Anda di halaman 1dari 24

1

MAKALAH ANALISIS SEDIAAN

PREPARASI DAN TAHAPAN ANALISIS KUANTITATIF OBAT


MULTIKOMPONEN DALAM SEDIAAN OBAT PADAT, SEMI PADAT, CAIR
DAN STERIL SECARA SPEKTROFOTOMETRI DAN
SPEKTROFLUOROMETRI

NAMA ANGGOTA :
1. AUREA BRIQUITA FILTJE NAHAK 22340103035

MANADO
2023
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, Maret 2023


3

DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 4
1. LATAR BELAKANG……………………………………………….. 4
2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………….. 4
3. TUJUAN…………………………………………………………… 5
BAB II ISI
1. PREPARASI…………………………………………………………… 6
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 16
1. KESIMPULAN…………………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 17
LAMPIRAN………………………………………………………………………. 18
4

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Preparasi adalah suatu proses yang mana digunakan untuk mengubah contoh
batuan yang telah dipilih pada saat sampling menjadi bahan yang siap untuk
dianalisis. Analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif
adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui kadar suatu zat. Analisa
kuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang
terkandung dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut yang sering kali
dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun sebagian kecil atau sebagian
besar sampel yang di analisis. Secara garis besar metode yang digunakan dalam
analisis kuantitatif dibagi menjadi 2 macam yaitu analisa konvensional dan analisa
instrumental.
Analisa kuantitatif instrumental merupakan analisa bahan bahan kimia dengan
menggunakan alat-alat instrumental salah satunya adalah spektrofotometri dan
spektrofluorometri.Spektrofotometri adalah metode analisis instrumental yang
didasarkan atas pengukuran intensitas cahaya pada panjang gelombang yang
hamper monokromatis, setelah berinteraksi dengan zat uji. Spektrofluorometri
adalah metode analisis dengan menggunakan instrumen spektrofluorometer.
Dalam pembahasan makalah ini, akan dibahas preparasi dan tahapan analisis
kuantitatif obat multikomponen dalam sediaan obat padat, semi padat, cair dan
steril secara spektrofotometri dan spektrofluorometri.

2. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana preparasi dan tahapan analisis kuantitatif obat multikomponen
dalam sediaan obat padat, semi padat, cair dan steril secara spektrofotometri
dan spektrofluorometri? Contohkan salah satu
5

3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui preparasi dan tahapan analisis kuantitatif obat
multikomponen dalam sediaan obat padat, semi padat, cair dan steril secara
spektrofotometri dan spektrofluorometri
6

BAB II
PREPARASI
1. Obat padat (tablet)
a. Jurnal
Penetapan Kadar Tablet Ranitidin Menggunakan Metode Spektrofotometri
2) Metode Penelitian
1) Alat dan bahan
Alat yang digunakan adalah Spektrofotometer UV-Vis Merk Shimadzu
1601, Neraca analitik Shimadzu AY 220, alat-alat gelas, mortir dan stamper.
Bahan yang digunakan: ranitidin baku (Kimia Farma), tablet ranitidin merek
(Hexapharma, Interbat, Otto, Kalbe Farma, Dexa Medica), tablet ranitidin
generik (Dexa Medica, Phapros, Soho), metanol p.a (Merck® ),
Aquabidestilata (Otsuka).
2) Prosedur Penelitian
- Pembuatan larutan baku ranitidin konsentrasi 1000 dan 100 ppm.
Sebanyak 50 mg ranitidin baku dimasukkan dalam labu takar 50 ml dan
dilarutkan dengan metanol sampai volumenya tepat 50 ml sehingga akan
diperoleh konsentrasi 1000 µg/mL (1000,0 ppm). Dari larutan baku
konsentrasi 1000,0 ppm diambil 25 ml dan diencerkan dengan metanol
dalam labu takar 50 ml sampai tanda sehingga diperoleh konsentrasi
500,0 ppm.Dari konsentrasi 1000,0 ppm dipipet 5 ml dan diencerkan
dalam labu takar 50 ml sampai volumenya tepat 50 ml sehingga
diperoleh konsentrasi 100,0 ppm yang akan digunakan untuk pembuatan
seri konsentrasi. Penetapan panjang gelombang maksimum Dari larutan
baku Ranitidin 100,0 ppm dibuat larutan baku dengan konsentrasi 6,0
ppm dengan cara seperti pada pembuatan seri konsentrasi. Larutan baku
dengan konsentrasi 6,0 ppm tersebut dikocok hingga homogen dan
dimasukkan ke dalam kuvet kemudian dibaca absorbansinya pada
panjang gelombang 200-400 nm. Penetapan operating Time Dari larutan
7

baku Ranitidin 100,0 ppm dibuat larutan baku dengan konsentrasi 6,0
ppm dengan cara seperti pada pembuatan seri konsentrasi. Larutan baku
dengan konsentrasi 6,0 ppm tersebut dikocok hingga homogen dan
dimasukkan ke dalam kuvet kemudian dibaca absorbansinya pada
panjang gelombang maksimum sampai diperoleh absorbansi yang relatif
konstan dengan rentang pembacaan setiap 2 menit sekali. Pembuatan
Kurva Baku Larutan baku dengan seri konsentarsi 6,0; 8,0; 10,0; 12,0;
14,0 dan 16,0 ppm didiamkan selama waktu operating time kemudian
dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Dari data
hasil absorbansi, selanjutnya dihitung persamaan kurva bakunya
sehingga diperoleh persamaan garis y= bx + a. Ketelitian (Precision)
Dari larutan baku Ranitidin 100,0 ppm dibuat larutan baku dengan
konsentrasi 12,0 ppm dengan cara seperti pada pembuatan seri
konsentrasi. Larutan baku Ranitidin dengan konsentrasi 12,0 ppm
tersebut didiamkan selama waktu operating time kemudian dibaca
absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Uji ketelitian ini
dilakukan dengan enam kali pengulangan. Ketepatan (Accuracy)
Ditimbang setara 50 mg serbuk tablet Ranitidin sampel secara duplo dan
masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml. Pada salah satu
labu takar ditambahkan 10 ml larutan baku Ranitidin dengan konsentrasi
1000,0 ppm. Kedua sampel selanjutnya mengalami perlakuan yang sama.
Metanol ditambahkan hingga volumenya tepat 50 ml. Dari larutan
tersebut kemudian dipipet 1 ml dan diencerkan dengan metanol hingga
volumenya tepat 10 ml dengan menggunakan labu takar 10 ml. Larutan
diambil 1 ml lalu diencerkan dengan metanol sampai volumenya tepat 10
ml. Kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang
maksimum dan operating time. Uji ketepatan metode dilakukan dengan
penambahan larutan baku 1000,0 ppm; 500,0 ppm dan 100,0 ppm. Hasil
absorbansi digunakan untuk menghitung harga perolehan kembali
8

(recovery). Penetapan Kadar Sampel Dua puluh tablet yang telah


memenuhi keseragaman bobot kemudian digerus hingga halus dan
homogen. Sampel serbuk ditimbang setara dengan 50 mg Ranitidin,
kemudian dilarutkan dengan metanol hingga volumenya tepat 50 ml.
Dari larutan tersebut kemudian dipipet 1 ml dan diencerkan dengan
metanol hingga volumenya tepat 10 ml dengan menggunakan labu takar
10 ml. Larutan diambil 1 ml lalu diencerkan dengan metanol sampai
volumenya tepat 10 ml. Kemudian dibaca absorbansinya pada panjang
gelombang maksimum dan operating time. Penetapan kadar dilakukan
dengan pengulangan sebanyak tiga kali dan dilakukan terhadap lima
sampel tablet Ranitidin merek dan tiga sampel tablet ranitidin generik.

2. Obat semi padat


a. Jurnal
Analisis Kadar Hidrokuinon Pada Krim Pemutih Yang Beredar Online Dengan
Metode Kromatografi Lapis (KLT) dan SPektrofotometri UV-Vis
b. Metode Penelitian
1) Alat dan Bahan
Etanol 70% (p.a), hidrokuinon (p.a), reagen Benedict (p.a), reagen FeCl3 1%
(p.a), kloroform (p.a), metanol (p.a), NaOH, aquadest, dan 3 sampel krim
pemutih online yang tidak memiliki ijin produksi oleh BPOM.
2) Prosedur Penelitian
- Pembuatan larutan baku hidrokuinon 50 ppm
Ditimbang hidrokuinon murni sebanyak 5 mg dan dilarutkan dengan
etanol p.a dalam gelas kimia. Kemudian pindahkan ke dalam labu ukur
100 mL lalu tambahkan etanol pa sampai volume tepat 100 mL, Larutan
dikocok sampai homogen. Sehingga didapatkan konsentrasi baku induk
hidrokuinon 50 ppm dalam etanol PA.
- Penentuan panjang gelombang maksimum hidrokuinon
9

Larutan baku hidrokuinon konsentrasi 50 ppm diambil sebanyak 2,8 mL


tambahkan sampai dengan 10 mL di dalam labu ukur. Larutan dikocok
hingga tercampur sempurna. Selanjutnya dibaca absorbansi larutan
tersebut pada Panjang gelombang 200-400 nm sehingga diperoleh
panjang gelombang maksimum.
- Pembuatan kurva baku hidrokuinon
Diambil larutan baku hidrokuinon dengan konsentrasi 6, 8, 10, 12, dan
14 ppm. Pada konsentrasi 6 ppm, diambil larutan baku 1,2 ml
ditambahkan dengan etanol hingga batas 10 ml, untuk konsentrasi 8 ppm
diambil larutan baku sebanyak 1,6 ml lalu ditambahkan etanol hingga
batas 10 ml, untuk konsentrasi 10 ppm diambil larutan baku sebanyak 1
ml ditambahkan dengan etanol hingga batas 5 ml, untuk konsentrasi 12
ppm diambil larutan baku sebanyak 1,2 ml ditambahkan dengan etanol
hingga batas 5 ml dan untuk konsentrasi 14 ppm diambil larutan baku
sebanyak 1,4 ml ditambahkan etanol hingga batas 5 ml. Masing-masing
larutan dibaca absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometri
UV-Vis pada panjang gelombang maksimum untuk mendapatkan kurva
baku hidrokuinon.
- Penetapan kadar hidrokuinon dalam sampel
Ditimbang 500 mg sampel krim A, B, C, kemudian dilarutkan dalam 5
mL etanol PA, Saring dengan kertas saring ke dalam labu ukur 10 mL,
dan ditambahkan etanol PA sampai tanda batas. Larutan tersebut di pipet
sebanyak 1 mL dan dimasukkan dalam labu ukur 10 mL, ditambahkan
dengan etanol PA sampai tanda batas. Baca absorbansinya menggunakan
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang maksimum. Masing-
masing pengukuran sampel direplikasi dua kali.
- Teknik Analisa Data
Analisis data kualitatif hidrokuinon dilakukan dengan metode
Kromatografi Lapis Tipis dengan melihat nilai Rf. Analisis data
10

kuantitatif hidrokuinon dilakukan dengan metode Spektrofotometri UV-


Vis dengan membaca nilai absorbansi untuk mengetahui kadar
hidrokuinon pada 3 krim pemutih online yang digunakan.

3. Obat cair (sirup)


a. Jurnal
Validasi Metode Spektrofotometri UV-Vis Pada Penetapan Kadar Dan
Stabilitas Ambroxol HCl Dalam 3 Merk Sediaan Sirup Terhadap Lama Dan
Suhu Penyimpanan
b. Metode Penelitian
1) Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sirup Ambroxol HCl
merk A, B, dan C, standar Ambroxol HCl, Aquadest, dan HCl.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi spektrofotometer UV-Vis,
kuvet kuarsa, peralatan gelas, neraca analitik, tabung reaksi, kertas saring
Whattman, pH meter dan alat lainnya yang diperlukan dalam penyiapan
sampel.
2) Prosedur Penelitian
- Preparasi sampel uji
Sampel sediaan sirup ambroxol ditimbang dengan botol timbang sebesar
25 mg dan dimasukkan dalam labu ukur 50 mL. Kemudian ditambahkan
dengan HCl 0,1 N, dikocok dan diencerkan dengan HCl 0,1 N sampai
tanda batas kalibrasi. Kemudian disaring dengan kertas saring whattman.
Setelah disaring dipipet 5,0 mL filtrat dan dimasukkan ke dalam labu
ukur 50 mL. Ditambahkan HCl 0,1 N sampai tanda batas kalibrasi.
Kemudian dipipet 8,0 mL filtrat, dimasukkan labu ukur 25 mL dan
ditambahka HCl 0,1 N sampai tanda batas kalibrasi dan kocok sampai
homogen.
11

4. Obat Steril (Tetes Mata)


a. Jurnal
Analisis Kandungan Senyawa Kloramfenikol Pada Sediaan Tetes Mata Sampel
Nama Dagang Di Kota Palembang Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
b. Metode Penelitian
1) Alat dan Bahan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Water 486 tunable absorbance detector,
water 600 controller, water 626 pump, kolom C18); Spektrofotometri
UV-Vis (Shimadzu 1700); syringe (SGE); dan alat-alat gelas (seperti
labu ukur, gelas ukur, erlenmeyer, pipet ukur, dan beakerglass) (Lampiran
4); dan timbangan analitik. Kloramfenikol baku (Nanjing Baijingyu
Pharmaceutical) dari PT. Indofarma; tetes mata kloramfenikol nama
dagang; metanol (gradeHPLC); metanol p.a(foranalysis); aquabidest; asam
asetat glasial); dan kertas whatman.
2) Prosedur Penelitian
- Pengambilan Sampel Tetes Mata
Pengambilan sampel tetes mata kloramfenikol berdasarkan kriteria
volume dan kadar sampel. Sampel tersebut diperoleh tiga kelompok
tetes mata kloramfenikol namadagang yang terdapat dari apotek di
kota Palembang yang memiliki kandungan setara dengan 50 mg.
- Preparasi Larutan Induk Baku Kloramfenikol
Ditimbang seksama kloramfenikol baku sebanyak 20 mg,
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Diencerkan denganmetanol
p.asampai tanda sehingga diperoleh larutan induk kloramfenikol
dengan konsentrasi 200 mg/L.
- Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Kloramfenikol
Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis
12

Dipipet sebanyak 1,0 ml larutan induk baku kloramfenikol di


masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, diencerkan dengan metanol
p.asampai garis tanda disaring menggunakan kertas whatman sehingga
diperoleh konsentrasi 20 mg/L. Diukur menggunakan spektrofotometri
UV-Vis pada rentang panjang gelombang 230-300 nm. Diperoleh
panjang gelombang maksimum dari kurva serapan yang dihasilkan.
- Preparasi fase gerak
Sebanyak300 ml metanol grade HPLCdisaring dengan menggunakan
kertas whatman dimasukkan ke dalam wadah fase gerak dan
sebanyak 300 ml larutan asam asetat glasial 0,1% (v/v)
disaring dengan menggunakan kertas whatman dimasukkan ke dalam
wadah fase gerak yang berbeda.
- Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
- Pembuatan Kurva KAlibrasi Kloramfenikol
- Validasi Metode
- Penetapan Kadar Sampel Kloramfenikol
- Analisis Data
Masing-masing unit diaturpada alat Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (KCKT). Kolom yang digunakan adalah kolom C18.Detektor
UV danpompadiatur berdasarkan panjang gelombang maksimum
yang telah di peroleh sedangkan metode aliran tetap pada laju aliran
1,0 ml/menit. Perbandingan fase gerakmetanol dan larutan asam
asetat glasial 0,1 % (75:25) v/v.Setelahdiperoleh kondisi yang sesuai,
pompa dijalankan dan fase gerak dibiarkan mengalir selama 30 menit
sampai diperoleh garis alas datarpada monitor, maka dari itu
menandakan bahwa sistem telah stabil
- Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
- Pembuatan Kurva KAlibrasi Kloramfenikol
- Validasi Metode
13

- Penetapan Kadar Sampel Kloramfenikol


- Analisis Data
Untuk membuat seri konsentrasi 5; 10; 15; 20; 25 mg/L, dipipet
sebanyak0,25 ml; 0,5 ml; 0,75 ml; 1,0 ml, 1,25 ml dari larutan
induk kloramfenikol pada konsentrasi 200 mg/L. Masing-masing
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, diencerkan denganmetanol
p.a, dikocok dan ditara sampai tanda bataslalu disaring
menggunakan kertas whatman. Masing-masing konsentrasi
diinjeksikansebanyak 20 μldengan laju alir 1,0 ml/menit ke dalam
sistem KCKT pada panjang gelombang maksimum sehingga
diperoleh waktu retensi, luas area dan tinggi area. Dicatat semua
data yang ditunjukkan pada kromatogram. Data kromatogram yang
diperoleh selanjutnya dibuat kurva kalibrasi dengan mencari hubungan
antara konsentrasi (X) dengan luas area kromatogram (Y) dan
kemudian ditentukan persamaan regresinya(y = ax+b)
- Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
- Pembuatan Kurva KAlibrasi Kloramfenikol
- Validasi Metode
- Penetapan Kadar Sampel Kloramfenikol
- Analisis Data
Validasi metode dilakukan meliputi uji linearitas, uji presisi, LOD
dan LOQ (Edi, 2008), dan uji akurasi (Sari dan Utami, 2009). Uji
linearitas diperoleh dari kurva kalibrasi dengan persamaan garis X
(konsentrasi) dan Y (kromatogram) yaitu dari seri konsentrasi 5; 10;
15; 20; 25mg/L. Persamaan garis yang diperoleh selanjutnya
ditentukan derajat linearitasnya melalui koefisien regresi (y = ax+b)
dan koefisien kolerasi (r).
- Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
- Pembuatan Kurva KAlibrasi Kloramfenikol
14

- Validasi Metode
- Penetapan Kadar Sampel Kloramfenikol
- Analisis Data
Dipipet masing-masing 10 ml obat tetes mata kloramfenikol yang
setara dengan 50 mg dari sampel A, B dan C, dimasukkan
kedalam labu ukur 250 ml, diencerkan dengan metanol p.asampai
tanda batas. Dari larutan sampel kemudian dipipet sebanyak 2,5
mldimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml,diencerkan dengan
metanol p.asampai tanda batas, kemudian disaring dengan kertas
whatman sehingga diperoleh larutan konsentrasi 20mg/L. Diinjeksikan
sebanyak 20 μl ke dalam sistem KCKTdengan laju alir 1,0 ml/menitdan
dideteksi pada panjang gelombangmaksimum. Kadar kloramfenikol
dihitung menggunakan kurva kalibrasi yang telah dibuat
- Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
- Pembuatan Kurva KAlibrasi Kloramfenikol
- Validasi Metode
- Penetapan Kadar Sampel Kloramfenikol
- Analisis Data
Analisis validitas metode diketahui dari beberapa parameter uji,
yaitu: uji linearitas yang didapatkan dari regresi linier sehingga
menunjukkan hubungan luas area dengan rentang seri konsentrasi
5; 10; 15; 20; 25mg/L. Setelah itu dilakukan uji presisi untuk
melihat nilai standar deviasi dan relatif standar deviasi. Lalu
penentuan batas deteksi (limit of detection, LOD) dan batas
kuantitasi (limit of quantitation, LOQ) yang dihitung secara statistik
melalui persamaan regresi linier dari kurva kalibrasi.
Kemudian dilakukan uji akurasi yang didapatkan dari perbandingan
luas area larutan sampel dengan penambahan larutan induk
200mg/Ldan tanpa penambahan larutan induk 200mg/L yang
15

digunakan untuk menghitung persen perolehan kembali. Hasil


dibuatdalam bentuk tabel.Larutan induk baku kloramfenikol yang
dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk mencari
panjang gelombang maksimum dan kurva kalibrasi. Dari larutan
induk kloramfenikol 200 mg/Ldibuat seri konsentrasi 5; 10; 15; 20;
25 mg/L. Dari masing-masing seri konsentrasi akan didapatkan
luas area yang akan diplot menjadi persamaan regresi untuk
membuat kurva kalibrasi yang nantinya akan didapatkan nilai
persamaan regresi linier y = ax + b. Kemudian penetapan
kadar kloramfenikol dalam sediaan tetes mata dihitung dengan
mensubstitusikan nilai y dengan luas area dari masing-masing sampel.
16

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Preparasi dan tahapan analisis kuantitatif obat multikomponen dalam sediaan
obat padat, semi padat, cair dan steril secara spektrofotometri dan
spektrofluorometri adalah :
- Persiapan alat dan bahan
- Masuk dalam metode penelitian
- Pengambilan sampel obat steril , obat tetes mata
- Preparasi Larutan Induk Baku Kloramfenikol
- Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Kloramfenikol
Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis
- Preparasi fase gerak
- Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
- Pembuatan Kurva Kalibrasi Kloramfenikol
- Validasi Metode
- Penetapan Kadar Sampel Kloramfenikol
- Analisis Data
17

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2023. Analisis Sediaan Farmasi, https://123dok.com/document/yr128vjq-
analisis-sediaan-farmasi.html diakses pada 18 Maret 2023.

Charismawati, N.A. Erikania, S. Ayuwardani,N. 2021. Analisis Kadar Hidrokuinon


Pada Krim Pemutih Yang Beredar Online Dengan Metode Kromatografi Lapis
Tipis (Klt) Dan Spektrofotometri UV-Vis. 4:2.

Hasanah,M. Untari,B. Afrilianti, C. 2017. Analisis Kandungan Senyawa


Kloramfenikol Pada Sediaan Tetes Mata Sampel Nama Dagang Di Kota
Palembang Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. 2:02

Laili,A. 2020. Validasi Metode Spketrofotometri UV-Vis Pada Penetapan Kadar Dan
Stabilitas Ambroxol HCl Dalam 3 Merk Sediaan Sirup Terhadap Lama Dan Suhu
Penyimpanan.

Rahayu,S.W. Utami, I.P. Fajar, I.S. 2009. Penetapan Kadar Tablet Ranitidin
Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis Dengan Pelarut Metanol. 6:03
18

LAMPIRAN

Lampiran 1. Rahayu,S.W. Utami, I.P. Fajar, I.S. 2009. Penetapan Kadar Tablet
Ranitidin Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis Dengan Pelarut
Metanol. 6:03
19
20
21

Lampiran 2. Charismawati, N.A. Erikania, S. Ayuwardani,N. 2021. Analisis Kadar


Hidrokuinon Pada Krim Pemutih Yang Beredar Online Dengan Metode
Kromatografi Lapis Tipis (Klt) Dan Spektrofotometri UV-Vis. 4:2.
22

Lampiran 3. Laili,A. 2020. Validasi Metode Spketrofotometri UV-Vis Pada


Penetapan Kadar Dan Stabilitas Ambroxol HCl Dalam 3 Merk Sediaan Sirup
Terhadap Lama Dan Suhu Penyimpanan.

Lampiran 4. Hasanah,M. Untari,B. Afrilianti, C. 2017. Analisis Kandungan Senyawa


Kloramfenikol Pada Sediaan Tetes Mata Sampel Nama Dagang Di Kota
Palembang Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. 2:02
23
24

Anda mungkin juga menyukai