Zoster
M. Hasbi Ash Shiddiqie - 030.14.115
Email : hasbi_and@yahoo.co.id
Pembimbing :
1
Pendahuluan
• Sangat umum di kawasan Asia - Pasifik
•HERPES • Insidensi 3 - 10 / 1000 orang per tahun nya
ZOSTER / • Insidensi meningkat seiring bertambahnya usia
SHINGLES
• Herpes zoster yang • Sekuel herpes zoster :
Penyakit neurokutan dengan
manifestasi erupsi, vesikular, menyebarluas dapat komplikasi kulit, okular,
berkelompok dengan dasar disalahartikan2 sebagai neurologis & viseral
eritematosa disertai nyeri varisela • Komplikasi paling umum :
radikular unilateral yang • Pada tahap pra eruptif, nyeri nyeri neuropatik kronis yang
umumnya terbatas di suatu prodromal sering rancu bertahan lama setelah ruam
dermatom dengan penyebab lokal nyeri sembuh (Postherpetic
lainnya neuralgia)
2
Epidemiologi
Herpes zoster terjadi secara sporadik menyebar
sepanjang tahun tanpa prevalensi musiman dan
tidak bergantung pada prevalensi varisela
3
Faktor Risiko Usia
• Insiden Herpes Zoster meningkat dengan bertambahnya usia;
pada orang dewasa yang lebih tua
• Meningkat tajam di atas usia 40 tahun
• Memuncak pada usia 70 - 80 tahun
Faktor utama :
• Usia
• Penurunan imunitas yang Penurunan Imunitas
dimediasi sel khusus • Pasien imunokompromais memiliki risiko Herpes Zoster yang
VZV 4
secara signifikan lebih besar dibanding individu yang
imunokompeten pada usia yang sama
• Kondisi imunokompromais yang terkait dengan peningkatan
risiko Herpes Zoster : transplantasi organ, keganasan tumor dan
penyakit yang dimediasi sistem imun (lupus eritematosa sistemik,
reumatoid artritis)
4
Etiopatogenesis
Varicella Zoster Virus (VZV)
• Virus DNA, α-herpesvirus, salah satunya ensim thymidine kinase yang rentan
terhadap antivirus (asiklovir)
• Menginfeksi sel Human Diploid, Sel Limfosit T teraktivasi, sel epitel & sel
epidermal in vivo utk replikasi produktif serta sel neuron
Reaktivasi dari VZV laten & pertemuan baru dengan virus yang memantain kekebalan
tubuh Patogenesis Herpes Zoster 5
Gejala Prodromal
Klinis
4 gejala klinis pada
Ruam
Herpes Zoster :
6 Nyeri
Pruritus
6
Dimulai dengan
• Sensasi abnormal / nyeri otot lokal
• Nyeri tulang
• Pegal
• Parastesia sepanjang dermatom
• Gatal
• Rasa terbakar ringan - berat
Intensitas nyeri 7
7
Lesi Herpes Zoster dimulai dengan
• Makula eritematosa & papul dalam distribusi dermatomal
Ruam • Vesikel terbentuk dalam waktu 12 - 24 jam & berevolusi menjadi pustula pada hari
ke 3
Paling khas pada HZ : • Akan kering & krusta dalam waktu 7 - 10 hari
lokalisasi dan • Krusta umumnya bertahan selama 2 - 3 minggu
distribusi ruam, yaitu • Pada orang normal : lesi baru terus muncul selama 1 - 4 hari
unilateral dan
umumnya terbatas
pada area kulit yang
dipersarafi oleh 8
ganglion sensoris
tunggal
T 10 bagian dextra tampak HZ dengan Lesi berkelompok berbentuk vesikel T8 bagian sinistra tampak HZ dengan
beberapa lesi berbentuk pustul dari HZ beberapa lesi pustul & krusta
8
Beberapa tidak mengalami rasa sakit
• Namun sebagian besar (> 85% diatas usia 50 tahun) memiliki nyeri dermatomal /
ketidaknyamanan selama fase akut (30 hari pertama setelah onset ruam) dengan
intensitas ringan - berat
10
HZ Oftalmikus dengan keterlibatan Nervus HZ Oftalmikus dengan keterlibatan Nervus HZ dengan keterlibatan Nervus Kranial, tampak
Trigeminal Cabang 1 (N.V1) Trigeminal Cabang 2 (N.V2) vesikel pada palatum kanan
11
HZ dengan keterlibatan Nervus Kranial, tampak Sindrom Ramsay - Hunt dengan aurikula sinistra yang kehilangan pendengaran &
vesikel pada lidah kanan kelemahan wajah bagian sinistra 11
Pemeriksaan Penunjang
Tzanck Smear Polymerase Chain Reaction (PCR)
• Dapat melihat sel - sel yang disiapkan dari • Tes diagnostik terbaik untuk deteksi VZV karena sensitivitas &
bahan yang diambil dari vesikel lesi lalu spesifisitas nya sangat tinggi
diwarnai hematoxylin dan eosin, giemsa / • Ketersediaan & waktu penyelesaian relatif cepat (1 hari / kurang)
pewarnaan seruoa • Spesimen terbaik : cairan dari vesikel
• Ditemukan : giant cells multinukleasi yang • Dapat membedakan VZV dari HSV & wildtype VZV dari strain vaksin
mengandung badan inklusi intranuklear OKA VZV
asidofilik
13
Histologi Varisela Lesi papular varisela berevolusi menjadi GIant cells berinti banyak dengan mudah Kultur jaringan fibroblast yang terinfeksi
Zoster vesikula intraepitel dalam waktu 12 - 24 jam diidentifikasi dalam apusan Tzanck yang dibuat menunjukkan giant cells multinukleasi serupa yang
dari bahan yang diambil dari dasar lesi mengandung badan inklusi intranuklear eosinofilik
vesikuler & diwarnai Hematoxylin dan eosin, yang dibentuk oleh fusi sel yang terinfeksi dengan
GIemsa atau pewarnaan serupa sel berdekatan yang terinfeksi & yang tidak
terinfeksi
Berdasarkan gejala klinis
Meskipun sulit diidentifikasi selama prodromal, kehadiran alat bantu eksantem khas pada diagnosis
Pengujian laboratorium
• Biasanya tidak diperlukan, tapi dapat dipertimbangkan bila pasien dengan lesi berulang yang
dicurigai juga menjadi Herpes Simpleks, atau pada14 yang diduga Zoster Sine Herpete (ada rasa
sakit tanpa lesi)
• Dapat membantu & membedakan HZ dari Dermatosis Vesikular lainnya (dermatitis kontak,
Dermatitis Hepertiformis
• Pengujian Polymerase Chain Reaction dari vesikel / cairan tubuh jadi pilihan karena sensitivitas
& spesifisitas nya tinggi (95 % & 100%)
Diagnosis Banding 15
Terapi Antivirus
Terapi Anti
Sistemik, dengan : Inflamasi
19
Topikal
19
No Kelompok Pasien Regimen
1 Normal
Imunokompromais
10 hari or mencegah penyakit di tempat lain
Valacyclovir 1 g per oral setiap 8 jam untuk 7-10
ringan, termasuk dari
hari atau
infeksi HIV-1
Acyclovir 800 mg per oral 5 kali per hari selama
7-10 hari*
Antivirals
Adjunctive therapy
22
Agent Dosage (adult) Adverse effects Catatan
Analgetics
24
Topikal
25
Prognosis
Ad Vitam • Lesi kulit biasanya menyembuh dalam 2 - Ad Vitam
Bonam 4 minggu, tetapi penyembuhan sempurna Bonam
membutuhkan waktu >4 minggu
• Pasien lanjut usia & imunokompromais Ad Functionam
Ad Functionam membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk resolusi
Dubia ad Bonam
Bonam • Dalam studi kohort retrospektif, pasien
herpes zoster yang dirawat di rumah sakit
memiliki mortalitas 3% dengan berbagai
Ad Sanactionam Ad Sanactionam
penyebab
• Tingkat rekurensi
26 herpes zoster dalam 8
Bonam tahun sebesar 6,2%. Dubia ad Bonam
26
Herpes Zoster
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster yang menyerang
kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah
infeksi primer
Diagnosis
• Dapat ditegakkan memalui anamnesis & pemeriksaan fisik
• Jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti tzanck
smear, PCR
• Umumnya penyakit herpes zoster dapat sembuh sendiri (self limiting
disease), tetapi pada beberapa kasus dapat timbul komplikasi
27
THANK
YOU
28