4. Proses kematian
a. Autolisis
Autolisis merupakan proses penghancuran sel yang dilakukan oleh enzim dari dalam sel itu
sendiri yang berujung pada kematian sel.
(Autofagi adalah penghancuran organel yang rusak)
b. Rigor mortis (Kaku mayat)
Rigor mortis merupakan tanda kematian yang disebabkan oleh perubahan kimia pada otot
setelah terjadinya kematian, dimana tanda ini susah digerakkan dan dimanipulasi. Awalnya
ketika rigor mortis terjadi otot berkontraksi secara acak dan tidak jelas bahkan
setelah kematian somatis.
c. Livor mortis (lebam mayat)
Livor Mortis (lebam)
Ini mengacu pada tahap awal pembusukan di mana darah berada di bawah gravitasi
sehingga bisa muncul lebam pada kulit. Livor mortis atau lividity juga membuat tubuh
orang yang meninggal menjadi sangat pucat karena hilangnya sirkulasi darah saat jantung
berhenti berdetak.
d. Algor mortis
Algor mortis terjadi ketika tubuh berhenti mengatur suhu internalnya. Karena itu, tahap ini
sering disebut dengan 'dinginnya kematian'. Tanda-tanda penguraian tubuh adalah keluarnya
semburat kehijauan dan kulit seperti terpisah dari tubuh. Tahap ini dialami sekitar 18-20 jam
setelah kematian.
e. Pembusukan
Pembusukan jenazah terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja
bakteri. Mulai muncul 24 jam setelah kematian, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah
sekum menyebar ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas-gas baru.
Gas yang terjadi menyebabkan pembengkakan
8. Perbedaan antara
a. Metaplasia
Metaplasia adalah perubahan satu jenis sel normal menjadi jenis sel normal lainnya.
Metaplasia sering terjadi sebagai suatu proses maturasi sel atau sebagai mekanisme
adaptasi terhadap stimulus dari luar tubuh.
b. Hiperplasi
Hiperplasi adalah peristiwa meningkatnya jumlah sel yang terjadi pada organ tertentu
akibat peningkatan proses mitosis.
c. Hipoplasi
adalah istilah untuk perkembangan jaringan atau organ yang tidak lengkap atau kurang
d. Atropi
Atrofi yang terjadi pada suatu alat tubuh atau jaringan menyebabkan alat tubuh atau
jaringan tersebut mengecil. Mengecilnya alat tubuh atau jaringan terjadi karena sel-sel
spesifik, yaitu sel parenkim yang menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil.
e. Hipertropi
Hipertrofi merupakan kelainan progresif berupa bertambahnya isi atau volume suatu
jaringan atau alat tubuh yang terjadi pada sel-sel yang tidak dapat memperbanyak diri
sehingga sel-sel yang menyusun jaringan atau alat tubuh tersebut membesar.
9. Contoh dari :
a. Hipertropi fisiologik
b. Hiperplasia patologik
contoh hiperplasia patologis. Kutil yang sering datang dan datang lagi disebabkan oleh
peningkatan ekspresi berbagai faktor transkripsi yang dipicu oleh human papilloma virus
sehingga menghasilkan akifitas mitotik.
c. Hipertropi kompensatorik
d. Hiperplasia fisiologik
Contoh hiperplasia fisiologis adalah proliferasi epitel kelenjar payudara pada pubertas dan
selama kehamilan. Pertumbuhan tetap terkontrol pada proses hiperplasi, artinya jika faktor
pertumbuhan atau hormonal hilang maka hiperplasia berhenti.
e. Atropi patologik
*****Semoga Bermanfaat*****
LEMBAR JAWABAN
A. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap Benar pada soal!
NO A B C D E NO A B C D E
1 16
2 17
3 18
4 19
5 20
6 21
7 22
8 23
9 24
10 25
11 26
12 27
13 28
14 29
15 30