KEGAWATDARURATAN DI BIDANG
DERMATOLOGI
Pembimbing :
dr. Chadijah Rifai, Sp.KK
Disusun Oleh :
Lulu Dhiyaanty K | 2011730055
AMF Faidzin A |2011730121
SINDROM STEVENS-JOHNSON DAN
NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK
DEFINISI
SSJ, NET,
Epidermolysis Epidermolysis 10-30% LPB
sebesar < Sebesar > 30 overlap SSJ-
10% LPB % LPB NET.
EPIDEMIOLOGI
Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah : darah tepi lengkap, analisis gas darah,
kadar elektrolit, albumin, dan protein darah, fungsi ginjal, fungsi hepar, gula darah
sewaktu dan foto rontgen paru. Selama perawatan perlu diwaspadai tanda-tanda
sepsis secara klinis dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang sepsis.
DIAGNOSIS KLINIS
SSJ,
Epidermolysis
Kronologis
Perjalanan
sebesar < 10%
Penyakit LPB
Hubungan
Waktu
Yang Jelas
Dengan
DIAGNOSIS 10-30% LPB
Konsumsi overlap SSJ-NET.
Obat
Tersangka
Gambaran
Klinis Lesi NET,
Kulit Dan
Mukosa Epidermolysis
Sebesar > 30 %
TATA LAKSANA
Penghentian Obat
Tersangka
mempertahan
suhu
kan
Perawatan di lingkungan nutrisi sesuai
keseimbangan
Ruang Khusus yang optimal kebutuhan
cairan
28-30C
elektrolit
perawatan perawatan
kulit secara mata dan
antiseptik mukosa mulut
TATA LAKSANA
ruang rawat Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSCM adalah menggunakan
kortikosteroid sistemik untuk setiap kasus SSJ-NET, dengan hasil yang cukup
rerata 3 minggu. Gejala sisa yang sering terjadi adalah skar pada mata dan
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini terutama terdapat pada anak di bawah 5
tahun, pria lebih banyak daripada wanita
ETIOLOGI
PATOGENESIS
Kuman mengeluarkan eksotoksin (epidermolin, eksfoliatin) bersifat
epidermolitik
GEJALA KLINIS
se
lu
p lit
n is
e
u
m
o se
ni pt
a ik
e
m
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
PROGNOSIS
Kematian dapat terjadi, terutama pada bayi berusia di bawah
setahun, yang berkisar antara 1-10%. Penyebab utama kematian
ialah tidak adanya keseimbangan cairan/elektrolit dan sepsis
PEMFIGUS VULGARIS
DEFINISI
PV menunjukkan lesi pada mulut pada 50-70% pasien, dan hampir semua pasien
mengalami lesi pada mukosa.
Lesi pada PV adalah lepuhan yang kaku, yang bisa terdapat pada kulit normal tapi
bisa ditemukan pada kulit eritematous.
Kulit yang terlibat sering terasa nyeri tapi jarang gatal
Penyakit dapat mulai sebagai lesi di kulit kepala yang berambut atau rongga mulut
kira-kira pada 60%.
Semua selaput lendir dengan epitel skuamosa dapat diserang, yakni selaput lendir
konjungtiva, hidung, faring, laring, esophagus, uretra, vulva dan serviks.
Bula yang timbul berdinding kendur, mudah pecah dengan meninggalkan kulit
terkelupas
HISTOPATOLOGI