Anda di halaman 1dari 22

Case Based Discussion

SIFILIS

1
Definisi

▪ Sifilis adalah penyakit infeksi yang bersifat


sistemik yang disebabkan oleh Treponema
pallidum

2
Etiologi

Gram negatif dengan


panjang kisaran 11 µm
dengan diameter antara 0,09
– 0,18 µm

Gambar 1. Potongan melintang Treponema pallidum, tampak


PF= Periplasmic flagella dan OS= Outer sheth.
3
Patogeneis

Kontak pada
membran mukosa yg
utuh / kulit lecet / ibu Berkisar 1 minggu, timbul Uji serologi baru reaktif
ke janin lesi primer/ulkus (bertahan 1-4 minggu setalah lesi
1-5 minggu dan hilang pertama muncul
spontan Lesi sembuh sprontan
Menyebar melalui dan penyakit menuju
aliran limfe dan darah laten tanpa tanda klinis
(sudah infeksius) kecuali uji serologi yang
reaktif
Terjadi infeksi sistemik Enam minggu kemudia
tanpa gejala dan tanda dapat timbul erupsi di
Masuk ke ruang seluruh tubuh sebagai
serologi
sifilis sekunder
interstitial dengan
gerakan cork-screw

4
Stadium dan Gejala Klinis

Sifilis laten lanjut Tanpa


gejala lebih dari 2 tahun
setelah infeksi

5
6
7
Diagnosis

▪ Anamnesis

▪ Pemeriksaan
fisik

▪ Pemeriksaan
laboratorium

8
Cont…

Tabel 2. Interpretasi uji serologik sifilis

Hasil uji serologic Kesimpulan


Non treponemal positif, treponemal Positif semu uji tapisan nontreponemal
negative
Non treponemal positif, treponemal positif Sifilis yang tidak diobati; sifilis lanjut yang
pernah
diobati
Non treponemal negatif, treponemal Sifilis sangat dini yang belum diobati; sifilis
positif dini yang
pernah diobati
Non treponemal negatif, treponemal Bukan sifilis; sifilis sangat lanjut; sifilis+infeksi
negative HIV dan Imunosupresi

9
Penatalaksanaan
Klasifikasi sifilis Terapi anjuran Alternatif terapi Alternatif terapi pada alergi penisilin

Hamil Tidak Hamil

Early syphilis (sifilis Benzatin Prokain Eritromisin, 500mg Dosisiklin, 100 mg


stadium dini), sifilis benzilpenisilin, 2,4 benzilpenisilin, oral (4 kali sehari (2 kali sehari) atau;
primer, sifilis Skunder juta IU injeksi IM 1,2 juta IU injeksi IM selama 14 hari) Tetrasiklin, 500 mg
(pemberian dengan (setiap hari selama oral (4 kali sehari)
dua kali injeksi 10 hari berturut- selama 14 hari
ditempat turut).
berbeda)

Late Laten Syphilis Benzatin Prokain Eritromisin, 500 mg Dosisiklin 100 mg


(sifilis stadium lanjut) benzilpenisilin, 2,4 benzilpenisilin, 1,2 oral (4 kali sehari oral (2 kali sehari),
juta IU (total 7,2 juta juta IU injeksi IM selama 30 hari). atau;
IU) injeksi IM, (sekali (setiap hari selama Tetrasiklin, 500 mg
seminggu selama 3 20 hari berturut- (4 kali sehari) selama
minggu berturut-turut turut). 30 hari, atau 21-28
di hari ke 1, 8 dan Hari
15)

10
Penatalaksanaan
Klasifikasi Terapi anjuran Alternatif terapi Alternatif terapi pada alergi penisilin
sifilis
Hamil Tidak Hamil

Neurosyphilis Aquaous Prokain benzilpenisilin, 1,2- Eritromisin, 500mg Dosisiklin, 200 mg


benzylpenicillin, 18-24 juta IU 2,4 juta IU, injeksi IM setiap oral (4 kali sehari oral (2 kali sehari)
injeksi IV (pemberian dengan hari dan Probenesid, 500 selama 14 hari) selama 30 hari, atau;
3-4 juta IU. Setiap 4 jam mg oral (4 kali sehari) Tetrasiklin, 500 mg
selama 14 hari). selama 10- 14 hari) atau; oral, (4 kali sehari
Ceftriaxone 1-2 g IV setap selama 30 hari).
hari selama 10-14 hari
(apabila tiak ada penisilin).
Siflis kongenital Usia < 2 tahun dan Usia > 20; Aquaous Eritromisin, 500 mg Eritromisin 7,5- 12,5
infant dengan abnormal CSF; benzylpenicillin 200000- oral (4 kali sehari mg/kg oral (4kali
Aquaous Benzylpenicillin 300000 juta IU/kg/hari selama 30 hari). sehari) selama 30
100000-150000 juta IU/kg/hari injeksi IM. Dengan hari (pada bayi
injeksi IV setiap 12 jam, pemberian 50000 juta diawal bulan
selama 7 hari awal kehidupan IU/kg/dosis setiap 4-6 jam kehidupan).
dan setelah itu setiap 8 jam, selama 10-14 hari
totalnya selama 10 hari. Atau;
Prokain benzilpenisilin 50000
juta IU/kg injeksi IM dosis
tunggal (selama 10 hari).

11
Laporan Kasus

12
Identitas Pasien

▪ Nama : Tn. X
▪ Umur : 22 Th
▪ Jenis kelamin : Laki-laki
▪ Agama : Hindu
▪ Suku bangsa : Bali, Indonesia.
▪ Pekerjaan : Belum bekerja
▪ Status perkawinan : Belum menikah
▪ Alamat : Bangli
▪ Tanggal MRS : 17-09-2020
▪ Nomor RM : 00110011

13
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan Utama ▪ Luka pada alat kelamin 3 bulan
▪ yll, sembuh spontan dalam
Bercak-bercak merah
beberapa hari.
Riwayat Penyakit Sekarang
▪ Didiagnosis HIV-positif sejak 1
▪ Pasien pria 33 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin tahun yll dan mendapatkan ARV
RSUD Bangli dengan keluhan bercak-bercak merah di badan, rutin.
kedua tangan dan kaki sejak 1 bulan, tidak nyeri ataupun gatal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Awalnya bercak merah timbul di lengannya yang jumlahnya kecil
menyebar ke bagian tubuh lain. Ia juga mengeluh diare selama 1 ▪ Riwayat penyakit dalam keluarga
bulan. Pasien mengaku memiliki banyak pasangan seksual disangkal.
(biseksual), tetapi membantah bahwa pasangannya memiliki Riwayat Sosial dan Pribadi
gejala yang sama.
▪ Konsumsi rokok dan alkohol
disangkal.

14
Pemeriksaan Fisik

▪ KU : Baik
▪ GCS : E4V5M6 (compos mentis)
▪ Tanda-tanda vital
▫ Tekanan darah : 120/80 mmHg
▫ Nadi : 80 x/menit
▫ Respirasi : 20 x/menit
▫ Suhu : 370 C (axilla)
▫ SaO2 : 97%
▫ Berat badan : 65 kg
▫ Tinggi badan : 173 cm

15
Cont…

Status Generalis ▪ Thoraks`:


▪ Kepala : Normocephali ▫ Jantung : Bunyi jantung I-II
tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)
▪ Mata : Konjungtiva anemis (-/-), ▫ Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-,
sklera ikterik (-/-), pupil isokor
wheezing -/-
▪ reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-) ▪ Abdomen : Distensi (-), bising usus (+)
▪ Telinga : discharge (-/-), sekret (-/-), meningkat, nyeri tekan (-)
hiperemi (-/-) ▪ Ekstremitas :
▪ Hidung : discharge (-/-), sekret (-/-), ▫ Akral hangat
hiperemi (-/-) + +
▪ Mulut : pucat (-), sianosis (-), + +
▫ Edema
hiperemi mukosa (-) - -
▪ Leher : JVP 5±2 cm, pembesaran - -
KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-) ▫ CRT <2 detik
16
Status
Dermatologikus

▪ Lokasi: makula eritematosa di badan


dan kedua tangan & kaki.
▪ Effloresensi
▫ Primer: makula eritematosa
multipel berbatas tegas,
diameter 0,5-1cm.
▫ Sekunder: skuama tipis
menutupi beberapa makula
eritematosa di badan, telapak
tangan, dan ekstremitas atas.
Gambar 3. Pemeriksaan dermatologis pada regio lengan
dan telapak tangan pasien, terdapat ruam multipel, diameter
0,5-1 cm, berskuama tipis
17
Pemeriksaan Penunjang

▪ Darah lengkap
▫ Haemoglobin 14.0 g/dL (normal)
▫ White blood count 8000/mm3 (normal)
▫ Thrombocyte 214.000/L (normal)
▫ Hct 38.2% (normal)
▫ CD4: 28 (rendah)
▪ Urinalisis
Dalam batas normal
▪ Tes Serologi
▫ VDRL reaktif 1:128
▫ TPHA reaktif 1:1280
18
Diagnosis

▪ Sifilis Sekunder
▪ HIV

19
Penatalaksanaan

▪ Benzatin Penicillin G 2,4 juta IU


intramuskular dosis tunggal
▪ Follow up setelah 1 bulan

20
Kesimpulan

▪ Kasus pasien pria 33 tahun dengan keluhan bercak-bercak merah di


badan, kedua tangan dan kaki sejak 1 bulan, tidak nyeri ataupun
gatal. Riwayat luka pada kelamin 3 bulan yang lalu yang sembuh
sendiri dalam beberapa hari. Riwayat didiagnosis HIV-positif sejak 1
tahun dan mendapatkan antiretroviral secara rutin.
▪ Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
serologi dengan hasil VDRL reaktif 1:128, dan TPHA reaktif 1:1280.
Pada kasus pasien diberi obat injeksi benzatin penicillin G 2,4 juta IU
intramuskular dosis tunggal dan follow up akan dilakukan setelah 1
bulan.

21
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai