Anda di halaman 1dari 6

GARIS BESAR PEMBELAJARAN

1. Pengertian dan Jenis Pemeriksaan:


a. Patologi Klinis
Patologi klinik adalah bagian dari ilmu kedokteranklinik yang ikut mempelajari masalah
diagnostik dan terapi, ikut meneliti wujud dan perjalanan penyakit pada seorang penderita
atau bahan yang berasal dari seorang penderita. d. Patologi Forensik
Patologi forensik berasal dari bahasa Latin, forum, adalah cabang patologi berkaitan dengan
penentuan penyebab kematian berdasarkan pemeriksaan atas mayat.
b. Patologi Anatomi
Patologi anatomi ialah spesialisasi medis yang berurusan dengan diagnosis penyakit
berdasarkan pada pemeriksaan kasar, mikroskopik, dan molekuler atas organ, jaringan, dan
sel.
c. Kultur Sel
Kultur Sel ialah suatu proses di mana suatu sel dari suatu jaringan diambil dan ditumbuhkan
pada kondisi septik. Sel yang digunakan untuk dikultur biasanya diambil dari jaringan
eukaryota. Sel tersebut akan tumbuh dan bertambah banyak dalam kondisi in vitro.
d. Patologi Molekuler
Patologi molekuler adalah disiplin ilmu baru dalam patologi yang berfokus pada studi dan
diagnosis penyakit melalui pemeriksaan molekul di dalam organ, jaringan, atau cairan tubuh.
e. Patologi Jaringan
Patologi anatomi bisa digunakan untuk mendiagnosis apakah terdapat sel kanker pada tubuh
seseorang. Melalui prosedur biopsi, sampel jaringan yang diduga terkena kanker akan diambil
dan diperiksa di bawah mikroskop.

2. Contoh penyakit yang dapat didiagnosa dengan pemeriksaan sitopatologi


sitopatologi, adalah pemeriksaan sel tunggal atau kelompok sel kecil dari cairan atau jaringan di
bawah mikroskop.
Penyakit: kanker, tumor, penyakit ginjal & hati, gangguan autoimun, infeksi

3. Pernyataan tentang Etiologi dan Faktor penyebab penyakit


Etiologi merupakan studi yang mempelajari tentang kausalitas (penyebab) dan asal-muasal
sesuatu.
Tiga komponen penyebab penyakit yaitu: Manusia (host), penyebab/bibit penyakit (agent), dan
lingkungan (environment). Penyakit dapat terjadi karena adanya ketiga komponen tersebut.

4. Proses kematian
a. Autolisis
Autolisis merupakan proses penghancuran sel yang dilakukan oleh enzim dari dalam sel itu
sendiri yang berujung pada kematian sel.
(Autofagi adalah penghancuran organel yang rusak)
b. Rigor mortis (Kaku mayat)
Rigor mortis merupakan tanda kematian yang disebabkan oleh perubahan kimia pada otot
setelah terjadinya kematian, dimana tanda ini susah digerakkan dan dimanipulasi. Awalnya
ketika rigor mortis terjadi otot berkontraksi secara acak dan tidak jelas bahkan
setelah kematian somatis.
c. Livor mortis (lebam mayat)
Livor Mortis (lebam)
Ini mengacu pada tahap awal pembusukan di mana darah berada di bawah gravitasi
sehingga bisa muncul lebam pada kulit. Livor mortis atau lividity juga membuat tubuh
orang yang meninggal menjadi sangat pucat karena hilangnya sirkulasi darah saat jantung
berhenti berdetak.
d. Algor mortis
Algor mortis terjadi ketika tubuh berhenti mengatur suhu internalnya. Karena itu, tahap ini
sering disebut dengan 'dinginnya kematian'. Tanda-tanda penguraian tubuh adalah keluarnya
semburat kehijauan dan kulit seperti terpisah dari tubuh. Tahap ini dialami sekitar 18-20 jam
setelah kematian.
e. Pembusukan
Pembusukan jenazah terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja
bakteri. Mulai muncul 24 jam setelah kematian, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah
sekum menyebar ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas-gas baru.
Gas yang terjadi menyebabkan pembengkakan

5. Perbedaan Nekrosis dan Apoptosis dan contohnya


Jawaban:
1. Apoptosis adalah kematian sel terprogram yang terjadi secara alami dan pada interval reguler
dalam tubuh. Nekrosis adalah kematian sel prematur yang tidak alami dan dapat terjadi secara
acak di dalam tubuh.
2. Apoptosis dikendalikan secara genetik dan dikatakan sebagai kematian alami dari sel yang
dipicu oleh sel itu sendiri, tetapi nekrosis tidak dikendalikan secara genetik, dan kematian sel
bersifat patologis (bukan alami).
3. Apoptosis adalah kematian sel yang terjadi secara alami sehingga tidak memerlukan perawatan
apa pun. di sisi lain, nekrosis memerlukan perawatan karena itu bukan kematian alami dari suatu
sel.
4. Apoptosis selalu bermanfaat bagi suatu organisme, sedangkan nekrosis berbahaya bagi tubuh
suatu organisme karena dapat berakibat fatal, kadang-kadang menyebabkan kanker.
5. Apoptosis adalah proses yang diturunkan sendiri dari sel, sebaliknya nekrosis terjadi karena
penyebab eksternal seperti bakteri, virus, jamur atau racun apa pun.
6. sedangkan sel menyusut pada saat apoptosis, sel membengkak pada saat nekrosis.

6. Jenis-jenis cedera Letal dan Sub lethal

7. Fungsi organel sel


a. Nucleus
Menyimpan informasi genetik dalam bentuk deoxyribonucleic acid (DNA) Mengontrol
pertumbuhan dan pembelahan sel. Mengatur metabolisme sel dengan mensintesis berbagai
enzim.
b. Ribosom
yaitu untuk menghasilkan protein dan melangsungkan sintesis protein.
c. Retikulum endoplasma
yaitu memproduksi, memproses, sekaligus sarana transportasi protein transmembran dan
lipid untuk membran sel beserta berbagai komponen sel lainnya.
d. Mitokondria
yaitu menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh. Organel ini mampu mengubah energi
kimia dari makanan menjadi bentuk energi lain sehingga mudah digunakan oleh sel.
Proses tersebut dikenal dengan nama fosforilasi oksidatif.
e. Membran sel
fungsi untuk melindungi sel. Fungsi ini merupakan fungsi paling utama dari membran sel.
Membran sel akan melindungi keutuhan bagian dalam pada sel. Caranya adalah dengan
membiarkan zat tertentu masuk ke dalam sel tersebut.

8. Perbedaan antara
a. Metaplasia
Metaplasia adalah perubahan satu jenis sel normal menjadi jenis sel normal lainnya.
Metaplasia sering terjadi sebagai suatu proses maturasi sel atau sebagai mekanisme
adaptasi terhadap stimulus dari luar tubuh.
b. Hiperplasi
Hiperplasi adalah peristiwa meningkatnya jumlah sel yang terjadi pada organ tertentu
akibat peningkatan proses mitosis.
c. Hipoplasi
adalah istilah untuk perkembangan jaringan atau organ yang tidak lengkap atau kurang
d. Atropi
Atrofi yang terjadi pada suatu alat tubuh atau jaringan menyebabkan alat tubuh atau
jaringan tersebut mengecil. Mengecilnya alat tubuh atau jaringan terjadi karena sel-sel
spesifik, yaitu sel parenkim yang menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil.
e. Hipertropi
Hipertrofi merupakan kelainan progresif berupa bertambahnya isi atau volume suatu
jaringan atau alat tubuh yang terjadi pada sel-sel yang tidak dapat memperbanyak diri
sehingga sel-sel yang menyusun jaringan atau alat tubuh tersebut membesar.

9. Contoh dari :
a. Hipertropi fisiologik
b. Hiperplasia patologik
contoh hiperplasia patologis. Kutil yang sering datang dan datang lagi disebabkan oleh
peningkatan ekspresi berbagai faktor transkripsi yang dipicu oleh human papilloma virus
sehingga menghasilkan akifitas mitotik.
c. Hipertropi kompensatorik
d. Hiperplasia fisiologik
Contoh hiperplasia fisiologis adalah proliferasi epitel kelenjar payudara pada pubertas dan
selama kehamilan. Pertumbuhan tetap terkontrol pada proses hiperplasi, artinya jika faktor
pertumbuhan atau hormonal hilang maka hiperplasia berhenti.
e. Atropi patologik

10. Pengertian dari :


a. Metaplasi
Metaplasia adalah perubahan yang reversible suatu jenis sel dewasa yang digantikan oleh
jenis sel dewasa lainnya. Sebenarnya tujuan metaplasia pada umumnya menggambarkan
proses adaptasi atau dampak perlindungan.
b. Hiperplasi
Hiperplasia adalah suatu kondisi penebalan pada dinding rahim. Kondisi ini disebabkan
oleh banyak hal. Ditandai dengan terjadinya perdarahan dari vagina atau adanya
perubahan pola menstruasi.
c. Hipoplasi
Hipoplasia adalah kondisi dimana terjadinya proses pengembangan yang tidak sempurna
pada suatu jaringan tubuh tertentu. Penyebab Hipoplasia payudara diantaranya : Defek
pada otot dada.
d. Hipertropi
adalah peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel
e. Atropi
Atrofi adalah kondisi ketika jaringan otot berkurang sehingga tampak lebih kecil dari
biasanya.
11. Pelajari tentang :
a. Faktor pencetus
Faktor pencetus adalah faktor yang dapat memicu timbulnya asma. Tiap individu
mempunyai faktor pencetus yang tidak selalu sama atau berbeda.
b. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yaitu faktor dari diri seseorang untuk melakukan praktik kesehatan
tertentu yang meliputi pengetahuan, pendidikan, sikap, pekerjaan, paritas dan tradisi /
budaya.
c. Faktor Pendukung
faktor pendukung adalah faktor yang memfasilitasi perilaku individu atau kelompok
termasuk keterampilan. Faktor ini meliputi ketersediaan, keterjangkauan sumber daya
pelayanan kesehatan, prioritas dan komitmen masyarakat dan pemerintah dan tindakan
yang berkaitan dengan kesehatan.
d. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dari
penanganan dan penyimpanan bahan pangan. Faktor ekstrinsik yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme dalam pangan diantaranya : kelembaban relatif, suhu dan
gas atmosfer
e. Faktor intrinsik
Faktor intrinsik adalah protein yang diproduksi oleh sel parietal lambung yang mengikat
vitamin B12, sehingga memungkinkan penyerapan vitamin oleh sel-sel usus.

12. Fungsi DNA dan RNA


Jawaban : DNA berfungsi sebagai informasi genetik jangka panjang. DNA menjadi transmisi
informasi genetik untuk membuat sel lain dan organisme baru. Sementara RNA digunakan
untuk mentransfer kode genetik dari inti ke ribosom untuk membuat protein.

13. Penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik


JawabJawaban :
1. Alkaptonuria
2. Hemofilia
3. Anemia sel sabit
4. Sindrom klinefelter
5. Sindrom down
6. Diabetes

*****Semoga Bermanfaat*****
LEMBAR JAWABAN

NAMA :............................................. MATA KULIAH :.................................


NIM :............................................. HARI / TANGGAL : ............................
KELAS :.............................................

A. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap Benar pada soal!

NO A B C D E NO A B C D E

1 16

2 17

3 18

4 19

5 20

6 21

7 22

8 23

9 24

10 25

11 26

12 27

13 28

14 29

15 30

Anda mungkin juga menyukai