Anda di halaman 1dari 2

Pemberian Suplemen Gizi

Tanggal: 14 Maret 2022


Kode Kegiatan: F4
Peserta Hadir:
Judul Laporan: Pemberian Suplemen Gizi pada Anak dengan Gizi Buruk

Latar Belakang:

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam
tatalaksana bayi dan balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan
kesehatan dasar. MTBS mencakup upaya perbaikan manajemen penatalaksanaan terhadap
penyakit seperti pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi teliga, malnutrisi serta upaya
peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian vitamin
K, vitamin A dan konseling pemberian ASI atau makanan. MTBS digunakan sebagai standar
pelayanan bayi dan balita sakit sekaligus sebagai pedoman bagi tenaga keperawatan (bidan
dan perawat) khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan dasar.

Permasalahan:

Balita adalah masyarakat rentan, masa depan bangsa yang harus dilindungi kesehatannya
terutama di era pandemi saat balita belum dapat memperoleh vaksinasi Covid-19

Perencanaan & Pemilihan Intervensi:

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan


tingkat pertama melakukan pelayanan khusus yang berfokus pada balita. Pengobatan balita
perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, seperti ruangan yang nyaman, meja
pemeriksaan, dan alat pemeriksaan yang mendukung jalannya pelayanan kesehatan. Selain
itu, dibutuhkan ruang tunggu yang nyaman dan aman bagi pasien kelompok balita.
Pelaksanaan:
Melakukan pemberian makanan tambahan bagi balita yang termasuk dalam kategori gizi
kurang dan gizi buruk pada poli gizi Puskesmas Kebondalem.
An. A, 4 tahun, BB 10kg TB 96cm  gizi buruk

Monitoring & Evaluasi

Balita yang berkunjung ke PKC Senen sekitar 5-10 orang setiap harinya. Kegiatan yang
dilakukan dimulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab, diagnosis, pemberian
terapi, serta edukasi. Pelayanan MTBS sudah dilakukan dengan optimal, baik dari sektor
ketepatan waktu maupun pelayanan yang diberikan, namun sarana dan prasarana masih
menjadi kendala seperti alat-alat kesehatan yang belum lengkap. Diharapkan kedepannya
alat-alat kesehatan yang dapat menunjang jalannya pelayanan dapat diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai