trauma
Manifestasi klinis:
Hsv: nyeri, mata fotofobia, visus menurun, mata
berair, mata merah.
Hzv: nyeri, badan terasa hangat dan
penglihatan berkurang.
Terapi :
a. iduxifiridin 1% tiap jam atau salep 0,5 %
diberikan setiap 4 jam
b. asiklovir salep 3 % tiap 4 jam
• Biasanya diawali dengan suatu rudapaksa pada
kornea oleh ranting pohon, daun, bagian tumbuh-
tumbuhan.
• Jamur penyebab:
fusarium, cephalocepharium, dan culvularia.
• Keluhan:
sakit mata hebat, mata berair, dan silau,
penglihatan menurun.
• Tanda:
infiltrat berhifa dan satelit ,biasanya disertai
cincin endotel dengan plaque
• Diagnosis dengan kerokan kornea+KOH 10%
Hifa
• Sebaiknya pasien dirawat dan diberi antijamur
(mis. Natamisin 5%) setiap 1-2 jam, serta obat
siklopleg
Etiologi : reaksi hipersensitivitas akibat alergi terhadap
tepung sari rumput rumputan dan antigen
Manifestasi klinis: gatal, fotofobia, sensasi benda
asing dan mata berair
Terapi: steroid topikal dan sistemik
Keratitis flikten
benjolan berwarna putih abu-abu pada lapisan
superfisial kornea
Keratokonjungtivitis sika
Keringnya permukaan korna dan konjungtiva
Keratitis numularis
infiltrat yang bundar berkelompok dan tepinya
berbatas tegas
Jaringan parut permanen
Ulkus kornea
Perforasi kornea
Glaukoma sekunder