Anda di halaman 1dari 25

Partus Prematurus Imminens

 Adanyakontraksi uterus disertai perubahan serviks


sebelum 37 minggu usia kehamilan dan dapat
menyebabkan kelahiran prematur.

PPK Sanglah, 2015


Etiologi:
Faktor resiko:
Patofisiologi:
Kriteria diagnosis:
1) UK < 37 mgg
2) His ≥ 2x/10 menit
3) Pembukaan ≥ 2 cm, eff ≥ 50%, lendir
bercampur darah
Tatalaksana:
1. Tirah baring ke satu sisi
2. Monitor HIS dan DJJ
3. Tokolitik
Dosis inisial 20 mg, 30 menit kemudian 20 mg. Selanjutnya
20 mg @3jam. Maksimal 8 kali pemberian/hari. Nifedipine
slow release dapat diberikan setelah 24 jam, 2-3 kali sehari.
4. Kortikosteroid
Dexamethasone pada UK 24-34 mgg. Dosis 6 mg/12 jam
(IM) selama 2 hari.
5. Antibiotika
Status Pasien
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. NMA
 No RM : 295900
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tanggal lahir/umur : 01-07-1999 / 20 tahun
 Agama : Hindu
 Suku/bangsa : Bali, Indonesia
 Pendidikan: SD
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Alamat: Br Munduk Lantang
 Status perkawinan : Sudah menikah
 Tanggal MRS : 26 Februari 2020
Anamnesis
Keluhan Utama
 Nyeri perut

Riwayat Penyakit Sekarang


 Pasien datang ke VK IGD RSUD Bangli dalam keadaan
sadar diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri perut
hilang timbul sejak 1 hari yang lalu (25/02/2020),
bertambah sering sejak pukul 17:00 wita (26/02/2020).
Keluar air yang tidak bisa ditahan maupun keluar lendir
dan darah dari jalan lahir disangkal oleh pasien. Gerak
janin dirasakan baik oleh pasien.
Cont…
Riwayat Menstruasi
 Pasien mengalami menstruasi pertama kali pada usia
14 tahun. Siklus menstruasi sebelum kehamilan
dikatakan teratur setiap 30 hari dan lama menstruasi
dalam satu siklus adalah 3-4 hari. Saat menstruasi
pasien mengatakan mengganti pembalut sebanyak 2-3
kali sehari. Dikatakan tidak terdapat keluhan saat
menstruasi. Hari pertama haid terakhir (HPHT) pasien
adalah 24 Juni 2019, dengan taksiran persalinan pada
tanggal 31 Maret 2020.
Cont…
Riwayat Pernikahan
 Pasien mengatakan menikah satu kali sejak usia 19
tahun, dan sudah berlangsung selama 1 tahun.
Riwayat Kontrasepsi
 Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan
kontrasepsi.
Riwayat Kehamilan Ini
 Hamil ini
Cont…
Riwayat Ante Natal Care (ANC)
 Pasien melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali di Puskesmas
dan 2 kali di Dokter Spesialis Kandungan. Pasien sudah pernah
melakukan pemeriksaan USG sebanyak 2 kali di Dokter Spesialis
Kandungan pada tanggal 23 Februari 2020 yang mana didapatkan janin
tunggal hidup dengan keadaan baik. Dari hasil USG saat itu, usia
kehamilan pasien diperkirakan 31-32 minggu. Tekanan darah pasien dan
denyut jantung janin selama kontrol kehamilan dikatakan normal. Pasien
mengatakan sudah mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid selama masa
kehamilannya. Berat badan pasien sebelum hamil dikatakan 55 kg dan
berat badan pasien saat ini 64 kg. tinggi badan pasien yaitu 158 cm. Pada
masa awal kehamilan pasien memiliki keluhan mual-mual. Keluhan lain
selama kehamilan disangkal oleh pasien.
Cont…
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat penyakit sistemik seperti tekanan darah tinggi, kencing
manis, penyakit jantung, dan asma disangkal. Pasien juga
menyangkal adanya riwayat alergi terhadap obat maupun makanan.
Pasien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat penyakit sistemik seperti tekanan darah tinggi, kencing
manis, penyakit jantung, dan asma dalam keluarga disangkal oleh
pasien.
Riwayat Sosial dan Lingkungan
 Pasien merupakan seorang Ibu rumah tangga. Pasien tinggal berdua
bersama suami. Riwayat merokok dan mengkonsumsi alkohol
disangkal oleh pasien. Pasien merupakan pengguna jasa BPJS.
Pemeriksaan fisik
Status Present
 Keadaan umum : Baik
 GCS : E4V5M6 (compos mentis)
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Respirasi : 16 x/menit
 Suhu aksila : 36,50 C (axilla)
 Berat badan : 55 kg (sebelum hamil), 65 kg (sekarang)
 Tinggi badan : 158 cm
 IMT : 22,08 kg/m2 (sebelum hamil)
Status Generalis
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
 Thoraks : Jantung: S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Paru: vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
 Abdomen : Sesuai status obstetric
 Ekstremitas : Akral hangat +/+, edema -/-
Cont…
Status Obstetri
Mammae
 Inspeksi : Bentuk simetris, putting susu menonjol, hiperpigmentasi areola
mammae (+/+), kebersihan cukup.
Abdomen
 Inspeksi : Tampak perut membesar ke depan dan memanjang, striae
gravidarum (-), tidak tampak luka bekas operasi.
 Palpasi : Pemeriksaan Leopold
I. Tinggi fundus uteri 3 jari di atas pusar (23cm). Teraba bagian besar, bulat, lunak.
Kesan bokong. TBJ berdasarkan Johnson Toshack (sudah masuk PAP) = (23-11) x
155 = 1860 gram
II. Teraba bagian keras dan memanjang di sisi kanan. Kesan punggung. Teraba bagian
kecil di sisi kiri, kesan ekstremitas.
III. Teraba bagian bulat dan keras. Kesan kepala.
IV. Bagian terbawah kepala sudah masuk pintu atas panggul (divergen), penurunan
kepala 4/5.
HIS (+) 2-3 kali/10 menit (15-20 detik)
 Auskultasi : Denyut jantung janin terdengar paling keras di sebelah kanan di
bawah umbilicus dengan frekuensi 142 kali/menit.
Vagina
 Inspekulo : fluksus (-), flour (-), tidak tampak cairan
yang keluar dari OUE.
 Vaginal Toucher (20.15 wita 26/02/2020)

Pembukaan serviks 2 cm, effacement 10%, porsio menipis,


ketuban (+), teraba kepala, penurunan Hodge I, tidak teraba
bagian kecil ataupun tali pusat.
Pemeriksaan penunjang
Darah Lengkap (26-02-2020)
 WBC : 13,0 x103/uL (meningkat)
 HGB : 12,0 g/dL
 RBC : 4,15x106/uL
 HCT : 36,3 %
 PLT : 240 x103/uL
Faal Hemostasis (26-02-2020)
 BT : 2’00’’
 CT : 8’00’’

Urin Lengkap (26-02-2020)


 Leukosit : Negatif
 Protein : Negatif
 Glukosa : Negatif
 Keton : Negatif
Diagnosis
 G1P0000 UK 31-32 minggu Tunggal/Hidup +
Partus Prematurus Imminens + IUGR, TBJ
(Johnson Toshack): 1860 gram.
Penatalaksanaan
Terapi:
 Infus Ringer Laktat 20 tetes/menit
 Nifedipine 3 x 20 mg (SL) Maintenance 3 x 10 mg (SL)
 Dexamethasone 12,5 mg (IM) tiap 12 jam, maksimal 2 kali
pemberian
 Sulfas Ferosus 2x1
 Asam Folat 1x1

Monitoring:
 Observasi tanda-tanda vital Ibu
 Observasi HIS, DJJ, pengeluaran, dan pembukaan
 Non Stress Test (NST)

KIE:
 Bed rest total
Perjalanan persalinan
29 Februari 2020 (03:00 wita)
 S : Ibu mengatakan keluar air dari jalan lahir (+) tanpa dapat ditahan, gerak janin (+) baik
 O : Status Present

TD : 110/70 mmHg RR : 20 kali/menit


N : 84 kali/menit Tax: 36,70 C
Status Generalis
Mata : anemis -/-, icterus -/-
Cor: S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen: Sesuai status obstetri
Ekstrmts : akral hangat +/+, edema -/-
Status Obstetri
Abdomen: HIS (+) 2-3 kali/10 menit (25-30 detik)
DJJ (+) 146 kali/menit
Vagina : Vaginal Toucher (03:15 wita)
Pembukaan serviks 4 cm, effacement 50%, ketuban (+) merembes, teraba kepala, ubun-ubun kecil kiri
melintang, penurunan Hodge II, tidak teraba bagian kecil ataupun tali pusat.
 A : G1P0000 31-32 minggu Tunggal/Hidup + Persalinan Kala I Fase aktif (keluar air) + Partus
Prematurus Imminens
 P : Kelola sesuai dengan partograf WHO
Cont…
29 Februari 2020 (10:15 wita)
 S : Pasien mengatakan ingin mengedan, geraj janin (+) baik
 O : Status Present

TD : 120/70 mmHg RR : 22 kali/menit


N : 88 kali/menit Tax: 36,60 C
Status Generalis
Mata : anemis -/-, icterus -/-
Cor: S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen: Sesuai status obstetri
Ekstrmts : akral hangat +/+, edema -/-
Status Obstetri
Abdomen: HIS (+) 2-3 kali/10 menit (25-30 detik)
DJJ (+) 126 kali/menit
Vagina : Vaginal Toucher (10:20 wita)
Pembukaan serviks lengkap, ketuban (-), teraba kepala, ubun-ubun kecil kiri depan,
penurunan Hodge III, tidak teraba bagian kecil ataupun tali pusat.
 A : G1P0000 31-32 minggu Tunggal/Hidup + Preskep + Persalinan Kala II
 P : Pimpin persalinan
Cont…
29 Februari 2020 (11:00 wita)
Lahir bayi laki-laki, spontan belakang kepala, segera menangis, kulit kemerahan, berat badan lahir
1700 gram, panjang badan 43cm, APGAR score 7-8, anus (+), kelainan kongenital (-).
 S : pasien mengatakan nyeri jalan lahir
 O : Status Present

TD : 110/70 mmHg RR : 20 kali/menit


N : 84 kali/menit Tax: 36,60 C
Status Generalis
Mata : anemis -/-, icterus -/-
Cor: S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstrmts : akral hangat +/+, edema -/-
Status Obstetri
Abdomen : Tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi (+) baik
Vagina : tampak tali pusat menjuntai dan darah mengalir di introitus vagina
 A : P1001 Spontan Belakang Kepala + Persalinan Kala III
 P : Manajemen Aktif Kala III
 Injeksi oksitosin 10 IU, secara intramuscular pada sepertiga atas anterolateral paha kanan
 Dilakukan penegangan tali pusat terkendali
 Dilakukan masase fundus uteri setelah plasenta lahir
Cont…
29 Februari 2020 (11:05 wita)
Lahir plasenta kesan lengkap, hematoma (-), kalsifikasi (-)
 S : nyeri jalan lahir (+)
 O : Status Present

TD : 110/70 mmHg RR : 20 kali/menit


N : 80 kali/menit Tax: 36,60 C
Status Generalis
Mata : anemis -/-, icterus -/-
Cor: S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstrmts : akral hangat +/+, edema -/-
Status Obstetri
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus (+) baik
Vagina : Laserasi perineum grade II
 A : P1001 Spontan Belakang Kepala, Persalinan Kala IV, Laserasi Perineum Grade II
 P : Repair perineum

Terapi oral:
 Amoxicillin 500 mg (PO)
 Asam mefenamat 500 mg (PO)
 Sulfas Ferosus 200 mg (PO)
 Laktasit
Observasi 2 jam post partum
Cont…
29 Februari 2020 (13:05 wita)
Evaluasi 2 jam post partum
 S : nyeri jalan lahir (+) minimal, ASI (+/+) minimal, BAB (+), BAK (+), mobilisasi (+)
 O : Status Present

TD : 130/70 mmHg RR : 20 kali/menit


N : 80 kali/menit Tax: 36,60 C
Status Generalis
Mata : anemis -/-, icterus -/-
Cor: S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstrmts : akral hangat +/+, edema -/-
Status Obstetri
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus (+) baik
Vagina : Lochea (+), perdarahan (-)
 A : P1001 Spontan Belakang Kepala, Post Partum Hari ke-1 + Post repair laserasi perineum grade II
 P : Terapi :
 Amoksisilin 500 mg tiap 8 jam (PO)
 Asam Mefenamat 500 mg tiap 8 jam (PO)
 Sulfas Ferosus 200 mg tiap 12 jam (PO)

Monitoring : keluhan, tanda-tanda vital, perdarahan, kontraksi


KIE : mobilisasi dini, ASI eksklusif, menjaga kebersihan vulva dan vagina
Perkembangan Kesehatan Pasien di
Ruangan
01 Maret 2020 (08:00 wita)
 S : nyeri jalan lahir (+) minimal, ASI (+/+) minimal, BAB (+), BAK (+), mobilisasi (+)
 O : Status Present

TD : 120/70 mmHg RR : 20 kali/menit


N : 74 kali/menit Tax: 36,40 C
Status Generalis
Mata : anemis -/-, icterus -/-
Cor: S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstrmts : akral hangat +/+, edema -/-
Status Obstetri
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus (+) baik
Vagina : Lochea (+), perdarahan (-)
 A : P1001 Spontan Belakang Kepala, Post Partum Hari ke-2 + Post repair laserasi perineum grade II
 P : Terapi :
 Amoksisilin 500 mg tiap 8 jam (PO)
 Asam mefenamat 500 mg tiap 8 jam (PO)
 Sulfas Ferosus 300 mg tiap 12 jam (PO)

KIE : konsumsi obat secara teratur, ASI eksklusif, menjaga kebersihan diri.
Kesimpulan
 Berdasarkan hasil analisa kasus, pasien didiagnosa sebagai Partus
Prematurus Imminens. Partus Prematurus Imminens adalah ancaman
terjadinya persalinan yang terjadi pada usia kehamilan sebelum 37
minggu. Banyak factor yang dapat menyebabkan terjadinya Partus
Prematurus Imminens. Dalam kasus ini, kemungkinan disebabkan
oleh adanya pertumbuhan janin terhambat oleh karena penurunan
fungsi plasenta. Kriteria diagnosis Partus Prematurus Imminens
dibuat berdasarkan usia kehamilan <37 minggu, adanya his ≥2 kali
dalam 10 menit disertai adanya pembukaan dan penipisan serviks.
Tatalaksana untuk mempertahankan kehamilan dilakukan dengan
pemberian tokolotik seperti nifedipine 20 mg per 3 jam, pemberian
dexamethasone untuk mempercepat pematangan paru, tirah baring ke
sisi kiri, dan monitoring kontraksi uterus serta DJJ diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai