Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Prinsip Umum Ejaan Bahasa


Indonesia
OLEH:

KELOMPOK 1

1. Nur Fahira Wulandari (2115023)


2. Muhammad Ishak (2115015)
3. Nur Amalia Rahmadani (2115021)
4. Nursyafitri (2115025)
5. Rahma Maqhfiroh (2115029)
6. Rieska Nurhikma Rading (2115032)
7. Ulfatussaliha (2115036)
8. Al-Hasanuddin

AKPER MAPPA OUDANG MAKASSAR

Tahun Ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah
Bahasa Indonesia ini dengan tepat waktu.Sholawat serta salam kami haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Terima kasih juga tak lupa kami sampai kan
kepada:

1. Bapak Muh. Saleh S., S.Pd., M.Pd., M.Mkes selaku dosen pembimbing
mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Serta kepada seluruh Teman-teman yang saya sayangi.

            Berkat mereka semua Makalah yang bertema’’  Prinsip Umum Pemakaian
Ejaan’’ Ini bisa kami selesaikan . Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam
mempelajari materi tentang pemakaian ejaan yang baik dan benar. Kami berharap
adannya kritik dan saran sera usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa datang,mengingat tidak ada suatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

                                                                                                                                              
Makassar, 25 September 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain


digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi
dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara
aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek
kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung
kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian
informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi
secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut
secara baik dan benar.

B. Rumusan masalah
1. Apa Saja Prinsip Umum Pemakaian Ejaan?
2. Prinsip Dalam Pemakaian Ejaan?
3. Apa dan bagaimana penulisan huruf dan kata yang baik dan benar
sesuai kaidah?
4. Apa dan bagaimana penulisan tanda baca dalam sebuah kalimat?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara baca,tulis dan ejaan yang baik dan
benar
D. Manfaat
Dapat mengetahui tentang cara kepenulisan, bacaan dan ejaan yang baik
dan benar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Umum Pemakaian Ejaan


Ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang cara melambangkan bunyi
ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang (pemisahan dan
pengabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis ejaan adalah
penulisan huruf, penulisan kata,dan pemakaian tanda baca.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk,terutama dalam bahasa tulis.
Keteraturan bentuk akan berimplikasi  pada ketepatan dan kejelasan
makna. Ibarat sedang mengemudikan kendaraan, Ejaan adalah rambu lalu
lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi.
Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan berlaku sejak tahun 1972
sebagai hasil penyempurnaan ejaan yang berlaku sebelumnnya, yaitu ejaan
Van Ophuysen (1901) dan Ejaan  Publik (1947). Ejaan yang berlaku dalam
bahasa Indonesia sekarang menganut sistem ejaan foremis,yaitu satu tanda
(huruf) satu bunyi, tetapi kenyataan masih terdapat kekurangan.
B. Prinsip Dalam Pemakaian Ejaan
 Prinsip Kecermatan
Sistem ejaan tidak boleh mengandung kontradiksi.Bila sebuah
tanda sudah digunakan untuk melambangkan satu fonem,maka 
tanda itu seterusnnya dipakai untuk fonem itu.
 Prinsip Keluwesan
Sistem ejaan harus terbuka bagi perkembangan bahasa dikemudian
hari. Dalam ejaan yang disempurnakan  ditetapkan
pengunaan  f  untuk aktif. sifat,fakultas dan sebagainnya.
 Prinsip Kepraktisan
Diusahakan tidak memakai huruf-huruf baru yang tidak lazim agar
tidak perlu menganti alat ketik dan alat tulis lainnya. Penggunaan
tanda baca diakritis lebih kurang praktis dari pada pengunaan huruf
ganda. Oleh karena itu EYD mempertahan kan huruf ganda
walaupun huruf-huruf ganda itu menggambarkan fonem tunggal.
C. Penulisan Huruf
a. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan Bahasa Indonesia terdiri atas 26
huruf berikut.
Huruf
Nama Pengucapan
Kapital Kecil
A A a a
B b be bé
C c ce cé
D d de dé
E e e é
F f ef èf
G g ge gé
H h ha ha
I i i i
J j je jé
K k ka ka
L l el èl
M m em èm
N n en èn
O o o o
P p pe pé
Q q ki ki
R r er èr
S s es ès
T t te té
U u u u
ve
V v vé
we
W w wé
eks
X x èks
ye
Y y yé
zet
Z z zèt

b. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vocal dalam Bahasa Indonesia terdiri atas
lima huruf, yaitu a, e, I, o, dan u.

Contoh pemakaian dalam kata


Huruf Vokal
Posisi awal Posisi tengah Posisi akhir
a api padi lusa
e* enak petak sore
ember pendek –
emas kena Tipe
i itu simpan murni
o oleh kota radio
u ulang bumi ibu

Keterangan:
* Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, diakritik berikut ini
dapat digunakan jika ejaan kata itu dapat menimbulkan keraguan.
 Diakritik (é) dilafalkan [e].
Misalnya: Anak-anak bermain di teras (téras). Kedelai merupakan
bahan pokok kecap (kécap). Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia
 Diakritik (è) dilafalkan [ɛ].
Misalnya: Kami menonton film seri (sèri). Pertahanan militer
(militèr) Indonesia cukup kuat.
 Diakritik (ê) dilafalkan [ə].
Misalnya: Pertandingan itu berakhir seri (sêri). Upacara itu dihadiri
pejabat teras (têras) Bank Indonesia. Kecap (kêcap) dulu makanan
itu.
c. Huruf konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri
atas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan
z.

Huruf
Contoh pemakaian dalam kata
konsonan
Posisi awal Posisi tengah Posisi akhir
b bahasa sebut adab
c cakap kaca -
d dua ada abad
f fakir kafan maaf
g guna tiga gudeg
h hari saham tuah
j jalan manja mikraj
k kami paksa politik
l lekas alas akal
m maka kami diam
n nama tanah daun
p pasang apa siap
q* qariah iqra -
r raih bara putar
s sampai asli tangkas
t tali mata rapat
v variasi lava molotov
w wanita hawa takraw
x* xenon - -
y yakin Oayung -
z zeni lazim juz

Keterangan:
* Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan
ilmu. Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].
d. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan
dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.

Contoh pemakaian dalam kata


Huruf diftong
Posisi awal Posisi tengah Posisi akhir
ai aileron balaairung pandai
au autodidak taufik harimau
ei eigendom geiser survei
oi - boikot amboi

e. Gabungan Huruf Konsonan


Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.

Gabungan Contoh pemakaian dalam kata


huruf konsonan Posisi awal Posisi tengah Posisi akhir
kh khusus akhir tarikh
ng ngarai bangun senang
ny nyata banyak -
sy syarat musyawarah arasy

f. Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan.
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama
agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti
untuk Tuhan.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti
nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan
dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
D. Penulisan Huruf
Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Kata Berimbuhan
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran)
ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara


unsur-unsurnya.

Gabungan Kata

Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, ditulis terpisah.

Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan


membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran.

Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis


serangkai.

Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.

Kata Depan

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.

E. Penulisan Tanda Baca


Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan
tempat terbit.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang menunjukkan jumlah.
Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan
Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan,
dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara)
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimatnya.
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun demikian.
Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya,
wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik,
atau Nak.
Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di
dalam kalimat majemuk.
Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian
dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang
dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja
satu-satu.
Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya
Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA

Hani’ah, Munnal. (2018). Panduan Terlengkap PUEBI (Pedoman Umum


Ejaan Bahasa Indonesia). Yogyakarta: Laksana.

Dadang, Sunendar. (2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia,


Edisi Keempat Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Musaba, Zulkifli. (2012). Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa. Y


ogyakarta: Aswaja Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai