Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

HERPES ZOSTER
Dokter Pembimbing:
Dr. Mahdar Johan, Sp.KK
Penyusun:
Mahmilta Shanina Kafilila 2016730129
IDENTITAS PASIEN

● Nama : Tn. H ● Alamat : Cikondar


● Usia : 18 tahun ● Nomor rekam medis : 0016xxxx
● Jenis kelamin : Laki – laki ● Tempat pemeriksaan : R. Teratai Atas
● Agama : Islam ● Tanggal masuk RS : 21 Juli 2021
● Pekerjaan : Pelajar ● Tanggal pemeriksaan : 21 Juli 2021
● Status perkawinan : Belum Menikah
ANAMNESIS

Keluhan Utama Keluhan Tambahan

Bercak kemerahan disertai


Demam, Pusing, dan Nyeri Otot
lenting-lenting yang
bergerombol di wajah kiri dan
bibir atas bagian dalam sejak 3
hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli klinik kulit dan kelamin RSUD R. Syamsudin, SH dengan keluhan terdapat
bercak kemerahan disertai lenting-lenting berisi cairan yang bergerombol di pipi kanan, hidung bagian
kanan, dan bibir atas bagian dalam sejak 3 hari SMRS. Pasien mengeluh panas seperti terbakar dan
nyeri dibagian luka, nyeri dirasakan terus menerus. Bercak kemerahan timbul pertama kali pada bawah
mata bagian kanan dan menyebar ke seluruh pipi dan hidung bagian kanan hingga ke bibir atas bagian
dalam. Kemudian muncul lenting-lenting yang berisi cairan. Sebelumnya pasien mengeluhkan pusing
terutama di kepala bagian kanan sejak 7 hari SMRS disertai demam, lemas, dan nyeri otot sejak 4 hari
SMRS. Sehari setelah muncul bercak kemerahan dan lenting-lenting, pasien memanggil mantri ke
rumah dan diberi obat paracetamol akan tetapi tidak membaik. Keesokan harinya pasien datang ke IGD
dan diberikan paracetamol dan salep acyclovir. Dikarenakan belum adanya perubahan dan pasien masih
merasakan nyeri maka pasien berobat ke dokter spesialis kulit.
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Riwayat Alergi
Dahulu Keluarga
• Keluhan serupa sebelumnya
• Keluhan serupa di keluarga (-) Tidak ada riwayat alergi
(-) • Riwayat Hipertensi (-), Diabetes
• Riwayat cacar air saat usia 3 makanan, debu, cuaca dan obat-
Mellitus (-), Penyakit Ginjal (-) obatan.
tahun
• Riwayat penyakit ginjal sejak
2 tahun yang lalu
Riwayat Psikososial
Riwayat Pengobatan  Keluhan serupa di lingkungan sekitar (-)
 Pasien dalam sehari mandi 2 kali, menggunakan sabun, dan setiap selesai
 Konsumsi paracetamol akan tetapi hanya
membaik selama 3 jam mandi menggunakan pakaian baru yang bersih.
 Kompres hangat pada bagian luka  Riwayat penggunaan alat mandi atau handuk bersamaan dengan anggota
 1 hari SMRS pasien ke IGD dan keluarga lainnya tidak ada
diberikan paracetamol, antihistamin, dan
 Gemar konsumsi minuman manis seperti teh gelas dan ale – ale dan
salep acyclovir
sangat jarang konsumsi air putih.
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital
Keadaan Umum : Tampak sakit
sedang Tekanan darah : 102/70 mmHg
Nadi : 86x/menit
Kesadaran : Compos Mentis
Nafas : 20x/menit
GCS : 15 (E4V5M6) Suhu : 36oC
SpO2 : 98%
Status Generalis
Kepala Normosefali, rambut hitam, distribusi merata.

Tidak ada perubahan warna, kering (xerosis) pada ekstremitas


Kulit superior dan inferior serta di bagian perut dan punggung, turgor kulit
kurang baik

Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung


Mata
dan tidak langsung (+/+)
Hidung Normonasi, septum deviasi (-), sekret (-/-), darah (-/-)
Mulut Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah kotor (-), faring hiperemis (-)
Telinga Normotia, sekret (-/-), darah (-/-)
Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP meningkat
Leher
(-)
Inspeksi : Deformitas (-), pergerakan dinding dada simetris (+/+),
retraksi dinding dada (-/-), lesi (-)
Thoraks Palpasi : Vokal fremitus sama kanan dan kiri (+/+), nyeri (-), krepitasi (-)
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat 
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midcalvicularis sinistra
Perkusi : 
Jantung Batas atas    : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri     : ICS IV linea midclavicularis sinistra
Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-) 
Inspeksi : Datar, sikatrik (-), hematom (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Abdomen
Palpasi : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani (+) seluruh regio abdomen, ascites (-)
Status Dermatologikus

Regio  Pipi kanan dan hidung bagian kanan


Distribusi  Unilateral
Efloresensi  Multiple vesikel, pustule, dan bula yang
konfluens herpetiformis berukuran miliar,
lenticular, dan numular, berbatas tegas, basah,
dengan dasar makula yang eritematosa yang
difus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Protein +++
Rencana Pemeriksaan
Albumin 1,2 g/dL
 Tzanck Smear
 Polymerase chain reaction (PCR) 
Leukosit 14.8 x 103/μL
 Immunofluorecent antigen-staining
 Pemeriksaan kultur
Kolesterol 300 mg/dL
RESUME
Tn. H, 18 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin RSUD R. Syamsudin, SH dengan keluhan terdapat
bercak kemerahan disertai lenting-lenting berisi cairan yang bergerombol di pipi kanan, hidung bagian kanan,
dan bibir atas bagian dalam sejak 3 hari SMRS. Pasien mengeluh panas seperti terbakar dan nyeri dibagian
luka, nyeri dirasakan terus menerus. Bercak kemerahan timbul pertama kali pada bawah mata bagian kanan dan
menyebar ke seluruh pipi dan hidung bagian kanan hingga ke bibir atas bagian dalam. Kemudian muncul
lenting-lenting yang berisi cairan. Sebelumnya pasien mengeluhkan pusing terutama di kepala bagian kanan
sejak 7 hari SMRS disertai demam, lemas, dan nyeri otot sejak 4 hari SMRS. Pasien memiliki riwayat cacar air
saat berusia 3 tahun dan memiliki penyakit ginjal dan sedang dalam pengobatan sejak 2 tahun.
RESUME
Sehari setelah muncul bercak kemerahan dan lenting-lenting, pasien memanggil mantri ke rumah dan diberi
obat paracetamol akan tetapi tidak membaik. Keesokan harinya pasien datang ke IGD dan diberikan
paracetamol dan salep acyclovir. Dikarenakan belum adanya perubahan dan pasien masih merasakan nyeri
maka pasien berobat ke dokter spesialis kulit.
Pada pemeriksaan fisik generalis dalam batas normal. Status dermatologikus didapatkan pada regio pipi
kanan dan hidung kanan terdapat multiple vesikel, pustul, dan bula yang konfluens herpetiformis berukuran
miliar, lenticular, dan numular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula yang eritematosa yang difus. Pada
regio bibir bagian dalam terdapat multiple vesikel yang konfluens herpetiformis berukuran miliar, lenticular,
dan numular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula yang eritematosa yang difus.
DIAGNOSIS

Diagnosis
Diagnosis Banding
Kerja

1. Herpes
Herpes Zoster Fasialis Simpleks
2. Dermatitis
venenata
TATALAKSANA
Non
Medikamentosa
Medikamentosa
 Edukasi mengenai penyakitnya
 Inj. Ketorolac 1 amp 1x1
meliputi, penyebab, dan
 Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1
pengobatan. 
 Inj. Metilcobalamin 1 amp 1x1
 Istirahat yang cukup
 Tidak menggaruk atau  Acyclovir 800 mg PO 5x1
memecahkan lentingan   Vitamin C 500 mg 3 x 1
 Makan dan minum obat secara  Kompres NaCl 0.9% + Povidon
teratur 
Iondine
 Tetap menjaga higienitas
FOLLOW UP 22 Juli 2021
S O A P
 Nyeri dan rasa Kesadaran : Compos Mentis Herpes Zoster  Inj. Ketorolac 1 amp
terbakar pada wajah Fasialis  Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1
TD: 110/80  Inj. Metilcobalamin 1 amp 1x1
 Nyeri saat menelan  Acyclovir tab 400 mg PO 5x1
HR: 88x
 Pusing (+)  Vitamin C 500 mg 3 x 1
RR: 18x  Kompres NaCl 0.9% + Povidon Iondine
 Demam (-)
Suhu: 36.2
 Nyeri otot (-)
SpO2: 98%
Skala nyeri 6
Edema palpebra (+)
Edema bibir atas (+)

Status Dermatologikus
 Regio pipi kanan dan hidung kanan terdapat multiple vesikel, pustul, dan bula yang konfluens
herpetiformis berukuran miliar, lenticular, dan numular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula
yang eritematosa yang difus.
 Regio bibir bagian dalam: multiple vesikel yang konfluens herpetiformis berukuran miliar dan
lenticular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula yang eritematosa yang difus.
FOLLOW UP 23 Juli 2021
S O A P
 Nyeri dan rasa Kesadaran : Compos Herpes Zoster  Inj. Ketorolac 1 amp
terbakar pada Mentis Fasialis  Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1
wajah TD: 100/70  Inj. Metilcobalamin 1 amp 1x1
 Acyclovir tab 400 mg PO 5x1
HR: 80x  Vitamin C 500 mg 3 x 1
 Nyeri saat
RR: 20x
menelan  Kompres NaCl 0.9% + Povidon Iondine
Suhu: 36
 Pusing (+) SpO2: 98%
Skala nyeri 6
 Demam (-)
Edema palpebra (+)
 Nyeri otot (-) Edema bibir atas (+)

Status Dermatologikus
 Regio pipi kanan dan hidung kanan terdapat multiple vesikel, pustul, dan bula yang konfluens
herpetiformis berukuran miliar, lenticular, dan numular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula
yang eritematosa yang difus.
 Regio bibir bagian dalam: multiple vesikel yang konfluens herpetiformis berukuran miliar dan
lenticular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula yang eritematosa yang difus.
FOLLOW UP 24 Juli 2021
S O A P
 Nyeri dan rasa Kesadaran : Compos Herpes Zoster
terbakar pada wajah Mentis Fasialis  Inj. Ketorolac 1 amp

TD: 110/80  Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1


 Nyeri saat menelan
HR: 84x  Inj. Metilcobalamin 1 amp 1x1
 Pusing (-)
RR: 18x  Acyclovir tab 400 mg PO 5x1
 Demam (-) Suhu: 36.3
 Vitamin C 500 mg 3 x 1
 Nyeri otot (-) SpO2: 98%
Skala nyeri 4  Kompres NaCl 0.9% + Povidon Iondine
Edema palpebra (+)
Edema bibir atas (+)

Status Dermatologikus
 Regio pipi kanan dan hidung kanan terdapat multiple vesikel, pustul, dan bula yang konfluens
herpetiformis berukuran miliar, lenticular, dan numular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula
yang eritematosa yang difus.
 Regio bibir bagian dalam: multiple vesikel yang konfluens herpetiformis berukuran miliar dan
lenticular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula yang eritematosa yang difus.
FOLLOW UP 25 Juli 2021
S O A P
 Nyeri dan rasa Kesadaran : Compos Mentis Herpes Zoster
• Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1
terbakar pada wajah Fasialis
TD: 110/80 • Acyclovir 400 mg PO 5x1
 Nyeri saat menelan
HR: 88x • Na Diclofenac 50 mg PO 3x1
 Pusing (+)
RR: 18x • Vitamin C 500 mg 3 x 1
 Demam (-)
Suhu: 36.2 • VIPAlbumin sachet 2x1
 Nyeri otot (-)
SpO2: 98% • Gentamin sulfate
Skala nyeri 6
Edema palpebra (+)
Edema bibir atas (+)

Status Dermatologikus
 Regio pipi kanan dan hidung kanan terdapat erosi multiple berukuran miliar, lenticular, dan
numular, berbatas tegas, dengan dasar makula yang eritematosa berskuama. Tampak krusta
kecoklatan.
 Regio bibir bagian dalam: multiple vesikel yang konfluens herpetiformis berukuran miliar dan
lenticular, berbatas tegas, basah, dengan dasar makula yang eritematosa.
FOLLOW UP 26 Juli 2021
S O A P
 Nyeri dan rasa
Kesadaran : Compos Mentis Herpes Zoster • Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1
terbakar pada wajah
(-) TD: 110/70 Fasialis • Acyclovir 400 mg PO 5x1
 Nyeri saat menelan HR: 78x • Na Diclofenac 50 mg PO 3x1
(-) RR: 19x • Vitamin C 500 mg 3 x 1
 Pusing (-) Suhu: 36.1 • VIPAlbumin sachet 2x1
 Demam (-) SpO2: 98% • Gentamicin sulfate
 Keluar darah dari Edema palpebra (+) • VIP Albumin sachet 2x1
hidung kanan
Edema bibir atas (+)

Status Dermatologikus
Regio pipi kanan, hidung kanan dan bibir atas bagian dalam terdapat erosi multiple berukuran
miliar, lenticular, dan numular, berbatas tegas, dengan dasar makula yang eritematosa
berskuama. Tampak krusta sanguinolenta.
FOLLOW UP 27 Juli 2021
S O A P
Nyeri dan rasa terbakar Kesadaran : Compos Mentis Herpes Zoster • Gentamicin sulfate
pada wajah (-) TD: 110/70 Fasialis • Acyclovir 400 mg PO 5x1
Nyeri saat menelan (-) HR: 93x • Vitamin C 500 mg 3 x 1
Pusing (-) RR: 21x • VIP Albumin sachet 2x1
Demam (-) Suhu: 36.7 • Pasien acc pulang
Keluar darah dari hidung SpO2: 98%
kanan Edema palpebra (-)
Edema bibir atas (+)

Status Dermatologikus

Regio pipi kanan, hidung kanan dan bibir atas bagian dalam terdapat erosi
multiple berukuran miliar, lenticular, dan numular, berbatas tegas, dengan
dasar makula yang eritematosa. Tampak krusta sanguinolenta.
PROGNOSIS

Quo ad Vitam : ad Bonam

Quo ad Funtionam : ad Bonam

Quo ad Sanationam : ad Bonam


Analisis
Kasus
DIAGNOSIS BANDING
Herpes Zoster Herpes Simpleks Dermatitis Venenata
Herpes zoster adalah penyakit infeksi yang Herpes simpleks merupakan penyakit Dermatitis venenata merupakan dermatitis
disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella infeksi akut yang disebabkan oleh herpes kontak iritan tipe akut lambat yang
zoster yang laten endogen di ganglion simpleks virus tipe I atau tipe II. biasanya disebabkan oleh gigitan, liur, atau
sensoris radiks dorsalis setelah infeksi bulu serangga.
 
primer.
Pada VHS tipe I biasanya terjadi pada
anak – anak dan tipe II berkaitan dengan
Umumnya terjadi pada orang berusia hubungan seksual.
lanjut atau immunocompromised.
DIAGNOSIS BANDING
Herpes Zoster Herpes Simpleks Dermatitis Venenata
Lesi didahului dengan gejala prodromal seperti Lesi primer didahului gejala Gambaran klinis dan gejalanya baru
nyeri otot, nyeri tulang, pegal, parasthesia prodromal.  muncul 8 sampai 24 jam atau lebih setelah
sepanjang dermatom, gatal, rasa terbakar ringan kontak.
 
sampai berat, nyeri kepala, malaise, dan demam.
Keluhan yang dirasakan adalah pedih atau
  nyeri.

Gejala prodromal dapat berlangsung beberapa hari


(1 – 10 hari, rata – rata 2 hari).
DIAGNOSIS BANDING
Herpes Zoster Herpes Simpleks Dermatitis Venenata
Lesi: erupsi kulit unilateral yang biasanya gatal atau nyeri Lesi: Vesikel yang mudah pecah, erosi, Lesi: Eritema kemudian
terlokalisir (terbatas pada satu dermatom) berupa makula ulcus dangkal bergerombol di atas diikuti munculnya vesikel
eritema, berkembang menjadi papul, vesikel jernih dasar eritema  dan disertai rasa nyeri. atau nekrosis jaringan.
berkelompok selama 3 – 5 hari.

Selanjutnya isi akan berubah menjadi keruh dan akhirnya


pecah dan menjadi krusta, hal ini berlansung selama 7 – 10
hari.
Predileksi sesuai dengan dermatom, dan paling sering  Predileksi tipe I di daerah pinggang Predileksi diantaranya wajah,
ditemukan pada dermatom thorakal. ke atas terutama daerah mulut dan leher, bahu, lengan dan area
hidung. di sekitar pinggang.
 Predileksi tipe II di daerah
pinggang ke bawah, terutama di
daerah genitalia.
ANALISIS KASUS
TEORI KASUS
Gejala Klinis Terdapat gejala prodromal berupa:
Gejala prodromal:  Nyeri otot
 Rasa terbakar
 Nyeri otot, nyeri tulang  Nyeri kepala
 Pegal  Malaise
 Parasthesia sepanjang dermatom  Demam
 Gatal
 Rasa terbakar ringan sampai berat Gejala prodromal ini dirasakan selama 7 hari SMRS.
 Nyeri kepala
 Malaise  
 Demam Pada hari ke-4 muncul ruam merah di area bawah mata dan menyebar ke seluruh
Gejala prodromal dapat berlangsung beberapa hari (1 – 10 hari, rata – rata 2 area pipi kanan, hidung kanan dan bagian dalam bibir atas. Kemudian diikuti
hari) dengan munculnya vesikel kecil bergerombol, pustul dan bula yang disertai
dengan rasa nyeri dan rasa terbakar.
 
 
Setelah awitan gejala prodromal, timbul erupsi kulit unilateral yang biasanya
gatal atau nyeri terlokalisir (terbatas pada satu dermatom) berupa makula Setelah hari ke-7 pasca awitan atau 4 hari pasca rawat inap, vesikel, pustul dan
eritema, berkembang menjadi papul, vesikel jernih berkelompok selama 3 – 5 bula mulai lisis.
hari.
Selanjutnya isi akan berubah menjadi keruh dan akhirnya pecah dan menjadi
krusta, hal ini berlansung selama 7 – 10 hari.
Faktor yang menyebabkan reaktivasi:
 Pajanan virus varicella zoster sebelumnya
 Usia lanjut (>50 tahun)  Pasien memiliki riwayat menderita varicella sebelumnya yaitu pada usia 3
 Immunocompromised tahun.
 Radiasi  Pasien memiliki riwayat penyakit ginjal dan sedang dalam pengobatan
 Trauma fisik sejak 2 tahun. Hal tersebut menandakan pasien termasuk dalam individu
 Obat – obatan immunosupresif yang immunocompromised
 Infeksi atau keganasan
 Stres
Tatalaksana
Tatalaksana yang diberikan pada pasien:
1. Sistemik 
• Inj. Ketorolac 1 amp
a. Antivirus
• Acyclovir : 5 x 800 mg • Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1
• Valasiklovir : 3 x 1000 mg  • Inj. Metilcobalamin 1 amp 1x1
• Famsiklovir : 3 x 500 mg
• Acyclovir 400 mg PO 5x1
Diberikan 72 jam awitan lesi selama 7 hari
b. Kortikosteroid • Vitamin C 500 mg PO 3 x 1
c. Analgetik
• Kompres NaCl 0.9% + Povidon Iondine
d. Antidepresan
2. Topikal :
a. Analgetik topikal
b. Kompres terbuka Antiinflamasi non steroid Anestetik lokal
c. Kortikosteroid 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai