Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Kasus
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Identitas Pasien
• Nama : Ny. EH
• Umur : 46 th
• Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Pendidikan Terakhir: SMA
• Agama : Islam
• Alamat : Tempuran, Magelang
• Tanggal kunjungan poli : 18 Desember 2017, Jam 15:00
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Anamnesis
Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang
Teraba benjolan di
perut bagian bawah
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Anamnesis
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Riwayat pengobatan sebelumnya
• Riwayat pengobatan sebelumnya disangkal, pasien sempat ke puskesmas 1
hari sebelum ke RS, tidak diberi obat dan hanya diberi rujukan. Gejala kehamilan
seperti mual-mual, muntah, perubahan di payudara disangkal pasien.
• Pasien tidak dalam pengobatan rutin dan tidak ada riwayat minum jamu-
jamuan.
• Riwayat Operasi : Abses Aksila
• Riwayat Menstruasi
• Menarche : 14 tahun
• Siklus : Tidak Teratur
• Jumlah : Tidak normal (-+ 5-6 pembalut/hari)
• Lamanya : >7 hari (8-10 hari)
• Disertai rasa sakit : Tidak
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Anamnesis
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Riwayat Obstetri
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Anamnesis
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasien tidak pernah menderita Pasien menikah satu kali dengan Pasien pernah menggunakan KB
keputihan yang gatal dan berbau. suami saat ini. Usia pernikahan dan IUD, dan telah dilepas tahun 2016
Keputihan hanya muncul saat akan kebiasaan seksual tidak ada data
menstruasi, tidak berbau dan
berwarna putih bening.
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Pemeriksaan Fisik
Kepala :
• Keadaan Umum :
Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Sakit sedang
Thorax :
• Tanda-tanda vital
Simetris, sonor, SDV (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-
• Tekanan darah : /-), S1>S2 Reguler, Murmur (-)
140/80 mmHg
Abdomen :
• Denyut Nadi : 80
x/menit • Inspeksi : perut bagian bawah cembung,
permukaan rata, tanda inflamasi (-), perlukaan (-)
• Suhu tubuh : 36,7oC
• Auskultasi : BU (+) Normal,
• Frekuensi napas : 20
• Perkusi : kuadran tengah bawah redup
x/menit
• Palpasi : teraba massa berbentuk bulat lonjong
• Status gizi :
sebesar telur angsa, dengan konsistensi padat-
• Tinggi Badan : 140cm kenyal, tidak nyeri dengan penekanan, solid tidak
• Berat badan : 50 kg rapuh, cukup mobile, serta tidak menimbulkan
perlukaan.
• BMI : 25.51 kg/m2
Ekstremitas :
• Obesitas Kelas I
Akral hangat, nadi kuat
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ginekologi :
1. Pemeriksaan luar :
• Inspeksi: Perdarahan pervaginam (-),
Discharge (-), Vulva eritem (-), inflamasi (-)
• Palpasi: Supel, nyeri tekan regio hipogastrika (-
), tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusar,
teraba uteri sebesar telur angsa.
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Sikap
//////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Pengertian
• Mioma uteri merupakan tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel
jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen (Williams gynecology. 2nd
ed. 2012. p. 247). Mioma uteri dapat juga disebut dengan leiomyoma, mioma atau
fibroid (Glass’ office gynecology, 7th, 2014, p27).
• Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling sering diderita wanita. (Robbins And
Cotran Pathologic Basis Of Disease, 10th ed., 2015, p1019-1020), terjadi pada 20-25%
perempuan di usia reproduktif (Anwar, 2014), hanya 10% yang masih tumbuh setelah
menopause (Dewhurst’s texbook of obstetrics & gynaecology. 7th ed) dan Tumor ini
dapat muncul tunggal atau multipel (Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease,
10th ed., 2015, p1019-1020)
• Kebanyakan mioma uteri memiliki karyotipe normal namun sekitar 40% memiliki
kelainan kromosomal (Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease, 10th ed.,
2015, p1019-1020).
• Tumor ini merupakan tumor yang dependen terhadap esterogen, mengecil ukurannya
selama menopause (-+usia 50 tahun) dan kondisi yang hipoestrogenik (Glass’ office
gynecology, 7th, 2014, p27).
Epidemiologi
Prevalensi Sebaran Usia
• Pada perempuan sekitar 20-25 % namun beberapa • Prevalensi berdasarkan usia, yang
literatur atau penelitian yang menggunakan pemeriksaan tertinggi yaitu antara usia 35-45 tahun.
histologis dan sonografi menunjukkan angka mencapai
70-80% (Buttram, 1981; Cramer, 1990; Day Baird, 2003) (DC Dutta’s Textbook Of Gynecology,
dalam (Williams Gynecology, 2nd Edition, 2012 p247) 2013, 272) atau
• 35-50 tahun (Netter's Obstetrics and
Insidensi Gynecology, Second Edition, p303,
• Insidensi berdasarkan usia pada mioma uteri yaitu 5% 2008)
pada dewasa muda, 15% pada perempuan paruh
baya, dan 30% pada wanita yang lebih tua dari 40
tahun. Conn’s Current Therapy, 2015, p1076)
Etiologi
Teori Cell Nest
• Mioma uteri kaya akan reseptor estrogen. Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell nest atau teori
genitoblast, teori ini menyatakan bahwa untuk terjadinya mioma uteri harus terdapat dua komponen
penting yaitu:
• sel nest ( sel muda yang terangsang) dan
• estrogen (perangsang sel nest secara terus menerus).
• Percobaan Lipschutz yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan ternyata menimbulkan
tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen.
• Hormon estrogen dapat diperoleh melalui penggunaan alat kontrasepsi yang bersifat hormonal (Pil KB,
Suntikan KB, dan Susuk KB).
• Peranan estrogen didukung dengan adanya kecenderungan dari tumor ini menjadi stabil dan menyusut
setelah menopause dan lebih sering terjadi pada pasien yang nullipara.
Patofisiologi
• Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit (seedling) yang kecil didalam
mimetrium dan lambat laun membesar. Karena pertumbuhan itu,
myometrium terdesak dan menyusun semacam psudokapsula atau simpai
semu yang mengelilingi tumor.
• Mioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyak dibanding
miometrium normal. Teori cell nest (Meyer dan De Snoo) membuktikan
dengan pemberian estrogen ternyata menimbulkan tumor fibromatosa
yang berasal dari sel imatur.
(Ilmu Kandungan Sarwono, 1991, p285)
Proses Degenerasi
Bila terjadi perubahan pasokan darah selama pertumbuhannya, maka mioma
dapat mengalami perubahan sekunder atau degeneratif sebagai berikut.
A. DEGENERASI JINAK dengan infeksi yang ditandai dengan nyeri, kaku dinding
1. Atrofi : ditandai dengan pengecilan tumor yang umumnya perut, dan demam akut.
terjadi setelah persalinan atau menopause 6. Kaneus : disebut juga degenerasi merah yang diakibatkan
2. Hialin : terjadi pada mioma yang telah matang atau “tua” oleh trombosis yang diikuti dengan terjadinya bendungan
dimana bagian yang semula aktif tumbuh kemudian vena dan perdarahan sehingga menebabkan perubahan
terhenti akibat kehilangan pasokan nutrisi dan berubah warna mioma. Degenerasi jenis ini, seringkali terjadi
warnanya menjadi kekuningan, melunak atau melebur bersamaa dengan kehamilan karena kecepatan pasokan
menjadi cairan gelatin sebagai tanda terjadinya nutrisi bagi hipertrofi miometrium lebih di prioritaskan
degenerasi hialin. sehingga mioma mengalami defisit pasokan dan terjadi
degenerasi aseptik dan infark. Degenerasi ini disertai rasa
3. Kistik: setelah mengalami hialinisasi, hal tersebut nyeri tetapi akan menghilang sendiri (self limited).
berlanjut dengan cairan gelatin sehingga mioma Terhadap kehamilannya sendiri, dapat terjadi partus
konsistensinya menjadi kistik. Adanya kompresi atau prematurus atau koagulasi diseminata intravaskuler.
tekanan fisik pada bagian tersebut dapat menyebabkan
keluarnya cairan kista ke kavum uteri, kavum peritoneum 7. Miksomatosa : disebut juga degenerasi lemak yang terjadi
atau retroperitoneum. setelah proses degenerasi hialin dan kistik. Degenerasi ini
sangat jarang dan umumnya asimtomatik.
4. Kalsifikasi : disebut juga degenerasi kalkareus yang
umumnya mengenai mioma subserosa yang sangat rentan B. DEGENERASI GANAS :
terhadap defisit sirkulasi yang dapat menyebabkan 1. Transformasi ke arah keganasan (menjadi miosarkoma)
pengendapan kalsium karbonat dan fosfat di dalam terjadi pada 0,1%-0,5% penderita mioma uteri.
tumor. (Mochamad Anwar, 2014)
5. Septik : defisit sirkulasi dapat menyebabkan mioma
mengalami nekrosis dibagian tengah tumor yangberlanjut
Faktor Resiko
(5-minute clinical consult, 2017), (DC Dutta’s Textbook Of Gynecology, 2013, 273), (Netter's Obstetrics and Gynecology, Second
Edition, p303, 2008), (Conn’s Current Therapy, 2015, p1076)
Klasifikasi
97% 3%
Tanyakan :
• Usia
• Riwayat menstruasi (siklus, jumlah, durasi, dan kualitas), seksual dan kandungan termasuk penggunaan
kontrasepsi
• Gejala mioma termasuk :
1. Perdarahan Abnormal Uterus : biasanya menometroraghia (lebih banyak dan lama)
2. Nyeri : tidak terus menerus, berhubungan dengan torsio dari mioma pedunkulata, dilatasi serviks
dari mioma submukosum
3. Tekanan pada kandung kemih : frekuensi atau retensi urin, rasa tidak nyaman di suprapubik
4. Tekanan pada rectosigmoid : nyeri punggung bawah, konstipasi
5. Infertilitas : 1-2,5% pasien dengan mioma, biasanya diakibatkan mioma submukosum yang
mendistorsi kavias uterin atau mengganggu implantasi.
Pemeriksaan • Adanya massa abdominal
Fisik • Adanya uterus membesar, mobile dan solid
• Tanda-tanda peritoneal (peritonitis)
• Tanda-tanda anemia (konjungtiva anemis, takikardia)
• 5 Minute Clinical Consult, 2017
• 5 Minute Consult Clinical Companion to Womens Health,
Diagnosis
Pemeriksaan Lab :
Penunjang • Tes kehamilan
• Darah Rutin (Hb)
Pencitraan :
• USG Abdominal / Transvaginal : konfirmasi diagnosis, jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometrium,
keadaan adneksa dan rongga pelvis.
• USG Renal : evaluasi obstruksi
• Histerosalpingografi : mengidentifikasi mioma submucosal dan mengevaluasi uterus dan tuba falopi
Lain-lain
• Biopsi
PEMERIKSAAN PADA
PERDARAHAN UTERUS
ABNORMAL
1. Nilai stabilitas keadaan hemodinamik.
2. Pastikan bahwa perdarahan berasal
dari kanalis servikalis dan tidak
berhubungan dengan kehamilan.
3. Pemeriksaan indeks massa tubuh,
4. tanda tanda hiperandrogen,
5. pembesaran kelenjar tiroid atau
manifestasi hipotiroid/hipertiroid,
6. galaktorea (hiperprolaktinemia),
7. gangguan lapang pandang (adenoma
hipofisis),
8. purpura dan ekimosis wajib diperiksa.
Diagnosis
Leiomyoma
• Uterine leiomyomas are heterogeneously hypoechoic, solid masses,
meaning they may display some areas that contain many echoes and
others that demonstrate few echoes. When degenerated, they may
become calcifed and absorb enough sound to produce acoustical
shadowing (Fig. 21-16). They may become necrotic with cystic
components or echogenic with fat
• It is important to characterize the location of fbroids as submucosal
(which has implications for bleeding and infertility), myometrial (most
common), or subserosal (pedunculated, which can grow very large).
Normal
dingin
Penurunan berat badan, banyak Hipertiroid
Perdarahan Uterus Abnormal keringat, palpitasi
- Kondisi anovulasi Riwayat konsumsi obat Koagulopati
- Disfungsi Tiroid antikoagulan dan gangguan
- Hiperplasia atau keganasan endometrium pembekuan darah
Nyeri pelvis Riwayat hepatitis, ikterik Penyakit hati
- Endometriosis Hirsutisme, akne, akantosis Sindrom ovarium polikistik (SOPK)
nigricans, obesitas
- Adenomyosis
Perdarahan pasca koitus Displasia serviks, polip endoserviks
- Kehamilan ektopik Galaktorea, sakit kepala, Tumor hipofisis
- Torsio atau rupture kista ovarium gangguan lapang pandang
- Pelvic Inflammatory Disease (Konsensus PUA, POGI, 2016)
Massa pelvis Diffuse abdominal swelling: 6F
- Kehamilan 1. Fetus: i.e. pregnancy (normal or abnormal).
- Adenomyosis 2. Fluid: e.g. ascites or cyst (ovarian or peritoneal
- Polip Uteri pseudo-cyst, or pseudo-pancreatic cyst)
3. Flatus: i.e. abdominal distension.
- Keganasan ovarium 4. Fat: i.e. obesity.
- Leiomiosarkoma 5. Feces: i.e. intestinal obstruction.
(5 Minute Consult Clinical Companion to Womens Health, p240) 6. Fibroid or other tumor.
(Case Taking and Clinical Method, 2nd Ed., 2009, Osama M. Warda, MD )
Tatalaksana
Indikasi Tranfusi
Transfusi untuk anemia dilakukan pada pasien
dengan kondisi berikut:
• Kadar Hb <7 g/dl atau kadar hematokrit <20 %
• Kadar Hb >7 g/dl dengan gejala klinis: pusing,
pandangan berkunang kunang, atau takikardia
(frekuensi nadi >100x per menit)
(Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu, WHO, p161)
Komplikasi
Berbagai macam komplikasi dapat terjadi pada pasien dengan mioma uteri,diantaranya adalah :
• Perdarahan sampai terjadi anemia.
• Torsi tangkai mioma.
• Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi.
• Pada Kehamilan
• Infertilitas.
• Abortus.
• Persalinan prematuritas dan kelainan letak.
• Inersia uteri.
• Gangguan jalan persalinan.
• Perdarahan post partum.
• Retensi plasenta.
Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri
Sebaliknya, kehamilan dan persalinan dapat mempengaruhi
mioma uteri menjadi :
Komplikasi • Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi
dan edema, terutama dalam bulan-bulan pertama, setelah
kehamilan 4 bulan tumor tidak bertambah besar lagi.
• Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat berubah
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan bentuk, dan mudah terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya,
Terdapatnya mioma uteri mungkin mengakibatkan hal-hal sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis, terutama di
sebagai berikut. tengah-tengah tumor.
• Sulit hamil mioma uteri submukosum • Tumor tampak merah (degenerasi merah) atau tampak
• Kemungkinan abortus bertambah seperti daging (degenerasi karnosa).
• Kelainan letak janin dalam rahim terutama pada • Perubahan ini menyebabkan rasa nyeri di perut yang disertai
gejala-gejala rangsangan peritoneum dan gejala-gejala
mioma yang besar dan letak subserosum.
peradangan, walaupun dalam hal ini peradangan bersifat suci
• Menghalangi lahirnya bayi terutama pada mioma yang
hama (steril)
letaknya di serviks. • Lebih sering lagi komplikasi ini terjadi dalam masa nifas
• Inersia uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang karena sirkulasi dalam tumor mengurang akibat perubahan-
letaknya di dalam dinding rahim atau apabila terdapat perubahan sirkulasi yang dialami oleh perempuan setelah
banyak mioma. bayi lahir.
• Mempersulit lepasnya plasenta terutama pada mioma • Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami
yang submukosum dan intramural. putaran tangkai akibat desakan uterus yang makin lama
(Saifuddin, et al., 2016) makin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi dan
nekrosis yang menimbulkan gambaran klinik nyeri perut
mendadak (akut abdomen).
(Saifuddin, et al., 2016)
Daftar Pustaka
1. 5 Minute Consult Clinical Companion to Womens Health [Buku] / 9. Llewellyn-Jones Fundamentals of Obstetrics and Gynaecology
pengar. McGarry Kelly A.. - [s.l.] : Wolters Kluwer, 2012. [Buku] / pengar. Oats Jeremy dan Abraham Suzanne. - [s.l.] :
Elseviers Saunder, 2010.
2. Conn’s Current Therapy [Buku] / pengar. Bope Edward T. dan
Kellerman Rick D.. - [s.l.] : Elseviers Saunder, 2015. 10. Netter's Obstetrics and Gynecology, Second Edition, p303, 2008
[Buku] / pengar. Smith Roger. - [s.l.] : Elseviers, 2015. - Vol. 2nd
3. DC Dutta's Textbook of Gynecology [Buku] / pengar. Dutta D. C. ed..
dan Konar Hiralal. - [s.l.] : Hiralal Konar, 2013.
11. Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease [Buku] / pengar.
4. Dewhurst’s texbook of obstetrics & gynaecology [Buku] / pengar. Kumar Vinay, Abbas Abul K. dan Aster Jon C.. - [s.l.] : Elsevier
Edmonds Keith. - [s.l.] : Blackwell, 2007. - Vol. 7th ed. Saunder, 2015. - Vol. 10th ed.
5. Glass' Office Gynecology [Buku] / pengar. Curtis Michèle G.. - [s.l.] 12. The 5-Minute Clinical Consult 2017 [Buku] / pengar. Domino
: Wolters Kluwer, 2014. Frank J.. - [s.l.] : Lippincott Williams & Wilkins, 2016.
6. Ilmu Kandungan [Buku] / pengar. Mochamad Anwar Ali Baziad, 13. Williams gynecology. 2nd ed. 2012. p. 247). [Buku] / pengar.
Prajitno Prabowo. - Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Hoffman Barbara L., Schorge John O dan Karen D Bradshaw. -
Prawirohardjo, 2014. - Vol. Edisi Ketiga. [s.l.] : McGraw Hill Professional, 2012. - Vol. 2nd.
7. Ilmu Kandungan [Buku] / pengar. Prawirohardjo Sarwono,
Wiknjosastro Hanifa dan Saifuddin Sudraji SumaprajaBari. -
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1991.
8. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjdo [Buku] / pengar.
Saifuddin Abdul Bari, Rachimhadhi Trijatmo dan Wiknjosastro
Gulardi H.. - Jakarta : Bina Pustaka, 2016.
Terimakasih