Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam pemilihan kata
adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu dibicarakan atau dipelajari karena akan
terjadi dengan sendirinya secara wajar pada diri manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering
kali kita menjumpai orang-orang yang sangat sulit mengungkapkan maksud atau segala sesuatu
yang ada dalam pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya.Kita pun juga menjumpai orang-
orang yang boros sekali dalam memakai perbendaharaan katanya, namun tidak memiliki makna
yang begitu berarti.
Oleh karena itu agar tidak terseret ke dalam dua hal tersebut, kita harus mengetahui
betapa pentingnya peranan kata dalam kehidupan sehari-hari.Pengertian yang tersirat dalam
sebuah kata mengandung makna bahwa setiap kata mengungkapkan sebuah gagasan. Kata-kata
merupakan alat penyalur gagasan yang akan disampaikan kepada orang lain. Jika kita sadar akan
hal itu, berarti semakin banyak kata yang kita kuasai, semakin banyak pula ide atau gagasan
yang kita kuasai dan sanggup kita ungkapkan.
Tujuan manusia berkomunikasi lewat bahasa adalah agar saling memahami antara
pembicara dan pendengar, atau antara penulis dan pembaca.Dalam berkomunikasi, kata-kata
disatu-padukan dalam suatu konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis
yang ada dalam suatu bahasa.Dalam hal ini, pemilihan kata yang tepat menjadi salah satu faktor
penentu dalam komunikasi.
Pemilihan kata merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam hal tulis-menulis
maupun berbicara dalam kehidupan sehari-hari.Pemilihan kata berhubungan erat dengan kaidah
sintaksis, kaidah makna, kaidah hubungan sosial, dan kaidah mengarang. Kaidah-kaidah ini
saling mendukung sehingga tulisan atau apa yang kita bicarakan menjadi lebih berbobot dan
bernilai serta lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemakaian Huruf
Huruf merupakan satuan terkecil berupa bentuk atau lambang dari suatu sistem tulisan. Huruf
yang dipakai dalam bahasa Indonesia merupakan sistem 26 huruf “dalam alfabet latin modern”
ada juga sistem huruf yang berbeda, misalnya sistem 47 huruf dalam Hiragana “bahasa Jepang”.
Masing-masing huruf memiliki suatu bunyi yang menjadi makna lambangnya, nah bunyi tersebut
disebut fonem huruf.
Huruf digunakan untuk membentuk kata sehingga memiliki arti dan dapat mewakili sesuatu
yang ingin disampaikan. Bisa dikatakan bahwa huruf merupakan komponen yang membantu
manusia dalam berkomunikasi antara satu dengan yang lain, bayangkan saja jika tidak ada huruf,
pasti kita akan sangat kesulitan dalam menyampaikan informasi.

1. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut.
Nama tiap huruf disertakan di kolom ketiga.
Huruf
Nama
Kapital Kecil
A a a
B b be
C c ce
D d de
E e e
F f ef
G g ge
H h ha
I i i
J j je
K k ka
L l el
M m em
N n en
O o o
P p pe
Q q ki
R r er
S s es
T t te
U u u
V v ve
W w we
X x eks
Y y ye
Z z zet

2. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas hurufa, e, i, o,
dan u.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata
Vokal Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
a api padi lusa
e* enak petak sore
emas kena tipe
i itu simpan murni
o oleh kota radio
u ulang bumi ibu
Keterangan:
* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (ˊ) dapat digunakan jika ejaan
kata menimbulkan keraguan.
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (téras).
Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia.
Kami menonton film seri (séri).
Pertandingan itu berakhir seri.
Di mana kécap itu dibuat?
Coba kecap dulu makanan itu.

3. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf
huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata
Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
b bahasa sebut adab
c cakap kaca -
d dua ada Abad
f fakir kafan maaf
g guna tiga gudeg
h hari saham tuah
j jalan manja mikraj
k kami paksa politik
- rakyat* bapak*
l lekas alas akal
m maka kami diam
n nama tanah daun
p pasang apa siap
q** Quran status quo Taufiq
r raih bara putar
s sampai asli tangkas
t tali mata rapat
v varia lava -
w wanita hawa -
x** xerox - sinar-x
y yakin payung -
z zeni lazim juz

Keterangan:
* Huruf k melambangkan bunyi hamzah.
** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan Xerox) dan
keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar x).

B. Pemisahkan Suku Kata


Pemenggalan kata merupakan pemisahan huruf/kelompok huruf dari kata. Sebelum
melakukan pemenggalan kata, yang harus dipahami terlebih dahulu adalah membedakan huruf
vokal dengan huruf konsonan. Huruf vokal terdiri dari a, i, u, e, o. Sedangkan huruf konsonan
adalah huruf selain vokal contoh k, j, l, m, n, j dan lain – lain. Setelah memahami huruf vokal
dan huruf konsonan, selanjutnya adalah memahami suku kata. Suku kata merupakan bagian kata,
cara mudah menentukan suku kata yaitu dengan memperhatikan pengucapan. Pemenggalan kata
dasar baik kata Indonesia maupun kata serapan, dilakukan dengan prinsip otografis.

1. Pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan dilakukan sebelum huruf
konsonan tersebut. Contoh:
 kabar > ka-bar
 sopan > so-pan
 makan > ma-kan

2. Pemenggalan kata yang mengandung huruf-huruf vocal yang berurutan ditengahnya


dilakukan diantara kedua huruf vocal tersebut. Contoh:
 buah > bu-ah
 ideal > i-de-al
 kuota > ku-o-ta

3. Suku kata yang mengandung gugus vocal au, ai, oi, ae, ei, eu, dan ui baik dalam kata-kata
Indonesia maupun dalam kata-kata serapan, diperlakukan sebagai satu suku. Contoh:
 aula > au-la
 santai > san-tai
 survei > sur-vei

4. Pemenggalan kata yang mengandung dua huruf konsonan berurutan yang tidak me-wakili
satu fonem dilakukan diantara kedua huruf konsonan itu. Contoh:
 arsip > ar-sip
 kapten > kap-ten
 kurban > kur-ban

5. Pemenggalan kata yang ditengahnya terdapat gabungan huruf konsonan yang mewakili
fonem tunggal (digraf) dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan digraf itu.
Contoh:
 akhlak > akh-lak
 sunyi > su-nyi
 masyarakat > ma-sya-ra-kat
6. Pemenggalan kata yang mengandung tiga atau empat huruf konsonan berurutan
ditengahnya dilakukan diantara huruf konsonan pertama dan huruf konsonan kedua.
Contoh:
 instrumen > in-stru-men
 implikasi > im-pli-ka-si
 kontraktor > kon-trak-tor

7. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans. Jika trans diikuti bentuk bebas, maka
Pemenggalan dilakukan memisahkan trans sebagai bentuk utuh. Contoh:
 transmigrasi > trans-mig-ra-si
 transaksi > trans-ak-si
 transfusi > trans-fu-si

8. Pemenggalan kata yang mengandung eks. Jika unsur eks ada dalam kata yang
mempunyai bentuk sepadan, dengan kata yang mengandung unsur in dan im,
Pemenggalan dilakukan diantara unsur eks dan unsur berikutnya. Contoh:
 ekstra > eks-tra
 eksternal > eks-ter-nal
 ekspor > eks-por

9. Pemenggalan kata yang terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat
bergabung dengan unsur lain, Pemenggalan dilakukan diantara unsur-unsurnya. Contoh :
 Fotografi > foto-grafi > fo-to-gra-fi
 Biografi > bio-grafi > bi-o-gra-fi
 Kilogram > kilo-gram > ki-lo-gram
Kecuali :
 endoskopis > en-dos-ko-pis
 telegrafis > te-le-gra-fis
 atmosferis > at-mo-sfe-ris

10. Pemenggalan unsur asing yang berakhiran isme dilakukan sebagai berikut :
1) Yang didahului satu vocal, dipenggal setelah huruf vocal. Contoh :
 egoisme > e-go-is-me
 heroisme > he-ro-is-me
 sukuisme > su-ku-is-me

2) Yang didahului konsonan, dipenggal sebelum huruf konsonan, Contoh:


 absolutisme > ab-so-lu-tis-me
 humanisme > hu-ma-nis-me
 patriotisme > pa-tri-o-tis-me

C. Penulisan Huruf Kapital atau Huruf Besar


1. Huruf kapital atau huruf besar di pakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalmia.
Misalnya:
 Apa maksutnya?
 Kita harus bekerja keras.
 Pekerjaan itu belum selesai.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertania petikan langsung. Misalnya:


 Adik betanya, “Kapan kita pulang?”
 Bapak menasehatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”
 “Kemarin engkau terlambat,” katanya.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk tuhan.
Misalnya :
 Allah
 Bimbinglah hamba-Mu

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Mislanya:
 Mahaputra Yamin
 Sultan Hasanuddin
 Haji Agus Salim.

5. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
 Dia baru diangkat menjadi sultan

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu nama
instansi
Misalnya:
 Wakil Presiden Adam Malik
 Perdana Mentri Nehru

7. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang atau nama tampat.
Misalnya:
 Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
 Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.


Misalnya:
 Amir Hamzah
 Dewi Sartika
 Wage Rudolf Supratman

9. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai
nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
 mesin diesel 10 volt,
 5 ampere

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
 bangsa Indonesia
 suku Sunda
 bahasa Inggris

11. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan
Misalnya:
 Mengindonesiakan kata asing,
 Keinggris-inggrisan

12. Huruf kapital dipakai sebagai hruruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejara.
Misalnya:
 bulan Agustus : hari Natal
 bulan Maulid : Perang Candu
 hari Galungan : tahun Hijriah
13. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak sebagai
nama.

14. Huruf kapital dipakai sebagai hiruf pernama nama geografi


Misalnya:
 Asia Tenggara : Kali Brantas
 Danau Toba : Selat Lombok
 Gunung Semeru : Teluk Benggala

15. Huruf Kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah yang tidak menjadi unsur
nama diri.
Misalnya:
 berlayar keteluk
 mandi dikali
 menyebrangi selat

16. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan
sebagai nama jenis.
Misalnya:
 gula jawa
 kacang bogor
 pisang ambon

17. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama Negara, lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya:
 Republik Indonesia
 Majelis Permusyawaratan Rakyat
 Keputusan Presiden Replublik Indonesia, Nomor 57,

18. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi Negara,
lembaga pemerinyah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
 menjadi sebuah republic
 kerja sama antara pemerintah dan rakyat
 menurut undang-undang yang berlaku

19. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen
resmi.
Misalnya:
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
 Rancangan Undang-Undang Kepegawaian

20. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul keterangan,
kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi
awal.
Misalnya:
 Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
 Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.

21. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan
Misalnya:
 Tn. : Tuan
 Ny. : Nyonya
 Sdr. : Saudara

22. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penjunjuk hunungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kaka, adik, dan paman yang dipakai dala penyapaan dan
pengacuan.
Misalnya:
 “Kapan Bapak berangkat?” Tanya Harto.
 “Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
 Surat Saudara sudah saya terima.

23. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
 Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
 Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

24. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti anda
Misalnya:
 Sudakah Anda tahu?
 Surat Anda telah kami terima.

DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002-
PRANA_DWIJA_ISWARA/Tugas%20Kuliah/Kapita%20Selekta%20Bahasa%20Indonesia/
2011/EYD%20-%20PEMAKAIAN%20HURUF%2C%20PEMAKAIAN%20HURUF
%20KAPITAL%20DAN%20PEMAKAIAN%20HURUF%20MIRING%20PADA
%20BAHASA%20TULIS.pdf

http://cantikanendira.blogspot.com/2015/08/makalah-penulisan-huruf.html

http://fadiazriski.blogspot.com/2016/04/makalah-bahasa-indonesia-sejarah.html

https://profmakalah.blogspot.com/20

19/03/makalah-pemakaian-huruf-kapital-miring.html

Anda mungkin juga menyukai