Anda di halaman 1dari 6

TERMINOLOGI

MODUL 3 BLOK 2.1


Dosen Tutor : Prof. Dr. dr. Masrul, M.Sc, Sp.GK

Oleh

Rafiqah Azzahra
2210312022

Kelompok 1

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas

2023/2024
Skenario 3: Lemah yang Mengganggu

Tuan Yori, berusia 50 tahun berobat ke puskesmas dengan keluhan lemah dan letih
disertai pucat sejak 2 minggu yang lalu. Tuan Yori mengalami penurunan nafsu makan dan
penurunan berat badan sebanyak 7 kg dari 6 bulan yang lalu. Tuan Yori juga mengeluhkan
demam, terasa lemah dan gusi pernah berdarah dalam beberapa waktu ini. Tuan Yori adalah
pekerja swasta di pabrik cat dan perokok aktif. Tuan Yori menyatakan tidak ada keluarga yang
sakit seperti dia.
Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi nafas 18x/menit,
dan suhu 38,70C. Hasil pemeriksaan toraks, jantung, abdomen, ekstremitas dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin 8 g/dL, leukosit 4.330/mm3, trombosit
58.000/mm3, hematokrit 31%, eritrosit 3,49 juta/mm3, retikulosit 0,50 %, hitung jenis
0/0/1/67/25/4. Ditemukan sel blast 3%.
Dokter menyampaikan bahwa Tuan Yori menderita keganasan darah sehingga harus
segera dirujuk untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut. Tuan Yori kemudian bertanya
tentang penyebab penyakitnya dan komplikasi penyakit. Dokter menyampaikan penyakit dapat
berdampak jika tidak segera diobati.
Bagaimana Anda menjelaskan kondisi Tuan Yori di atas?

1. Puskesmas fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan


masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya (PMK No. 75 tentang Puskesmas)

2. Lemah (Asthenia) tidak ada atau hilangnya kekuatan atau tenaga (Kamus Dorland)

3. Letih (Fatigue) keadaan meningkatnya ketidaknyamanan dan menurunnya efisiensi akibat


kerja yang berkepanjangan atau berlebihan; kchilangan tenaga atau kemampuan untuk menjawab
rangsangan. (Kamus Dorland)

4. Pucat (pallor) penurunan nyata pada warna dan warna kulit dan/atau mukosa, mungkin
disebabkan oleh perubahan aliran darah kulit, anemia, atau mekanisme yang tidak diketahui.
Dalam keadaan normal, warna merah muda pada bibir, mukosa, dan kulit dipengaruhi oleh sifat
dan karakter jaringan, kecukupan perfusi pembuluh darah, dan kadar hemoglobin. (Pediatric
Symptom-Based Diagnosis)

5. Penurunan Nafsu Makan (anoreksia) sistem kontrol yang menghubungkan otak, sistem
pencernaan, sistem endokrin dan saraf sensorik. Sistem ini bertindak untuk mengatur selera baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, nafsu makan diperkirakan
sebagian besar dikendalikan oleh sensor di usus yang merespons ada atau tidaknya makanan
secara fisik, dan terhadap berbagai komponen makanan, seperti lemak atau protein. Sebagai
respons terhadap sinyal dari sensor-sensor ini, usus mengeluarkan berbagai hormon, misalnya
ghrelin disekresi oleh lambung sebagai respons terhadap puasa dan meningkatkan nafsu makan,
peptida-YY disekresi oleh ileum dan usus besar sebagai respons terhadap asupan makanan dan
menekan nafsu makan, dan kolesistokinin disekresi oleh usus kecil sebagai respons terhadap
keberadaan lemak dan protein dan menekan nafsu makan (Parker dan Chapman, 2004).

6. Penurunan Berat Badan merupakan gejala penting yang memiliki banyak penyebab,
meliputi penyakit GIT, kelainan endokrin, infeksi kronis, keganasan, gagal jantung, paru, atau
ginjal yang kronis; depresi; dan anoreksia nervosa atau bulimia (Buku Ajar Pemeriksaan Fisik
Bates)

7. Keluhan suatu penyakit, gejala, atau gangguan; gejala atau sekelompok gejala yang pertama
kali dikeluhkan seorang pasien pada dokternya; keluhan utama. (Kamus Dorland)

8. Demam peningkatan temperatur tubuh di atas normal (37℃). setiap penyakit yang ditandai
oleh peningkatan suhu tubuh. (Kamus Dorland)

9. Gusi Berdarah ( gingivitis) keradangan atau inflamasi yang mengenai gingiva (peradangan
gusi), penyebab dari gusi berdarah adalah karena kebersihan gigi yang kurang baik, sehingga
terbentuk plak pada permukaan gigi dan gusi. Bakteri-bakteri pada plak menghasilkan racun
yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah. Selain
itu, peradangan gusi dapat juga terjadi karena kekurangan vitamin, yaitu vitamin C. (Fedi,
Vernino, dan Gray, 2004).

10. Perokok Aktif Orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar
coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap
masuk ke dalam paru-paru. (Kementerian Kesehatan)

11. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari
seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. (Balai
Kesehatan Tradisional Masyakarat)

12. Konjungtiva membran halus yang melapisi kelopak mata dan menutupi bola mata. (Kamus
Dorland)

13. Anemis keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. (Hematologi Klinik
Ringkas)

14. Sklera lapisan luar bola mata, liat dan berwama putih, yang menutupi kurang-lebih lima-
perenam bagian permukaan belakang bola mata, bersambungan dengan kornea (di anterior) dan
selubung luar saraf optik (di posterior). (Kamus Dorland)

15. Ikterik perubahan warna kuning pada kulit dan sklera yang terjadi akibat peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah (Fraser & Cooper, 2011)

16. Pemeriksaan Tanda Vital Ukur tinggi dan berat badan. Ukur tekanan darah, hitung
frekuensi denyut nadi dan respirasi. Jika ada indikasi, ukur suhu tubuh. (Buku Ajar Pemeriksaan
Fisik Bates)
17. Tekanan darah Tekanan darah arteri disebut beban akhir karena merupakan beban kerja
yang ditimpakan ke jantung setelah kontraksi dimulai, tekanan darah arteri digambarkan sebagai
tekanan sistolik per tekanan diastolic (Sherwood)

18. Denyut Nadi denyutan berirama pada pembuluh nadi yang dapat diraba dengan jari tangan.
(Kamus Dorland)

19. Frekuensi napas Hitung jumlah respirasi selama satu menit dengan inspeksi visual atau
dengan mendengarkan bunyi pernapasan pada trakea pasien dengan stetoskop ketika memeriksa
bagian kepala dan leher atau bagian dada. (Buku Ajar Pemeriksaan Fisik Bates)

20. Suhu pernyataan tingkat panas atau dingin dengan menggunakan skala khusus; pengukuran
energi kinetik rata-rata akibat agitasi termal partikel-partikel di dalam sebuah sistem. (Kamus
Dorland)

21. Toraks Rongga dada (Cavea thoracis) berisi jantung (Cor) dan paru (Pulmones). (Sobotta)

22. Jantung jantung didefinisikan sebagai otot berongga yang memompa darah ke sirkulasi paru
yang lebih kecil (sirkulasi pulmoner) dan sirkulasi tubuh yang lebih besar (sirkulasi sistemik).
bagian kiri jantung memompa darah beroksigen ke dalam sirkulasi sistemik yang mengirimkan
darah ke organ-organ melalui arteri (meninggalkan jantung). Pembuluh darah mikrosirkulasi
bercabang untuk memungkinkan pertukaran nutrisi dan gas di tingkat kapiler. Vena
mengembalikan darah yang terdeoksigenasi ke bagian kanan jantung kemudian diteruskan ke
sirkulasi pulmoner. Arteri pulmonalis mengirimkan darah terdeoksigenasi ke paru. (Sobotta)

23. Abdomen bagian tubuh yang terletak di antara thorax dan pelvis, dan di dalamnya terdapat
rongga abdomen dan visera. (Kamus Dorland)

24. Ekstremitas ekstremitas atas terdiri dari gelang bahu dan lengan, kedua bagian bersatu di
area bahu. ekstremitas bawah merupakan organ lokomosi dan penunjang, akan tetapi, memiliki
gelang panggul yang lebih stabil dan lebar serta tungkai yang lebih Panjang. (Sobotta)

25. Laboratorium tempat dengan perlengkapan untuk melakukan berbagai uji atau percobaan.
(Kamus Dorland)

26. Hemoglobin sebuah molekul hemoglobin memiliki dua bagian: globin, suatu protein yang
terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat; dan empat gugus non-protein
yang mengandung besi yang dikenal sebagai gugus hem, dengan masing-masing terikat ke salah
satu polipeptida di atas. Karena kandungan besinya, hemoglobin tampak kemerahan jika
berikatan dengan oksigen dan kebiruan jika mengalami deoksigenasi. (Sherwood)

27. Leukosit sel darah putih; sel darah tidak berwama Yang mampu bergerak secara ameboid,
dengan fungsi utamanya adalah untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit dan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama: granular dan
nongranular (Kamus Dorland)
28. Trombosit Trombosit pada hakikatnya adalah vesikel yang terlepas yang mengandung
sebagian sitoplasma megakariosit yang terbungkus dalam membran plasma (Sherwood)

29. Hematokrit Volume darah yang 5 hingga 5,5 liter pada orang dewasa terdiri dari 42% hingga
45% eritrosit, kurang dari 1% leukosit dan trombosit, dan 55% hingga 58% plasma. Persentase
volume darah total yang ditempati oleh eritrosit disebut hematokrit. (Sherwood)

30. Eritrosit sel darah merah; salah satu unsur yang dibentuk pada darah tepi. Normalnya, pada
manusia, bentuk matur eritrosit adalah cakram bikonkaf yang berwama kekuningan dan tidak
berinti, mengandung hemoglobin dan mengangkut oksigen. (Kamus Dorland)

31. Retikulosit eritrosit muda yang menunjukkan retikulum basofilik pada pcwarnaan vital.
(Kamus Dorland)

32. Hitung Jenis suatu penentuan proporsi tiap-tiap jenis leukosit yang ada) dapat bermanfaat
dalam membuat perkiraan yang akurat dan segera mengenai apakah suatu infeksi. (Sherwood)

33. Sel Blast sel imatur (tidak matang) yang dikenal sebagai sel blast. Sel blast diklasifikasikan
menjadi mieloblast, monoblast, eritroblast, atau megakarioblast (Bain, B. J. 2015)

34. Dokter Dokter adalah tenaga profesi yang mempunyai kemampuan untuk menggerakkan
potensi yang ada bagi terwujudnya tujuan kesehatan individu, dan berperan dalam intervensi
berbagai sector berpengaruh terhadap kesehatan.(kode etik kedokteran Indonesia dan pedoman
pelaksanaan kode etik kedokteran Indonesia IDI)

35. Keganasan (kanker) penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan penyebaran sel-sel
abnormal dalam tubuh. (IDAI)

36. Darah Cairan yang beredar melalui jantung, arteri, kapiler, dan vena, mengangkut nutrien
dan oksigen menuju sel-sel tubuh, dan mengeluarkan produk-produk sisa dan karbon dioksid;
terdiri dari bagian cair (plasma) dan unsur-unsur padat (eritrosit, leukosit, dan trombosit).
(Kamus Dorland)

37. Rujuk Sistem Rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik
baik vertical maupun horizontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau
asuransi kesehatan sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan. (BPJS Kesehatan RI)

38. Tatalaksana pelayanan medis komprehensif harus mempertimbangkan bahwa setiap masalah
kesehatan yang dialami pasien harus dilakukan eksplorasi secara detail terhadap masalah yang
terjadi dan melakukan upaya pelayanan yang mengandung pemeliharaan dan peningkatan
(promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and specific protection),
pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi
setelah sakit (rehabilitation) pada pasien sebagai upaya penanganan yang menyeluruh dengan
memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan medico legal etika kedokteran (Nitra,
2017).
39. Komplikasi penyakit yang terjadi bersama-sama dengan penyakit lainnya, atau timbulnya
beberapa penyakit pada penderita yang sama. (Kamus Dorland)

Anda mungkin juga menyukai