1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah bahasa indonesia, dengan judul: "Ejaan Bahasa
Indonesia".
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .....................................................................................................13
B. Saran ...............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu Adalah kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam pemilihan
kata adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu dibicarakan atau dipelajari karena
akan terjadi dengan sendirinya secara wajar pada diri manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
sering kali kita menjumpai orang-orang yang sangat sulit mengungkapkan maksud atau
segala sesuatu yang ada dalam pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya.Kita pun juga
menjumpai orang-orang yang boros sekali dalam memakai perbendaharaan katanya, namun
tidak memiliki makna yang begitu berarti.Oleh karena itu agar tidak terseret ke dalam dua hal
tersebut, kita harus mengetahui betapa pentingnya peranan kata dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian yang tersirat dalam sebuah kata mengandung makna bahwa setiap kata
mengungkapkan sebuah gagasan. Kata-kata merupakan alat penyalur gagasan yang akan
disampaikan kepada orang lain. Jika kita sadar akan hal itu, berarti semakin banyak kata yang
kita kuasai, semakin banyak pula ide atau gagasan yang kita kuasai dan sanggup kita
ungkapkan.
Tujuan manusia berkomunikasi lewat bahasa adalah agar saling memahami antara
pembicara dan pendengar, atau antara penulis dan pembaca.Dalam berkomunikasi, kata-kata
disatu-padukan dalam suatu konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis
yang ada dalam suatu bahasa.Dalam hal ini, pemilihan kata yang tepat menjadi salah satu
faktor penentu dalam komunikasi.
Pemilihan kata merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam hal tulis-
menulis maupun berbicara dalam kehidupan sehari-hari.Pemilihan kata berhubungan erat
dengan kaidah sintaksis, kaidah makna, kaidah hubungan sosial, dan kaidah mengarang.
Kaidah-kaidah ini saling mendukung sehingga tulisan atau apa yang kita bicarakan menjadi
lebih berbobot dan bernilai serta lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) dan selanjutnya saat ini menggunakan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang merupakan pedoman tata bahasa dalam Bahasa
Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian
dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan kata, pernakaian tanda baca dan
penulisan unsur serapan.
2. Pemakaian Huruf
1) Huruf Abjad
Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf sebagai
berikut:
Huruf
Nama Pengucapan
Kapital Nonkapital
A a a a
B B be be
C C ce ce
D D de de
E E e e
F F ef ef
G G ge ge
H H ha ha
I I i i
J J je je
K K ka ka
L L el el
M M em em
N N en en
O O o o
P P pe pe
2
Q Q ki ki
R R er er
S S es es
T T te te
U U u u
V V ve ve
W W we we
X X eks eks
Y Y ye ye
Z z zet zet
2) Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima huruf,
yaitu a,e, I, o, dan u.
3) Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21 huruf,
yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z
4) Huruf Diftong
3
5) Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyi konsonan.
3. Penulisan Huruf
1) Penulisan Huruf Besar (Kapital)
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat.
b. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama unsure nama orang termasuk
julukan.
c. Huruf capital dipakai di awal kalimat dalam petikan langsung.
d. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang mengikuti nama orang, dan huruf
capital dipakai sebagai huruf pertama unsure nama gelar kehormatan, keturunan,
kegamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai
sapaan.
Dalam penulisan gelar harus dilakukan dengan tepat dan benar sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia, karena hai ini mengandung informasi tentang satu orang
yang bisa saja diperlukan oleh orang lain. Jika dalam penulisan gelar seseorang tidak benar,
hal tersebut dapat memberikan dan memaknai hal yang berbeda oleh orang lain. Gelar yang
diperoleh dituliskan sebelum atau setelah nama lengkap seseorang. Setiap gelar yang
dituliskan diharuskan memakai tanda titik (.) untuk menghubungkan huruf yang satu dengan
satu huruf lainnya.
Jika gelar ditulis setelah nama maka setelah nama harus ada tandakoma (,) untuk
memisah kannya. Jika seseorang mempunyai gelar lebih dari satu maka cara penulisannya
adalah masing-masing gelar yang ditulis dipisahkan dengan tanda koma (,). Untuk contoh
sebagai berikut: Sari Nasution, S.Pd., S.H.
Karena di Indonesia ada banyak jenjang sekolah atau perguruan tinggi maka cara
penulisan gelar yang benar akan kita informasikan berdasarkan tingkat pendidikannya beserta
singkatannya yang banyak digunakan di Indonesia seperti:
4
Gelar untuk Diploma Dua (D2)
5
Cara penulisan gelar Sarjana
Untuk gelar Sarjana ada dua macam yaitu gelar Sarjana dari universitas dalam negeri dan
yang kedua yaitu dari universitas luar negeri. Untuk itu diberikan contoh penulisan gelar
Sarjana dari universitas dalam negeri yang umum dipakai di Indonesia adalah sebagai
berikut:
6
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
Sedangkan untuk contoh penulisan nama yang diikuti oleh gelar kesarjanaan adalah sebagai
berikut:
e. Huruf capital sebagai huruf pertama unsure nama orang atau yang dipakai
sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
f. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan
bahasa.
7
g. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
besar atau hari raya. Juga dipakai sebagai huruf pertama nama georgrafi.
h. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsure bentuk ulang sempurna) dalam nama Negara, lembaga, badan, organisasi
atau dokumen.
i. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata dalam judul K.TI.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majallah, atau nama
surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Disamping
itu huruf miring digunakan untuk menegaskan atau Inengkhususkan huruf,
bahagian kata, kata, atau kelompk kata dalam kalimat. Huruf miring juga dipakai
untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
Selain huruf miring terdapat juga yang selalu dilakukan adalah huruf tebal. Huruf
tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang dan juga tulisan yang sudah
ditulis miring.
4. Penulisan Kata
Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), kata dasar ditulis
sebagai satu rangkaian atau kesatuan.
Contoh:
Kata berimbuhan adalah kata yang mendapatkan awalan, sisipan, akhiran, ataupun
awalan dan akhiran. Penulisan imbuhan dilakukan serangkai dengan bentuk
dasarnya. Apabila ada imbuhan yang didapatkan dari unsure asing (-isme, -man, -
wan, atau -wi), penulisannya serangkai dengan bentuk dasar.
8
Contoh:
• Berlari
• Berkesinambungan
• Memperbaiki
2) Bentuk kata berimbuhan terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
Adibusana
Antarkota
Antibiotik
3) Apabila terdapat bentuk terikat yang diikuti kata dengan huruf awal capital atau
singkatan yang berupa huruf kapital, dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Contoh:
• Ter-baik
• Non-Amerika
• Non-ASEAN
4) Apabila terdapat bentuk maha yang diikuti kata turunan (mengacu pada nama atau
sifat Tuhan), maka ditulis terpisah dengan huruf awal kapital. Contoh:
• Kita ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
5) Penulisan Bentuk Ulang
Aturan penulisan kata ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di
antara unsur-unsurnya.
Contoh:
• kupu-kupu
• anak-anak
• lauk-pauk
Apabila ada bentuk ulang gabungan kata, penulisannya dilakukan dengan mengulang
unsure pertama.
Contoh:
Kisahklasik: kisah-kisahklasik
9
Kursitua: kursi-kursitua
Bus malamcepat: bus-bus malamcepat
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan
frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan
tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda
baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Titik (.)
berfungsi untuk menandai akhir kalmia tberita, atau untuk keperluan singkatan, gelar, dan
angka-angka.
Contoh:
Drs. H. Kholilurrahman
Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam
kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
Contoh:
Jika kamu sebagai orang yang terpelajar, beriman, atau berbudi, maka dengarkan apa yang
dikatakan oleh gurumu.
Tanda ((..)) kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui.
Contoh:
Kamu jangan egois (mementingkan diri sendiri). Karena di persahabatan itu satu untuk
semuanya.
10
Contoh:
Apakah kamu sudah membaca puisi Arie Musthofa. Yang berjudul 'inikah yang dinamakan
cinta'
Tanda ("...") petik berfungs iuntuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah
drama.
Contoh:
Arie: "hey,"
Tanda (!) seru berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang
bertanda seru tersebut perlu untukd iperhatikan.
Contoh:
(Tanda seru yang di pakai untuk memberi peringatan bahwa sesuatu itu tidak boleh di
lakukan)
Contoh:
Tanda (...-...) hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang
suatu nilai.
Contoh:
11
Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.
Contoh:
Saya adalah manusia; punya mata, telinga, hidung, kaki, tangan, dan rambut.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai pelajar untuk selalu mengingatkan kepada
masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran peting dalam proses pembangunan karakter
masyarakat. Dengan mempelajari ejaan, maka proses pembelajaran, pemahaman, dan
penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah.
13