Bismillah Status Ujian-Psikotik Akut Fix
Bismillah Status Ujian-Psikotik Akut Fix
Penguji:
dr. Frendy Ahdimar, Sp.KJ
Disusun oleh :
Raka Wibisono
2016730088
Dalam penulisan laporan ststus ujian ini, tidak lepas dari bantuan dan kemudahan
yang diberikan secara tulus dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada dr. Friendy Ahdimar, Sp.KJ sebagai dokter
penguji.
Dalam penulisan laporan status ujian ini tentu saja masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan status ujian ini.
Raka Wibisono
i
STATUS PSIKIATRIK
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.T
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jakarta Timur
Usia : 44 tahun
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Teknisi PT.M
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : Senin, 15 Maret 2021
Rujukan /datang sendiri/keluarga : Datang Bersama istri
Tanggal wawancara : Rabu, 16 Maret 2021
Diperiksa oleh : Raka Wibisono
1
Sifat Kenal : Akrab
Autoanamnesis:
Selasa, 16 Maret 2021, pukul 08.00 WIB, di Ruang Tunggu Poliklinik RS
Jiwa Islam Klender.
Alloanamnesis:
Selasa, 16 Maret 2021, pukul 13.00 WIB, dengan ibu kandung pasien via
telepon.
A. Keluhan Utama
Kalo gue, ini gue singkatin
Marah-marah dan mengamuk sejak 9 jam SMRS
gini aja.. tapi terserah lu
aja sreknya gimana
B. Riwayat Gangguan Sekarang
3 hari SMRS, menurut pengakuan istri pasien, pasien sering berbicara
sendiri. Hal yang dibicarakan mengenai Agama. Pasien berbicara sendiri
bukan dikarenakan mendengar bisikan, atau dikendalikan oleh kekuatan lain.
Keluhan ini muncul beberapa hari setelah menjadi penengah di dalam
pertengkaran antara adik dan kakaknya. Masalah yang terjadi adalah ibu
pasien yang sedang sakit dan banyak membutuhkan biaya untuk pengobatan
dan kebutuhan lain, namun kakak pasien sangat tidak peduli dengan ibunya.
Menurut istri pasien, yang selalu membiayai ibu pasien hanya adik pasien, dan
pasien sendiri. Aktivitas sosial pasien masih baik, dimana pasien masih dapat
berbincang-bincang dengan tetangganya. Karena sering berbicara sendiri
mengakibatkan tidur pasien terganggu (03.00-08.00). Pasien masih dapat
merawat diri sendiri, namun pasien tidak ingin pergi bekerja (GAF 60-51)
2 hari SMRS, keluhan berbicara sendiri semakin sering dan kacau.
Menurut pengakuan istri pasien, pasien masih dapat berbincang-bincang
dengan tetangganya, namun tetangganya merasa pembicaraan pasien tidak
nyambung. Pasien juga bersikap dingin terhadap anak-anaknya, namun
sebelum ada keluhan, pasien merupakan sosok bapak yang penyayang. Waktu
tidur pasien terganggu, karena pasien terus menerus berbicara terhadap orang-
2
orang yang berada di dekatnya, namun pasien masih dapat merawat diri
sendiri, dan tetap tidak ingin pergi bekerja (GAF 50-41)
9 jam SMRS, pasien pergi ke rumah ibunya tanpa berpamitan dengan
istrinya. Menurut keterangan istri pasien, pasien tiba di rumah ibunya pada
pukul 12 malam. Disana pasien bertengkar dengan kakaknya karena
permasalahan terkait biaya hidup ibu pasien, yang mana kakaknya masih tidak
mau ikut membantu dalam biaya hidup ibunya. Pasien merasa kesal, lalu
pasien mengamuk, marah-marah, berkata kotor dan emosi tidak terkontrol.
Perilaku tersebut membuat saudaranya takut, karena sebelumnya pasien tidak
pernah berperilaku seperti itu sehingga saudaranya segera menelpon istri
pasien. Setelah pertengkaran, pasien berperilaku aneh yaitu sering mondar-
mandir tanpa tujuan, pasien mengatakan ingin thawaf. Pembicaraan menjadi
semakin kacau sampai pasien menceritakan rahasia orang-orang yang sering
kali ia dengar ceritanya. (GAF 40-31)
3 jam SMRS, pasien dijemput oleh istrinya dari rumah orang tuanya.
Pasien masih saja terus berbicara sendiri, karena pasien marah-marah dan
mengamuk sehingga istri pasien meminta sepupu pasien untuk menemaninya
ke RSJI Klender (GAF 50-41) yang ini kayanya (GAF 40-31) menurut gue
Saat di RSJI Klender, pasien masih berbicara sendiri, dan isi
pembicaraan pasien mengenai ceramah tentang “Agama, hati nurani”, dan
pasien yakin dirinya sebagai artis terkenal dan yang sering muncul di TV. Saat
di Bangsal, pasien merasa gelisah dan sering memukul meja, juga
membenturkan badannya ke arah pintu karena pasien ingin pulang (GAF 30-
21).
3
b. Gangguan Medik
Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus sejak 1 tahun yang
lalu, dan tidak mengkonsumsi obat dari dokter, namun hanya
mengkonsumsi obat herbal.
4
4. Masa Kanak-Kanak Akhir dan Pubertas (11-18 tahun)
Pasien bersekolah di SMP Teknik Jakarta dan setelah itu melanjutkan
Pendidikan di STM 8 Cempaka Putih. Saat sekolah pasien tidak pernah
tinggal kelas, pasien mudah bergaul dan mempunyai banyak teman.
5. Masa Dewasa
a) Riwayat Pekerjaan
Saat ini pasien bekerja sebagai teknisi di PT.M. Pasien bekerja sejak
tahun 2010. Di lingkungan kerja tidak ada masalah dengan atasan, atau
pun rekan kerjanya. Sebelumnya pasien bekerja sebagai Biro
perjalanan pada tahun 2003-2008, pasien berhenti bekerja karena
perusahaan bangkrut.
b) Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah sejak tahun 2009 hingga sekarang. Hubungan
dengan istri terjalin harmonis, pasien sangat sayang dengan istrinya.
Pada tahun 2020, istri pasien berusaha untuk menggugurkan
kandungannya saat kehamilan anak ke 4. Hal ini disebabkan karena
masalah ekonomi.
5
e) Riwayat Militer
Pasien tidak pernah memiliki riwayat militer sebelumnya.
E. Riwayat Psikoseksual
Pasien mengalami pubertas seperti remaja pada umumnya. Pasien
memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Tidak pernah mengalami
penyiksaan seksual maupun penyimpangan seksual.
F. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 7 dari 9 bersaudara. Ayah pasien sudah meninggal
dunia dan ibu pasien sedang sakit yang tinggal dengan adiknya. Saat ini pasien
tinggal dengan istri, mertua dan keempat anaknya. Di keluarga tidak ada yang
mengalami gejala serupa.
6
G. Situasi Kehidupan Sosio-Ekonomi Sekarang
Pasien lahir dari keluarga yang sederhana, tinggal di rumah mertua. Ayah pasien
sudah meninggal, sekarang pasien bekerja untuk menghidupi kebutuhan
keluarganya dan ibunya.
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (16 Maret 2021 Pukul 10.00 WIB)
A. Deskripsi Umum
a. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 44 tahun tampak sesuai dengan usianya,
berambut hitam tidak rapi, bertubuh pendek dan tampak kurus. Saat dilakukan
wawancara, penampilan pasien memakai seragam RSJI Klender, tampak tidak
terawat. Kuku pasien tampak Panjang dan kotor.
Selama Wawancara :
Pasien tampak gelisah saat dilakukan wawancara, kontak mata dengan
pemeriksa kurang baik, mudah teralihkan perhatiannya oleh keadaan disekitar.
Pasien terkadang menjawab sesuai dengan pertanyaan pemeriksa dan
terkadang menjawab pertanyaan yang tidak berhubungan dengan topik yang
ditanyakan.
7
Sesudah Wawancara:
Pasien masih tampak gelisah, meminta ingin pulang dan tetap berbicara
sendiri.
D. Persepsi
a. Halusinasi
Auditorik : Tidak ada
Visual : Tidak ada
Taktil: : Tidak ada
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada
8
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
E. Pikiran
a. Proses Pikir
Asosiasi longgar : Ada
Flight of idea : Tidak ada
Inkoheren : Tidak ada
Sirkumstansial : Tidak ada
Tangensial : Tidak ada
Neologisme : Tidak ada
b. Isi Pikir
Waham
- Waham bizzare : tidak ada
- Waham sistematik : tidak ada
- Waham nihilistik : tidak ada
- Waham somatik : tidak ada
- Waham paranoid
Waham kebesaran : Ada (Pasien merasa yakin bahwa
dirinya adalah artis dan terkenal)
Waham kejaran : tidak ada
Waham rujukan : tidak ada
Waham dikendalikan
Tought Withdrawal : tidak ada
Tought Insertion : tidak ada
Tought Broadcasting : tidak ada
Tought Control : tidak ada
9
Tought Echo : tidak ada
- Waham cemburu : tidak ada
- Erotomania : tidak ada
10
4. Kemampuan Membaca dan Menulis
Kemampuan membaca dan menulis baik, pasien dapat menulis nama lengkap
pasien dan dapat membaca tulisan tersebut dengan baik, selain itu pasien dapat
menuliskan “pejamkan mata anda” dan membaca serta melakukan perintah yang
telah dibaca.
5. Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambar segilima berhimpit.
6. Pikiran Abstrak
Pasien dapat mejawab persamaan antara apel dengan jeruk Ketika ditanya. Pasien
menjawab “ Sama-sama buah.”
7. Kemampuan Informasi dan Intelegensi
Baik, pasien mengetahui presiden Indonesia sekarang. Pasien menjawab,
“Presiden bapak Jokowi”
G. Pengendalian Impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik.
H. Daya Nilai
Daya nilai sosial : Baik (pasien mengatahui bahwa memukul seseorang
merupakan tindakan yang tidak baik)
Uji daya nilai : Baik (apabila pasien menemukan dompet berisi uang di jalan,
akan diberikan ke kantor polisi).
J. Tilikan
Tilikan Derajat 1: Pasien menyangkal total mengenai penyakitnya.
11
K. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya.
12
Gerakan : Normal
Bentuk pupil : Isokor
Refleks cahaya : +/+
Motorik
Tonus : dalam batas normal
Kekuatan : dalam batas normal
Koordinasi : dalam batas normal
Refleks : dalam batas normal
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Tn. T, laki – laki, usia 44 tahun, agama
Islam, suku Betawi, tinggal di Jakarta Timur. Pasien datang ke RSJI Klender
diantar oleh istri dan sepupunya dengan keluhan marah-marah dan mengamuk
sejak 9 jam SMRS. Hal tersebut terjadi karena pasien bertengkar dengan
kakaknya karena permasalahan terkait biaya hidup ibu pasien, yang mana
kakaknya masih tidak mau ikut membantu dalam biaya hidup ibunya. Pasien
merasa kesal, lalu pasien mengamuk, marah-marah, berkata kotor dan emosi
tidak terkontrol.
Pasien berperilaku aneh yaitu sering berbicara sendiri yang berisi tentang
agama sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien tidak mendengar bisikan-
bisikan dan tidak merasa dikendalikan oleh kekuatan lain. Sebelumnya terjadi
pertengkaran dengan saudara pasien mengenai biaya pengobatan dan kebutuhan
lain ibunya. Pasien menjadi tidak ingin bekerja, tidur terganggu.
Semakin hari, keluhan berbicara sendiri semakin sering dan kacau. Sehingga
tetangganya merasa pembicaraan pasien tidak nyambung. Pasien bersikap dingin
terhadap anaknya. Saat berada di RS, pasien yakin dirinya sebagai artis terkenal
dan yang sering muncul di TV.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien laki-laki, tampak tidak
terawat. Kuku pasien tampak panjang dan kotor. Saat wawancara perilaku pasien
tampak gelisah, kontak mata kurang baik, mudah teralihkan perhatiannya. Sikap
13
terhadap pemeriksa tidak kooperatif. Pasien banyak berbicara, kualitas
pembicaraan kurang baik, volume sedang, irama teratur, tidak lancar dan
kecepatan cukup. Mood labil, afek labil, dan terdapat ketidakserasian afek. Tidak
terdapat gangguan persepsi. Terdapat gangguan pada proses pikir yaitu asosiasi
longgar dan gangguan isi pikir ditemukan adanya waham kebesaran. RTA
terganggu dan tilikan derajat 1. Status internis dan neurologis dalam batas
normal.
VI. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
Tidak ada
2. Psikologik
Gangguan Perilaku : Gelisah, berbicara sendiri
Emosi : Mood Labil, afek labil, dan tidak serasi.
Gangguan persepsi : Tidak ada
Gangguan pikir : Isi pikir terdapat waham kebesaran, proses
pikir terdapat asosiasi longgar
Gangguan kognisi : Konsentrasi dan perhatian kurang baik.
RTA terganggu dan tilikan derajat 1.
3. Lingkungan dan faktor sosial
Masalah dengan “primary support group” (keluarga).
- Pertengkaran dengan saudaranya mengenai biaya pengobatan
dan biaya hidup ibunya.
AKSIS I
14
Pada pemeriksaan status internus dan neurologikus tidak ditemukan kelainan
Gangguan Medis Umum yang secara fisiologis menimbulkan disfungsi otak
serta mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita saat ini sehingga Gangguan
Mental Organik (F00 – F09) dapat disingkirkan.
Berdasarkan anamnesis tidak terdapat riwayat penggunaan zat-zat
psikoaktif (NAPZA) sehingga Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Psikoaktif (F10 – F19) dapat disingkirkan.
15
“polimorfik” = beraneka-ragam dan berubah
cepat, atau “schizophrenia-like” = gejala
skizofrenik yang khas); Terpenuhi
(c) Adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu
ada, sehingga dispesifikasi dengan karakter ke
5; .x0=Tanpa penyerta stress akut; .x1=Dengan
penyerta stress akut). Kesulitan atau problem
yang berkepanjangan tidak boleh dimasukkan Terpenuhi
sebagai sumber stress dalam konteks ini;
(d) Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan
berlangsung;
Terpenuhi
16
AKSIS III (Kondisi medis umum)
Tidak ada kelainan fisik dan cacat bawaan yang ditemukan. Terdapat riwayat
Diabetes Melitus pada pasien.
IX. PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
- Risperidon 2 x 2 mg
Nonfarmakoterapi
17
- Memberikan ke pasien nasihat-nasihat agar selalu berfikiran positif
- Edukasi keluarga pasien terkait penyakit yang dialami pasien saat
ini
- Edukasi keluarga agar selalu mendukung pasien dalam pengobatan
- Edukasi keluarga pasien agar menyelesaikan masalah perselisihan,
dan menjalin hubungan harmonis dalam keluarga
- Edukasi pasien untuk rutin minum obat
- Edukasi pasien dan keluarga untuk rutin kontrol kembali jika
pasien sudah diperbolehkan rawat jalan.
X. PROGNOSIS
Faktor Baik Buruk
18