Anda di halaman 1dari 20

STATUS UJIAN

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT

Penguji:
dr. Frendy Ahdimar, Sp.KJ

Disusun oleh :
Raka Wibisono

2016730088

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PERIODE 22 FEBRUARI 2021 – 21 MARET 2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya Status Ujian ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan
Status Ujian ini disusun sebagai salah satu tugas akhir kepaniteraan klinik stase
Psikiatri Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta di
RS Jiwa Islam Klender.

Dalam penulisan laporan ststus ujian ini, tidak lepas dari bantuan dan kemudahan
yang diberikan secara tulus dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada dr. Friendy Ahdimar, Sp.KJ sebagai dokter
penguji.

Dalam penulisan laporan status ujian ini tentu saja masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan status ujian ini.

Akhirnya, dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil ‘alamin laporan status ujian


ini telah selesai dan semoga bermanfaat bagi semua pihak serta semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan dengan balasan yang terbaik, Aamiin Ya Robbal Alamin.

Jakarta, 18 Maret 2021

Raka Wibisono

i
STATUS PSIKIATRIK

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.T
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jakarta Timur
Usia : 44 tahun
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Teknisi PT.M
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : Senin, 15 Maret 2021
Rujukan /datang sendiri/keluarga : Datang Bersama istri
Tanggal wawancara : Rabu, 16 Maret 2021
Diperiksa oleh : Raka Wibisono

II. ANAMNESIS PSIKIATRI


Data diperoleh dari autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 16 Maret
2021 di bangsal Rumah Sakit Jiwa Islam Klender dan alloanamnesis dengan Istri
pasien (Ny. G) melalui Via telpon pada tanggal 16 Maret 2021.
Nama : Ny. G
Alamat : Jakarta Timur
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Umur : 37
Agama : Islam
Hubungan : Istri
Lama Kenal : Sejak tahun 2003

1
Sifat Kenal : Akrab
 Autoanamnesis:
Selasa, 16 Maret 2021, pukul 08.00 WIB, di Ruang Tunggu Poliklinik RS
Jiwa Islam Klender.
 Alloanamnesis:
Selasa, 16 Maret 2021, pukul 13.00 WIB, dengan ibu kandung pasien via
telepon.

A. Keluhan Utama
Kalo gue, ini gue singkatin
Marah-marah dan mengamuk sejak 9 jam SMRS
gini aja.. tapi terserah lu
aja sreknya gimana
B. Riwayat Gangguan Sekarang
3 hari SMRS, menurut pengakuan istri pasien, pasien sering berbicara
sendiri. Hal yang dibicarakan mengenai Agama. Pasien berbicara sendiri
bukan dikarenakan mendengar bisikan, atau dikendalikan oleh kekuatan lain.
Keluhan ini muncul beberapa hari setelah menjadi penengah di dalam
pertengkaran antara adik dan kakaknya. Masalah yang terjadi adalah ibu
pasien yang sedang sakit dan banyak membutuhkan biaya untuk pengobatan
dan kebutuhan lain, namun kakak pasien sangat tidak peduli dengan ibunya.
Menurut istri pasien, yang selalu membiayai ibu pasien hanya adik pasien, dan
pasien sendiri. Aktivitas sosial pasien masih baik, dimana pasien masih dapat
berbincang-bincang dengan tetangganya. Karena sering berbicara sendiri
mengakibatkan tidur pasien terganggu (03.00-08.00). Pasien masih dapat
merawat diri sendiri, namun pasien tidak ingin pergi bekerja (GAF 60-51)
2 hari SMRS, keluhan berbicara sendiri semakin sering dan kacau.
Menurut pengakuan istri pasien, pasien masih dapat berbincang-bincang
dengan tetangganya, namun tetangganya merasa pembicaraan pasien tidak
nyambung. Pasien juga bersikap dingin terhadap anak-anaknya, namun
sebelum ada keluhan, pasien merupakan sosok bapak yang penyayang. Waktu
tidur pasien terganggu, karena pasien terus menerus berbicara terhadap orang-

2
orang yang berada di dekatnya, namun pasien masih dapat merawat diri
sendiri, dan tetap tidak ingin pergi bekerja (GAF 50-41)
9 jam SMRS, pasien pergi ke rumah ibunya tanpa berpamitan dengan
istrinya. Menurut keterangan istri pasien, pasien tiba di rumah ibunya pada
pukul 12 malam. Disana pasien bertengkar dengan kakaknya karena
permasalahan terkait biaya hidup ibu pasien, yang mana kakaknya masih tidak
mau ikut membantu dalam biaya hidup ibunya. Pasien merasa kesal, lalu
pasien mengamuk, marah-marah, berkata kotor dan emosi tidak terkontrol.
Perilaku tersebut membuat saudaranya takut, karena sebelumnya pasien tidak
pernah berperilaku seperti itu sehingga saudaranya segera menelpon istri
pasien. Setelah pertengkaran, pasien berperilaku aneh yaitu sering mondar-
mandir tanpa tujuan, pasien mengatakan ingin thawaf. Pembicaraan menjadi
semakin kacau sampai pasien menceritakan rahasia orang-orang yang sering
kali ia dengar ceritanya. (GAF 40-31)
3 jam SMRS, pasien dijemput oleh istrinya dari rumah orang tuanya.
Pasien masih saja terus berbicara sendiri, karena pasien marah-marah dan
mengamuk sehingga istri pasien meminta sepupu pasien untuk menemaninya
ke RSJI Klender (GAF 50-41) yang ini kayanya (GAF 40-31) menurut gue
Saat di RSJI Klender, pasien masih berbicara sendiri, dan isi
pembicaraan pasien mengenai ceramah tentang “Agama, hati nurani”, dan
pasien yakin dirinya sebagai artis terkenal dan yang sering muncul di TV. Saat
di Bangsal, pasien merasa gelisah dan sering memukul meja, juga
membenturkan badannya ke arah pintu karena pasien ingin pulang (GAF 30-
21).

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


a. Psikiatrik
Tidak ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya. Pasien tidak pernah
ke psikiater atau dirawat di Rumah Sakit Jiwa.

3
b. Gangguan Medik
Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus sejak 1 tahun yang
lalu, dan tidak mengkonsumsi obat dari dokter, namun hanya
mengkonsumsi obat herbal.

c. Penggunaan Alkohol dan NAPZA


Pasien tidak pernah konsumsi minuman beralkohol ataupun obat-
obatan terlarang. Namun pasien merokok sejak SD hingga saat ini.

Kalo gue ini ngga gue masukin disini rakk


D. Riwayat Pramorbid
soalnya bukan golongan alkohol atau napza
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal.
Pasien lahir dari pernikahan yang sah. Pasien adalah anak ketujuh dari
Sembilan bersaudara. Selama kehamilan, ibu pasien dalam kondisi sehat
baik fisik maupun psikis. Pasien lahir cukup bulan dan dilahirkan secara
normal dibantu oleh bidan.

2. Masa Kanak-Kanak Awal (0-3 tahun)


Pasien dirawat oleh kedua orang tuanya. Pasien tumbuh dan
berkembang seperti anak lain sesuai dengan usianya. Pasien tidak pernah
mengalami kekerasan maupun kurangnya kasih sayang dari kedua orang
tuanya. Pasien merupakan anak yang aktif.

3. Masa Kanak-Kanak Pertengahan (3-11 tahun)


Pasien tumbuh dan berkembang sesuai anak seusianya. Di sekolah
pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien juga berteman di
sekolah dengan baik. Pasien bersekolah di SD Slamet Riyadi tidak pernah
tinggal kelas, ataupun memiliki masalah di sekolah.

4
4. Masa Kanak-Kanak Akhir dan Pubertas (11-18 tahun)
Pasien bersekolah di SMP Teknik Jakarta dan setelah itu melanjutkan
Pendidikan di STM 8 Cempaka Putih. Saat sekolah pasien tidak pernah
tinggal kelas, pasien mudah bergaul dan mempunyai banyak teman.

5. Masa Dewasa
a) Riwayat Pekerjaan
Saat ini pasien bekerja sebagai teknisi di PT.M. Pasien bekerja sejak
tahun 2010. Di lingkungan kerja tidak ada masalah dengan atasan, atau
pun rekan kerjanya. Sebelumnya pasien bekerja sebagai Biro
perjalanan pada tahun 2003-2008, pasien berhenti bekerja karena
perusahaan bangkrut.

b) Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah sejak tahun 2009 hingga sekarang. Hubungan
dengan istri terjalin harmonis, pasien sangat sayang dengan istrinya.
Pada tahun 2020, istri pasien berusaha untuk menggugurkan
kandungannya saat kehamilan anak ke 4. Hal ini disebabkan karena
masalah ekonomi.

c) Riwayat Agama/Kehidupan Beragama


Pasien beragama Islam sejak lahir hingga sekarang. Pasien sering
menonton acara ceramah di youtube sejak 1 bulan terakhir.

d) Riwayat Aktivitas Sosial


Sejak kecil hingga sekarang pasien mudah bergaul dan memiliki
banyak teman. Pasien sering menerima keluh kesah dari teman-
temannya. Pasien akrab dengan tetangga sekitar.

5
e) Riwayat Militer
Pasien tidak pernah memiliki riwayat militer sebelumnya.

f) Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien tidak pernah memiliki riwayat pelanggaran hukum sebelumnya.

E. Riwayat Psikoseksual
Pasien mengalami pubertas seperti remaja pada umumnya. Pasien
memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Tidak pernah mengalami
penyiksaan seksual maupun penyimpangan seksual.

F. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 7 dari 9 bersaudara. Ayah pasien sudah meninggal
dunia dan ibu pasien sedang sakit yang tinggal dengan adiknya. Saat ini pasien
tinggal dengan istri, mertua dan keempat anaknya. Di keluarga tidak ada yang
mengalami gejala serupa.

Laki-laki Perempuan Pasien Meninggal Tinggal Serumah

6
G. Situasi Kehidupan Sosio-Ekonomi Sekarang
Pasien lahir dari keluarga yang sederhana, tinggal di rumah mertua. Ayah pasien
sudah meninggal, sekarang pasien bekerja untuk menghidupi kebutuhan
keluarganya dan ibunya.

H. Mimpi, Fantasi, dan Nilai-Nilai


Pasien jarang bermimpi buruk. Tidak ada fantasi dan nilai-nilai yang aneh dari
pasien.

III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (16 Maret 2021 Pukul 10.00 WIB)

A. Deskripsi Umum
a. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 44 tahun tampak sesuai dengan usianya,
berambut hitam tidak rapi, bertubuh pendek dan tampak kurus. Saat dilakukan
wawancara, penampilan pasien memakai seragam RSJI Klender, tampak tidak
terawat. Kuku pasien tampak Panjang dan kotor.

b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


 Sebelum Wawancara :
Pasien tidur di kursi.

 Selama Wawancara :
Pasien tampak gelisah saat dilakukan wawancara, kontak mata dengan
pemeriksa kurang baik, mudah teralihkan perhatiannya oleh keadaan disekitar.
Pasien terkadang menjawab sesuai dengan pertanyaan pemeriksa dan
terkadang menjawab pertanyaan yang tidak berhubungan dengan topik yang
ditanyakan.

7
 Sesudah Wawancara:
Pasien masih tampak gelisah, meminta ingin pulang dan tetap berbicara
sendiri.

c. Sikap terhadap Pemeriksa


Pasien tidak kooperatif terhadap pemeriksa, kontak mata dengan pemeriksa
kurang baik.
B. Pembicaraan
a. Kuantitas : Logore
b. Kualitas : Kurang baik
c. Volume : Sedang
d. Irama : Teratur
e. Kelancaran : Tidak lancar, artikulasi kurang jelas
f. Kecepatan : Cukup
g. Gangguan bicara: Tidak ada afasia maupun disartria

C. Mood dan Afek


a. Mood : Labil
b. Afek : Labil
c. Keserasian : Tidak Serasi

D. Persepsi
a. Halusinasi
 Auditorik : Tidak ada
 Visual : Tidak ada
 Taktil: : Tidak ada
 Olfaktorik : Tidak ada
 Gustatorik : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada

8
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada

E. Pikiran
a. Proses Pikir
 Asosiasi longgar : Ada
 Flight of idea : Tidak ada
 Inkoheren : Tidak ada
 Sirkumstansial : Tidak ada
 Tangensial : Tidak ada
 Neologisme : Tidak ada

b. Isi Pikir
 Waham
- Waham bizzare : tidak ada
- Waham sistematik : tidak ada
- Waham nihilistik : tidak ada
- Waham somatik : tidak ada
- Waham paranoid
 Waham kebesaran : Ada (Pasien merasa yakin bahwa
dirinya adalah artis dan terkenal)
 Waham kejaran : tidak ada
 Waham rujukan : tidak ada
 Waham dikendalikan
Tought Withdrawal : tidak ada
Tought Insertion : tidak ada
Tought Broadcasting : tidak ada
Tought Control : tidak ada

9
Tought Echo : tidak ada
- Waham cemburu : tidak ada
- Erotomania : tidak ada

 Obsesi : (-) Tidak ada


 Kompulsi : (-) Tidak ada
 Fobia : (-) Tidak ada

F. Sensorium dan Kognisi


1. Kesadaran : E4V5M6 Compos Mentis

2. Orientasi dan daya ingat


a. Orientasi
 Waktu: baik, pasien dapat menyebutkan hari, bulan, dan tahun saat
dilakukan wawancara.
 Tempat: baik, pasien mengetahui Ia sedang berada di RSJI Klender.
 Orang: baik, pasien mengetahui Ia sedang diwawancara oleh dokter
muda dan pasien mengetahui ada pasien-pasien lain dan perawat di
sekitarnya.
b. Daya Ingat
 Segera: baik, pasien dapat menyebutkan tiga benda yang baru saja
pemeriksa sebutkan (Bola, Melati, Kursi).
 Pendek: baik, pasien dapat mengingat menu sarapan tadi pagi.
 Panjang: baik, pasien dapat mengingat tanggal pernikahan.
3. Konsentrasi dan Perhatian
Konsentrasi kurang baik, saat dilakukan seven serial test oleh pemeriksa pasien
tidak dapat menjawab dengan benar (97, tidak tahu). Pasien mudah terdistraksi,
namun dapat mengeja D-U-N-I-A dan mengeja dari belakang A-I-D-U-N.

10
4. Kemampuan Membaca dan Menulis
Kemampuan membaca dan menulis baik, pasien dapat menulis nama lengkap
pasien dan dapat membaca tulisan tersebut dengan baik, selain itu pasien dapat
menuliskan “pejamkan mata anda” dan membaca serta melakukan perintah yang
telah dibaca.

5. Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambar segilima berhimpit.

6. Pikiran Abstrak
Pasien dapat mejawab persamaan antara apel dengan jeruk Ketika ditanya. Pasien
menjawab “ Sama-sama buah.”
7. Kemampuan Informasi dan Intelegensi
Baik, pasien mengetahui presiden Indonesia sekarang. Pasien menjawab,
“Presiden bapak Jokowi”
G. Pengendalian Impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik.

H. Daya Nilai
 Daya nilai sosial : Baik (pasien mengatahui bahwa memukul seseorang
merupakan tindakan yang tidak baik)
 Uji daya nilai : Baik (apabila pasien menemukan dompet berisi uang di jalan,
akan diberikan ke kantor polisi).

I. Reality Testing Ability (RTA)


RTA terganggu.

J. Tilikan
Tilikan Derajat 1: Pasien menyangkal total mengenai penyakitnya.

11
K. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Status Internis
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda vital
 Tekanan darah : 110/90 mmHg
 Nadi : 85 x/menit regular
 Respirasi : 20 x/menit
 Suhu : 36,5 0C
 Kepala : Normochepal
 Thorax
 Paru : Simetris, vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
 Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen : supel, bising usus (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Ekstremitas : Hangat, sianosis (-), edema (-), capillary refill time <
2 detik.
2. Status neurologis
 Gangguan rangsang meningeal: tidak ada
 Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal:
- Tremor tangan: tidak ada
- Akatisia: tidak ada
- Bradikinnesia: tidak ada
- Cara berjalan: normal
- Keseimbangan: normal
- Rigiditas: tidak ada
 Mata

12
 Gerakan : Normal
 Bentuk pupil : Isokor
 Refleks cahaya : +/+
 Motorik
 Tonus : dalam batas normal
 Kekuatan : dalam batas normal
 Koordinasi : dalam batas normal
 Refleks : dalam batas normal

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Tn. T, laki – laki, usia 44 tahun, agama
Islam, suku Betawi, tinggal di Jakarta Timur. Pasien datang ke RSJI Klender
diantar oleh istri dan sepupunya dengan keluhan marah-marah dan mengamuk
sejak 9 jam SMRS. Hal tersebut terjadi karena pasien bertengkar dengan
kakaknya karena permasalahan terkait biaya hidup ibu pasien, yang mana
kakaknya masih tidak mau ikut membantu dalam biaya hidup ibunya. Pasien
merasa kesal, lalu pasien mengamuk, marah-marah, berkata kotor dan emosi
tidak terkontrol.
Pasien berperilaku aneh yaitu sering berbicara sendiri yang berisi tentang
agama sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien tidak mendengar bisikan-
bisikan dan tidak merasa dikendalikan oleh kekuatan lain. Sebelumnya terjadi
pertengkaran dengan saudara pasien mengenai biaya pengobatan dan kebutuhan
lain ibunya. Pasien menjadi tidak ingin bekerja, tidur terganggu.
Semakin hari, keluhan berbicara sendiri semakin sering dan kacau. Sehingga
tetangganya merasa pembicaraan pasien tidak nyambung. Pasien bersikap dingin
terhadap anaknya. Saat berada di RS, pasien yakin dirinya sebagai artis terkenal
dan yang sering muncul di TV.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien laki-laki, tampak tidak
terawat. Kuku pasien tampak panjang dan kotor. Saat wawancara perilaku pasien
tampak gelisah, kontak mata kurang baik, mudah teralihkan perhatiannya. Sikap

13
terhadap pemeriksa tidak kooperatif. Pasien banyak berbicara, kualitas
pembicaraan kurang baik, volume sedang, irama teratur, tidak lancar dan
kecepatan cukup. Mood labil, afek labil, dan terdapat ketidakserasian afek. Tidak
terdapat gangguan persepsi. Terdapat gangguan pada proses pikir yaitu asosiasi
longgar dan gangguan isi pikir ditemukan adanya waham kebesaran. RTA
terganggu dan tilikan derajat 1. Status internis dan neurologis dalam batas
normal.
VI. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
Tidak ada
2. Psikologik
 Gangguan Perilaku : Gelisah, berbicara sendiri
 Emosi : Mood Labil, afek labil, dan tidak serasi.
 Gangguan persepsi : Tidak ada
 Gangguan pikir : Isi pikir terdapat waham kebesaran, proses
pikir terdapat asosiasi longgar
 Gangguan kognisi : Konsentrasi dan perhatian kurang baik.
 RTA terganggu dan tilikan derajat 1.
3. Lingkungan dan faktor sosial
 Masalah dengan “primary support group” (keluarga).
- Pertengkaran dengan saudaranya mengenai biaya pengobatan
dan biaya hidup ibunya.

VII. FORMULASI DIAGNOSIS


Berdasarkan riwayat penyakit pasien didapatkan adanya pola perilaku
dan psikologis yang secara klinis bermakna dan khas berkaitan dengan gejala
yang menimbulkan suatu penderitaan (distress) maupun hendaya (disability)
dalam fungsi psikososial dan pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami gangguan jiwa.

AKSIS I

14
Pada pemeriksaan status internus dan neurologikus tidak ditemukan kelainan
Gangguan Medis Umum yang secara fisiologis menimbulkan disfungsi otak
serta mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita saat ini sehingga Gangguan
Mental Organik (F00 – F09) dapat disingkirkan.
Berdasarkan anamnesis tidak terdapat riwayat penggunaan zat-zat
psikoaktif (NAPZA) sehingga Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Psikoaktif (F10 – F19) dapat disingkirkan.

Pada riwayat penyakit sekarang ditemukan permasalahan perilaku


berupa pasien sering berbicara sendiri, mengamuk, dan ditemukan adanya
gangguan isi pikir yaitu waham kebesaran dalam waktu kurang dari 2 minggu.
Berdasarkan PPDGJ-III kasus ini memenuhi kriteria umum diagnosis F23
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara.

Tabel 1. Pedoman Diagnostik Gangguan Psikotik Akut dan Sementara

Kriteria Diagnosis Hasil

Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan


urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama
terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang
dipakai ialah :
(a) Onset akut (dalam masa 2 minggu atau kurang
= jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi
nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa
aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, Terpenuhi
tidak termasuk perioder prodromal yang
gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri khas
yang menentukan seluruh kelompok;
(b) Adanya sindrom yang khas (berupa

15
“polimorfik” = beraneka-ragam dan berubah
cepat, atau “schizophrenia-like” = gejala
skizofrenik yang khas); Terpenuhi
(c) Adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu
ada, sehingga dispesifikasi dengan karakter ke
5; .x0=Tanpa penyerta stress akut; .x1=Dengan
penyerta stress akut). Kesulitan atau problem
yang berkepanjangan tidak boleh dimasukkan Terpenuhi
sebagai sumber stress dalam konteks ini;
(d) Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan
berlangsung;

Terpenuhi

Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang


memenuhi kriteria epsode manik (F30.-) atau episode
depresif (F32.-), walaupun perubahan emosional dan
gejala-gejala afektif individual dapat menonjol dari Terpenuhi
waktu ke waktu.

Tidak ada penyebab organic, seperti trauma kapitis,


delirium, atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi Terpenuhi
akibat penggunaan alcohol atau obat-obatan

AKSIS II (Gangguan kepribadian dan Retardasi Mental)


Tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental yang ditemukan pada
pasien.

16
AKSIS III (Kondisi medis umum)
Tidak ada kelainan fisik dan cacat bawaan yang ditemukan. Terdapat riwayat
Diabetes Melitus pada pasien.

AKSIS IV (Masalah psikososial dan lingkungan)


Masalah dengan “primary suppport group” (keluarga)
- Terjadi pertengkaran dengan saudaranya karena masalah biaya pengobatan
dan biaya hidup ibunya.

AKSIS V (Penilaian fungsi secara global)


 GAF saat masuk RS: 30-21 (disabilitas berat dalam komunikasi & daya nilai,
tidak mampu berfungsi hampir semua bidang)
 GAF saat diperiksa: 50-41 (beberapa gejala berat & disabilitas berat).
 GAF tertinggi dalam 1 tahun terakhir: 91-100 (gejala tidak ada, berfungsi
maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi)

VIII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL


 Aksis I : F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
 Aksis II : Z 03.2 Tidak ada diagnosis
 Aksis III : E00-G90 Riwayat Diabetes Melitus
 Aksis IV : Masalah dengan “primary suppport group” (keluarga).
- Pertengkaran dengan saudaranya karena masalah biaya
pengobatan dan biaya hidup ibunya.
 Aksis V : GAF saat masuk RS: 30-21; GAF saat diperiksa: 50-41; GAF
tertinggi dalam satu tahun terakhir: 91-100.

IX. PENATALAKSANAAN
 Farmakoterapi
- Risperidon 2 x 2 mg
 Nonfarmakoterapi

17
- Memberikan ke pasien nasihat-nasihat agar selalu berfikiran positif
- Edukasi keluarga pasien terkait penyakit yang dialami pasien saat
ini
- Edukasi keluarga agar selalu mendukung pasien dalam pengobatan
- Edukasi keluarga pasien agar menyelesaikan masalah perselisihan,
dan menjalin hubungan harmonis dalam keluarga
- Edukasi pasien untuk rutin minum obat
- Edukasi pasien dan keluarga untuk rutin kontrol kembali jika
pasien sudah diperbolehkan rawat jalan.

X. PROGNOSIS
Faktor Baik Buruk

Usia Dewasa Muda

Genetik Tidak ada Ada

Pencetus Stressor : jelas Stressor : tidak jelas

Status Marital Menikah Belum menikah

Status Ekonomi Cukup Kurang

Kekambuhan Tidak ada kekambuhan Kekambuhan

Gejala Gejala (+) menonjol Gejala (-) menonojol

Riwayat Pramorbid Tidak ada Ada

Support Lingkungan Baik Kurang

Onset Akut Kronik

Quo ada vitam : Dubia ad bonam


Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

18

Anda mungkin juga menyukai