1,Januari, 2019
ABSTRAK
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut sistemik yang disebabkan oleh
bakteri gram negatif Salmonella enterica serotype Typhi (Salmonella typhi), yang
hingga saat ini masih memiliki angka morbiditas dan mortaliatas yang tinggi di dunia
khususnya di negara berkembang salah satunya Indonesia. Metode diagnosis cepat dan
tepat perlu dilakukan sedini mungkin pada pasien yang dicurigai mengalami demam
tifoid sehingga pasien segera mendapatkan penanganan yang tepat. Tes Widal dan tes
IgM Anti Salmonella typhi merupakan pemeriksaan penunjang yang sering digunakan
untuk menegakkan diagnosis demam tifoid. Berdasarkan penelitian sebelumnya,
diketahui bahwa tes IgM Anti Salmonella typhi memiliki sensitivitas, spesifisitas, PPV
dan NPV yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik dengan
menggunakan rancangan penelitian cross-sectional, yang dilakukan di Rumah Sakit
Surya Husadha pada Bulan Januari sampai dengan Desember 2013. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, PPV dan NPV tes Widal jika
dibandingkan dengan tes IgM Anti Salmonella typhi sebagai baku emas. Pada penelitian
diperoleh bahwa dari 203 sampel, terdapat 17 sampel (8%) yang positif dan 186 sampel
(92%) yang negatif terdapat antibodi terhadap antigen Salmonella typhi O. Sedangkan
27 sampel (13%) yang positif dan 176 sampel (87%) yang negatif terdapat antibodi
terhadap antigen Salmonella typhi H. Pada tes IgM Anti Salmonella typhi, terdapat 104
sampel (51%) yang positif dan 99 sampel (49%) yang negatif. Dengan menggunakan
cross tabulation maka diperoleh sensitivitas, spesifisitas, PPV dan NPV dari tes Widal
khususnya untuk Salmonella typhi O secara berturut-turut yaitu 14,6%, 98%, 88,2% dan
52,7%. Sedangkan sensitivitas, spesifisitas, PPV dan NPV dari tes Widal khususnya
untuk Salmonella typhi H secara berturut-turut yaitu 20%, 94%, 78% dan 53%.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
menular yang dapat terjadi baik di masalah kesehatan global yang memiliki
negara beriklim tropis maupun sub angka morbiditas dan mortalitas yang
tropis. Hingga saat ini, penyakit demam cukup tinggi. Penyakit ini merupakan
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
203 pasien dengan jumlah yang Selain itu, pasien-pasien tersebut juga
bervariasi setiap bulannya (Tabel 1). berasal dari berbagai kategori usia.
Tabel 1 : Jumlah Kasus Suspect Demam Pembagian kategori usia dilakukan
Tifoid yang Melakukan Tes Widal dan
Tes IgM Anti Salmonella typhi di Rumah berdasarkan Depkes RI tahun 2009 yang
Sakit Surya Husadha Tahun 2013 menyatakan bahwa kategori usia balita
adalah mereka yang berusia 0-5 tahun,
Bulan Jumlah Jumlah Kasus
Kasus (%) kanak-kanak 5-11 tahun, remaja 12-25
Januari 28 14% tahun, dewasa 26-45 tahun, lansia 46-65
Februari 17 8%
Maret 26 13% tahun dan manula yaitu lebih dari 65
April 16 8% tahun.10 Berdasarkan data yang
Mei 24 12%
Juni 7 3% diperoleh, jumlah pasien suspect demam
Juli 13 6% tifoid yang melakukan kedua jenis
Agustus 16 8%
September 13 6% pemeriksaan tersebut didominasi oleh
Oktober 9 4% kategori usia dewasa (Tabel 3).
November 14 7%
Desember 20 10%
Tabel 3 : Kategori Usia Pasien Suspect
Total 203 100%
Demam Tifoid yang Melakukan Tes
Serologi Widal dan Tes IgM Anti
Dari 203 pasien tersebut, tercatat bahwa Salmonella typhi di Rumah Sakit Surya
Husadha Tahun 2013
pasien perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan lelaki, dengan Kategori Usia Jumlah
Balita 2
jumlah dan persentase yang dinyatakan
Kanak-kanak 5
dalam Tabel 2 berikut. Remaja 55
Dewasa 81
Lansia 49
Manula 11
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
Terdapat variasi hasil pemeriksaan dari Tabel 5 : Cross Tabulation Hasil Tes
Widal (Salmonella typhi O) dan Tes
203 pasien suspect demam tifoid
IgM Anti Salmonella typhi pada pasien
melakukan tes Widal dan tes IgM Anti suspect demam tifoid di Rumah Sakit
Surya Husadha Tahun 2013
Salmonella typhi untuk menegakkan
diagnosis demam tifoid, dengan hasil IgM Anti S. typhi
masing-masing pemeriksaan dapat (+) (-) Total
15 2
ditampilkan dalam Tabel 4 berikut. Widal (+) 17
(TP) (FP)
S. typhi 88 98
Tabel 4 : Akumulasi Hasil Tes Widal (-) 186
O (FN) (TN)
dan Tes IgM Anti Salmonella typhi pada
Total 103 100
pasien suspect demam tifoid di Rumah
Sakit Surya Husadha Tahun 2013
Demikian pula dalam membantu
Widal IgM Anti S. typhi
perhitungan nilai sensitivitas,
0 1 2 3 4 5 6 7
0 0 3 19 18 16 11 2 0 spesifisitas, PPV dan NPV tes Widal
1 5 21 23 24 10 4 1 khususnya Salmonella typhi H
S. dibandingkan dengan tes IgM Anti
typhi 1 0 3 4 9 5 6 0
O Salmonella typhi sebagai baku emas,
0 0 0 2 5 6 4 0 data laboratorium tersebut dapat
0 0 1 18 12 15 8 4 0 disajikan dalam cross tabulation sebagai
1 2 17 14 19 10 4 0 berikut (Tabel 6).
S. Tabel 6 : Cross Tabulation Hasil Tes
typhi 1 3 8 16 11 7 4 1 Widal (Salmonella typhi H) dan Tes
H
IgM Anti Salmonella typhi pada pasien
0 0 1 5 9 7 5 0 suspect demam tifoid di Rumah Sakit
Surya Husadha Tahun 2013
Berdasarkan data laboratorium yang
IgM Anti S. typhi
diperoleh, data kemudian disajikan (+) (-) Total
dalam cross tabulation untuk 21 6
Widal (+) 27
(TP) (FP)
memudahkan menghitung sensitivitas, S. typhi 83 93
(-) 176
spesifisitas, PPV dan NPV yaitu dengan H (FN) (TN)
Total 104 99
menghubungkan distribusi frekuensi
hasil tes Widal dan IgM Anti Salmonella
typhi, yaitu sebagai berikut (Tabel 5).
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
demam tifoid. Sedangkan spesifisitas tes penelitian tersebut, uji diagnostik tes
Widal memiliki nilai yang cukup tinggi Widal yang menggunakan tes IgM Anti
yaitu 98% yang berarti bahwa tes Widal Salmonella typhi sebagai baku emas,
mampu mengidentifikasi negatif 98 memiliki nilai sensitivitas lebih rendah,
pasien yang tidak menderita demam namun memiliki spesifisitas, PPV dan
tifoid dengan benar dari 100 pasien yang NPV yang lebih tinggi.
tidak menderita penyakit tersebut. Sedangkan berdasarkan cross tabulation
Selain itu, nilai PPV dari tes Widal hasil tes Widal (Salmonella typhi H) dan
khususnya untuk Salmonella typhi O tes IgM Anti Salmonella typhi pada
dibandingkan dengan tes IgM Anti pasien suspect demam tifoid di Rumah
Salmonella typhi sebagai baku emas, Sakit Surya Husadha Tahun 2013 dapat
memiliki nilai 88,2% yang berarti bahwa dilakukan perhitungan untuk
kemungkinan 88 pasien suspect demam menentukan sensitivitas, spesifisitas,
tifoid yang memiliki hasil tes Widal PPV dan NPV yaitu sebagai berikut :
positif dari 100 pasien suspect memang
Sensitivitas = TP : (TP + FN)
benar menderita penyakit tersebut.
= 21 : 104
Sedangkan nilai NPV tes Widal yaitu
= 0,2019 (20%)
52,7% atau dibulatkan menjadi 53%
Spesifisitas = TN : (TN + FP)
yang berarti bahwa kemungkinan 53
= 93 : 99
pasien suspect demam tifoid yang
= 0,939 (94%)
memiliki hasil tes Widal negatif dari 100
PPV = TP : (TP + FP)
pasien suspect, memang benar tidak
= 21 : 27
menderita penyakit tersebut.
= 0,777 (78%)
Pada penelitian yang dilakukan oleh
NPV = TN : (TN + FN)
Rachman, dkk. tahun 2011 tentang uji
= 93 : 176
diagnostik tes Widal dibandingkan
= 0,528 (53%)
dengan kultur darah sebagai baku emas,
mendapatkan nilai sensitivitas, Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
spesifisitas, PPV dan NPV untuk diketahui bahwa sensitivitas tes Widal
Salmonella typhi O secara berturut-turut khususnya Salmonella typhi H
yaitu 97,737%, 10,00%, 75,00%, dan dibandingkan dengan tes IgM Anti
40,00%.13 Jika dibandingkan dengan Salmonella typhi sebagai baku emas
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
yaitu 20% yang berarti bahwa tes Widal Salmonella typhi H secara berturut-turut
mampu mengidentifikasi positif 20 yaitu 89,474%, 16,667%, 71,429%, dan
pasien demam tifoid dengan benar 40,476%.13 Tidak jauh berbeda dengan
diantara 100 pasien yang menderita hasil tes Widal Salmonella typhi O, jika
demam tifoid. Sedangkan spesifisitas tes dibandingkan dengan penelitian tersebut,
Widal memiliki nilai yang cukup tinggi uji diagnostik tes Widal khususnya
yaitu 94% yang berarti bahwa tes Widal Salmonella typhi H yang menggunakan
mampu mengidentifikasi negatif 94 tes IgM Anti Salmonella typhi sebagai
pasien yang tidak menderita demam baku emas, memiliki nilai sensitivitas
tifoid dengan benar dari 100 pasien yang lebih rendah, namun memiliki
tidak menderita penyakit tersebut. spesifisitas, PPV dan NPV yang lebih
tinggi.
Selain itu, nilai PPV dari tes Widal
khususnya untuk Salmonella typhi H
dibandingkan dengan tes IgM Anti SIMPULAN
Salmonella typhi sebagai baku emas,
Dari 203 sampel yang melakukan tes
memiliki nilai 78% yang berarti bahwa
Widal diperoleh hasil bahwa 17 sampel
kemungkinan 78 pasien suspect demam
(8%) positif dan 186 sampel (92%)
tifoid yang memiliki hasil tes Widal
negatif adanya antibodi terhadap antigen
positif dari 100 pasien suspect memang
Salmonella typhi O. Sedangkan 27
benar menderita penyakit tersebut.
sampel (13%) positif dan 176 sampel
Sedangkan nilai NPV tes Widal yaitu
(87%) negatif adanya antibodi terhadap
53% yang berarti bahwa kemungkinan
antigen Salmonella typhi H. Sedangkan
53 pasien suspect demam tifoid yang
pada tes IgM Anti Salmonella typhi
memiliki hasil tes Widal negatif dari 100
diperoleh hasil bahwa 103 sampel (51%)
pasien suspect, memang benar tidak
positif dan 100 sampel (49%) negatif
menderita penyakit tersebut.
adanya antibodi Anti Salmonella typhi.
Pada penelitian yang juga dilakukan
Dengan menggunakan cross tabulation
oleh Rachman, dkk. tahun 2011 tentang
maka diperoleh sensitivitas, spesifisitas,
uji diagnostik tes Widal dibandingkan
PPV dan NPV tes Widal khususnya
dengan kultur darah sebagai baku emas,
untuk Salmonella typhi O dibandingkan
mendapatkan nilai sensitivitas,
dengan tes IgM Anti Salmonella typhi
spesifisitas, PPV dan NPV untuk
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum