PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum patologi sistemik dan nekropsi pada DOC adalah untuk
mengetahui perbedaan perubahan-perubahan patologis anatomi pada organ-organ secara
normal maupun abnormal.
1.3 Manfaat
Diharapkan mahasiswa dapat membedakan perubahan patalogi anatomi pada organ
secara normal maupun abnormal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.3 PULLORUM
Penyakit Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang menimbulkan
kerugian ekonomi yang besar, menyebabkan kematian yang sangat tinggi terutama pada anak
ayam umur 1-10 hari. Penyebab penyakit adalah Salmonella pullorum yang ditemukan oleh
Rettger di Amerika pada tahun 1899. Pada ayam dewasa umumnya penyakit ini tidak
memperlihatkan tanda-tanda klinis yang jelas, sehingga dapat menularkan kepada ayam yang
sehat. Ayam tersebut berperan sebagai pembawa penyakit (carrier) (Anonim 2007).
Kerugian ekonomi yang ditimbulkan penyakit ini meliputi penurunan produksi telur,
penurunan daya tunas, kematian embrio dan anak-anak ayam sampai umur 3 minggu, pada
ayam dewasa tidak menyebabkan kematian namun sebagai reservoir, cara tersebut secara
vertikal dan horizontal.
Pullorum disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum, yaitu suatu bakteri bersifat
gram negatif, tidak bergerak, berbentuk batang, fakultatif aerob dan tidak berspora, dan
mampu bertahan di tanah hingga satu tahun. Bakteri mempunyai ukuran lebar 0,3-0,5 mikron
dan panjang 1-2,5 mikron, umumnya terdapat dalam bentuk tunggal dan jarang membentuk
rantai lebih dari dua sel. Pertumbuhan optimum pada temperatur 37oC.
Cara penularan pullorum dapat terjadi melalui :
a. Secara vertikal atau kongenital yaitu penularan dari induk ayam betina kepada anaknya
melalui telur.
b. Secara horizontal penularan terjadi melalui kontak langsung yaitu antara unggas yang
secara klinis sakit dengan ayam carrier atau ayam sehat
c. Secara tidak langsung penularan dapat terjadi melalui oral yakni melalui makanan dan
minuman yang tercemar, peralatan, kandang, litter, dan pakaian dari pegawai kandang
yang terkontaminasi.
d. Secara aerogen, biasanya penularan terjadi dalam mesin tetas melalui debu, bulu-bulu anak
ayam, pecahan kulit telur dan sebagainya.
DOC
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Sinyalement
Nama : Cicit
Hewan : Ayam
Usia : 5 hari
Warna : Kuning kecoklatan
Anamnesa
Normal, aktif, bulu baik, mata cerah.
Nekropsi
- Crop normal
- Hati normal
- Paru-paru normal
- Usus normal
- Bursa fabricius normal
- Jantung normal
- Proventrikulus normal
- Ventrikulus normal
HASIL GAMBAR
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum yang kami lakukan nekropsi pada DOC. DOC dalam keadaan normal
meliputi cara berjalan, bulu, mata dan keaktifan pada DOC. Setelah dinekropsi semua organ
dalam keadaan normal meliputi: crop, hati, jantung, usus, proventrikulus dan ventrikulus.
Maka dapat disimpulkan DOC dalam keadaan sehat.
5.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya diharapkan setiap meja ara praktikan di damping oleh
asisten praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2007. Poultry Diseases. 6th Edition. Pttison, <cMullin, Bradbury dan Alexander Ed.
Saunders Ltd.
Anonim 2011. The Merck Veterinary Manual 11th Edition. Merek & CO, Inc Rahway, New
Jersey, USA.
Elkin Nati 2008. Avian Encephalomyelitis. PoultryMed
McMullin Paul 2004. Avian Encephalomyelitis, Epidemic Tremors. A Benchmark Holdings
Ltd, Company. England.
Sander J 2008. The Merck Veterinary Manual, Malabsorbtion Syndrome. Merck & Co Inc,
NJ USA.
Shane SM 2005. Handbook of Poultry Disease : 2nd edition. Singapore : American Soybean
Association.
Tabbu CR 2008. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Hlm 151-155. Kanisius.
Yogyakarta. Indonesia.