Anda di halaman 1dari 10

hSOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PATOFISIOLOGI 2023

JUMAT 24 NOVEMBER 2023


PETUNJUK :
1. UJIAN DIMULAI JAM 23.00 WITA JUMAT 24 NOVEMBER 2023
2. UJIAN DI SERAHKAN VIA GOOGLE FORM DENGAN LINK
https://forms.gle/payQficfpSj9kTHK9
3. BATAS PENGUMPULAN HARI KAMIS 30 NOVEMBER 2023 JAM 23.59 PM.
4. PENAMAAN FILE PADA JAWABAN UJIAN : NAMA_UTS_PATO_2023
5. (FILE YANG TIDAK SESUAI DENGAN PENAMAAN DIANGGAP TIDAK
MEMASUKKAN UTS)
6. TIMES NEW ROMAN, FONT 12, SPASI 1,5
7. SERTAKAN REFERENSI DALAM TIAP SOAL YANG SAUDARA BACA
UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN – PERTANYAAN INI.
8. JAWABAN ANDA TIDAK BOLEH PLAGIAT, TIDAK BOLEH PAKAI CHAT
GPT, TIDAK BOLEH HANYA COPY PASTE DARI INTERNET TANPA ADA
PEMAKNAAN.
NOTE : BOLEH DISKUSI, TAPI PENULISAN AKHIR ADALAH MASING –
MASING. JIKA ADA YANG JAWABAN SAMA PERSIS, NILAI E LANGSUNG
AKAN DI KENAKAN.

1. Tuliskan pemahaman anda mengenai patofisiologi? Dan apa yang anda pahami
mengenai hal ini?
2. Anda sudah mengikuti kuliah patofisiologi dan presentasi dari kelompok yang sudah
maju. Tuliskan esensi kuliah itu dari pemahaman anda?
3. Dalam materi patofisiologi yang sudah di presentasi. Jelaskan definisi dan arti dari
patofisiologi tersebut? Mengapa anda berpendapat demikian?
4. Bagaimana anda mendudukan posisi anda dalam hal patofisiologi? Mengapa anda
menjadi penting untuk dipahami dalam patofisiologi?
5. Silahkan anda membaca tentang materi gangguan system imun dan gangguan
hematologi? Apa yang anda pahami dan apa contoh dan keduanya?
1. Patofisiologi ilmu yang mempelajari tentang penyakit, penyebab, mekanisme dan efek
yang terjadi pada pada manusia karena suatu penyakit yang diderita meliputi pemahaman
dan perubahan fungsi struktur pada penyakit yang bertujuan untuk mengidentifikasi sebab
suatu penyakit untuk menyembuhkan suatu penyakit serta program pencegahan suatu
penyakit.
Jadi dalam mempelajari tentang perubahan fisiologik akibat penyakit , kita mempelajari
penyebab kenapa bisa sampai mengalami penyakit kanker, perubahan fisik tubuh yang
berubah yang diakibatkan karena penyakit yang diderita. Contohnya pada penderita
kanker. Pada penderita kanker , perubahan fisik yang dialami adalah mengalami rasa
nyeri, mengalami anemia, serta gangguan tidur. Kemudian kita mempelajari lagi kenapa
bisa sampai penderita kanker tersebut mengalami nyeri, mengalami anemia serta
mengalami gangguan tidur tersebut dan mempelajari cara untuk menyembuhkan penyakit
kanker tersebut. (Pengantar patofisiologi oleh Dr.H. Rudi Hermansyah)
2. Esensi kuliah patofosiologi dari 5 materi yang sudah dipresentasikan adalah ,
a) Gangguan system imun
Dimana gangguan system imun atau system kekebalan tubuh adalah suatu system
dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat yang dihasilkan yang bekerja
sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-
kuman penyakit atau racunnya yang masuk kedalam tubuh. Mekanisme pertahanan
tubuh manusia yang terbagi dua yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan
tubuh spesifik. Pertahanan nonspesifik pertama adalah kulit, membrane mukosa,
cairan sekresi dari kulit dan membrane. Pertahanan kedua nonspesifik adalah
inflamasi, sel-sel fagosit, protein antimikroba. Pertahanan tuuh spesifik adalah
pertahanan ketiga adalah limfosit,antibodi.
b) Gangguan Hematologi
Hematologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jaringan pembentuk darah
(blood forming tissues) dan komponen-komponen darah (circulating blood
components) yang terdapat dalam sirkulasi darah.
c) Gangguan cairan dan Elektrolit
50-70% dari BB terdiri dari cairan. Jaringan lemak lebih kurang mengandung air
dibanding otot. Sumber air yang diminum Bersama makanan menjadi hasil
metabolisme. Ada beberapa hal yang bisa membuat tubuh kekurangan cairan yaitu :
- Melalui saluran cerna : muntah , pendarahan
- Melaui saluran kencing : pemakaian diuretic, penyakit ginjal, diabetes
- Melalui kulit: luka bakar, keringat
- Perpidahan keruang dalam badan : penitonitis, pankreatitis
Gejala dehidrasi :
- Lesu
- Tekanan darah rendah
- Nadi halus berdenyut cepat
- Urin menurun
- Mukosa kering
d. Gangguan Neoplasia
Penentuan konsep tentang normal bersifat kompleks dan memiliki sejumlah variasi
tertentu seperti :
- Adanya perbedaan dalam susunan genetik
- Adanya perbedaan dalam lingkungan hidup dan interaksinya dengan lingkungan
- Adanya perbedaan parameter fisiologis karena adanya pengendalian dalam fungsi
mekanisme tubuh
Konsep tentang penyakit, penyakit merupakan perubahan dalam individu yang
menyebabkan parameter Kesehatan mereka berubah di luar batas-batas normal. Jika
beberapa struktur dan fungsi tubuh menyimpang dari normal sampai suatu keadaan
dimana keadaan ini tetap dirusak atau terancam.
Beberapa istilah yang berkaitan :
- Agenesis
Tidak terbentuknya organ tertentu missal seseorang yang dilahirkan hanya dengan
1 ginjal
- Aplasia
Organ yang terbentuk tidak tumbuh sama sekali
- Hypoplasia
Organ yang terbentuk tidak pernah mencapai ukuran nomal
- Atrofi
Organ yang dalam perkembangannya mencapai ukuran normal dan kemudian
secara sekunder menyusut
- Hipertrofi
Pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran sel
- Hiperplasia
Kenaikan jumlah absolut sel dalam jaringan yang mengakibatkan pembesaran
jaringan atau organ tersebut
- Fisiologis
Pembesaran kelenjar mamma pada kehamilan
Neoplasia mempunyai 2 komponen dasar :
- Parenkim ; sel tumor / neoplastic yang poliferatif yang menentukan perilaku
biologis tumor determine
- Stroma ; jaringan pendukung parenkim tidak bersifat neoplastic terdiri dari
jaringan ikat dan pembuluh darah
e. Gangguan system kardiovaskuler
Jantung berperan sebagai organ tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke
seluruh jantung. Pembuluh darah sebagai pipa penghubung antara jantung dengan sel.
Darah sebagai zat pengangkut O2, zat gizi,CO2, hormon, enzym, sisa metabolisme.
Gangguan sistem kardiovaskuler yaitu Acut myocardial Infartion (AMI). AMI adalah
nekrosis myokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. Epidemiologi adalah
penyebab kematian pertama di Amerika dan 10 tahun terakhir banyak ditemukan di
Indonesia. Fakor resiko yang mempercepat terjadinya aterosklerosis ada dua yaitu :
- Factor resiko yang dapat dimodifikasi
Obesitas , hipertensi, merokok, emosi, DM, hipoaktifitas.
- Factor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
Genetic,jenis kelamin
Fungsi jantung adalah sebagai pompa ganda agar terjadi aliran dalam pembuluh darah
yang disebabkan adanya pergantian antara kontraksi (sistolik) dan relaksasi
(diastolic).
3. Patofisiologi adalah gabungan dari patologi (studi tentang sebab akibat penyakit) dan
fisiologi (studi tentang bagaimana sistem fungsi tubuh). Dari 5 materi yang sudah
dipresentasikan dari tiap materi mulai dari gangguan sistem imun , gangguan hematologi,
gangguan cairan dan elektrolit, gangguan neoplasia, dan gangguan sistem respirasi semua
materi tersebut menjelaskan sebab dan akibat dari penyakit tersebut serta bagaimana
fungsi sistem tubuh. Semua penyakit yang dialami ada penjelesan mengenai penyebab dan
akibat serta respon tubuh dan fungsi tubuh terhadap penyakit tersebut. Contohnya dalam
materi gangguan sistem respirasi yang sudah dipresentasikan, penyakit-penyakit yang
ditemukan dalam masyarakat yang menganggu sistem respirasi salah satunya adalah TBC
(tuberculosis). Penyebab penyakit tuberculosis adalah bakteri mycobacterium tuberculosis.
Sebagian besar TBC menyerang paru-paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain.
Tuberkulosis merupakan penyakit kronik, menular, yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis, yang ditandai dengan jaringan granulasi nekrotik (perkijauan) sebagai
respons terhadap kuman tersebut. TBC menular dengan cepat pada orang yang rentan dan
daya tahan tubuh lemah. Tuberkulosis umumnya menyerang kelompok masyarakat dengan
golongan sosial ekonomi rendah. Faktor penyebab TBC adalah umur. Insiden tertinggi
penyakit TBC di Indonesia diperkirakan 75% pada kelompok usia produktif. Faktor kedua
adalah jenis kelamin. Lebih menyerang laki-laki daripada wanita karena sebagian besar
mempunyai kebiasaan merokok. Faktor ketiga adalah kebiasaan merokok yang dapat
menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah untuk terserang penyakit terutama pada
laki-laki yang mempunyai kebiasaan merokok. Faktor keempat adalah kepadatan hunian
yang merupakan faktor lingkungan. Bakteri M. tuberculosis dapat masuk pada rumah
yang memiliki bangunan yang gelap dan tidak ada sinar matahari masuk. Faktor kelima
pekerjaan yang merupakan faktor risiko kontak langsung dengan penderita. Risiko
penularan tuberkulosis pada suatu pekerjaan adalah seorang tenaga kesehatan yang kontak
langsung dengan pasien. Walaupun masih ada beberapa pekerjaan yang dapat menjadi
faktor risiko seperti seorang tenaga pabrik, tetapi yang memiliki factor risiko tertinggi
adalah tenaga Kesehatan. Faktor keenam adalah status ekonomi yang merupakan faktor
utama dalam keluarga. Rendahnya suatu pendapatanmdapat menularkan pada penderita
tuberkulosis karena pendapatan yang kecil membuat orang tidak dapat layak memenuhi
syarat-syarat kesehatan.(Sejati and Sofiana 2015). Akibat dari penyakit TBC yang diderita,
gejala-gejala penderita TB diantaranya batuk-batuk, sakit dada, nafas pendek, hilang nafsu
makan, berat badan turun, demam,kedinginan dan kelelahan. (Rafflesia 2014).
Fungsi sistem tubuh pada penderita TB harus ditopang dengan gizi yang cukup. Status gizi
yang yang buruk dapat mempengaruhi respons tubuh dalam pembentukan antibodi
dan limfosit terhadap adanya kuman penyakit. Status gizi kurang akan
mempengaruhi imunitas dan penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena
infeksi salah satunya infeksi Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit TB juga dapat
mempengaruhi asupan makanan sehingga menyebabkan penurunan berat badan dan
mempengaruhi status gizi. Penderita TB dengan status gizi kurang akan menghambat masa
penyembuhan serta meningkatkan angka kematian dibandingkan penderita TB dengan
status gizi normal. Status gizi mempengaruhi angka kesembuhan pengobatan TB.
Hal itu dikarenakan status gizi dikategorikan dalam batas yang normal apabila
kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh penderita meningkat akan dapat tahan
terhadap penyakit TB, lain halnya dengan status gizi yang kurang maupun buruk
akan dapat mempengaruhi proses penyembuhan dan dapat mengakibatkan kambuhnya
penyakit TB. (Yulianti and Irnawati 2022)
4. Segitiga epidemiologi (trias epidemiologi) merupakan konsep dasar dalam epidemiologi
yang menggambarkan hubungan antara tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan. Tiga faktor utama yaitu host (tuan rumah/penjamu).
Agen (penyebab), dan environtment (lingkungan). Sebagai contoh dalam penyakit
menular, suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan
oleh tiga faktor tersebut diatas, yakni faktor Agen atau penyebab penyakit. Agen
merupakan pemegang peranan penting didalam epidemiologi yang merupakan penyebab
penyakit. Agen dapat dikelompokkan menjadi Golongan virus, misalnya influenza,
trachoma, cacar dan sebagainya, Golongan riketsia, misalnya typhus, Golongan bakteri,
misalnya disentri, Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, schistosoma dan
sebagainya. Faktor Host (Manusia) Sejauh mana kemampuan host didalam menghadapi
invasi mikroorganisme yang infektius itu, berbicara tentang daya tahan. Misalnya
Imunitas seseorang. Faktor Route of transmission (jalannya penularan). Penularan
penyakit dapat dilihat dari potensi infeksi yang ditularkan. Infeksi yang ditularkan
tersebut berpotensi wabah atau tidak. Suatu penyebab terjadinya penyakit sangat
tergantug pada kondisi tubuh / imunitas seseorang. Makin lemahnya seseorang maka
sangat mudah menderita penyakit. Kondisi ini terdiri dari keadaan umum, kekebalan,
status gizi, keturunan, cara Keluar dan cara masuk sumber. Kuman penyebab penyakit
dapat menyerang seseorang melalui beberapa cara yaitu ; Mukosa / kulit, Saluran
Pencernaan, Saluran Pernapasan, Saluran Urogenitalia, Gigitan suntikan, luka, plasenta,
interaksi penyakit dengan penderita. Kuman atau penyakit yang telah berhasil masuk ke
dalam tubuh tidak bisa langsung bereaksi akan tetapi didalam tubuh sendiri terjadi suatu
reaksi perlindungan yang terdiri dari Infektivitas Adalah kemampuan unsur penyebab /
agent untuk masuk dan berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu
dan Patogenesis Adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan segala klinis
yang jelas serta Virulensi Adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang jelas
terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis jelas, Imunogenisitas Adalah suatu
kemampuan menghasilkan kekabalan / imunitas.
(Dr. h. masriadi, s.km., s.pd.i. 2016)

5. Sistem imun
Tubuh manusia memiliki sistem kekebalan untuk melawan benda asing (pathogen) yang
akan masuk kedalam tubuh yang biasa disebut imunitas tubuh. Imunitas tubuh adalah
pertahanan tubuh manusia dalam menghalangi patogen seperti bakteri, virus, dan
pathogen lainnya. Apabila patogen berhasil masuk tubuh akan mendeteksi jika sesuatu
yang masuk kedalam tubuh adalah pathogen atau benda asing sehingga tubuh akan
memberikan reaksi secara terkoordinir dari sel dan senyawa yang ada pada tubuh dan
akan bereaksi untuk melawan patogen. Tubuh mempunyai dua tahap pertahanan tubuh,
yaitu imunitas spesifik (adaptive immunity) dan non spesifik (innate immunity) yang
masing masing mempunyai peran dalam pertahanan tubuh.
1) Imunitas spesifik (adaptive immunity)
Membutuhkan waktu yang relatif lama dan sampai berhari-hari untuk bekerja
melaawn patogen tetapi lebih efektif dalam menangkal virus. Adaptive immunity
mempunyai karakteristik yang khas karena akan baru terbentuk setelah adanya
stimulasi dari patogen atau setelah terjadinya infeksi virus. Adaptive immunity
mempunyai kemampuan memori imunologis yaitu dapat mengenali dan mengingat
patogen yang pertama kali masuk ke dalam tubuh. Apabila tubuh kembali terpapar
patogen yang sama maka patogen tersebut akan cepat dikenali dan akan lebih cepat
bereaksi dalam membunuh patogen dari dalam tubuh. Mekanisme adaptive immunity
diperankan oleh antigen precenting cell (APC) atau biasa disebut makrofag serta sel
limfosit B dan T yang masing-masing mempunyai peran pada imunitas selular dan
humoral. Yang pertama sel limfosit T memproses respon imun dan melisis sel yang
akan dihuni antigen. Terakhir sel limfosit B akan berubah menjadis el plasma dan
memporduksi antibodi yang nantinya akan menetralkan atau meningkatkan fagositosis
dan lisis antigen serta meningkatkan sitotoksisitas sel yang mengandung antigen atau
biasa disebut proses antibody dependent cell mediated cytotoxicy (ADCC).

2) imunitas non spesifik (innate immunity)


Innate immunity terdiri dari penghalang fisik dan kimia dan aksi sel seperti makrofag,
sel dendritik (DC), sel pembunuh alami atau biasa disebut natural killer (NK),
neutrofil dan molekul seperti sitokin, interleukin (ILs), oksida nitrat (NO) dan
superoksida anion.
Innate immunity berperan dalam menghambat masuknya dan mengeluarkan patogen
yang telah berhasil masuk dalam jaringan dengan cepat. Innate immunity mempunyai
komponen pertahanan berupa sel epitel yang nantinya akan memblokir patogen yang
mecoba masuk. Jika pathogen berhasil masuk ke dalam sirkulasi darah dan jaringan,
maka sel-sel yang bersifat
fagositik yang diantaranya adalah (makrofag, neutrofik, dan sel dendric), nonfagositik
(NK) dan protein komplemen akan menyerang patogen dalam waktu cepat dan
membunuhnya.
Contohnya adalah pada penderita asma. Asma adalah penyakit yang berkaitan dengan
saluran udara yang kadang-kadang dapat berakibat fatal. Penyakit ini umumnya terjadi
ketika sistem kekebalan tubuh merespon partikel yang dihirup dari udara dan
menyebabkan penebalan saluran udara dari waktu ke waktu. Asma adalah penyakit yang
umum terjadi pada anak anak. Dalam beberapa kasus, asma berkaitan dengan alergi,
tetapi dalam beberapa kasus lainnya penyebabnya lebih kompleks dan kurang dipahami.
Imunoterapi yang masih merupakan bagian dari imunologi dapat dilakukan untuk
mengatasi asma. Imunoterapi bekerja layaknya imunoterapi alergi yaitu melatih sistem
imun untuk lebih kebal terhadap zat pemicu alergi. Melalui imunoterapi, gejala asma bisa
diredakan dan mencagh asma semakin parah.
(Adijaya and Bakti 2021)

Sistem Hematologi
Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan.
Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsung
tulang dan nodus limpa. Darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat
menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen (oxygen carrier), mekanisme
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Darah merupakan jaringan yang terdiri dari dua komponen yaitu :
1) Plasma
Komponen intraseluler berbentuk cair dan berjumlah sekitar 55% dari volume darah.
Plasma darah termasuk dalam kesatuan cairan ekstra seluler, dengan volumenya
kira-kira 5% dari berat badan. Susunan plasma terdiri dari 91,0% air, 8,0% protein
(albumin,globulin, protombin dan fibrinogen), mineral 0,9% (kalsium, fosfor,
magnesium, besi dan lainnya) dan 0,1% diisi oleh sejumah bahan organik seperti
glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino. Plasma darah
juga berisi hormone-hormon, enzim dan antibody.
Protein dalam plasma darah terdiri dari:
- Antihemofil, berguna untuk mencegah anemia
- Tromboplastin, berguna dalam proses pembekuan darah
- protombin mempunyai peranan penting dalam pembekuan darah
- fibrinogen mempunyai peranan penting dalam pembekuan darah
- albumin berguna dalam pemeliharaan tekanan osmosis darah
- gammaglobulin berguna dalam senyawa antibody yaitu mengangkut metabolisme
dari jaringan ke alat-alat pengeluaran, mengangkut energi panas dari tempat aktif
ketempat yang tidak aktif untuk menjaga suhu tubuh, mengedarkan air, hormone
dan enzim ke seluruh tubuh, melawan infeksi dengan antibodi dan leukosit.
2) sel darah (korpuskili)
komponen padat yang terdapat di dalam plasma darah yang terdiri dari:
- sel eritrosit (sel darah merah) sekitar 99%
melindungi hemoglobin yang terkandung didalamnya, dimana hemoglobin inilah
yang berfungsi sebagai alat transportasi menangkut oksigen ke seluruh jaringan
dan sel tubuh dengan tujuan membantu proses metabolisme.
- leukosit (sel darah putih) 0,2%
- trombosit (bekuan darah) ) 0,6-1,0%
Contoh gangguan dari sistem hematologi adalah anemia. Anemia merupakan penurunan
kuantitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi, abnormalitas kandungan hemoglobin sel
darah merah atau keduanya. Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
menurunnya kadar hemoglobin (Hb) dibawah nilai normal. Kadar Hb tergantung dari
jenis kelamin, umur, tempat tinggal dan metode pemeriksaan yang dipakai. Penyebabnya
adalah gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan kehilangan sel darah merah,
atau lisis (destruksi sel darah merah yang berlebihan). Anemia akibat gangguan
pembentukan sel darah merah terjadi jika jumlah zat besi tidak adekuat atau tidak dapat
diakses, kekurangan asam folat, dan vitamin B12 atau globulin. Anemia yang terjadi
akibat gangguan pembentukan sel darah merah menyebabkan sel darah merah berukuran
lebih kecil (mikrosirtik) atau terlalu besar (makrositik). (Hematologi Dasar oleh Rosita,
Pramana, Arfira)

Anda mungkin juga menyukai