Anda di halaman 1dari 28

Perdarahan

Subkonjungtiva

Zierracyntha Pradani Chairani


20120310179
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata
Rsud Tidar Kota Magelang
Identitas Pasien

 Nama : Ny. AS
 Usia : 57 th
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Wates Losari, Grabag,
Kab.MglKomp. SBS Jl. Krakatau III BC/14 Harapan
Jaya Bekasi RT8/RW7, Bekasi
 Status Pernikahan : menikah
 Pekerjaan : pensiunan
Anamnesis

 Keluhan Utama
 Mata kiri merah ± 2 hari sebelum periksa ke rumah sakit
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang ke poliklinik bagian mata RSUD Tidar Magelang untuk
memeriksakan mata kirinya dikarenakan merah ± 2 hari sebelum ke
Rumah Sakit semakin lama semakin melebar, disertai nyeri seperti
tertusuk-tusuk, tidak disertai keluar darah dari mata, tidak terjadi
pandangan double, pandangan kabur, rasa gatal, terkadang
nrocos, mata silau disangkal, pusing dan pasien belum pernah
mengalami trauma pada mata. Sebelumnya pasien mengalami
bersin-bersin sejak ± 1 minggu dan mengobatinya dengan obat
yang dibeli di apotek tanpa resek obat, namun belum sembuh lalu
3 hari terakhir mengalami bersin-bersin lebih sering dari biasanya
dan mulai mata kiri menjadi merah.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat trauma (-)
 Riwayat bersin-bersin(+)
 Sebelumnya tidak pernah seperti ini
 Diabetes Mellitus (-)
 Hipertensi (+)
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keadaan serupa
 Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan pensiunan PNS dengan perekonomian yang cukup
Pemeriksaan Fisik

 Kesan :
OS : Sklera berwarna merah, dan terdapat
perdarahan pada subkonjungtiva
Pemeriksaan Oculli dextra (OD) Oculli sinistra (OS)

Visus Jauh 4/5 4/7,6

Refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Visus Dekat Tidak dilakukan Tidak dilakukan


PEMERIKSAAN OD OS PENILAIAN

1. Sekitar Mata

- Alis N N Kedudukan alis baik, jaringan


parut (-), simetris
- Silia N N Trikiasis(-), distrikiasis(-),
madarosis (-)
2. Kelopak mata

- Pasangan N N Simetris, ptosis (-)

- Gerakan N N Gangguan gerak membuka


dan menutup (-),
blefarospasme (-)

- Lebar rima 10 mm 10 mm Normal 9 – 13 mm

- Kulit N N Hiperemi (-), edema (-),


massa (-)
- Tepi kelopak N N Trichiasis (-), ektropion (-),
entropion (-)
- Margo intermarginalis N N Tanda radang (-)
3. Apparatus Lakrimalis
- Sekitar glandula N N Tanda radang/dakriodenitis (-)
lakrimalis
- Sekitar sakus N N Tanda radang/dakriosistitis (-)
lakrimalis
- Uji flurosensi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

- Uji regurgitasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

- Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan

4. Bola Mata
- Pasangan N N Simetris (orthophoria)
- Gerakan Tidak ada gangguan gerak
(syaraf dan otot penggerak bola
mata normal)

- Ukuran N N Normal, makroftalmos (-),


mikroftalmos (-)
5. TIO N N Palpasi kenyal (tidak ada
peningkatan dan penurunan TIO)
6. Konjungtiva
- Palpebra superior N N Normal : Licin, warna pink muda,
mengkilap, hiperemi (-), papil (-), folikel
(-)
- Forniks N N Dalam
- Palpebra inferior N Hiperemis Normal : Tenang, mengkilap, hiperemi
(+), papil (-), folikel (-)
- Bulbi N N Inj. konjungtiva (-), Inj. Siliar (-),

7. Sclera Merah, Ikterik (-), Merah, Ikterik (-), Putih, Ikterik (-), perdarahan (-)
perdarahan (-) perdarahan (+)

8. Kornea
- Ukuran N N Ø horizontal 12 mm, Ø vertical 11 mm
- Kecembungan N N Lebih cembung dari sclera
- Limbus N N ODS Arkus senillis (-), ODS tampak
selaput putih bagian nasal
Benjolan (-)
Benda Asing (-)
- Permukaan Rata, Rata, ODS tampak selaput putih
Tampak ditutupi Tampak ditutupi
selaput putih selaput putih
berbentuk berbentuk
segitiga +/- 1mm segitiga +/- 2mm

- Uji flurosensi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

- Placido Terputus Terputus Reguler konsentris


9. Kamera Okuli Anterior
- Ukuran N N COA dalam
- Isi N N Jernih, flare (-), hifema (-),
hipopion (-)
10. Iris
- Warna Cokelat Cokelat

- Pasangan N N Simetris
- Gambaran N N Kripte baik, Sinekia (-)
11. Pupil
- Ukuran Ø 4 mm Ø 4 mm Normal (Ø 3 – 6 mm) pada
ruangan dengan cahaya cukup

- Bentuk Bulat Bulat Isokor

- Tempat N N Di tengah
- Tepi N N Reguler
- Refleks direct (+) (+) Positif
- Refleks indirect (+) (+) Positif
12. Lensa
- Ada/tidak Ada Ada Ada
- Kejernihan N N Jernih
- Letak N N Di tengah, di belakang iris

- Warna kekeruhan Tidak Tidak ada


ada

13. Korpus Vitreum N N Jernih


14. Refleks Fundus (+) (+) Warna jingga kemerahan terang,
Diagnosis

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
 ODS Perdarahan Sub-konjungtiva tipe spontan et causa bersin-
bersin
 ODS Perdarahan Sub konjungtiva et cause penyakit sistemik
 ODS Konjungtivitis
 ODS Skleritis

DIAGNOSIS KERJA
 ODS Perdarahan Sub-konjungtiva tipe Spontan et causa bersin-
bersin
Terapi

Medikamentosa:
 Dexamethasone Sodium Phospate 6 tetes / hari ODS
 B Comp C 1x1 tablet/ hari selama 10 hari

Suportif:
 Pengobatan dini kompres hangat
Prognosis

OKULI DEKSTRA (OD) OKULI SINISTRA (OS)

Quo Ad Vitam Ad bonam Ad bonam

Quo Ad Functionam Ad bonam Ad bonam

Quo Ad Sanam Ad bonam Ad bonam

Quo Ad Kosmetikam Ad bonam Ad bonam


Perdarahan Subkonjungtiva

 Definisi
 Perdarahan subkonjunctiva adalah perdarahan akibat
rupturnya pembuluh darah dibawah lapisan konjunctiva.
Etiologi

• Trauma

• Inflamasi konjungtiva
• Kongesti vena akibat peningkatan tekanan mendadak (pertussis, strangulasi
atau kompresi leher)
• Ruptur spontan dari kapiler

• Anomali vascular (telangiectasia, varises, aneurisme)


• Koagulopati

• Hipertensi

• Neoplasia

• Induksi obat
Mekanisme Perdarahan
Subkonjungtiva
Perdarahan Subkonjungtiva type Spontan
 Diakibatkan oleh penurunan fungsi endotel, sehingga pembuluh
darah rapuh dan mudah pecah.
 Keadaan yang dapat mengakibatkan hal ini :
1. Umur
2. Hipertensi
3. Arterisklerosis
4. Konjungtivitis hemorragik
5. Anemia
6. Pemakaian antikoagulan
7. Batuk Rejan
 Dapat Bersifat Unilateral maupun Bilateral
 Perdarahan Subkonjuntiva type Traumatik
dari anamnesis didapatkan sebelumnya pasien mengalami
trauma di mata langsung ataupun tidak langsung yang
mengenai daerah orbita
 Perdarahan kadang menutupi perforasi jaringan bola
mata yang terjadi.
Manifestasi Klinis

 Sangat jarang mengalami nyeri ketika terjadi perdarahan


subkonjungtiva pada permulaan. Ketika perdarahan terjadi
pertama kali, akan terasa tidak nyaman, terasa ada yang
mengganjal dan penuh di mata.
 Tampak adanya perdarahan di sklera dengan warna merah
terang (tipis) atau merah tua (tebal) dengan batas tegas
 Tidak ada tanda peradangan, kalaupun adanya biasanya
peradangan yang ringan.
 Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama
setelah itu kemudian akan berkurang perlahan ukurannya
karena diabsorpsi sempurna dalam 7 – 21 hari
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis

Riwayat & mekanisme


trauma

Riwayat keadaan
mata sebelumnya

Riwayat penyakit lain

Keluhan mengenai
penglihatan
Pemeriksaan Fisik

Kerusakan Tekanan Lensa


Visus
ekstraokuler intraokular
•Lapang •Fraktur •Glaukoma •Subluksasi
pandang tulang orbita sekunder •Dislokasi
•Pupil •Gangguan •Perdarahan •Integritas
saraf retrobulbar kapsular
traumatik •Katarak
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan Laboratorium Darah


1. Waktu Perdarahan
2. Waktu Prothrombin
3. Partial Tromboplastin
4. Hitung darah lengkap dengan jumlah Trombosit
Penatalaksanaan

•Terapi sesuai etiologi

•Reassurance

•Kompres dingin untuk menemkan titik


perdarahan, kompres hangat untuk
membantu reabsorbsi
Komplikasi

 Perdarahan Subkonjungtiva akan diabsorbsi sendiri oleh tubuh dalam


waktu 1-2 minggu sehingga tidak ada komplikasi serius yang terjadi
 Namun Segera dirujuk ke dokter Spesialis Mata jika :
1. Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan
2. Gangguan Visus
3. Terdapat gangguan perdarahan
4. Riwayat Hipertensi
5. Riwayat Trauma
 Perlu pertimbangan keadaan lain bila terjadi perdarahan yang berulang
dan menetap, seperti pada keadaan awal Limfoma Adneksa Okuler
Prognosis

 DUBIA

Anda mungkin juga menyukai