Anda di halaman 1dari 6

HERNIA INGUINALIS LATERALIS/INDIREK

PENGERTIAN

Penonjolan isi dari rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus yang terletak
lateral dari pembuluh epigastrika inferior.

ETIOLOGI

- Bawaan  terjadi oleh karena tidak menutupnya processus vaginalis peritoneum.


Sebagai akiabt turunnya testis ke skrotum.
- Didapat  terjadi sebagai akibat peninggian tekanan intra abdomen dan kelemahan
otot dinding perut.

GAMBARAN KLINIS

- Benjolan, di lipat paha sewaktu berdiri atau mengejan dan menghilang/masuk


sewaktu berbaring atau didorong dengan tangan. Tidak dapat didorong masuk, bila isi
hernia mengalami perlekatan (hernia akreta).
- Pada bayi atau anak, benjolan timbul sewaktu mengejan atau menangis.
- Nyeri, bila terjadi gangguan pasase usus (hernia inkarserata) atau gangguan
vaskularisasi (hernia strangulate).
- Inspeksi : saat pasien mengejan, benjolan muncul perlahan di lipat paha dari
kraniolateral ke kaudomedial berbentuk lonjong.
- Palpasi : minta pasien mengejan saat jari telunjuk pemeriksa masuk menyusuri
kanalis inguinalis, benjolan dirasakan di ujung jari.

TATALAKSANA

- Konservatif
Tindakan reposisi dan pemakaian penyangga untuk mempertahankan isi hernia yang
telah direposisi. Metode: tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong, tangan
kanan mendorong kantong hernia ke arah cincin hernia dengan tekanan perlahan
konstan sampai terjadi reposisi.
- Operatif
o Herniotomi  kantong dibuka, isi hernia dibebaskan bila ada perlekatan dan
direposisi. Kemudian kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu
dipotong.
o Hernioplasti  Metode Bassini dan Metode Lotheissen-McVay.

KOMPLIKASI

- Obstruksi usus parsial atau total.


- Nekrosis usus  perforasi, abses local, fistel, atau peritonitis.
Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat – de Jong, Edisi 3. 2010
HERNIA INGUINALIS MEDIALIS/DIREK

PENGERTIAN

Penonjolan isi dari rongga peritoneum melalui Trigonum Hesselbach yang terletak medial
dari pembuluh epigastrika inferior.

ETIOLOGI

- Terjadi sebagai akibat peninggian tekanan intra abdomen dan kelemahan otot dinding
perut.

GAMBARAN KLINIS

- Benjolan, di lipat paha sewaktu berdiri atau mengejan dan menghilang/masuk


sewaktu berbaring atau didorong dengan tangan. Tidak dapat didorong masuk, bila isi
hernia mengalami perlekatan (hernia akreta).
- Pada bayi atau anak, benjolan timbul sewaktu mengejan atau menangis.
- Nyeri, bila terjadi gangguan pasase usus (hernia inkarserata) atau gangguan
vaskularisasi (hernia strangulate).
- Inspeksi : saat pasien mengejan, benjolan muncul segera di lipat paha daerah
medial berbentuk bulat.
- Palpasi : minta pasien mengejan saat jari telunjuk pemeriksa masuk menyusuri
kanalis inguinalis, benjolan dirasakan di samping jari.

TATALAKSANA

- Konservatif
Tindakan reposisi dan pemakaian penyangga untuk mempertahankan isi hernia yang
telah direposisi. Metode: tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong, tangan
kanan mendorong kantong hernia ke arah cincin hernia dengan tekanan perlahan
konstan sampai terjadi reposisi.
- Operatif
o Herniotomi  kantong dibuka, isi hernia dibebaskan bila ada perlekatan dan
direposisi. Kemudian kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu
dipotong.
o Hernioplasti  Metode Bassini dan Metode Lotheissen-McVay.

KOMPLIKASI

- Obstruksi usus parsial atau total.


- Nekrosis usus  perforasi, abses local, fistel, atau peritonitis.

Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat – de Jong, Edisi 3. 2010


HEMOROID

PENGERTIAN1,2

Pelebaran pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis.

- Hemoroid interna  pelebaran pleksus hemoroid superior yang terletak submukosa di


sebelah proksimal linea dentate.
- Hemoroid eksterna  pelebaran pleksus hemoroid inferior yang terletak subkutan di
sebelah distal linea dentate.

FAKTOR PENYEBAB1

- Sering mengejan saat defekasi


- Konstipasi menahun
- Kehamilan
- Obesitas

GAMBARAN KLINIS1,2

- Derajat 1 : berdarah, tidak menonjol keluar anus.


- Derajat 2 : berdarah, menonjol keluar anus, reposisi spontan.
- Derajat 3 : berdarah, menonjol keluar anus, reposisi manual.
- Derajat 4 : berdarah, tidak dapat direposisi lagi.
- Pruritus anus akibat iritasi kulit iritasi kulit perianal.
- Nyeri jika terdapat thrombosis yang luas dengan oedema dan radang.
- Adanya darah samar pada pemeriksanan feses rutin.

TATALAKSANA1,2

- Non farmakologis :Bowel Management Program


- Farmakologis
o Suplemen serat: pysillum atau isphagulla husk
o Pencahar : Laxadine, Dulcolax, Microlax
o Simptomatik : Anusol/Borraginol/Faktu
o Perdarahan : Ardium
- Tindakan bedah : Skleroterapi hemoroid, ligasi hemoroid, hemoroidektomi, dan
hemoroidopeksi dengan stapler

KOMPLIKASI1

- Trombosis
- Abses hepar akibat emboli septik
- Anemia akibat perdarahan ringan yang lama

1. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat – de Jong Edisi 3. 2010


2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi IV. 2006.

APPENDISITIS AKUT

PENGERTIAN

Peradangan pada appendiks vermiformis.

ETIOLOGI

Infeksi bakteri yang dapat dicetuskan oleh sumbatan pada lumen appendiks oleh karena
fecalith, hyperplasia jaringan limfe, tumor, dan askaris.

GAMBARAN KLINIS

- Nyeri samar-samar tumpul (nyeri visceral) di daerah epigastrium sekitar umbilicus


disertai mual dan anoreksia.
- Dalam beberapa jam nyeri berpindah ke titik Mc Burney dan menunjukkan tanda
rangsangan peritoneum lokal (nyeri tekan, nyeri lepas, defans muscular).
- Kadang timbul konstipasi  jangan berikan pencahar karena mempermudah perforasi
- Tanda rangsangan peritoneum tidak langsung (Rovsing sign, Blumberg sign, nyeri
bila berjalan atau batuk).
- Demam ringan 37,5-38,5oC. Bila lebih, curiga perforasi.
- Inspeksi : Distensi bila ada perforasi, penonjolan perut kanan bawah bila ada
massa periapendikuler.
- Auskultasi : peristaltic usus sering normal. Bila menghilang, curiga peritonitis
generalisata.
- Perkusi : nyeri ketok perut kanan bawah, bila pekak hepar menghilang, curiga
perforasi.
- Palpasi : nyeri tekan, nyeri lepas dan rovsing sign terbatas pada region iliaka
kanan, defans muskuler menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietal.
- Rectal touché : nyeri pada pukul 10-11
- Psoas sign atau obturator sign ditemukan nyeri.
- Leukositosis

TATALAKSANA

Appendektomi. Antibiotik tidak diperlukan pada kasus tanpa komplikasi.

KOMPLIKASI

- Massa periapendikuler
- Appendisitis perforate
Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat – de Jong, Edisi 3. 2010

Anda mungkin juga menyukai