Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

HERPES ZOSTER THORAKALIS


DEXTRA
NUR AINI (1102014198)
Stase Kepaniteraan Kulit & Kelamin – FK YARSI
RS Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto

Pembimbing: dr. Dono Utoro, SpKK


IDENTITAS
◦No. Rekam Medik : -
◦Nama/Jenis Kelamin : Ny. D/ Perempuan
◦Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Agustus 1967
◦Umur : 51 Tahun
◦Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
◦Hobi: Olahraga
◦Alamat Rumah : Komplek Polri Pondok Karya, Mampang.
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA:
Timbul vesikel-vesikel berkelompok pada lesi kulit
setinggi thorakalis (T12) dextra.

KELUHAN TAMBAHAN:
Nyeri hebat pada lesi kulit, Gatal Sakit Kepala,
Demam, Mual
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

Pasien wanita usia 51 tahun, datang ke Polikinik Kulit RS POLRI


pada tanggal 12 Januari 2019 jam 12.30 WIB dengan keluhan
timbul vesikel- vesikel berkelompok pada lesi kulit setinggi
thorakalis (T12) dextra sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga
mengatakan terdapat keluhan lain seperti nyeri hebat pada lesi
kulit, gatal pada lesi, sakit kepala, demam dan mual. Pasien
mengatakn belum melakukan pengobatan dan langsung datang ke
RS POLRI untuk berobat.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:
Pasien mengatakan 3 tahun sebelumnya timbul lesi
vesikel pada labialis mayor genitalia eksterna dan sekitar
anus.
Riwayat asma (-), Riwayat alergi (-), Alergi makanan dan
obat tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA:


Riwayat asma (-), Riwayat allergi (-), Alergi makanan dan
obat tidak ada
PEMERIKSAAN DERMATOLOGIK
Pada pinggang belakang
setinggi thorakal 12 terdapat lesi
vesikel- vesikel berkelompok,
vesikel jernih, berdiameter < 0,5
cm, batas tegas, penyebaran
herpetiformis, distribusi lesi
zosteriformis, dermatomal.
DIAGNOSIS PASTI/DIAGNOSIS KERJA:
Herpes Zoster Thorakalis Dextra

DIAGNOSIS BANDING:
Herpes Genital
PEMERIKSAAN PENUNJANG ANJURAN:
 Polymerase Chain Reaction (PCR)
Direct immunofluorecent antigen-staining
Tes Serologi
Kultur Virus
Biopsi kulit
TATALAKSANA
NON-MEDIKAMENTOSA
◦Menjelaskan kepada pasien untuk istirahat cukup,
menghindari stress, dan mengurangi aktivitas.
◦Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggaruk
lesi.
◦Menjelaskan kepada pasien untuk minum obat teratur
sesuai anjuran dokter dan menghindari kontak
dengan orang lain yang belum terkena cacar air.
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA
Sistemik :
Anti Virus : Asiklovir tablet 5 x 800 mg diberikan selama 5
hari
Anti inflamasi : Metilprednisolon tablet 16 mg diberikan 2 x1
setelah makan selama 10 hari.
Analgetik : Natrium diklofenat tablet 50 mg diberikan 2 x 1
selama 10 hari
Obat lambung (PPI) : Omeprazole capsul 20 mg diberikan 1 x
1 sebelum makan selama 6 hari
PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Functionam : Ad Bonam
Ad Sanactionam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Herpes zoster atau Shingles adalah penyakit neurokutan
dengan manifestasi erupsi vesikular berkelompok dengan dasar
eritematosa disertai nyeri radikular unilateral yang umumnya
terbatas di satu dermatom.
Herpes zoster merupakan manifestasi reaktivasi infeksi laten
endogen virus varicella zoster di dalam neuron ganglion sensoris
radiks dorsalis, ganglion saraf kranialis atau ganglion saraf
autonomik yang menyebar ke jaringan saraf dan kulit dengan
segmen yang sama.
ETIOLOGI
Varicella Zoster Virus (VZV)

Merupakan DNA double helix, genom


virus mengkode > 70 protein,
termasuk berhubungan dengan antigen
virus.

Penularan melalui percikan ludah


penderita atau melalui benda - benda
yang terkontaminasi oleh cairan dari
lepuhan kulit.
EPIDEMIOLOGI
◦Herpes zoster insiden dan keparahan penyakitnya
meningkat dengan bertambahnya usia. Lebih dari
setengah jumlah keseluruhan kasus dilaporkan
terjadi pada usia lebih dari 60 tahun dan komplikasi
terjadi hampir 50 % di usia tua.
PATOGENESIS
PATOGENESIS
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Menurunnya daya tahan tubuh
2. Pasien Imunosupresif pada kelainan
limfoproliferatif dan kemoterapi, trauma local pada
ganglia sensorik, dan HIV.
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala Prodromal (1- 10 hari, rata - rata 2 hari) : sensasi abnormal /
nyeri otot lokal, nyeri tulang, pegal, parestesia sepanjang
dermatom, gatal, rasa terbakar dari ringan sampai berat.

 Timbul erupsi kulit yang biasanya gatal atau nyeri terlokalisata


(terbatas di satu dermatom ) berupa makula eritema.

 Kemudian berkembang menjadi papul, vesikel jernih berkelompok


selama 3 - 5 hari.

 Selanjutnya vesikel menjadi keruh dan akhirnya pecah menjadi


krusta (berlangsung selama 7 - 10 hari)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Deteksi antigen / nuclei acid
varicella zoster virus
 Isolasi virus dari sediaan hapus lesi
/ pemeriksaan antibodi IgM spesifik
 Polymerase Chain Reaction
(PCR)
 Kultur virus
 Direct immunofluorecent
antigen-staining
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala prodromal,
rasa gatal, dan manifestasi klinis sesuai tempat predileksi dan
morfologi yang khas pada herpes zoster.
DIAGNOSIS BANDING
 Dermatitis Venenata / Dermatitis
Kontak
 Herpes Simpleks
 Herpes Genital
TATALAKSANA
Prinsip dasar pengobatan Herpes Zoster adalah
menghilangkan nyeri secepat mungkin dengan cara
membatasi replikasi virus, sehingga mengurangi
kerusakan saraf lebih lanjut.
SISTEMI
K
Obat Antivirus : Famsiklovir 3 x 500 mg / Valasiklovir 3 x 1000 mg / Asiklovir
5 x 800 mg diberikan sebelum 72 jam awitan lesi selama 7 hari.
 Kortikosteroid
 Analgetik
 Antidepresan dan Antikonvulsan
TATALAKSANA
TOPIKA
L
 Analgesik Topikal : Kompres (Kompres terbuka) menggunakan
solusio Burowi (Aluminum asetat 5 %) dan Solusio Calamin
digunakan 4-6 kali/ hari selama 30 - 60 menit, Antiinflamasi
nonsteroid (AINS)
 Anestesi Lokal : Untuk menghilangkan nyeri
PENCEGAHAN
◦Istirahat yang cukup, hindari stress, kurangi
aktivitas.
◦Jangan menggaruk lesi.
◦Hindari vesikel yang pecah agar tidak berdekatan
dengan anak - anak atau orang lain yang belum
pernah terkena cacar air sebelumnya..
◦Minum obat teratur sesuai petunjuk dokter.
PROGNOSIS
◦Quo ad Vitam: Ad bonam
◦Quo ad fungsionam: Ad bonam
◦Quo ad Sanactionam: Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai