• Umur Bayi?
Penentuan umur janin,
rumus De Haas1 :
o Untuk 5 bulan pertama, panjang kepala-tumit (cm) = kuadrat umur gestasi (bulan)
o Usia selanjutnya = umur gestasi (bulan) x 5.
Bayi yang viable ialah bayi yang dapat hidup di luar kandungan lepas dari ibunya. Bayi disebut
viable (dapat hidup di luar kandungan) jika umur kehamilan >28 minggu, berat >1000g, lingkar
kepala >32 cm, panjang badan(kepala-tumit) >35 cm, dan tidak ada cacat bawaan fatal. Apabila
bayi dilahirkan non-viable maka bayi memiliki kemungkinan besar untuk mati dikarenakan
komplikasi atau kondisi alamiah dan bukan karena pembunuhan.
Penentuan umur bayi ekstrauterin :
Udara dalam saluran cerna: o Dalam lambung-duodenum: hidup beberapa saat o Usus halus:
1-2 jam o Usus besar: 5-6 jam o Rektum: hidup > 12 jam atau dengan tanda lainnya
Mekonium: keluar semua 24 jam setelah lahir
Hilangnya eritrosit berinti: 24 jam
Deposit asam urat di ginjal: hari ke-2 hingga 4
Perubahan tali pusat: apabila dipotong maka koagulasi terjadi dalam 2 jam, mengering dalam
24 jam, dan mengalami penyembuhan dalam 10-12 hari
Perubahan sirkulasi darah (obliterasi arteri vena umbilicus 3-4 hari, duktus venosus 3- 4
minggu, foramen ovale menutup 3 minggu-1 bulan) .
Untuk mengetahui penyebab kematian perlu diperhatikan tanda-tanda mati lemas (sianosis, bintik-
bintik perdarahan pada jaringan longgar, lebam mayar yang lebih gelap dan luas, busa halus dari
lubang hidung/ mulut, tanda bendungan alat dalam), keadaan mulut dan sekitar (lecet, memar,
benda asing, luka tusuk, sayat), keadaan leher dan sekitarnya (luka lecet, jejas jeratan), atau
adanya tanda-tanda terendam (telapak keriput dan pucat, kulit berbintil-bintil, dan benda asing di
trakea). Penentuan sebab kematian harus berhati-hati pada kasus yang diduga trauma lahir yang
penampakannya mirip dengan kekerasan pada kepala. Adanya perdarahan dan edema pada kulit
(kaput suksadenum), perdarahan subperiosteal (sefal hematom), molase, perdarahan dan robekan
pada faks serebri merupakan tanda trauma lahir yang tidak dapat dipersalahkan kejadiannya pada
si ibu.
Penjelasan Resmi atas Pasal 133 ayat (2) KUHAP menyatakan, keterangan yang diberikan oleh ahli
kedokteran kehakiman disebut keterangan ahli, sedangkan keterangan yang diberikan oleh dokter bukan
ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan.
Pedoman Pelaksanaan KUHAP dalam Keputusan Menteri Kehakiman No. M.01.PW.07.03 Tahun 1982
berkaitan dengan Penjelasan Pasal 133 ayat (2) KUHAP menyatakan, hal ini tidak menjadi masalah
walaupun keterangan dari dokter bukan ahli kedokteran kehakiman itu bukan sebagai keterangan ahli,
tetapi keterangan itu sendiri adalah petunjuk dan petunjuk itu adalah alat bukti yang sah, walaupun
nilainya agak rendah, tetapi diserahkan saja pada hakim yang menilainya dalam sidang. Dengan
demikian, keterangan dokter bukan ahli kedokteran kehakiman (disebut keterangan menurut Penjelasan
Pasal 133 ayat (2) KUHAP), dan menurut Pedoman Pelaksanaan KUHAP dikategorikan sebagai alat
bukti petunjuk. Penilaian sepenuhnya diserahkan kepada hakim, untuk menentukan kategori alat bukti
keterangan yang diberikan oleh dokter bukan ahli kedokteran kehakiman. Implementasi Pasal 133 ayat
(2) KUHAP “tidak menimbulkan permasalahan” dalam implementasinya, tercermin dari konsep RUU
KUHAP Pasal 37 sehingga pembentuk undang-undang tidak perlu melakukan perubahan ketentuan
formulasi Pasal 133 KUHAP .
Wewenang penyidik meminta keterangan ahli ini diperkuat dengan kewajiban dokter untuk
memberikannya bila diminta, seperti yang tertuang dalam pasal 179 KUHAP sebagai berikut: (1) Setiap
orang yang diminta pendapatnya sebagi ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib
memberikan keterangan ahli demi keadilan.
4. APA GUNANYA SURAT KEMATIAN? APA BEDANYA SURAT
KEMATIAN DAN SERTIFIKAT/AKTE KEMATIAN? SEBUTKAN APA
SAJA YANG HARUS ADA DI SURAT KEMATIAN MENURUT WHO?
APA BEDANYA DIAGNOSIS AKHIR DAN SEBAB KEMATIAN?
• Definisi : surat yang dibuat oleh dokter berisi tentang pernyataan kematian
• Landasan Hukum : Peraturan bersama Mendagri dan Menkes no 15 tahun 2010 no
162/MENKES/PB/I/2010 ttg pelaporan kematian dan penyebab kematian pasal 2 dan pasal 6.
• Fungsi SK: Perintah mengubur; Untuk asuransi, warisan; Untuk transplantasi
• Bagian Surat Kematian
- Kop
- Nomor surat
- Identitas dokter yang menyatakan
- Identitas yang meninggal: nama, umur, JK, agama, Alamat, kewarganegaraan
- Tanggal dinyatakan meninggal
- Sebab kematian