. Riwayat Militer
Pasien tidak memilki riwayat ikut dalam kemiliteran/ ketentaraan. Pasien sejak
kecil suka mencontoh cara berpakaian ayahnya. Saat diwaancara, pasien menggunakan
kaos berwarna hitam dengan celana panjang berwarna hitam. Berdasarkan keterangan
kakak pasien, tidak ada didikan keras dalam kehidupan pasien.
6
4. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah dari sekolah dasar/SD di SD Madrasah Tuminting, sekolah
menengah pertama/ SMP di SMP Madarasah Bailan, dan sekolah menengah atas/ SMA
di SMK Madrasah sampai tamat dengan nilai rata-rata. Pasien bergaul biasa dengan
teman-temannya, laki-laki maupun perempuan.
5. Keagamaan
Pasien beragama Islam. Pasien adalah seorang yang taat agama dan rajin
sembahyang. Sampai saat ini pasien masih aktif ke masjid, tetapi jika pasien tidak
meminum obat dengan teratur pasien akan marah dengan suara masjid dari penguat
suara dan menjadi tidak ingin sembahyang di masjid.
6. Aktivitas Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga pasien baik. Berdasarkan keterangan kakak
pasien, dalam berhubungan dengan teman-temannya, pasien merupakan orang yang
baik. Namun pasien pernah marah kepada kakak iparnya hingga berusaha memukulnya
hanya karena kakak iparnya bersin dan dianggap pasien sangat mengganggu. Pasien
mengatakan, tetangga sekitar rumahnya suka membicarakan jelek tentang dirinya.
7. Situasi Hidup Sekarang
Pasien hidup bersama dengan kedua kakaknya perempuan yang sudah berkeluarga,
dua kakak ipar beserta dua keponakannya di kelurahan Maasing Tuminting. Pasien
tinggal di rumah permanen. Kakak pasien menjaga pasien selama pasien dirawat di RS.
V. L. Ratumbuysang Manado. Berdasarkan keterangan pasien, saat ini pasien tidak
bekerja, pasien hanya bergaul dengan teman-teman atau tetangga di lingkungan sekitar
pasien. Hubungan dengan lingkungan tetangga diakui baik, walaupun terkadang pasien
suka mengganggu orang-orang saat mabuk. Pasien masih dapat melakukan kegiatan
harian biasa seperti mandi, berpakaian, makan dan minum.
WC
Dapur
Ruang Makan
Kamar 3
7
Kamar 2
Ruang Tamu
Kamar 1
Warung
8. Riwayat Hukum
Pasien tidak terlibat dengan pelanggaran hukum sampai saat ini.
9. Riwayat Psikoseksual
Pasien tertarik pada lawan jenis seksual. Pasien mengatakan bahwa pasien
pernah menjalin hubungan dengan teman perempuannya selama kurang lebih 2 tahun
namun hubungan mereka berakhir karena pacarnya sudah bersama dengan orang lain
saat pasien mengikuti jamaah tabligh di Gorontalo.
G. Riwayat Keluarga
Berdasarkan keterangan kakak pasien, tidak ada riwayat gangguan psikiatri
dalam keluarga pasien. Pasien adalah anak kelima dari lima bersaudara. Berdasarkan
keterangan kakak pasien, pasien tidak ada masalah dengan ibu pasien, ayah pasien,
kakak-kakaknya dan anggota keluarga pasien lainnya.Tidak ada didikan keras dalam
keluarga pasien. Pasien juga mengatakan sayang kepada semua keluarganya.
8
H. Persepsi Pasien Tentang dirinya dan Kehidupannya
Pasien merasa bahwa dirinya sakit dan memerlukan terapi. Pasien merasa bahwa
orang-orang menjauhi dirinya karena takut padanya. Pasien juga sering mendengar
bisikan-bisikan dan membuat hidupnya tidak tenang.
Pasien mengatakan kakaknya yang ketiga adalah orang yang baik, sering menemani
pasien dibanding dengan anggota keluarga yang lainnya. Pasien juga merasa suasana
dalam keluarganya baik-baik saja.
Katerangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien
9
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (tanggal 16 Maret 2018)
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien adalah seorang laki-laki, usia 33 tahun, tampak sesuai umur, berkulit
sawo matang, rambut hitam. Berpakaian rapi dan bersih dengan kaos hitam dan
celana hitam, duduk sopan, ekspresi wajah wajar. Pasien juga melakukan kontak
mata dengan pemeriksa.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik. Pada waktu wawancara,
pasien duduk tenang. Pasien bisa merespon saat pemeriksa ucapkan salam. Pasien
kadang menghindari kontak mata. Selama wawancara pasien menjawab
pertanyaan, namun beberapa jawaban yang diberikan tidak sesuai pertanyaan dan
perlu dikonfirmasi dengan keluarga pasien.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien cukup kooperatif pada saat menjawab setiap pertanyaan dan perilaku
pasien sopan. Pasien cukup terbuka, namun saat ditanyakan beberapa pertanyaan
mengenai masa saat pasien mengikuti kegiatan jamaah tabligh di Gorontalo,
pasien tidak bersedia untuk bercerita dengan alasan tidak ingin mengingat masa
lalu.
C. Bicara
1. Kualitas : Spontan, volume sedang, suara jelas, artikulasi baik.
2. Kuantitas : Produktivitas cukup.
3. Hendaya berbahasa : Tidak ada hendaya berbahasa
D. Gangguan Persepsi
Saat dilakukan pemeriksaan pasien masih mengalami halusinasi auditorik. Pasien
mengaku bahwa ia masih mendengar suara-suara aneh yang tidak jelas.
10
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikiran : Asosiasi longgar (+)
2. Isi pikiran : Waham bizzare (+) pada tahun 2008 saat sekarang sudah tidak ada.
Pasien meyakini bahwa cincinnya memiliki kekuatan bisa melindungi
dirinya dari orang yang bermaksud jahat pada dirinya.
Waham paranoid (+) pada saat diwawancara. Pasien yakin bahwa
orang-orang di sekitarnya sering membicarakan tentang dia dan suara
drumband di sekolah sebelah rumahnya seperti mengejeknya.
11
b. Uji daya nilai : Baik. Pasien mengerti dan memahami bila menemukan uang
dijalan, ia harus mengembalikan uang tersebut ke pemiliknya.
9. Reliabilitas: Penjelasan yang diberikan pasien sebagian dapat dipercaya sebagian lagi
tidak, sehingga masih perlu konfirmasi dengan keluarga pasien.
10. Derajat tilikan: Derajat tilikan IV, dimana pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan
membutuhkan bantuan tetapi pasien tidak tahu dari mana faktor penyakitnya.
12