Anda di halaman 1dari 454

1

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menulis dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar

BAB 1
METODE PENULISAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
SESUAI PERMENDIKBUD NOMOR 50 TAHUN 2015

A. PEMAKAIAN HURUF
1. Huruf Abjad
Huruf
Nama Pengucapan
Kapital Nonkapital
A a a a
B b be bé
C c ce cé
D d de dé
E e e é
F f ef èf
G g ge gé
H h ha ha
I i i i
J j je jé
K k ka ka
L l el èl
M m em èm
N n en èn
O o o o
P p pe pé
Q q ki ki
R r er èr
S s es ès
T t te té
U u u u
V v ve vé
W w we wé
X x eks èks
Y y ye yé
Z z zet zèt

2. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima huruf,
yaitu a, e, i, o, dan u.
2

Misalnya Pemakaian dalam Kata


Huruf Vokal
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
a api padi lusa
e* enak petak sore
ember pendek -
emas kena tipe
i itu simpan murni
o oleh kota radio
u ulang bumi ibu

Keterangan:
* Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, diakritik berikut ini dapat
digunakan jika ejaan kata itu dapat menimbulkan keraguan.
a. Diakritik (é) dilafalkan [e].
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (téras).
Kedelai merupakan bahan pokok kecap (kécap).
b. Diakritik (è) dilafalkan [ɛ].
Misalnya:
Kami menonton film seri (sèri).
Pertahanan militer (militèr) Indonesia cukup kuat.
c. Diakritik (ê) dilafalkan [ə].
Misalnya:
Pertandingan itu berakhir seri (sêri).
Upacara itu dihadiri pejabat teras (têras) Bank Indonesia.
Kecap (kêcap) dulu makanan itu.

3. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21 huruf,
yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf Misalnya Pemakaian dalam Kata
Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
b bahasa sebut adab
c cakap kaca -
d dua ada abad
f fakir kafan maaf
g guna tiga gudeg
h hari saham tuah
j jalan manja mikraj
k kami paksa politik
l lekas alas akal
m maka kami diam
n nama tanah daun
p pasang apa siap
3

q qariah iqra -
r raih bara putar
s sampai asli tangkas
t tali mata rapat
v variasi lava molotov
w wanita hawa takraw
x xenon - -
y yakin payung -
z zeni lazim juz

Keterangan:
* Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan ilmu. Huruf x pada
posisi awal kata diucapkan [s].

4. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan
gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.
Huruf Misalnya Pemakaian dalam Kata
Diftong Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ai - balairung pandai
au autodidak taufik harimau
ei eigendom geiser survei
oi - boikot amboi

5. Gabungan Huruf Konsonan


Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyi konsonan.
Huruf Misalnya Pemakaian dalam Kata
Gabungan Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
kh khusus akhir tarikh
ng ngarai bangun senang
ny nyata banyak -
sy syarat musyawarah arasy

6. Huruf Kapital
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya? Ayah bekerja di kantor.
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
4

Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt
(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang
bermakna "anak dari", seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama
kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan
c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
"Besok pagi," kata dia, "mereka akan berangkat."
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci,
dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
e. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
5

Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora
e. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang
dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
6

h. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal
h. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun
Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf
kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak
ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
7

(3) Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat
dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu,
gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik
Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film
Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian
Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau
dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden
serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata
ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama
majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan
untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
atau sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
8

Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang
dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
"Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"
"Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak."
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
7. Huruf Miring
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama
surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi
Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Misalnya:
Huruf terakhir kata abad adalah d.
Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.
9

c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah
atau bahasa asing.
Misalnya:
Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang
berkunjung ke Aceh.
Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
Weltanschauung bermakna 'pandangan dunia'.
Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.
Catatan:
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing
atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang
akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.
(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara
langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.
8. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti "dan".
2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti
judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya:
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh satu bahasa standar dan
ratusan bahasa daerah ditambah beberapa bahasa asing, terutama bahasa Inggris
membutuhkan penanganan yang tepat dalam perencanaan bahasa. Agar lebih jelas,
latar belakang dan masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak pada
paparan berikut.
1.1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan munculnya sikap yang
beragam terhadap penggunaan bahasa yang ada di Indonesia, yaitu (1) sangat
bangga terhadap bahasa asing, (2) sangat bangga terhadap bahasa daerah, dan (3)
sangat bangga terhadap bahasa Indonesia.
1.1.2 Masalah
Penelitian ini hanya membatasi masalah pada sikap bahasa masyarakat Kalimantan
terhadap ketiga bahasa yang ada di Indonesia. Sikap masyarakat tersebut akan
digunakan sebagai formulasi kebijakan perencanaan bahasa yang diambil.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sikap bahasa masyarakat
Kalimantan, khususnya yang tinggal di kota besar terhadap bahasa Indonesia,
bahasa daerah, dan bahasa asing.
10

B. PENULISAN KATA
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Kantor pajak penuh sesak.
Saya pergi ke sekolah.
Buku itu sangat tebal.
2. Kata Berimbuhan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
berjalan
berkelanjutan
mempermudah
gemetar
lukisan
kemauan
perbaikan
Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
sukuisme
seniman
kamerawan
gerejawi
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya:
adibusana infrastruktur proaktif
aerodinamika inkonvensional purnawirawan
antarkota kontraindikasi saptakrida
antibiotik kosponsor semiprofesional
awahama mancanegara subbagian
bikarbonat multilateral swadaya
biokimia narapidana telewicara
dekameter nonkolaborasi transmigrasi
demoralisasi paripurna tunakarya
dwiwarna pascasarjana tritunggal
ekabahasa pramusaji tansuara
ekstrakurikuler prasejarah ultramodern

Catatan:
(1)Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan
yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
11

Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat
Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
(3)Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat
Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-
unsurnya.
Misalnya:
anak-anak biri-biri lauk-pauk berjalan-jalan
buku-buku cumi-cumi mondar-mandir mencari-cari
hati-hati kupu-kupu ramah-tamah terus-menerus
kuda-kuda kura-kura sayur-mayur porak-poranda
mata-mata ubun-ubun serba-serbi tunggang-langgang
Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
surat kabar surat-surat kabar
kapal barang kapal-kapal barang
rak buku rak-rak buku
kereta api cepat kereta-kereta api cepat
4. Gabungan Kata
a. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar model linear
kambing hitam persegi panjang
orang tua rumah sakit jiwa
simpang empat meja tulis
mata acara cendera mata
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-istri pejabat anak istri-pejabat
ibu-bapak kami ibu bapak-kami
buku-sejarah baru buku sejarah-baru
12

c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat
awalan atau akhiran.
Misalnya:
bertepuk tangan
menganak sungai
garis bawahi
sebar luaskan
d. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Misalnya:
dilipatgandakan
menggarisbawahi
menyebarluaskan
penghancurleburan
pertanggungjawaban
e. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.
Misalnya:
acapkali hulubalang radioaktif
adakalanya kacamata saptamarga
apalagi kasatmata saputangan
bagaimana kilometer saripati
barangkali manasuka sediakala
beasiswa matahari segitiga
belasungkawa olahraga sukacita
bilamana peribahasa sukarela
bumiputra perilaku syahbandar
darmabakti hulubalang wiraswata
dukacita kacamata radioaktif
padahal puspawarna

5. Pemenggalan Kata
a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
1) Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya
dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Misalnya:
bu-ah
ma-in
ni-at
sa-at
2) Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal.
Misalnya:
pan-dai
au-la
sau-da-ra
sur-vei
am-boi
13

3) Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan huruf
konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf
kon-sonan itu.
Misalnya:
ba-pak
la-wan
de-ngan
ke-nyang
mu-ta-khir
mu-sya-wa-rah
4) Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya:
Ap-ril
cap-lok
makh-luk
man-di
sang-gup
som-bong
swas-ta
5) Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-
masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf
konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Misalnya:
ul-tra
in-fra
ben-trok
in-stru-men
Catatan:
Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak dipenggal.
Misalnya:
bang-krut
bang-sa
ba-nyak
ikh-las
kong-res
makh-luk
masy-hur
sang-gup
b. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara bentuk dasar dan
unsur pembentuknya.
Misalnya:
ber-jalan mem-pertanggungjawabkan
mem-bantu memper-tanggungjawabkan
di-ambil mempertanggung-jawabkan
14

ter-bawa mempertanggungjawab-kan
per-buat me-rasakan
makan-an merasa-kan
letak-kan per-buatan
pergi-lah perbuat-an
apa-kah ke-kuatan
kekuat-an
Catatan:
1) Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan
dilakukan seperti pada kata dasar.
Misalnya:
me-nu-tup
me-ma-kai
me-nya-pu
me-nge-cat
pe-mi-kir
pe-no-long
pe-nga-rang
pe-nge-tik
pe-nye-but
2) Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti pada kata dasar.
Misalnya:
ge-lem-bung
ge-mu-ruh
ge-ri-gi
si-nam-bung
te-lun-juk
3) Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal atau akhir
baris tidak dilakukan.
Misalnya:
Beberapa pendapat mengenai masalah itu
telah disampaikan ….
Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau
mengambil makanan itu.
c. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat
bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara unsur-unsur
itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar.
Misalnya:
biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
biodata bio-data bi-o-da-ta
fotografi foto-grafi fo-to-gra-fi
fotokopi foto-kopi fo-to-ko-pi
introspeksi intro-speksi in-tro-spek-si
introjeksi intro-jeksi in-tro-jek-si
15

kilogram kilo-gram ki-lo-gram


kilometer kilo-meter ki-lo-me-ter
pascapanen pasca-panen pas-ca-pa-nen
pascasarjana pasca-sarjana pas-ca-sar-ja-na

d. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris dipenggal di
antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
Lagu "Indonesia Raya" digubah oleh Wage Rudolf
Supratman.
Buku Layar Terkembang dikarang oleh Sutan Takdir
Alisjahbana.
e. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
dipenggal.
Misalnya:
Ia bekerja di DLLAJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga Warsita.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
Ia bekerja di DLL-
AJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.
Ng. Rangga Warsita.
6. Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ia berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.
7. Partikel
a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Siapakah gerangan dia?
Apatah gunanya bersedih hati?
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah berkunjung ke rumahku.
16

Catatan:
Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai.
Misalnya:
Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Dia tetap bersemangat walaupun lelah.
Adapun penyebab kemacetan itu belum diketahui.
Bagaimanapun pekerjaan itu harus selesai minggu depan.
c. Partikel per yang berarti "demi", "tiap", atau "mulai" ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
8. Singkatan dan Akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik pada setiap unsur singkatan itu.
Misalnya:
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
H. Hamid Haji Hamid
Suman Hs. Suman Hasibuan
W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman
M.B.A. master of business administration
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
S.E. sarjana ekonomi
S.Sos. sarjana sosial
S.Kom. sarjana komunikasi
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Sdr. saudara
Kol. Darmawati Kolonel Darmawati
b. 1) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
UI Universitas Indonesia
PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO World Health Organization
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
PT perseroan terbatas
MAN madrasah aliah negeri
17

SD sekolah dasar
KTP kartu tanda penduduk
SIM surat izin mengemudi
NIP nomor induk pegawai
c. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
hlm. halaman
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
dst. dan seterusnya
sda. sama dengan di atas
ybs. yang bersangkutan
yth. yang terhormat
ttd. tertanda
dkk. dan kawan-kawan
d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat
masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
s.d. sampai dengan
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik.
Misalnya:
Cu kuprum
cm sentimeter
kVA kilovolt-ampere
l liter
kg kilogram
Rp rupiah
f. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
BIG Badan Informasi Geospasial
BIN Badan Intelijen Negara
LIPI Ilmu Pengetahuan Indonesia
LAN Administrasi Negara
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
g. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bulog Badan Urusan Logistik
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
18

Kowani Kongres Wanita Indonesia


Kalteng Kalimantan Tengah
Mabbim Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
Suramadu Surabaya Madura
h. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilu pemilihan umum
puskesmas pusat kesehatan masyarakat
rapim rapat pimpinan
rudal peluru kendali
tilang bukti pelanggaran
9. Angka dan Bilangan
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M
(1.000), V (5.000), M (1.000.000)
a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5
orang abstain.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus,
dan 250 sedan.
b. 1. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Misalnya:
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari:
50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
2. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Misalnya:
Panitia mengundang 250 orang peserta.
Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari:
250 orang peserta diundang panitia.
25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.
19

c. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf
supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya:
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10 triliun.
d. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu
serta (b) nilai uang.
Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 hektare
10 liter
2 tahun 6 bulan 5 hari
1 jam 20 menit
Rp5.000,00
US$3,50
£5,10
¥100
e. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau
kamar.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15 atau
Jalan Tanah Abang I/15
Jalan Wijaya No. 14
Hotel Mahameru, Kamar 169
Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201
f. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
Markus 16: 15—16
g. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
1) Bilangan Utuh
Misalnya:
dua belas (12)
tiga puluh (30)
lima ribu (5.000)
2) Bilangan Pecahan
Misalnya:
setengah atau seperdua (1/2)
seperenam belas (1/16)
tiga perempat (3/4)
dua persepuluh (2/10)
tiga dua-pertiga (3 2/3)
satu persen (1%)
satu permil (1o/oo)
20

h. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.


Misalnya:
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua
i. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
uang 5.000-an (uang lima ribuan)
j. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan
perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya:
Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana
dimaksud dalam pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1
(satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima
puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
k. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan
seperti berikut.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima
ratus rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus
dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.
l. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Misalnya:
Kelapadua
Kotonanampek
Rajaampat
Simpanglima
Tigaraksa
10. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Rumah itu telah kujual.
Majalah ini boleh kaubaca.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
Rumahnya sedang diperbaiki.
21

11. Kata Sandang si dan sang


Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.
Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya.
Catatan:
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur nama
Tuhan.
Misalnya:
Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa.

C. PEMAKAIAN TANDA BACA


1. Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Misalnya:
Mereka duduk di sana.
Dia akan datang pada pertemuan itu.
b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
Misalnya:
a. I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi
B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
C. Bahasa Asing
1. Kedudukan
2. Fungsi
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus

...
22

Catatan:
(1)Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung
dalam suatu perincian.
Misalnya:
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, dan
c) alat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara ….
(2)Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu
angka (seperti pada Misalnya 2b).
(3)Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam
penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan,
grafik, atau gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
Bagan 2 Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagian Umum
Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
Gambar 1 Gedung Cakrawala
Gambar 1.1 Ruang Rapat
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik
atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
00.00.30 jam (30 detik)
d. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul
tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.
23

Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
halaman 1305.
Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan,
ilustrasi, atau tabel.
Misalnya:
Acara Kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)
Gambar 3 Alat Ucap Manusia
Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda Berdasarkan Pendidikan
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim surat
serta (b) tanggal surat.
Misalnya:
Yth. Direktur Taman Ismail Marzuki
Jalan Cikini Raya No. 73
Menteng
Jakarta 10330
Yth. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta Timur
Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II No. 9
Jakarta Timur
21 April 2013
Jakarta, 15 Mei 2013 (tanpa kop surat)
2. Tanda Koma (,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
Satu, dua, ... tiga!
b. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.
24

c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.
Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Misalnya:
Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan
meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar
di luar negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi
bintang pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi
sarjana.
e. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,
atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan selesai kuliahmu?
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.
f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, "Kita harus berbagi dalam hidup ini."
"Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya, "karena manusia adalah
makhluk sosial."
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa
kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang
mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
"Wow, indahnya pantai ini!" seru wisatawan itu.
25

g. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan
Matraman, Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960
Tokyo, Jepang
i. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah
Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.
j. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya:
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta:
Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia
(Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta:
UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
k. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Siti Aminah, S.H., M.H.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas
Agung).
l. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
27,3 kg
Rp500,50
Rp750,00
m. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan
aposisi.
26

Misalnya:
Di daerah kami, Misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan
suara.
Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib
menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda
koma!
Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan tinggi itu tanpa
melalui tes.
n. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal
kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
3. Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam
kalimat majemuk.
Misalnya:
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita
pendek.
b. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
c. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam
kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel, dan
jeruk.
Agenda rapat ini meliputi
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
27

4. Tanda Titik Dua (:)


a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.
b. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
1) persiapan,
2) pengumpulan data,
3) pengolahan data, dan
4) pelaporan.
c. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
Narasumber : Prof. Dr. Rahmat Effendi
Pemandu : Abdul Gani, M.Hum.
Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd.
d. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : "Bawa koper ini, Nak!"
Amir : "Baik, Bu."
Ibu : "Jangan lupa, letakkan baik-baik!"
e. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan
ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota
dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
Surah Albaqarah: 2—5
Matius 2: 1—3
Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.
5. Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
Misalnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra baru ….
28

Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-


put laut.
Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
b. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Misalnya:
anak-anak
berulang-ulang
kemerah-merahan
mengorek-ngorek
c. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang
dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Misalnya:
11-11-2013
p-a-n-i-t-i-a
d. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau
ungkapan.
Misalnya:
ber-evolusi
meng-ukur
dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
23/25 (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
mesin hitung-tangan
Bandingkan dengan
be-revolusi
me-ngukur
dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)
20 3/25 (dua-puluh tiga perdua-puluh-lima)
mesin-hitung tangan
e. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
Misalnya:
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-
Jawa Barat);
b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
c. angka dengan –an (tahun 1950-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X,
ber-KTP, di-SK-kan);
e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-
mu, SIM-nya, STNK-ku).
Catatan:
29

Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut
melambangkan jumlah huruf.
Misalnya:
BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia)
LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa daerah atau bahasa asing.
Misalnya:
di-sowan-i (bahasa Jawa, "didatangi")
ber-pariban (bahasa Batak, "bersaudara sepupu")
di-back up
me-recall
pen-tackle-an
g. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek
bahasan.
Misalnya:
Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.
6. Tanda Pisah (—)
a. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa
itu sendiri.
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
b. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain.
Misalnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama
bandar udara internasional.
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah
mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus
digelorakan.
c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti
'sampai dengan' atau 'sampai ke'.
Misalnya:
Tahun 2010—2013
Tanggal 5—10 April 2013
Jakarta—Bandung
7. Tanda Tanya (?)
a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?
Siapa pencipta lagu "Indonesia Raya"?
30

b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya:
Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
8. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang
kuat.
Misalnya:
Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia!
Bayarlah pajak tepat pada waktunya!
Masa! Dia bersikap seperti itu?
Merdeka!
9. Tanda Elipsis (...)
a. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan
ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah….
..., lain lubuk lain ikannya.
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat
buah).
b. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Misalnya:
Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?‖
Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.‖
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat
buah).
10. Tanda Petik ("…")
a. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
"Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya.
"Kerjakan tugas ini sekarang!" perintah atasannya. "Besok akan dibahas dalam
rapat."
Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, "Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan."
b. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel,
naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
31

Misalnya:
Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 125 buku itu.
Marilah kita menyanyikan lagu "Maju Tak Gentar"!
Film ―Ainun dan Habibie‖ merupakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah
novel.
Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indonesia"
dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.
Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian peserta
seminar.
Perhatikan "Pemakaian Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan.
c. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
"Tetikus" komputer ini sudah tidak berfungsi.
Dilarang memberikan "amplop" kepada petugas!
11. Tanda Petik Tunggal ('…')
a. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan
lain.
Misalnya:
Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
"Kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang!', dan rasa letihku lenyap seketika,"
ujar Pak Hamdan.
"Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di arena olimpiade
itu," kata Ketua KONI.
b. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan
kata atau ungkapan.
Misalnya:
tergugat 'yang digugat'
retina 'dinding mata sebelah dalam'
noken 'tas khas Papua'
tadulako 'panglima'
marsiadap ari 'saling bantu'
tuah sakato 'sepakat demi manfaat bersama'
policy 'kebijakan'
wisdom 'kebijaksanaan'
money politics 'politik uang'
12. Tanda Kurung ((…))
a. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).
Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
Lokakarya (workshop) itu diadakan di Manado.
b. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan
bagian utama kalimat.
32

Misalnya:
Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali)
ditulis pada tahun 1962.
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar
dalam negeri.
c. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di
dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan.
Misalnya:
Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta.
Pesepak bola kenamaan itu berasal dari (Kota) Padang.
d. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai
penanda pemerincian.
Misalnya:
Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga
kerja.
Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1) akta kelahiran,
(2) ijazah terakhir, dan
(3) surat keterangan kesehatan.
13. Tanda Kurung Siku ([…])
a. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah
asli yang ditulis orang lain.
Misalnya:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa
Indonesia.
Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara
khidmat.
b. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas
yang terdapat dalam tanda kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
14. Tanda Garis Miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
Nomor: 7/PK/II/2013
Jalan Kramat III/10
tahun ajaran 2012/2013
a. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Misalnya:
mahasiswa/mahasiswi 'mahasiswa dan mahasiswi'
dikirimkan lewat darat/laut 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut'
buku dan/atau majalah 'buku dan majalah atau buku atau majalah'
harganya Rp1.500,00/lembar 'harganya Rp1.500,00 setiap lembar'
33

c. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah
asli yang ditulis orang lain.
Misalnya:
Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali.
Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa.
Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.
15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (')
Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
Misalnya:
Dia 'kan kusurati. ('kan = akan)
Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan)
Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
5-2-'13 (‘13 = 2013)

D. Penulisan Unsur Serapan


Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa,
baik dari bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali, maupun dari bahasa
asing, seperti bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan
taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia, seperti force majeur, de facto, de jure, dan l’exploitation de l'homme par
l'homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara
pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang
penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal
ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut.
1. a (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi a (bukan o)
mażhab ()‫مذ هب‬ mazhab
qadr (‫) قدر‬ kadar
ṣaḥābat (‫) صحا بة‬ sahabat
haqīqat (‫ ) حقيقة‬hakikat
‘umrah (‫) عمرة‬ umrah
gā’ib (‫ ) غائب‬gaib
iqāmah (‫) إقامة‬ ikamah
khātib (‫) خاطب‬ khatib
riḍā’ (‫) رضاء‬ rida
ẓālim (‫) ظالم‬ zalim
2. ‘ain (‫ ع‬Arab) pada awal suku kata menjadi a, i, u
‘ajā’ib (‫) عجائب‬ ajaib
sa‘ādah (‫ ) سعادة‬saadah
‘ilm (‫) علم‬ ilmu
34

qā‘idah (‫ ) قاعدة‬kaidah
‘uzr (‫) عذر‬ uzur
ma‘ūnah (‫) معونة‬ maunah
3. ‘ain (‫ ع‬Arab) di akhir suku kata menjadi k
’i‘ tiqād (‫ ) إعتقاد‬iktikad
mu‘jizat (‫) معجزة‬ mukjizat
ni‘mat (‫) نعمة‬ nikmat
rukū‘ (‫) ركوع‬ rukuk
simā‘ (‫ ) سماع‬simak
ta‘rīf (‫) تعريف‬ takrif
4. aa (Belanda) menjadi a
paal pal
baal bal
octaaf oktaf
5. ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
aerobe aerob
aerodinamics aerodinamika
6. ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
haemoglobin hemoglobin
haematite hematit
7. ai tetap ai
trailer trailer
caisson kaison
8. au tetap au
audiogram audiogram
autotroph autotrof
tautomer tautomer
hydraulic hidraulik
caustic kaustik
9. c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k
calomel kalomel
construction konstruksi
cubic kubik
coup kup
classification klasifikasi
crystal kristal
10. c di depan e, i, oe, dan y menjadi s
central sentral
cent sen
circulation sirkulasi
coelom selom
cybernetics sibernetika
cylinder silinder
11. cc di depan o, u, dan konsonan menjadi k
accomodation akomodasi
acculturation akulturasi
35

acclimatization aklimatisasi
accumulation akumulasi
acclamation aklamasi
12. cc di depan e dan i menjadi ks
accent aksen
accessory aksesori
vaccine vaksin
13. cch dan ch di depan a, o, dan konsonan menjadi k
saccharin sakarin
charisma karisma
cholera kolera
chromosome kromosom
technique teknik
14. ch yang lafalnya s atau sy menjadi s
echelon eselon
machine mesin
15. ch yang lafalnya c menjadi c
charter carter
chip cip
16. ck menjadi k
check cek
ticket tiket
17. ç (Sanskerta) menjadi s
çabda sabda
çastra sastra
18. ḍad (‫ ض‬Arab) menjadi d
’afḍal ( ‫) أفضل‬ afdal
ḍa’īf (‫) ضعيف‬ daif
farḍ (‫) فرض‬ fardu
hāḍir (‫) حاضر‬ hadir
19. e tetap e
effect efek
description deskripsi
synthesis sintesis
20. ea tetap ea
idealist idealis
habeas habeas
21. ee (Belanda) menjadi e
stratosfeer stratosfer
systeem sistem
22. ei tetap ei
eicosane eikosan
eidetic eidetik
einsteinium einsteinium
36

23. eo tetap eo
stereo stereo
geometry geometri
zeolite zeolit
24. eu tetap eu
neutron neutron
eugenol eugenol
europium europium
25. fa (‫ ف‬Arab) menjadi f
'afḍal (‫ ) أفضل‬afdal
‘ārif (‫) عارف‬ arif
faqīr (‫ ) فقير‬fakir
faṣīh (‫) فصيح‬ fasih
mafhūm (‫ ) مفهوم‬mafhum
26. f tetap f
fanatic fanatik
factor faktor
fossil fosil
27. gh menjadi g
ghanta genta
sorghum sorgum
28. gain (‫ غ‬Arab) menjadi g
gā’ib (‫ ) غائب‬gaib
magfirah (‫ ) مغفرة‬magfirah
magrib (‫) مغرب‬ magrib
29. gue menjadi ge
igue ige
gigue gige
30. ḥa (‫ ح‬Arab) menjadi h
ḥākim (‫) حاكم‬ hakim
iṣlāḥ (‫) إصالح‬ islah
siḥr (‫ ) سحر‬sihir
31. hamzah (‫ ء‬Arab) yang diikuti oleh vokal menjadi a, i, u
’amr (‫) أمر‬ amar
mas’alah (‫ ) مسألة‬masalah
’iṣlāḥ (‫) إصالح‬ islah
qā’idah (‫ ) قاعدة‬kaidah
’ufuq ( ‫) أفق‬ ufuk
32. hamzah (‫ ء‬Arab) di akhir suku kata, kecuali di akhir kata, menjadi k
ta’wīl (‫ ) تأويل‬takwil
ma’mūm (‫) مأموم‬ makmum
mu’mīn (‫) مؤمن‬ mukmin
33. hamzah (‫ ء‬Arab) di akhir kata dihilangkan
imlā’ (‫) إمالء‬ imla
istinjā’ (‫) إستنجاء‬ istinja/tinja
munsyi’ (‫) منشىء‬ munsyi
wuḍū’ (‫) وضوء‬ wudu
37

34. i (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi i


'i‘tiqād (‫ ) إعتقاد‬iktikad
muslim (‫ ) مسلم‬muslim
naṣīḥah (‫) نصيحة‬ nasihat
ṣaḥīḥ (‫) صحيح‬ sahih
35. i pada awal suku kata di depan vokal tetap i
iambus iambus
ion ion
iota iota
36. ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i
politiek politik
riem rim
37. ie tetap ie jika lafalnya bukan i
variety varietas
patient pasien
hierarchy hierarki
38. jim (‫ ج‬Arab) menjadi j
jāriyah (‫) جارية‬ jariah
janāzah (‫ ) جنازة‬jenazah
'ijāzah (‫) إجازة‬ ijazah
39. kha (‫ خ‬Arab) menjadi kh
khuṣūṣ (‫) خصوص‬ khusus
makhlūq (‫) مخلوق‬ makhluk
tārīkh (‫ ) تاريخ‬tarikh
40. ng tetap ng
contingent kontingen
congres kongres
linguistics linguistik
41. oe (oi Yunani) menjadi e
foetus fetus
oestrogen estrogen
oenology enologi
42. oo (Belanda) menjadi o
komfoor kompor
provoost provos
43. oo (Inggris) menjadi u
cartoon kartun
proof pruf
pool pul
44. oo (vokal ganda) tetap oo
zoology zoologi
coordination koordinasi
45. ou menjadi u jika lafalnya u
gouverneur gubernur
coupon kupon
contour kontur
38

46. ph menjadi f
phase fase
physiology fisiologi
spectograph spektograf
47. ps tetap ps
pseudo pseudo
psychiatry psikiatri
psychic psikis
psychosomatic psikosomatik
48. pt tetap pt
pterosaur pterosaur
pteridology pteridologi
ptyalin ptialin
49. q menjadi k
aquarium akuarium
frequency frekuensi
equator ekuator
50. qaf ( ‫ ق‬Arab) menjadi k
‘aqīqah (‫ ) عقيقة‬akikah
maqām (‫) مقام‬ makam
muṭlaq (‫) مطلق‬ mutlak
51. rh menjadi r
rhapsody rapsodi
rhombus rombus
rhythm ritme
rhetoric retorika
52. sin ( ‫ س‬Arab) menjadi s
asās (‫ ) أساس‬asas
salām (‫ ) سالم‬salam
silsilah (‫ ) سلسة‬silsilah
53. śa ( ‫ ث‬Arab) menjadi s
Aśiri ( ‫) أثيرى‬ asiri
'adiś (‫ ) حديث‬hadis
śulāśā (‫) ا لثّل ثاء‬ selasa
wāriś (‫) وارث‬ waris
54. ṣad ( ‫ ص‬Arab) menjadi s
‘aṣr ( ‫) عصر‬ asar
Muṣībah (‫) مصيبة‬ musibah
khuṣūṣ (‫) خصوص‬ khusus
ṣaḥḥ ( ‫ ) صح‬sah
55. syin ( ‫ ش‬Arab) menjadi sy
‘āsyiq (‫) عاشق‬ asyik
‘arsy (‫) عرش‬ arasy
syarṭ (‫ ) شرط‬syarat
39

56. sc di depan a, o, u, dan konsonan menjadi sk


scandium skandium
scotopia skotopia
scutella skutela
sclerosis sklerosis
57. sc di depan e, i, dan y menjadi s
scenography senografi
scintillation sintilasi
scyphistoma sifistoma
58. sch di depan vokal menjadi sk
schema skema
schizophrenia skizofrenia
scholastic skolastik
59. t di depan i menjadi s jika lafalnya s
actie aksi
ratio rasio
patient pasien
60. ṭa ( ‫ ط‬Arab) menjadi t
khaṭṭ ( ّ‫) خط‬ khat
muṭlaq (‫) مطلق‬ mutlak
ṭabīb (‫ ) طبيب‬tabib
61. th menjadi t
theocracy teokrasi
orthography ortografi
thrombosis trombosis
methode (Belanda) metode
62. u tetap u
unit unit
nucleolus nukleolus
structure struktur
institute institut
63. u (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi u
rukū’ (‫) ركوع‬ rukuk
syubḥāt (‫) شبها ت‬ syubhat
sujūd (‫ ) سجود‬sujud
’ufuq ( ‫) أفق‬ ufuk
64. ua tetap ua
aquarium akuarium
dualisme dualisme
squadron skuadron
65. ue tetap ue
consequent konsekuen
duet duet
suede sued
40

66. ui tetap ui
conduite konduite
equinox ekuinoks
equivalent ekuivalen
67. uo tetap uo
fluorescein fluoresein
quorum kuorum
quota kuota
68. uu menjadi u
lectuur lektur
prematuur prematur
vacuum vakum
69. v tetap v
evacuation evakuasi
television televisi
vitamin vitamin
70. wau ( ‫ و‬Arab) tetap w
jadwal (‫ ) جدول‬jadwal
taqwā (‫ ) تقوى‬takwa
wujūd (‫) وجود‬ wujud
71. wau ( ‫ و‬Arab, baik satu maupun dua konsonan) yang didahului u dihilangkan
nahwu (‫) نحو‬ nahu
nubuwwah ( ‫) نب ّو ة‬ nubuat
quwwah ( ‫) ق ّو ة‬ kuat
72. aw (diftong Arab) menjadi au, termasuk yang diikuti konsonan
awrāt ( ‫) عورة‬ aurat
hawl (‫) هول‬ haul
mawlid (‫) مولد‬ maulid
walaw ( ‫) ولو‬ walau
73. x pada awal kata tetap x
xanthate xantat
xenon xenon
xylophone xilofon
74. x pada posisi lain menjadi ks
executive eksekutif
express ekspres
latex lateks
taxi taksi
75. xc di depan e dan i menjadi ks
exception eksepsi
excess ekses
excision eksisi
excitation eksitasi
76. xc di depan a, o, u, dan konsonan menjadi ksk
excavation ekskavasi
excommunication ekskomunikasi
excursive ekskursif
exclusive eksklusif
77. y tetap y jika lafalnya y
41

yakitori yakitori
yangonin yangonin
yen yen
yuan yuan
78. y menjadi i jika lafalnya ai atau i
dynamo dinamo
propyl propil
psychology psikologi
yttrium itrium
79. ya ( ‫ ي‬Arab) di awal suku kata menjadi y
‘ināyah (‫ ) عناية‬inayah
yaqīn (‫ ) يقين‬yakin
ya‘nī (‫ ) يعني‬yakni
80. ya ( ‫ ي‬Arab) di depan i dihilangkan
khiyānah (‫ ) خيانة‬khianat
qiyās (‫ ) قياس‬kias
ziyārah (‫ ) زيارة‬ziarah
81. z tetap z
zenith zenit
zirconium zirkonium
zodiac zodiak
zygote zigot
82. zai ( ‫ ز‬Arab) tetap z
ijāzah (‫) إجازة‬ ijazah
khazānah (‫) خزانة‬ khazanah
ziyārah (‫ ) زيارة‬ziarah
zaman (‫) زمن‬ zaman
83. żal ( ‫ ذ‬Arab) menjadi z
ażān (‫) أذان‬ azan
iżn (‫) إذن‬ izin
ustāż (‫ ) أستاذ‬ustaz
żāt (‫) ذات‬ zat
84. ẓa ( ‫ ظ‬Arab) menjadi z
ḥāfiẓ (‫ ) حافظ‬hafiz
ta‘ẓīm (‫ ) تعظيم‬takzim
ẓālim (‫) ظالم‬ zalim
85. Konsonan ganda diserap menjadi konsonan tunggal, kecuali kalau dapat
membingungkan.
Misalnya:
accu aki
'allāmah alamah
commission komisi
effect efek
ferrum ferum
gabbro gabro
42

kaffah kafah
salfeggio salfegio
tafakkur tafakur
tammat tamat
'ummat umat
86. Perhatikan penyerapan berikut!
'Allah Allah
mass massa
massal massal
Catatan:
Unsur serapan yang sudah lazim dieja sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia tidak perlu
lagi diubah.
Misalnya:
bengkel nalar Rabu dongkrak
napas Selasa faedah paham
Senin kabar perlu sirsak
khotbah pikir soal koperasi
populer telepon lahir

Selain kaidah penulisan unsur serapan di atas, berikut ini disertakan daftar istilah asing
yang mengandung akhiran serta penyesuaiannya secara utuh dalam bahasa Indonesia.
1. -aat (Belanda) menjadi -at
advocaat advokat
2. -age menjadi -ase
percentage persentase
etalage etalase
3. -ah (Arab) menjadi -ah atau -at
'aqīdah (‫ )عقيدة‬akidah
'ijāzah (‫)إجازة‬ ijazah
‘umrah (‫)عمرة‬ umrah
'ākhirah (‫)آخرة‬ akhirat
'āyah (‫)أية‬ ayat
ma‘siyyah ( ‫)معصيّة‬ maksiat
'amānah (‫)أمانة‬ amanah, amanat
hikmah (‫)حكمة‬ hikmah, hikmat
‘ibādah (‫ )عبادة‬ibadah, ibadat
sunnah (‫)سنة‬ sunah, sunat
sūrah (‫ ) سورة‬surah, surat
4. -al (Inggris), -eel dan -aal (Belanda) menjadi -al
structural, structureel struktural
formal, formeel formal
normal, normaal normal
5. -ant menjadi -an
accountant akuntan
consultant konsultan
informant informan
6. -archy (Inggris), -archie (Belanda) menjadi arki
43

anarchy, anarchie anarki


monarchy, monarchie monarki
oligarchy, oligarchie oligarki
7. -ary (Inggris), -air (Belanda) menjadi -er
complementary,complementair komplementer
primary, primair primer
secondary, secundair sekunder
8. -(a)tion (Inggris), -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si
action, actie aksi
publication, publicatie publikasi
9. -eel (Belanda) menjadi -el
materieel materiel
moreel morel
10. -ein tetap -ein
casein kasein
protein protein
11. -i, -iyyah (akhiran Arab) menjadi –i atau -iah
‘ālamī (‫) عالمي‬ alami
'insānī (‫) إنساني‬ insani
‘āliyyah ( ‫) عاليّة‬ aliah
‘amaliyyah ( ‫) عمليّة‬ amaliah
12. -ic, -ics, dan -ique (Inggris), -iek dan -ica (Belanda) menjadi -ik, ika
dialectics, dialektica dialektika
logic, logica logika
physics, physica isika
linguistics, linguistiek linguistik
phonetics, phonetiek fonetik
technique, techniek teknik
13. -ic (Inggris), -isch (adjektiva Belanda) menjadi -ik
electronic, elektronisch elektronik
mechanic, mechanisch mekanik
ballistic, ballistisch balistik
14. -ical (Inggris), -isch (Belanda) menjadi -is
economical, economisch ekonomis
practical, practisch praktis
logical, logisch logis
15. -ile (Inggris), -iel (Belanda) menjadi -il
mobile, mobiel mobil
percentile, percentiel persentil
projectile, projectiel proyektil
16. -ism (Inggris), -isme (Belanda) menjadi -isme
capitalism, capitalisme kapitalisme
communism, communisme komunisme
modernism, modernisme modernisme
17. -ist menjadi -is
44

egoist egois
hedonist hedonis
publicist publisis
18. -ive (Inggris), -ief (Belanda) menjadi -if
communicative,communicatief komunikatif
demonstrative, demonstratief demonstratif
descriptive, descriptief deskriptif
19. -logue (Inggris), -loog (Belanda) menjadi -log
analogue, analoog analog
epilogue, epiloog epilog
prologue, proloog prolog
20. -logy (Inggris), -logie (Belanda) menjadi -logi
technology, technologie teknologi
physiology, physiologie fisiologi
analogy, analogie analogi
21. -oid (Inggris), oide (Belanda) menjadi -oid
anthropoid, anthropoide antropoid
hominoid, hominoide hominoid
22. -oir(e) menjadi -oar
trotoir trotoar
repertoire repertoar
23. -or (Inggris), -eur (Belanda) menjadi -ur, -ir
director, directeur direktur
inspector, inspecteur inspektur
amateur amatir
formateur formatur
24. -or tetap -or
dictator diktator
corrector korektor
distributor distributor
25. -ty (Inggris), -teit (Belanda) menjadi -tas
university, universiteit universitas
quality, kwaliteit kualitas
quantity, kwantiteit kuantitas
26. -ure (Inggris), -uur (Belanda) menjadi -ur
culture, cultuur kultur
premature, prematuur prematur
structure, struktuur struktur
27. -wi, -wiyyah (Arab) menjadi -wi, -wiah
Dunyāwī (‫ ) دنياوى‬duniawi
kimiyāwī (‫ ) کيمياوى‬kimiawi
lugawiyyah (‫ ) لغوىّة‬lugawiah
45

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menulis berita dan editorial secara
baik dan benar

BAB 2
BERITA DAN EDITORIAL

A. Materi Pokok
1. Berita
a. Pengertian
Berita adalah peristiwa/kejadian yang terkini (aktual). Suatu peristiwa
bisa disebut berita apabila sudah dilaporkan. Berita merupakan fakta atau
informasi dari peristiwa yang disiarkan. Peristiwa yang masih terserak di
lapangan dan belum disiarkan, tidak bisa disebut berita.
b. Struktur Penyampaian Berita
Penyampaian berita berkerangka pada enam pokok penting: what (apa),
who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how
(bagaimana).
Keenam pertanyaan tersebut lazim ditempatkan di bagian awal
pemberitaan sebagai bagian yang secepatnya harus diketahui pemirsa. Bagian
awal berita sering pula disebut pokok berita atau lead. Pokok berita memaparkan
klimaks kejadian secara ringkas, lengkap, dan jelas. Jadi, pokok berita sifatnya
ringkas, tetapi menjawab segenap pertanyaan 5W + 1H: apa peristiwanya, siapa
yang mengalami, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana suasana atau
akibatnya.
Bagian awal berita itu adala pokok berita. Bagian berikutnya sampai
selesai adalah bagian uraian yang menerangkan kejadian-kejadian yang
mendahului klimaks: duduk perkaranya, penjelasan secara luas, perhitungan-
perhitungan dengan angka, dan segabainya. Itulah susunan piramida terbalik,
yang memudahkan orang lekas menangkap pokok berita. Bahkan bila tidak
sempat membaca seluruh berita, cukuplah menyimak lead-nya saja sebab lead
itu sudah mencakup seluruh berita.
c. Pokok-Pokok Berita
Pokok-pokok berita terangkum dalam rumus 5W + 1H (who, what,
where, when, why, how). Pokok-pokok berita itu terdapat pada lead atau kepala
berita. Adapun penyajian berita selajutnya, disebut dengan tubuh dan ekor
berita.
46

Kepala berita
(Lead)

Tubuh berita

Ekor

Perhatikan contoh berikut!

Truk Padati Pelabuhan Merak


Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan
Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang
nonsembilan bahan pokok.
Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya
larangan melintas bagi truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25
November. Larangan ini berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk
gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer.
Penumpukan truk di Pelabuhan Merak kemarin menyebabkan antrean
truk sekitar 100 meter dari pintu masuk kapal. Antrean terjadi di dermaga
satu hingga dermaga empat, tetapi masih dalam batas normal dan belum
membeludak ke luar area parkir pelabuhan.
Meskipun demikian, akibat penumpukan truk itu, beberapa sopir truk
mengaku harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk
kapal (Kompas, 16/11/2003 dengan beberapa penyesuaian).
Analisis pokok-pokok berita
Unsur-unsur Berita Uraian
1. Peristiwa apa? Padatnya pelabuhan Merak.
2. Siapa yang mengalami peristiwa Truk-truk pengangkut barang
itu? nonsembako
3. Di mana peristiwa itu terjadi? Di Pelabuhan Penyeberangan Merak
4. Kapan peristiwa itu terjadi? Sepuluh hari menjelang Lebaran,
Sabtu (15/11).
5. Mengapa peristiwa itu terjadi? Adanya larangan melintas bagi truk
nonsembako pada 21-25 November.
6. Bagaimana keadaan/ akibat- Menyebabkan antrean truk di pintu
akibatnya? masuk kapal.
47

Berdasarkan pokok-pokok tersebut, berita di atas dapat diringkas sebagai


berikut.
Terjadi pemadatan oleh truk-truk pengangkut barang nonsembako di
Pelabuhan Penyeberangan Merak pada sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu
(15/11). Truk-truk itu antre di pintu masuk kapal. Peristiwa itu terjadi karena
adanya larangan melintas bagi truk nonsembako pada 21-25 November.

2. Editorial
Editorial atau tajuk rencana adalah karangan pokok dalam surat kabar atau
majalah. Editorial dapat pula didefinisikan sebagai kolom khusus dalam surat kabat
yang berisikan tanggapan media yang bersangkutan terhadap satu peristiwa aktual.
Tanggapan tersebut bisa berupa dukungan, pujian, kritikan, bahkan cemoohan.
Tajuk banyak mengemukakan pendapat-pendapat atau opini. Pendapat-
pendapat itu berdasarkan analisis terhadap peristiwa atau fakta yang terjadi, yang
menjadi sorotan penting media itu.
Wacana berjudul “Pendidikan & Kapitalisme” di bawah ini merupakan
contoh editorial. Perhatikan cara penyajian wacana tersebut. Walaupun disajikan
dalam media massa, tajuk berbeda dengan berita. Tajuk mengemukakan tanggapan
redaktur dari media yang bersangkutan berkenaan dengan peristiwa, kejadian, atau
persoalan aktual. Biasanya tajuk berisikan pesan, sikap, kritikan, ulasan, sambutan.
Tajuk berjudul “Pendidikan & Kapitalisme” merupakan tanggapan terhadap
fenomena kapitalisme pendidikan di Indonesia. Media yang bersangkutan
mengungkapkan penyesalan dan kritikan terhadap fenomena tersebut. Perhatikan,
misalnya, kalimat berikut,
1) Kapital hanya bicara soal untung dan uang yang berkuasa atas segalanya.
Nilai-nilai lain, terkadang harus menyisih. Tapi, harus diakui kapitalisme
adalah sistem yang sudah mendunia.
2) Keterpakuan terhadap kapital, selama ini menjadi penyebab keterlenaan yang
panjang dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya. Ini yang harus jadi
perhatian kita semua.
48

Contoh Editorial

Pendidikan vs Kapitalisme

Mencoba berdamai dengan kapitalisme karena kapitalisme adalah


kenyataan objektif sekarang ini. Menentang gelombang yang superkuat itu,
perlu persiapan dan langkah antisipatif yang pas.
Ribut-ribut seputar dunia pendidikan tak sekadar dihiasi mahalnya ongkos
untuk jadi orang pintar, tetapi juga diwarnai oleh pertarungan idealisme
melawan arus kapitalisme. Tengok saja soal Bogor Agribusiness Center di
Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Tukar guling SLTP 56 di “daerah
emas” Melawai Jakarta Selatan, kiat sebuah yayasan menjual sekolah miliknya
di Kota Bandung.
Suka atau tak suka, disadari atau tidak, arus kapitalisme telah merasuk ke
dalam urat nadi kehidupan manusia Indonesia. Jadi, tak usah heran jika geliat
hal yang sama masuk ke berbagai aspek, termasuk menyentuh kegiatan
pendidikan. Mulai dari kewajiban murid membeli buku yang diwajibkan, jalur
khusus penerimaan mahasiswa lewat uang pangkal yang besar, hingga Malang
Town Square di area kampus Universitas Brawijaya Malang.
Inti dasar paham kapitalisme adalah pergerakan modal. Kapitalisme
mengajarkan kita perihal nilai berlebih, yang harus dihasilkan oleh suatu
jumlah kapital tertentu dalam rentang waktu secepat mungkin. Kapital hanya
bicara soal untung dan uang yang berkuasa atas segalanya. Nilai-nilai lain,
terkadang harus menyisih. Akan tetapi, harus diakui kapitalisme adalah sistem
yang sudah mendunia.
Lalu, di mana idealisme pendidikan? Apa arti pendidikan adalah hak
semua warga negara (baik yang punya akses terhadap capital maupun tidak)?
Jeritannya sepi, senyap seolah tertelan kedalaman laut. Seperti lingkungan yang
tak bisa menahan kuatnya cengkeraman capital, dunia pendidikan juga harus
mulai siap-siap terpinggirkan. Tak ada yang peduli lagi terhadap teriakan soal
filosofi pendidikan.
49

Apa mau dikata, pendidikan sendiri kini sudah merupakan bagian dari
dunia capital itu sendiri. Sifat ingin memperoleh nilai berlebih sudah tertanam.
Semakin seseorang siap berinvestasi dengan kapital yang dimilikinya,
dipastikan dirinya akan menciptakan nilai berlebih dari dunia pendidikan di
masa yang akan datang. Bagi yang enggan menanam kapital, jangan bermimpi
mendapat nilai berlebih.
Fenomena semacam ini yang akan terus mewarnai dunia pendidikan di
sini. Perlu perjuangan ekstrakeras untuk melawan arus besar ini. Bahkan
pemerintah, dengan UU di pundaknya, seakan-akan tak mampu mencegah.
Sebaliknya dengan dalih keterbatasan dana, seolah-olah melakukan
pembenaran terhadap arus modal yang tak peduli sisi lain, kecuali demi
kepentingan modal itu sendiri. Bahkan, mungkin juga ikut menikmati iklim
kapitalisme yang merambah dunia pendidikan?
Pertanyaannya adalah bagaimana menyikapi kondisi yang ada, yang
sudah menjalar ke segala sisi kehidupan? Kompromi, mungkin itulah salah satu
cara untuk saat ini. Mencoba berdamai dengan kapitalisme karena kapitalisme
adalah kenyataan objektif sekarang ini. Menentang gelombang yang superkuat
itu perlu persiapan dan langkah antisipatif yang pas.
Namun, berkompromi bukan berarti melupakan nilai-nilai lain yang lebih
dalam, dari sekadar bicara modal: moral, etika atau lainnya, yang sering terlibas
oleh kekuatan kapital. Keterpakuan terhadap kapital, selama ini menjadi
penyebab keterlenaan yang panjang dalam membangun manusia Indonesia
seutuhnya. Ini yang harus jadi perhatian kita semua. (Sumber: Pikiran Rakyat,
18 September 2004).
50

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menjelaskan isi tabel dan grafik
secara baik dan benar

BAB 3
TABEL DAN GRAFIK

A. Materi Pokok
1. Tabel
a. Pengertian
Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar informasi dan mengungkapkan
nama atau jumlah. Tabel terdiri atas kolom-kolom dan baris-baris. Kolom
berjejer dari kiri ke kanan, sedangkan baris tersusun dari atas ke bawah.
b. Kegunaan Tabel
Sajian informasi yang menggunakan tabel lebih mudah dibaca dan
disimpulkan. Namun untuk sampai pada pengungkapan kembali isi tabel, kita
tidak sekadar cukup untuk melihat-lihatnya. Kita harus memahaminya dengan
baik tentang :
1) Masalah utama dalam tabel
2) Informasi yang dianggap penting dengan yang tidak penting.
3) Bagian yang perlu disampaikan terlebih dahulu dengan yang harus
diakhirkan,
4) Simpulan dari tabel tersebut.
Contoh 1
Nama Kabupaten/ Kota Luas Wilayah (Km2)
1. Kabupaten Bolaang Mongondow 8.358,04
2. Kabupaten Minahasa Selatan 2.079,10
3. Kabupaten Minahasa 973,81
4. Kabupaten Minahasa Utara 937,65
5. Kabupaten Sangihe 1.013,03
6. Kepulauan Talaud 1.250,92
7. Kota Tomohon 146,60
8. Kota Manado 157,91
9. Kota Bitung 304,00
Jumlah 15.221,06
Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Luas wilayah Sulawesi Utara sekitar 15.221,06 km2 dan meliputi enam
kabupaten dan tiga kota: Kabupaten Bolaang Mondow, Kabupaten Minahasa
Selatan, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten
Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kota Tomohon, Kota
Manado dan Kota Bitung. Molongondow merupakan kabupaten terluas yakni
8.358,04 km2 atau sekitar 54,91% dari luas wilayah Sulawesi Utara.
51

Contoh 2
Jumlah Transmigran Umum dan Transmigran Swakarsa
Tahun 1984/1985 – 1989/2000 (KK)
Pelita IV
Jenis
1984/1985 1985/1986 1986/1987 1987/1988 1988/1999 1989/2000
Transmigran umum 51.558 76.682 46.351 23.134 27.607 10.558
Transmigran khusus 50.330 87.665 126.508 140.813 117.412 15.975
Jumlah 101.88 166.347 172.859 163.974 145.109 26.533

Dengan melihat tabel di atas, kita bisa melihat dengan jelas data (jumlah
transmigran), baik transmigran umum atau transmigran swakarsa dari tahun
1984/1985 sampai tahun 1989/2000. Dengan menggunakan tabel, kita dapat
memahami suatu bahasan lebih jelas dibandingkan bila kita hanya membaca
uraiannya.
2. Grafik
Grafik merupakan sebuah gambar yang terdiri atas garis dan titik-titik
koordinat. Dalam grafik terdapat dua jenis garis koordinat, yakni garis koordinat X
yang berposisi horisontal dan garis koordinat Y yang berposisi vertikal. Pertemuan
antara setiap titik X dan Y membentuk baris-baris dan kolom-kolom. Contoh grafik.
Contoh 1
Grafik Angkatan Kerja di indonesia Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 1989
Jumlah angkatan kerja (dalam

30
25
persentase)

20
15
10
5
0
Tidak sekolah Tidak tamat Tamat SD Tamat SLTP Tamat SMU Perguruan
SD Tinggi

Dari grafik di atas, data angkatan kerja di Indonesia menurut tingkat pendidikan
pada tahun 1989 dapat dengan mudah diketahui. Hal ini tidaklah sama bila data
diuraikan dalam paragraf.
Contoh 2
Sebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2003

800,000
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
0
Bolaang Mins el Minut Sangihe Manado Bitung
Mongondow Tom ohon Talaud
52

Grafik di atas menjelaskan penyebaran penduduk lima kabupaten di Sulawesi


Utara. Berdasarkan tabel tersebut tampak bahwa penyebaran penduduk di kelima
daerah tersebut tidak merata. Kota Tomohon memiliki jumlah penduduk paling banyak
yakni sekitar 800.000 orang, sedangkan Kota Bitung merupakan daerah yang paling
sedikit penduduknya, yakni di bawah 200.000 orang.
Contoh 3
Indeks Harga Saham Sektor Pertanian
di Bursa Efek Jakarta

146

144

142

140

138

136

134

132

130
23/6 24/6 25/6 26/6 27/6

Garis koordinat X pada grafik di atas menunjukkan rentang hari (tanggal).


Sementara itu, sumbu Y adalah deret harga dolar. Pertemuan antara titik X dengan titik
Y menunjukkan hubungan antara tanggal dengan harga dolar. Titik X ke-4 adalah
tanggal tersebut dolar berada pada harga sekitar Rp. 134,00.
Dari grafik di atas jelaskah kita akan mudah mengetahui perbandingan harga
produk-produk pertanian pada setiap harinya. Harga produk pertanian dari tanggal 23 –
27 Juni 2003 relatif berfluktuasi. Harga produk-produk pertanian berada pada level
paling tinggi, yakni pada tanggal 23/6, sedangkan harga paling rendah pada 26/6.
53

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu melakukan diskusi dan seminar
secara baik dan benar
BAB 4
DISKUSI DAN SEMINAR

A. Materi Pokok
1. Diskusi
a. Pengertian
Diskusi adalah bentuk tukar pikiran di antara dua orang atau lebih tentang
suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Masalah dalam Diskusi
Tujuan utama berdiskusi ialah memecahkan masalah. Hal-hal yang perlu
diperhatikan ketika menentukan masalah untuk diskusi adalah sebagai berikut :
1) Menarik para peserta
2) Sesuai dengan kapasitas pengetahuan para peserta
3) Memiliki kejelasan
4) Sesuai dengan waktu dan situasi
c. Para Pelaksana Diskusi
Diskusi merupakan bentuk pemecahan masalah yang melibatkan banyak
orang. Untuk melancarkan proses pemecahan masalah, orang-orang tersebut perlu
diatur berdasarkan peran yang saling menunjang dan menentukan. Secara umum
peran-peran pelaksana diskusi terdiri atas pimpinan diskusi, sekretaris atau notulis,
peserta diskusi dan narasumber (pemrasaran).
1) Pimpinan Diskusi
Seorang pemimpin diskusi memiliki tugas sebagai berikut :
a) Menyampaikan masalah-masalah yang akan didiskusikan
b) Menyampaikan tata tertib diskusi
c) Membuka dan menutup jalannya diskusi
d) Mengatur jalannya diskusi
e) Menjaga agar diskusi berlangsung sesuai dengan peraturan dan jadwal yang
ditentukan.
f) Menyampaikan simpulan-simpulan diskusi.
2) Sekretaris
Tugas umum sekretaris diskusi adalah mendampingi ketua terutama dalam
urusan tulis-menulis. Secara khusus, sekretaris diskusi mempunyai tugas sebagai
berikut :
a) Mencatat nama peserta serta tanggapan-tanggapan yang disampaikan.
b) Mencatat hal-hal khusus yang terjadi selama diskusi.
c) Membuat catatan dan simpulan-simpulan sementara diskusi
d) Membuat laporan diskusi secara lengkap setelah diskusi itu berakhir.
54

3) Peserta
Kehadiran peran serta para peserta merupakan hal yang sangat esensial
bagi suatu diskusi. Diskusi yang tidak dihadiri para peserta sama artinya dengan
diskusi itu tidak ada. Dari para peserta diskusi itulah, pendapat-pendapat,
pemecahan masalah, dan simpulan itu dapat dirumuskan. Untuk itu, tentu para
peserta itu tidak sekadar hadir, tetapi diperlukan peran aktif mereka selama
proses diskusi berlangsung.
Peran aktif serta berbagai sumbangan pemikiran dari para peserta itu akan
sesuai dengan harapan apabila mereka mempersiapkan diri dengan baik. Para
peserta mempelajari mengetahui dan mempelajari betul-betul masalah yang
akan didiskusikan. Sebelum diskusi berlangsung, mereka mempersiapkan diri
dengan membaca berbagai sumber pustaka, wawancara dengan pihak-pihak lain,
atau bahkan melakukan serangkaian penelitian. Dari persiapan-persiapan seperti
itulah, pendapat, pemecahan masalah, serta kesimpulan yang berbobot akan
didapatkan. Apabila tidak, maka jalannya diskusi akan lebih banyak diisi dengan
perdebatan-perdebatan kosong yang kebenarannya tidak bisa dipertanggung-
jawabkan.
Dalam diskusi setiap peserta memiliki kesempatan sama untuk
menyampaikan pendapat, menambahkan bukti dan alasan, menyanggah,
memberi tanggapan dan saran, serta partisipasi aktif lainnya. Pendapat-pendapat
yang disampaikan harus ditunjang oleh alasan, fakta, contoh, atau pendapat
pakar.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pendapat
adalah sebagai berikut :
a) Pendapat disampaikan dengan jelas, lancar, dan tidak bertele-tele.
b) Pendapat disampaikan dengan jujur, sopan, dan bijaksana.
c) Pendapat disampaikan setelah disilakan moderator.
d. Pelaksanaan Diskusi
Secara umum, proses diskusi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Mula-mula dibicarakan latar belakang masalah yang akan dibicarakan.
2) Setelah itu dibicarakan penyebab yang menimbulkan masalah itu serta tujuan-
tujuan yang diharapkan.
3) Lalu dibicarakan kemungkinan-kemungkinan pemecahannya. Tiap-tiap
pemecahan dipertimbangkan baik-buruknya untuk kemudian disimpulkan
kemungkinan yang terbaik.
4) Di akhir kegiatan tersebut, moderator dengan dibantu notulen diharapkan untuk
menyusun laporan atas jalannya diskusi tersebut.
55

2. Seminar
Seminar merupakan pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang dalam
rangka penyelesaian suatu tugas. Tujuannya untuk menemukan cara atau jalan keluar
atas masalah yang mungkin timbul selama penyelesaian tugas-tugasnya itu. Masalah-
masalah yang ada kemudian dibahas dari berbagai aspek dan sudut pandang. Terjadilah
pada kesempatan itu, tukar pikiran di antara penyaji dengan peserta seminar (penguji).
Misalnya, kita diberi tugas oleh seorang guru untuk melakukan pengamatan
terhadap suatu perusahaan. Setelah pengamatan itu dilakukan, kita perlu menyusun
dalam bentuk laporan makalah untuk kemudian kita seminarkan. Berdasarkan makalah
itulah, kita jelaskan ihwal pelaksanaan pengamatan yang telah dilakukan itu. Para
peserta, misalnya dewan guru dan para peserta lainnya memberikan tanggapan-
tanggapannya, mungkin itu berupa pertanyaan, koreksi, masukan, atau kritik.
Seandainya terdapat kekeliruan atau pun kekurangan pada makalah itu, kita perlu
menyempurnakannya sesuai dengan permintaan dari pihak penanggap.
Agar penyajian itu berlangsung sukses, perlu kita perhatikan rambu-rambu
penyusunan makalah yang baik.
a. Makalah merupakan hasil kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan kegiatan
lapangan.
b. Makalah disusun dengan sistematika berikut :
1) Pendahuluan, mengemukakan persoalan yang akan dibahas.
2) Isi pembahasan, menguraikan jawaban atau pembahasan atau persoalan-
persoalan yang dirumuskan. Bagian ini boleh saja terdiri atas lebih dari satu bab.
3) Simpulan, adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil pembahasan
yang dilakukannya dalam bagian isi. Dalam mengambil simpulan tersebut,
penulis harus kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian
pendahuluan.
Menyajikan makalah tidak berarti membacakan isi makalah itu secara
keseluruhan. Dalam kesempatan itu kita hanya menyampaikan garis-garis besarnya dan
penemuan-penemuan yang diangap penting. Data atau alat-alat bukti yang berupa
gambar, tabel, bagan, atau hal-hal lainnya, penting dikemukakan untuk meyakinkan
para peserta.
3. Menyampaikan Pendapat dalam Berdiskusi/Seminar
Penyampaian pendapat, saran, sanggahan, dan yang lainnya harus disampaikan
secara argumentatif. Sertakalah pada setiap pendapat yang kita kemukakan itu alasan-
alasan yang meyakinkan dan data yang lengkap. Kalau kita sandingkan dengan kegiatan
tulis-menulis, berpendapat dalam diskusi sama dengan mengarang teks argumentasi.
Sampaikanlah pendapat itu kepada para peserta diskusi sehingga mereka meyakini
kebenarannya.
56

Setiap kali kita berpendapat sertakanlah bukti yang akurat, baik itu berdasarkan
pengalaman, penelitian, ataupun hasil membaca dari berbagai sumber.
Dari dua contoh pendapat di bawah ini, manakah yang paling meyakinkan.
a. Menurut penelitian Dr. Ahmadi pada sejumlah kesenian rakyat di daerah Jawa
Barat, sebagian besar dari kesenian-kesenian tersebut berisi pesan-pesan keagamaan
ataupun pesan-pesan moral. Kesenian-kesenian tersebut tidak semata-mata untuk
tujuan hiburan, tetapi lebih banyak diisi dengan petatah-petitih kepada
masyarakatnya untuk selalu eling kepada Tuhan dan berbuat kebaikan kepada
sesama.
b. Sepertinya kesenian rakyat di daerah Jawa Barat banyak menyampaikan pesan-
pesan keagamaan ataupun pesan-pesan moral. Kesenian-kesenian di daerah tersebut
tidak hanya ditujukan untuk kepentingan hiburan, tetapi ditujukan pula untuk
menyampaikan misi keagamaan dan kemanusiaan.
Agar mudah dipahami, gagasan atau pendapat harus dipola dengan baik; dengan
kata lain, organisasinya harus jelas. Organisasi penyampaian gagasan dapat memiliki
berbagai pola, yang di antaranya adalah pola deduktif dan induktif.
Pola deduktif dimulai dengan menyatakan dulu gagasan utama kemudian
memperjelasnya dengan keterangan penunjang, ilustrasi, dan bukti-bukti. Sebaliknya,
dalam pola induktif kita mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik
simpulannya. Bila kita menyatakan dulu mengapa perlu menghindari rokok lalu
menguraikan alasan-alasannya, berarti kita menggunakan pola deduktif. Akan tetapi,
bila kita menceritakan sekian banyak contoh penyakit yang timbul akibat merokok dan
kemudian kita menyimpulkan bahwa merokok itu berbahaya, berarti kita telah
mengembangkan pola induktif. Kedua pola ini tidaklah saling bertentangan, tapi justru
dapat saling menguatkan.
Semua gagasan atau pendapat, juga perlu ditunjang oleh keterangan yang baik dan
relevan dengan yang disampaikan itu. Keterangan-keterangan tersebut bisa berupa
contoh atau tanda-tanda penguatan. Tujuannya, untuk menambah kesan, menambah
daya tarik, dan mempermudah pengertian.
Di bawah ini adalah uraian singkat tentang teori Eisntein.
Tahun 1905, Albert Einstein menyatakan persamaan terkenal yang
menunjukkan penggunaan praktis energi atom. Persamaan itu ialah E = mc 2,
yang berarti E adalah energi, m itu massa, dan c adalah kecepatan cahaya
(186,280 mil per detik). Persamaan ini menyatakan bahwa materi dan energi
adalah hal yang sama dan bahwa yang satu dapat diubah menjadi yang lain. Ini
berarti bahwa sejumlah kecil massa dapat diubah menjadi sejumlah energi yang
luar biasa.
Uraian di atas diungkapkan dalam bahasa sederhana. Setelah pernyataan
persamaan E = mc2, penyaji memberikan penjelasan. Walaupun demikian, kita
hanya memperoleh gambaran sedikit saja tentang teori ini. Dengan
menggunakan penanda contoh dan pengutamaan, uraian tersebut dapat dibuat
sebagai berikut :
57

Hukum kekekalan tenaga dan massa itu disimpulkan oleh Einstein ke dalam
suatu rumusnya yang terkenal: E = mc2. E artinya tenaga, m berarti berat atau
massa zat, dan c sama dengan kecepatan cahaya (300.00 km per detik) menurut
hukum ini, bila suatu zat atau benda apapun jenisnya yang ada di alam ini –
diubah menjadi tenaga akan terjadilah tenaga yang sangat besar. Satu gram saja
dari benda, bila diubah menjadi tenaga, maka tenaganya akan sama besar
dengan tenaga hasil pembakaran 20 juta ton batu bara. Satu kilogram saja,
anak-anak dacin di toko Tionghoa itu misalnya, kita mengubahnya menjadi
tenaga, maka ia akan sanggup menjalankan seluruh industri, lokomotif-
lokomotif, kapal-kapal, dan menerangi seluruh rumah di tanah air kita ini
selama bertahun-tahun.
Penanda-penanda pengutamaan dan penanda contoh, digunakan seorang
penyaji untuk menjadikan pendapatnya lebih jelas. Dalam paragraf itu kita
menemukan kata misalnya dan partikel –lah, yang keduanya merupakan jenis
penanda yang berfungsi menguatkan dan lebih menjelaskan suatu paparan.
Dengan penanda-penanda itulah, uraian di atas lebih mudah dipahami daripada
uraian sebelumnya.
58

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu melakukan wawancara secara baik
dan benar

BAB 4
WAWANCARA

A. Pengertian
Wawancara (interview) adalah tanya jawab dengan maksud memperoleh data
untuk keperluan tertentu. Tanya jawab itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara,
yakni orang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan yang diwawancara (narasumber),
yakni orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.
Wawancara merupakan bagian yang penting untuk memperoleh informasi dibalik
pengalaman partisipan. Interviewer bisa memengaruhi tingkat kedalaman informasi
tentang suatu topik. Wawancara digunakan sebagai tindak lanjut terhadap responden
untuk menginvestigasi respon mereka. (McNamara, 1999)
Wawancara banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara dalam
penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan dan mengartikan tema pusat dari
subjek yang ada di dunia. Arti penting dari proses interview adalah untuk mengerti
makna dari apa yang diucapkan interviewe. (Kvale, 1996)
Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab
dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu
penelitian. Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari
adalah antara lain:
• Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-mengenal sebelumnya.
• Responden selalu menjawab pertanyaan.
• Pewawancara selalu bertanya.
• Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus selalu
bersifat netral.
• Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya.
Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide.

B. Jenis-jenis Wawancara
Kegiatan wawancara dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah
sebagai berikut :
a. Wawancara secara serta-merta (wawancara tidak terstruktur), dilakukan secara
spontan dan dilakukan dalam situasi yang alamiah. Hubungan pewawancara dengan
yang diwawancarai berlangsung secara wajar. Pertanyaan dan jawaban berjalan
sebagaimana layaknya obrolan sehari-hari.
59

b. Wawancara dengan petunjuk umum (wawancara semi terstruktur), pewawancara


membuat kerangka atau pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam proses
wawancara. Penyusunan pokok-pokok itu dilakukan sebelum wawancara
dilangsungkan.
c. Wawancara dengan menggunakan seperangkat pertanyaan (wawancara
terstruktur) yang telah dibakukan. Urutan, kata-kata, serta cara penyajian pertanyaan
untuk jenis wawancara ini sudah ditetapkan. Pewawancara tunggal membacakan
secara apa adanya atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan itu.

C. Tahap-tahap Wawancara
Secara umum, langkah-langkah wawancara adalah sebagai berikut :
a. Menentukan topik-topik persoalan yang akan ditanyakan.
b. Mengembangkan pokok-pokok persoalan itu ke dalam bentuk daftar pertanyaan.
c. Menentukan narasumber.
d. Melaksanakan wawancara sesuai dengan yang telah direncanakan.
Pelaksanaan wawancara dibagi ke dalam tiga tahap :
1) Tahap pembukaan
Pewawancara memperkenalkan diri sekaligus mengemukakan maksud dan
tujuannya.
2) Tahap inti
Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan secara sistematis. Kemukakan pertanyaan-
pertanyaan secara jelas dan singkat. Jumlah pertanyaan hendaknya disesuaikan
dengan situasi dan waktu. Di samping memerlukan kemampuan mendengar yang
akurat, pewawancara hendaknya memiliki kemampuan berkomunikasi (bertanya)
yang baik.
3) Tahap akhir
Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Tetaplah
pelihara hubungan baik dengan narasumber.
e. Mencatat hasil wawancara
f. Melaporkan dan membahas hasil wawancara

6. Melaporkan hasil 1. Menentukan


topik

5. Menuliskan hasil 2. Mengembangkan


Tahap- topik
tahap
wawancara

4. Melaksanakan 3. Menentukan
wawancara narasumber
60

D. Hubungan dengan Orang yang Diwawancara


Keberhasilan suatu wawancara sangat ditentukan oleh bagaimana hubungan antara
subjek dan pewawancara (Lerbin,2007). Suasana hubungan yang kondusif (disebut juga
sebagai rapport) untuk keberhasilan suatu wawancara mencakup adanya sikap saling
mempercayai dan kerja sama di antara mereka. Suasana yang demikian dapat
diusahakan melalui beberapa cara, diantaranya pewawancara sebaiknya lebih dulu
memperkenalkan diri dan mengemukakan secara jelas dan lugas tujuan wawancara yang
akan dilakukannya. Hal itu dilakukan dengan sikap rendah hati dan bahwa yang
berkepentinagan adalah pewawancara. Pada awal pertemuan, pewawancara juga harus
menciptakan suasana yang santai dan bebas serta tidak formal agar proses wawancara
dapat berlangsung secara lebih alamiah.
Pewawancara sebaiknya mengawali pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan ‘pemanasan’ sebagai pendahuluan, sekalipun pertanyaan itu mungkin tidak
berkaitan langsung dengan tujuan penelitian. Kemudian, secara perlahan-lahan,
pewawancara mengarahkan pembicaraan pada tujuan penelitian. Hal itu dilakukan untuk
memperlancar proses wawancara. Hal-hal yang ditanyakan pada pendahuluan itu
sebaiknya adalah hal-hal yang menarik minat subjek. Dalam keadaan yang demikian,
penggunaan ‘bahasa ibu’ dari subjek mungkin akan sangat membantu.
Pada pelaksanaan wawancara, pewawancra jangan menunjukkan sikap tidak
percaya terhadap dan kurang menghargai jawaban yang diberikan subjek dan ajngan
menunjukkan siakp yang tergesa-gesa. Adakalanya subjek mengalami blocking,
pikirannya ‘tersumbat’ sehingga proses wawancara tidak berjalan dengan lancar. Dalam
keadaan yang demikian, pewawancara harus dapat membantu subjek untuk keluar dari
keadaan itu. Itu dapat dilakukan, misalnya denagn mengalihkan topik pembicaraan ke
topik lain untuk sementara waktu.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh pewawancara adalah bahwa ia harus dapat
memahami keadaan subjek, ia harus memiliki empati. Dengan cara yang demikain,
pewawancara akan lebih dapat mengarahkan wawancara sesuai dengan kondisi subjek.
Suatu hal yang penting dalam wawancara adalah si pewawancara dapat mengganti
subjeknya (Nazir, 1988). Jika seorang responden misalnya tidak ingin memberikan
keterangan tentang suatu hal, maka peneliti dapat pindah mencari responden lain. Tidak
demikian halnya dalam pengamatan langsung. Karena itu, si peneliti harus dapat
mencari jalan supaya pengamatan terhadap kejadian yang ingin diamati tidak boleh
gagal.
Sebelum pewawancara turun untuk melaksanakan wawancara, maka dia harus
lebih dahulu memeutuskan apakah ia akan memperkenalkan dirinya sebagai peneliti,
ataukah ia akan bekerja sebagai incognito. Tetapi, pengalaman memprlihatkan bahwa
sebaiknya si peneliti atau pewawancara memperkenalkan dirinya sebagai peneliti
kelompok objek.
Hal ini memberikan beberapa keuntungan antara lain:
• Hal tersebut adalah hal yang sederhana untuk dilakukan, karena dengan pemunculan
orang asing secara tiba-tiba dapat menimbulkan kecurigaan.
• Akan mempertinggi kemungkinan memperoleh keterangan yang diinginkan.
• Jika ia bekerja secara incognito, maka ada perasaan kesalahan secara etika dalam diri
si peneliti dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh objek yang
sedang diteliti.
61

Yang paling penting dalam hal hubungan antara pengamat denagn yang diamati
adalah si pengamat harus dapat meyakinkan objek atau harus dapat memberikan alasan-
alasan yang tepat mengapa ia harus mengadakan pengamatan terhadap perilaku atau
fenomena yang ingin diamati. Dalam partisipasi langsung untuk pengamatan kejadian
atau fenomena maka adalah sangat penting bagi si peneliti untuk membuat dirinya dapat
diterima dalam anggota kelompok di mana pengamatan akan dilakukan.

E. Pelatihan Wawancara
Pelatihan wawancara dilakukan untuk memberikan bekal keterampilan kepada
pewawancara untuk mengumpulkan data dengan hasil baik. Karena tidak ada ukuran
standar untuk survey ataupun pewawancara, maka tidak ada pula program pelatihan
yang baku. Sifat, materi, dan lamanya program pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan
survey yang akan dilakukan. Misalnya tergantung pada jumlah dan kualitas
pewawancara, waktu yang disediakan, mudah atau sukarnya kuisioner yang harus
dipelajari dan juga besarnya anggaran yang tersedia (Masri Singarimbun dan Sofian
Effendi, 1989). Pada prinsipnya yang harus diberikan selama masa pelatihan formal
adalah:
1. Penjelasan tujuan penelitian
2. Penjelasan tujuan tugas pewawancara dan menekankan pentingnya peranan
pewawancara
3. Penjelasan tiap nomor pertanyaan dalam kuisioner, baik konsep yang terkandung di
dalamnya maupun tujuan pertanyaan tersebut. Pewawancara harus mengetahui
dengan tepat maksud semua pertanyaan, agar dapat mengumpulkan informasi yang
tepat dan jelas.
4. Penjelasan cara mencatat jawaban responden.
5. Penjelasan cara pengisian dan arti dari semua tanda-tanda pengisian kuisioner.
6. Pengertian yang mendalam mengenai pedoman wawancara, untuk mengurangi
sejauh mungkin kegagalan dalam mendekati responden. Pedoman wawancara
mencakup etika, sikap, persiapan, dan taktik wawancara.
7. Prosedur wawancara, dari mulai memperkenalkan diri sampai dengan meninggalkan
respponden.
8. Orientasi tentang masalah apa yang dapat timbul di lapangan dan bagaimana
mengatasinya.
9. Pelatihan wawancara
10. Diskusi tentang masalah pelatihan wawancara tersebut.
Pelatihan biasanya diarahkan pada cara-cara berkomunikasi dan cara memperoleh
informasi secara lebih mendalam serta cara-cara untuk menciptakan suasana wawancara
yang kondusif untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Selain itu, cara untuk melakukan pencatatan jawaban subjek juga perlu dilatih, terutama
62

mengenai hal-hal apa saja yang perlu dicatat dan tidak. Hal lain yang perlu ditekankan
pada pelatihan adalah kewajiban pewawancara untuk menyampaikan ucapan terima
kasih dan meminta maaf apabila ada hal-hal yang tidak berkenan selama wawancara
berlangsung dan meminta kesediaan subjek untuk diwawancara kembali seandainya
masih diperlukan. Pada pelatihan juga perlu ditekankan agar pewawancara memeriksa
kelengkapan maupun kejelasan jawaban atas tiap pertanyaan yang diberikan oleh subjek
sebelum mengakhiri wawancara. Pewawancara perlu dilatih untuk agar bersikap faktual,
tidak menggunakan sudut pandang pewawancara untuk melakukan penilaian atas
jawaban subjek.
Pada pelatihan yang berkaitan dengan cara pencatatan jawaban subjek, pencatatan
sebaiknya dilakukan dengan segera, tapi jangan sampai menimbulkan kesan yang tidak
baik bagi subjek. Hasil pelatihan terhadap pewawancara sebaiknya diujicobakan terlebih
dahulu untuk memperoleh umpan balik guna memperbaiki kualitasnya. (Lerbin R.
Aritonang, 2007)
Pewawancara pada suatu penelitian dapat terdiri atas suatu atau beberapa orang.
Wawancara itu seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang telah terlatih. Hal itu
terutama dibutuhkan pada wawancara mendalam dan wawancara kelompok focus.
Pewawancara itu biasanya dipilih dari orang-orang yang memiliki disiplin psikologi
yang telah memperoleh pelatihan tambahan pada waktu kuliah (Lerbin, 2007).
Pelatihan biasanya diarahkan pada cara-cara berkomunikasi dan cara memperoleh
informasi secara lebih mendalam serta cara-cara untuk menciptakan suasana wawancara
yang kondusif untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Selain itu, cara untuk melakukan pencatatan jawaban subjek juga perlu dilatih,
terutamamengenai hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu untuk dicatat, bagaimana
cara mencatatnya dengan mudah, dan dalam keadaan yang bagaimana pencatatan
dilakukan.
Hal lain yang perlu ditekankan pada pelatihan adalah kewajiban pewawancara
untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan meminta maaf seandainya ada hal-hal
yang tidak berkenan selama wawancara berlangsung serta meminta kesediaan subjek
untuk diwawancarai kembali seandainya masih diperlukan.
Dalam mengajukan pertanyaan, pewawancara jangan bersikap seperti polisi, hakim
ataupun pihak yang paling mengetahui mengenai topik yang dijelaskan. Demikian juga
dengan nada bicara pewawancara. Dalam keadaan tertentu, pewawancara perlu juga
dilatih mengenai cara-cara mendorong subjek untuk memberikan jawaban maupun
mengorek lebih mendalam informasi yang dibutuhkan, termasuk motivasi subjek serta
kejelasan maksud dari subjek atas jawaban yang diberikannya.
Pada pelatihan perlu juga ditekankan agar pewawancara memeriksa kelengkapan
maupun kejelasan jawaban atas tiap pertanyaan yang diberikan oleh subjek sebelum
mengakhiri wawancara. Pada wawancara, pewawancara sering kali harus memberikan
penilaian sendiri atas jawaban yang diberikan subjek. Sehubungan dengan itu,
pewawancara perlu dilatih agar bersikap faktual, tidak menggunakan sudut pandang
pewawancara untuk melakukan penilaian atas jawaban subjek.
63

Pada pelatihan yang berkaitan dengan cara pencatatan jawaban subjek, pencatatan
sebaiknya dilakukan dengan segera, tetapi jangan sampai menimbulkan kesan yang tidak
baik bagi subjek. Hasil pelatihan terhadap pewawancara sebaiknya diujicobakan lebih
dulu untuk memperoleh umpan balik guna memperbaiki kualitasnya. Wawancara
dilakukan setelah persiapan, untuk itu dimantapkan.
Dalam persiapan wawancara, sampel responden, kriteria-kriteria responden,
pewawancara, serta interview guide, telah disiapkan dahulu (Nazir, 1988). Interview
guide sudah harus disusun dan pewawancara harus mengerti sekali akan isi serta makna
dari interview guide tersebut. Segala pertanyaan yang ditanyakan haruslah tidak
menyimpang dari panduan yang telah digariskan dalam interview guide tersebut.
Pelatihan wawancara harus diadakan sebelum wawancara diadakan.
Umumnya pewawancara memegang peranan yang amat penting dalam memulai
wawancara. Pewawancara harus dapat menggali keterangan-keterangan dari responden,
dan harus dapat merasa serta membawa responden untuk memberikan informasi, baik
dengan jalan:
1. Membuat responden merasa bahwa dengan memberikan keterangan tersebut
responden telah melepaskan kepuasannya karena suatu tujuan tertentu telah tercapai.
2. Menghilangkan pembatas antara pewawancara dan responden sehingga wawancara
dapat berjalan lancar.
3. Keterangan diberikan karena kepuasannnya bertatap muka dan berbicara dengan
pewawancara.
Umumnya urutan-urutan prosedur dalam memulai wawancara adalah sebagai
berikut:
1. Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian.
2. Menjelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai.
3. Menjelaskan institusia atau badan apa yang melaksanakan penelitian tersebut.
4. Menerangkan bahwa wawancara tersebut merupakan suatu hal yang confidensial.
Penjelasan tentang kegunaan dan tujuan penelitian dapat memberikan motivasi
kepada responden untuk berwawancara. Kesangsian responden serta rasa curiga tentang
keterlibatan atau pemilihan responden untuk menjawab pertanyaan dapat dihilangkan
dengan menjelaskan bagaimana caranya dan mengapa responden yang bersangkutan
terpilih sebagai responden. Penjelasan tentang institusi atau badan yang melaksanakan
penelitian dapat membuat responden percaya bahwa keterangan-keterangan yang
diberikan akan digunakan untuk keperluan yang objektif pula. Sifat wawancara yang
konfidensial akan lebih mendorong responden untuk memberikan keterangan tanpa
sembunyi-sembunyi dan mendorong responden memberikan keterangan secara jujur.
64

Kelancaran wawancara sangat dipengaruhi oleh adanya rapport. Rapport adalah


suatu situasi di mana telah terjadi hubungan psikologis antara pewawancara dan
responden, di mana rasa curiga responden telah hilang; antara responden dan
pewawancara terjalin suasana berkomunikasi secara wajar dan jujur. Rapport adalah
suasana atau atmosfir yang wajar dalam berbincang-bincang, bukan sesuatu yang dibuat-
buat atau yang ditanamkan ke dalam suatu wawancara. Jika wawancara dimulai dengan
“Assalamualaikum” atau selamat pagi, kemudian menanyakan keadaan anak-anak dan
sebagainya, belum tentu rapport sudah ada. Rapport adalah hubungan yang mendalam,
seperti keterbukaan, toleransi, ramah, dan pengertian dan sebangsanya dalam proses
wawancara. Cara berpakaian, cara menggunakan kata-kata, sikap hormat dan ramah
tamah serta sifat tidak sok dari pewawancara dapat menghasilkan suatu rapport sehingga
komunikasi dapat terjalin secara wajar dan tidak artificial. Air muka yang manis tanpa
terlalu banyak berbasa-basi juga perlu diperhatikan dalam mengadakan rapport.
Dalam mencari keterangan, pewawancara janganlah mengalihakan perhatiannya
terhadap dan terlalu asyik dengan kertas dan pensilnya saja. Pemendekan kata-kata dan
merangkainya kembali kemudian, dapat dibenarkan dalam mencatat wawancara.
Beberapa sikap pewawancara dalam bertanya harus diperhatikan. Sikap-sikap tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Netral. Jangan memberikan reaksi terhadap jawaban, baik denagn kata-kata atau
dengan perbuatan atau dengan gerak-gerik. Baik tidak baik, senang tidak senang,
setuju tidak setuju jangan sekali-kali diperlihatkan oleh pewawancara dalam
wawancara. Janagan memberikan sugesti.
b. Adil. Dalam wawancara, semua responden harus dianggap sama, jangan memihak
pada sebagian responden sehingga responden merasa aman dalam memberikan
keterangannya.
c. Ramah. Tunjukkan keramahan yang wajar, tidak dibuat-buat, segar, bermuka manis.

F. Pedoman Wawancara
Kesan pertama dari penampilan pewawancara, yang pertama diucapkan dan
dilakukan pewawancara, sangatlah untuk merangsang sikap kerja sama dari pihak
responden. Berdasarkan pengalaman Michigan Survey Research Center diketahui,
bahwa responden lebih mengingat pewawancara dan cara dia mewawancarai daripada isi
wawancara. Karena itu, segala cara untuk mendapatkan sambutan simpatik dan sikap
kerjasama dari responden sebaiknya dipahami dan dilatih dengan seksama. Dalam
melaksanakan tugas wawancara, pewawancara harus selalu sadar bahwa dialah yang
membutuhkan dan bukan sebaliknya (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989).
Pedoman untuk mencapai tujuan wawancar dengan baik adalah:
65

1. Berpakaian sederhana, rapi, tanpa perhiasan


2. Sikap rendah hati
3. Sikap hormat kepada responden
4. Ramah dalam sikap dan ucapan (tetapi efisien, jangan terlalu banyak berbasa-basi),
dan disertai dengan air muka yang cerah
5. Sikap yang penuh pengertian terhadap responden dan netral
6. Bersikap seolah-olah tiap responden yang kita hadapi selalu ramah dan menarik
7. Sanggup menjadi pendengar yang baik
Penggunaan metode wawancara biasanya diikuti dengan pedoman untuk
melaksanakan wawancara itu. Pedoman tersebut berisi butir-butir yang akan ditanyakan,
cara pencatatan dan pemberian skor (bila diperlukan) atas jawaban responden. Selain itu,
peralatan dan kondisi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan wawancara juga perlu
dispesifikasikan pada pedoman wawancara. Pada pedoman itu perlu juga dikemukakan
persyaratan atau karakteristik subjek yang akan diwawancarai (Lerbin, 2007).
Mewawancarai hampir sama dengan bermain piano – skill yang cukup bisa
diperoleh tanpa membutuhkan pelatihan formal. Tapi ada dunia yang berbeda dalam
keterampilan, dalam hal teknik, dan dalam kemahiran antara seorang amatir yang
bermain “dengan menggunakan telinga” dan seorang pianis konser yang ahli. Pemain
yang belajar sendiri secara mekanis pada keyboardnya memainkan melodi-melodi
tertentu yang melekat pada ingatannya; sang seniman, yang dengan ahli menggabungkan
penguasaan teori musik, pelatihan yang tak terhitung lamanya, dan interpretasi pribadi,
menciptakan suatu efek yang secara teknik pas, menyenangkan di telinga para
pendengar, dan mengekspresikan perasaan paling mendalam dari sang pianis (Charles
Stewart dan W. B. Cash, 2003).
Wawancara biasanya adalah suatu pertukaran lisan yang saling berhadapan
langsung. Orang-orang yang terlibat berada di hadapan yang lainnya dan melisankan
pesan-pesan yang ingin mereka sampaikan dengan suara keras. Ini memberikan
wawancara sejumlah keuntungan dibandingkan dengan kuesioner, karena; (a) para
responden memiliki kemungkinan lebih besar untuk berbicara lebih banyak
dibandingkan dengan menulis, (b) orang-orang menjadi lebih termotivasi dengan
kehadiran orang lain, dan (c) pertukaran-pertukaran lisan menawarkan lebih banyak
peluang-peluang langsung untuk menyelidik, mengklarifikasi jawaban-jawaban dan
memberikan feedback.
Proses-proses yang berhubungan dengan melaksanakan wawancara adalah
mensetting suasananya, mendengarkan, menyelidiki, memotivasi, dan mengendalikan
wawancara. Hal-hal ini melibatkan suatu teknik komunikasi tingkat tinggi, dan panduan-
panduan yang relevan.
66

Komunikasi dua arah umumnya lebih efektif dari komunikasi satu arah.
Komunikasi satu arah dicirikan oleh pesan-pesan yang pada dasarnya berjalan ke satu
arah saja, misalnya, dari pewawancara ke yang diwawancarai. Pengirimnya tidak begitu
tertarik pada respon-respon, pertanyaan-pertanyaan, komentar-komentar, atau reaksi-
reaksi dari si penerima. Sebagai akibatnya, dalam sebuah situasi satu arah si
pewawancara tidak merasa bahwa sudah terjadi saling pengertian atau bahwa pesannya
sudah efektif karena tidak ada umpan balik (feedback). (Banyak orang yang merasa
nyaman dengan situasi satu arah karena hal ini efisien dalam hal menghemat waktu dan
mereka tidak harus merasa khawatir tentang reaksi mereka terhadap pertanyaan-
pertanyaan atau komentar-komentar).
Hindari keliru mengasumsikan objek sudah tahu dengan pasti hasil-hasil yang
mereka inginkan, si penerima pasti juga tahu. Sehingga, mereka seringkali mengabaikan
untuk memberikan rincian-rincian penjelas. (Robert Kahn dan Charles Channel, 2003)

G. Kelebihan dan kekurangan dari wawancara


Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari wawancara.
1. Kelebihan wawancara :
a) Fleksibel
Boleh memnggunakan kata-kata yang lebih fleksibel, namun tetap urut dan
terarah. Dapat mengklarifikasi atau memparafrase pertanyaan jika interviewe
mengalami kebingungan. Juga dengan mudah mengeksplore topik yang terlalu
kompleks atau abstrak.
b) Penambahan informasi
Memperbolehkan untuk mengevaluasi interpersonal skill, bahasa nonverbal,
perilaku dibawah stres dan konsistensi internal dari jawaban interwiewe.
c) Alasan teknis
Menggunakan cara Seperti tidak memperbolehkan interviewe kembali ke
pertanyaan sebelumnya, atau tidak membatasi waktu interviewe dalam
memberikan respon, memungkinkan bagi interwiewer untuk melakukan inquiry
untuk memperoleh informasi yang lebih dalam dengan menggunakan pendekatan
emosional.
2. Kekurangan wawancara :
a) Memerlukan pelatihan dan praktik
Interviewer harus mendengarkan ( proses verbal atau non verbal ) memandu dan
mencatat atau mengingat secara bersamaan.
b) Menghabiskan waktu
c) Harus terjaga kerahasiaannya
d) Ada potensi untuk bias terhadap respon
e) Karakter dari interviewer bisa mempengaruhi respon dari interviewe
67

H. Menulis Laporan Wawancara


Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan informasi. Karena itu,
setelah proses wawancara berlangsung, pewawancara harus menuangkan hasilnya ke
dalam sebuah laporan. Penuangan hasilnya itu perlu dilakukan dengan segera karena
pikiran masih segar dalam mengingat jalannya wawancara.
Menulis laporan merupakan kegiatan terakhir dari proses wawancara. Laporan
wawancara dapat disusun dalam bentuk artikel jurnalistik seperti yang kita lihat di
koran-koran; dapat pula disusun dalam bentuk formal, yang meliputi tiga bagian-bagian
berikut :
a. Pendahuluan, yang meliputi:
1) Latar belakang pelaksanaan wawancara.
2) Tujuan wawancara.
3) Nama instansi atau narasumber yang diwawancarai.
4) Waktu dan tempat dilaksanakan wawancara.
b. Isi, yang meliputi:
1) Informasi tentang berbagai hal sesuai dengan pokok-pokok masalah yang telah
direncanakan.
2) Uraian tentang analisis atas hasil wawancara.
c. Penutup, yang meliputi:
1) Simpulan.
2) saran-saran.
Laporan wawancara juga dapat disusun dengan format seperti berikut:
Narasumber : …………………. Tanggal ……………….
Topik : …………………. Tempat ………………..
Pertanyaan : …………………………………………………………
Jawaban : …………………………………………………………
Tanggapan wawancara :
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan hasil wawancara:


a. Penulisan hendaknya memerhatikan ejaan dan tata bahasa baku.
b. Penulisan hendaknya tidak melakukan penafsiran yang terlalu jauh
(berlebihan) batas hasil wawancara.
c. Pilihlah informasi yang penting dan relevan dengan masalah-masalah yang
telah dirumuskan.
68

d. Penulis hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik


narasumber.
69

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu berpidato secara baik dan benar

BAB 5
PIDATO

1. Pengertian
Pidato adalah penyajian lisan kepada sekelompok masa. Seorang berbicara secara
langsung di atas podium atau mimbar dan isi pembicaraannya diarahkan pada orang
banyak.
Berpidato memerlukan sejumlah kemahiran dasar, yakni:
a. Mampu mengungkapkan pikiran secara lisan dengan lancar,
b. Menguasai bahasa secara baik dan benar,
c. Keberanian tampil di depan umum.
2. Ciri-ciri Pidato yang baik
Pidato yang baik memiliki ciri-ciri berikut:
a. Mengandung tujuan yang jelas
b. Isi pidato mengandung kebenaran
c. Cara penyampaiannya sesuai dengan kondisi pendengar.
d. Penyampaian jelas dan menarik.
3. Metode Berpidato
Menurut metode penyampaiannya, pidato terbagi ke dalam empat jenis:
a. Metode Impromtu
Pidato impromtu disebut juga metode pidato spontan atau pidato serta merta. Pidato
impromtu disampaikan dengan tanpa persiapan. Pembicara secara langsung
berbicara berdasarkan kemampuan seadanya.
b. Metode Membaca Naskah
Pidato tersebut sering pula disebut pidato manuskrip. Pidato ini umumnya dilakukan
oleh pejabat negara. Pidato membacakan naskah dilakukan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
c. Metode Menghapal
Metode menghapal disebut juga memoriter. Metode ini dilakukan dengan penuh
persiapan. Naskah yang akan dipidatokan dipersiapkan lebih dahulu kemudian
dihapalkan kata demi kata.
d. Metode Ekstemporan
Metode ekstemporan dilakukan dengan cara menuliskan pokok-pokok pikiran
(outline) yang akan dipidatokan. Juru pidato kemudian menyampaikan masalah
yang telah disampaikan itu dengan kata-katanya sendiri. Ia menggunakan catatan itu
untuk mengingatkannya tentang urutan dan ide-ide penting yang hendak
disampaikannya.
70

Impromtu

Empat macam Membacaka


Ekstempora n naskah
n Metode Berpidato

Menghapal

4. Macam-macam Tujuan Pidato


a. Rekreatif (Menghibur)
Pidato yang bertujuan menghibur pendengar. Respon atau tangggapan yang
diharapkan; pendengar merasa senang dan terhibur. Contoh, pidato berupa lawakan
Opera Van Java (OVJ), dan sebagainya
b. Persuatif (Memengaruhi)
Pidato yang bertujuan memengaruhi pendengar. Respon atau tangggapan yang
diharapkan; pendengar mau melakukan sesuatu seperti yang diharapkan pidatowan.
Contoh, pidato kampanye.
c. Informatif (Memberitahu)
Pidato yang bertujuan memberitahukan sesuatu kepada pendengar. Respon atau
tangggapan yang diharapkan; pendengar nantinya tahu dan mengerti. Contoh, pidato
ketua kelas saat menyampaikan pengumuman.
Catatan :
Jarang ada pidato yang hanya menggunakan satu tujuan.
5. Langkah-langkah Berpidato
Langkah-langkah berpidato adalah sebagai berikut:
a. Menentukan topik dan tujuan pidato
b. Mengumpulkan bahan
1) Koran atau buku yang menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi
yang akan dipidatokan.
2) Teknik-teknik dan gaya berpidato.
3) Contoh naskah pidato.
4) Istilah-istilah populer, cerita, atau humor-humor yang relevan.
71

c. Mensortir materi
1) Pilihlah materi yang terbaik.
2) Pisahkan materi yang pokok dengan materi penunjang,
d. Pemahaman dan penghayatan materi
1) Mengkaji materi secara kritis.
2) Meninjau kelayakan materi dengan khalayak (audien).
3) Meninjau materi yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra.
4) Menyusun sistematika materi.
5) Menguasai materi pidato berdasarkan jalan pikiran yang logis.
e. Menyusun materi pidato secara sistematis
f. Latihan berpidato
1) Menguasai secara utuh materi yang sudah dipersiapkan.
2) Penghayatan terhadap suasana dan audien yang akan dihadapi.
g. Menyampaikan pidato dengan memerhatikan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang
tepat.

Berikut contoh pidato.


Contoh 1
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Sekarang ini bangsa Indonesia di seluruh Nusantara dalam suasana memperingati
Hari Kartini. Hari ini sangat bersejarah bagi kita, khususnya bagi kaum wanitanya. Hari ini
adalah hari kebangkitan kaum wanita Indonesia.
Kita tahu bahwa Raden Ajeng Kartini adalah pelopor kaum wanita Indonesia.
Beliau telah menggugah semangat kaumnya untuk beremansipasi sesuai dengan harkat dan
martabat wanita. Berkat perjuangan beliau, wanita Indonesia bisa menyingkap tabir yang
sebelumnya membelenggu di dalam semua segi kehidupan. Wanita yang pada waktu itu
hidup dalam kebodohan, akhirnya tersadar bahwasanya mereka pun punya hak hidup layak
sebagai orang terhormat dan merdeka sesuai dengan kodrat kewanitaannya.
Saudara-saudara yang kami hormati.
Sesungguhnya bukan hanya di Indonesia orang menganggap remeh kaum wanita.
Hampir di seluruh pelosok dunia, pada abad kegelapan, selalu merendahkan kaum wanita.
Di negeri Arab misalnya, kaum wanita dianggap barang yang tidak berguna yang hanya
memberi beban kaum lelaki. Karena itu, tidak ayal lagi kalau mereka mempunyai anak
perempuan lalu mereka menguburnya hidup-hidup.
Jaman itulah yang kita kenal sebagai jaman jahiliyah atau jaman kebodohan.
Dengan kata lain, orang-orang yang menghinakan kaum wanita, merendahkan harkat dan
martabatnya, mereka itulah orang-orang bodoh yang tidak mengerti hak kewajibannya
terhadap kaum wanita, terutama terhadap istrinya. Sebenarnya nilai wanita tidak berbeda
dengan nilai lelaki. Di antara keduanya mempunyai kedudukan yang sama dengan fungsi
yang saling mengisi.
72

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.


Sebagai orang beragama yang memegang teguh ajaran Tuhan, tidak sepantasnya
kita memperlakukan wanita tanpa diberi kesempatan melaksanakan haknya. Bagaimana
mungkin wanita bisa menjadi pendamping lelaki yang baik serta dapat menjalankan tugas
sehari-harinya dengan baik pula jika tidak diberi kesempatan sesuai dengan hak dan
kodratnya.
Bagaimana mungkin wanita bisa menjadi wanita salih dan cerdas, jika dia tidak
memiliki ilmu akibat tiadanya kesempatan belajar? Ingatlah bahwa wanita mempunyai
tugas sebagai seorang istri. Ia harus bisa menguasai seluk beluk rumah tangga; mengatur
kelancaran jalannya kehidupan di dalam rumah, mendidik dan merawat anak-anak agar
tumbuh menjadi orang yang baik, berbudi luhur dan mempunyai rasa tanggung jawab
setelah dewasa. Apakah mungkin wanita dapat melaksanakan tugas-tugas seperti itu bila
dia tidak diberi kesempatan menuntut haknya sebagai hamba Allah yang dimuliakan?
Apalagi jika sampai menghinakannya.
Di masa kebodohan itu berakhir nasib kaum wanita mulai diperhatikan setelah
sekian lama hidup dalam kehinaan. Mereka diperlakukan oleh kaum lelaki sebagai budak
belian. Wanita dengan diberikannya hak-hak yang pantas sesuai dengan kodrat
kewanitaannya. Para gadis diberikan hak untuk menentukan pilihan jodohnya, serta berhak
menerima mas kawin.
Saudara-saudara yang kami cintai,
Pada akhirnya, marilah kita tingkatkan amal kita dengan berbuat baik kepada kaum
wanita. Kita dudukkan kaum wanita sesuai dengan kodratnya, memiliki kesempatan belajar
yang luas. Kaum wanita harus memiliki kebebasan dalam mengembangkan tugas
kewanitaannya, baik itu menyangkut kepentingan dirinya sendiri, sebagai ibu rumah
tangga, maupun dalam hubungannya dengan kemasyarakatan (Sumber: Teks Pidato dan
Pembawa Acara, Ahmad Sunarto dengan beberapa perubahan).

Contoh 2
Saudara-saudara yang kami hormati,
Ikan hias merupakan komoditi estetis yang berfungsi menambah kesegaran,
keindahan dan kesejukan lingkungan. Nilai estetis yang dihasilkan tergantung pada jenis,
warna, ukuran dan bentuk tubuh ikan. Jenis ikan arwana misalnya, mempunyai warna dan
bentuk tubuh yang indah sekali ditambah lagi mempunyai nilai mistis yang tinggi, sehingga
harganya pun menjadi cukup mahal, bahkan sampai mencapai jutaan rupiah. Dengan nilai
jual yang cukup tinggi tersebut dapat dijadikan peluang oleh pembudidaya, pengusaha,
eksportir dalam pengembangan usahanya.
Perkembangan budidaya dan bisnis ikan hias di Jawa Barat menunjukkan tren yang
meningkat. Permintaan dari pembeli pada tahun 1999 mencapai 98.084.500 ekor dengan
nilai mencapai Rp. 3.064.777.500,-. Pada tahun 2000 permintaan mencapai 119.008.230
ekor dengan nilai Rp. 11.900.823.000,- meningkat hampir 400%.
73

Rumah tangga perikanan (RTP) budidaya ikan hias air tawar di Jawa Barat telah
tumbuh sejak tahun 1982 terutama di Kab/Kota Bogor, Bekasi, Cianjur, Sukabumi,
Bandung, Garut, Karawang, dan Purwakarta. Pertumbuhannya meningkat tajam pada tahun
1986, yaitu 217 RTP dengan luas kolam 37,83 Ha dibanding tahun 1982 hanya 38 RTP dan
Kolam 9,03 ha, dan terus meningkat setiap tahunnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan
lokal dan antarpulau, ekspor ikan hias dilakukan diantaranya ke Amerika Serikat, Negara-
negara di Eropa, Asia Barat dan Asia Tenggara. Negara-negara tersebut menyerap 70%
impor ikan hias dunia dan diperkirakan akan terus meningkat.
Kami yakin bahwa Propinsi-propinsi dilingkungan Mitra Praja Utama, yaitu
Propinsi Lampung, Banten, DKI, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB
dan Jawa Barat, tentunya memiliki unggulan-unggulan dalam produksi ikan hias. Dan
melalui temu usaha ini masing-masing pengusaha dari tiap propinsi dapat saling tukar
menukar informasi pada sesi kontak bisnis. Oleh karena itu, melalui temu usaha ikan hias
ini diharapkan pertumbuhan bisnis ikan hias dapat terus berkembang dengan tetap
memerhatikan peluang-peluang pasar ekspor serta peluang pasar yang baru.
Dengan adanya koordinasi dalam pembudidayaan dan pemasaran ikan hias, serta
terjalinnya kemitraan dalam pengembangan ikan hias, maka akan terwujudnya jejaring
bisnis atau networking yang fungsional di antara para pengusaha ikan hias di seluruh
Indonesia. Dengan networking itulah kita dapat meningkatkan usaha ikan hias sebagai
sektor industri andalan yang dapat ikut memacu pertumbuhan ekonomi nasional (Sumber:
Humas Pemda Jabar dalam www.jabar.go.id dengan beberapa penyesuaian)

Contoh 3
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati,
Tidak beberapa lama lagi kita akan memperingati Hari Pendidikan Nasional yang
jatuh pada tanggal 2 Mei. Pada tanggal tersebut Bapak Ki Hajar Dewantara, tokoh
pendidikan nasional kita, yang telah berjasa mendirikan Perguruan Taman Siswa, itu
dilahirkan. Kita tetapkan hari lahir beliau sebagai Hari Pendidikan Nasional karena
beliaulah yang menjadi pelopor, mendorong bangsa Indonesia untuk maju melalui
pendidikan secara formal.
Kita tahu bahwa pada masa itu bangsa Indonesia masih diliputi kebodohan akibat
politik penjajah Belanda yang menutup pintu pendidikan bagi bangsa pribumi. Hanya
orang-orang tertentulah yang bisa menikmati pendidikan secara formal meski itu pun tidak
sampai seutuhnya. Tetapi dengan berdirinya Perguruan Taman Siswa, maka bangsa
Indonesia baru bisa menikmati pendidikan secara formal dengan tanpa membedakan
pangkat dan derajat seseorang.
Saudara-saudara sebangsa dan setanag air.
Berbicara mengenai pendidikan, hal itu bagi kita merupakan prioritas utama.
Pendidikan adalah perkara besar yang harus benar-benar diperhatikan. Bahkan pendidikan
itu merupakan amanat Allah yang harus dilaksanakan oleh setiap orangtua kepada anak-
74

anaknya. Orangtua tidak boleh lalai sedikit pun terhadap pendidikan anak-anaknya. Karena
anak adalah generasi yang bakal mengganti kedudukan orangtua. Bila anak-anak kita ini
dibiarkan bodoh, jangan harapkan negara kini bisa maju dan kuat.
Anak-anak adalah buah hati kita, sebagai tumpuan harapan di kemudian hari. Kalau
anak-anak itu terlantar, tidak terdidik, bagaimana jadinya. Kita sebagai orangtua yang akan
merugi, bahkan negara kita tercinta ini akan terjajah lagi oleh bangsa lain, baik itu dalam
hal perekonomian, teknologi, kebudayaan, maupun dalam pertahanan keamanannya.
Karena itu, orangtua mempunyai tugas berat di dalam membentuk kepribadian anak. Anak
tumbuh menjadi orang yang berbudi luhur, cerdas, dan terampil terletak pada orangtua
dalam memerhatikan pendidikan anaknya. Kalau orangtua tidak benar-benar mendidik
anaknya berarti ia telah menerlantarkan amanat Allah yang dibebankan kepadanya dan
sudah barang tentu ia akan menanggung dosanya.
Menurut seorang filosof Imam Ghazali, bahwa anak itu merupakan suatu amanat
dari Allah yang diberikan kepada orangtuan atau walinya. Hati anak yang masih suci itu
bagaikan mutiara yang indah dan mahal harganya. Bilamana ia sejak kecil telah dididik dan
dibiasakan kepada kebaikan, sudah pasti dia akan tumbuh dengan mencintai pada semua
yang baik. Sebaliknya jika anak itu selalu dididik dan dibiasakan kepada keburukan,
dibiarkan saja tanpa diberi pengertian kepada kebaikan, niscaya pada akhirnya dia akan
menjadi orang yang jahat, yang korup.
Saudara-saudara yang kami hormati,
Sehubungan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional ini, marilah kita sebagai
warga negara mengambil hikmahnya. Lebih-lebih lagi negara kita sekarang ini sedang
bersusah payah untuk bangkit dari krisis dan kebangkrutan. Agar krisis ini dapat kita lalui
dengan selamat, maka hendaklah kita perluas ilmu pengetahuan, meningkatkan keahlian
dan keterampilan.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Demikianlah kalau kita mau berperan serta dalam pembangunan nasional, maka
ilmu harus lebih dulu dipersiapkan dengan matang melalui berbagai pendidikan. Dengan
demikian, pembangunan akan terarah dengan baik. Apabila para pelaksana pembangunan
bangsa ini berilmu, termasuk juga ilmu-ilmu keagamaan, maka kecil kemungkinan untuk
terjadinya penyelewengan. Semoga semangat dan jiwa Hari Pendidikan Nasional ini dapat
menggugah hati kita semua untuk lebih memerhatikan pendidikan kepada anak-anak kita
dan seluruh generasi muda agar mereka ini menjadi orang-orang yang berilmu yang
berguna bagi masyarakat, bangsa dan negaranya.
75

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menulis surat secara baik dan
benar

BAB 6
SURAT

1. Pengertian
Surat adalah tulisan yang berisi pesan, informasi, dan lainnya secara tertulis dari
seseorang atau lembaga kepada seseorang atau lembaga lainnya.
2. Jenis-jenis Surat
Berdasarkan kepentingan atau tujuannya, surat terbagi ke dalam tiga jenis
a. Surat pribadi
Yaitu surat yang ditulis atas nama pribadi atau perorangan. Fungsinya, bisa
ditujukan kepada perorangan atau instansi. Yang termasuk ke dalam surat pribadi,
antara lain, surat perkenalan, surat undangan pernikahan, dan lamaran kerja.
Contoh:
Bandung, 16 Desember 2016
Yth. Ibu Fatria S. Muhammadi, S.Pd.
Guru Wali Kelas XA
SMA Negeri 2 Bandung

Dengan hormat,
Salam sejahtera, semoga Ibu senantiasa berada dalam rahmat dan
perlindungan-Nya. Saya, Lida Halida Mahmud, Kelas IA, mohon izin untuk
tidak masuk sekolah. Permohonan ini dengan berat hati saya sampaikan
sehubungan dengan keperluan keluarga yang tidak bisa saya tinggalkan.
Saya beserta keluarga harus menengok paman di Jakarta yang kini tengah
terbaring di rumah sakit karena kecelakaan lalu lintas. Selama tiga hari saya
berada di sana, mulai tanggal 17 – 19 Desember 2006.
Saya mohon doa dari ibu dan teman-teman, mudah-mudahan paman
saya bisa segera sembuh dan saya bisa kembali ke sekolah dengan sehat wal
afiat.

Hormat saya,
Ttd.
Lida Halida Mahmud
76

Surabaya, 20 September 2016

Hal : Lamaran Pekerjaan


Lampiran : satu berkas

Yth. Manajer Personalia


PT Indah Raya
Gedung Manggala Wanabakti Blok XXV Lt. 12, Wing C
Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan
Jakarta 10270

Dengan hormat,
Menunjuk iklan Bapak/Ibu pada Harian Republika tanggal 20
September 2003, saya bermaksud melamar pekerjaan untuk jabatan manajer
marketing.
Saat ini saya bekerja pada bagian pemasaran di PT Panci Nusantara
& Co Surabaya. Hasrat saya untuk pindah bekerja pada perusahaan Bapak
telah saya bicarakan dengan pimpinan tempat saya bekerja sekarang, yang
dalam hal ini Bapak Ir. Agus Subarkah. Demi karier dan masa depan saya,
beliau sangat menyokong dan beliau kemudian menjadi salah seorang
referensi saya dalam lamaran ini.
Sebagai bahan pertimbangan bersama surat lamaran ini saya
lampirkan fotokopi ijazah magister manajemen, kartu identitas, sertifikat
bond A dan bond B, dua lembar pas foto, serta daftar riwayat hidup.
Atas pertimbangan dan kesempatan yang diberikan oleh PT Indah
Raya kepada saya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat kami,

Ttd.
Rizal Afrianto, M.M.
77

Semarang, 16 Juli 2016

Hal : Lamaran Pekerjaan untuk Programer

Yth. Authorized Toyota Main Dealer


PT New Ratna Motor H.R & D Division
PO BOX. 1230
Semarang

Dengan hormat,
Saya seorang wanita lulusan Akademi Komputer LIKMI Semarang
tahun 1996. Saya mengajukan lamaran ini untuk bidang programer seperti
yang dimaksud dalam iklan Bapak/Ibu pada Harian Suara Merdeka, 15 Juli
1997
Selain menguasai bidang komputer, saya pun menguasai bidang
korespondensi karena pernah kuliah di akademi kesekretarisan selama satu
tahun dan aktif berbahasa Inggris. Pengalaman kerja saya selama dua tahun
sebagai tenaga administrasi pada PT Wahana Persada Bogor.
Saya sangat berminat bekerja pada PT New Ratna Motor karena
Semarang adalah kota kelahiran saya dan sekaligus bisa berkumpul bersama
keluarga.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat lamaran ini saya
lampirkan dua lembar fotokopi ijazah, sertifikat kursus bahasa Inggris,
keterangan pengalaman kerja, serta dua lembar pas foto 4 x 6 cm.
Atas besarnya perhatian Bapak/Ibu, saya sampaikan terima kasih
yang sedalam-dalamnya.

Hormat saya,
Ttd.
Sinta

b. Surat dinas
Yaitu surat yang menyangkut persoalan-persoalan kedinasan. Surat ini dibuat atas
nama suatu instansi, baik pemerintah maupun swasta, dan ditujukan kepada instansi
lain ataupun perorangan. Contohnya: surat tugas, surat pengantar, surat keputusan.
78

Contoh:

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA
Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12460
Kotak Pos : 7706 JKS LA Telp. (021) 7271034, 7868570 Fax (021) 7271032

1 September 2016
Nomor : 506/C12/LL/2016
Lampiran : Jadwal
Hal : Bantuan tenaga penatar

Yth. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia


Jalan Dr. Setia Budi No. 229
Bandung

Kami beritahukan dengan hormat, bahwa Pusat Pengembangan


Penataran Guru Bahasa akan menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan
Membaca, dan Apresiasi Sastra bagi Guru Bahasa Indonesia Tingkat SMA dari
tanggal 18 s.d. 25 September 2000 di BPG Medan, Jalan Bunga Raya No. 96,
Kelurahan Asam Kumbang, Sunggal, Medan. Telepon (061) 8211291.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon bantuan Saudara
untuk memberikan izin dan menugasi kepada :
1. Sdr. Prof. Dr. Ahmad Slamet Hardjasudjana, pasca sarjana (Bahasa
Indonesia)
2. Sdr. Drs. Kholid A, Harras, dosen FPBS (Bahasa Indonesia)
3. Sdr. Encep Kusuma, dosen FPBS (Bahasa Indonesia)
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Pusat Pengembangan


Penataran Guru Bahasa,

Ttd.
Isnoerwati S. SE., Ph.D.
NIP. 131283174
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Dikdasmen
2. Direktur Tendik, selaku Ketua Sekretariat TKPP
3. Direktur Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
4. Dekan FPBS Universitas Pendidikan Indonesia
5. Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
79

DEWAN PENGURUS PUSAT


YAYASAN WANITA KERETA API
SEKOLAH MENENGAH UMUM (SMU YWKA)
STATUS DISAMAKAN
Jalan Elang II No. 3 Telp. (022) 6019414 Bandung 40184

Nomor : 423.5/097/SMU YWKA/TU/2016


Hal : Informasi Pasca-Ujian Akhir Nasional

Yth. Bapak/Ibu orangtua/wali siswa Kelas 3 SMU YWKA


di Bandung

Dengan hormat,
Dengan berakhirnya ujian nasional tahun 2001/2002 bagi siswa-siswi
kelas 3 maka, dengan ini kami sampaikan beberapa yang perlu diketahui oleh
orangtua/wali siswa kelas 3 antara lain sebagai berikut.
1. Amplop kelulusan paling lambat diserahkan kepada wali kelas tanggal 1 Juni
2002.
2. Penyelesaian administrasi sekolah mulai dari tanggal 3 Juni sampai dengan 8
Juni 2002.
3. Pengembalian buku perpustakaan sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan.
4. Tanggal 10 Juni – 15 Juni 2002 seluruh siswa diwajibkan hadir ke sekolah
untuk mengetahui informasi-informasi penting di antaranya
penandatanganan DANUM (Daftar nilai ujian nasional).
5. Tanggal 17 Juni 2002 Pukul 15.00 WIB, upacara pelepasan kelas 3 Tahun
Pelajaran 2001/2002.
6. Sekolah melarang keras aksi corat-coret dan konvoidi jalan raya. Apabila
terjadi hal tersebut maka sekolah akan menangguhkan STTB dan tidak
memberikan Surat Kelakuan Baik.
7. Tanggal 23 Juni 2002: acara syukuran pelepasan kelas 3 di Lembaga, siswa
berangkat bersama dari sekolah Pukul 14.00 WIB (Pembagian undangan/
tiket masuk).
8. Selama tidak ada aktivitas sekolah tanggung jawab dan pengawasan
diserahkan kepada orangtua masing-masing.
Demikian informasi yang kami sampaikan. Atas kerja sama yang baik,
c.kami sampaikan
Surat terima
Niaga atau Suratkasih.
Dagang
Adalah surat yang ditulis untuk kepentingan-kepentingan
Bandung, 31 bisnis. Contohnya: surat
Mei 2016
Kepala
penawaran, surat permintaan, surat penagihan, surat Sekolah barang, surat kuasa.
pengiriman
Ttd.
Drs. Nyoto Arbadi
NIP. 130895833
Tembusan :
1. Ketua DPP YWKA
2. Ketua Bidang Pendidikan DPP YWKA
3. Kandepdiknas Kota Bandung
80

SURAT KUASA PENGAJUAN PINJAMAN


REKENING GIRO BANK

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Ir. Amarta Sinaga, S.E.
Jabatan : Direktur CV Sinaga Sinar Mulia
Alamat : Jalan Gegerarum Baru No. 200 Bandung

Memberikan kuasa sepenuhnya untuk pengajuan pinjaman bank dan


pembukaan rekening giro atas nama CV Sinaga Sinar Mulia kepada

Nama : Andreas Wiraguna, S.E.


Jabatan : Bendaharawan CV Sinaga Sinar Mulia
Alamat : Jalan Gegerarum Baru No. 200 Bandung

Surat kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Dengan hormat,

Bandung, 19 Desember 2016

Yang menerima Kuasa Yang memberikan kuasa

Ttd. Ttd.

Andreas Wiraguna, S.E. Ir. Amarta Sinaga, S.E.


81

PT INDAH MEGAH NUSANTARA


Jalan Dr. Setiabudhi 229B Bandung, Jawa Barat

1 Februari 2016
Nomor : 321/IMN/Pen/2/2016
Hal : Penawaran Jasa Traveler

Dengan hormat,
Kabar gembira bagi Saudara yang mempunyai kegiatan terjadwal
dalam mengadakan studi tour. Kami telah hadir di kota Saudara untuk
melayani jasa angkutan khusus untuk wisata.
Jika Saudara memerlukan kemudahan dalam menyelenggarakan studi
tour hubungi kami segera, karena kami siap mengantar dengan bus mewah
dan menyediakan hotel di kota-kota seluruh Indonesia termasuk kunjungan
ke tempat wisata sesuai selera Saudara. Selain harganya yang relatif murah,
fasilitas berkualitas, dan jaminan kenyamanan perjalanan kami, juga
memberikan bonus bagi panitia dan tiket cuma-cuma kepada 10 orang
panitia.
Jika Saudara memesan sebelum akhir tahun baru, kami akan
memberikan potongan harga sebesar 10%. Untuk itu, segera hubungi alamat
di atas sebelum pesanan penuh.
Kami menunggu kehadiran Saudara di kantor kami dan nikmatilah
keramahan pelayanan kami segera.

Hormat kami,
PT Indah Megah Nusantara

Ttd.
Haris Meliala, S.E.
Manajer Pemasaran
82

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : Ny. Iin Hendriyani
Alamat : Blok Sukamaju, Desa Mulyasari, Kecamatan Taman
Sari, Tasikmalaya
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
selaku pihak kesatu, yang selanjutnya disebut PENJUAL, dan

2. Nama : Purnama Alam, S.E.


Alamat : Jl. Sidang Galih 41, Tasikmalaya
Pekerjaan : Wiraswasta

selaku pihak kesatu, yang selanjutnya disebut PEMBELI.

Dengan ini menerangkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat sebagai
berikut
Pasal 1
PENJUAL menjual kepada PEMBELI, sebagaimana PEMBELI
membeli dari PENJUAL, sebuah rumah tempat tinggal milik PENJUAL
yang terletak di Blok Sukamaju, Desa Mulyasari, Kecamatan Tamansari,
Kabupaten Tasikmalaya, yang benar-benar milik PENJUAL.

Pasal 2
Dalam jual beli ini termasuk pula penyerahan hak milik PENJUAL atas
tanah tempat didirikannya rumah tinggal sebagaimana dinyatakan dalam
pasal 1 serta pekarangannya, dengan konvensi Persil No. 10 D/II.C.no.933ª,
sertifikat nomor 135, tanggal 27 Oktober 1982 dan surat-surat ukur nomor
3998/1982 tanggal 6 Desember 1982.

Pasal 3
Perjanjian jual beli ini diadakan dengan harga sebesar Rp.
105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah). Jumlah tersebut telah dibayar oleh
PEMBELI kepada PENJUAL secara dicicil dan pelunasannya pada waktu
penandatanganan perjanjian ini dengan diberi tanda penerimaan tersendiri.

Pasal 4
Penyerahan rumah tinggal beserta tanah dan pekarangannya akan
diselenggarakan selambat-lambatnya satu hari setelah penandatanganan
perjanjian ini, yaitu dengan jalan menyerahkan kunci-kunci rumah tinggal
tersebut oleh PENJUAL kepada PEMBELI.

Pasal 5
Mulai saat penyerahan kunci-kunci, maka segala risiko dan tanggung
jawab berkenaan dengan jual beli ini beralih kepada PEMBELI, termasuk
pembayaran pajak-pajak dan lain-lain.
83

Pasal 6
Segala tunggakan pajak dan lain-lain sampai saat penyerahan kunci-
kunci tetap merupakan tanggungan PENJUAL.

Pasal 7
PENJUAL menjamin kepada PEMBELI bahwa rumah tinggal tersebut
tidak diberati oleh hipotek, tuntutan ahli waris, atau dibebani dengan hal-hal
lainnya; untuk itu, PENJUAL akan melepaskan PEMBELI dari segala
tuntutan yang bersangkutan dengan hal itu.

Pasal 8
Pembalikan nama (persil) atas nama PEMBELI akan diselenggarakan
oleh PEMBELI dan segala ongkos yang bertalian dengan balik-nama itu
serta perjanjian ini seperti bea balik-nama, bea materai, dibayar dan menjadi
beban PEMBELI.

Pasal 49
Bila terjadi perselisihan, kedua pihak berjanji tidak akan membawa
perselisihan itu ke muka pengadilan sebelum diusahakan penyelesaiannya
secara damai.

Pasal 10
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap dua, yang
kedua-duanya mempunyai kekuatan yang sama.

Tasikmalaya, 31 Agustus 2016

Pihak Kesatu, Pihak Kedua,

Ttd. Ttd.

Ny. Iin Hendriyani Purnama Alam, S.E.

Saksi-saksi:
1. .........................................................................
2. .........................................................................
84

3. Bagian-bagian Surat
Bagian-bagian surat meliputi hal-hal berikut :
a. Kepala Surat
Kepala surat berfungsi sebagai identitas diri bagi suatu instansi, yang meliputi :
1) Nama instansi.
2) Lembaga atau logo instansi
3) Alamat.
4) Kode pos.
5) Nomor telepon.
6) Nomor faksimile atau e-mail
b. Tempat dan Tanggal Surat
Tempat dan tanggal surat merupakan keterangan yang menjelaskan lokasi dan
waktu ditulisnya surat. Apabila lokasi penulisan surat sudah dinyatakan dalam
kepala surat, maka tempat surat tidak perlu disebutkan lagi.
Contoh :
Medan, 1 Maret 2016
Denpasar, 21 April 2016
Nganjuk, 24 Oktober 2016
c. Nomor Surat
Nomor surat biasanya meliputi
1) Nomor urut penulisan surat,
2) Kode surat,
3) Angka tahun.
Nomor surat disesuaikan atau ditulis berdasarkan ketentuan yang berlaku di dalam
instansi yang bersangkutan.
Contoh :
Nomor : 111/OSIS.KS/III/2016
Nomor : 001/Pramk/XI/2016
d. Lampiran
Lampiran merupakan penjelas atau jumlah dokumen yang disertakan dalam surat
tersebut.
Contoh :
Lampiran : satu berkas/eks
Lampiran : tiga lembar
e. Hal
Hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan surat.
Contoh:
Hal : Undangan Rapat Karang Taruna
Hal : Permohonan Kegiatan Bulan Ramadhan
85

f. Alamat Surat
Ada dua macam alamat, yaitu alamat luar dan alamat dalam.
1) Alamat Luar
Alamat luar adalah alamat yang berada pada sampul surat.
Alamat luar harus lengkap dan jelas.
Contoh :
Yth. Kepala SMA Indah Nusa 2 Nganjuk
Jalan Dr. Setiabudhi 229 Nganjuk
Contoh:
Yth. Ibu Dina Aliamansyah
d.a. SMA Persaudaraan Kebangsaan
Jln. Ir. H. Juanda 21A Kediri
2) Alamat Dalam
Alamat dalam ditulis langsung pada kertas surat. Fungsinya sebagai pengontrol
bagi penerima surat, bahwa dirinyalah yang berhak menerima surat itu.
Penulisan alamat dalam surat tidak perlu didahului kata kepada.
Contoh:
Yth. Kepala SMA Indah Nusa 2 Nganjuk
Jalan Dr. Setiabudhi 229 Nganjuk
Contoh:
Yth. Ibu Dina Aliamansyah
d.a. SMA Persaudaraan Kebangsaan
Jalan Ir. H. Juanda 21A Kediri
g. Salam Pembuka
Salam pembuka lazim digunakan dalam surat pribadi. Penulisan alamat surat
dimulai dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda koma.
Contoh:
Dengan hormat,
Salam Pramuka,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
h. Isi Surat
Isi surat merupakan bagian terpenting dari keseluruhan bagian surat. Hal ini karena
bagian tersebut merupakan wadah dari segala persoalan yang hendak disampaikan
penulisnya.
Isi surat dinas terbagi atas tiga bagian.
1) Alinea Pembuka
Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar atau pendahuluan atas pokok
persoalan yang hendak disampaikan.
86

Contoh:
a) Dengan ini kami beritahukan bahwa ........
b) Dengan ini kami menyatakan bahwa ........
2) Alinea Isi
Alinea ini merupakan tempat menampung maksud-maksud pokok dari penulis
surat. Bagian isi bisa lebih dari satu alinea. Setiap alineanya menyatakan satu
maksud atau pesan-pesan pokok.
3) Alinea Penutup
Alinea penutup umumnya berisi ucapan terima kasih atau ungkapan
pengharapan.
Contoh:
a) Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b) Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dalam acara kami.
i. Salam Penutup
Salam penutup yang biasa digunakan adalah hormat saya, hormat kami, salam
kami, atau wassalam.
j. Nama Jelas Pengirim dan Tanda Tangan
Pengirim surat adalah pihak yang menulis atau yang menyampaikan surat.
Contoh:
Ketua OSIS,

Ttd.

Dina Apriliani

Contoh:
Kepala Sekolah,

Ttd.

Dra. Fitriani Alamsyah, M.Pd.


NIP. 1511288001
k. Tembusan
Penulisan bagian ini berfungsi untuk menjelaskan pihak atau instansi lain yang
mendapatkan surat tersebut.
Contoh:
Tembusan:
1. Kepala SMP Negeri 6 Nganjuk
2. Pembina SMP Negeri 6 Nganjuk
87

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu merangkum materi yang telah
dibacanya secara baik dan benar

BAB 7
RANGKUMAN

1. Pengertian
Rangkuman sering pula disebut ikhtisar, yakni penyajian singkat dari suatu
karangan. Namun, rangkuman lebih identik dengan ringkasan untuk karangan yang
lebih panjang, misalnya yang berbentuk buku. Ide-ide pokok yang tersebar dalam
banyak bab atau beberapa buku, disatukan ke dalam satu bentuk karangan yang ringkas.
Adapun ikhtisar merupakan ringkasan untuk karangan-karangan singkat, misalnya
untuk satu atau dua bab.
2. Manfaat Rangkuman
Rangkuman besar sekali manfaatnya, yakni sebagai sarana untuk membantu kita
dalam mengingat isi sebuah buku atau suatu uraian yang begitu panjang. Rangkuman
memuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca
rangkuman, kita seakan-akan memahami keseluruhan buku secara utuh.
3. Langkah-langkah
Langkah-langkah menyusun rangkuman adalah sebagai berikut :
a. Membaca naskah asli sekitar satu atau dua kali.
b. Mencatat gagasan utama
c. Menceritakan gagasan utama itu dengan menggunakan kata-kata sendiri.
4. Contoh Rangkuman
Contoh 1
Sebagai contoh perhatikan cuplikan berikut.
Lebih dari seratus ribu pemudik, Sabtu (22/11) memadati sejumlah
terminal bus antarkota antarprovinsi, stasiun kereta apa, dan Bandara
Internasional Soekarno Hatta. Mereka meninggalkan Kota Jakarta untuk mudik
ke kampung halaman atau mengisi liburan panjang Lebaran.
Di Stasiun KA Senen, sampai pukul 21.30, sekitar 22.00 penumpang telah
diberangkatkan dengan 19 KA. Adapun pada pukul 22.35, diberangkatkan kereta
tambahan KA Progo.
Sejak tiba di Stasiun Senen, semua KA itu langsung diserbu penumpang.
KA Kertajaya yang seharusnya berangkat pukul 16.55 terpaksa diberangkatkan
pukul 01.25 karena penumpangnya sudah penuh.
KA Kertajaya tak mampu mengangkut penumpang. Akibatnya, ratusan
calon penumpang tertahan di stasiun. Namun, pada pukul 20.45 mereka diangkut
dengan KA Tawang Jaya jurusan Surabaya, yang diteruskan ke Surabaya
(Kompas, 23/11/2013).
88

Teks di atas dapat dinyatakan kembali dalam susunan yang lebih ringkas, seperti
berikut.

Ribuan penduduk Jakarta pulang kampung. Mereka memadati terminal,


stasiun kereta api, dan bandara. Di Stasiun KA Senen, misalnya. Sekitar 22.000
penumpang telah diberangkatkan. Gerbong-gerbong kereta selalu penuh. Tidak
sedikit penumpang yang tertinggal. Namun, untunglah ada kereta bantuan
sehingga mereka pada akhirnya semuanya dapat terangkut.
Contoh 2
Bacalah teks di bawah ini!
Cahaya Tersebut Kukira Senter, Ternyata Bukan
Pengalaman I.B. Putra

Cerita yang akan kuceritakan ini, sebenarnya merupakan cerita yang sudah
”lumrah” bagi masyarakat Bali.
Penampakan berbagai hal-hal aneh, sebagai salah satu bagian dari aktivitas
”dunia malam”, sudah seringkali terjadi di Bali. Hal-hal aneh tersebut bisa
berwujud binatang jadi-jadian seperti kera, babi, anjing, bola api, dsb. yang tentu
saja apabila secara ilmiah tidak bisa diterima oleh alam pikiran biasa.
Cerita yang alami ini, terjadi pada tahun 1980-an. Saat itu aku, istri, dan
keluargaku dalam perjalanan pulang setelah menghadiri upacara nyiramang
(upacara memandikan jenazah sebagai rangkaian upacara ngaben) di rumah
salah seorang keluarga di daerah Karang Asem.
Setelah rangkaian upacara tersebut selesai dan mengingat malam semakin
larut, kami sekeluarga kemudian pamit untuk pulang. Saat itu kami sekeluarga
mengendarai sepeda motor. Rombongan yang terdiri dari lima sepeda motor
tersebut, kemudian berangkat dari tempat berlangsungnya upacara.
Dalam perjalanan, aku dan istriku tidak mempunyai perasaan apa-apa.
Pikiranku saat itu hanyalah satu, yakni cepat sampai di rumah untuk kemudian
bisa beristirahat. Selang beberapa lama, sekitar 10 kilometer dari tempat
berlangsungnya upacara tersebut, tiba-tiba saja aku melihat sebuah cahaya yang
mirip lampu senter.
Dari jarak yang tidak terlalu jauh, aku menyaksikan cahaya tersebut
tampak melewati/menyeberang melintasi jalan di depanku. Semakin didekati,
cahaya itu semakin jelas. Cahaya tersebut kemudian jatuh di sebuah got di
seberangnya untuk kemudian diam. Dari dalam got tersebut aku menyaksikan
cahaya tersebut berkelap-kelip secara terus-menerus.
Dengan spontan aku kemudian mengurangi laju motorku untuk mencari
tahu lebih jauh tentang cahaya tersebut. Sepeda motor lainnya yang berada di
belakangku juga ikut mengurangi laju kendaraan mereka. Sambil berjalan secara
perlahan, mereka kemudian bertanya-tanya tentang apa yang terjadi. Salah
seorang anggota keluarga kemudian menyarankan untuk tetap melanjutkan
perjalanan, mengingat lokasi tempat jatuhnya cahaya tersebut merupakan
kuburan yang cukup angker. Berdasarkan anjuran tersebut, akhirnya kami pun
langsung melanjutkan perjalanan tanpa menoleh-noleh ke belakang lagi
(Sumber: BaliAge.com).
89

Gagasan-gagasan utama cerita tersebut adalah sebagai berikut.


1. Cerita ini, sudah “lumrah” bagi masyarakat Bali.
2. Penampakan berbagai hal-hal aneh, sudah seringkali terjadi di Bali.
3. Cerita yang aku alami ini, terjadi dalam perjalanan pulang setelah menghadiri
upacara nyimarang.
4. Saat itu kami sekeluarga mengendarai sepeda motor
5. Selang beberapa lama, tiba-tiba saja aku melihat sebuah cahaya yangmirip lampu
senter.
6. Cahaya tersebut melewati/menyeberang melintasi jalan kemudian jatuh di got dan
berkelap-kelip secara terus-menerus.
7. Aku kemudian mencari tahu lebih jauh tentang cahaya tersebut.
8. Salah seorang anggota keluarga menyarankan untuk tetap melanjutkan perjalanan
dan akhirnya kami pun mengikuti anjuran tersebut.
Berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut, kita dapat menuliskan ringkasan
untuk cerita di atas seperti berikut.
Cerita ini, ”lumrah” bagi masyarakat Bali. Penampakan berbagai hal-hal
aneh, sudah seringkali terjadi di Bali. Cerita yang aku alami ini, terjadi dalam
perjalanan pulang setelah menghadiri upacara nyiramang. Saat itu kami
sekeluarga mengendarai sepeda motor. Selang beberapa lama, tiba-tiba saja aku
melihat sebuah cahaya yang mirip lampu senter. Cahaya tersebut melewati/
menyeberang melintasi jalan kemudian jatuh di got dan berkelap-kelip secara
terus-menerus. Aku kemudian mencari tahu lebih jauh tentang cahaya tersebut.
Salah seorang anggota keluarga menyarankan untuk tetap melanjutkan
perjalanan dan akhirnya kami pun mengikuti anjuran tersebut.

Contoh 3
Wartawan : Bagaimana kondisi anemia bagi kaum perempuan?
dr. Risa Anwar : Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama
anemia karena kekurangan zat besi. Darah memang sangat
penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat
besi itu dibagi dua, yaitu bagi si ibu dan janinnya. Bila si ibu
anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga
kematian ibu melahirkan. Padahal, kita ingat, di Indonesia,
angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi masih
cukup tinggi. Bahkan, bagi janin, zat besi juga dibutuhkan,
terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan.
Wartawan : Apakah bisa mengetahui anemia lewat gejalanya saja?
dr. Risa Anwar : Ya, bisa. Untuk mengetahui apakah dirinya anemia atau tidak,
bisa dilihat dari situ, yaitu 5L, letih, lelah, lemah, lesu, dan
lunglai. Sering pula terjadi rasa pusing dan mata berkunang-
kunang. Bila sudah demikian, maka bisa langsung meminum
asupan zat besi. Apalagi, untuk sediaan itu banyak dijual
bebas. Namun, untuk lebih pastinya, lebih baik periksa ke
dokter. Dilihat kadar Hemoglobinnya. Biasanya, bagi
perempuan, baru dibilang anemia kalau Hb kurang dari 12
mg, dan laki-laki kurang dari 15 mg. Bahkan, bila seseorang
diharuskan untuk dosis zat besi yang tinggi seperti lewat
suntikan, jelas rekomendasi dokter perlu sekali.
90

Wartawan : Bila sudah terkena anemia, bagaimana pengobatannya?


dr.Risa Anwar : Kalau memang sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan
alamiah seperti dari makanan, sudah tak praktis lagi. Ini
disebabkan, makanan berzat besi perlu dikonsumsi banyak
dalam jumlah yang banyak dan itu tak memungkinkan.
Makanya, asupan zat besi perlu ditambahkan sampai
anemianya terkoreksi. Biasanya, mereka merasa kembali
sehat ketika sehari-dua hari setelah mengonsumsi asupan zat
besi. Namun, itu menghilangkan gejalanya saja. Padahal,
penyakitnya masih ada sewaktu-waktu bisa muncul kembali.
Karena itu, agar anemianya terkoreksi, dibutuhkan zat besi
yang cukup sebagai cadangan di dalam tubuh. Cadangan zat
besi itu berguna untuk mengganti sel darah merah yang
hilang. Biasanya, asupan itu terus dikonsumsi selama satu-
tiga bulan sampai anemianya terkoreksi betul. (Republika,
11/11/2013).
Penggalan wawancara di atas dapat dicatat pokok-pokok pikirannya sebagai
berikut:
a. Perempuan paling rentan terhadap anemia.
b. Untuk mengetahui seseorang itu terkena anemia atau tidak, bisa dilihat dari
gejalanya.
c. Kalau sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan alamiah seperti dari makanan, sudah
tak praktis lagi.
d. Agar anemianya terkoreksi, dibutuhkan zat besi yang cukup sebagai cadangan di
dalam tubuh.

Perempuan mudah terkena anemia. Penyakit tersebut dapat dikenali dari


gejala-gejalanya. Untuk mengatasinya, tidak cukup dengan jenis-jenis asupan
seperti makanan. Tubuh kita memerlukan suplai zat besi yang cukup.
91

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menulis resensi buku secara baik
dan benar
BAB 8
RESENSI

1. Pengertian
Resensi adalah karangan yang berisi komentar ataupun bahasan terhadap kualitas,
kelebihan dan kelemahan dari suatu buku. Yang dikomentari bisa mengenai.
a. Kualitas,
b. penggunaan bahasa,
c. format dan struktur pengujian,
d. manfaat buku tersebut bagi pembaca.
Bila buku itu merupakan novel, maka objek penilaiannya itu adalah hal-hal yang
berkenaan dengan tema, seting, alur, penokohan, unsur-unsur ekstrinsik, ataupun unsur-
unsur lainnya.
2. Unsur-unsur Resensi Buku
Resensi buku haruslah mengemukakan unsur-unsur berikut.
a. Identitas buku, yang meliputi :
1) judul buku,
2) nama pengarang,
3) tahun terbit,
4) nama penerbit, dan
5) kota penerbit
b. pokok-pokok isi buku.
c. keunggulan isi buku
d. kekurangan isi buku
e. saran-saran yang mungkin ditambahkan pada isi buku.
Contoh 1 (nonfiksi)
Strategi Mengikis Ketidakadilan terhadap Perempuan
Oleh E. Kosasih, M.Pd.
Judul buku : Kesetaraan Gender dalam Bidang Pendidikan
Penulis : Dr. Ace Suryadi, M.Sc. dan Drs. Encep Idris
Penerbit : PT Genesindo (Epsilon Grup), Mei 2004
Tebal : 248 halaman
Catatan awal tahun 2004 Komnas Perempuan menunjukkan peningkatan serius
dalam jumlah kasus kekerasan berbasis gender yang menimpa perempuan. Pada tahun
2001 terdapat 3.169 kasus yang dilaporkan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK.
92

Pada tahun 2002 angka itu meningkat menjadi 5.163 kasus dan tahun 2003 ada 5.934
kasus. Dari jumlah tersebut, 54 persen terjadi di lingkungan komunitas, termasuk di
dalamnya di daerah konflik bersenjata, dan sisanya berlangsung di lingkungan korban.
Dari jumlah itu, pengaduan paling banyak menyangkut kasus-kasus tekanan terhadap
perempuan berkenaan dengan masalah ekonomi, psikis, fisik dan seksual (Pikiran
Rakyat, 19/7/2004).
Terjadinya kekerasan terhadap perempuan sudah berlangsung dari waktu ke waktu
diberbagai tempat. Marginalisasi gender (perempuan) tidak saja terjadi di tempat
pekerjaan, tetapi juga dalam rumah tangga, masyarakat, kultur, dan bahkan dalam
negara.
Menurut Mansour Fakih (dalam Yoce A. Darma, 2004) bahwa kekerasan gender
itu dapat berupa pemerkosaan, termasuk dalam perkawinan. Seorang suami seseorang
melakukan paksaan untuk mendapatkan pelayanan seksual tanpa kerelaan sang istri.
Suami atau ayah melakukan pemukulan atau serangan fisik, termasuk tindak kekerasan
dalam bentuk penyiksaan terhadap anak-anak.
Kekerasan tersebut dapat pula berbentuk penyiksaan pada organ alat kelamin
(genital mutilation), misalnya penyunatan pada anak perempuan. Hal ini seperti yang
biasa dilakukan di negara Oman. Di negara ini bayi perempuan disunat sampai dibuang
genital sensitive-nya.
Bias gender yan dialami perempuan tidak sebatas kekerasan, tetapi juga dalam
bentuk marginalisasi atau proses pemiskinan perempuan dalam ekonomi, subordinasi
dalam keputusan politik, dan ketimpangan dalam bidang pendidikan.
Kondisi tersebut yang tampaknya melatarbelakangi Suryadi dan Idris dalam
penyusunan buku ini. Keduanya kemudian membeberkan banyak fakta kesenjangan
gender di bidang pendidikan. Fakta-fakta itu menunjukkan angka partisipasi perempuan
hampir di semua jenjang dan program pendidikan masih tertinggal.
Gejala kesenjangan gender juga muncul pada perlakuan dalam proses
pembelajarannya itu sendiri yang kurang sensitif gender. Siswa laki-laki selalu
ditempatkan dalam posisi yang lebih menentukan, misalnya, dalam memimpin
organisasi siswa, ketua kelas, diskusi kelompok, ataupun dalam pemberian kesempatan
bertanya dan mengemukakan pendapat. Padahal siswa perempuan lebih bisa survive
dalam bersekolah ketimbang siswa laki-laki. Hal ini ditunjukkan oleh angka pertahan
(retention rate) yang lebih tinggi pada semua jenjang pendidikan. Angka putus sekolah
siswa perempuan selalu lebih kecil. Siswa perempuan juga lebih bisa menyelesaikan
sekolah daripada siswa laki-laki.
Menurut Suryadi & Idris, fakta-fakta tersebut berkaitan dengan banyak faktor,
terutama perilaku masyarakat yang lebih mementingkan pendidikan anak-anak laki-laki
ketimbang anak perempuan. Faktor budaya juga berpengaruh terutama pada pemilihan
93

jurusan oleh para peserta didik itu sendiri. Bila laki-laki lebih banyak memilih bidang
ilmu keras (hard sciences) yang menyiapkan mereka menjadi tenaga produksi utama,
maka perempuan lebih banyak memilih bidang-bidang ilmu perilaku, seperti
pendidikan, psikologi, dan kesejahteraan sosial.
Faktor lain yang juga besar pengaruhnya adalah mentalitas para pengelola dan
pelaksana pendidikan yang masih berwarna laki-laki. Kultur birokrasi masih
menempatkan perempuan dalam posisi yang kurang menguntungkan, khususnya dalam
pengambilan keputusan di bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya
proporsi perempuan yang berkedudukan sebagai pejabat struktural, baik itu di tingkat
strategis sampai pada tingkat operasional. Proporsi kepala sekolah perempuan misalnya,
secara konsisten jauh lebih kecil pada setiap jenjang pendidikan. Akibatnya, keputusan-
keputusan yang diambil kurang mendapat masukan dari perempuan; kebijakan yang
diambil cenderung kurang memperhatikan kesetaraan gender. Hal ini terbukti bahwa
kesenjangan gender dalam bidang pendidikan, masih terus terjadi.
Kesenjangan juga dipengaruhi oleh isi kurikulum dan buku-buku pelajaran yang
belum berlandaskan peran gender secara seimbang. Para penulis buku pelajaran yang
dominan laki-laki pada setiap mata pelajaran dan jenjang pendidikan, menyebabkan
proses pembelakaran menjadi bias laki-laki. Potensi siswa perempuan da lulusannya
pada akhirnya menjadi sulit berkembang. Hal tersebut juga menyebabkan masyarakat
perempuan tidak mempunyai mentalitas sebagai warga negara yang produktif.
Dalam salah satu babnya, Suryadi & Idris juga menyinggung rendahnya upah
pekerja perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini terutama terjadi di sektor
pertanian, pertambangan dan galian, industri pengolahan, listrik, gas & air bersih, dan
pada sektor perdagangan besar. Nasib kaum perempuan yang bertempat tinggal di
pedesaan jauh lebih parah lagi. Perbandingan rata-rata upah pekerja laki-laki dan
perempuan sebesar 60,46% dan 39,54%. Kesenjangan gender dalam sistem pengupahan
lebih mencolok bagi perempuan yang berpendidikan rendah, yaitu mencapai
perbandingan 65,68% untuk laki-laki dan 35,32% untuk perempuan. Dari fakta-fakta
yang dikemukakan buku tersebut, jelaskah bahwa semakin rendah tingkat pendidikan
semakin besar kesenjangan gender dalam pengupahan. Pasar kerja yang menggunakan
tenaga berpendidikan rendah sangat tidak menghargai hasil kerja kaum perempuan.
Keadaan yang juga sangat mencolok juga terjadi pada peran perempuan dalam
jabatan-jabatan struktural di semua lembaga pemerintahan, baik departemen maupun
nondepartemen. Selain peranannya masih kecil, untuk semua jabatan struktural tidak
ada yang didominasi perempuan. Jabatan stuktural yang dikelompokkan berdasarkan
eselon tidak ada yang didominasi perempuan. Tidak terkecuali peran perempuan
sebagai wakil rakyat, yang juga masih kecil dan bahkan kian menyusut. Bila pada
94

periode 1992-1997 masih terdapat 12% perempuan sebagai DPR, pada periode 1997-
1999 menurun menjadi 11,20%, kemudian pada periode 1999-2004 menurun lagi
menjadi 8,80%.
Menurut Suryadi & Idris kenyataan tersebut tidak lepas dari pengaruh budaya
tradisional masyarakat yang mengkonstruksikan peran perempuan sebagai pendamping
laki-laki. Budaya yang patriatisme itu membuat perempuan kurang peduli bahkan
kurang tanggap untuk mengembangkan potensi dirinya. Mereka cenderung nrimo.
Karena itulah, upaya sistematis dan berkelanjutan tentang kesetaraan gender
menjadi semakin mendesak. Perempuan sebagai mitra sejajar; harus mendapat
kesempatan yang sama untuk berkembang sehingga pada gilirannya mereka dapat
memberikan andil secara maksimal dalam segenap aspek kehidupan.
Program kesetaraan gender melalui pendidikan dipandang sangat efektif dalam
proses pembudidayaan dan pelembagaan watak masyarakat. Penelitian-penelitian
menunjukkan bahwa program kesetaraan gender melalui bidang pendidikan
memberikan dampak yang signifikan dalam pelurusan bias gender di masyarakat.
Secara keseluruhan buku ini menawarkan beberapa program kesetaraan cukup
strategis. Program-program tersebut meliputi program pemerataan kesempatan belajar,
kesetaraan gender dalam kurikulum dan proses pendidikan, serta penyeimbangan
gender menurut jurusan, program studi, dan bidang keahlian.
Adapun program aksinya yang dapat diterapkan, antara lain, penyelenggaraan
pelatihan dan penerangan umum melalui media massa dan media lainnya tentang
kesetaraan gender bagi pengelola pendidikan, pengumuman dan pengolahan data
pendidikan sebagai bahan evaluasi kesetaraan gender setiap waktu, pengembangan data
base untuk mengidentifikasi jurusan yang dominan gender, memperbaiki sistem
penerimaan kepala sekolah dan pengawas dalam mewujudkan proporsi dan
keseimbangan berdasarkan gender serta perlunya pertimbangan unsur gender dalam
pengangkatan pejabat struktural di lingkungan Depdiknas.
Program-program tersebut memang lebih banyak ditawarkan kepada pemerintah,
khususnya Depdiknas dan dinas pendidikan. Program-program tersebut bisa diandalkan
karena Ace Suryadi adalah Kepala Pusat Informatik untuk Pengelolaan Pendidikan dan
Kebudayaan pada Balitbang Dikbud. Adapun Ecep Idris juga staf di Pusat Informatika
Balitbang Depdikbud yang banyak terlibat dalam kegiatan studi kesenjangan gender.
Walaupun demikian, pembahasan kedua penulis tersebut masih bersifat makro.
Karena itu, diperlukan analisis lanjutan agar program-program kesetaraan gender yang
ditawarkan itu lebih aplikatif, sesuai dengan persoalan daerah dan kondisi masing-
masing lembaga.*
95

Contoh 2 (fiksi)
Hikayat Hang Tuah, antara Sejarah dan Mitos
Judul buku : Hikayat Hang Tuah
Penerbit : Balai Pistaka, Jakarta (Cetakan ke-3, 1956)
Tebal : 511 halaman
Nama Hang Tuah bisa dipastikan tak asing di telinga banyak orang. Sama halnya
dengan banyak tokoh yang dianggap berperan dalam sejarah bangsa ini, nama Hang
Tuah pun diabadikan pada ruas-ruas jalan di Jakarta dan di beberapa daerah lain lagi.
Bahkan, nama Hang Tuah juga diabadikan pada kapal perang pertama milik Indonesia.
Pemberian nama itu untuk mengenang kejayaan Hang Tuah yang selalu mencapai
kemenangan di laut. Namun, tidak seperti tokoh-tokoh bersejarah lainnya, tak banyak
yang tahu siapa Hang Tuah yang diabadikan namanya itu? Apa perannya dalam sejarah
negeri ini?
Memang, bisa dikatakan, keterangan tentang siapa dan apa kiprah Hang Tuah
tidak ditemukan dalam literatur-literatur sejarah. Beberapa waktu lalu pernah diangkat
kisah-kisah tokoh melayu, termasuk Hang Tuah ini, dalam berbagai versi seperti
sandiwara radio maupun tayangan sinema di televisi. Tetap saja, Hang Tuah hanya
dikenal sebatas tokoh terkenal dari daerah Melayu.
Tak banyak yang tahu kisah Hang Tuah yang dituliskan dalam sebuah buku
berjudul Hikajat Hang Tuah tercatat sebagai karya sastra melayu klasik yang paling
panjang. Salah satu versi Hikajat Hang Tuah adalah setebal 593 halaman. Buku
berisikan Hang Tuah ini dikenal sejak abad ke-18, dan sejak saat itu disebutkan sangat
menarik perhatian para peneliti barat. Hikajat Hang Tuah kemudian sangat terkenal,
terbit dalam berbagai versi, dan sekitar 20 buku tersimpan di berbagai perpustakaan di
dunia.
Pada buku Hikajat Hang Tuah terbitan Balai Pustaka, kisah iblis tokoh yang di
Malaysia dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional ini diuraikan dalam 24 bab
panjang. Pada pengantar disebutkan, buku tersebut disalin dari salah satu naskah tulis
tangan huruf Arab. Pada sampul bagian dalam tertulis: ”Inilai Hikajat Hang Tuah jang
amat setiawan kepada tuannja dan terlalu sangat berbuat kebadjikan kepada tuannja”.
Kisah dimulai dengan bab yang menguraikan asal muasal raja-raja di Malaka atau
Melayu. Dengan diantar oleh kata-kata: ”Sekali peristiwa......”, diceritakan tentang
seorang raja keindraan (kayangan-red) Sang Partala Dewa, yang akan mempunyai
seorang anak dan dia akan menjadi raja di Bukit Seguntang. Keturunan-keturunan sang
dewa inilah dengan segala kemuliaan yang dimiliki kemudian menjadi raja-raja di tanah
Melayu.
Hang Tuah diceritakan sebagai anak Hang Mahmud. Dikisahkan, setelah
mendengar kabar gembira tentang negeri Bintan sudah mempunyai seorang raja yang
96

tak lain adalah cucu dari Sang Partala Dewa, Hang Mahmud pun bergegas mengajak
istri dan anaknya pindah ke sana. Di Bintan, Hang Tuah muda bertemu dan bersahabat
dengan Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. Kelima pemuda itu
diceritakan selalu bersama-sama, seperti lima orang bersaudara.
Suatu hari, Hang Tuah mengusulkan pada keempat sahabatnya untuk pergi
berlayar dan merantau bersama-sama. Empat sahabatnya pun setuju, dan mereka
berangkat berlayar. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dan menundukkan tiga
perahu yang ternyata adalah musuh Bintan dan Siantan. Kawanan tersebut tak lain
adalah kaki tangan Patih Gajah Mada dari Majapahit yang ingin memperluas kekuasaan
dengan merompak di Tanah Palembang. Akhirnya, lima sekawan itu diangkat menjadi
abdi salah seorang pemimpin di negeri Bintan, yang dipanggil Bendahara Paduka Raja.
Dari sinilah kisah perjuangan Hang Tuah yang akhirnya justru mendapat gelar
laksamana dari Raja Majapahit dimulai.
Dalam buku, terutama melalui tokoh Hang Tuah dan Patih Gajah Mada,
dikisahkan adanya persaingan kejayaan antara Malaka dan Majapahit. Gajah Mada
tidak digambarkan sebagai tokoh yang mulia dan bijaksana. Ia digambarkan dalam
sosok yang begitu berkuasa dan ambisius. Beberapa kali ia menyusun rencana untuk
menghabisi Hang Tuah yang dianggap sebagai batu pengahalang rencananya untuk
menguasai Malaka. Berbicara soal musuh, dalam perjalanan tugas sebagai abdi yang
setia dan disegani, Hang Tuah pun di negerinya sendiri beberapa kali harus dibuang,
bahkan hendak dibunuh akibat fitnah. Fitnah itu sedemikian rupa sehingga salah
seorang sahabatnya, yaitu Hang Jebat pun berkhianat.
Hang Tuah memang membawa Malaka pada kejayaan. Tidak hanya ia berhasil
membendung serangan dari Majapahit. Ke mana ia diutus dan apapun tugas yang
diemban, selalu membuahkan hasil. Namun, dengan masuknya orang-orang Eropa,
terutama Belanda, akhirnya kejayaan Malaka dihancurleburkan. Pada bagian akhir
dikisahkan, Malaka jatuh ke tangan orang-orang dari Johor dan Belanda. Hang tuah
sendiri dikisahkan masih hidup dan tinggal di negeri Batak, menjadi wali agama dan
raja.
Demikian cuplikan kisah tokoh bernama Hang Tuah dari salah satu versi terbitan
Balai Pustaka. Tak ada yang tahu, siapa sesungguhnya pengarang Hikajat Hang Tuah.
Tahun persis kapan pertama kali kisah ini muncul pun hingga kini tak bisa dipastikan.
Tak ubahnya karya-karya sastra kuno umumnya, kisah Hang Tuah ini pun diduaga
pertama kali dikenal berupa cerita lisan. Kemudian, dalam bentuk naskah tertulis,
Hikajat Hang Tuah diduga pertama kali ditulis pada abad ke-16.
Menurut Prof Dr Sulastin Sutrisno (lihat Ketika Hang Tuah Menjadi Disertasi)
yang pernah mengangkat Hikajat Hang Tuah menjadi disertasi, siapa pengarang
sesungguhnya memang sulit dipastikan. Namun, yang jelas, karya tersebut mengundang
97

kekaguman sendiri. Sebagau sebuah kisah fiktif, Hikajat Hang Tuah sarat dengan
muatan sejarah. Nama-nama kerajaan dan tokoh memang lekat dengan apa yang
tercantum dalam catatan-catatan sejarah. Bahkan ada dugaaan, pengarang Hang Tuah
tidak hanya berpengetahuan luas karena sarat dengan muatan sejarah, namun juga
banyak menggunakan sumber sastra lain. Dugaan ini muncul karena pada beberapa
bagian, terdapat kemiripan dengan cerita-cerita klasik lain, seperti Kisah Panji, Hikajat
Sri Rama, dan sebagainya.
Salah seorang ahli sastra, Sir Richard Windstedt, menyebutkan, karya sasatra
klasik seperti Hikajat Hang Tuah ini identik dengan syair-syair bermuatan kisah
kepahlawanan yang banyak dihasilkan di Jawa pada abad ke-11. Karya-karya ini
dikatakan mengubah sejarah menjadi mitos, atau sebaliknya mengubah mitos menjadi
sejarah. Dalam Hikajat Hang Tuah, nuansa fiktif maupun mitos di antaranya terwakili
melalui ketiadaan keterangan waktu dalam setiap peristiwa, kehadiran negeri
kahyangan yang dipimpin Sang Pertala Dewa maupun perubahan wujud Hang Tuah
menjadi harimau dalam sebuah perkelahian (hal 164).
Tokoh Hang Tuah sendiri pun tak bisa dipastikan sebagai tokoh mitos atau
sejarah, meskipun dalam Sejarah Melayu (Malay Annals) disebutkan Hang Tuah mati
di abad ke-15. Kitab tersebut, Sejarah Melayu – disusun oleh Mansur Shah, salah
seorang penguasa di Malaka – yang mencantumkan riwayat Hang Tuah pun diragukan
oleh berbagai kalangan. Sir Richard Winstedt menyebutkan, Mansur Shah, dalam
Sejarah Melayu, mampu mengangkat legenda tentang seorang pejuang bernama Hang
Tuah yang tumbuh saat terjadi perang antara Jawa dan Tamil. Akan tetapi, seperti
dikatakan di atas, hampir tidak ada dibedakan yang mana sejarah dan yang mana mitos.
Namun, untuk tokoh seperti Hang Tuah, siapa lagi yang peduli bahwa itu mitos atau
sejarah selama dia menjadi ilham etika publik? (nova christina/Litbang Kompas).
Contoh 3
Sketsa Yogya dalam Sebuah Novel
Oleh: Binhad Nurrohmat
Judul Novel : Suatu Hari di Yogya
Pengarang : N Marewo
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, September 1998
Tebal : ix + 108 halaman
Banyak pengarang yang sadar atau tidak, memiliki hasrat yang kuat untuk
mengangkat kehidupan nyata (realitas faktual) ke dalam dunia novel. Ini sebuah
kelaziman, sebab hasrat melihat realitas dalam dunia yang lain memang merupakan
naluri manusia, dan pengarang yang baik tidak tabu mengangkat realitas faktual ke
dalam novelnya selama hal itu sekadar tumpuan dan bukanlah semata-mata fakta
98

harfiah belaka. Pengarang memiliki imajinasi. Dengan imajinasinya pengarang dapat


menciptakan fakta tersendiri. Dengan kata lain, setelah menjadi novel, fakta telah
mengalami perubahan atau metarmofosis melalui kekuatan imajinasi pengarangnya.
Demikian halnya dengan novel Suatu Hari di Yogya yang ditulis oleh N Marewo
ini. Penulis merasa cukup memiliki ingatan romantik dengan Kota Yogya, kampus-
kampus, kemiskinan, kehidupan jalanan, serta relung-relung kehidupan lainnya.
Kenyataan-kenyataan seperti itulah yang menjadi objek kisahan di dalam novelnya.
Tentu saja, realitas tersebut telah diolahnya sehingga dapat menjadi bahan untuk sebuah
karya novel yang baik. Kenyataan-kenyataan itu tidak ditampilkan secara apa adanya.
Sebuah sketsa pahit mengenai Kota Yogya dicoba diangkatnya dalam novel ini.
Sang novelis tampak sangat mengenal secara dekat dan akrab objek kisahan di dalam
novelnya. Dia sanggup menggambarkan sudut-sudut Yogya beserta romantika
kehidupan pinggiran para penghuninya.
Boleh dikatakan, modal paling potensial dan kuat yang dimiliki novelis ini bukan
sekadar talenta kepengarangannya, tetapi intensitas pengalaman dirinya dengan objek
novelnya itu. Sangat tampak, sang novelis dapat menggambarkan suasana dan sudut-
sudut kota Yogya beserta kebiasaan para penghuninya dengan sangat piawai. Novelis
ini mampu berkisah dari satu tempat ke tempat yang lain secara lancar dan gamblang
mengenai objek kisah di dalam novelnya. Ini sangat masuk akal dan mungkin karena
novelisnya sendiri pernah menjadi penghuni kota tersebut selama beberapa tahun dan
cukup hapal sudut-sudut yang paling bawah, mewah bahkan sampai yang paling
muram: nama-nama jalan, gang-gang, lokasi-lokasi pelacuran, warung-warung makan,
hotel, pasar dan lain-lain yan gidentik dengan kota tersebut.
Novel ini juga bisa disebut semacam kumpulan catatan harian atau kesan
mengenai kota Yogya oleh seseorang yang pernah hidup di Kota Yogya. Bagi pembaca
novel ini yang belum mengenal dengan baik Kota Yogya, akan potensial mengalami
kesulitan untuk menikmati dan memasuki dunia yang digambarkan dalam novel ini.
Sebaliknya, bagi pembaca yang telah mengenal dengan baik Kota Yogya, akan dengan
sangat mudah menikmati dan memasuki dunia yang digambarkan dalam novel ini.
Secara garis besar novel ini melukiskan sketsa kehidupan pahit beberapa
mahasiswa perantauan yang menghuni kota Yogya dalam kisah sehari-semalam. Baik
mengenai dunia percintaan kegelisahan anak muda, maupun keterpecahan nilai-nilai di
dalam mengarungi kehidupan ini.
Uniknya, seting waktu pengisahan dalam novel ini searah jarum waktu. Bab I
Pagi, Bab II Siang, Bab III Sore dan Bab IV Malam, pengisahan dalam novel ini hanya
dalam tenggang waktu sehari semalaman. Setting demikian menuntut keterampilan
berkisah yang intens, selain kemampuan dan kedekatan serta keakraban novelis dengan
objek kisah di dalam novelnya.
99

Teknik alur kisah dalam novel ini tidak njlimet, tetapi sangat sederhana dan
mudah diikuti. Namun perlu dikatakan di sini dan ini patut disayangkan,dalam beberapa
dialog para tokohnya muncul kesan ”pemaksaan” berupa adanya dialog-dialog yang
panjang dan tampak seperti sekadar ingin ”berkhotbah”. Hal itu tentunya akan
cenderung menghilangkan kesan kewajaran sebuah dialog.

Contoh 4
Legenda Cinta Layla-Majnum
Judul Novel : Layla-Madjnoen (Tjeritera di Tanah Arab); Laila Majnun Karya
Nizami; Layla Majnun, Roman Cinta Paling Populer & Abadi
Penulis : Hamka (Hadji Abdul Malik Karim Amrullah)
Penerbit : Balai Poestaka, 1932; Ilman Books, 2002; Navila, 2002
Tebal : 74 halaman; 222 halaman; 200 halaman
Kalau ada kisah cinta abadi antara seorang perempuan dan laki-laki yang menjadi
legenda di dunia Timur, itulah legenda Layla dan Majnun. Kisah ini begitu melegenda
sehingga muncul banyak versi menyangkut lika-liku hubungan cinta Layla dan Majnun.
Ada anggapan bahwa kisah cinta Layla-Majnun ini hampir-hampir menyerupai
cerita Romeo and Juliet karya sastrawan Inggris, William Shakespeare, terutama dalam
hal tragedi yang menyelubungi hubungan cinta sepasang kekasih. Meski demikian,
cerita Romeo and Juliet adalah salah satu karya yang ditulis oleh tangan William
Shakespeare pada abad ke-16. Sementara itu Layla dan Majnun merupakan sebuah
cerita yang dikisahkan dari mulut ke mulut dan baru pada abad ke-12 dituliskan oleh
seorang penyair dari Azerbaijan, Nizami Ganjavi, dalam bentuk syair. Versi Nizami
inilah yang kemudian merupakan cerita yang paling populer.
Menurut Jean-Pierre Guinhut, seorang orientalis dan ahli mengenai kebudayaan
dan filsafat Timur yang juga pernah menjadi Duta Besar Perancis untuk Azerbaijan,
pengaruh cerita Layla-Majnun ini melampaui tradisi Timur. Jika melihat kembali ke
masa Abad Pertengahan, yaitu sekitar abad ke-11-13, banyak dari karya sastra Barat
saat itu memiliki jejak sastra oriental yang kemudian memengaruhi karya-karya sastra
seperti cerita kepahlawanan Jerman abad ke-13 berjudul Tristan und Isolde yang ditulis
oleh Gottfried von Strassburg atau dongeng Perancis, Aucassin et Nicolette.
Sampai saat ini, kisah Layla-Majnun merupakan cerita yang paling populer di
Timur Tengah maupun Asia Tengah, di antara bangsa-bangsa Arab, Turki, Persia,
Afgan, Tajiks, Kurdi, India, Pakistan, dan Azerbaijan. Kepopuleran kisah ini memberi
inspirasi banyak seniman, baik pelukis, pemusik, maupun pembuat film, menciptakan
beragam karya seni yang menggambarkan kisah-kisah Layla dan Majnun.
Di dalam buku terbitan Balai Postaka ini dikisahkan tentang Qais dan Layla yang
hidup di negeri Nedjd, salah satu wilayah di tanah Arab. Mereka adalah sepasang
100

remaja yang sejak kecil sering bermain bersama dan ketika menginjak remaja pergi
belajar di sekolah yang sama. Qais berwajah tampan, sementara Layla adalah gadis
rupawan yang menjadi dambaan setiap laki-laki. Keduanya saling jutuh cinta, namun
adat melarang mereka mengekspresikan gelora cinta secara terbuka. Maka, perasaan
keduanya hanya ditumpahkan dalam bentuk syair ketika mereka mempunyai
kesempatan bertatap muka secara diam-diam.
Suatu ketika Qais memutuskan untuk ikut bersama ayahnya, Al-Mulawwah,
berniaga ke negeri lain agar kelak ia memiliki bekal pengetahuan sendiri tentang
perniagaan. Untuk itu, pamitlah ia kepada Layla dan memberikan seuntai kalung
mutiara sebagai tanda kesetiaannya. Qais meminta Layla untuk melepaskan sebuah
mutiara dari untaiannya apabila waktu sudah menunjukkan bulan baru. Meskipun
sangat sedih, Layla merelakan kekasihnya pergi mencari pengalaman.
Sepeninggal Qais, Layla hanya bermenung diri dan menciptakan syair sebagai
pelambang rindu. Suatu hari, ayah Layla, Al-Mahdi, pulang ke rumah bersama seorang
tamu bernama Sa’d bin Munif, yang diajak menginap. Tamu itu seorang saudagar kaya
raya yang berasal dari Irak. Ketika berjumpa Layla, Sa’d bin Munif langsung jatuh cinta
dan melamar Layla kepada ayahnya. Tanpa sepengetahuan Layla, Al-Mahdi menerima
lamaran tersebut karena tergiur oleh mas kawin 1.000 dinar dan harta kekayaan Sa’d
bin Munif. Layla tak berdaya melawan perintah ayahnya karena adat memang
menyatakan bahwa laki-laki berkuasa atas perempuan.
Sementara itu, Qais yang telah memasuki bulan ke-9 ikut berniaga ke negeri-
negeri seperti Damsjik, Jerusalem, Hims, Halab, Anthakijah, Irak, Koefah, hingga
Basrah tidak dapat lagi menahan rindunya terhadap Layla. Wajahnya tampak muram
dan badannya semakin kurus. Ayah Qais melihat kesedihan anaknya dan menanyakan
ada apakah gerangan yang telah mengganggu pikirannya. Akhirnya Qais berterus terang
tentang kisah cintanya dengan Layla. Demi mendengar penuturan anaknya, Al-
Mulawwah Sa’d bin Munif memutuskan segera kembali ke kampung halamannya dan
berjanji akan melamar Layla untuk Qais.
Ketika sampai kampung halaman, Al-Mulawwah bergegas menemui ayah Layla
dan menawarkan 100 unta sebagai pengganti uang 1.000 dinar yang telah diberikan
Sa’d bin Munif. Akan tetapi, dengan sombongnya, ayah Layla menolak lamaran Al-
Mulawwah. Tak berapa lama kemudian, pesta perkawinan Layla dan Sa’d bin Munif
diselenggarakan secara besar-besaran. Maka, hancur luluhlah hati Qais. Tak ada satu
obat pun yang bisa menyembuhkan sakitnya ini, meskipun orangtuanya telah
mendatangkan banyak tabib ternama. Sejak itu Qais tidak mau berbicara kepada orang
lain, ia sibuk dengan dirinya sendiri dan sering kali terlihat berbicara sendiri. Karena
perilaku aneh inilah orang sekampungnya memanggil Qais dengan Majnun, yang
berarti kurang sempurna pikirannya.
101

Akan halnya Layla, meskipun kini telah menjadi istri Sa’d bin Munif, ia tetap
mencintai Qais. Menurut Layla, secara fisik ia boleh menjadi istri Sa’d bin Munif Sa’d
bin Munif, tetapi jiwanya tetap untuk Qais. Dalam ungkapannya, di dunia Qais dan
Layla bukanlah pasangan suami istri, tetapi di akhirat mereka menjadi pasangan abadi.
Karena tak kuat menanggung penderitaan cinta ini, Layla sakit dan selalu memanggil
nama Qais. Akhirnya Qais pun dipanggil untuk menemui Layla. Ketika mereka
bertemu, Layla memberi pesan terakhir bahwa mereka akan bertemu nanti di akhirat
sebagai sepasang kekasih. Demi melihat kekasihnya meninggal, putus asalah Qais. Tak
ada lagi keinginannya untuk hidup. Sehari-hari kerjanya hanya duduk di pusara Layla
hingga akhirnya Qais meninggal. Jasad Qais pun dibaringkan di samping pusara Layla.
Kira-kira 10 tahun kemudian, beberapa musafir menziarahi kubur mereka berdua.
Di atas pusara itu telah tumbuh dua rumpun bambu yang pucuknya saling berpelukan.
Maka, masyhurlah kisah ini sebagai kisah Layla-Majnun.
Tujuh puluh tahun setelah penerbitan buku ini oleh Balai Poestaka, pada tahun
2002 kisah ini dibukukan kembali oleh dua penerbit, Ilman Books dan Navila, masing-
masing dengan judul Layla Majnun dan Layla Majnun, Roman Cinta Paling Populer &
Abadi. Di dalam kedua buku itu disebutkan bahwa kisah yang ditulis merupakan
saduran karya Nizami dari buku berbahasa Arab dengan judul Qays bin Al Mulawah,
Majnun Layla dan versi bahasa Inggris berjudul Laili and Majnun: A Poem serta Layla
and Majnun By Nizami.
Meskipun ketiga buku tersebut sama mengungkap tragedi kisah cinta Layla dan
Majnun, tetapi terdapat beberapa perbedaan menyangkut detail cerita. Pertama, di
dalam buku terbitan Balai Poestaka disebutkan bahwa Qais adalah anak saudagar
bernama Al-Mulawwah, yang sering bepergian ke negeri-negeri lain untuk berniaga.
Sementara di dalam dua buku yang terbit tahun 2002 hanya disebutkan bahwa Qais
adalah anak semata wayang seorang saudagar bernama Syed Omri atau Sayid. Ayah
Qais dikabarkan telah lama menanti kehadiran anak semata wayangnya untuk
meneruskan garis keturunan keluarga.
Perbedaan kedua, di buku Balai Poestaka, suami Layla dikabarkan pergi dari
negeri Nedjd setelah kematian Layla. Sementara terbitan 2002, suami Layla, Ibnu
Salam, meninggal lebih dahulu dibandingkan dengan Layla. Beberapa perbedaan ini
disebabkan, pertama, banyaknya penyair ataupun sastrawan yang menuliskan kisah
Layla-Majnun. Kedua, lebih banyak lagi penulis yang menyadur kisah Layla-Majnun
berdasarkan syair yang ditulis para penyair atau sastrawan tadi.
Kepopuleran kisah Layla-Majnun ini membuat dua buku terbitan tahun 2002 itu
mengalami cetak ulang beberapa kali. Bahkan, buku terbitan Navila menjadi buku
paling laris dengan mencetak rekor memasuki cetakan ke-18 pada bulan Mei 2004.
sementara buku terbitan Ilman Books telah masuk periode cetakan ke-6 pada tahun
2004 ini.
102

Kemasyhuran kisah Layla-Majnun ini juga telah memberi inspirasi kepada


sutradara kondang Indonesia, almarhum Sjumandjaja, untuk membuat cerita bagi layar
lebar. Maka, tahun 1975, dibuatlah film berjudul Laila Majenun dengan bintang utama
Rini S Bono sebagai Laila dan Ahmad Albar sebagai Majenun. Film ini pun
mengantongi penghargaan untuk kategori Aktor Pembantu Terbaik bagi almarhum
Farouk Afero pada Festival Film Indonesia 1976. (Sumber: Harian Kompas, 23 Oktober
2003).
103

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menulis proposal kegiatan secara
baik dan benar
BAB 9
PROPOSAL KEGIATAN

1. Pengertian
Proposal merupakan suatu program kegiatan yang sifatnya sebagai usulan.
Proposal merupakan usulan tertulis untuk melakukan suatu kegiatan yang ditujukan
kepada pihak tertentu.
Proposal disebut pula dengan usul kegiatan. Proposal disusun apabila kita hendak
melakukan suatu kegiatan dan kegiatan itu perlu mendapat persetujuan (donator).
Dalam usulan tersebut perlu diterangkan segala rencana yang akan dilakukan dengan
jelas dan selengkap-lengkapnya.
2. Fungsi Proposal
Proposal ditujukan untuk didapatkannya persetujuan atau bantuan dari pihak lain,
Misalnya, sekolah akan mengadakan lomba menulis puisi dan berpidato. Untuk
kegiatan tersebut, panitia memerlukan dukungan dan bantuan sejumlah pihak. Oleh
karena itu, panitia harus membuat proposalnya.
3. Syarat-syaratProposal
Agar usulan kegiatan itu diterima donatur, proposal itu harus memenuhi
persyaratan berikut:
a. Memiliki struktur dan logika yang jelas. Hindarilah kata-kata seperti mungkin,
sebaiknya, ataupun kata-kata lainnya yang menunjukkan sikap ragu-ragu. Untuk itu,
gunakanlah kata-kata harus, akan, dan kata-kata lainnya yang bersifat meyakinkan.
b. Hasil kegiatan itu harus terukur. Gunakan angka-angka yang pasti dan bukan
perkiraan.
c. Rumuskanlah jenis kegiatan secara jelas, inovatif dan terperinci dan yang betul-
betul dapat dikuasai atau dikerjakan.
d. Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional, antara dana dan
kegiatan anda.Mengapa Anda meminta dari donatur tersebut,
e. Apakah misalnya karena mereka membantu kegiatan regional, tidak mengada-ada.
4. Sistematika Proposal
Sistematika ataupun unsur-unsur dalam proposal berbeda-beda. Hal tersebut
bergantung padajenis kegiatannya.
Berikut sistematika proposal untuk kegiatan penelitian ilmiah.
a. Latar belakang masalah
b. Tema
104

c. Tujuan Kegiatan
d. Ragam Acara / Rencana Kegiatan
e. Kepanitiaan
f. Rencana Anggaran
g. Penutup

Berikut contoh Proposal:

PROPOSAL PAMERAN REGIONAL FILATELI


BALI ECOPHILEX 2016
Gianyar, 6 – 8 Juni 2016

I. Latar Belakang
Kegiatan filateli merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mesti dilakukan
secara kontinu khususnya di Propinsi Bali. Filateli bermanfaat dalam menambah
pengetahuan dan wawasan tentang ilmu pengetahuan, sejarah, budaya maupun
lingkungan hidup. Filateli juga menambah wawasan dan memupuk persahabatan
antarbangsa dan budaya melalui kegiatan tukar-menukar koleksi atau korespondensi.
Oleh karena itu, untuk lebih memperkenalkan filateli di kalangan masyarakat
serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kegiatan filateli, maka
Perkumpulan Filatelis Indonesia menganggap penting untuk menyelenggarakan
Pameran Regional Filateli yang kemudian kami bertajuk Bali Ecophilex 2016.
II. Tema
Melalui kegiatan filateli kita tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup
dan pembangunan nasional.

III. Tujuan
1. Mempromosikan segala aspek filateli di Bali pada umumnya dan Kabupaten
Gianyar pada khususnya.
2. Memperluas dan mengembangkan ikatan persaudaraan dan kerja sama yang erat
antar filatelis se-Propinsi Bali.
3. Memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai perkembangan filateli dalam
seluruh aspeknya.
4. Membangkitkan minat filatelis untuk mengikuti kompetisi filateli.
5. Menunjukkan kepada masyarakat umum khususnya kaum generasi muda di
Gianyar, bahwa filateli merupakan sarana pendidikan, memperkaya khazanah
nilai budaya, bersifat historis, serta daya tariknya sebagai suatu kegemaran
universal yang menyenangkan dan bersifat aktif rekreatif.
105

IV. Ragam Acara


1. Pameran Regional Filateli
Pameran ini bertajuk Bali Ecophilex 2016. Acara ini merupakan pameran
yang dilombakan atau dikompetisikan dan diikuti oleh para filatelis remaja se-
Bali. Acara ini juga menampilkan koleksi filateli dari para filatelis senior seperti
Koleksi The Penny Black, Raja Willem, surat-surat tempo dulu, dan koleksi tema
lingkungan hidup (ecophila).
Tempat : Balai Budaya Kab. Gianyar
Tanggal : 6 – 8 Juni 2016
Pukul : 09.00 – 21.00
2. Rapat tahunan Daerah PFI
Acara ini merupakan agendatahunan PD PFI Bali yang diikuti oleh utusan
pengurus cabang dari semua kabupaten se-Bali serta instansi terkait seperti PT Pos
Indonesia dan Dinas Perhubungan.
Tempat : Balai Budaya Kab. Gianyar
Tanggal : 6 Juni 2016
Pukul : 14.00 – selesai
3. Pelatihan Filatelis Remaja se-Bali
Tempat : Balai Budaya Kab. Gianyar
Tanggal : Sabtu, 7 Juni 2016
Pukul : 09.00 – 16.00
Materi : Teori Filateli dan Praktik Penyusunan Koleksi
4. Lomba Mewarnai Prangko untuk Tingkat TK dan SD
Lomba ini diselenggarakan untuk memberikan sarana belajar dan bermain
bagi para siswa TK dan SD sehingga kegiatan filateli makin dikenal dan dihayati.
Tempat : Balai Budaya Kab. Gianyar
Tanggal : 7 – 8 Juni 2016
Pukul : 09.00 – 11.30
5. Lomba Menata Perangko untuk Tingkat SLTP dan SLTA
Diikuti oleh para siswa SLTP/SLTA se-Kota Gianyar
Tempat : Balai Budaya Kab. Gianyar
Tanggal : 7 Juni 2016
Pukul : 09.00 – 11.30
6. Penyuluhan Filateli
Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang manfaat filateli dalam arti yang seluas-luasnya.
Tempat : Balai Budaya Kab. Gianyar
Tanggal : 6 – 8 Juni 2016
Pukul : 09.00 – 11.00
106

7. Bursa dan Lelang Filateli


Acara ini menyediakan benda-benda filateli yang baru diterbitkan dan
koleksi-koleksi lama baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

V. Kepanitiaan
(Terlampir)

VI. Estimasi Dana Dan Rencana Anggaran belanja


(Terlampir)
VII. Penutup
Demikian proposal kegiatan ini dibuat sebagai usulan kegiatan Parfila Bali
Ecophilex 2016 untuk menjadi pertimbangan dalam penyelenggaraan kegiatan. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan partisipasi dan peran serta Bapak/Ibu/Sdr
dalam kegiatan ini.

Asar, 26 April 2016


Ketua Harian
PD-PFI Propinsi Bali,

G.N. Surya Hadinata, A.Par.

(Sumber: indonesianewsonline.com dengan beberapa penyesuaian)


107

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menulis laporan dan notula rapat
secara baik dan benar

BAB 10
LAPORAN DAN NOTULA RAPAT

1. Laporan
a. Pengertian
Laporan merupakan sajian fakta secara objektif mengenai suatu peristiwa.
Laporan kemudian diartikan sebagai suatu cara komunikasi untuk menyampaikan
hal-hal penting kepada seseorang atau suatu badan hukum sehubungan dengan tugas
yang dibebankan kepadanya.
b. Fungsi Laporan
Laporan merupakan media komunikasi ke atas dalam suatu organisasi.
Dengan adanya laporan itu, seorang pemimpin dapat memberikan umpan balik atas
kegiatan yang telah dilaksanakan. Pimpinan dapat mengevaluasi dan
menindaklanjuti kegiatan itu, baik itu dalam tataran perencanaan,
pengkoordinasasian, pengambilan keputusan, pengawasan, dan pengendalian.
Laporan juga berguna untuk kepentingan-kepentingan berikut:
1) mengatasi suatu masalah,
2) mengambil suatu keputusan yang lebih efektif,
3) mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah,
4) mengadakan pengawasan dan perbaikan, dan
5) menemukan teknik-teknik baru.
c. Syarat-syarat Laporan
Sebuah laporan akan dianggap baik atau buruk tergantung dari
keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya sesuai dengan hasil-hasil yang
diharapkan. Hasil yang diharapkan itu hanya mungkin dicapai apabila sifat laporan
itu baik. Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang benar dan jelas. Bahasa
yang baik dan jelas dapat menimbulkan pengertian yang tepat, bukan kesan atau
sugesti. Isinya pun harus disusun dengan sistematika yang logis. Fakta-fakta atau
bahan-bahan yang disajikan harus dapat menimbulkan kepercayaan, terutama bila
laporan itu dimaksudkan untuk bahan pengambilan suatu tindakan.
Di samping itu, sebuah laporan harus pula mengandung sifat-sifat berikut:
1) Laporan itu harus mengandung imaginasi. Pelapor dalam hal ini harus
mengetahui secara tepat tentang pihak yang menerima laporannya.
108

2) Laporan harus sempurna dan lengkap. Hal ini berarti dalam laporan itu tidak
boleh ada hal penting yang terabaikan. Laporan yang baik jugatidak boleh
memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka atau
pemihakan.
3) Laporan harus disajikan secara menarik. Suatu laporan dikatakan menarik bukan
karena penerima laporan memerlukan laporan itu, tetapi karena nilai lebih yang
tersaji dalam laporan itu, baik dalam hal bahasa yang jelas, isinya yang
berbobot, ataupun sistematikanya yang logis dan gampang dicerna.
d. Sistematika Laporan
Karangan ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur
kelengkapan akademis secara lengkap. Unsur-unsur karangan ilmiah bentuk formal,
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Judul
2) Tim Pembimbing
3) Kata Pengantar
4) Abstrak
5) Daftar Isi
6) Bab Pendahuluan
7) Bab Telaah Kepustakaan / Kerangka Teoritis
8) Bab Metode Penelitian
9) Bab Pembahasan Hasil Penelitian
10) Bab Simpulan dan Rekomendasi
11) DaftarPustaka
12) Lampiran-lampiran
13) Riwayat Hidup

2. Notula
Notula termasuk ke dalam jenis laporan. Hanya saja laporan tersebut khusus
ditujukan untuk kegiatan-kegiatan diskusi, yang salah satunya berupa rapat. Laporan
rapat disajikan dengan sistematika berikut.
a. Judul/tema diskusi
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
c. Peserta diskusi
d. Pembicara atau pemakalah
e. Moderator
f. Pokok-pokok acara
g. Keputusan-keputusan penting
h. Simpulan
i. Tindak lanjut
j. Lampiran-lampiran
109

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menulis karya ilmiah secara baik
dan benar
BAB 11
KARYA ILMIAH

A. Pengertian
Karya ilmiah adalah tulisan atau karangan yang disusun dengan metode ilmiah.
Adapun yang dimaksud dengan metode ilmiah itu sendiri adalah metode berpikir yang
menggunakan daya nalar dan berdasarkan bukti atau fakta-fakta.
Karya ilmiah adalah hasil pemikiran seorang ilmuwan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan
penengatahuan orang sebelumnya(Setiawan, 2010 : 51).
Dalam wacana yang lain dijelaskan bahwa karya ilmiah adalah hasil pemikiran
ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis,
benar dan bertanggung jawab, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Jadi,
karya ilmiah ditulis bukan sekedar untuk mempertangungjawabkan penggunaan sumber
daya penelitian (uang, bahan, dan alat), tetapi juga untuk mempertanggungjawabkan
penulisan karya ilmih tersebut secara teknis dan materi. Hal ini terjadi karena suatu
karya ilmiah dibaca dan dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak
terbatas sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(Akhadiah, 1991: 24).
Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti. Jadi, bukan sekedar
pertanggungjawaban peneliti dalam penggunaan sumber daya (uang, alat, bahan) yang
digunakan dalam penelitian. Untuk memenuhi standar ilmiah, sebuah karya harus
memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah kriteria metodologis, dalam hal ini
karya ilmiah harus disusun dengan menggunakan metodologi ilmiah.
Brotowidjojo (1985:8-9) mengemukakan bahwa “karya ilmiah adalah karya ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar”. Dengan demikian, penggunaan metodologi yang benar menjadi salah
satu unsur terpenting dalam penyusunan karya ilmiah (Bambang Dwiloka dan Rati
Riana, 2005: 1-6).
Dalam modul lain, disebutkan bahwa karya tulis ilmiah adalah serangkaian
kegiatan penulisan yang didasarkan pada pengkajian atau penelitian ilmiah yang ditulis
secara sistematis menggunakan bahasa prinsip-prinsip ilmiah. Atau ada juga yang
menyatakan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan
kriteria ilmiah. (Agus Haryanto, 2016)
Karya ilmiah memenuhi syarat-syarat keilmiahan pada suatu ilmu tertentu yang
dikuasai oleh penulisnya. Hasil penulisan ilmiah harus bersifat sistematis artinya
disusun dalam suatu urutan teratur, sehingga pembaca mudah memahami hasil
penulisan tersebut. Tulisan ilmiah juga harus disusun secara logis dan benar. Oleh
karena itu, untuk mencapai keilmiahan yang logis dan benar itu, seorang penulis karya
ilmiah harus memiliki landasan teori yang kuat. Landasan teori yang kuat akan
menyebabkan keilmiahan yang ditampilkan tidak menyimpang dari suatu disiplin ilmu
tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Akhadiah, 1988: 20).
110

Pertanggungjawaban ilmiah tidak hanya berkaitan dengan susunan (teknis)


penulisannya. Penyusunan karya ilmiah harus memenuhi kaidah, antara lain; (1)
penyebutan sumber tulisan yang jelas. Jika penyusun karya ilmiah mengutip pendapat
orang lain, maka sumber kutipan itu harus disebutkan dengan jelas dan lengkap, (2)
memenuhi kaidah penulisan kata, frasa, dan kalimat yang sesuai dengan bahasa yang
baik dan benar (Wardani, 2007: 20).

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah


Karya ilmiah menggunakan bahasa keilmuan, yaitu ragam bahasa yang
menggunakan istilah-istilah keilmuan yang khusus dan hanya dapat dipahami oleh
pakar pada bidang tertentu. Oleh karena itu penulis karya ilmiah hendaknya mengambil
topik permasalahan karya ilmiah nya sesuai bidang yang ditekuni agar hasil karya-karya
ilmiahnya dapat lebih terperinci dan mendalam.
Ciri-ciri bahasa keilmuan sebagai media karya ilmiah antara lain :
1. Reproduktif, artinya bahwa maksud yang ditulis oleh penulisnya diterima dengan
makna yang sama oleh pembaca.
2. Tidak ambigu, artinya tidak bermakna ganda akibat penulisnya kurang menguasai
materi atau kurang mampu menyusun kalimat dengan subjek dan predikat yang
jelas.
3. Tidak Emotif, artinya tidak melibatkan aspek perasaan penulis. Hal-hal yang
diungkapkan harus rasional, tanpa diberi tambahan pada subjektifitas penulisnya.
4. Penggunaan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf. Penulis harus
menggunakan bahasa mengikuti kaidah tatabahasa agar tulisannya tidak
mengandung salah tafsir bagi pembaca.
5. Penggunaan istilah keilmuan, artinya penulis karya ilmiah harus mempergunakan
istilah-istilah keilmuan bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap
ilmu yang tidak dikuasai oleh penulis pada bidang yang lain.
6. Bersifat dekoratif, artinya penulis dalam karya ilmiah harus menggunakan istilah
atau kata yang hanya memiliki satu makna.
7. Rasional, artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur
pemikiran yang lancer, dan kecermatan penulisan.
8. Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dalam setiap bab.
9. Bersifat straightforward atau langsung ke sasaran. Tulisan ilmiha hendaknya
tidak berbelit-belit, tetapi langsung ke penjelasan atau paparan yang hendak
disampaikan kepada pembaca.
10. Penggunaaan kalimat efektif, artinya kalimat itu padat berisi, tidak
berkepanjangan (bertele-tele), sehingga makna yang hendak disampaikan kepada
pembaca tepat mencapai sasaran(Rahayu, 207 : 50).
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan ciri-ciri karangan ilmiah sebagai
berikut :
a. Masalah diungkapkan dan dipecahkan secara ilmiah atau dengan metode-metode
keilmuan. Metode keilmuan tampak pada penggunaannya yang mengutamakan
kelogisan, fakta atau evidensi yang terpercaya, serta analisis yang objektif.
b. Pendapat-pendapat yang dikemukakan berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan
imajinasi, perasaan, atau pendapat yang bersifat subjektif.
111

c. Tulisan disusun secara sistematis dan logis, yang ditandai oleh hubungan antar
bagian-bagian tulisan itu yang membentuk suatu kesatuan (kohesif) dan kepaduan
(koheren).
d. Ragam bahasa yang digunakan bersifat lugas.
1) Menggunakan kalimat secara efektif
2) Menghindari kalimat yang bermakna ambigu (bermakna ganda)
3) Menghindari penggunaan kata konotatif.

C. Syarat-syarat Ilmiah
Sebuah karya ilmiah dikatakan sebagai tulisan ilmiah apabila memenuhi syarat-
syarat penulisan ilmiah sebagai berikut :
1. Komunikatif, artinya uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca.
2. Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotatif, sehingga tidak
menimbulkan penafsiran ganda bagi pembacanya.
3. Bernalar, artinya tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan
koherensi, dan mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif,
benar, dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi sedemikian
rupa sehingga tersusun secara padat berisi.
5. Berdasarkan landasan teoritis yang kuat, artinya suatu hasil karya ilmiah bukan
subjektifitas penulisnya, tetapi harus berlandaskan teori-teori tertentu yang dikuasai
secara mendalam oleh penulis.
6. Tulisan harus relevan dengan ilmu tertentu, artinya tulisan harus ditulis oleh
seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu.
7. Memiliki sumber penopang mutakhir, artinya tulisan ilmiah harus menggunakan
landasan teori berupa teori mutakhir (terbaru).
8. Bertanggung jawab, artinya sumber data, buku acuan dan kutipan harus
bertanggung jawab dengan menyebutkan sumber tulisan dalam karya ilmiahnya
(Suparno dan M Yunus, 2007: 20).

D. Kriteria Ilmiah
M. Nazir, (1988) menjelaskan bahwa karya ilmiah disusun dengan menggunakan
metode ilmiah, yaitu cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Adapun kriteria metode ilmiah
adalah :
1. Berdasarkan fakta (bukan kira-kira, khayalan, legenda)
2. Bebas dari prasangka (tidak subyektif)
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis (kausalitas & pemecahan masalah
berdasarkan analisis yang logis)
4. Menggunakan hipotesis (sebagai pemandu jalan pikiran menuju pencapaian tujuan)
5. Menggunakan ukuran obyektif (bukan berdasarkan perasaan)
6. Menggunakan teknik kuantifikasi (nominal, rangking, rating)
Metode ilmiah juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
 Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat
untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
112

 Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang


dibuat secara rasional berdasarkan buktibukti yang tersedia
 Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama
dengan kondisi yang sama pula.
 Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan
konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
 Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Nur Khoiri (2011) memaparkan bahwa suatu karya tulis disebut karya tulis ilmiah
jika; (1) mempermasalahkan pengetahuan ilmiah, (2) penulisannya dijiwai oleh metode
ilmiah, dan (3) memenuhi persyaratan tata cara penulisan keilmuan.
Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan ilmiah adalah bersifat
dan berada pada kawasan keilmuan. Ilmu bagian dari pengetahuan yang diperoleh
dengan menggunakan metode ilmiah. Adapun metode ilmiah adalah cara berpikir
sistematis, logis, rasional, objektif, berdasarkan fakta untuk menemukan, membuktikan,
dan mengembangkan pengetahuan tertentu.
Sebuah karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian, metode
ilmiah digunakan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu:
 Melakukan observasi, menetapkan masalah dan tujuan
 Menyusun hipotesis
 Menyusun rencana penelitian
 Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
 Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
 Menganalisis dan menginterpretasikan data
 Merumuskan kesimpulan (teori) dan saran (Nur Khoiri, 2011).

E. Tahap Penyusunan Karya Ilmiah


Berikut ini akan dijelaskan tentang tahapan penyusunan karya ilmiah menurut
Zaenal Arifin (2003) sebagaimana dikutip oleh Bambang Dwiloka dan Rati Riana
(2005:9-24). Pada dasarnya, dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap, yaitu :
1. Persiapan
a. Pemilihan Topik/Masalah
Topik/Masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam memilih topik/masalah, Arifin
(2003:8) memberikan beberapa pertimbangan :
 Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita
maupun di sekitar pengetahuan kita. Hindarilah topik yang jauh dari kita
karena hal itu akan menyulitkan kita ketika menggarapnya.
 Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.
 Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas.
Hindari pokok masalah yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi
yang beraneka ragam.
 Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. Hindari topik yang
bersifat subyektif, seperti kesenangan atau angan-angan kita.
 Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun
serba sedikit. Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru bagi kita.
113

 Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan
yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis.
Sember kepustakaan dapat berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur,
surat keputusan, situs web, atau undang-undang.
b. Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, kita
tinggal menguji sekali lagi; apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan
terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang. Jika sudah dilakukan
pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan karena
pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh dalam pembatasan topik sama
saja dengan langkah-langkah dalam penentuan judul. Perbedaannya adalah
pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah, sedangkan
penentuan judul dapat dilakukan sebelum atau sesudah penulisan karya ilmiah.
Jika sudah ada topik yang terbatas, karya ilmiah sudah dapat mulai digarap
walaupun judul belum ada.
Selain dengan pembatasan topik, penentuan judul karya ilmiah dapat pula
ditempuh dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa,
bagaimana, di mana dan kapan. Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus
dijawab pada penentuan judul. Dalam sebuah judul, adakalanya dibatasi dengan
memberi sub judul. Sub judul selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi
sebagai penjelas atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti itu, antara judul
utama dan sub judul harus dibubuhan tanda baca titik dua (:)
c. Pembuatan Kerangka Karya (outline)
Pada prinsipnya, penyusunan kerangka karangan karya adalah proses
penggolongan dan penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis
dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Penyusun karya ilmiah dapat
membuat ragaan buram, yakni ragaan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan
sebagai pecahan dari topik yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragaan
kerja, yaitu ragaan yang sudah merupakan perluasan atau penjabaran dari ragaan
buram. Tentu saja, jenis kedua memudahkan penyusunan untu mengembangkan
karya (Moeliono, 1998:1; Arifin, 2003:15).
Penulis karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul subbab
sebelum menentukan kerangka karya. Judul bab dan judul subbab itu merupakan
pecahan masalah dari judul karya ilmiah yang ditentukan. Jika ragaan telah
selesai dibuat, langkah berikutnya adalah pembuatan rencana daftar isi karya
ilmiah. Kita perlu membuat rencana daftar isi yang lengkap, pada bagian awal
dilengkapi dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar table (jika ada), daftar gambar
(jika ada), daftar lampiran (jika ada). Bab Pedahuluan/Bab I terdiri atas latar
belakang masalah, identifikasi masalah, cakupan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Kemudian dalam bagian terakhir daftar isi
dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran (jika
ada).
Pada dasarnya, penulis karya ilmiah mempunyai hak prerogatif untuk menyusun
daftar isinya sendiri. Akan tetapi, paling sedikit sebuah karya ilmiah berisi tiga
bab, yaitu pendahuluan, isi atau analisis, dan penutup. Jika isi atau analisis itu
agak luas, kita dapat memecah isu itu menjadi dua atau lebih bab sehingga kaya
ilmiah menjadi empat bab atau lebih.
114

2. Pengumpulan Data
Dalam diskursus ilmu penelitian, data dapat dikumpulkan melalui pengamatan
(observasi), wawancara atau eksperimen (percobaan). Adapun langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam pengumpulan data adalah :
a. Pencarian informasi/keterangan dari bahan bacaan, seperti buku, surat kabar dan
majalah yang relevan dengan topik tulisan.
b. Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan
ditulis.
c. Pengamatan langsung ke obyek yang akan diteliti.
d. Percobaan dan pengujian di lapangan atau di laboratorium
3. Pengorganisasian dan Pengonsepan
Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data
tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk.
Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun
harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang
ditentukan. Misalnya, jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis
dengan teknik statistic. Selanjutnya, penyusun dapat mulai mengonsep karya ilmiah
itu dengan urutan dalam ragaan yang ditetapkan.
4. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya. Tentu
ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah
penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat
menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakup
pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa
yang digunakan.
e. Penyajian/Pengetikan.
Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian
dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam karya
ilmiah. Misalnya penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar,
unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur
dalam daftar pustaka.

F. Manfaat Karya Ilmiah


Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis,
sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis
tersebut pada ilmu pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya
ilmiah harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan
dan tata bahasanya.
Dalam penulisan karya ilmiah yang harus diperhatikan ialah dalam pemilihan
kata, penggunaan tanda baca, dan harus mengikuti EYD.
Adapun manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
115

5. Memperoleh kepuasan intelektual.


6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Jadi dapat disimpulkan peranan dan fungsi bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah
sangatlah penting. Karena hasil baik dari penulisan ilmiah tidak lepas dari segi
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

G. Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah


Karya tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan
bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus
memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan bahasa informal atau pergaulan.
Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa
yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini
mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambigiutas makna
karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. 
Bahasa baku dalam karya tulis ilmiah merupakan ragam bahasa orang yang
berpendidikan, yaitu bahasa dunia pendidikan. Menurut Parera (1993 : 35) bahasa baku
memiliki tiga; sifat pertama, antara lain adanya kemantapan dinamis, ini diwujudkan
melalui kaidah aturan kebahasaan yang bersifat tetap. Namun, kemantapan bahasa baku
juga bersifat dinamis artinya bahasa baku masih memungkinkan adanya perubahan
yang bersistem dan teratur di bidang kosa kata dan peristilahan serta mengizinkan
perkembangan berjenis ragam yang diperlukan dalam kehidupan modern. Sifat kedua
yang menandai bahasa baku adalah sifat kecendikiaannya. Kecendikiaan bahasa
berwujud melalui penyusunan kalimat, pargraf, dan kesatuan bahasa yang lebih besar
yang menunjukkan penalaran dan pemikiran yang logis, teratur dan masuk akal. Proses
kecendikiaan bahasa itu penting karena pengenalan ilmu dan teknologi modern, yang
kini umumnya masih bersumber dari bahasa asing, harus dapat dilangsungkan lewat
buku bahasa Indonesia. Sifat ketiga, yang menandai bahasa baku adalah sifat
penyeragaman kaidah. Ada kaidah-kaidah bahasa yang bersifat tetap, berlaku resmi
untuk semua kepentingan resmi, dan dipahami secara sama oleh pengguna bahasa baku.
Dengan demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya tidak
mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik.
Tujuannya agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada
dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya
menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau
analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan
struktur bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau
pengertian yang memang berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan
karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna
bagi penerimanya.
Penulisan ilmiah merupakan sebuah karangan yang bersifat fakta atau real yang
ditulis dengan menggunakan penulisan yang baik dan benar serta ditulis menurut
metode yang ada.
116

H. Jenis-jenis Karangan Ilmiah


Karangan ilmiah tidak selalu identik dengan karangan hasil penelitian. Karangan
hasil penelitian merupakan salah satu jenis dari karangan ilmiah. Apabila kita merujuk
pada pengertian dan ciri-ciri di atas, akan banyak sekali jenis karangan tulis atau
karangan yang dapat dimasukkan ke dalam karangan ilmiah. Namun demikian, secara
umum karangan ilmiah terbagi ke dalam jenis-jenis berikut.
1. Laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi dari penulis untuk menyampaikan hal-
hal penting kepada seseorang atau suatu badan hukum sehubungan dengan tugas
yang dibebankan kepadanya. Menurut isinya, sebuah laporan dapat berupa laporan
buku, laporan wawancara, laporan diskusi, laporan perjalanan, laporan pengamatan,
laporan peristiwa, dan laporan penelitian.
2. Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan
pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan. Makalah
biasanya disusun untuk pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti simposium, seminar,
atau karakarya. Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu
mataperkuliahan/pelajaran, yang penyusunannya bisa berupa hasil kajian terhadap
buku, permasalahan dalam suatu perkuliahan, ataupun hasil kajian lapangan. Selain
itu, dikenal pula istilah kertas kerja, yakni jenis makalah yang disusun oleh seorang
pejabat yang dibawakannya dalam suatu pertemuan.
Dalam surat kabar atau majalah sering pula dijumpai karangan yang berjenis
dengan makalah. Makalah yang dimuat dalam media massa disebut dengan artikel,
yakni karangan faktual yang membahas suatu persoalan, misalnya seni, budaya, dan
pariwisata yang dimuat di surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya dengan
tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, atau
menghibur.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu; makalah deduktif, makalah induktif dan makalah
campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan
pada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah
induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari
lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran adalah
makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis digabungkan dengan
data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya,
jenis makalah pertama merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan
(Bambang Dwiloka dan Rati Riana, 2005: 97-98).
3. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang disusun oleh mahasiswa S-1 untuk
menyelesaikan pendidikannya. Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik
mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan
pemecahan masalah yang sesuai dengan bidang studinya. Skripsi berisikan hasil
penelitian. Hasil penelitian itu diolah, dianalisis, dan disimpulkan sesuai dengan
tujuan penulisan.
117

4. Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah yang ditulis mahasiswa S-2 untuk memperoleh
gelar master atau magister. Tesis memiliki taraf keilmiahan yang lebih tinggi
ketimbang skripsi. Tesis ditulis secara lebih teliti dan mendalam, baik itu dari segi
permasalahannya, kajian teoritik, maupun pembahasannya. Pernyataan, pendapat,
atau teori yang dikemukakan harus didukung argumen yang kuat.
5. Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa S-3 untuk
memperoleh gelar doktor. Doktor adalah gelar akademis tertinggi yang diberikan
oleh suatu perguruan tinggi.Oleh karena itu, disertasi memiliki tingkat keilmiahan
yang lebih berbobot ketimbang skripsi atau tesis. Dalam disertasi, permasalahan
yang dikaji lebih kompleks, lebih mendalam, lebih problematik, dan lebih
komprehensif.

I. Sistematika Penulisan
Karangan ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Secara umum,
bentuk penyajian karangan ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis.
1. Bentuk Populer
Karangan ilmiah bentuk ini bentuknya manasuka. Karangan ilmiah bentuk ini
bisa diungkapkan dalam bentuk surat atau esey. Ragam bahasanya bersifat santai
(populer). Karangan ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti
koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab,
menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh orang kebanyakan, karena
gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya
sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi
(rekaan).
2. Bentuk Semiformal
Secara garis besar karangan ilmiah bentuk ini terdiri dari:
1) halaman judul,
2) kata pengantar,
3) daftar isi,
4) pendahuluan,
5) pembahasan,
6) simpulan, dan
7) daftar pustaka.
Bentuk karangan ilmiah semacam ini umumnya digunakan dalam berbagai
jenis laporan dan makalah.
3. Bentuk Formal
Karangan ilmiah bentuk formal disusun degan memenuhi unsur-unsur
kelengkapan akademis secara lengkap. Unsur-unsur karang ilmiah bentuk formal,
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Judul
2) Tim Pembimbing
3) Kata Pengantar
118

4) Abstrak
5) Daftar Isi
6) Bab Pendahuluan
7) Bab Telaah Kepustakaan / Kerangka Teoritis
8) Bab Metode Penelitian
9) Bab Pembahasan Hasil Penelitian
10) Bab Simpulan dan Rekomendasi
11) Daftar Pustaka
12) Lampiran-Lampiran
13) Riwayat Hidup
Ada yang menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya
tulis ilmiah berupa penelitian yaitu :
a. Bermakna isinya
b. Jelas uraiannya
c. Berkesatuan yang bulat
d. Singkat dan padat
e. Memenuhi kaidah kebahasaan
f. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
g. Komunikasi secara ilmiah

J. Teknik Penulisan
Beberapa hal yang perlu dipahami tentang teknik penulisan adalah sebagai
berikut :
 Penulisan karya ilmiah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
 Informasi disajikan dengan bahasa yang lugas, sederhana, tepat dan langsung pada
persoalan yang dibicarakan.
 Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring
(italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out),
gugur gunung (gugur gunung).
 Untuk menghindari subyektivitas, penulisan karya ilmiah tidak diperbolehkan
menggunakan kata saya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar;

K. Bentuk dan Format Penulisan


Berdasarkan pengalaman penulis, setiap literatur memberikan ketentuan yang
berdeda-beda tentang bentuk dan format penulisan karya ilmiah, tergantung pada siapa
atau instansi apa yang menerbitkan ketentuan tersebut. Namun, secara umum bentuk
dan format penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :
 Naskah diketik dengan jenis huruf standard (Times New Roman) dengan
ukuran/font 12 dan line spacing 2.
 Kertas yang dipergunakan untuk penulisan karya ilmiah adalah Kuarto (Letter) berat
70 – 80 gsm.
 Batas margin kiri dan atas 4 cm, kanan dan bawah 3 cm.
 Setiap satu lembar kertas kuarto hanya digunakan satu halaman saja (tidak bolak
balik) diketik dengan spasi ganda.
119

 Alinea baru dimulai pada ketukan ketujuh dari margin kiri.


 Judul karya ilmiah ditulis dengan huruf kapital (besar) di tengah, ukuran huruf
dengan memperhatikan estetika penulisan.
 Judul bab ditulis dengan huruf kapital (besar) di tengah, sub judul bab ditulis dari
tepi kiri, awal kata menggunakan huruf kapital, demikian juga anak subjudul atau
subanak judul disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan estetika penulisan.
 Penomoran halaman dimulai dari Bab I sampai akhir halaman menggunakan angka
arab (1, 2, 3, 5, 6 dst.) diletakkan di sebelah kanan atas, kecuali nomor halaman bab
baru yang diletakkan di tengah bagian bawah, subjudul ditulis dari tepi kiri, awal
kata menggunakan huruf kapital kecuali kata penghubung/sambung, demikian juga
anak subjudul atau sub anak judul disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan
estetikapenulisan, sedangkan pada halaman judul sampai halaman daftar isi
menggunakan huruf Romawi kecil (seperti i, ii, iii, iv, v, dst.) yang diletakkan di
tengah bagian bawah.
 Penomoran tabel atau gambar diberi nomor urut dengan angka arab (Tabel 1., Tabel
2.,dst.).
 Nomor kutipan atau catatan kaki pada masing-masing bab ditulis berturut-turut
sampai akhir bab dan dimulai kembali dengan nomor satu pada bab berikutnya.
 Abstrak diketik 1 spasi maksimal 2 halaman, ditulis dalam Bahasa Indonesia.

L. Teknik Notasi Ilmiah


1. Kutipan
Kutipan terdiri dari dua macam, yaitu :
a. Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama dengan bentuk asli yang dikutip
baik dalam susunan kata maupun tanda bacanya. Kutipan langsung tidak
dibenarkan lebih dari satu halaman. Kutipan langsung dipergunakan hanya untuk
hal-hal yang penting saja seperti definisi atau pendapat seseorang yang khas.
Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris, diketik biasa dalam teks
skripsi dengan diawali dan diakhiri oleh tanda petik (“) dan diberi nomor kutipan
yaitu dengan pola catatan kaki (footnote). Ini dimaksudkan jika diperlukan notasi
dapat lebih leluasa dan memudahkan pembaca. Kutipan yang lebih dari empat
baris, diketik dengan masuk (menjorok) tujuh ketukan dan tidak dibubuhkan
tanda petik, serta ditulis dengan jarak 1 spasi.
b. Kutipan tak langsung (parafrase) adalah kutipan yang hanya mengambil isinya
saja, seperti saduran, atau ringkasan. Dalam kutipan semacam ini, penulis tidak
perlu memberi tanda petik, ditulis seperti teks biasa dengan menyebut sumber
pengambilannya.
Sumber kutipan merujuk pada ilmuwan yang ahli dalam bidangnya. Kutipan
dalam karya ilmiah di antaranya harus mencakup minimal satu sumber/buku yang
berbahasa asing yang terkait dengan pokok bahasan, tidak termasuk kamus. Kutipan
dapat bersumber dari internet atau CD dengan mencantumkan situs dan
menunjukkan print-outnya.
120

M. Catatan Kaki dan DaftarPustaka


1. Catatan Kaki
Catatan kaki (footnote) dibuat untuk menunjukkan sumber suatu kutipan,
pendapat, fakta atau ikhtisar. Catatan kaki ditandai dengan angka arab (1, 2, 3, dst).
Catatan kaki diletakkan di bagian bawah halaman yang sama dengan bagian kalimat
yang ditandai itu, tidak boleh menempatkannya pada halaman yang terpisah.
Contoh:
1.
David Nurian. 1991. Language Teaching Methodology: A Text-book for
Teachers. New York: Prentice Hall, hal. 233.
2.
Richard Rodger. 1999. The Nature of Language, terj. Oleh Ronald Wardough.
New Jersey: Pergamon Ltd., hal. 5.
3.
Keith Davis dan John W. Newstorm. 1985. Human Behavior at Work:
Organizational Behavior, Seventh edition, terj. oleh Agus Darma. Jakarta:
Erlangga, hal. 31, 32.
4.
Julia S. Falk. 1998. Thinking and Speaking in Nature, il. oleh Ahmeed Hassan.
Cambridge: Cambridge Press, hal. 49.
5.
Joshua Jackson. 2000. Man in Uttering Ideas, Second edition. New York:
Prentice Hall, hal. 121.
Apabila suatu buku dikutip berkali-kali, maka penulisan catatan kaki yang
kedua dan seterusnya dapat menggunakan singkatan. Ketentuannya adalah sebagai
berikut:
8) ibid.
Ibid. adalah kependekan dari ibidiem yang mengandung arti ‘pada tempat yang
sama’ atau ‘pada pekerjaan yang sama’. Ibid. dipakai apabila suatu kutipan
diambil dari sumber atau buku yang sama dengan sumber atau buku yang
disebutkan sebelumnya secara berturut-turut dengan halaman yang berbeda.
Setelah kata ibid, sumber itu cukup ditulis nomor halamannya saja.
Contoh:
4.
A Chaedar Alwasilah. 1998. Bunga Rampai Pengajaran Bahasa. IKIP
Bandung Press, hal 3.
5.
Ibid., hal.7
9) op. cit.
Op. cit. adalah kependekan dari opere citato. Artinya, ‘pada karangan yang telah
dikutip’. Op. cit. dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang telah
disebutkan sebelumnya, namun sumber itu telah diselingi oleh sumber lain
dalam halaman yang berbeda.
Contoh:
1.
Daniel Gile. 1990. Basic Concepts and Models for Interpreter and
Translator Training. Philadelphia: John Benjamin Publishing Company, hal.
47.
2.
Nancy Frisberg. Interpreting: An Introduction, revised edition. Maryland:
RID Publication, hal. 13.
3.
Daniel Gile. op .cit., hal. 56.
121

10) loc. cit.


Loc. Cit. adalah kependekan dari loco citato. Artinya, pada tempat/halaman
yang telah dikutip. Loc. Cit. Dipakai apabila suatu kutipan yang diambil dari
sebuah sumber yang sama tetapi telah diselingin oleh sumber kutipan lain dalam
halaman yang sama.
1
Ronal Wardhaugh. 1997. Introduction to Linguistics. New York: McGraw-
Hill Book, hal. 198.
2
Victoria Fromkin. 1978. An Introduction to Language. Los Angeles:
Rinehart and Winston Publication, hal. 57.
3
Ronal, Wardhaugh. Op. cit., hal. 198.
4
Victoria Fromkin. Loc. cit.
5
Ronal, Wardhaugh. Loc. cit.
2. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah daftar bacaan yang disarankan untuk dibaca dan tidak
diacu dalam tulisan, baik dalam tesis/disertasi/laporan, tetapi sekedar untuk
memperluas wawasan bagi mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut. Pada
bagian akhir sebuah tulisan ilmiah sudah dibakukan tersajinya daftar acuan yang
dipakai dalam menyusun naskah karangan.
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau
bahan lainnya yang dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-
bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar acuan,
sedangkan semua sumber yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung
dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Akhadiah (1991:87) menjelaskan bahwa pada umumnya, unsur yang ditulis
dalam daftar acuan secara berturut-turut meliputi:
a. Nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah,
tanpa gelar akademik.
b. Tahun penerbitan.
c. Judul, termasuk anak judul (subjudul).
d. Kota tempat penerbitan.
f. Nama penerbit, halaman (volume dan nomor halaman untuk jurnal).
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung jenis sumber pustakanya :
1. Acuan dari buku
Buku yang berisi satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih dari satu orang.
Penulisan acuan disusun sebagai berikut: Nama penulis ditulis di depan diikuti
dengan tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring, dengan huruf besar pada
awal setiap kata, kecuali kata hubung. Edisi atau jilid/cetakan dalam kurung (jika
ada). Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Faizal, S. 1992. Format-Format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi.
Jakarta: Rajawali Press.
Beberapa buku dengan penulis yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang
sama. Nama penulis ditulis di depan, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang
a, b, c, dan seterusnya, yang urutannya ditentukan secara kronologis atau
berdarsarkan abjad judul buku-bukunya.
122

Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging
Issues. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the
States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
2. Buku yang berisi kumpulan artikel (Ada editornya)
Penulisan acuan sama dengan penulisan acuan dari buku ditambah dengan tulisan
(Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama
penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching
English As A Second Language. New York: Praeger.
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
3. Acuan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun penerbitan dan judul artikel yang
ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal
ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan
huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir ditulis berturut-turut tahun ke
berapa atau volume (kalau ada), nomor berapa (dalam kurung), dan nomor
halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Ahmad, S. 1994. Peranan Ibu dalam Mempersiapkan Generasi Pembangunan
Abad XXI. Bungawellu: Jurnal Kajian Wanita,1(1), 1 - 22.
4. Acuan dari Internet
a) Artikel dalam jurnal
Nama penulis ditulis seperti acuan dari jurnal cetak, diikuti secara berturut-
turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal dicetak miring dengan diberi
keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan
alamat sumber acuan disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara
tanda kurung.
Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya.
Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id,
Diakses 20 Januari 2000).
b) Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti acuan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-
turut oleh tahun, judul karya dicetak miring dengan diberi keterangan dalam
kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber acuan disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals,
1990-95: The Calm before the Storm (Online), (http://journal.ecs.soton. ac.uk/
survey/survey.html, Diakses 1Juni 1996).
123

c) Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti acuan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-
turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi
dicetak miring, dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri
dengan alamat e-mail sumber acuan tersebut disertai dengan keterangan kapan
diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites.
NETTRAIN Discussion List,(Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu,
Diakses 22 November 1995).
d) E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) ditulis paling depan disertai keterangan dalam
kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal,
bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai
keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).
Contoh:
Naga, Dali. S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-
mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).
5. Acuan Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM
Penulisannya pada daftar acuan sama dengan acuan dari artikel dalam jurnal
cetak ditambah dengan penyebutan CD-Romnya dalam kurung.
Contoh:
Krashen, S., Long, M. & Scaecella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment
in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM
Quarterly-Digital, 1997).
6. Acuan dari Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli (kalau
tahun tidak tercantum ditulis "tanpa tahun", judul terjemahan, nama penerjemah,
tahun terjemahan, tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Contoh:
Berg, A. & Muscat, R. 1975. Faktor Gizi. Terjemahan oleh Sediaoetama, A. D.
1987. Jakarta: Bhratara Karya. Boserup, E. 1970. Peranan Wanita dalam
Perkembangan Ekonomi. Terjemahan oleh Joebhaar,M. & Sunarto. 1984.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
7. Acuan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penyusun paling awal, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
skripsi atau disertasi dicetak biasa diikuti dengan pernyataan Skripsi, Tesis atau
Disertasi dicetak miring, kemudian pernyataan Tidak diterbitkan. Nama kota
tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar
Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi. Tidak diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana IKIP Malang.
124

8. Acuan dari Buletin


Nama penulis diikuti tahun penerbitan, judul artikel, kemudian nama Buletin
dicetak miring, dan nomor terbitan, tahun keberapa, dan halaman artikel.
Contoh:
Suyono, H. 1994. Membangun Keluarga Sejahtera Ikut Mengentaskan
Kemiskinan. Buletin KB Nasional, No. 2 . Tahun I, 3 - 4.
9. Acuan dari Laporan
Nama laporan ditulis paling awal, diikuti tahun, judul artikel, kota penerbitan,
nama lembaga yang menerbitkan (mengeluarkan laporan).
Contoh:
Population Report. 1995. More Evidence in the Cancer Debate. Baltimore, MD:
The Johns Hopkins School of Hygiene and Public Health, Population
Information Programs, Center for Communication Programs.
10. Acuan dari Prosiding/Risalah
Penulisan identitas acuan dimulai dengan nama penulis, diikuti tahun, judul
artikel. Diikuti kata "Dalam" kemudian nama penyunting atau editor (kalau ada),
nama prosiding/ risalah dicetak miring, nomor halaman artikel dalam kurung,
kota tempat berlangsungnya kegiatan, dan lembaga penyelenggara kegiatan (atau
kota penerbitan dan nama penerbit).
Contoh:
Achir, Y. A. & Wirosuhardjo, K. 1995. Pengembangan Sikap Menyukai
Makanan Tradisional Melalui Pendidikan. Dalam F. G. Winarno., N. L.
Puspitasari. & F. Kusnandar, (Eds.) Prosiding Widyakarya Nasional Khasiat
Makanan Tradisional (259-264). Jakarta: Kantor Menteri Negara Urusan Pangan
RI.
11. Acuan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, Lokakarya
Nama penyusun ditulis paling awal, diikuti tahun penyajian, judul makalah,
diikuti pernyataan Makalah disajikan dalam (nama pertemuan dicetak miring),
lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Suhardjo. 1992. Pengorganisasian Pengajaran Berdasar Teori Elaborasi. Makalah
disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi Pendidikan dan Kongres II Ikatan
Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia. IKIP Malang, Malang, 17 - 19
November.
12. Acuan dari Dokumen Resmi Pemerintah tanpa nama Penulis
a) Dokumen yang Diterbitkan oleh suatu Penerbit Tanpa Lembaga Judul atau
nama dokumen ditulis paling awal dengan cetak miring, diikuti tahun
penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 1989. Jakarta: PT Kresiasi Jaya
Utama.
125

b) Dokumen yang Ditulis Atas Nama Lembaga dengan atau Tanpa Penerbit
Nama lembaga penanggungjawab ditulis paling awal, diikuti dengan tahun,
judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama
lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut, atau nama
penerbit (kalau ada)
Contoh:
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1992. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1991 tentang Pendidikan Tinggi.
Jakarta: Balai Pustaka.(Parera, 1993: 34 – 40)
Sebagai catatan, kaidah penulisan daftar pustaka dalam penulisannya tetap
mengacu pada bahasa selingkung di perguruan tingi masing-masing. Maksudnya,
bahwa setiap perguruan tinggi memiliki acuan tersendiri yang biasanya tercantum di
dalam buku panduan penulisan skripsi, tesis maupun disertasi. Dengan demikian
mahasiswa dalam penulisan notasi ilmiah maupun daftar pustaka harus berpegangan
dari buku acuan tersebut. Adapun kaidah di atas adalah kaidah umum yang bisa
dipakai diberbagai perguruan tinggi.
Penulisan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad:
Contoh:
Aminudin. 1989. Semantik, Pengantar Studi tentang Makna. Bandung: Sinar Baru.
Badudu, J.S. 1981. Sari Kesusastraan Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
Chaniago, NurArifin, dkk. (2000). Kamus Sinonim Antonim Bahasa Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
Curtis, Dan B. Dkk. (1998). Komunikasi Bisnis dan Profesional (terjemahan).
Bandung: Rosda Karya.
Dardjowidjojo, Soenjono. 1995. Pelba 8 (Penyebaran Bahasa Indonesia pada
Masa Purba, Skemata dalam Bahasa Indonesia, Wanita dalam Bahasa).
Yogyakarta: Kanisius.
DePorter, Bobi & Mike Hernacki (1999). Quantum Leraning, Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan (terjemahan). Bandung: Mizan.
Farbey, A.D. (1997). How to Produce Successful Advertising (terjemahan). Jakarta:
Gramedia.
Iskandar, Eddy D. (2000). Menulis Skenario. Bandung: Rosda Karya.
Keraf. Gorys (1979). Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Dst.
126

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa mampu menulis artikel, kritik dan esai
secara baik dan benar

BAB 12
ARTIKEL, KRITIK DAN ESAI

A. Materi Pokok
1. Artikel
Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau internet.
Bila kita menulis masalah komunikasi, misalnya, dan dimuat di koran atau di media
lainnya, maka tulisan itu disebut dengan artikel.
Contoh :
Berbagai Gejala Strategi Komunikasi Verbal
dalam Tulisan Ilmiah Populer
oleh Iyo Mulyono

Pendahuluan
Tulisan ini disusun karena adanya dorongan yang berawal dari ketertarikan diri
saya terhadap beberapa artikel atau tulisan semiilmiah lainnya seperti laporan
perjalanan atau feature. Setelah tulisan-tulisan itu saya baca dan saya cermati, benak
saya mencatat bahwa ketertarikan tersebut disebabkan karena informasinya dan
terutama karena gaya pengungkapannya yang dalam tulisan ini disebut gejala strategi
komunikasi verbal. Ketertarikan tersebut berkembangmenjadi kekaguman akan
kemampuan penulis artikel tersebut yang kemudian menjadi dorongan untuk mencoba
mendeskripsikan sisi strategi komunikatif yang dimainkannya walaupun sebatas gejala-
gejalanya.
Data-data atau lebih tepat disebut contoh-contoh gejala yang disajikan dalam
tulisan ini dipetik dari tulisan yang tersebar di harian umum dan majalah khususnya
Tempo. Contoh-contoh ditampilkan dalam satuan konteks paragraf atau kalimat. Karena
itu, tulisan ini akan terkesan lebih banyak mengandungcontoh daripada penguraian atau
pembahasan.
Selain penyajian contoh seperti yang dikemukakan di atas, sistem dan bahasa
penyajiannya pun tidak sepenuhnya menunjukkan sifat artikel ilmiah. Unsur emosional
masih terasa terangkat dalam ungkapan tertentu. Dan hal itu saya sadari benar.
Malahan, ada pesan sampingan dari saya, yakni layakkah pembahasan seperti ini
dikembangkan untuk tulisan ilmiah dalam jurnal baik lokal maupun nasional.
127

Strategi Komunikatif
Strategi komunikatif merupakan salah satu kompetensi komunikatif yang diangkat
Michael Canale dalam Richards (Ed. 1983 : 6-27). Tiga komponen kompetensi yang
lain adalah kompetensi gramatikal, kompetensi sosiolinguistik, dan kompetensi bidang
wacana.
Kompetensi strategi komunikatif merupakan kompetensi yang berurusan dengan
keberlangsungan komunikasi pada saat seseorang mendapatkan kesulitan atau
berurusan dengan keinginan seseorang untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.
Richards (Ed. 1983 : 10-11) mencatat dua alasan seseorang menggunakan strategi
komunikatif. Pertama, untuk memelihara keberlangsungan komunikasi, karena adanya
kesulitan gramatikal, sosiolinguistik, dan kesulitan bidang wacana. Misalnya, seorang
pembelajar asing, karena lupa atau tidak mengetahui kata gado-gado, maka dia
memparafrasekannya dengan makanan yang terbuat dari berbagai jenis sayuran. Kedua,
alasan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Sebuah komunikasi kadar
kekomunikatifannya bisa meningkat karena penutur atau penulis memetik ungkapan
baik dari bahasa yang bersangkutan maupun dari bahasa lain: bahasa daerah atau bahasa
asing. Panjang pendeknya kalimat, keras lunaknya tekanan kata, pengaturan intonasi,
penggunaan kiasan, dan lain-lain relatif berpengaruh terhadap efektivitas, komunikasi.
Dalam hubungannya dengan pembelajar bahasa kedua atau bahasa asing, tentang
strategi komunikatif ini dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
(1) Alasan penggunaan strategi yangpertama akan dimunculkan oleh pembelajar bahasa
yang mengalami kesulitan gramatikal, sosiolinguistik, dan kesulitan bidang
pengembangan wacana. Pembelajaran tipe ini (untuk keterampilan berbicara)
cenderung masih berada di level lanjut (advanced) ke bawah.
(2) Alasan penggunaan strategi komunikatif yang kedua akan muncul dari pembelajar
bahasa atau pengguna bahasa level lanjut dan terutama level superior (unggul).
Mereka memilih dan mengoperasionalkan strategi komunikatif dan bukan karena
adanya kesulitan (walaupun tidak tertutup kemungkinan karena hal itu) melainkan
terutama karena adanya kesadaran bahwa strategi komunikatif itu dapat
meningkatkan kadar kebagusan dan keefektifan komunikasi. Salah satu ciri
kemampuan berbicara level unggul adalah mainpu menggunakan strategi wacana
dengan bagus (Brown, 1994:10).
(3) Jika pembelajar bahasa level superior dalam berbicara sudah dituntut mampu
menggunakan strategi komunikatif tertentu, maka penuturasli selayaknya cekatan
dan mahir dalam operasionalisasi berbagai strategi komunikatif untuk kepentingan
efektivitas teratur.
128

Jenis Strategi Komunikatif (Verbal)


Dengan merujuk jenis kompetensi strategi menurut Richards (Ed. 1984 -24),
tulisan ini memilih strategi komunikatif yang terdiri atas tiga jenis, yaitu:
(1) strategi komunikatif bidang gramatika,
(2) strategi komunikatif bidang sosiolinguistik,
(3) strategi komunikatif bidang pengembangan wacana.
Strategi komukatif bidang gramatika di antaranya menggejala dalam bentuk
linguistik: pilihan kata (diction), variasi panjang pendeknya kalimat,variasi intonasi dan
tekanan kata, penggunaan parafrase, repetisi, paralelisme, dan variasi susunan fungtor
kalimat. Strategi komunikatif bidang sosiolinguistik lazimnya berwujud alih bahasa,
alih ragambahasa, penggunaan slogan, ungkapan, dan kiasan. Gejala strategi
komunikatif bidang wacana dapat berupa pilihan wacana, pilihan nalar wacana, dan
penggunaan organisasi isi wacana.
Gejala Strategi Komunikatif dalam Wacana (Ilmiah Populer)
Petikan-petikan di bawah ini menurut hemat saya (mungkin subjektif), selain
mengandung daya tarik dalam hati intonasinya, juga mengandung daya tarik dalam
bahasanya. Daya tarik dalam, hal bahasa inilah yang dalam tulisan ini dimaksudkan
dengan gejala-gejala strategi komunikatif verbal.
Petikan 1
Inti masalah Kota Jakarta yang hypergrowth sebetulnya adalah kemiskinan
perkotaan. Bahkan di kota-kota besar di negara maju pun, penanggulangan kemiskinan
dan pengurangan kesenjangan kaya-miskin masih saja menjadi kepedulian utama dan
landasan kebijakan pemerintah dalam mengelola kotanya. Warga permukiman liar
perkotaan memang memiliki keterbatasan dalam tingkat pendidikan dan ketrampilan,
tetapi mereka memiliki keunggulan, keuletan, dan ketangguhan untuk bertahan hidup.
Akan sangat disayangkan bila kepopuleran itu terdegradasi dengan kekeliruan
penanganan pemukiman kumuh liar akibat cara-cara yang tidak manusiawi.......
sementara dalam masalah persampahan sudah dirintis aneka cara pendaurulangan yang
bermanfaat sehingga muncul slogan “Garbage today, gold tomorrow”.
Manakala Singapura mencanangkan diri sebagai Kota 3D: dynamic, delight,
distinctive (The Future of Singapore : 2001), Jakarta tidak perlu kecil hati dan dapat
pula mencanangkan prinsip serupa, 3D dengan pengertian yang berbeda, yaitu al-dien,
al-dunya, dan al-daulah. Hal ini bukannya tidak mungkin dilaksanakan, asal kita semua
memiliki komitmen, niat, dan tekad yang sama untuk menanggulanginya (“Jakarta yang
Hypergrowth” oleh Eko Budihardjo, Tempo).
Petikan 2
Para pengusaha film Amerika pernah dibuat panik dan bingung oleh rakyat India.
Berbagai film yang meledak dan sukses di berbagai negeri di belahan dunia tak berdaya
129

menembus pasar India. Selain meledak filmnya, Jurasic Park yang kaos dan mainannya
bertebaran di Indonesia itu, sama sekali tidak laku di negara yang jumlah penduduknya
sudah mendekati hitungan miliar itu. Berkali-kali mereka banting tulang mencoba
menembus pasar India yang besar itu. Berkali-kali pula mereka melakukan uji coba dan
mencermati format film India. Dalam mencermati film India itu para pengusaha
Holywood memang berhasil menyimpulkan ciri utama film India, yakni lagu dan tarian.
Maka jika di Barat ada ungkapan say it with flower, di Indonesia menurut orang yang
sama sekali tidak bisa dipercaya – ada ungkapan say it with envelope, maka di India ada
ungkapan say it with song and dance. Sebab, dalam film India memang semua hal
dikemukakan lewat lagu dan tarian, baik tokohnya sedang gembira maupun sedih,
sedang jatuh cinta atau patah hati, bahkan juga sedang berkelahi atau tawuran.
(“Dubbing dan Bahasa Indonesia Kita” oleh Agus R. Sardjono, Pilihan Rakyat).
Petikan 3
Bumi kita ini punya titik-titik ekstrim, seperti suhu terendah, terpanas, tertinggi,
dan banyak lagi. Nah, titik tertinggi adalah Pegunungan Himalaya yang memiliki
puncak-puncak tertinggi di dunia. Paling tinggi adalah Puncak Everest. Uniknya puncak
tertinggi pegunungan yang menjadi bagian negara Nepal itu suka berubah-ubah karena
pengaruh gerakan kulit bumi, meski perubahan ukuran tinggi itu tidak mencolok.
(”Tunanetra Menakhlukkan Himalaya” oleh Agah Nugraha).
Petikan 4
Demam chikunguya mampir di Bogor (Tempo, 12-2001). Penyakit “misterius”
menyergap Kosasih, MA 42 tahun. Sabtu pagi Kosasih masih tampak segar bugar.
Menjelang siang, warga kampung Kedungpandak, Bogor, Jawa Barat itu mulai
merasakan gejala tak beres: badan lemas dan kedua kakinya sulit digerakkan. (”Demam
Cikunguya Mampir di Bogor”, Tempo 2001).
Petikan 5
Raja tanpa kabinet atau bintang film tanpa pengagum tidak berbeda dengan ikan
hidup di luar air. Profesor tanpa mahasiswa atau pelawak tanpa penonton sama halnya
dengan pohon jeruk yang ditanam di laut. Pameran tanpa pengunjung atau pasar tanpa
pembeli sama halnya dengan tanaman hidup di atas batu. Begitulah, setiap orang
mendapatkan harga diri dalam hubungan dengan lingkungannya. (”Harga Diri
Seseorang Berhubungan dengan Lingkungannya” oleh M.A. Brower)
Petikan 6
Emas memang menggiurkan. Bagi masyarakat, dia menjadi bahan perhiasan yang
utama. Perhiasan emas merupakan simbol status sosial yang penting. Para raja sejak
zaman Firaun sangat mendambakannya. Kina dalam masa krisis moneter dan ekonomi,
ia juga merupakan bentuk kekayaan yang menarik untuk disimpan masyarakat daripada
uang disimpan di bank. Lebih aman, kata orang (”Emas dan Minamata” oleh Otto
Soemarwoto).
130

Petikan 7
Pada hari kedua, ketika pesta siap dimulai, terdengar ledakan bergelegar. Ruang
diskotek bergetar. Staf diskotek berhamburan ke luar. Mereka terpana melihat langit
yang mendadak terbakar. Empat kilometer dari tempat itu dua bom meledakkan Sari
Club dan Paddy’s Club, dua bar terkemuka di Kuta.
Ultimate Explosion pun dibatalkan. Keesokan harinya sejumlah polisi mendatangi
Diskotek Skandal, dan membawa pergi Andrea Sortani, pemodal tempat hiburan itu.
Lelaki muda Italia yang sudah lama menetap di kawasan Sanur itu meringkuk di
tahanan kepolisian tanpa status yang jelas: saksi atau tersangka (”Sandi, Sorban, dan
Poster Teroris”, Tempo).
Gejala strategi komunikatif yang menonjol dalam Petikan 1 adalah alih kode
sekaligus penggunaan slogan atau ungkapan seperti the ugliest aspect; Garbage today,
gold tomorrow; al-dien, al-dunya, dan al-daulah. ”Gejala dalam rangkaian pilihan kata
menimbulkan perasaan nyaman sewaktu membacanya, seperti rangkaian,”
......pengurangan kesenjangan kaya-miskin masih saja menjadi kepedulian utama dan
landasan kebijakan pemerintah dalam mengelola kotanya.” Begitupun diksi yang
cermat dapat kita rasakan kehadirannya, seperti dalam petikan,” ........kepopuleran itu
terdegradasi dengan kekeliruan penanganan pemukiman kumuh liar akibat cara-cara
yang tidak manusiawi.....” Gejala lain muncul dalam bentuk susunan bentuk pararel
(parallelism structure) seperti petikan, ”Warga permukiman liar perkotaan memang
memiliki keterbatasan dalam tingkat pendidikan dan keterampilan, tetapi memiliki
keunggulan dalam keuletan dan ketangguhan untuk bertahan hidup..... Hal ini bukannya
tidak mungkin dilaksanakan asal kita semua memiliki komitmen, niat, tekad yang sama
untuk menanggulanginya.
Petikan 2 memiliki kesamaan dengan Petikan 1 dalam penggunaan strategi alih
kode yang sekaligus berupa ungkapan, seperti say it with flower, say it with envelope,
say it with song and dance. Gejala strategi komunikatif yang lain muncul dalam bentuk
repetisi dan pilihan kata yang menimbulkan kesan terbentuknya irama dan kemerduan,
seperti, ”Berkali-kali mereka banting tulang berkali-kali pula mereka melakukan, baik
tokohnya sedang gembira atau sedih, sedang jatuh cinta atau patah hati, bahkan juga
sedang berkelahi atau tawuran.”
Gejala strategi komunikatif Petikan 2 muncul juga dalam bentuk ungkapan dan
kiasan, seperti banting tulang, berbagai film yang meledak dan sukses ..... tak berdaya
menembus pasar......, dan dalam bentuk parafrase” .... tidak laku di negara yang jumlah
penduduknya sudah mendekati hitungan miliar itu”
Bentuk parafrase sebgai gejala strategi komunikatif juga dimanfaatkan Tempo
seperti tertera dalam Petikan 3 dan 4. Pegunungan Himalaya diparafrasekan menjadi
pegunungan yang menjadi bagian negara Nepal; (Nama) Kosasih diparafrasekan
menjadi warga kampung Kedungpandak, Bogor, Jawa Barat.
131

Gejala strategi komunikatif paralelisme yang dimanfaatkan oleh Eko Budihardjo


dalam artikelnya ”Jakarta yang Hypergowth” juga dimanfaatkan oleh M.A. Brower
seperti yang terungkap dalam petikan 5, berupa penjelasan struktur atau pola kalimat
pertama, kedua, dan ketiga paragraf atau unit informasi diakhiri dengan kesimpulan
”Begitulah, setiap orrang mendapat harga diri dalam hubungan dengan ligkungannya.
Otto Soemarwoto dalam artikelnya ”Emas dan Minamala” mengangkat strategi
yang berupa variasi panjang-pendeknya kalimat, seperti yang terungkap dalam petikan
6. Kalimat kesatu, kedua, ketiga dan kalimat keempat relatif pendek (singkat). Kalimat
kelima relatif panjang, kurang lebih sekitar tiga kali panjang kalimat sebelumnya.
Selain menggunakan strategi yang berupa variasi panjang-pendek kalimat, Petikan
dalam kalimat, juga digunakan strategi bercerita atau dengan bergaya narasi. Seperti
Petikan 6 dan Petikan 7 menyajikan inormasi aktual peristiwa bom Bali dengan wacana
bentuk narasi yang di sana-sini dibumbui pengiasan, persamaan-persamaan bunyi, dan
parafrase. Variasi kalimat panjang-pendek ,emperkuat kualitas pengungkapan sehingga
komunikasi terasa lebih kental di benak para pembaca.
Begitulah sejumput uraian tentang berbagai gejala strategi komunikatif dalam
tulisan ilmiah populer termasuk di dalamnya feature artikel, feature laporan, dan feature
berita. Di dalamnya diangkat kajian yang emosional dan subjektif karena memang salah
satu sisi wacana-wacana tersebut menuntut kita untuk menyelaminya seperti itu.

2. Kritik
Kritik sering diartikan sebagai celaan atau kecaman. Akan tetapi, kritik dapat pula
bermakna analisis, bahasan, atau ulasan terhadap suatu karya, misalnya puisi, cerpen,
atau pementasan drama.
Sebagai suatu bentuk karangan, kritik haruslah disampaikan secara objektif dan
berdasarkan kerangka keilmuan yang jelas.
Contoh:
The Bow: Pernyataan Cinta Nyaris Tanpa Kata-kata
Pemain:
1. Jeon-Seongt-hwan
2. Han-Yeo-reum
3. Seo Ji-seok
Sutradara:
Kim Ki-duk
Korea Selatan, 2005
Kebayang nggak sih, bertahun-tahun hidup di tengah lautan tanpa pernah bicara
atau bersosialisasi dengan orang lain? Kira-kira beginilah cerita yang akan digambarkan
oleh sutradara kawakan Kim Ki-duk dalam film unik yang menceritakan kehidupan
132

seorang kakek yang hidup berdua dengan seorang gadis berusia 17 tahun di atas kapal
miliknya di tengah laut.
Diceritakan bertahun-tahun yang lalu, si kakek menemukan seorang anak berusia
tujuh tahun yang terpisah dari kedua orang tuanya. Tidak diceritakan apa yang
menyebabkan hilangnya anak ini. Singkatnya, si kakek kemudian membawa dan
merawat anak perempuan ini seperti anaknya sendiri di rumahnya di atas perahu yang
terapung jauh dari daratan.
Kakek ini memang hidup sendiri di kapalnya. Setiap beberapa hari, sebagai mata
pencahariannya, ia membawa beberapa pemancing dari daratan yang menyewa lokasi
memancing di kapalnya. Meskipun demikian, ia melarang anak perempuan itu untuk
ikut ke daratan. Ternyata, mereka berdua telah sepakat untuk menikah tepat pada saat si
gadis berumur 17 tahun. Untuk itu, si kakek membubuhkan satu tanda setiap hari pada
kalender sampai tiba waktunya hari pernikahan mereka.
Setelah tumbuh dewasa, anak ini tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang
cantik, namun kuper, karena memang tidak pernah bergaul dengan orang lain. Karena
kepolosannya, anak ini sering jadi objek pelecehan seksual para pemancing yang iseng
menggodanya. Tapi untunglah ada si kakek yang selalu menjaganya dengan cara
langsung mengusir pemancing yang berniat iseng.
Demikianlah selama sepeluh tahun mereka menjalani kehidupan rutin yang
tenang, sampai suatu ketika datanglah pemuda ganteng yang terpikat pada kecantikan si
gadis. Tampaknya, si gadis pun naksir pada pemuda ini. Sang kakek rupanya mulai
menyadari suatu perubahan terjadi pada ’calon istrinya’ tersebut, maka ia berusaha
mengancam si pemuda agar tidak menggoda anak gadis tersebut. Tapi ternyata,
dorongan cinta di antara keduanya terlalu kuat, bahkan si gadis pun mulai berani
melawan kehendak si kakek.
Karena rasa takut yang berlebihan, si kakek berusaha memajukan hari pernikahan
mereka sesegera mungkin, dengan cara memberikan lebih banyak tanda di kalender. Ia
bahkan mulai membeli perlengkapan untuk upacara pernikahan.
Satu hari menjelang pernikahan, si pemuda datang lagi ke kapal untuk membujuk
si kakek agar melepaskan gadis itu, dengan mengatakan bahwa ia telah mengetahui
orangtua si gadis yang masih mencari anak mereka yang hilang bertahun-tahun yang
lalu. Akhirnya si gadis memutuskan untuk pergi dengan pemuda tersebut ke daratan.
Untuk mencegah hal ini, si kakek berniat bunuh diri, dengan cara mengikatkan tali
tambat perahu ke lehernya.
Karena merasa kasihan dan rasa cintanya yang besar pada si kakek yang telah
merawatnya hingga dewasa, si gadis akhirnya kembali untuk menikah dengan si kakek.
Film ini berakhir dengan adegan mistis, ketika akhirnya perahu si kakek tenggelam ke
dasar samudera. Sementara si gadis yang telah menjadi istrinya kembali ke daratan
bersama pemuda tersebut.
133

Film yang cukup ’disturbing’ karya Kim Kiduk ini diwarnai dengan shoot-shoot
pemandangan laut yang indah. Tak banyak kata-kata atau fakta yag diungkap oleh Kim
dalam film ini, tapi secara visual film ini cukup layak untuk ditonton bila kamu sudah
17 tahun, tapinya! (Kompas, RD).
3. Esai
Esai merupakan karangan yang berisi uraian populer dan santai. Usulan-usulannya
bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca layaknya obrolan biasa. Masalah yang
dibicarakannya bisa berkenaan dengan masalah sastra, filsafat, ekonomi, politik,
hukum, sosial, kesehatan, dan hal-hal lainnya.
Contoh:
Si Kontet yang Makin Dicari
Punya bentuk unik dan makin dicari. Ada dua pilihan mendapatkannya. Gerilya
bagian satu per satu, atau membelinya utuh. Tetapi, kendala mengendarai justru
menjadi halangan utama. Kenalan yuk sama sepeda ”low rider”.
Sepeda itu lebih cocok dipakai anak kecil dibandingkan orang dewasa. Ukurannya
mungil dan berbentuk enggak seperti sepeda biasa. Tampilannya semarak. Rangkanya
dicat meriah, bahkan ada yang di-chrome dengan finishing perak mengilat, atau emas
yang kiclong.
Setang sepedanya pun dibikin ala motor gede, dengan style choopper (itu lho
setang motor yang tegak ke atas hingga kala mengendarainya posisi tangan hampir
tegak lurus ke atas). Bahan untuk membuat setang sepedanya pun bukan dari besi biasa.
Rantai kapal, sampai besi tempa untuk bahan dasar pagar rumah bisa dijadikan aksesosi
sepeda.
Semua sepeda ”ajaib” itu terjejer rapi di halaman rumah Beri, di kawasan Pondok
Indah. Siang itu bareng seorang kawannya, Rezi, keduanya lagi asyik berdiskusi tentang
ke empat sepeda yang mereka bangun sendiri.
”Gue sih sudah lama banget pengen punya sepeda kayak gini,” beber Beri.
Maklum sepeda yang kental dengan gaya hidup orang kulit hitam di Amrik itu punya
bentuk yang seru.
”Biasanya sepeda jenis ini yang memakai anak geng kulit berwarna hitam di
Amerika,” jelas Rezi.
Tren yang sudah ada dari zaman dulu itu makin naik seiring dengan seringnya
video klip yang kental nuansa hi hop atau punk-nya di puter di televisi. Macam video
klip Anthem-nya Good charlote, atau malah Muka Tebal-nya Superman is Dead.
Enggak heran kalau sepeda seperti ini selalu dikaitkan dengan komunitas kulit berwarna
di Amerika.
Sayangnya, buat memiliki sepeda ini susahnya minta ampun. Enggak ada satu
toko sepeda pun di Indonesia yang menjual sepeda jenis ini. ”Waktu gue lagi di
Amerika, gue enggak menemukan toko yang menjual sepeda seperti ini,” ungkap Beri.
134

Sesampainya di Indonesia, Beri juga harus mengubur mimpinya dalam-dalam.


Tapi, niatnya itu terwujud ketika tiga bulan lalu seorang kawan menawarkan sebuah
rangka sepeda zaman dulu. ”Gue pikir bisa nih dijadiin sepeda low rider (sebutan karib
si sepeda kontet),” cetusnya lagi.
Mulai deh hari dan kehidupannya (duh segitunya) dihabiskan untuk memenuhi
impiannya sejak dulu. Aksesori tambahan yang enggak dijual di Indonesia dibikin
secara prakarya olehnya. ”Setangnya gue pakai rantai kapal. Gue las listrik dulu, baru
gue finishing chrome,” tukas Beri lagi. Sekitar empat minggu dia habiskan waktu untuk
membangun sepeda impiannya. ”Kalau sudah tahu apa yang kita mau, pasti gampang
sih. Soalnya sudah kebayang inginnya seperti apa,” tambah Beri.
Order
Bak seniman yang habis menyelasaikan karyanya. Beri pun melakukan ”pameran”
kecil-kecilan. Apalagi kalau bukan mengendarai sepeda kontetnya keliling daerah
rumahnya. Ternyata ada yang melihat aksinya keliling kompleks. Sesampainya di
rumah, beberapa kawannya menelepon dan meminta dibuatkan sepeda seperti miliknya.
”Mulai deh gue kebanjiran order buat bikin sepeda seperti ini,” kenang Beri.
Toh order yang datang kepada dirinya enggak bisa begitu saja dikerjakan.
”Banyak yang datang ke gue, tapi belum tau mau dibikin apa sepedanya. Gue kasih
masukan pasti ada saja yang kurang. Utamanya sih masalah dana,” tukasnya cuek.
”Tapi, berhubung yang datang ke gue teman-teman gue juga, enggak mungkin gue
tolak,” akunya lagi.
Kalau kita tertarik, sebenarnya ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk
mengoleksi si kontet ini. Pertama, cara gerilya macam yang dilakukan Beri. Hunting
satu per satu sampai semua parts lengkap.
”Gue beli semuanya satu per satu. Rangkanya gue hunting sendiri,” ungkapnya.
Maklum rangka sepeda low rider biasanya menggunakan “bangkai” sepeda kuno. Tahu
sendiri dong barangnya enggak mungkin dicari di toko sepeda. “Kalau yang lain sih
gampang. Ban sama velg biasanya masih ada yang jual,” ujarnya lagi.
Cara kedua, cara instan seperti yang dilakukan Rezi. Alih-alih hunting ke tukang
loak, nih cowok langsung membeli di negara pusatnya sepeda low rider, Amerika.
“Kebetulan pas gue ke sana dan ada uang sisa ya sudah gue beli aja yang sudah jadi,”
jelas cowok yang hobi memakai kacamata ini.
Maklum, di Amerika pasar sepeda seperti ini sudah jelas. Jadi, toko yang menjual
sepeda utuh dan aksesorisnya juga bejibun. “Gue beli utuh mereknya Low Rider sekitar
300-an dollar,” ungkap Rezi.
Capek
Lambat laun komunitas – yang lebih suka disebut Beri sebagai habitat – mulai
terbentuk. Dari hanya sendirian, kini Beri punya sekitar lima orang teman untuk
diajaknya berkeliling dengan si kontet.
135

Toh dari semua keasyikan membangun si kontet, ada satu kendala yang enggak
Beri suka. Berhubung sepeda ini didesain sangat pendek, mau enggak mau mengayuh
pedalnya memang agak ribet. “Kalau sudah ketemu tanjakan malas banget rasanya.
Jadi, gue enggak pernah main jauh-jauh. Paling sekitaran rumah,” tukas Beri.
“Soalnya, kalau di Amerika sendiri, nih sepeda memang bukan di desain untuk di
kayuh, melainkan di dayung menggunakan kaki. Karena negro-negro di Amerika
menggunakan sepeda ini hanya di seputaran blok rumah mereka,” tambah Rezi lagi.
Selain Beri, masih ada beberapa kelompok lain yang hobi mendandani sepeda low
rider seperti ini. “Biasanya mereka nongkrong di Circle K Jalan KH Ahmad Dahlan.
Mereka serius benar. Soalnya sepeda itu memang dipakai jalan,” jelas Beri.
Atau malah di Bandung. Komunitas streetball yang ada di sana cukup akrab
dengan komunitas sepeda low rider. “Biasanya kami ngumpulnya setiap hari Rabu
malam. Gabung sama anak-anak break dance dan streetball,” beber Insane dedengkot
streetball dari tim Future asal Bandung.
Dengan bentuknya yang unik, sepeda seperti ini memang asyik untuk dikoleksi.
Tinggal pilih caranya, mau yang instan apa yang gerilya? Pilihan ada di tangan kita
(Adhityaswara Nuswandana, Kompas)
136

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memahami dan mampu menulis puisi
secara baik dan benar

BAB 13
PUISI

1. Pengertian
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan
padat makna. Puisi pada umumnya berisi curahan perasaan, pikiran, ataupun imajinasi
seseorang.
Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi penyair. Karena itu,
jenis karya sastra yang satu ini tidak akan jauh dari gambaran jiwa, perasaan, ataupun
pikiran penyairnya. Misalnya, bila karya itu diciptakan oleh seorang remaja, dunia
keremajaan itulah yang akan banyak terekspresi di dalamnya. Puisi remaja tidak akan
jauh dari gelora jiwa yang tengah membara, mimpi, dan pencarian hidup.
2. Ciri-ciri Puisi
Ciri-ciri puisi adalah sebagai berikut:
a. Dalam puisi terdapat pengonsentrasian atau pemadatan segala unsur kekuatan
bahasa.
b. Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur
sebaik-baiknya dengan memerhatikan irama dan bunyi.
c. Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan
pengalaman dan bersifat imajinatif.
d. Bahasa yang dipergunakannya bersifat konotatif.
e. Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tiografi, diksi, majas, rima, dan irama) serta
struktur batin (makna, tema puisi).
3. Unsur-unsur Puisi
Secara garis besar, unsur-unsur puisi terbagi ke dalam dua macam, yakni struktur
fisik dan struktur batin.
4. Jenis-jenis Puisi
Berdasarkan urutan perkembangannya, puisi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Puisi Lama
Karangan yang termasuk ke dalam puisi lama adalah mantra, pantun, pantun
kilat, talibun, seloka, Gurindam, syair.
1) Mantra adalah bentuk puisi yang berupa gubahan bahasa, yang diresapi oleh
kepercayaan akan dunia gaib. Irama bahasa sangatlah dipentingkan dengan
maksud untuk menciptakan nuansa magis. Mantra timbul dari hasil imajinasi
atas dasar kepercayaan animisme.
137

2) Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri dari empat baris dengan memiliki
sampiran dan isi. Sampiran berfungsi sebagai penyelaras rima. Sementara itu,
kedua baris terakhir merupakan isinya, yang mungkin di dalamnya berupa
nasihat, berisi kerinduan, sindiran, teka teki, ataupun guyonan.
3) Karmina atau pantun kilat adalah pantun yang terdiri atas dua baris: baris
pertama merupakan sampiran dan baris kedua isinya.
4) Gurindam adalah bentuk puisi yang terdiri atas dua baris yang berirama. Baris
pertama umumnya berupa sebab (hukum, pendirian), sedangkan baris kedua
merupakan jawaban atau dugaan.
5) Syair adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris, tidak memiliki sampiran,
dan berima akhir a-a-a-a.
b. Puisi Baru
Penulisannya masih banyak dipengaruhi puisi lama, terutama syair. Namun,
syarat-syarat penyusunannya sudah lebih longgar. Tidak terikat lagi oleh susunan
suku kata, irama, ataupun sampiran dan isi. Hanya saja dalam hal jumlah baris, puisi
baru masih memiliki persyaratan. Karena itu, penamaannya berdasarkan jumlah
barisnya, yakni.
1) distikhon, puisi dua seuntai.
2) terzina, puisi tiga seuntai,
3) kuatren, puisi empat seuntai
4) kuint, puisi lima seuntai,
5) sektet, puisi enam seuntai,
6) septima, puisi tujuh seuntai,
7) Oktaf/stanza, puisi delapan seuntai,
8) Soneta, puisi yang terdiri atas empat belas baris dengan pola 4-4-3-3/4442.
9) Puisi kontemporer
c. Puisi Modern
Dalam puisi ini, berbagai ikatan yang berlaku dalam puisi lama benar-benar
dipentingkan. Puisi modern tidak lagi mengutamakan
Contoh :
Rumah
___kepada sajak
inilah lorong yang kusebut, joe
selalu pertemuan itu kupilih di sini. melihatku
dalam berbagai usia

tapi, inilah lorong itu, sahabatku! sebuah rumah


yang kudandani menurut nurani, terang. sesekali gelap, gelap
meneramkan. aku yang tak sepertimu: bebas berubah
bentuk ruang, maumu
138

tapi, inilah rumahku, joe! kesederhanaan dan kejujuran


tertulis di sini. meski lusuh dan ramai-rumbai. orang-orang
tentram berteduh, tinggal sejenak sampai salju berlalu
(ada banyak hentakan keras. mengejutkan). di sini pula
dupa cenayang akrab kau temu. tapi, inilah lorong yang
kusebut, joe ! kuterapkan kencan itu di sini. kusisipkan berkali,
“mari, welcome and open your eyes !! kita masuk dan
berdiskusi di dalamnya.”
Oleh R. Timur Budi Raja
SMA 3 Bangkalan, Madura, Jawa Timur

d. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah puisi yang wujudnya lebih mengutamakan
permainan bunyi daripada arti. Puisi-puisi Sutardji Calzoum Bahri merupakan puisi
yang mewakili jenis puisi kontemporer.
Contoh :
Amuk
ngiau! kucing dalam darah dia menderas
lewat dia mengalir ngilu ngia dia bergegas
lewat dalam aortaku dalam rimba
darahku dia besar dia bukan harimau bukan
singa bukan hiena bukan leopar dia
macam kucing bukan kucing tapi kucing
ngia dia lapar dia menambah rimba afrikaku
dengan cakarnya dengan amuknya
dia meraung dia mengerang jangan beri
daging dia tak mau daging jesus jangan
beri roti dia tak mau roti ngiau
(Sutardji C.B.)
5. Membahas Isi Puisi
Untuk membahas isi sebuah puisi, kita dapat melakukannya dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Yang kita lakukan dalam hal ini adalah memahami bentuk puisi, bait-bait dan lirik-
lirik, serta memahami secara global tentang tema yang dikemukakan penyair dalam
puisinya itu.
b. Untuk melengkapi pemahaman global suatu puisi, perlu kita melengkapinya dengan
penelahaan atas diri penyair itu dan latar belakang sejarah ketika puisi itu
diciptakan. Dengan dilengkapi data tentang kedua hal tersebut, maka totalitas
makna puisi akan lebih mudah ditafsirkan.
139

c. Struktur fisik dan struktur batin puisi ditelaah unsur-unsurnya. Kedua struktur itu
harus mempunyai kepaduan dan mendukung totalitas makna puisi. Telaah ini
berfokus pada penafsiran makna puisi itu sampai kepada unsur yang sekecil-
kecilnya. Ditelaah tentang bagaimna struktur fisik digunakan untuk mengungkapkan
struktur batin dan bagaimana struktur batin itu dikemukakan. Telaah yang demikian
akan menghasilkan pemahaman puisi secara mendalam.
d. Setelah menelaah dan mendalami struktur puisi hingga unsur-unsurnya, kita
merumuskan kesimpulannya. Kesimpulan tersebut bisa berupa jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan seperti berikut.
1) Apakah amanat (pesan) yang disampaikan penyair?
2) Mengapa penyair menggunakan bahasa yang demikian (hubungannya dengan
perasaan dan nada).
3) Apakah arti puisi itu bagi pembaca?
4) Bagaimana sikap kita terhadap apa yang dikemukakan penyair?
5) Bagaimana penyair dalam menciptakan puisinya itu, apakah cukup mahir?
140

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memahami dan memiliki pengetahuan
tentang cerita rakyat dan sastra Melayu klasik

BAB 14
CERITA RAKYAT DAN SASTRA MELAYU KLASIK

1. Cerita Rakyat
a. Pengertian
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat.
Cerita rakyat bersifat turun-temurun. Penyampaiannya melalui lisan. Karena itulah,
cerita rakyat sering pula disebut sebagai sastra lisan.
b. Jenis-jenis
1) Dongeng Binatang
Dongeng binatang atau fabel adalah cerita yang tokoh-tokohnya berupa
binatang dengan peran layaknya manusia. Binatang-binatang itu dapat bicara,
makan, minum, berkeluarga, sebagaimana halnya manusia.
Fabel tidak hanya dikenal di masyarakat Nusantara, melainkan hampir
dikenal di seluruh dunia. Bila pelaku populer fabel pada masyarakat Melauy itu
adalah kancil, maka di Jawa Barat adalah kera, di Eropa srigala, dan di Kamboja
kelinci.
2) Legenda
Legenda atau dongeng tentang asal-usul, terbagi ke dalam tiga jenis, yakni
sebagai berikut:
a) Cerita asal usul tumbuh-tumbuhan, misalnya asal-usul padi, asal-usul pohon
jagung, asal usul pohon pisang.
b) Cerita asal usul binatang, contohnya asal usul pertengkaran kucing dengan
anjing, asal usul kuda tidak bertanduk, asal usul ikan mas berdarah merah.
c) Cerita asal usul terjadinya suatu tempat, misalnya asal usul Gunung
Tangkubanperahu, asal usul Danau Toba.
3) Dongeng Pelipur Lara
Cerita-cerita ini bersifat komedi, isinya dipenuhi dengan kisah-kisah lucu.
Contohnya:
a) Si Kabayan,
b) Cerita Pak Belalang,
c) Cerita Lebai Malang,
d) Cerita Abu Nawas,
e) Cerita Si Bakhil.
141

c. Fungsi Cerita Rakyat


Secara garis besar, cerita rakyat berfungsi sebagai berikut:
1) sarana hiburan,
2) media pendidikan
d. Contoh Cerita Rakyat
Contoh 1
Sangkuriang
(Cerita rakyat Jawa Barat)
Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang putri raja di JawaBarat bernama
Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama
Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu.
Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana.
Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar
hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan.
Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya.
Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia
memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang
terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu
berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah
hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi.
Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk
kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total.
Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi.
Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang melamarnya. Oleh
karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.
Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong
Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang
Sumbi demi melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti
luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikan, ternyata wajah
pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan.
Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses
peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu
untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk
membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu
harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.
142

Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia


mengerahkan makhluk-makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu.
Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu
hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain
sutra merah di sebelah timur kota.
Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari
sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh
karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah
banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang
dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama
”Tangkuban Perahu”.

Contoh 2
Buaya Ajaib
(Cerita rakyat Irian Jaya)
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang lelaki bernama Towjatuwa di tepian
sungai Tami daerah Irian Jaya. Lelaki itu sedang gundah, oleh karena istrinya yang
hamil tua mengalami kesulitan dalam melahirkan bayinya. Untuk membantu
kelahiran anaknya itu, ia membutuhkanoperasi yang menggunakan batu tajam dari
sungai Tami.
Ketika sedang sibuk mencari batu tajam tersebut, ia mendengar suara-suara
aneh di belakangnya. Alangkah terkejutnya Towjatuwa ketika ia melihat seekor
buaya besar di depannya. Ia sangat ketakutan dan hampir pingsan. Buaya besar itu
pelan-pelan bergerak ke arah Towjatuwa. Tidak seperti buaya lainnya, binatang ini
memiliki bulu-bulu dari Kaswari di punggungnya. Sehingga ketika buaya itu
bergerak, binatang itu tampak sangat menakutkan.
Namun saat Towjatuwa hendak melarikan diri, buaya itu menyapanya dengan
ramah dan bertanya apa yang sedang ia lakukan. Towjatuwa pun menceritakan
keadaan istrinya. Buaya ajaib ini pun berkata: ”Tidak usah khawatir, saya akan
datang ke rumahmu nanti malam. Saya akan menolong istrimu melahirkan.”
Towjatuwa pulang menemui istrinya. Dengan sangat berbahagia, ia pun
menceritakan perihal pertemuannya dengan seekor buaya ajaib.
Malam itu, seperti yang dijanjikan, buaya ajaib itu pun memasuki rumah
Towjatuwa. Dengan kekuatan ajaibnya, buaya yang bernama Watuwe itu menolong
proses kelahiran seorang bayi laki-laki dengan selamat. Ia diberi nama Narrowra.
Watune meramalkan bahwa kelak bayi tersebut akan tumbuh menjadi pemburu
yang handal.
143

Watune lalu mengingatkan agar Towjatuwa dan keturunannya tidak


membunuh dan memakan daging buaya. Apabila larangan itu dilanggar maka
Towjatuwa dan keturunannya akan mati. Sejak saat itu, Towjatuwa dan anak
keturunannya berjanji untuk melindungi binatang yang berada disekitar sungai Tami
dari para pemburu.
(Diadaptasi secara bebas dari, Alice M. Terada, ”The Magic Crocodile,” The
Magic Crocodile and Other Folktales from Indonesia, Honolulu: University of
Hawaii Press, 1994, hal 135-142, www.seasite.niu.edu).

2. Sastra Melayu Klasik


a. Pengertian
Karya sastra Melayu klasik adalah jenis sastra yang berkembang pada masa
masyarakat Melayu tradisional.
b. Ciri-ciri
Secara umum, bentuk karya sastra Melayu lama memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Nama penciptanya tidak diketahui (anonim)
2) Mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
3) Berkembag secara statis dan mempunyai rumus yang baku.
4) Yang dikisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa, para pahlawan,
atau tokoh-tokoh mulia lainnya.
5) Disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut.
c. Klasifikasi Hikayat
Hikayat terbagi ke dalam beberapa macam, yakni sebagai berikut:
1) Cerita rakyat, seperti Hikayat Si Miskin dan Hikayat Malin Dewa;
2) Epos dari India, seperti Hikayat Sri Rama;
3) Dongeng-dongeng dari Jawa, seperti Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Panji
Semirang;
4) Cerita-cerita Islam, seperti Hikayat Nabi Bercukur dan Hikayat Raja Khaibar;
5) Sejarah dan biografi, misalnya Hikayat Raja-raja pasai dan Hikayat Abdullah;
6) Cerita berbingkai, misalnya Hikayat Bakhtiar dan Hikayat Maharaja Ali.
Contoh penggalan hikayat;
Hikayat Hang Tuah
Laksamana bertemu dengan sebuah lorong. Kanan-kiri lorong itu berpagar
batu. Luasnya hanya cukup untuk jalan seorang. Laksamana segera menyelinap ke
dalam lorong itu untuk bertahan.
Para prajurit berlari, berhamburan masuk ke dalam lorong itu. Laksamana
yang telah sigap, dengan mudah menebas prajurit-prajurit itu. Beberapa orang
144

tewas seketika. Yang seorang menerjang dengan sebuah tikaman. Dengan gesit
Laksamana menghindar seraya menebaskan kerisnya. Tak ayal lagi, prajurit itu
mengerang. Lehernya hampir putus. Begitulah, pertempuran sengit itu terjadi.
Walaupun seorang diri Laksamana dapat menghadapi prajurit-prajurit itu dengan
mudah mayat-mayat bergelimpangan. Tidak kurang dari tujuh puluh mayat terkapar
di tempat itu. Masih tujuh orang prajurit yang tersisa. Nyali mereka perlahan
memudar melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa.
Laksamana melompat keluar terowongan. Prajurit-prajurit segera
memburunya. Tujuh orang prajurit itu berkeliling bersiap-siap untuk menyerang.
Sementara itu, dengan tajam, Laksanama mengawasi ketujuh prajurit itu dengan
pedangnya yang siap menerjang. Laksamana dengan secepat kilat menyerang
ketujuh prajurit itu. Tak ada lagi kesempatan untuk mengelak, Ketujuh prajurit itu
mengalami nasib yang sama dengan teman-temannya. Mereka berjatuhan dengan
lehernya yang nyaris putus.
Pada saat itulah Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir, Hang Lekiu datang.
Mereka mendapat titah Raja Malaka akan membantu Laksamana. Hanya memang
kedatangan mereka terlambat. mereka hanya menjumpai Laksamana yang kelelahan
dengan musuh-musuhnya yang sudah tidak lagi berdaya. Laksamana duduk di
sebuah kedai untuk menghilangkan lelahnya.

Hikayat Muhammad Hanafiyyah


Muhammad Hanafiyyah menggertakan kudanya menuju medan pertempuran,
dengan diikuti para prajuritnya. Sampailah mereka di hadapan Sofyan. Tidak
banyak membuang waktu, para prajurit Muhammad Hanafiyyah menyerang Sofyan.
Seorang prajurit tampak menghantamkan cokmarnya ke tubuh Sofyan. Dengan
enteng, Sofyan menangkap pinggang hulubalang itu. Lalu, dihempaskannya ke
bumi. Jeritan menyesakan terdengar seiring dengan luluh lantak tulang prajurit itu.
Kira-kira empat puluh hulubalang Muhammad Hanafiyyah terbunuh seketika oleh
Sofyan.
Muhammad Hanafiyyah berkata kepada Ali Akbar, ”Hai Ali Akbar Tuggula.
Aku akan melabrak pasukan Yazid.”
Muhammad Hanafiyyah menggertakkan kudanya ke tengah medan.
Dipacunya kuda itu ke hadapan Sofyan. Setelah keduanya berhadap-hadapan,
Muhammad Hanafiyyah menyerang Sofyan. Prajurit tidak rela pimpinannya
diserang begitu saja. Beberapa di antara mereka segera melindungi pimpinannya.
Dengan jengkel, Muhammad Hanafiyyah menyerang prajurit yang satu. Dengan
gerakan yang cepat, tubuh prajurit itu dibantingkannya ke bumi. Luluh lantaklah
tulangnya dan matilah.
145

Begitu melihat saudaranya terbunuh, Tulukiya masuk ke medan perang.


Dikeluarkannya cokmarnya mengejar Muhammad Hanafiyyah. Dengan gerakan
yang enteng, Muhammad Hanafiyyah menghindari serangan itu. Ditangkap cokmar
itu dan dipalukannya kepada Tulukiya. Senjata makan tuan. Dengan demikian lima
puluh anak cucu Bulukiya sangat tak bisa lagi menahan amarahnya. Digertaknya
kudanya ke tengah medan berbetulan dengan Muhammad Hanafiyyah serta katanya,
”Hai laki-laki siapa namamu, katakanlah supaya matimu jangan tiada nama.”
Jawab Muhammad Hanafiyyah, ”Aku yang bernama Muhammad Hanafiyyah,
anak Syahi Mardan Ali, raja segala laki-laki. Akulah yang membunuh laskar
Marwan. Sembilan laksa kuda semberani dan seribu gajahnya habis kubunuh. Aku
datang ini hendak membunuh Yazid.”
”Kurang ajar, berani-beraninya kau menghina Yazid” kata Bulukiya,
”Sebelum kau menyentuh junjunganku, lawan aku.”
Bulukiya menghunus pedangnya lalu diperangkannya kepada Muhammad
Hanafiyyah.
Muhammad Hanafiyyah menangkis serangan itu dengan perisai. Karena
begitu kuatnya serangan Bulukiya, mata pedangnya itu sanggup merobek perisai.
Hanya saja pedang itu terjepit di antara robekan itu. Kesempatan tidak disia-siakan
Muhammad Hanafiyyah. Dengan kecepatan penuh, ia menghuwitkan perisainya
hingga pedang itu pun patah menjadi dua. Bulukiya segera mengeluarkan
cokmarnya hendak memalu Muhammad Hanafiyyah. Ditangkapnya pergelangan
tangan Bulukiya dengan tangannya kiri dan tangannya yang kanan menampar
kepalanya Bulukiya. Prajurit itu terhuyung-huyung, tetapi Bulukiya yang gagah
kembali bangkit berdiri.
Diambilnya pendahannya lalu dihelakan kepada Muhammad Hanafiyyah.
Oleh Muhammad Hanafiyyah ditangkapnya pendahan itu.
Kata Bulukiya, ”Mengapa pendahanku kautangkap? Takutkah engkau,
Hanafiyyah?”
”Hai celaka engkau tiada tahu bermain pendahan. Mari kuajar, ”Muhammad
Hanafiyyah balas mengejek. Oleh Muhammad Hanafiyyah lalu dihelakannya
pendahan itu dari tangan Bulukiya. Hulu pendahan itu dipalukannya oleh
Muhammad Hanafiyyah, menyerang kepada pinggang Bulukiya. Tak minta ampun
lagi Bulukiya pun terjerembab ke bumi. Baru saja Bulukiya hendak bangkit,
diparang lehernya. Kepala Bulukiya pun terpenggal dua. Lalu mati.
146

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memahami isi novel dan cerpen yang
dibacanyanya secara baik dan benar

BAB 15
NOVEL DAN CERPEN

A. Materi Pokok
1. Pengertian
Novel adalah karangan yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan
seseorang atau beberapa orang tokoh. Sementara itu, cerita pendek adalah karangan
pendek yang pada umumnya mengisahkan masalah yang sederhana dan diceritakan
secara singkat.
2. Unsur-unsur
Struktur novel atau cerpen dibentuk oleh unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
a. Unsur Instrinsik
1) Tema, adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita.
2) Alur (plot), merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan
sebab akibat.
3) Latar atau seting, merupakan tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam
suatu cerita.
4) Penokohan, adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
5) Sudut padang (point of view), adalah posisi pengarang dalam membawakan
cerita.
6) Amanat, merupakan ajaran moral atau pesan dikatis yang hendak disampaikan
pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu.
b. Unsur Ekstrinsik
1) Latar belakang pengarang, seperti pendidikan, kondisi keluarga, jenis kelamin,
dan usia.
2) Waktu dan tempat penulisan karya sastra itu
3. Nilai-nilai dalam Cerpen/Novel
Nilai bermakna sesuatu yang penting dan berguna bagi manusia. Dalam karya
sastra, misalnya cerpen, nilai-nilai budaya, sosial, ataupun moral.
a. Nilai-nilai budaya berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta
manusia.
b. Nilai-nilai sosial berkaitan dengan tata laku hubungan antara sesama manusia
(kemasyarakatan).
c. Nilai-nilai moral yang berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi
dasar kehidupan manusia dan masyarakatnya.
147

Nilai sebuah cerita tidak hanya ditentukan oleh keindahan bahasa dan
kompleksitas jalinan cerita. Nilai atau sesuatu yang berharga dalam cerpen juga berupa
pesan atau amanat. Wujudnya seperti yang dikemukakan di atas: ada yang berkenaan
dengan masalah budaya, sosial, atau moral. Rinciannya pesan-pesan itu mungkin
berupa kesetiaan, kemanusiaan, kepasrahan kepada Tuhan, cinta yang tulus, hingga
pesan tentang kematian. Hanya saja kadang-kadang kita tidak mudah untuk merasakan
kehadiran pesan-pesan ini. Karya-karya semacam itu perlu kita hayati benar-benar.
Untuk menafsirkan nilai-nilai tertentu, kita dapat melakukannya dengan jalan
mengajukan sejumlah pertanyaan, misalnya
a. Mengapa pengarang membuat jalan cerita seperti itu.
b. Mengapa seorang tokoh dimatikan sementara yang lain tidak.
Penafsiran-penafsiran itu akan membawa kepada simpulan akan nilai tertentu
yang disajikan pengarang.
4. Daya Tarik Cerpen/Novel
Daya tarik sebuah cerpen/novel bisa dilantarkan pada berbagai hal. Seperti halnya
ketertarikan kita pada seseorang yang bisa disebabkan oleh penampilan, tutur kata,
kepintaran, keluarga, atau kekayaannya. Mungkin karena hal itu disebabkan oleh hal
sepele, misalnya karena ia memiliki tahi lalat yang mirip dengan yang dipunyai ibu kita.
Demikian halnya ketertarikan kita pada cerpen; hal itu bisa karena:
a. temanya yang langka,
b. alurnya yang mendebarkan,
c. cara penyelesaian cerita yang penuh kejutan,
d. tokoh-tokohnya yang penuh simpatik dan heroik,
e. latarnya yang penuh pesona, atau
f. rangkaian katanya yang memikat.
5. Menulis Cerita
Penulis yang baik adalah orang yang dapat menjadikan sesuatu yang sederhana,
yang tidak begitu berarti, menjadi suatu karya yang menarik dan bermanfaat bagi
pembacanya. Ide-ide penulisannya, baik itu dalam bentuk puisi, cerpen, novel, atau
karya lainnya, cukup digali dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada kesehariannya.
Selain mudah diperoleh, ide-ide semacam itu begitu diakrabi sehingga mudah pula
untuk dikembangkan.
Tugas kita sebagai pengarang adalah memerlakukan objek yang akan ditulis
sesuai dengan emosi dan nurani kita sendiri. Unsur emosi memang penting dalam
menulis karangan. Kata-kata yang tidak mampu membangkitkan suasana ”emosi”,
sering membuat karangan itu terasa hambar dan tidak menarik. Namun demikian, kata-
kata tersebut tidak harus dibuat-buat. Kata-kata atau ungkapan yang kita pilih adalah
kata-kata yang mempribadi. Kata-kata itu dibiarkan mengalir sesuai dengan pribadi
148

kita. Dengan cara demikian, akan terciptalah sebuah karya yang segar, menarik, dan
alamiah.
Pukul sebelas Tito pulang ketika lampu sudah padam. Langsung menggeletak di
tikar, seperempat jam kemudian muncul Rohanah. Rois memang tidak pulang,
Keduanya sama dijejali pikiran tentang film. Terlebih Tito, ia yang tak pernah
seberani kawan sebayanya, adegan-adegan itu terasa menyiksa.
Cuplikan di atas merupakan paragraf dari cerita pendek Lampor karya cerpenis
Joni Ariadinata. Oleh HU. Kompas cerpen tersebut dianugrahi hadiah sastra sebagai
cerpen terbaik. Cerpen tersebut menarik karena memang apa yang ditulisnya itu
bukanlah semata-mata karangan yang bersumber dari khayalan. Sumber penulisannya
adalah kehidupan pengarang sendiri. Joni Ariadinata, sang pengarang, adalah seorang
penarik becak yang sekaligus mantan buruh kasar. Pengalamannya yang kental dengan
dunia pinggiran, diekspresikan melalui karyanya itu.
Kekentalan penghayatan juga diungkapkan pengarang melalui bahasa yang sesuai
dengan golongan sosialnya.

“Keparat! Kali ini kowe yang harus dinas mengerti? Hey kowe yang harus
ngemis!” Sumirah berteriak-teriak. Lantas berjingkat pulang. “Betul-betul
keparat tak tahu diuntung”.

Oleh pengarangnya diangkat kata-kata seperti keparat, kowe, ngemis, yang


dengan kata-kata itu, cerpen tersebut mengalir alamiah. Ragam bahasa tersebut adalah
miniatur dari kehidupan objektif orang-orang pinggiran yang diangkat pengaranglewat
cerpennya itu.
149

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memahami isi drama yang
dilihat/dibacanyanya secara baik dan benar

BAB 16
DRAMA

1. Pengertian
Drama merupakan bentuk kisahan yang menggambarkan kehidupan dan watak
manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan. Drama dapat pula diartikan
sebagai karya sastra yang diproyeksikan di atas pentas. Berbeda dengan karya sastra
lainnya, seperi puisi dan prosa, drama terbentuk atas dialog-dialog. Karena
diproyeksikan untuk pementasan, drama sering pula disebut sebagai seni pertunjukan
atau teater.
Karena itu, drama dapat pula diartikan sebagai bentuk karya sastra yang
menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi elalui lakuan
dan dialog. Lakuan dan dialog dalam drama tidak jauh beda dengan lakuan serta dialog
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Unsur-unsur Dalam
Drama adalah bentuk karya sastra yang tersusun dari unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun sebuah drama dan berada di
dalam drama itu sendii, seperti tokoh, dialog, alur, latar, dan sebagainya. Adapun unsur
ekstrinsik adalah unsur faktor yang berada di luar drama, namun berkaitan dengan
cerita drama tersebut. Unsur yang dimaksud, antara lain adalah sosial budaya, politik,
dan hankam.
Berikut diuraikan unsur-unsur intrinsik drama.
a. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita
melalui rumitan ke arah klimaks dan selesaian. Alur drama pada umumnya tersusun
atas konflik awal, perkembangan konflik dan penyelesaian. Adapun yang dimaksud
dengan konflik adalah terjadinya tarik-menarik antara kepentingan berbeda. Dengan
konflik tersebut, alur berkembang. Dalam drama alur itu terbagi atas susunan babak
dan adegan.
Seperti juga bentuk-bentuk sastra lainnya, naskah drama di atas bergerak dari
suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju suatu akhir. Dalam drama,
bagian ini dikenal sebagai eksposisi, komplikasi, dan resolusi (denouement).
150

1) Eksposisi sesuatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat;


memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita, mengajukan
konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut, dan
adakalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalm cerita itu.
2) Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang pahlawan
atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan tujuannya, dia
mengalami aneka kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi
rintangan-rintangan ini.
3) Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-apa yang
telah mendahuluinya di dalam komplikasi.
Titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks
(turning point).
b. Penokohan
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil). Tokoh ini yang mempunyai pendirian
yang bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk
menegaskan tokoh lain itu.
2) Tokoh idaman (the type character). Tokoh ini berperan sebagai pahlawan
dengan karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji.
3) Tokoh statis (the static character). Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama,
tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
4) Tokoh yang berkembang. Tokoh ini mengalami perkembangan selama cerita itu
berlangsung. Misalnya, tokoh Macbeth yang pada awal cerita sangat setia,
menjadi orang yang berkhianat pada akhir cerita.
c. Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam
drama dapat disisipkan pengarang pada pertunjukkan pemanggung. Petunjuk
tersebut lazim disebut dengan kramagung. Latar juga dapat dinyatakan melalui
percakapan para tokohnya. Dalam pementasannya, latar dapat dinyatakan dalam tata
panggung ataupun tata cahaya.
d. Bahasa
Bahasa tidak hanya media komunikasi antartokoh. Dalam drama bahasa juga
bisa menggambarkan karakter tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
e. Perlengkapan
Apabila drama itu akan dipentaskan, sejumlah fasilitas diperlukan sebagai
pelengkap cerita. Beberapa di antaranya panggung, kostum, pencahayaan, dan
sistem akustik.
151

3. Langkah-langkah Pementasan Drama


Langkah-langkah pementasan drama adalah sebagai berikut:
a. Menyusun naskah-naskah
b. Lakukan pembedahan secara bersama-sama terhadap isi naskah yang akan
dipentaskan.
c. Calon pemain membaca keseluruhan naskah sehingga dapat mengenal masing
masing peran.
d. Melakukan pemilihan peran
e. Mendalami peran yang akan dimainkan
f. Sutradara mengatur teknis pentas, yakni dengan cara mengarahkan dan mengatur
pemain.
g. Pemain menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai pengaturan
pentas.
h. Gladiresik atau latihan terakhir sebelum pentas.
i. Pelaksanaan pementasan sesuai dengan yang telah direncanakan.
4. Teknik Pemeranan
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika bermain drama.
a. Penggunaan bahasa, baik cara pelafalan maupun intonasi, harus relevan. Logat yang
diucapkan hendaknya disesuaikan dengan asal suku atau daerah, usia, dan status
sosial tokoh yang diperankan.
b. Ekspresi tubuh dan mimik muka harus disesuaikan dengan dialog.
c. Untuk lebih menghidupkan suasana dan menjadikan dialog lebih wajar dan alamiah,
para pemain dapat berimprovisasi di luar naskah.
Membaca dengan baik tiap kalimat yang diucapkan tokoh drama, dapat
menggambarkan karakter tokoh serta konflik yang timbul di dalamnya. Untuk itu
seorang pemain drama harus meresapi isi cerita. Ia perlu memerhatikan petunjuk yang
dituliskan pengarang (mengenai suasana, gerak tokoh) serta kalimat-kalimat yang
diucapkannya. Kalimat yang diucapkan harus sesuai dengan suasana yang dimaksud.
Begitu pun gerak yang dilakukannya.
5. Menanggapi Pementasan Drama
Dalam sebuah ulasan drama, yang dikemukakan adalah garis besar dari si drama
itu. Hal lain yang perlu dikemukakan adalah hal-hal berikut:
a. tema,
b. alur cerita,
c. penokohan,
d. latar atau seting panggung,
e. tata suara,
f. suasana pertunjukkan, dan
g. unsur-unsur pendukung pertunjukkan lainnya.
152

Untuk sampai pada ulasan seperti itu, mau tidak mau kita harus mengikuti
pertunjukkan itu secara intensif dari awal hingga selesai. Dalam kegiatan ini kita tidak
hanya berperan sebagai penikmat, tetapi juga sebagai juri. Kita harus berusaha menilai
jalannya pertunjukkan itu dari berbagai aspek secara seimbang. Selama proses itu, kita
tidak hanya getol mencermati cacatnya pertunjukkan itu, tetapi harus pula telaten dalam
melihat kelebihan-kelebihannya. Dengan cara demikian, ulasan yang kita sampaikan
bisa berimbang dan lebih jujur.
153

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memiliki pengetahuan tentang jenis kata

BAB 17
JENIS – JENIS KATA

1. Jenis Kata atau Kelas Kata


Penggolongan kata berdasarkan sifat kata dalam kalimat disebut jenis kata. Jenis kata
disebut juga kelas kata. Ada beberapa penggolongan kata menurut jenisnya, antara
lain:
a. Menurut tata bahasa tradisional kata dapat dibedakan menjadi 10 macam, antara
lain:
1. kata benda
2. kata kerja
3. kata sifat
4. kata keterangan
5. kata ganti
6. kata bilangan
7. kata depan
8. kata sambung
9. kata sandang
10.kata seru
b. Menurut Sutan Alisysahbana, kata dapat dibedakan menjadi 6 macam, yaitu :
1. kata benda
2. kata kerja
3. kata ganti
4. kata keterangan
5. kata perangkai
6. kata seru
c. Menurut Gorys Keraf, kata dapat dibedakan menjadi 4 macam
1. kata benda
2. kata kerja
3. kata sifat
4. kata tugas
154

2. Penjelasan
a. Kata benda
1) Pengertian Kata benda
Kata benda adalah nama dari suatu benda atau segala yang di bendakan. Kata
benda di sebut jenis kata ini juga substansi atau nomina.
Ada beberapa ciri yang menjadi jenis kata ini, antara lain :
a) Dapat menggunakan imbuhan
Contoh :
ke- : kehendak, kekasih, ketua
per-, pe- : pelajar, perenang, peternakan
-an : anggapan, harapan, undangan
pe-an : pendidikan, penjajahan, penjilidan
per-an : perbaikan ; perbudakan, perburuan
ke-an : ketekunan, kerajinan, kegagalan
b) Dapat didahului kata depan
Contoh :
Di halaman
Ke kota
dari jakarta
ke sungai
c) Dapat di dahului si, sang.
Contoh :
si gundul
si pengirim
sang kancil
sang raja
d) Dapat didahului kata bukan
Contoh :
dua orang
sepuluh ekor
tiga bungkus
155

e) Dapat diikuti oleh kata ganti ku, mu, nya


Contoh :
namanya
keberhasilan
kedudukanmu
f) Dapat diperluas dengan + kata sifat
Contoh :
buku yang tipis
rumah yang bagus
surat yang cepat
g) Dapat diikuti oleh kata ini atau itu
Contoh :
Novel ini mahal sekali
Ilmu itu harus dicari
Hutan itu memang lebat
h) Bisa menduduki subjek kalimat
Contoh :
Tulisanmu memang sangat rapi
Gunung itu tertinggi
Adiknya mendapat hadiah pertama
i) Bisa menduduki objek kalimat
Contoh :
Orang itu mulai mendalami agamanya
Rahmat mengirimkan salam untuk pertama
2. Macam-macam kata benda
Secara garis besar kata benda dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
a) Kata benda konkrit, ialah nama sesuatu benda.
Biasanya kata ini dapat dilihat, diraba, didengar, atau dirasakan.
Yang termasuk kelompok ini adalah :
156

1. Nama diri : Solo, Jakarta, Pontianak, Merbabu Soputan, Kalimutu,


Musi, Kahayam Mamberamo, Edi, Harun, Astiti, Ratna.
2. Nama jenis : gunung, sungai, almari, jalan.
3. Nama zat : kayu, logam, air, batu
4. Nama himpunan : orang, hewan, guru, hutan
b) Kata benda abstrak, ialah sesuatu yang dianggap sebagai kata benda atau yang
dibendakan.
Biasanya kata ini tidak bisa dilihat, didengar, diraba, atau dirasakan.
Contoh :
Kekerasan
Kejujuran
Pemberitahuan
Ilmu pengetahuan
b. Kata Kerja
1. Pengertian kata kerja
Semua kata yang menyatakan perbuatan dan perilaku disebut kata kerja.
Kata kerja disebut juga verba. Ada beberapa ciri yang menandai kata kerja.
Antara lain:
a) Sering melekat pada imbuhan :
me : mengantar, mengatur, mendobrak
ber- : berbaring, beribadah, bertuan
di : dibina, diasingkan, dirangkai
ter- : terbawa, tertahan, terjatuh
memper- : mempertajam, memperlancar
i- : duduki, soroti, selidiki
-kan : antarkan, silakan
memper-kan : memperjuangkan, memperlakukan
memper-I : mempersenjatai, memperbaiki
157

b) Dapat diikuti oleh kata-kata :


sedang : sedang hadir, sedang tidur, sedang masak.
akan : akan masuk, akan belajar, akan turun
sudah : sudah datang ; sudah bangun ; sudah lewat
telah : telah sampai, telah sembuh, telah lalu
belum : belum ditangani, belum disetorkan
hendak : hendak dilunasi, hendak membina
c) Dapat di perluas dengan kata : dengan + sifat.
Contoh :
Berputar dengan cepat
Berbicara dengan pasih
Dilelang dengan lancar
d) Pada umumnya menduduki predikat.
Contoh :
Harum menulis surat untuk ibunya
Mira diterima di Universitas Sriwijaya
Gedung itu baru saja diresmikan
2. Macam-macam Kata Kerja
Kata kerja dibedakan menjadi beberapa macam antara lain :
a) Kata kerja Transitf ialah kata kerja yang tidak diikuti oleh objek.
Contoh :
Hasan menengok neneknya kebandar Lampung
Fatimah membantu ibunya memasak
Mahfud mengantarkan pesanan kakaknya
b) Kata Kerja Intransitif ialah kata kerja yang tidak diikuti objek.
Pada umumnya kata kerja ini berawal ber, tetapi ada juga yang berawal me.
Contoh :
Budi Darmawan belajar dikamar depan
Ayah bersembahyang dimesjid
Lukman menangis tersedu-sedu
158

c) Kata Kerja Pasif ialah kata kerja yang menyatakan perbuatan yang dila-kukan
oleh objek.
Contoh :
Majalah itu dibelinya di toko buku
Hadiah itu diterima dari pamannya
Mursud terjatuh dijalan raya
d) Kata Kerja Finit ialah kata kerja yang dipakai untuk menyatakan perbuatan.
Kata ini tidak menduduki predikat dalam kalimat
Contoh :
Memasak adalah pekerjaan yang menyenangkan
Jalan pagi menyehatkan badan
Mengarang itu sebenarnya tidak sulit
e) Kata Kerja Reflesif ialah kata kerja yang menyatakan perbuatan yang me-
ngenai pelakunya sendiri.
Contoh :
Ibu sedang berhias dikamarnya
Rupanya Anton belum berbaju
Mereka siap berpakaian
f) Kata Kerja Resiprok ialah kata kerja yang menyatakan perbuatan yang ber-
lawanan.
Contoh :
Mereka berdiskusi diruang kelas
Kedua pemuda itu berpandangan lama sekali
Keduanya dorong-mendorong.
g) Kata Kerja Aus ialah kata kerja yang tidak berimbuhan
Contoh :
Ayah berangkat bekerja sore ini
Hasan terlambat pergi tidur
159

c. Kata Sifat
1. Pengertian Kata sifat ialah kata-kata keadaan atau ajektiva.
Kata sifat ialah kata-kata yang menyebutkan sifat atau keadaan suatu benda. Kata
sifat juga disebut kata keadaan atau ajektiva.
Ada beberapa hal yang menandai kata sifat, antara lain :
a) Dapat didahului oleh kata-kata :
amat : amat besar, amat panjang, amat lancip, amat tinggi
sangat : sangat pandai, sangat kecil, sangat sederhana
paling : paling tinggi, paling rajin, paling bersih
terlalu : terlalu tipis, terlalu luas, terlalu kotor
agak : agak sempit, agak baik, agak mewah.
b) Dapat diikuti oleh kata-kata
sekali : panjang sekali, lebar sekali, bulat sekali
benar : cepat benar, rajin benar, kecil benar
c) Dapat diulang dengan mendapatkan imbuhan se-nya
Contoh :
Seindah-indahnya
Sependek-pendeknya
Setipis-tipisnya
d) Memberikan sifat suatu benda
Contoh :
Anak kecil itu pemberani
Irwan dibelikan ayahnya sepeda baru
Mesjid diseberang jalan itu megah benar
2. Tingkat Kata Sifat
Kata sifat mengenal tiga macam tingkatan, yaitu :
a) Tingkat positif, yaitu tingkat baik
Contoh :
Nyoman anak yang pandai di kelasnya
Ahmad rajin
160

b) Tingkat komparaktif, yaitu tingkat lebih


Contoh :
Edi lebih pandai dari pada Bambang
Gunung merbabu lebih tinggi dari pada merapi
c) Tingkat Superlatif, yaitu tingkat paling
Contoh :
Niko anak yang paling pandai di kelasnya
Cut Sari anak yang paling rajin di desaku
Gunung Salmet paling tinggi di Jawa Tengah
3. Fungsi Kata Sifat
Dalam hubungan kalimat, kata sifat dapat berfungsi sebagai
a) Atributif
Jika kata sifat menerangkan benda dalam kelompok kata, maka kata sifat
tersebut berfungsi sebagai atributif.
Contoh :
Herman membaca novel baru
Pohon tinggi itu banyak daunnya
Dia mengenakan baju merah
b) Predikatif
Bila kata sifat menduduki jabatan predikat kalimat maka sifat tersebut
berfungsi predikatif. Maka kata sifat tersebut berfungsi sebagai predikatif.
Contoh :
Rahmat pandai sekali
Mangga itu besar-besar
Ibunya gelisah mendengar peristiwa itu
c) Substantif
Bila kata sifat itu berlaku sebagai kata benda atau di anggap sebagai benda,
maka kata sifat tersebut berfungsi sebagai Substantif.
161

Contoh :
Si miskin itu selalu mengembara
Besar ular itu sebatang pohon kelapa
Luas tanahnya seluas tanah ayahku
d. Kata Keterangan
1. Pengertian Kata Keterangan
Kata keterangan ialah kata yang memberi keterangan kata kerja, kata bilangan,
kata keterangan, atau kata tambahan. Kata keterangan ialah kata yang memberi
keterangan kata benda. Jenis kata ini disebut juga adverbia
2. Fungsi Kata Keterangan
Berdasarkan difinisi di atas, maka kata keterangan mempunyai fungsi :
a) Menerangkan kata kerja
Contoh :
Burhan sedang menyelesaikan tugasnya
Ratna telah menerima surat Bapak
Paman akan datang pagi ini
b) Menerangkan kata sifat
Contoh :
Gunung itu tinggi sekali
Rahmat anak yang paling rajin
Perempuan itu sangat tua
c) Menerangkan kata bilangan
Contoh :
Persoalan yang dihadapinya sangat banyak
Sedikit sekali prestasi yang mereka raih
Setoran itu kurang sedikit
d) Menerangkan kata keterangan
Contoh :
Budi berlari dengan cepat sekali
Binatang itu berjalan amat lambat
Dewi berpikir amat cepat
162

3. Macam-macam Kata Keterangan


Ada bermacam-macam kata keterangan yang perlu diketahui, antara lain:
a) Keterangan tempat, yaitu keterangan yang menjelaskan tempat berlangsung
suatu peristiwa.
Biasanya jenis keterangan ini di bentuk dari gabungan kata depan dengan kata
benda.
Contoh :
Di rumah
Di jalan
Ke sekolah
b) Keterangan waktu, yaitu keterangan yang menjelaskan saat berlangsungnya
suatu peristiwa
Contoh :
Besok
Kemarin
Sekarang
Nanti
c) Keterangan tujuan yaitu keterangan yang menjelaskan tujuan suatu peri-stiwa
berlangsung
Contoh :
Agar
Supaya
Guna
Untuk buat
d) Kata keterangan sebab, yaitu keterangan yang menjelaskan tingkat kese-
ringan suatu peristiwa.
Contoh :
Sering
Kira-kira
Cukup
Hampir
Sedikit
163

e) Kata keterangan sebab, yaitu keterangan yang menjelaskan sebab-sebab suatu


peristiwa dapat berlangsung.
Contoh :
Sebab
Karena
Oleh sebab
Oleh karena
e. Kata Ganti
1. Pengertian kata ganti
Kata ganti adalah kata yang berfungsi menggantikan kata benda. Kata dapat
menduduki subjek atau sebagaimana kata benda. Kata ganti disebut juga
promomina.
2. Macam-macam kata ganti
Ada beberapa macam kata ganti, yaitu,
a) Kata ganti orang, meliputi :
1) Kata ganti orang pertama, yaitu orang yang berbicara
Tunggal : saya; beta
Jamak : kami, kita
2) Kata ganti pemilik untuk orang kedua
Tunggal : engkau, kamu, saudara, anda
Jamak : kamu semua, kalian
3) Kata ganti orang kedua, yaitu orang yang diajak berbicarakan.
Tunggal : ia, dia, beliau, nya
Jamak : mereka
Dalam pembicaraan di depan umum kata saya sering diganti kan dengan kami
untuk merendahkan diri. Bentuk tersebut dinamakan majestatis pluralis.
b) Kata ganti pemilik
Kata ganti pemilik disebut juga kata ganti empunya. Letaknya dibelakang kata
benda. Ada beberapa macam kata ganti pemilik, seperti :
164

1) Kata ganti pemilik untuk orang pertama


Tunggal : saya, ku
Jamak : kami, kita
2) Kata ganti pemilik untuk orang kedua
Tunggal : - mu
Jamak : kamu
3) Kata ganti pemilik untuk orang ketiga
Tunggal : - nya
Jamak : mereka
c) Kata ganti tanya
Untuk menanyakan sesuatu, kita gunakan kata ganti tanya. Kata- kata ini kita
jumpai dalam kalimat tanya. Yang termasuk kata ganti tanya, antara lain :
apa : untuk menanyakan barang atau benda
siapa : untuk menanyakan orang
mana : untuk menanyakan pilihan
kapan : untuk menanyakan waktu
berapa : untuk menanyakan jumlah
dimana : untuk menanyakan tempat
mengapa : untuk menanyakan sebab
bagaimana : untuk menanyakan keadaan
d) Kata ganti tak tentu
Untuk menggantikan benda orang yang tidak tentu jumlahnya atau tidak
dikenalnya digunakan kata ganti tak tentu.
Contoh :
Seseorang
Sesuatu
Siapa
Barang siapa
Apa pun
165

e) Kata ganti tunjuk


Kata ganti tunjuk digunakan untuk menunjuk benda yang telah disebutkan
sebelumnya, macamnya ini dan itu.
Contoh :
Itulah yang kuterima tadi siang
Ini pun saya kirimkan sebenarnya
f. Kata Bilangan
1. Pengertian kata bilangan
Kata-kata yang digunkan untuk menyatakan jumlah, himpunan, urutan disebut
kata bilangan. Kata bilangan disebut juga numeralia.
2. Macam-macam kata bilangan
Menurut sifatnya, kata bilangan dapat dibedakan menjadi :
a) Kata bilangan utama : satu, dua, seratus, sepuluh, dan sebagainya
b) Kata bilangan tingkat : kesatu, kedua, kesepuluh, dan sebagainya
c) Kata bilangan kumpulan: kedua, ketiga, keempat, dan sebagainya
d) Kata bilangan tak tentu : sedikit, setiap, beberapa, dan sebagainya
Catatan :
Kata bilangan tingkatan dan kata bilangan kumpulan bentuknya sama. Akan tetapi
letaknya dalam kalimat berbeda. Kata bilangan tingkatan tidak pernah diikuti kata
benda, sedangkan kata bilangan kumpulan selalu diikuti kata benda.
Contoh :
- Kata bilangan tingkat
Dewi Amisani anak ketiga dari keluarga Tuan Darwis
Tahun ini Bambang mendapat ranking kedua
- Kata bilangan kumpulan
Ketiga anak itu memang rajin-rajin
Rudi dihormati oleh keempat adiknya
3. Kata Bantu Bilangan
Kata bilangan utama sering diikuti oleh kata bantu bilangan kata bantu bilangan
berfungsi menerangkan kata bilangan.
166

Contoh :
Sebuah rumah
Sebatang pohon
Sebutir telur
Sebilah pisau
Secarik kertas
Seekor kera
Selembar benang
Setangkai bunga
g. Kata Depan
1. Pengertian Kata Depan
Semua kaya yang merangkaikan kata dengan kata didalam kalimat disebut kata
depan. Biasanya terletak di depan kata benda. Kata depan juga preposisi.
2. Macam-macam kata depan
Ada beberapa macam kata depan yang perlu diketahui yaitu :
a) Kata depan sejati : di, ke, dan dari
Contoh :
Kapal terbang itu tiba di solo tadi pagi
Mereka pergi ke rumah hasan
Siapa yang pulang dari Medan ?
b) Kata depan tunggal, yaitu kata depan yang tidak di bentuk dari kata depan
sejati, seperti : bagi, untuk, antara, demi, tentang, sebab, serta.
Contoh :
Hamid membuat surat untuk ibu
Mereka berbicara tentang kenakalan remaja
Istirahat itu dilakukan demi kesehatanya
c) Kata depan gabungan, yaitu semua kata depan yang dibentuk dari kata depan
sejati. Termasuk kelompok in, antara lain : di dalam, di luar, di depan, kepada,
ke depan ke samping, dari pada, dari depan, dan sebagainya.
167

Contoh :
Surat itu dikirimkan kepada pamanya
Mira lebih pandai dari pada lukiman
3. Perbedaan kata depan dan awalan
Ada kalanya kita mengalami kesulitan dalam membedakan kata depan dengan
awalan, terutama bentuk di dan ke. Untuk itu marilah kita pahami perbedaannya :
Kata Depan di :
- Menunjukkan tempat
- Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
- Tidak dapat diganti dengan awalan me
Awalan di- :
- Membentuk kata kerja pasif
- Ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya
- Dapat diganti dengan awalan me
contoh :
Kata Depan Di Awalan Di
Di rumah dilihat (melihat)
Di dalam dibuka (membuka)
Di sekolah dihormati (menghormati)
Di bawah dilantik (melantik)

Kata Depan ke :
- Menunjukkan tempat
- Ditulis dari kata yang mengikutinya
- Bisa diganti di
Awalan ke- :
- Membentuk kata depan atau kata bilangan
- Ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya
168

- Tidak bisa diganti dengan di


Contoh :
Kata depan ke Awalan ke
ke desa (di desa) kehendak
ke depan (ke depan) ketua
ke mana (dimana) kekasih
kepasar (di pasar) kelima

1. Pengertian kata sambung


Semua kata yang merangkaikan kalimat dengan kalimat di sebut kata sambung.
Kata sambung disebut juga kata yang penghubung atau konjungsi.
2. Macam-macam kata sambung
Kata yang termasuk kata sambung ialah : dan, serta lalu, tetapi, melainkan,
padahal, jika, hingga, agar, bahkan, sebagainya.
Contoh :
Karena sakit, ia tidak masuk sekolah
Harap masuk kelas lalu duduk dikursinya
Rudi memang nakal, tetapi sangat rajin
h. Kata Sandang
1. Pengertian kata sandang
Semua kata yang membedakan kata dibelakangnya disebut kata sandang.
Maksudnya kata-kata yang terletak dibelakang kata sandang termasuk kata
benda. Kata sandang disebut juga artikel.
2. Macam-macam kata sandang
Jumlah kata sandang ini tidak banyak, yaitu sang, sipara, yang, dang, hyang,
bahkan kata dang, hang, hang-hyang, jarang di pakai lagi.
Kata-kata itu kita jumpai dalam cerita-cerita lama.
Contoh :
Sang Merah Putih
Sang kancil
Si gundul
Hang tuah
169

Dang merduwati
i. Kata Seru
Semua kata yang digunakan untuk menyatakan perasaan disebut kata seru.
Timbulnya kata seru sangat erat hubungannya dengan situasi yang termasuk
kelompok ini antara lain: aduh, kasihan, ah, wah, celaka, ampun, alhamdulillah,
masya Alloh, astaga dan sebagainya, kata seru disebut juga injeksi.
Contoh :
Aduh, sial betul kita hari ini !
Masya Allah, mengapa jadi begitu !
Astaga, mengapa kau begitu, mir !

3. Bagan Pembagian Kata

Menurut Kata asal Kata berimbuhan


Bentuk katanya Kata jadian Kata ulang
Kata majemuk
Menurut jumlah Kata tunggal
Kata
morfemnya Kata kompleks

Menurut jenis
Kata benda
Kata kerja
Kata sifat
Kata ganti
Kata bilangan
Kata keterangan
Kata sambung
Kata depan
Kata sandang
Kata seru
170

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memiliki pengetahuan dan memahami
tentang pembentukan kata dalam bahasa Indonesia

BAB 18
PEMBENTUKAN KATA

1. Kata Berimbuhan
1. Pengertian kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mendapat imbuhan atau afiks.
Imbuhan dapat terletak di awal, di tengah maupun di akhir kata. Dalam bahasa
Indonesia, imbuhan berfungsi sebagai pembentuk kata-kata baru. Proses melekatnya
imbuhan pada kata dasar disebut afiksasi. Proses melekatnya imbuhan pada kata
dasar disebut afiksasi.
Contoh kata berimbuhan :
Melukis
Berderung
Lukisan
2. Macam-macam imbuhan
Di tinjau dari letaknya, imbuhan dapat dibagi menjadi empat macam, yakni :
a) Awalan adalah imbuhan yang terdapat pada awal kata.
Awalan disebut juga prefiks. Proses melekatnya awalan pada kata dasar disebut
prefeksasi.
Contoh awalan :
Me-pada : membaca, mengail, melukis
ber-pada : berbakti, berderma, berdendang
di-pada : di antar, diminta, di tolong
b) Sisipan adalah imbuhan yang terdapat pada tengah kata.
Sisipan disebut juga infiks. Proses melekatnya sisipan pada kata dasar di sebut
infiksasi.
Contoh sisipan :
- el- pada : geletar
- er- pada : gerigi
- em- pada : gemetar, gemuruh
c) Akhiran adalah imbuhan yang terdapat pada akhir kata.
Akhiran disebut juga sufiks. Proses melekatnya akhiran pada kata dasar di sebut
sufiksasi.
171

Contoh akhiran :
- an pada : makanan, tawanan, idaman
-I pada : lunasi, kemiri, sempuli
- kan pada : bawakan, ambilkan, tanyakan
d) Konfiks adalah imbuhan yang terdapat pada awal dan akhiran kata. Konfiks
merupakan gabungan awalan dan akhiran, tetapi melekat secara serempak. Proses
melekatnya kofiks pada kata dasar disebut konfiksasi.
Contoh konfiks :
Ke-an pada : kedudukan, keadaan, kehadiran
Pe-an pada : pemasaran, pengangkatan, pemberian
Per-an pada : perguruan, pertanian,perhatian
3. Fungsi dan nosi imbuhan
Jalan itu lebar sekali.
Orang itu berjalan amat cepat.
Kata jalan menunjukkan benda (tempat yang biasa dilalui) sedangkan
berjalan menunjukan perbuatan. Dengan kata lain jalan termasuk kata benda,
sedangkan berjalan termasuk kata kerja.
Perubahan kata benda (jalan) menjadi kata kerja (berjalan) disebabkan oleh
adanya awalan ber. Karena itu, dapat dikatakan bahwa awalan ber-fungsi
membentuk kata kerja.
Di samping mempengaruhi jenis kata, imbuhan juga mempengaruhi arti
kata. Coba perhatikan contoh berikut :
Dewi suka makan durian.
Nenek itu menjual makanan.
Kata makan berbeda artinya dengan makanan. Buktinya kedua kata tersebut
tidak dapat dipertukarkan. Makanan artinya yang dimakan. Jadi, arti an pada
makanan adalah yang di-, arti yang timbul akibat proses afikasi disebut nosi. Agar
lebih jelas, coba perhatikan tabel berikut di bawah ini: Prefiks atau awalan
PREFIKS ATAU AWALAN
Awalan Fungsi Nosi Contoh
me - membentuk kata a. menjadi menguning, membantu,
kerja aktif
(intransif) meninggi, meluas
b. mengisap mengganja, merokok
c. mengumpulkan merotan, mendamar
d. memberi mengecat, mengapur, menyampuli
172

e. membuat menggulai, menyatai, menyambal


f. menyerupai membisu, membabi buta, menggunung
g. menuju ke melaut, mendarat, menepi
h. mengeluarkan mendengkur, mendesis, mendering
i. bekerja dengan mengail, memancing mencangkul,
memahat
ber - membentuk kata a. memakai bertopi, berpakaian, berbaju
kerja aktif
intransitif b. mempunyai beruang, beruang, berjendela
c. menjadi bertamu, bersatu
d. mengendarai berkereta api, berkuda, sepeda
e. menganggap berguru, berbapak
f. mengerjakan berladang, berkebun, sawah
g. menghasilkan berdesis, bertelur, bersuara
h. menyatakan kumpulan berdua, bertiga, berempat
i. saling berdebat, berdialog, berwa-wancara
di - membentuk kata tidak mempunyai nosi ditanam, dipelihara, dibuka
kerja pasif
ter- membentuk kata a. paling terbawah, tertinggi, terpandai
kerja pasif
b. tiba-tiba terjatuh, terbangun,
c. dapat di terbaca, terangkat
d. sudah di terpasang, tertulis, tercetak
e. tidak sengaja tersinggung, terinjak
pe- membentuk a. yang biasa pemabuk, pemarah
kata
b. yang menyebabkan penyakit, pengeras, pendingin
benda
c. yang membuat pengarang, penyair, penulis
d. yang bersifat penakut, periang
e. yang di pesuruh, petugas
f. yang me penulis, pembaca, pemakai
g. alat untuk me penggaris, pemukul
per - membentuk kata a. yang ber pertapa, pedagang
benda
b. yang bekerja pelaut, peladang
Ke - membentuk kata a. yang di kekasih, ketua
benda tidak
b. menyatakan tingkat kekasih, keempat
mem-punyai
atau kumpulan
fungsi
Se - tidak mempunyai a. satu seorang, sebutir, seekor
fungsi
b. seluruh sekampung, sekota, sedunia
c. segera sesudah setiba, sesampai
173

SUFIKS ATAU AKHIRAN


Akhiran Fungsi Nosi Contoh
-i Membentuk a. menjadi mengetahui
kata kerja
transintif b. membuang menguliti
c. memberi menggerami, menandatangani
d. membuat mengotopsi, memerahi
e. berkali-kali memukuli, melempari
f. kepada memarahi
g. tentang menggemari
- kan Membentuk a. tentang membicarakan
kata kerja
transitif b. menyebabkan menundukkan, menerbangkan,
meninggikan
c. menganggap mendewakan, mengistimewakan
d. melakukan pekerjaan meminjamkan, membelikan
-untuk orang
e. menyuruh
menyekolahkan.
- an Membentuk kata a. menyerupai rumah-rumahan, orang-orang
benda
b. tiap-tiap bulanan, mingguan
c. himpunan lautan, daratan
d. yang di makanan, minuman
e. alat me timbangan, ukuran
f. tempat me kuburan
g. bersifat kampungan, murahan
- nya a. membentuk tidak mempunyai nosi buruknya, merajalelanya,
kata benda
rajinnya, cepatnya
b. membentuk
kata
keterangan

KONFIKS
Konfiks Fungsinya Nosinya Contoh
(ber-an) membentuk kata kerja a. saling berkenalan, berpandangan
b. berulang-ulang berkilauan, bercucuran
(ke-an) membentuk kata a. menyatakan tempat kecamatan
benda
b. menyatakankumpulan kepulauan
c. menyatakan hal kemiskinan, kemanusiaan
d. menyatakan sifat keberanian, kebencian
e. hasil kemajuan, kehancuran
174

f. menderita kepanasanan, kehujanan


(per-an) membentuk kata kerja a. yang menyebabkan pembetulan, penyuburan
b. yang di pengumunan, pengajaran
c. menyatakan tempat pemandian, pemakaman
e.menyatakan peristiwa pendidikan, penganiayaan
(per-an) membentuk kata a. hasil perhitungan, permusuhan
benda
b. tempat perguruan, perkumpulan
c. pernyataan peristiwa pertumbuhan
d. menyatakan kumpulan perpustakaan
(se-nya) membentuk kata paling seindah-indahnya
keterangan
sebaik-baiknya
GABUNGAN IMBUHAN
Imbuhan Fungsi Nosinya Contoh
me-kan membentuk kata a. membawa melarikan
kerja transitif
b. memasukan membukukan, menyetorkan
c. membuat jadi mengecilkan, meluruskan
d. menyatakan perbuatan menyembunyikan,
e. berbuat untuk oran lain melambaikan
di – kan membentuk kata a. dibawa dilarikan
kerja pasif
b. dimasukan disetorkan, dibukukan
c. dibuat jadi dilebarkan, diluruskan
ber-kan membentuk kata a. memakai bersendikan
kerja
b. tidak mempunyai arti bertahtakan
ter-i membentuk kata dapat di tersaingi, teriringi
kerja pasif
ter-kan membentuk kata Sengaja terbukukan, terkumpulkan
kerja pasif
memper-kan tidak mempunyai melakukan perbuatan memperjuangkan,
fungsi mempertimbangkan,
memperbincangkan
memper-i membentuk kata a. membuat jadi memperbaiki, memperbarui
kerja
b. berkali-kali mempelajari
diper-kan tidak mempunyai a. dianggap dipertuankan
fungsi
b. tidak mempunyai arti diperdengarkan
dipertanyakan
diper-i membentuk dibuat jadi diperbaiki, di perbarui
175

2. Kata Ulang
a. Pengertian Kata Ulang (Reduplikasi)
Kata ulang adalah kata yang telah mengalami proses perulangan atau reduplikasi.
Yang dimaksud reduplikasi adalah proses pembentukan kata ulang. Adakalanya
perulangan itu sebagian saja, adakalanya seluruhnya, dan ada yang mengalami
perubahan bentuk, ada pula yang tidak.
Contoh :
Baik-baik
Duduk-duduk
Sesama
Tetamu
Lauk-pauk
Bolak-balik
b. Macam-macam kata ulang
Berdasarkan bentuknya, kata ulang dapat dibedakan menjadi
1. Dwipurwa ialah kata ulang atas suku awal.
Dalam kata ulang ini suku pertamanya yang mengalami perulangan.
Contoh :
Jaka-jajaka-jejaka
Luhur-luluhur-leluhur
Laki-lalaki-lelaki
2. Dwilingga ialah kata ulang yang mengalami perulangan seluruh kata da-sar.
Jenis kata ulang ini disebut juga kata ulang sejati atau kata ulang murni.
Contoh :
Ramai-ramai
Murid-murid
Tahu-tahu
3. Dwilingga salin suara atau kata ulang berubah bunyi ialah kata ulang yang
mengalami perulangan seluruh kata dasar, tetapi terdapat fonem yang berubah.
Kata ulang ini disebut juga kata ulang variasi fonem .
Contoh :
Gerak-gerik
Beras-petas
176

Sayur-mayur
4. Kata ulang berimbuhan ialah kata ulang yang didalam terdapat perulang-an
kata dasar dengan memperoleh imbuhan jenis kata ulang ini ada tiga macam,
yaitu :
a. Kata dasar yang berupa kata berimbuhan itu diulang seluruhnya.
Contoh :
Ketinggian-ketinggian
Kedudukan-kedudukan
Perumahan-perumahan
b. Kata dasar yang berupa berimbuhan itu diulang sebagian saja.
Contoh :
Tertawa-tawa
Berderet-berderet
Berdorong-dorong
c. Kata dasar yang berupa asal ulang dengan mendapat imbuhan :
Contoh :
Mobil-mobilan
Tembak-menembak
Setidak-tidaknya
5. Kata ulang semu ialah kata ulang yang tidak mempunyai bentuk dasar yang
diulang. Walaupun bentuknya mirip dwilingga, tetapi kata ulang semu bukan
dwilingga.
Contoh :
Biri-biri
Kupu-kupu
Kunang-kunang
Ubur-ubur
Lumba-lumba
c. Arti perulangan
Proses perulangan menimbulkan beberapa macam arti, antara lain :
a. Menyatakan banyak
Contoh :
Buku-buku = banyak buku
Pulau-pulau = banyak pualu
177

Sungai-sungai = banyak sungai


b. Menyatakan paling
Contoh :
Sebaik-baiknya = paling baik
Setinggi-tingginya = paling tinggi
Seluas-luasnya = paling luas
c. Manyatakan saling
Contoh :
Pandang-memandang = saling pandang
Pinjam-meminjam = salaing meminjam
Dorong-mendorong = saling mendorong
d. Menyatakan sangat
Contoh :
Cepat-cepat = sangat cepat
Lambat-lambat = sangat lambat
Lebar-lebar = sangat lebar
e. Menyatakan berkali-kali
Contoh :
Didorong-dorong = berkali-kali di dorong
Bertanya-tanya = berkali-kali bertanya
Di lempar-lemparkan = berkali-kali di lemparkan
f. Menyatakan hal
Contoh :
Gambar-menggambar = hal menggambar
Karangan-mengarang = hal mengarang
Tulis-menulis = hal menulis
g. Menyatakan tiruan
Contoh :
Mobil-mobilan = tiruan mobil
Orang-orangan = tiruan orang
Rumah-rumahan = tiruan rumah
h. Menyatakan dengan seenaknya
Contoh :
Mereka duduk-duduk di taman = duduk dengan seenaknya
178

Ayah berjalan-jalan setiap pagi = berjalan dengan seenaknya


i. Agak
Contoh :
Kemerah-merahan = agak merah
Keputih-putihan = agak putih
Kekuning-kuningan = agak kuning
j. Meskipun
Contoh :
Sakit-sakit ia masuk juga = meskipun sakit
Mahal-mahal dibelikan pula = meskipun mahal
Pahit-pahit diminumnya agar sembuh = meskipun pahit
k. Menyatakan bermacam-macam
Contoh :
Buah-buahan = bermacam-macam buah
Bunga-bungaan = bermacam-macam bunga
Tumbuh-tumbuhan = bermacam-macam tumbuhan

3. Kata Majemuk
a. Pengertian kata Majemuk
Kata majemuk adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang membentuk arti
baru. Bagian-bagian dalam kata majemuk tidak mendukung diri-sendiri, tetapi
semuanya mendukung arti secara kata majemuk disebut juga kompositum. Proses
penggabungan dua buah kata tau lebih terbentuk kata majemuk di sebut komposisi.
Proses ini juga proses penyewaan atau proses pemajemukan. Jadi, jelaslah bahwa
kompositum merupakan proses pembentukan kata majemuk, sedangkan
kompositum merupakan hasil komposisi.
b. Ciri-ciri Kata Majemuk
Ada beberapa ciri yang menandai kata mejemuk, antara lain :
1) Pada umumnya kata majemuk terdiri dari kata asal
Contoh :
Medan tempur bukan medan pertempuran
Siap tempur bukan persiapan tempur
Daya juang bukan daya berjuang
2) Susunlah kata dalam majemuk tidak bisa dibalik
Contoh :
Rumah sakit tidak mungkin sakit rumah
Kereta api tidak mungkin api kereta
179

Meja hijau tidak mungkin hijau meja


3) Unsur-unsur kata majemuk tidak bisa dipisahkan oleh kata yang lain.
Contoh :
Kamar makan tidak mungkin kamar sedang makan
Kursi malas tidak mungkin kursi yang malas
Kamar kecil tidak mungkin kamar yang kecil
c. Macam-Macam Kata Majemuk
1) Kata majemuk setara ialah kata majemuk yang unsur-unsurnya sederajat atau
setara. Kata majemuk setara disebut juga kata majemuk kopulatif.
Contoh :
Jual beli
Pulang pergi
Tua muda
2) Kata majemuk tak setara ialah kata majemuk yang unsur-unsurnya tidak
sederajat. Biasanya kata yang kedua menerangkan yang pertama. Kata majemuk
jenis ini disebut juga kata majemuk detri natif.
Contoh :
Ruang tamu
Kamar kecil
Kursi malas
Matahari
Saputangan
3) Kata majemuk tak setara ialah kata majemuk yang merupakan gabungan dari
unsur Bahasa Indonesia dengan bahasa Asing.
Contoh :
Gerak badan
Bumi putra
Tenis meja
4) Kata majemuk unik ialah yang salah satu unsurnya dapat bergabung dengan kata
pasangannya itu, tidak bergabung dengan kata lain.
Contoh :
Gegap gempita
Muda belia
180

Gelap gulita
5) Dwandwa : kalau penggabungan itu mempunyai derajat yang sama (bersifat
kopulatif). Kalau kita hubungkan dengan sifat majemuk sebagai telah disebut
diatas, maka kata majemuk Dwandwa ini bersifat eksosentris : laki-bini, tua
muda, besar-kecil, sanak-saudara dan sebagainya.
6) Tatpurusa : yaitu kata majemuk yang bagiannya yang keda memberi penjelasan
pada bagian yang pertama. Sifatnya endosentris. Yang termasuk golongan ini
hanyalah kata-kata majemuk yang hanya yang kedua terdiri kata benda, kata
kerja atau kata tugas.
Matahari saputangan
Rumah makan kamar tidur
Rumah sakit dan lain-lain
7) Kamardharaya : bagian kedua menjelaskan bagian yang pertama tetapi bagian
majemuk semacam ini juga bersifat endosentris, misalnya orang tua
Rumah besarnya (= rumah adat)
Hari besar, dan lain-lain
8) Di samping itu ada macam-macam kata majemuk lain yang lebih sesuai dengan
struktur bahasa sansekerta, a. l. Bahuvrihi. Kata majemuk itu sebenarnya adalah
majemuk dwandwa atau tatpurusa, tetapi berfungsi untuk menjelaskan satu kata
benda lain.

4. A n e k s i
a. Pengertian Aneksi
Aneksi gabungan dua kata atau lebih yang menjadi satu dengan rapat, tetapi tidak
menimbulkan satu pengertian baru.
b. Ciri-ciri Aneksi yaitu :
1. Gabungan dua kata atau lebih yang rapat
2. Tidak menimbulkan satu pengertian baru
3. Sifat rapatnya masih longgar bila dibandingkan kata majemuk (masih dapat
diceraikan atau disisipi oleh kata depan, kata yang, sufiksnya)
c. Jenis-jenis Aneksi misalnya : Aneksi substantif, aneksi dengan kata ganti, aneksi
ajektif, aneksi dengan kata kerja, aneksi dengan kata depan. tetapi di sini hanya di
paparkan aneksi substantif.
1. Aneksi Subyektif :
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua adalah pelaku atau penyebab
terhadap kata yang pertama.
181

Misalnya : pemberian ibu, tidak teriak orang, panas matahari dsb.


2. Aneksi Obyektif :
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua menjadi objek perbuatan kata
yang pertama.
Misalnya : Lukisan alam, pemilihan pengurus, pertahanan negara dan dsb.
3. Aneksi Lokatif : (latin : locus = tempat)
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua menyatakan tempat atau tempat
bekerja.
Misalnya : Direktur SMPP, hawa pegunungan, pegawai kantor pos penduduk
kota kediri, dsb.
4. Aneksi Posesif : (latin : possesio = milik)
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua menyatakan kepunyaan (milik).
Misalnya : rumah ayah, anak paman, buku adik, dsb.
5. Aneksi Atributif : (latin : atributum = sifat)
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua diberi sifat oleh kata pertama.
Misalnya : makanan ayam, uang SPP.
6. Aneksi final : (latin : finis = tujuan)
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua menyatakan tujuan atau
maksud kata yang pertama.
Misalnya : makanan ayam, uang SPP.
7. Aneksi Partitif : (latin : pars = bagian)
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang pertama menjadi bagian dari
seluruhnya.
Misalnya : akhir tahun, penghabisan bulan, dsb.
8. Aneksi Original : (latin : origio = asal)
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua menyatakan asal dari kata yang
pertama.
Misalnya : tamatan SMA, cincin emas, kursi rotan, orang madura dan
sebagainya.
9. Aneksi komparatif : (latin : comperatif = peresmian = perbandingan)
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua menyatakan persamaan atau
perbandingan dengan kata yang pertama.
Misalnya : bentuk lingkaran, kulit sawo matang, bibir delima merekah dsb.
10. Aneksi Instrumental : (latin : intrumentum = alat)
Aneksi yang menyatakan bahwa kata yang kedua menyatakan alat untuk
melaksanakan kata yang pertama.
182

Misalnya : lemparan batu, perlombaan sepeda, pukulan cemeti dan sebagainya


d. Persamaan dan perbedaan Aneksi dan kata majemuk.
Persamaan : - gabungan dua kata atau lebih yang menjadi satu de-ngan rapat.
- tidak dapat diceraikan atau disisipi oleh kata lain atau dibalik
susunannya.
Perbedaan :
KATA MAJEMUK ANEKSI
1. Bentuk senyawa dengan pengertian- (arti yang di - tidak menimbulkan arti baru
timbulkan baru (arti baru)
Tidak dapat dipisahkan oleh kata depan
2. - dapat dipisahkan oleh kata depan
Tidak dapat dipisahkan oleh kata (contoh : orang tua)
3. - bisa dipisahkan / masih dapat dipisah-
kan kata (orang (amat) tua
Dapat ditulis dengan serangkai
4.
Dalam keadaan terpisah ditulis menggunakan tanda - tidak dapat ditulis serangkai
5.
hubung
- tanpa menggunakan tanda hubung da-
lam penulisan
6.
Ajektif selaku terletak dibagian depan dari senyawa itu - ajektif selalu terletak dibelakang dari -
senyawa kata itu
7.
Bila diulang dari seluruhnya
- bila diulang hanya pada salah satu ba-
gian saja
8.
Bila diberi imbuhan kena pada keseluruhan

- bila diberi imbuhan hanya terkena pa-da


salah satu bagian.
183

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memiliki pengetahuan tentang makna kata
yang baik
BAB 19
MAKNA KATA

1. Makna Denotatif dan Makna Konotatif


Makna kata terbagi atas dua bagian: makna denotasi dan makna konotasi.
a. Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun dari makna
asalnya.
b. Makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan-penambahan dari
makna asalnya.
Contoh:
Makna denotasi Makna konotasi
 ibu guru  ibu jari
 tangan panjang  panjang tangan
 kepala besar  besar kepala
2. Kata Umum – Kata Khusus
Kata umum adalah kata yang ruang lingkupnya meliputi bagian-bagian dari kata
lainnya. Sementara itu, kata khusus adalah kata yang cakupannya lebih sempit dan
merupakan bagian atau anggota dari kata lainnya.
Kata Umum Kata Khusus
1. Melihat a. Mengintip
b. Melirik
c. Melotot
d. Menatap
e. Mengerling
2. Memukul a. Menonjok
b. Menampar
c. Menempeleng

3. Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang sama atau hampir sama maknanya, tetapi bentuk
katanya berbeda.
Contoh:
hewan ↔ binatang
pintar ↔ pandai
berita ↔ kabar
hutan ↔ rimba
184

4. Antonim
Antonim adalah kata-kata yang berbeda atau berlawaan maknanya.
Contoh:
siang ↔ malam
tinggi ↔ pendek
awal ↔ akhir
5. Homonim
Homonim adalah kata-kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama, tetapi
memiliki makna yang berbeda.
Contoh :
genting : 1. gawat, 2. atap
bisa : 1. racun, 2. dapat
6. Homograf
Homograf adalah kata yang tulisannya sama tetapi pelafalan dan maknanya
berbeda.
Contoh :
a. seri I = berseri-seri, gembira
seri II = bermain seri, seimbang
b. teras I = pejabat teras, inti
teras II = teras rumah, bagian halaman
7. Homofon
Homofon adalah kata yang cara pelafalannya sama, tetapi penulisan dan
maknanya berbeda.
Contoh :
a. kol I = sayur kol, tanaman
kol II = naik colt, kendaraan
b. bang I = Bang Ahmad, kakak
bang II = bunga bank, lembaga penyimpanan uang
8. Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki banyak makna.
Contoh : jatuh, sakit
a. Ari jatuh dari bangku.
Rupanya ia jatuh hati pada jejaka itu.
b. Nenek dibawa ke dokter karena sakit
Bangsa ini sedang sakit
9. Perluasan Makna
Perluasan makna (generalisasi), terjadi apabila cakupan makna suatu kata lebih
luas dari makna asalnya.
Contoh kata Makna asal Makna baru
berlayar mengarungi lautan dengan mengarungi lautan dengan
kapal layar berbagai jenis kapal
ibu emak setiap perempuan dewasa,
nyonya
185

10. Penyempitan Makna


Penyempitan makna (spesialisasi), terjadi apabila makna suatu kata lebih sempit
cakupannya daripada makna asalnya.
Contoh kata Makna asal Makna baru
ulama orang yang berilmu pemuka dalam agama islam
sarjana cendekiawan gelar universitas

11. Ameliorasi
Ameliorasi adalah perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih tinggi daripada
kata lain yang sudah ada sebelumnya.
Kata Baru Kata Lama
istri bini
pembantu babu
12. Peyorasi
Peyorasi adalah perubahan makna kata yang nilainya menjadi lebih rendah
daripada sebelumnya.
Contoh kata Makna asal Makna baru
fundamentalis orang yang berpegang orang yang hidup eksklusif,
teguh pada prinsip mengutamakan kekerasan
gerombolan orang-orang yang berjalan kelompok pengacau
secara bergerombolan
13. Sinestesia
Sinestesia adalah perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua
indra yang berlainan.
Contoh kata Makna asal Makna baru
a. Suaranya sangat indah indra penglihatan indra pendengaran
b. Sikapnya memang kasar pada indra peraba indra penglihatan
siapapun
14. Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh kata Makna asal Makna baru
amplop wadah untuk memberi uang suap
buaya binatang buas orang jahat
186

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memiliki pengetahuan dan memahami
tentang ungkapan, peribahasa dan majas secara baik

BAB 20
UNGKAPAN, PERIBAHASA DAN MAJAS

Materi Pokok
1. Ungkapan
Ungkapan atau idiom perkataan atau kelompok kata yang khusus untuk
menyatakan sesuatu maksud dalam arti kiasan. Ungkapan dibentuk oleh kata-kata yang
polanya terbentuk secara tetap. Kata-kata itu tidak bisa diubah-ubah susunannya dan
tidak bisa pula disisipi dengan kata lain. Makna dari masing-masing kata itu melebur
membentuk makna baru.
Ada dua ciri ungkapan
a. Susunan katanya bersifat beku atau tetap
Misalnya, ungkapan rumah sakit tidak bisa diubah menjadi rumah yang sakit,
perumahan sakit, atau rumah orang sakit. Kalupun dipaksakan, maknanya akan
berbeda dengan makna asalnya.
b. Bermakna kias atau tidak sebenarnya
Misalnya, ungkapan rumah sakit tidak berarti ’rumah yang sakit’. Rumah sakit
dalam hal ini berarti ’tempat yang biasa digunakan untuk merawat orang-orang
sakit’.
2. Peribahasa
Peribahasa adalah kalimat atau perkataan yang tetap susunannya dan biasanya
mengiaskan maksud tertentu.
Dari definisi tersebut, dapat dirumuskan bahwa ciri-ciri pribahasa adalah sebagai
berikut:
a. Merupakan kalimat atau perkataan yang tetap susunannya
b. Mengandung makna kias.
Contoh peribahasa lainnya:
Peribahasa Makna
1. Menerka ayam di dalam telor 1) Memastikan sesuatu yang tidak mungkin
dapat ditentukan
2. Ayam dapat, musang pun dapat. 2) Berhasil menangkap pencuri berikut
dengan barang-barang curiannya.
3. Tangan mencencang, bahu 3) Siapa yang berbuat, dia yang bertanggung
memikul jawab.
187

4. Mencabik baju di dada 4) Menceritakan aib sendiri kepada orang


lain.
5. Ada uang, ada barang 5) Bila memiliki banyak uang, maka akan
mendapatkan barang yang lebih baik.
6. Berjalan sampai ke batas, berlayar 6) Segala sesuatu hendaknya sampai kepada
sampai ke pulau. maksudnya.
7. Bau busuk tidak berbangkai 7) Fitnah yang tidak terbukti kebenarannya
8. Bayang-bayang sepanjang tubuh, 8) Bijaksana dalam memberi perintah,
selimut sepanjang badan sesuai dengan yang diperintahkan.
9. Menjual bedil kepada lawan. 9) Menyusahkan diri sendiri.
10. Balik belakang lain bicara 10) Merugikan teman sendiri, munafik.
11. Tidak mati oleh belanda 11) Orang yang sangat kaya tidak akan jatuh
miskin lagi walaupun mengalami
kerugian dalam perdagangan.
12. Hidup tidak karena kaul, 12) Hidup dan mati berada di tangan Tuhan
mati tidak karena sumpah.
13. Dunia diadang kikir diperbuat. 13) Mau bersenang-senang, tetapi tidak mau
mengeluarkan uang.
14. Ada kilat di dalam kilau 14) Dari pembicaraan seseorang terkandung
maksud tersembunyi.
15. Kecil-kecil lada kutu 15) Kecil, tapi pemberani
16. Lempar batu sembunyi tangan. 16) Seseorang yang menyembunyika
kelakuan buruknya.
17. Kalau tak ada kulit retaklah tulang 17) Orang yang sangat kurus sekali.
18. Hak yang lepas jangan dikenang
18) Tidak perlu menyesali sesuatu yang telah
19. Berguru dahulu sebelum bergurau terjadi
19) Belajar dahulu sebelum melakukan
20. Telunjuk lurus kelingking berkait. perjalanan.
20) Perihal seseorang yang tak dapat
21. Bagai embun di atas rumput dipercaya.
21) Perihal cinta kasih yang lekas
22. Empat susu dua perut menghilang.
22) Berbeda dalam keturunan, derajat,
23. Bagai empedu letak di hati martabat.
23) Persahabatan yang sangat erat dan tidak
24. Batu pun empuk jangankan hati dapat dipisahkan.
manusia. 24) Kata-kata lembut dapat melunakan hati
yang keras.
188

25. Enau memanjat sigai 25) Seorang wanita yang mencari laki-laki
26. Enggan seribu daya, mau sepatah 26) Orang yang banyak berdalih karena tidak
kata. menyukai sesuatu.
27. Seperti sirih pulang ke gagangnya 27) Kembali pada keadaan aslinya.
28. Gajah pengangkut lada. 28) Perihal orang yang tak kenal lelah.
29. Gagak putih bangau hitam 29) Menantikan sesuatu yang tak pernah ada.
30. Belum bergigi sudah hendak 30) Belum memiliki kekuasaan sudah hendak
menggigit. bertindak
31. Kalah jadi abu menang jadi arang 31) Menang kalah sama-sama rugi
32. Seludang menolak mayang 32) Perihal seseorang yang selalu
menyombongkan diri sendiri.
33. Langkas buah pepaya. 33) Perihal sesuatu yang sangat mustahil.
34. Kucing jantan belang tiga. 34) Sesuatu yang baik berpenampilan bagus.
35. Mahal dibeli sukar dicari 35) Sesuatu yang sukar didapat.
36. Bagi beliung dengan asahan 36) Tidak bisa dipisahkan
37. Berbenak ke empu kaki 37) Tak mempedulikan baik buruknya
38. Seperti menegakkan benang basah 38) Suatu pekerjaan yang sia-sia
39. Jika benih yang baik jatuh menjadi 39) Orang yang baik, kemanapun perginya
pulau. akan bersifat baik pula.
40. Berani malu takut mati 40) Jika berani memerintahkan hendaknya
berani melakukan juga.
41. Tak ada beras yang akan ditanak 41) Tidak ada kelebihan yang pantas
dikemukakan.
42. Indah kabar dari rupa 42) Kabar biasanya melebihi kenyataannya
43. Intan berlian jangan dipijakkan 43) Untung dan malang tidak dapat ditolak
44. Diperbesar isap hitam di bibir. 44) Orang yang pendiriannya tidak tetap.
45. Seiring bertukar jalan, seia 45) Beberapa pendapat, tapi maksudnya
bertukar sebut. sama.
46. Jerih menentrang boleh, rugi 46) Memberikan pertolongan untuk
menantang laba mendapatkan pertolongan.
47. Ada hari ada nasi 47) Selama hidup selalu ada rezeki
48. Harta pulang ke tuan 48) Pakaian yang cocok dikenakan oleh
pemakainya.
49. Anak kuda bulu kasap 49) Seorang pemuda yang selalu periang.
50. Sudah jatuh tertimpa tangga 50) Mendapat kemalangan yang bertubi-tubi.

3. Majas (Gaya Bahasa)


Majas (gaya bahasa) adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan
efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu
189

dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Pendek kata, penggunaan gaya bahasa
tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu (Dale [et al] dalam
Tarigan, 1986:5). Gaya bahasa juga berarti cara mempergunakan bahasa secara
imajiantif, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara kalamiah (Warriner [et al]
dalam Tarigan, 1986:5).
Gorys Keraf mengatakan, “gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran
melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis
(pemakai bahasa). Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur berikut:
kejujuran, sopan-santun, dan menarik” (Keraf, 1985:113).
Gaya bahasa juga berarti; 1) pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang
dalam bertutur atau menulis, 2) pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek
tertentu, 3) keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan 4) cara khas
dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis atau lisan (KBBI,
1995:297).
P. Suparman Natawidjaja (1986:73) mengatakan, “gaya bahasa adalah pernyataan
dengan pola tertentu, sehingga mempunyai efek tersendiri terhadap pemerhati. Dengan
pola materi akan menimbulkan efek lahiriah (efek bentuk), sedangkan dengan pola arti
(pola makna) akan menimbulkan efek rokhaniah (sic!)”.
Masih menurut Suparman, yang dimaksud gaya bahasa di sini adalah gaya bahasa
sebagai pernyataan berbentuk kalimat, bukan yang berbentuk paragraf. Itu berarti fabel
tidak termasuk macam gaya bahasa karena penyajiannya dalam bentuk paragraf atau
cerita.
Berikut disajikan contohnya.
1) Dengan pola materi
Ayah membeli lima ekor kambing.
Ekor menunjukkan bagian dari materi (badan) kambing. Yang dibeli tentu bukan
ekornya saja, melainkan seluruh tubuh kambing tersebut.
2) Dengan pola arti
Anak Anda kurang pandai dalam ilmu pasti.
Kata kurang menunjukkan sifat atau keadaan kepandaian anak itu. Gaya bahasa ini
memperlemah arti tidak pandai (=bodoh) menjadi kurang pandai. Kata tidak
menunjukkan hal yang positif (tegas), sedangkan kata kurang menunjukkan
kerelatifan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka pengertian gaya bahasa/majas
(figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan
efek tertentu.
Henry Guntur Tarigan mengklasifikasikan gaya bahasa menjadi empat, yaitu gaya
bahasa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan pertautan (Tarigan, 1986: ix-xi).
190

1) Gaya bahasa perbandingan


a) Perumpamaan
b) Metafora
c) Personifikasi
d) Depersonifikasi
e) Alegori
f) Antitesis
g) Pleonasme dan tautologi
h) Perifrasis
i) Antisipasi dan prolepsis
j) Koreksio dan epanortesis
2) Gaya bahasa pertentangan
a) Hiperbola
b) Litotes
c) Ironi
d) Oksimoron
e) Paronomasia
f) Paralipsis
g) Zeugma dan silepsis
h) Satire
i) Inuendo
j) Antifrasis
k) Paradoks
l) Klimaks
m) Antiklimaks
n) Apostrof
o) Anastrof atau inversi
p) Apofasis atau preterisio
q) Histeron proteron
r) Hipalase
s) Sinisme
t) Sarkasme
3) Gaya bahasa pertautan
a) Metonimia
b) Sinekdoke
c) Alusio
d) Eufemisme
e) Eponim
191

f) Epitet
g) Antonomasia
h) Erotesis
i) Paralelisme
j) Elipsis
k) Gradasi
l) Asindeton
m) Polisindeton
4) Gaya bahasa perulangan
a) Aliterasi
b) Asonansi
c) Antanaklasis
d) Kiasms
e) Epizeukis
f) Tautotes
g) Anafora
h) Epistrofa
i) Simploke
j) Mesodiplosis
k) Epanalepsis
l) Anadiplosis
J.S. Badudu (1983b:70) membedakan gaya bahasa atas; gaya bahasa
perbandingan, gaya bahasa sindiran, gaya bahasa penegasan, dan gaya bahasa
pertentangan.
1) Gaya bahasa perbandingan
a) Metafora
b) Personifikasi
c) Asosiasi
d) Alegori
e) Parabel
f) Simbolik
g) Tropen
h) Metonimia
i) Litotes
j) Sinekdoke
k) Eufemisme
l) Hiperbolisme
m) Alusio
n) Perifrasis
o) Antonomasia
192

2) Gaya bahasa sindiran


a) ironi
b) sinisme
c) sarkasme
3) Gaya bahasa penegasan
a) pleonasme
b) repetisi
c) paralelisme
d) tautologi
e) klimaks
f) antiklimaks
g) inverse
h) elipsi
i) retoris
j) koreksio
k) asyndeton
l) polisindeton
m) interupsi
n) eksklamasio
o) enumerasio
p) praterito
4) Gaya bahasa pertentangan
a) paradoks
b) antitesis
c) kontradiksio interminis
d) anakronisme
Menurut P.Suparman Natawidjaja, klasifikasi gaya bahasa atau majas adalah
sebagai berikut :
a) alegori
b) alusio
c) amplikasi
d) anastrop
e) antitesis
f) antonomasia
g) asindeton
h) asosiasi
i) sinis
j) eklamasi
193

k) eliptis atau pemeo


l) enumaresi
m) efimisme
n) hiperbaton
o) hiperbol
p) influen
q) interupsi
r) ironi
s) klimaks
t) koreksio
u) litotes
v) metafora
w) metonimia
x) okupasi
y) paralelisme
z) paradoks
aa) paranomasi
bb) pemeo
cc) personifikasi
dd) pleonasme
ee) polisindeton
ff) pretesio
gg) preterito
hh) prolepsis
ii) propinsialistis
jj) resensi
kk) repetisi
ll) sarkasme
mm) sinonimis
Berikut macam-macam gaya bahasa (majas) berdasarkan urutan abjad:
1) Alegori adalah cerita yang dikisahkan dengan lambang-lambang; merupakan
metafora yang diperluas dan berkesinambungan; dalam alegori unsur-unsur utama
menyajikan sesuatu yang terselubung; mengandung nilai-nilai moral atau spiritual
manusia. Alegori disebut juga perbandingan utuh. Beberapa perbandingan yang
bertaut satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan utuh.
Contoh:
- Wejangan orang tua, “Hati-hatilah kamu mendayung bahtera hidupmu,
mengarungi lautan penuh bahaya, batu karang, gelombang, topan, dan badai.
- Apabila nakhoda dan juru mudi senantiasa seia sekata dalam melayarkan
bahteranya, niscaya akan tercapai tanah tepi yang menjadi idaman.”
194

2) Aliterasi adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan


konsonan yang sama pada awal kata.
Contoh:
- muka muda mudah muram
- tangan tangguh tadahkan tangguk
3) Alusi/alusio atau kilatan adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung
ke suatu peristiwa atau tokoh berdasarkan praanggapan adanya pengetahuan yang
sama yang dimiliki oleh pengarang dan pembaca serta adanya kemampuan para
pembaca untuk menangkap pengacuan itu. Atau gaya kiasan dengan menggunakan
peribahasa yang sudah lazim, atau sampiran pantun yang isinya sudah umum
diketahui.
Contoh:
- Tugu ini mengenangkan kita pada peristiwa Bandung Selatan.
- Di Surabaya inilah peristiwa 10 November terjadi.
- Jangan menggantang asap saja.
- Jangan kura-kura dalam perahu.
4) Amplikasi adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan
kalimat majemuk bertingkat dengan perluasan anak kalimatnya sehingga terasa
eksplisit.
Contoh:
- Ia pergi juga, meskipun hujan, padahal ibu telah melarangnya.
- Anak saya datang, ketika saya sedang mengobati pasien, sesuai dengan janjinya
hari itu ia akan datang.
5) Anabasis adalah semacam gaya bahasa klimaks yang terbentuk dari beberapa
gagasan yang berturut-turut semakin meningkat kepentingannya.
Contoh:
- Dengan penuh penderitaan aku menuntut ilmu yang akan kupersembahkan
kepada nusa dan bangsa untuk meningkatkan taraf pendidikan para siswa untuk
menciptakan kesejahteraan sosial bangsa kita, bangsa Indonesia.
6) Anadiplosis adalah sejenis gaya bahasa repetisi di mana kata atau frase terakhir
dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frase pertama dari kalimat
berikutnya.
Contoh:
Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga
Dalam tenaga ada daya
Dalam daya ada segala
195

7) Anafora adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama
pada setiap baris atau setiap kalimat.
Contoh:
Lupakah engkau bahwa merekalah yang mengasuh dan membesarkanmu?
Lupakah engkau bahwa keluarga itulah yang menyekolahkanmu sampai ke
perguruan tinggi? Lupakah engkau bahwa mereka pulalah yang mengawinkanmu
dengan gadis pujaanmu itu? Lupakah engkau?
8) Anakronisme adalah cara menyebutkan sesuatu hal atau uraian yang tidak sesuai
dengan sejarah. Sesuatu yang disebutkan dalam cerita itu belum ada pada masa itu.
Dalam hal ini pengarang tidak teliti sehingga menempatkan sesuatu tidak pada
tempatnya. Ini sebenarnya tidak termasuk gaya bahasa, tetapi kesalahan atau
ketidaktelitian penulis dalam menggunakan data (pen.), sehingga memperlihatkan
sesuatu yang bertentangan dengan sejarah, atau apa yang di sebutkan belum ada
pada zaman itu.
Contoh:
- Kalau dalam karangan dikatakan bahwa saat perang dunia I, Amerika dan
sekutunya mengebom Irak habis-habisan adalah tidak tepat karena waktu
perang dunia I belum ada bom dan bukan Irak musuh Amerika waktu itu.
- Dalam “Yulius Caesar” Shakespere menuliskan "Jam berbunyi tiga kali",
padahal ada zaman itu belum ada jam.
9) Anastrof adalah semacam gaya bahasa retoris yang diperoleh dengan pembalikan
susunan kata yang biasa dalam kalimat (lihat Inversi).
Contoh:
- Diceraikannya istrinya tanpa kompromi.
- Ditebasnya pohon-pohon di belakang rumahnya itu sampai habis karena
dianggap menimbulkan berbagai persoalan.
10) Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda (homonim).
Contoh:
- Giginya tanggal dua pada tanggal dua bulan ini.
- Tambang besar ini akan dibawa ke daerah tambang.
11) Antifrasis adalah gaya bahasa berupa penggunaan sebuah kata dengan makna
kebalikannya.
Contoh:
- Mari kita sambut kedatangan siswa teladan (maksudnya siswa paling malas).
- Hebat, memang kau orang pintar (maksudnya orang bodoh).
196

12) Antiklimaks adalah gaya bahasa yang merupakan acuan yang berisi gagasan-
gagasan yang diurutkan dari yang terpenting berturut-turut ke gagasan kurang
penting (kebalikan dari klimaks/gaya menurun)
Contoh:
- Pembangunan besar-besaran dilaksanakan di kota, di desa, dan di dusun-dusun
terpencil.
- Banyak sekali hewan ternakmu, ada sapi, kambing, angsa, ayam.
- Tidak saja di ibu kota, kota besar, di desa pun ia terkenal.
13) Antisipasi adalah gaya bahasa yang berwujud penggunaan terlebih dahulu satu
atau beberapa kata sebelum gagasan atau pun peristiwa yang sebenarnya (lihat
prolepsis).
Contoh:
- Kami sangat bergembira, minggu depan kami memperoleh hadiah dari Bapak
Bupati.
- Mobil yang malang itu ditabrak oleh truk pasir dan jatuh ke jurang.
14) Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan atau komparasi
antara dua antonim. Atau gaya bahasa yang menggunakan paduan kata yang
berlawanan arti.
Contoh:
- Dia bergembira ria atas kegagalanku dalam ujian itu.
- Kecantikannyalah yang justru mencelakakannya.
- Susah senang, jatuh bangun, maju mundurnya ada dalam tanggunganku.
15) Antonomasia adalah gaya bahasa yang merupakan penggunaan gelar resmi atau
jabatan sebagai pengganti nama diri. Apabila seseorang kita namai atau kita
panggil bukan dengan nama aslinya, melainkan dengan nama panggilan yang
disebabkan oleh sifat atau keadaan yang dimiliki atau ciri tubuhnya.
Contoh:
- Si Gemuk, - Si Botak, - Si Kacamata, - Si Jangkung
16) Apofasis adalah gaya bahasa yang berupa penegasan sesuatu tetapi justru
tampaknya disangkalnya (lihat preterisio).
Contoh:
- Saya tidak ingin mengungkapkan di dalam rapat ini bahwa sebenarnya anakmu
itu sudah berbadan dua; sudah hamil.
- Saya sebenarnya malu mengatakannya; saya termasuk orang yang kurang
paham mengenai persoalan itu.
197

17) Apostrof adalah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir
kepada yang tidak hadir.
Contoh:
Wahai roh-roh nenek moyang kami yang bertahta di segenap penjuru, datanglah,
bantulah kami dalam menyelesaikan persoalan kami ini!
18) Asindeton adalah gaya bahasa yang berupa acuan padat; beberapa
kata, frase, atau klausa sederajat tidak dihubungkan dengan kata penghubung,
tetapi biasanya dipisahkan dengan tanda koma. Atau cara menyebutkan
beberapa hal atau benda berturut-turut tanpa menggunakan kata sambung.
Contoh:
- Tujuan instruksional, materi pelajaran, kualitas guru, metode yang serasi, media
pengajaran, pengelolaan kelas, minat murid, evaluasi yang akurat, turut
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.
- Meja, kursi, almari telah habis terjual.
19) Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi berupa perulangan vokal yang sama.
Contoh:
Dara damba daku, datang dari danau, duga dua duka, diam di diriku.
20) Asosiasi adalah gaya bahasa yang memberikan perbandingan terhadap suatu benda
yang sudah disebutkan. Perbandingan itu menimbulkan asosiasi terhadap benda
tadi sehingga gambaran tentang benda atau hal yang disebutkan tadi menjadi lebih
jelas (lihat juga perumpamaan/simile).
Contoh:
- Jadikanlah jiwamu seperti karang di tengah lautan, jangan seperti air di daun
talas.
- Mengapa kau seperti bulan kesiangan?
- Mukanya pucat, bagai bulan kesiangan
- Suaranya merdu, bagai buluh perindu
21) Batos adalah sejenis gaya bahasa antiklimaks yang mengandung penukikan tiba-
tiba dari gagasan yang sangat penting ke suatu gagasan yang sama sekali tidak
penting.
Contoh:
- Dia memang raja uang di desa ini, seorang budak hawa nafsu dan keserakahan.
- Negara kita memang kaya sehingga banyak orang miskin terlantar di mana-
mana.
198

22) Dekrementum adalah semacam gaya bahasa antiklimaks yang berwujud


menambah gagasan yang kurang penting pada suatu gagasan penting.
Contoh:
- Mereka akan mengakui betapa besarnya jasa orang tua mereka, bila mereka
mengenangkan penderitaan dan kegigihan orang tua itu mengasuh mereka.
23) Depersonifikasi adalah gaya bahasa yang berupa pembendaan manusia/insan
(kebalikan dari personifikasi).
Contoh:
- Andaikan adinda menjadi bunga, kakanda menjadi kumbangnya.
24) Eklamasi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi
(onomatope) untuk menegaskan sesuatu.
Contoh:
- Aduhai, inilah hidup!
- Sungguh, baru sekali ini aku melakukan perjalanan sejauh ini!
25) Elipsis adalah gaya bahasa yang di dalamnya dilakukan penanggalan kata-
kata/penghilangan kata-kata yang merupakan unsur penting dalam konstruksi
kalimat yang lengkap. Dalam ellipsis ada unsur subjek atau predikat yang tidak
disebutkan, agar penegasan jatuh pada kata yang tertinggal karena dianggap sudah
diketahui.
Contoh:
- Mereka ke Jakarta besok (menghilangkan predikat pergi, berangkat).
- Sudah pergi? (menghilangkan subjek mereka).
- Kalau belum jelas, akan kubentangkan sekali lagi !
26) Enumerasio adalah gaya bahasa yang dibentuk dengan cara menggabungkan
beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan dirincikan satu per satu supaya
tiap-tiap peristiwa tampak semakin jelas.
Contoh:
Laut tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu per satu perahu nelayan
melancar perlahan. Angin berembus sepo-sepoi. Bulan memancar dengan
terangnya. Di sana-sini bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu
lukisan alam yang harmonis. Itulah keindahan alam yang sejati.
27) Epanalepsis adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata
pertama dari baris, klausa, atau kalimat menjadi yang terakhir.
Contoh:
- Saya akan tetap berusaha mencapai cita-cita saya.
- Akan kupersembahkan padamu segala yang dapat kupersembahkan padamu.
199

28) Epanortesis/koreksio adalah gaya bahasa yang berwujud mula-mula ingin


menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memeriksa dan memperbaiki mana-mana
yang salah.
Contoh:
- Dia adikku, eh, bukan, kakakku.
- Ibu di dapur, ah, bukan, di kamar mandi.
29) Epistrofa/epifora (kebalikan anafora) adalah semacam gaya bahasa repetisi yang
berupa perulangan kata atau frase pada akhir baris atau kalimat secara berurutan.
Contoh:
- Kemarin dulu dia datang. Kemarin dia datang. Hari ini dia datang. Mungkinkah
besok dia datang?
30) Epitet adalah gaya bahasa yang mengandung acuan yang menyatakan suatu ciri
khas dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh:
- Lonceng pagi bersahut-sahutan menyambut sang surya yang akan menerangi
alam (lonceng pagi=ayam jantan).
31) Epizeukis adalah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung dengan cara
mengulang kata yang dipentingkan beberapa kali berturut-turut.
Contoh:
- Ingat, kamu harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobatlah agar dosa-dosamu
diampuni Yang Maha Kuasa.
32) Eponim adalah gaya bahasa yang mengandung nama seseorang yang begitu sering
dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan
sifat itu.
Contoh:
- Tampaknya Dewi Fortuna sedang menyertainya (Dewi Fortuna=i
keberuntungan).
- O, rupanya baru berjumpa Romeo. Pantas bahagianya melangit (Romeo=pria
pujaan).
33) Erotesis/retoris adalah gaya bahasa berupa pertanyaan retoris dengan tujuan
untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan sama sekali tidak menuntut suatu
jawaban.
Contoh:
- Sampai hatikah kau menyakiti hati ibumu?
- Adakah pemimpin yang rela menyerahkan tanah airnya kepada penjajah?
200

34) Eufemisme adalah gaya bahasa berupa pengungkapan yang lebih halus sebagai
pengganti pengungkapan yang dirasakan kasar, yang dianggap merugikan, atau
tidak menyenangkan. Atau menghaluskan, menggantikan sebuah kata dengan kata
lain yang lebih luas, sopan juga agar terhindar dari tabu/malu.
Contoh:
- Ibunya telah berpulang ke rahmatullan minggu lalu (meninggal).
- Maaf, anak ibu memang kurang pandai sehingga kenaikan kelasnya tertunda
(kurang pandai= bodoh, kenaikan kelas tertunda= tidak naik kelas).
- Putra Bapak kurang pintar
- Jangan keluar malam, ada datuk
35) Fabel adalah sejenis alegori yang di dalamnya binatang-binatang dapat bertingkah
laku atau berbuat seperti manusia. Contoh yang terkenal adalah cerita kancil dan
buaya, kancil dan siput.
36) Gradasi adalah gaya bahasa yang mengandung rangkaian atau urutan kata atau
istilah yang secara sintaksis bersamaan yang mempunyai satu atau beberapa ciri
semantik secara umum dan yang di antaranya paling sedikit satu ciri diulang-ulang
dengan perubahan yang bersifat kuantitatif.
Contoh:
Kita malah berbangga hati dengan kemiskinan kita karena kita tahu bahwa
kemiskinan yang kita alami merupakan jalan perjuangan untuk mencapai
kemuliaan, dan kemuliaan itu adalah akhir dari perjuangan panjang.
37) Hipalase adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari suatu hubungan
alamiah antara dua komponen gagasan.
Contoh:
Kami tetap menagih bekas mertuamu utang kepada pamanmu (Maksudnya, Kami
tetap menagih utang bekas mertuamu kepada pamanmu).
38) Hiperbaton adalah menyatakan sesuatu dengan kata yang mengandung aspek
progresif, terus mendaki dan tidak terikat oleh waktu. Selain peningkatan sifat,
juga sering menggunakan kata tugas; makin, terus, sampai, tetap, bertambah,
bahkan.
Contoh:
- Hatinya makin terpaut pada gadis gunung itu, bahkan makin melestari.
- Sekarang aku mengalaminya, mengalaminya, dan terus mengalaminya entah
sampai kapan akan berakhir.
201

39) Hiperbola/hiperbolisme adalah gaya bahasa berupa pengungkapan yang berlebih-


lebihan apa yang sebenarnya dimaksudkan: jumlahnya, ukurannya, sifatnya.
Contoh:
- Orang tua anak itu, tabungannya berjuta-juta, emasnya berkilo-kilo, sawah-
ladangnya berhektar-hektar (pengganti kata orang kaya).
- Setiap hari anak itu memeras keringat membanting tulang mencukupi nafkah
hidupnya (pengganti kata bekerja keras).
- Suaranya menggelegar bagai halilintar
- Adi bekerja membanting tulang
40) Histeron proteron adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan sesuatu yang
logis dengan makna menurun (lihat hiperbaton).
Contoh:
- Semangatnya berkobar-kobar seperti lampu kehabisan minyak.
- Dia membaca buku cerita itu cepat sekali dengan cara mengeja kata demi kata.
41) Influen adalah menyatakan sesuatu dengan istilah asing.
Contoh:
- Kakaknya memang pandai mendesain cover story.
- Janganlah terlalu apriori menanggapi persoalan itu.
42) Interupsi adalah gaya penegasan dengan menggunakan kata atau bagian kalimat
yang di sisipkan di dalam kalimat pokok untuk menjelaskan.
Contoh:
- Pungli (istilah yang populer pada tahun 1977) kini semarak lagi di mana-mana.
- Hamida (anak sulung pedagang sayur itu) telah sukses di perguruan tinggi.
43) Inuendo adalah gaya bahasa berupa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya.
Contoh:
- Pada pesta tadi malam, dia sedikit sempoyongan karena terlalu banyak minum
minuman keras.
- Hasil ulangannya selalu buruk karena dia kurang banyak membaca.
44) Inversi adalah gaya bahasa yang merupakan pembalikan urutan unsur-unsur
konstruksi sintaksis. Inversi digunakan bila predikat kalimat hendak lebih
dipentingkan daripada subjeknya, lalu ditempatkan di depan subjek. Membalik
susunan menjadi predikat subjek.
202

Contoh:
- Terang benar bulan malam ini.
- Besar sekali gajinya.
- Tak terkabul permintaannya.
- Cerah sekali kali ini.
45) Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus, menyatakan sesuatu dengan
makna yang bertentangan dengan maksud berolok-olok. Atau cara menyindir
dengan mengatakan kebalikan dari keadaan sebenarnya, dengan maksud untuk
menyindir atau bersendau gurau.
Contoh:
- Saya percaya benar kepadamu, tak pernah kau tepati janjimu.
- Aduh, rapinya kamar ini. (Padahal segalanya berhamburan)
- Hampir saja kau terlambat. (Padahal telah sangat terlambat)
46) Katabasis adalah sejenis gaya bahasa antiklimaks yang mengurutkan sejumlah
gagasan yang semakin kurang penting; merupakan kebalikan dari anabasis.
Contoh:
Istrinya adalah wanita yang cantik, pintar, pendiam, dan buta huruf.
47) Kiasmus adalah gaya bahasa yang berisi perulangan dan sekaligus pula
merupakan inversi hubungan antara dua kata dalam satu kalimat.
Contoh:
- Mengapa kamu menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah?
- Banyak orang pintar merasa bodoh dan yang bodoh merasa dirinya paling
pintar. Aneh bukan?
48) Klimaks (kebalikannya antiklimaks) adalah gaya bahasa yang berupa susunan
ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan (gaya meningkat).
Contoh:
- Setiap guru yang berdiri di kelas haruslah mengetahui, memahami, menguasai,
serta menghayati bahan pelajaran yang diajarkan.
- Mulai dari bayi yang masih dalam gendongan, anak-anak, bapak-ibu, sampai
kakek-nenek pun ikut menyaksikan atraksi yang menghebohkan itu.
- Penjajahan adalah kemelaratan, penderitaan, penderitaan, pemerasan,
penindasan.
203

49) Kontradiksio-interminis adalah gaya bahasa yang menunjukkan pertentangan


dengan apa yang sudah dikatakan semula. Apa yang sudah dikatakan, disangkal
oleh ucapan yang kemudian.
Contoh:
- Semua undangan sudah hadir, kecuali pak Kades. (
- Tidak seorangpun yang berani angkat muka bila dia bicara. Hanya si brewok
yang selalu bertolak pinggang.
- Semua saudaranya pandai, kecuali dia.
50) Koreksio adalah gaya bahasa yang berwujud mula-mula ingin menegaskan
sesuatu, tetapi kemudian memeriksa mana-mana yang salah (lihat epanortesis).
Koreksio dipakai bila akan membetulkan apa yang salah diucapkan baik sengaja
maupun tidak (gaya pembetulan).
Contoh:
- Dia adikku, eh, bukan, kakakku.
- Ibu di dapur, ah, bukan, di kamar mandi.
51) Litotes adalah gaya bahasa yang berupa pernyataan mengenai sesuatu dengan cara
menyangkal atau mengingkari kebalikannya atau menyebutkan sesuatu dengan
merendahkan diri. Atau merendahkan diri, menggunakan kata-kata yang
berlawanan arti dengan yang dimaksudkan, tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
- Ellyas Pical bukanlah petinju kampungan yang bisa dianggap enteng.
- Kalau ada waktu, singgahlah ke gubuk deritaku.
- Silakan Anda singgah ke gubug kami !
- Maafkan kami tidak dapat menyediakan apa-apa.
52) Mesodiplosis adalah sejenis gaya bahasa repetisi berupa pengulangan kata atau
frase di tengah-tengah baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh:
Anak merindukan orang tua. Orang tua merindukan anak. Setiap orang
merindukan kekasih. Setiap makhluk merindukan sesuatu.
53) Metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang implisit—tanpa kata yang
menyatakan perbandingan—di antara dua hal yang berbeda. Atau perbandingan
langsung, sebuah benda dibandingkan dengan benda lain yang mempunyai sifat
sama dengan benda itu.
204

Contoh:
- Generasi muda adalah tulang punggung pembangunan bangsa dan negara.
- Belajarlah sungguh-sungguh selagi muda agar kelak menjadi orang yang
berguna dan tidak menjadi sampah masyarakat.
- Dewi malam baru keluar dari peraduannya
- Sekarang ia hanya sebagai sampah masyarakat
54) Metonimia adalah gaya bahasa yang memakai ciri atau nama hal yang ditautkan
dengan nama orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. Atau menggantikan
benda yang dimaksud hanya dengan menyebutkan nama atau merk benda itu.
Contoh:
- Dia baru mempelajari Archimedes.
- Jangan lupa ya, Sasa satu bungkus, Anak Pintar satu bungkus, dan Kapal Api
selera ayahmu.
- Adik disuruh ayah, membeli Gudang Garam.
- Belikan saya Bentoel !
55) Oksimoron adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan
mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase yang sama.
Contoh:
- Olah raga mendaki gunung memang menarik hati walaupun sangat berbahaya.
- Kadang-kadang kita membenci sesuatu yang sebenarnya layak dicintai.
56) Okupasi adalah pernyataan yang mengemukakan tanggapan atas sesuatu hal
disertai kontradiksinya. Atau gaya bahasa yang mengandung pengakuan terhadap
sesuatu yang bersifat tidak baik, tetapi kemudian diberikan sangkalan sendiri.
Contoh:
- Merokok memang merusak kesehatan, tetapi selalu didalihkan sebagai alat
pergaulan.
- Minum air mentah banyak bahayanya, tipus, kolera, disentri, diare, tetapi
sekedar penyejuk muka tak apalah.
- Ganja dapat merusak jiwa dan hidup manusia, tetapi anak-anak banyak yang
menggemarinya.
57) Oratoris adalah penggunaan kalimat tanya tidak bertanya, yang dipakai dalam
pidato.
Contoh:
- Maukah kita dijajahi, saudara-saudara!
205

58) Parabel adalah suatu cerita yang mengajak para pembaca atau penyimak
membandingkan situasi yang khusus atau yang umum dalam kehidupannya
dengan situasi yang dilukiskan dalam cerita itu. Gaya bahasa parabel terkandung
dalam seluruh karangan. Secara halus dalam karangan itu tersimpul falsafah hidup,
pedoman hidup, misalnya dalam buku Bhagawat Gita, Bayan Budiman,
Mahabarata.
59) Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan
fakta-fakta yang ada (gaya pertentangan). Yang dipertentangkan sebenarnya
berlainan persoalannya. Misalnya satu masalah lahiriah, satu masalah batiniah.
Bandingkan paradoks dengan antitesis.
Contoh:
- Teman karib ada kalanya menjadi musuh sejati.
- Aku merasa kesepian di tengah keramaian ini.
- Hidupnya mewah, tetapi tidak berbahagia.
60) Paralelisme adalah gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam
pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi yang sama dalam
bentuk gramatikal yang sama. Paralelisme digunakan dalam puisi. Paralelisme
pada awal baris disebut anafora, paralelisme pada akhir baris disebut epifora.
Contoh:
1. Anafora
Junjunganku,
Apatah kekal
Apatah tetap
Apatah tak bersalin rupa
Apatah boga sepanjang masa
Oleh Amir Hamzah
2. Epifora
Kalau kau mau, aku akan datang
Kalau kau kehendaki, aku akan datang
Bila kau kehendaki, aku akan datang
61) Paralipsis adalah gaya bahasa yang berupa formula yang dipergunakan sebagai
sarana untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang tersirat
dalam kalimat itu sendiri.
206

Contoh:
- Semoga Tuhan menolak doa kita ini, eh maaf, mengabulkannya.
- Saya sendiri sebenarnya berani menghadapi penjahat besar itu, oh salah,
maksud saya tidak berani.
62) Paronomasia/pun adalah gaya bahasa yang berisi penjajaran kata-kata yang
berbunyi sama tetapi bermakna lain.
Contoh:
- Oh, adindaku sayang, akan kutanam bunga tanjung di tanjung hatimu.
- Ban tuan ini sebaiknya diberikan sebagai bantuan dalam lomba balap sepeda
besok.
63) Pemeo adalah kata-kata yang menjadi populer, kemudian selalu diucapkan
kembali baik yang mengandung dorongan semangat maupun yang mengandung
ejekan.
Contoh:
- Sekali merdeka, tetap merdeka.
- Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
64) Perifrasis adalah gaya bahasa yang mirip pleonasme, tetapi kata-kata yang
berlebihan itu pada dasarnya dapat digantikan dengan sebuah kata saja. Atau gaya
penguraian; sepatah kata diucapkan dengan sesuatu rangkaian kata/kalimat yang
berpengertian sama.
Contoh:
- Anak yang telah menyelesaikan kuliahnya dengan baik pada Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Uncen itu telah
mengajar di SMA di kota kami (maksudnya anak yang telah lulus di Uncen itu
mengajar di SMA di kota kami).
- Penjahat itu telah ditangkap. (Yang mengganggu keamanan penduduk telah
ditangkap).
- Materialistis = memertuhankan harta benda.
65) Personifikasi atau penginsanan adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat
insani kepada barang yang tidak bernyawa atau ide yang abstrak. Atau gaya
bahasa perorangan, benda mati diumpamakan seperti orang atau benda yang
bernyawa, dapat bergerak.
Contoh:
- Angin malam meraung-raung, menusuk-nusuk hati dan jiwaku, perasaanku
semakin dibuatnya hancur.
207

- Urip dan Yakop bersiul-siul menyambut pagi yang penuh harapan (Urip dan
Yakop adalah jenis burung).
- Angin berbisik-bisik ditelingaku
- Nyiur melambai-lambai seakan memanggilku
66) Perumpamaan atau simile adalah gaya bahasa berupa perbandingan dua hal yang
hakekatnya berbeda tetapi sengaja dianggap sama. Kalimatnya dapat
mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil
perbandingan dari alam sekitar; senantiasa didahului dengan kata-kata pembanding
seperti, laksana, umpama, sebagai, bagai
Contoh:
- Mereka bersua seperti air dengan minyak.
- Dia itu seperti air di daun talas.
67) Pleonasme adalah gaya bahasa berupa pemakaian kata yang mubazir atau
berlebihan yang sebenarnya tidak perlu. Atau gaya penegasan dengan
menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu karena sifat yang
terkandung pada kata itu sudah ada pada kata sebelumnya
Contoh:
- Saya telah menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala saya sendiri.
- Kejadian itu saya catat dengan tangan kanan saya ini.
- Naik ke atas, maju ke muka, dsb.
68) Polisindeton adalah gaya bahasa berupa penghubungan beberapa kata, frase, atau
klausa yang berurutan dengan kata sambung (kebalikan asindeton).
Contoh:
- Kakek dan neneknya serta bapak dan ibunya telah tiada.
- Mula-mula dipanggilnya anak itu, lalu disuruhnya duduk, kemudian
dinasihatinya.
69) Preterito adalah menyatakan sesuatu dengan menyembunyikan persoalan yang
dikemukakan karena dianggap sudah tahu. Atau gaya yang tidak mengemukakan
sesuatu dengan jelas, agar pembaca menerka/mengungkapkan hal yang
tersembunyi itu.
Contoh:
- Akan hal kedatangan saya kemari, tidak perlu saya kemukakan, sama seperti
yang kita sepakati kemarin.
208

- Saya rasa kau tahu, apa yang akan terjadi jika kau tidak melunasi utang-
utangmu.
- Apa gunanya kuterangkan lagi! Bukanlan hal itu sudah jelas ?
70) Prolepsis adalah gaya bahasa yang berwujud penggunaan terlebih dahulu satu atau
beberapa kata sebelum gagasan atau peristiwa yang sebenarnya terjadi (lihat
antisipasi).
71) Propinsionalistis (kedaerahan) adalah gaya bahasa yang menjelaskan sesuatu
dengan kata-kata kedaerahan. Jika digunakan pada tempatnya akan melahirkan
stilistika yang khas.
Contoh:
- Kalau tidak becus jangan menjadi pemimpin.
- Alangkah tengiknya lelucon tuan, ya.
72) Repetisi adalah gaya bahasa yang mengandung perulangan kata atau kelompok
kata yang sama berkali-kali. Repetisi digunakan dalam prosa/pidato.
Contoh:
Selama nafasku masih mengalun, selama darah masih mengalir di tubuhku, selama
jantungku masih berdenyut, aku tidak akan menghentikan usahaku ini.
73) Resensi adalah pernyataan yang dikemukakan disertai dengan penilaian atas
pernyataan itu.
Contoh:
- Engkau akan biasa dengan kekerasan. Manusia punya tenaga menyesuaikan diri
amat besar. Tidak saja membunuh pada garis kewajiban, tetapi juga membunuh
di luar garis kewajiban. Pada kekejaman dan darah. (Jalan Tak Ada Ujung, oleh
Mochtar Lubis)
- Hidup itu memang aneh. Aku sendiri tidak mengerti mengapa sampai terjadi
demikian.
74) Retoris adalah gaya penegasan dengan mempergunakan kalimat tanya tidak
bertanya/tidak membutuhkan jawaban, sering bersifat mengejek atau menyatakan
kesangsian, dalam wujud tulisan.
Contoh:
- Inilah yang dinamai bekerja? (pekerjaan sangat tak sempurna).
75) Sarkasme adalah gaya bahasa sindiran kasar, mengandung olok-olok dan
menyakiti hati. Sindiran yang paling kasar, sebab merupakan cetusan dari suatu
kejengkelan, kebencian atau kemarahan.
209

Contoh:
- Meminang anak gadis orang memang mudah dan menyenangkan, tetapi
memeliharanya setengah mati.
- Kehadiranmu membuatku muak!
- Bangsat!, - Bedebah!, - Monyet!, - Setan!.
76) Satire adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan menertawakan atau menolak
sesuatu; berupa sajak atau karangan yang berupa kritik menyerang, baik sebagai
sindiran ataupun terang-terangan.
77) Sensasi adalah menyatakan sesuatu dengan istilah yang merangsang perhatian.
Contoh:
- Amerika memang ingin menjadi polisi dunia.
- Rekor-rekor nasional atletik bertumbangan.
78) Silepsis adalah gaya bahasa yang berupa konstruksi yang secara gramatikal benar,
tetapi secara semantik salah.
Contoh:
Makna dan sikap hidup kita akan mencerminkan kepribadian kita.
79) Simbolik adalah gaya bahasa kiasan yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambangan.
Contoh:
- Bunglon lambang orang yang tidak berpendirian tetap
- Melati lambang kesucian
- Lintah darat lambang pemeras
- Kekasih lambang Tuhan.
80) Simploke adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal
dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh:
Kau katakan aku ini brengsek, kujawab biarin!
Kau katakan aku ini jelek, kujawab biarin!
Kaukatakan aku ini penakut, aku jawab biarin!
Memang biarin orang lain menghinaku asalkan aku tidak menghina orang lain.
81) Sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti
nama keseluruhan, atau sebaliknya. (Sinekdok totem pro part untuk
menyebutkan sesuatu secara keseluruhan, tetapi yang dimaksud sebagian;
sinekdoke pars pro toto untuk menyebutkan sebagian, tetapi yang dimaksud
keseluruhan).
210

Contoh:
1) Sinekdoke totem pro part:
- Tadi malam berlangsung pertandingan seru antara Inggris dan Italia.
- Amerika menyerang Irak habis-habisan dalam perang Teluk beberapa tahun
yang lalu.
- Kaum wanita memperingati hari Kartini.
- Jakarta sibuk menerima tamu.
2) Sinekdoke pars pro toto:
- Setiap kepala memperoleh jatah raskin 10 kg.
- Tolong potongkan ayam dua ekor untuk acara selamatan nanti malam.
- Telah lama tak kelihatan batang hidungnya
82) Sinisme adalah gaya bahasa berupa sindiran yang berbentuk kesangsian yang
mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati. Sinisme adalah
sindiran yang lebih kasar. Cara menyindir yang lebih kasar dari pada ironi.
Contoh:
- Memang Andalah tokohnya yang dapat menghancurkan desa ini dalam sekejap
mata.
- Memang Pak Dukunlah orangnya yang dapat menghidupkan orang mati,
apalagi mematikan orang hidup.
- Harum benar baumu.
83) Sinonimis adalah menegaskan sesuatu dengan mendampingkan sinonim pokok
pikiran dari pernyataan atau penjelas dari pokok pikirannya.
Contoh:
- Seperti biasa, aku merasa bosan untuk tinggal di rumah. Aku ingin keluar.
- Bagaimana akan menggantinya, sedangkan dia hanya seorang budak yang
sebagai milik orang semata.
84) Tautologi adalah gaya bahasa berupa penggunaan kata yang berlebihan yang pada
dasarnya merupakan perulangan dari kata yang lain (lihat pleonasme). Penegasan
dengan mengulang sepatah kata atau sinonim.
Contoh:
- Kami tiba di rumah pukul 04.00 subuh.
- Orang yang meninggal itu menutup mata untuk selama-lamanya.
- Kehendak serta keinginanya tak dapat dicegah lagi.
211

85) Tautotes adalah gaya bahasa repetisi berupa pengulangan sebuah kata berkali-kali
dalam sebuah konstruksi.
Contoh:
- Kakanda mencintai adinda, adinda mencintai kakanda, kakanda dan adinda
saling mencintai, kakanda dan adinda menjadi satu.
86) Tropen adalah gaya bahasa kiasan yang mempergunakan kata-kata yang tepat dan
sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksudkan. Atau gaya bahasa yang
digunakan untuk menyatakan sesuatu keadaan yang sedang berlaku tanpa
menyebutkan alat apa yang dipergunakan.
Contoh:
- Besok Presiden akan terbang ke Surabaya.
- Seharian ia hanya berkubur dalam kamarnya.
87) Zeugma adalah gaya bahasa yang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan
cara menghubungkan sebuah kata dengan dua (atau lebih) kata lain yang pada
hakekatnya hanya sebuah saja yang mempunyai hubungan dengan kata yang
pertama. Dalam zeugma terdapat gabungan gramatikal dua buah kata yang
mengandung ciri-ciri semantik yang bertentangan (bandingkan dengan silepsis).
Contoh:
- Paman saya memarahi anak itu dengan membelalakkan mata dan telinganya.
- Anak itu memang rajin dan malas di sekolah.
212

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memiliki pengetahuan dan memahami isi
paragraf yang dibacanyanya secara baik dan benar

BAB 21
PARAGRAF

1. Pengertian
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu
kesatuan pokok pembahasan. Paragraf umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat-
kalimat itu saling bertalian dengan mengusung sebuah gagasan tertentu.
2. Unsur-unsur Paragraf
Secara umum, paragraf dibentuk oleh dua unsur, yakni gagasan utama dan
beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama merupakan gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragraf. Dengan demikian, fungsinya sebagai pokok, patokan,
atau dasar acuan suatu paragraf. Sementara itu, gagasan penjelasan merupakan gagasan
yang berfungsi menjelaska suatu gagasan utama. Penjelasannya itu dalam bentuk
uraian-uraian kecil, contoh-contoh atau ilustrasi, kutipan-kutipan, dan sebagainya.
Perhatikan penggalan wacana di bawah ini!

Kalau kita amati, sekarang ini muncul gejala serba ingin tampil beda dalam
berbagai bidang kehidupan. Keinginan untuk tampil beda itu kita
terjemahkan dengan mencari “jalur lain” atau yang disebut indie. Hal ini,
tanpa kita sadari, semua remaja melakukan itu. Yang terjadi adalah kita,
teman kita, saudara, hingga orang lain yang kita temui di mal, bergaya
sama. Mereka juga mendengarkan musik indie dan nonton film indie. He-
he-he, kok buntutnya jadi kompak, ya?
Padahal, inti dari indie itu kan independen. Mandiri, tidak sama dengan orang
lain. Akan tetapi, kalau semua kompak tampil beda, ya, kesannya malah
kia mengikuti tren juga. Tren indie, he-he-he.....

Gagasan utama dan gagasan pendukung kedua paragraf di atas adalah sebagai
berikut:
213

Paragraf Gagasan utama Gagasan pendukung


1 Sekarang ini muncul  Keinginan untuk tampil beda itu kita
gejala serba ingin terjemahkan dengan mencari ”jalur lain”
tampil beda dalam atau yang disebut indie.
berbagai bidang  Tanpa kita sadari, semua remaja melakukan
kehidupan itu.
 Yang terjadi adalah kita, teman kita,
saudara, hingga orang lain yang kita temui
di mal, bergaya sama.
 Mereka juga mendengakan musik indie dan
nonton film indie.
 Buntutnya (semua) jadi kompak, ya?

2 Inti dari indie itu kan  Mandiri, tidak sama dengan orang lain
independen  Akan tetapi, kalau semua kompak tampil
beda, ya, kesannya malah kita mengikuti
tren juga.

3. Jenis-Jenis Paragraf
a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal
paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam
kalimat pertama.
Contoh:

Industrialisasi di negara kita mendorong didirikannya berbagai


macam pabrik yang memproduksi beraneka barang. Pabrik-pabrik itu
memberikan lapangan kerja kepada ribuan tenaga kerja baik yang berasal
dari masyarakat di sekitar pabrik maupun di daerah-daerah lain. Dengan
demikian, adanya berbagai pabrik dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Di samping itu, beraneka barang yang diproduksi oleh pabrik-
pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan
devisa bagi negara.
214

Kutipan di atas memperlihatkan bahwa kalimat pertama merupakan kalimat


yang mengandung ggasan utama. Kalimat tersebut merupakan dasar atau induk dari
perumusan gagasan-gagasan yang ada di bawahnya. Dinyatakan dalam paragraf
tersebut bahwa didirikannya pabrik sebagai adanya industrialisasi dapat
memberikan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa negara.
b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir
paragraf atau pada kalimat penutup paragraf itu.
Contoh:

Gerakan pecinta alam dengan dasar “sadar lingkungan sehat” telah


mulai menggejala secara luas di kalangan remaja. Tidak sedikit
perkumpulan pecinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas siswa-siswa
sekolah, baik itu siswa SLTP maupun SLTA. Keberanian untuk melakukan
penelitian ilmiah telah makin meluas, khususnya di tingkat SLTA.
Fenomena-fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa remaja pada
tahun-tahun terakhir ini tidak selalu bernilai negatif.
Paragraf di atas dengan jelas mengungkapkan gagasan bahwa remaja tidak
selalu bernilai negatif. Gagasan tersebut terdapat dalam kalimat terakhir. Kalimat-
kalimat sebelumnya merupakan bukti-bukti yang menunjukkan fenomena positif
kiprah kalangan remaja.
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada
kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat
utama. Kalimat terakhir merupakan penegasan dari pernyataan yang dikemukakan
dalam kalimat pertama.
Contoh:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia memfokuskan diri pada sektor
agrobisnis, tidak ada negara lain yang mampu menandingi kita. Agar
reformasi tersebut dapat terjadi, yang over valued harus dihindari. Memang,
krisis ekonomi yang sedang berlangsung, telah mengoreksi nilai tukar kita.
215

Dalam hal ini, pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat, tetapi
biarkan mekanisme pasar menemukan keseimbangannya. Yang perlu
dilakukan adalah menyesuaikan diri terhadap nilai tukar yang ada dengan
mendorong industri-industri yang mampu survive pada nilai tukar yang
ada, yakni sektor agribisnis. Bagi sektor agrobisnis, semakin melemah
rupiah asal stabil, akan semakin baik. Apabila sektor ini sudah berjalan
dengan baik, tidak mustahil negara kita akan menjadi salah satu negara
yang ekonominya tertangguh di dunia.

Gagasan utama paragraf tersebut adalah agrobisnis merupakan sektor


terpenting bagi bangkitnya perekonomian Indonesia. Gagasan tersebut dinyatakan
dalam kalimat pertama. Setelah diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas, gagasan
tersebut ditegaskan kembali dalam kalimat terakhir dengan rumusan yang berbeda.
d. Paragraf Naratif/deskriptif
Paragraf Naratif/deskriptif adalah paragraf yang gagasan utamanya
menyebar di semua bagian paragraf. Semua kalimat merupakan kalimat utama.

Berdasarkan pola umum pengembangannya atau isinya, paragraf terbagi ke dalam


paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
a. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian. Dengan paragraf ini, pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian
yang diceritakan.
Contoh:

Aku mau membantah. Tapi, sebelum aku dapat memilih kata-kata, dia
berkata lagi. ”Seperti tadi saja. Kalau bukan aku yang menyapamu, kau
takkan tahu siapa aku, bukan? Sedangkan matamu melihatku tadi, kau
seolah-olah melihat pengemis yang dijijiki. Alangkah cepatnya segalanya
berubah. Lebih cepat lagi seseorang melupakan seseorang lainnya meski
pernah orang itu dicintainya.” (Angin dari Gunung”, A.A. Navis).
216

Dalam karangan cerita di dalamnya terdapat alur, penokohan, peristiwa dan


penyelesaiannya. Hal-hal penting yang harus diingat dalam menyusun cerita antara
lain :
1. Walaupun berkhayal/berimajinasi tidak boleh sesuka hati menciptakan cerita.
Pelaku harus bersikap wajar, sesuai dengan watak dan kepribadian yang
diberikan kepadanya.
2. Harus ada logika. Kalau tidak cerita akan kacau dan sukar dimengerti pembaca.
3. Dalam alur harus diingat urutan peristiwa secara kronologis (waktu), urutan tidak
penting, urutan tidak penting-penting.
4. Roman, novel, cerpen, dongeng, hikayat, kisah, perjalanan drama, lelucon,
anekdot termasuk jenis cerita.

b. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis karangan yang menggambarkan suatu hal, baik
itu benda, peristiwa, keadaan, ataupun manusia. Dengan paragraf ini, pembaca
dapat seolah-olah menyaksikan atau merasakan hal yang diceritakan itu.
Gambaran itu harus kita sajikan sehidup-hidupnya, hingga pembaca seolah-
olah dapat melihat apa yang dilihat dan dapat merasakan apa yang dirasakan. Jadi
pembaca diajak mengalami apa yang dialami penulis.
Cara supaya lukisan itu hidup, maka apa yang dilihat, yang didengar dan yang
dirasakan ditulis dengan teliti.
Mari kita amati warung kopi, tidak jauh dari tempat tinggal kita. Yang mula-
mula tampak tidak banyak warung kecil dan beberapa orang duduk di bangku. Ada
yang minum dan ada yang asyik bercakap-cakap. Tetapi makin lama kita
memperhatikan makin banyak yang akan kita lihat. Misalnya, tampak bahwa
penjaga warung sedang menggoreng pisang di atas tungku batu. Agaknya kayu
bakarnya kering benar karena api berkobar besar. Dua orang duduk di bangku asyik
bercakap-cakap sambil makan juadah. Seorang menghirup kopinya yang panas.
Seorang lagi duduk bersandar, menikmati rokoknya. Di meja tampak beberapa
piring panganan.
Demikianlah makin lama kita mengamati warung itu makin bertambah banyak
hal kecil-kecil yang tampak. Hal kecil-kecil itu kita sebut perincian. Misalnya
tingkah laku dan pakaian-dua orang bercakap-cakap, kucing dibawah bangku,
tempat cucian di belakang warung dan lain-lain.
217

Contoh:

Tak ingin menyia-nyiakan liburan. Esoknya kami menuju Tanjung


Lesung Resort. Air laut yang tenang memberi keindahan tersendiri saat
memandangnya dari beranda Krakatau Bar, Tanjung Lesung Resort. Sebuah
pemandangan yang menakjubkan serasa berada persis di bibir pantai karena
pantulan warna air dari kolam renang di depan bar seakan menyatu dengan
air laut. Tak berlebihan jika banyak yang melukiskan keindahan pantai ini
laksana surga.

c. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu
hal atau objek dengan sejelas-jelasnya. Paragraf eksposisi menggunakan contoh,
grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya untuk memperjelas masalah
yang dikemukakan.
Contoh:

Rampak bedug (Sunda) berarti sekumpulan orang yang memukul


bedug. Bedug biasanya digunakan masyarakat Sunda sebagai alat
komunikasi baik itu untuk mengabarkan berita kematian, kelahiran, atau
berita khusus lain kepada warga. Lama-kelamaan bedug dijadikan ajang
kompetisi antarkampung hingga lahirlah kesenian rampak bedug.

Dalam paparan ingin dijelaskan sesuatu kepada pembaca. Semua fakta dan
bahan yang dapat dikumpulkan disusun supaya masalah, persoalan yang dihadapi
jelas bagi pembaca. Penelitian dan pengamatan sangat diperlukan untuk melengkapi
fakta dan bahan lain, selain itu diperlukan pula keterampilan menganalisis dan
membuat sintesis.
Jadi dengan paparan ingin diberikan penjelasan atau keterangan tentang suatu
masalah. Misalnya ; -) menjelaskan bagaimana terjadinya minyak bumi, -) memberi
petunjuk tentang apa yang harus dilakukan jika ada rumah terbakar, -)
mengembangkan gagasan akan membuat jalan raya melintasi Kalimantan untuk
membuka daerah pedalaman.
218

Sering kali paparan itu pendek dan sederhana, misalnya; petunjuk bagaimana
menggunakan obat mata atau dimana letak sekolah kita. Tidak jarang paparan itu
panjang dan sukar, misalnya; menguraikan teori gagasan baru. Tetapi panjang atau
pendek, sukar atau mudah setiap paparan harus dipersiapkan dengan seksama.
Sebelum memaparkan sesuatu, kita sendiri harus memahaminya terlebih dahulu,
jika paparan kita menjadi kabur.
Gagasan demi gagasan kita susun secara teratur, hingga mudah diikuti. Supaya
paparan kita bertambah jelas, sering kita menyertakan gambar, denah, peta, dan
lain-lain. Ada orang mengatakan satu gambar sama nilainya dengan seribu kata.
Contoh ;

Perairan Indonesia dapat menyumbangkan pangan yang sangat besar


jumlahnya. Jika penangkapan ikan kita berjalan dengan efisien, produksi
ikan akan dapat ditingkatkan menjadi 7,4 juta ton setahun. Tetapi produksi
dewasa ini hanya 1.2 juta ton setahun hanya 16,2% dari pada potensi yang
diperkirakan.
Mengapa demikian ?
Banyak sebabnya. Di antaranya dapat kami sebutkan beberapa yang
penting-penting, misalnya; alat dan cara penangkapan ikan masih sangat
sederhana, nelayan kita sukar menerima pembaharuan, mereka terikat
oleh kebiasaan yang diwariskan nenek moyang, pemasaran ikan tidak
dikuasai oleh nelayan dan kesulitan transport menyebabkan ikan tidak
dapat sampai kepada konsumen yang jauh.

d. Paragraf Argumentasi
Argumen bermakna ’alasan’. Argumentasi berati ’pemberian alasan yang kuat
dan meyakinkan’. Dengan demikian, paragraf argumentasi adalah paragraf yang
mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Alasan-
alasan, bukti, dan sejenisnya, digunakan penulis untuk memengaruhi pembaca agar
mereka menyetujui pendapat, sikap, atau keyakinan.
219

Contoh:

Industrialisasi di negara kita mendorong didirikannya berbagai


macam pabrik yang memproduksi beraneka barang. Pabrik-pabrik itu
memberikan lapangan kerja kepada ribuan tenaga kerja, baik yang berasal
dari masyarakat di sekitar pabrik maupun dari daerah-daerah lain. Dengan
demikian, adanya berbagai macam pabrik dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, beraneka barang yang
diproduksi oleh pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor
nonmigas serta menghasilkan devisa bagi negara kita.

Menyiapkan argumentasi yang pertama-tama dilakukan sebelum menulis ialah


menetapkan tujuan berargumentasi. Dengan karangan ini akan diberikan alasan
yang kuat untuk meyakinkan pembaca, bahwa gagasan, pendapat atau sikap tentang
sesuatu itu benar, maka topik dan tujuan penulisan harus jelas.
Sebelum mulai mengarang, dirumuskan terlebih dahulu topik dan tujuan,
misalnya :
Topik : Bangsa Indonesia mutlak harus membangun.

Tujuan penulisan : Meyakinkan pembaca, bahwa tanpa membangun, bangsa


Indonesia tidak akan dapat tegak berdiri, dan akhirnya akan hancur. Maka
membangun itu mutlak perlu bagi bangsa Indonesia.

Sesudah tujuan penulisan selesai dirumuskan, baru boleh dikumpulkan


bahan. Argumentasi hampir sama paparan. Ada yang pendek dan ada pula yang
panjang. Argumentasi dapat terdiri dari satu kalimat saja, atau beberapa kalimat
saja. Misalnya :

a. Selokan ini harus segera akan kita bersihkan, karena air yang- menggenang akan
menjadi tempat nyamuk bersarang dan bertelur. (satu kalimat)

b. Selokan ini sudah kotor. Rumput liar rimbun sekali dan sampah berserak-serak.
Nyamuk senang bersarang dan bertelur disini, karena airnya lama tergenang.
Maka kita harus membersihkannya segera, supaya airnya lancar jalannya dan
tidak sempat menggenang. Dengan demikian nyamuk tidak akan bersarang dan
bertelur di sini. (beberapa kalimat).
220

e. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk memengaruhi
emosionalitas pembaca. Paragraf ini juga membutuhkan data dan contoh-contoh
konkret untuk memengaruhi pembaca.
Contoh:

Jadi, teman-teman, dengan banyaknya teknologi dan kebebasan,


memang kita bisa berbuat apa saja. Kita bisa tampil beda dengan orang
lain. Akan tetapi, harus benar lho ya; mau melakukannya karena kita ingin
”mengekspresikan diri” secara beda. Kita melakukannya Bukan sekadar
mengikuti tren indie itu sendiri. Percaya deh, kalau kita serius dengan satu
bidang, kita bisa jadi pribadi yang beda. Tidak peduli hal itu indie atau
bukan.
221

Kompetensi :
Setelah mempelajari materi di bawah ini siswa memiliki pengetahuan tentang kalimat dan
mampu menulis kalimat secara baik dan benar

BAB 23
KALIMAT

A. Kalimat
1. Pengertian Kalimat
Banyak sekali batasan tentang kalimat. Secara garis besar batasan itu dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a) Menurut maknanya, kalimat ialah kesatuan bahasa yang terkecil yang mengandung
pikiran yang terlengkap
b) Menurut strukturnya, kalimat ialah satu bagian ujaran yang didahului oleh
kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu telah
selesai.
Contoh :
Kopi itu telah habis diminum kawan saya
Perempuan itu tidak berubah kelakuanya
Pantai Parangtritis banyak dikunjungi oleh wisatawan
2. Arti atau makna kalimat dipengaruhi oleh :
a) Bentuk kata adalah wujud kata itu sendiri. Bentuk kata sangat menentukan arti
kalimat. Maksudnya, perbedaan bentuk kata dapat menyebabkkan perbedaan
maksud kalimat.
Contoh :
Kakak Herman dipanggil Edi
Kakak Herman memanggil Edi
b) Intonasi adalah lagu kalimat. Intonasi juga berfungsi menentukan arti ka-limat.
Contoh :
Kakak/Herman memanggil Edi
Kakak Herman/memanggil Edi
222

c) Situasi adalah keadaan pada waktu kalimat tersebut diucapkan. Munculnya suatu
kalimat berhubungan erat dengan situasi/. Oleh karena itu, perbedaan situasi
menyebabkan perbedaan makna kalimat.
Contoh :
Dina sakit. (memberi tahu)
Dina sakit ? (sangsi)
Dina sakti ! (seruan)
3. Hakikat kalimat Bahasa Indonesia (BI)
a. Kalimat itu kita ucapan (kita ujarkan)
b. Kalimat itu mengandung arti (makna)
c. Kalimat itu dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan kalimat yang lain
d. Kalimat itu terdiri dari urutan frase/kelompok kata (bersistem)
e. Kalimat itu mempunyai jeda
f. Kalimat Itu Tidak Menjadi Bagian Kalimat Yang Lebih Besar
g. Kalimat itu diakhiri dengan berhentinya lagu (intonasi)
Keterangan :
1. Yang tidak dapat berdiri sendiri bukanlah kalimat
2. Kalimat-kalimat tersebut membentuk sebuah rangkaian gagasan yang saling
berhubungan
3. Kalimat paling sedikit terdiri atas dua frase.
4. Kalimat itu tidak dibentuk dengan menjajarkan begitu saja kata yang satu dengan
kata lain, tetapi merangkaikan frase yang satu dengan yang lain.
5. Jeda membatasi subjek dengan kalimat
Misalnya : buku tebal
buku/tebal
6. Kalimat yang menjadi satu bagian yang lebih besar disebut : K l a u s e
Misalnya: Setelah tiga jam mereka berjalan kaki, mereka tidak melihat apa-apa,
sebab hari sudah menjadi gelap.

B. Kelompok Kata
1. Pengertian Kelompok Kata
Kelompok kata adalah kesatuan dua buah kata atau lebih yang tidak mempunyai
bagian subjek dan predikat. Kelompok kata disebut juga frase/frasa. Kelompok kata
dipelajari dalam sintaksis karena kelompok kata menyangkut hubungan antar kata.
223

Contoh :
terlalu sopan
mudah sekali
sedang berpidato
buku kecil
2. Ciri-ciri Frase adalah :
a. Di awali, di apit, atau di akhiri jeda
b. Berfungsi gramatikal
c. Tidak mempunyai jeda
d. Terdiri atas satu kata/beberapa kata
e. Merupakan bagian (bagian) kalimat
f. Anggota frase tidak dapat digantikan, dipindahkan, atau dihilangkan
g. Dapat dipindah-pidahkan tanpa menimbulkan perubahan makna (dapat di
permutasikan)
Keterangan :
1. Pada awal kalimat frase diakhiri jeda, pada tengah kalimat frase diapit jeda, dan
pada akhir kalimat frase diawali jeda
2. Fungsi frase dapat berupa; subjek, predikat, objek, keterangan
3. Hubungan antar anggota frase tidak dapat diganggu sebab frase itu sebuah sistim
4. Karena frase itu bagian (suku) kalimat, maka frase tidak dapat berdiri sendiri
sebagai kalimat.
5. Perpindahan frase dalam kalimat disebut “permutasi“
3. Beberapa Jenis Frase :
a. Frase Nomina (FN) : Frase yang berintikan nomina (kata benda)
b. Frase Verba (FV) : Frase yang berintikan berba (kata kerja)
c. Frase Ajektive (FA) : Frase yang berintikan berba (kata sifat)
d. Frase Numeral (FNU) : Frase yang berintikan numeral (kata bilangan)
e. Frase Preposisi (FP) : Frase yang berintikan preposisi (kata depan)
224

Misalnya :
a. Tentara Vietnam/menyerang Thailand
FN FV
b. Mereka /Orang Surabaya
FN FN
c. Tanah air kami ini/kaya raya
FN FA
d. Jumlah pengikut ujian /150 orang
FN FN
e. Mokhtar Koesoemo Atmadja/ke Bangkok
FN FP

C. Hukum Diterangkan-Menerangkan (DM)


Pada umumnya kelompok kata Bahasa Indonesia disusun dengan mengikuti hukum
DM. Bagian yang diterangkan diikuti oleh bagian yang menerangkan. Aturan demikian
dinamakan hukum DM (diterangkan- menerangkan).
Contoh :
Luka dalam
D M
Matahari pagi
D M
Indah sekali
D M
Walaupun demikian, ada pula kelompok kata yang disusun tidak mengikuti aturan
tersebut. Kelompok kata itu bagian yang diterangkan mengikuti bagian yang
menerangkan. Aturan semacam itu disebut hukum MDI menerangkan-diterangkan).
Dalam tata bahasa tradisional hal semacam itu disebut perkecualian hukum MD.
Contoh :
sangat lucu
M D
akan belajar
M D
seutas tali
M D
pada dinding
M D
225

D. Jabatan Kalimat
1. Pengertian Jabatan kalimat
Setiap kata dalam kalimat biasanya menduduki jabatan atau fungsi tertentu. Jabatan
kalimat itu meliputi subjektif predikat, objek, dan keterangan. Sebuah kalimat
paling sedikit harus mempunyai subjek dan predikat. Jika sebuah kalimat tidak
mempunyai subjek atau predikat, kalimat tersebut dianggap kurang sempurna.
2. Subjektif (S)
Subjek disebut juga pokok kalimat. Untuk mencari subjek biasanya di gunakan kata
tanpa apa atau siapa. Ada beberapa ciri yang menandai subjek, antara lain :
a) Berupa kata benda
Contoh :
Ani meniduri adiknya di kamar tidur
Ayah mengizinkan saya menonton film
Kamu harus memakai pakaian seragam
b) Dapat di ikuti oleh ini atau itu
Contoh :
Perbuatan itu menurunkan martabatnya
Murid-murid itu rajin belajar
Daerah ini pernah dikunjungi presiden
c) Dapat diikuti oleh pun
Contoh :
Tuti pun belajar dimuka rumah
Saya pun mendengarkan keterangan yang panjang lebar itu
Marlan pun berangkat ke jakarta
Macam-macam Subjek
a) Subjek pelaku ialah yang melakukan perbuatan. Subjek jenis ini selalu terdapat
dalam kalimat aktif
Contoh :
Penduduk bergotong-gotong membangun masjid
Rakyat berbondong-bondong datang ke balai desa
Bu Guru sedang menulis dipapan tulis
226

b) Subjek penderita ialah subjek yang dikenai perbuatan subjek ini selalu ter- dapat
dalam kalimat pasif
Contoh :
Padi itu sedang dijemur supaya kering
Perusahaan itu didirikan oleh pemerintah
Buku itu kupinjam kemarin sore
2. Predikat (P)
Predikat juga disebut-sebutan. Biasanya predikat memberi penjelasan mengenai
subjek.
Menurut sifat predikat dapat dibedakan menjadi :
a) Predikat verbal ialah pedikat yang terdiri dari kata kerja. Biasanya predikat jenis
ini menyatakan perbuatan atau tindakan.
Contoh :
Kalian boleh mengunjungi tempat ini sekarang
Ahmad berlibur ke Jakarta
Ia mengerjakan tugasnya dengan baik
b) Predikat nominal ialah predikat yang terdiri dari kata-kata selain kata kerja. Atau
kata bilangan. Biasanya, predikat nominal menjelaskan subjek.
Contoh :
Tulisan anak itu rapi dan bagus (kata sifat)
Pemandangan itu sangat indah (kata sifat)
Ali seorang pedagang kopra. (kata benda)
Minyak tanah itu bahan cair. (kata benda)
Kerbau pak Mardi dua ekor. (kata bilangan)
Kelereng Budi sangat banyak. (kata bilangan)
3. Objek (O)
Objek di sebut juga pelengkap. Biasanya objek berupa kata benda atau kata ganti.
Letaknya kebanyakanya dibelakang predikat. Objek kalimat aktif dapat menjadi
subjek kalimat pasif atau sebaliknya.
227

Menurut sifatnya objek dapat dibagi menjadi :


a) Objek penderita ialah objek yang dikenai perbuatan. Objek ini selalu terdapat
dalam kalimat aktif. Jenis objek inilah yang terdapat dalam kalimat aktif. Dalam
kalimat pasif. Objek penderita dapat disebut pula pelengkap penderita.
Contoh :
Kita harus menyediakan sebuah buku tulis
Amin meletakkan bukunya diatas meja
Ibu membaca novel diruang tamu
b) Objek pelaku ialah objek yang melakukan perbuatan. Objek ini selalu terdapat
dalam kalimat pasif. Jenis objek ini dapat diubah menjadi subjek kalimat aktif.
Objek pelaku disebut juga pelengkap pelaku.
Contoh :
Murid-murid dilarang oleh gurunya bermain-main didalam kelas
Hasan dimarahi oleh ibunya
Ida diajak teman-teman nya ke kebun binatang
c) Objek penyerta ialah objek yang menyertai perbuatan biasanya terletak di-
belakang objek pelaku atau objek penderita. Objek penyerta disebut juga
pelengkap penyerta atau objek berkepentingan.
Contoh :
Anak-anak membawa bingkisan untuk Rita
Ibu membuat surat untuk Bambang
Ratna menyampaikan undangan kepada jadi
d) Objek berkata depan ialah objek yang di depannya diikuti oleh kata depan.
Contoh : tidak ada
e) Objek semu ialah objek yang seolah-olah dikenai pekerjaan oleh subjek.
Contoh : tidak ada
4. Keterangan (K)
Bagian kalimat yang memberi penjelasan mengenai kalimat atau bagian kalimat
disebut keterangan. Jenis keterangan itu bermacam-macam, antara lain :
228

a) Keterangan tempat
Dina mempunyai beberapa pencil di dalam tas
Di jalan itu ada beberapa polisi lalu lintas
Budi menuangkan air ke dalam botol
Bagian kalimat yang dicetak tebal di atas menerangkan tepat. Karena itu, disebut
keterangan tempat. Biasanya keterangan ini didahului oleh kata depan di, ke dari
dan pada
b) Keterangan waktu
Layang-layang itu dibuat Iwan tadi siang
Lukman membeli sepatu ditoko kemarin
Ketika ayah datang ibu sedang menyiapkan makan
c) Keterangan sebab
Bagian kalimat yang menjelaskan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa
keterangan sebab. Keterangan ini biasanya di dahului oleh kata depan karena,
oleh karena, sebab.
Contoh :
Anak lelaki itu tidur nyenyak sebab terlalu lelah
Karena datang terlambat, Mariana di panggil Bu Guru
Oleh karena sakit, Burhan di rawat dirumah sakit
d) Keterangan akibat
Bagian kalimat yang menjelaskan akibat berlangsung nya sesuatu peristiwa,
disebut keterangan akibat. Pada umumnya, jenis keterangan ini didahului oleh
kata sehingga, hingga, sampai.
Contoh :
Ali tertidur hingga pekerjaan rumahnya tidak selesai
Mereka berbincang-bincang sampai larut malam
Murni kurang tidur sehingga kelihatan pucat
229

e) Keterangan syarat
Bagian kalimat yang menjelaskan syarat terjadinya suatu peristiwa disebut
keterangan syarat. Kata-kata yang sering digunakan dalam keterangan ini antara
lain : bila, apabila, jika, kalau.
Contoh :
Dia akan tetap sehat bila tidak merokok
Rudi mempu mengerjakan jika mau belajar
Apabila Darmawan rajin belajar, Darmawan pasti naik kelas
f) Keterangan tujuan
Contoh :
Agar selamat kita harus berhati-hati dijalan
Ayah selalu berolah raga supaya badan tetap sehat
Harga barang itu diturunkan agar cepat laku
Bagian kalimat yang dicetak tebal di atas menerangkan tujuan perbuatan, karena
itu disebut keterangan tujuan. Biasanya keterangan tujuan dimulai dengan kata
agar atau supaya.
5. Uraian Jabatan Kalimat
Dari uraian mengenai jabatan kalimat diatas, jelaslah bahwa setiap kalimat terbagi
menjadi beberapa bagian. Setiap bagian kalimat menduduki jabatan tertentu. Oleh
karena itu, setiap kalimat dapat diuraikan menurut jabatanya.
Contoh :
Hari ini Toni berpakian seragam
hari ini = keterangan
Toni = subjek
Tidak berpakaian seragam = predikat
Hasil wawancara belum dimuat dalam surat kabar
hasil wawancara = subjek
belum dimuat = predikat
dalam surat kabar = keterangan
230

Air bersih diperlukan manusia sebab menyegarkan tubuh


air bersih = subjek
di perlukan = predikat
manusia = objek
sebab menyegarkan tubuh = keterangan
Ayah teman saya baru saja membeli sepeda mini
ayah teman saya = subjek
baru saja membeli = predikat
sepeda mini = objek
Kita harus mempersiapka diri dari sekarang
kita = subjek
harus mempersiapkan diri = predikat
sepeda mini dari sekarang = keterangan
6. Pola-pola Kalimat Bahasa Indonesia
Dengan titik total kalimat tunggal, maka pola-pola struktur kalimat Bahasa
Indonesia terlihat seperti dibawah ini:
1. S + P : Budi sedang bermain
2. S + P + 01 : Anak itu makan nasi
3. S + P + K : Budi sedang bermain di kebun
4. S + P + 01 + K : Anak itu makan nasi dengan senangnya
5. S + P + 01 + 02 : Pemerintah memberikan penghargaan kepada guru-guru
teladan
6. S + P + 01 + 02 + K: Pemerintahan memberikan penghargaan kepada guru
teladan baru-baru ini.
7. S + P + 02 + 01 : Pemerintah memberi para guru teladan penghargaan.
8. S + P + 02 + 01 + K : Pemerintah memberi para guru teladan penghargaan
baru-baru ini.
231

9. S + P + 03 : Seorang pencuri ditangkap (oleh) petugas


10. S + P + 03 + K : Seorang pencuri ditangkap (oleh) petugas dari Surabaya
11. S + P + 04 : Si Budi sadar akan kesalahannya.
12. S + P + 04 + K : Si Budi sadar akan kesalahannya setelah peristiwa itu
13. S + P + 05 : Ayahnya berdagang beras
14. S + P + 05 + K : Ayahnya berdagang beras di Wonokromo
Keterangan :
(1) S = Subjek; P = Predikat; 01 = Objek penderita; 02= objek penerima; 03 =
objek pelaku; 4 = objek berkata depan; 05 = objek semu; dan K = keterangan
(2) Semuan pola tersebut dapat dipermutasikan
(3) 01 pada pola S + P + 01 dapat dipindahkan kebagian depan kalimat dengan
perubahan struktur. Perubahannya : “Nasi dimakan (oleh) anak itu “(S+P +03)
(4) 01 pada pola nomor 7 tidak dapat dipindahkan meskipun sebuah frase. Tidak
mungkin terjadi : penghargaan/Pemerintahan/memberi para guru teladan. Hal
ini menunjukan keistimewaan pola tersebut.
(5) 05 pada pola nomor 13 tidak dapat dipindahkan
(6) Pada kalimat lengkap tidak ada pola :
a. P + O
b. P + O + K
c. P + K
d. O + K
7. Unsur-Unsur Kalimat
Pada bagian 4 (empat) dihalaman yang lalu telah kita singgung mengenai unsur-
unsur kalimat. Lebih lengkap akan saya uraikan secara garis besar seperti di bawah :
Unsur-unsur kalimat itu dibagi menjadi :
1. Subjek : bagian kalimat yang diterangkan
2. Predikat : bagian kalimat uang menerangkan subjek
3. Objek : bagian kalimat yang merupakan keterangan amat erat
hubungannya dengan predikat, yang mungkin merupakan sasaran,
pelaku, penyerta dari perbuatan yang dinyatakan oleh predikat.
232

Jenis objek : - Objek penderita


- Objek pelaku
- Objek penyerta
- Objek berkata depan/berpreposisi
4. Keterangan : bagian kalimat yang berfungsi memberi keterangan kepada
predikat, yang hubungannya dengan predikat tidak terlalu erat.
Jenis ketarangan :
1. Keterangan waktu (temporial)
2. Keterangan tempat (lokatif)
3. Keterangan keadaan (kualitatif)
4. Keterangan situasi (situasional)
5. Keterangan jumlah (kuantitas)
6. Keterangan derajad (kuantitas)
7. Keterangan perbandingan (komparatif)
8. Keterangan alat (instrumental)
9. Keterangan syarat (kondisional)
10. Keterangan sebab (kausal)
11. Keterangan asasan (kausal)
12. Keterangan kesertaan (kibat komitatif)
13. Keterangan kesertaan (komitatif)
14. Keterangan tujuan (final)
15. Keterangan perlawanan (konsentatif)
16. Keterangan perawatasan
17. Keterangan kesungguhan / kecaraan / modelitas :
a. kepastian
b. kemungkinan
c. kesangsian
d. keinginan
18. Keterangan aspek
233

E. Alat Kalimat
Alat kalimat mempunyai peranan yang amat penting dalam pembentukan kalimat.
Bahasa bukanlah sekedar kumpulan kata. Kata-kata harus dirangkai menjadi bermacam-
macam kesatuan yang lebih besar ; frase, kalimat dan lain-lain.

Menurut bermacam-macam hubungan makna pula. Untuk itu diperlukan sarana yang
disebut Alat Kalimat. Jadi alat kalimat inilah yang merangkaikan bermacam-macam kata
itu serta menentukan hubungan makna rangkaian yang terjadi yang disebut makna
struktural.

Macam alat kalimat yang kita kenal ialah :

1. Urutan kata :

Yang menempatkan kata menurut urutan waktu dan tempat. Susunan ini menujukan
makna struktural, yang memberitahu kepada kita kata mana yang menunjukan pelaku,
yang dilakukan, yang menerima perlakuan, yang diterangkan yang menerangkan dan
sebagainya. Ada urutan yang erat, yang tidak dapat diubah sama sekali tanpa
mengubah makna atau tanpa merusak tata kalimat. Apa pula urutan yang langgar.

2. Bentuk Kata

Yang ditandai oleh imbuhan/afiks, dan perulangan kata. Bentuk kata menunjukan
makna struktural yang bermacam-macam seperti; perulangan, ketidak sengajaan,
derajat paling, prosen, hasil keanehan. Bentuk kata juga membentuk kata dengan
jenis teretentu.

3. Intonasi

Yakni sistem pertentangan dalam nada, tekanan, dan peralihan Dari intonasi kita
dapat mengetahui apakah kita menghadapi berita, pertanyaan, perintah dan
sebagainya.

4. Kata tugas

Yang berupa sejumlah kecil kata yang pada umumnya tidak dapat menerima
imbuhan, tidak bermakna leksikal, namun kehadiranya sangat diperlukan dalam
pembentukan kalimat. (kata depan dan kata penghubung) kata tugas penghubung
penegasan, pembatasan, pemilihan, perlawanan, persyaratan, sebab, akibat dan
sebagainya.
234

F. Segmental dan Suprasegmental


Bila kita perhatikan kenyataan kalimat pada umumnya, maka suatu kalimat mempunyai
ciri-ciri :
a. Bersifat segmental
Segmental (segmen = unsur), ialah unsur-unsur yang bersifat tampak/dapat dilihat,
seperti ; urutan morfem, ejaan, tanda baca.
b. Bersifat suprasegmental
Suprasegmental, ialah unsur-unsur bahasa yang bersifat tidak tampak secara material,
seperti ; intonasi, ucapan, tekanan kata, struktural dan sistem.

G. Hakikat Kalimat Bahasa Indonesia


1. Kalimat itu di ujarkan. (lagu sangat penting) pada mulanya bahasa itu berbentuk lisan
2. Kalimat itu mengandung makna.
Karena bahasa itu alat untuk menyatakan ide (pikiran dan perasaan) manusia, maka
kalimat-kalimat yang mendukungnya mengandung dua hal tersebut. (pikiran dan
perasaan).
3. Kalimat itu ada dalam hubungan (relasi) dengan kalimat lain.
Kalimat-kalimat membentuk hubungan antar kalimat atau wacana (percakapan)
4. Kalimat itu bersistim urutan frase (urutan kelompok kata)
5. Kalimat itu diakhiri dengan berhentinya lagu kalimat lagu kalimat (intonasi)

H. Gatra
Gatra ialah kata kelompok kata (frase) dalam kalimat yang mendukung suatu fungsi. Ciri
dari gatra yaitu rekontruksi : penataan/perpindahan unsur-unsur pembentuk kalimat yang
tidak menyebabkan perubahan makna.
Rekontruksi dapat dibedakan atas :
1. Permuatasi (rekontruksi)
2. Transformasi, perubahan bentuk kalimat. Misalnya; dari kalimat aktif ke kalimat
pasif.
Macam-macam gatra :
1. Gatra inti : - gatra pangkal / gatra diterangkan / gatra digolongkan
(subjek)
- gatra perbuatan/gatra menerangkan/gatra mengge-
lengkan (predikat)
2. Gatra tambahan : - gatra pelengkap penderita
- gatra pelengkap penyerta
- gatra pelengkap pelaku
- gatra keterangan waktu
- gatra keterangan tempat, dan sebagainya.
235

G. Jenis Kalimat
Kalimat dapat ditinjau dari beberapa sudut, oleh karena itu tiap kalimat dapat
mempunyai beberapa nama, bergantung dari sudut mana kalimat itu ditinjau.

1. Ditinjau berdasarkan lagu (isi atau maksud)

Berdasarkan lagu (isi atau maksud) kalimat tunggal dapat digolongkan menjadi 3
golongan besar, yaitu :
1. Kalimat berita biasa : a. langsung
A. Kalimat Berita b. tak langsung

2. Kalimat Syarat / perjanjian

3. Kalimat pengandaian

4. Kalimat ingkar
1. Kalimat Tanya Biasa

2. Kalimat Tanya Retoris


B. Kalimat Tanya 3. Kalimat Tanya Oratoris

4. Kalimat Tanya yang senilai dengan


perintah (kalimat permintaan)

1. Kalimat Perintah Biasa

2. Kalimat Permintaan
3. Kalimat pengharapan

4. Kaliamat Izin

5. Kalimat Ajakan
c. Kalimat perintah 6. Kalimat Larangan

7. Kalimat peringatan

8. Kalimat penyeru
9. Kalimat Ejekan
Contoh-contoh :
236

A. Kalimat Berita : ialah kalimat yang berisikan suatu berita sedang intonasi (lagu)
netral (biasa).
Misalnya : 1. a. Ayah berpesan, “Belajarlah engkau rajin-rajin“
b. Ayah berpesan agar saya belajar rajin-rajin
2. Bila belajar giat, engkau pasti naik kelas
3. Bila Kartini masih hidup, pasti akan bangga melihat kemajuan
kaum wanita sekarang.
4. Saya tidak pernah mengirimkan surat kepadanya
B. Kalimat Tanya ialah kalimat yang mengandung suatu permintaan agar diberitahu
sesuatu yang belum ketahui (yang diketahui oleh orang lain).
Ciri-ciri kalimat tanya :
- menggunakan lagu tanya
- menggunakan kata tanya
- menggunakan akhiran tanya (kah, tah)
- menggunakan tanda tanya.
(tidak memerlukan jawab), ialah kalimat tanya yang tidak bertanya (tidak
memerlukan jawab), yakni kalimat tanya retoris dan kalimat tanya oratoris.
Kalimat tanya retoris (dipakai oleh pengarang dalam gaya bahasa karangannya :
Apa mau dikata, bila ini sudah garis hidupmu ?). Kalimat tanya oratoris
(pertanyaan yang biasa dipakai dalam pidato-pidato Orasi = pidato. Contoh,
Maukah kita dijajah lagi, saudara-saudara ?)
C. Kalimat Perintah :
1. Kalimat perintah biasa : mengandung suatu perintah yang diucapkan oleh orang
yang lebih berkuasa/tua dari pada yang diperintah.
Biasanya sangat pendek : Pergi (lah) !
Tulis (lah) !
Berhati-hatilah !
Belajar lah !
237

2. Kalimat Permintaan : Kalimat perintah yang diperhalus, sifatnya minta


kerelaan. Kecuali diucapkan dengan nada lembut biasanya dipergunakan juga
kata : silakan, berilah, beri apalah, coba, sudilah, sudilah kiranya, jika boleh,
hendakya dan sebagainya.
Misalnya : Silakan menunggu sebentar, Tuan !
Beri apakah saya air barang setegak !
3. Kalimat penghargaan : suatu permintaan biasanya ditujukan kepada yang
mahakuasa. Dinyatakan dengan kata : semoga, mudah-mudahan, hendaknya.
Misalnya : Mudah-mudahan Tuhan menyertai kita !
4. Kalimat Izin : memperkenankan seseorang untuk melakukan sesuatu. Bawalah,
bila masih kau perlukan !
5. Kalimat Ajakan.
Orang yang menyuruh biasanya turut bersama-sama melakukannya kecuali
dengan nada lembut, biasanya dipakai kata ; mari, baiklah, sebaliknya,
seyogyanya, hendaknya, alangkah baiknya.
Misalnya : Marilah tugas ini kita lakukan sebaik-sebaiknya !
Sebaiknya tunggu saja hasilnya !
6. Kalimat Larangan : semacam perintah yang mencegah dilakukannya sesuatu.
Biasanya dipakai kata : jangan, tak usah dsb.
Misalnya : Jangan pergi kau !
Tak usah kau hiraukan !
7. Kalimat Peringatan
Berisi suatu peringatan atau ancaman. Dapat dikenal dari intonasi keras pada
awal kalimat.
Misalnya : Awas, kalau kau ulangi lagi !
Awas, cat basah !
8. Kalimat Penyeru
Ialah kalimat yang menyatakan : keheranan, pujian selaan rasa takut, terkejut,
menawarkan sesuatu. Ditandai dengan nada tinggi pada akhir kalimat.
Misalnya : Aduh, Dingin sekali udara pagi hari ini
Amboi, menakjubkan sekali pemandangannya
238

9. Kalimat Ejekan.

Arti perintah menjadi terbaik, yaitu menjadi suatu yang tidak akan dilakukan.

Misalnya : Adukan saya, kalau engkau berani !

Ayo buktikan, aku ingin tahu !

2. Ditinjau Berdasarkan Bentuk


A. Kalimat aktif : 1. kalimat Aktif Transitif
2. Kalimat Aktif Intransitif
B. Kalimat Pasif : 1. Kalimat Pasif Transitif
2. Kalimat Pasif Intransitif
A. Kalimat Aktif Transitif dengan ciri-ciri :
1. Predikatnya berawalan me
2. Mempunyai objek penderita
3. Dapat dijadikan pasif
Contoh : - Ayah membaca surat kabar
- Adik menyanyikan lagu kegemarannya.
Kalimat Aktif intransitif dengan ciri-ciri :
1. Predikatnya berawalan ber-
2. Ada juga sedikit verba dengan awalan me-intransitif (seperti : menyanyi,
menari, dsb.)
3. Predikatnya berupa kata kerja aus (pergi, pulang, datang hidup, mati, tidur,
mandi, duduk, dsb.)
4. Tidak mempunyai objek penderita
5. Tidak dapat dijadikan pasif.
Contoh : - Adik menyanyi di kamar
- Adik bernyanyi di kasur
- Kakak pergi ke jakarta
- Adik tidur dikamar tamu.
239

B. Kalimat pasif intransitif dengan ciri-ciri :


1. Predikat berawalan di-, ke-
2. Menyatakan suatu perbuatan
3. Menyatakan suatu peristiwa/perbuatan yang sedang berlangsung
4. Menyatakan suatu peristiwa/perbuatan yang disengaja
Contoh : - Jendela itu ditutup Ali sejak tadi
- Suara itu kedengaran oleh mereka.
Kalimat Pasif transitif ciri-ciri :
1. Predikatnya berawalan ter-, ke-an
2. Menyatakan suatu keadaan
3. Menyatakan suatu peristiwa/perbuatan yang sudah berlangsung
4. Menyatakan suatu peristiwa/perbuatan yang tak disengaja
Contoh : - Jendela itu tertutup sejak tadi
- Suara itu kedengaran oleh mereka.
3. Ditinjau berdasarkan hubungannya dengan kalimat-kalimat lain:

A. Kalimat Tunggal
a. Penggabungan
1. Kalimat majemuk b. Pemilihan
setara c. perlawanan
d. sebab akibat

B. Kalimat Majemuk 2. Kalimat Majemuk Bertingkat

3. Kalimat Majemuk Campuran


A. Kalimat Tunggal
Yaitu kalimat yang terdiri atas dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu
atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak
membentuk pola baru.
Misalnya : a. ayah guru
b. Dulu ayah guru
c. Ayah memanggil Doni
240

Uraian Kalimat Tunggal


Ayah : subjek/gatra pangkal
Memanggil : predikat/gatra perbuatan
Doni : objek penderita/gatra pelengkap penderita
Macam-macam dalam kalimat Tunggal :
1. Keterangan waktu : Besok kami akan ke Jombang
2. Keterangan tempat : Ayah pergi ke kantor
3. Keterangan keadaan : Ia berjalan dengan cepat. (ket kualitas)
4. Keterangan situasi : Sambil tersenyum ia menjawabnya
5. Keterangan jumlah : Tokoh itu mempunyai banyak pengge-mar
6. Keterangan derajat : Harganya lebih mahal
7. Keterangan perbandingan : Ia sangat rajin seperti kakaknya
8. Keterangan alat : Tulislah surat itu dengan baal point.
9. Keterangan syarat : Jika setuju kita berangkat hari ini.
10. Keterangan kausal : Pohon itu tumbang karena angin besar.
11. Keterangan alasan : Saya tidak hadir dalam pertemuan kemarin karena
tidak ada penunggu rumah sesuatu pun.
12. Keterangan waktu : Kami bekerja keras sampai letih
13. Keterangan tujuan : Saya belajar giat agar lulus EBTA
14. Keterangan perlawanan : Meskipun hujan, saya akan datang
15. Keterangan perbatasan : Peraturan ini baik, kecuali pasal dua
16. Keterangan kesertaan : Siswa-siswa mengadakan latihan drama sama
gurunya
17. Keterangan kesungguhan / kecaraan / modalitas : Menjelaskan bagaimana
suatu proses berlaku secara subyektif, yaitu seperti dikehendaki atau
ditafsirkan oleh bicara.
a. Keterangan kesungguhan : Ia pasti dating. Saya tidak membawa bukumu
b. Keterangan kemungkinan : Mungkin dia biang keladinya
c. Keterangan kesangsian : Barangkali ayah yang menyimpannya
d. Keterangan keinginan : Keterangan keinginan/harapan : Mudah-
mudahan ia tiba hari ini !
241

18. Keterangan aspek : Ialah keterangan yang menjelaskan terjadinya suatu


proses secara obyektif
a. Aspek inkoatif : Menyatakan peristiwa yang baru mulai.
Para siswa mulai mengerjakan Soal-soal itu.
b. Aspek Kompelatif/perfektif : Menyatakan suatu peristiwa yang telah
selesai
Ayah telah pergi.
c. Aspek implopletif : Menyatakan suatu peristiwa yang belum selesai
Pertandingan basket itu belum sedang
dilangsungkan di stadion.
d. Aspek futuratif : Menyatakan suatu proses akan berlangsung.
Saya akan pergi ke Bandung besok
e. Aspek refetitif : Menyatakan suatu proses terjadi sekali lagi.
Saya lagi kerumahnya.
f. Aspek frekuentif : Menyatakan suatu proses yang terjadi berulang-
berulang.
Anak itu sering melakukan hal-hal yang negatif.
g. Aspek spotanitas : Menyatakan bahwa suatu proses terjadi dengan
tiba-tiba atau tidak diduga-duga.
Ia jatuh terduduk karena ketakutan.
Catatan :
Segala keterangan diatas dapat dinyatakan dengan cara eksplisit maupun implisit.
Cara eksplisit : Bila keterangan itu dinyatakan dengan jelas memakai alat-alat
bahasa, yaitu kata-kata tugas.
Cara meliput : Tidak memakai kata-kata tugas atau alat-alat bahasa, jadi maksud
kalimat harus ditafsirkan dari hubungan kalimat.
Keterangan yang menerangkan kata benda: Maksudnya keterangan yang
menerangkan kata benda sesuai dengan fungsi tertentu dalam kalimat, misalnya :
subjek, objek dsb.
242

a. Keterangan aposisi : Keterangan yang menyatakan gelar dari benda yang


diterangkan.
Pak Rahmad, kepala desa kami amat memerhatikan
warganya.
b. Keterangan posesif : Keterangan yang menyatakan bahwa kata itu
menjadi pemilik dari kata benda yang diterangkan.
c. Keterangan Ablatif : Keterangan yang menyatakan asal sesuatu.
Arloji emasnya dirampas orang didalam colt.
B. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk ialah perluasan kalimat tunggal dengan memperluas bagian-
bagiannya, sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat yang
baru, disamping pola yang sudah ada.
Macam-macam kalimat Majemuk :
1. Kalimat majemuk setara ; kalimat yang dibentuk dari penggabungan dua atau
lebih pola kalimat yang baru, disamping pola lain)
Contoh :
1. Saya makan - Saya makan, saya minum, saya merokok
2. Saya minum - Saya makan, saya minum, dan saya merokok
3. Saya merokok - Saya makan, minum, merokok.
- Saya makan, minum, dan merokok.
Macam-macam kalimat majemuk setara :
a. Kalimat majemuk setara penggabungan :
- Saya memanggil ikan disungai, dan Ibu menggorengnya
- Ia berdiri, lalu meninggalkan kami.
b. Kalimat majemuk setara pemilihan :
- Engkau rajin, tinggal saja disini, atau ikut dengan membawakan ini.
- Yang mana saja boleh kau lakukan, baik yang sudah maupun yang
sukar.
c. Kalimat majemuk setara perlawanan :
- Adiknya rajin, tetapi dia malas.
d. Kalimat majemuk setara sebab akibat :
- Kemarin saya tidak bersekolah, sebab ibu sakit.
243

2. Kalimat Majemuk Bertingkat : kalimat majemuk yang terjadi dari perluasan


bagian-bagian kalimat tunggal.
Pola kalimat baru yang memakai merupakan perluasan tadi disebut anak
kalimat.
Pola kalimat yang pertama (lama) disebut induk kalimat.
Macam-macam Kalimat antara lain :
a. Anak kalimat pengganti subjek (gatra pangkal) :
- Yang meyatakan berita itu baru saja pergi.
b. Anak kalimat pengganti keterangan subjek :
- Kemarin siswa-siswa yang telah menempuh tes saringan, berkumpul di
sekolah untuk melihat hasil tes
c. Anak kalimat pengganti predikat. (yang dapat diperluas hanya predikat
nominal).
- Ia menjadi yang diharapkan orangtuanya.
d. Anak kalimat pengganti objek penderita.
- Bapak guru menerangkan yang belum dimengerti anak-anak se-kali lagi.
e. Anak kalimat pengganti objek pelaku.
- Dia tanya oleh orang yang memberikan pelajaran kepadanya.
f. Anak kalimat pengganti keterangan waktu.
- Ketika mereka tiba disini, saya tidak ada di rumah
g. Anak kalimat keterangan perlawanan.
- Saya tetap berhasil mengerjakannya, meskipun saya telah mencobanya
berkali-kali.
Demikian pula fungsi-fungsi kalimat tunggal pada hakikatnya dapat
mengalami perluasan seperti di atas.
Uraian kalimat majemuk bertingkat :
Yang saya maksudkan tidak dimengerti olehnya.
1. Yang saya maksudkan = anak kalimat subjek
Yang = subjek (gatra pelengkap pelaku)
244

2. Tidak di mengerti olehnya = induk kalimat


tidak = keterangan modalitas
dimengerti = predikat (gatra perbuatan)
olehnya = objek pelaku (gatra pelengkap pelaku).
Catatan :
Induk kalimatnya tidak mempunyai subjek, karena anak kalimatnya pengganti
subjek.
3. Kalimat Majemuk Campuran : kalimat majemuk yang terdiri atas sebuah
kalimat majemuk sederajat (pola atasan) dan sekurang-kurangnya dua kalimat
majemuk bertingkat (pola bawahan), atau sekurang-kurang nya dua pola
atasan dan satu lebih pola bawahan.
a. Satu pola atasan dan dua pola bawahan :
Kami telah menyelenggarakan malam kesenian yang dimeriahkan oleh para
artis ibu kota serta di hadiri pula oleh para pejabat kota ini.
b. Dua pola atasan dan satu bawahan :
Bapak menyesalkan perbuatan itu dan meminta agar kamu, berjanji tidak
akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama yang dapat merugikan
nama baik keluarga dan kedudukan.
4. Ditinjau Berdasarkan Susunan (Letak Predukat)
A. Kalimat tertib (susun biasa = S-P)
Contoh :
Pemandangan ini indah sekali.
B. Kalimat Inversi (susun balik = P-S)
Fungsi ineversi : a. untuk mementingkan predikat
b. untuk memperkenalkan benda pokok baru
Inversi sering dipakai pada :
a. Kalimat tanya
b. Kalimat perintah, penyilahkan
c. Kalimat penyeru
d. Kalimat peringatan/ancaman.
Contoh :
Indah sekali pemandangan ini.
Mampukah ia ?
245

5. Ditinjau Berdasarkan Jenis Predikat


A. Kalimat verbal/kalimat fill kalimat kerja yaitu kalimat yang predikatnya
berupa kata kerja/verba.
B. Kalimat nominal/kalimat isim yaitu kalimat yang predikatnya selain kata
kerja (kata benda), kata sifat, kata ganti, kata bilangan, atau kata keterangan).
- Ibuku perawat
- Temanya banyak sekali
- Adiku cerdas sekali
- Ayah di kantor

6. Ditinjau Berdasarkan Lengkap Tidaknya Bagian Kalimat


A. Kalimat sempurna : mengandung dua unsur pokok (subjek, predikat)
- Ayah belum dating.
- Kakak sedang mandi.
B. Kalimat tak sempurna/kalimat elips : bila salah satu dari unsur tersebut tidak ada.
- Ibu !
- Tolong !
- Masih jauh dari sini.

7. Ditinjau Berdasarkan Banyaknya Predikat Verba


A. Kalimat Akoordinasi : Hanya mempunyai satu predikat verba.
- Ibu menjahit pakaian adik.
B. Kalimat Koordinasi : Predikat verba lebih dari satu.
- Setiap pagi ayah pergi berjalan-jalan menikmati udara pagi

8. Ditinjau Berdasarkan Dapat Tidaknya Dipecahkan atas Kontur (Bagian


Ujaran) Yang Lebih Kecil
A. Kalimat Minim : Kalimat yang tidak dapat dipecahkan atas kontur-kontur yang
lebih kecil.
- Diam !
- Pergi !
- Sangat mahal !
- Yang akan datang !
246

B. Kalimat Panjang : Kalimat yang secara potensial dapat dipecah la-gi atas kontur-
kontur yang lebih kecil.
- Ia mengambil buku itu.
- Dia ada didalam.

9. Ditinjau Berdasarkan Jumlah Unsur Pusat (Unsur Inti) Yang menjadi Bentuk
Suatu Kalimat
A. Kalimat Minor : Kalimat yang hanya mengandung satu unsur pu sat.
- Diam !
- Yang akan datang !
- Sangat Mahal !
B. Kalimat Mayor : Kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung- dua unsur
pusat (inti).
- Dia mengambil buku itu (buku itu = unsur tambahan)
- Dia ada di dalam (di dalam = unsur tambahan)

10. Ditinjau Berdasarkan ; (a) tata urut kata, (b) jumlah kata (ada tidaknya
unsur tambahan yang melengkapi kedua unsur pusat) dan (c) intonasi
(intonasi yang netral), kalimat dibedakan atas :
A. Kalimat Inti :
Jenis kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua unsur pusat (tanpa unsur
tambahan).
- Ayah datang
- Adik bermain-main.
B. Kalimat Luas :
Kalimat yang mengandung dua unsur pusat disertai satu atau lebih unsur
tambahan.
- Ayah baru saja datang dari kantor
- Adik sedang bermain-main dihalaman
247

C. Kalimat Tranpornational :
Suatu struktur kalimat baru, hasil perubahan dari struktur-struktur kalimat lain,
balik kalimat inti maupun kalimat luas, tercakup juga perubahan intonasinya.
- Ayah datang ?
- Baru saja ayah datang darui kantor.

11. Tambahan :
A. Kalimat Efektif : (Mantap)
Yaitu kalimat yang sanggup menyampaikan pesan pembicaraan/ penulis kepada
pendengar/pembaca tepat seperti yang dimaksud kanya.
Ciri-cirinya :
1. Sesuai dengan struktur bahasa Indonesia baku.
2. Mempunyai kesatuan pikiran yang utuh.
3. Hubungan antara kalimat harus jelas.
4. Hubungan antara bagian kalimat harus logis
5. Setiap kata harus berfungsi
6. Pemilihan kata harus cermat
7. Sesuai dengan ragam : formal, berkelakar, akrab, dsb.
8. Bervariasi
9. Kalimat panjang dan bertele-tele harus dihindari
10. Tepat penggunaan kata sambung.
Contoh : a. Berdasarkan pertimbangan kesetiaan kawan kita semua harus
bertanggung jawab. (tidak efektif)
b. Berdasarkan pertimbangan kesetiakawanan, kita harus ikut
bertanggung jawab. (efektif)
B. Kalimat Bervariasi :
Yaitu kalimat yang didalamnya terkandung variasi-variasi lain baik bentuk,
struktur, maupun penjelasan, serta gaya bahasa tanpa mengubah makna pokok.
Ujud kalimat bervariasi di antaranya :
1. Kalimat majemuk (khususnya kalimat majemuk bertingkat)
2. Kalimat yang bergaya bahasa
3. Pencampuran beberapa bentuk
248

C. Kalimat Elips Nominal :


Yaitu kalimat yang kehilangan predikat verba (predikat kerja). Kalimat ini
berasal dari kalimat verbal (dengan predikat verba ada, pergi/berangkat,
datang/pulang) yang disertai keterangan tempat. Kemudian predikat tersebut
sama dengan kata depan yang mengawali keterangan tempat yang menyertainya
(di, ke, dari).
Misalnya :
1. Ibu ada di kamar Ibu di kamar
2. Ayah pergi ke kantor Ayah ke kantor
3. Kakak datang dari Pare Kakak dari Pare.
D. Kalimat Lanjut dan Kalimat Gabungan :
1. Kalimat Lanjut : Kalimat kedua atau kalimat yang merupakan kelanjutan dari
kalimat pertama atau yang mendahuluinya.
- Cangkir itu diisinya dengan sirup.
Merupakan kalimat lanjut dari : Ani mengambil sebuah cangkir
2. Kalimat Gabungan : Sebuah Kalimat baru sebagai hasil penggabungannya dua
atau lebih pola kalimat dasar, yang didalam ini penggabungannya secara
eksplisit.
a. Adik jatuh tergelincir dikamar mandi
b. Ibu sedang ke pasar.
Ketika Ibu sedang ke pasar, adik jatuh tergelincir dikamar mandi.
E. Kalimat Refleksif :
Hartini sedang berdandan
Burhan sedang berkaca
Dewi akan berhias.
Kalimat-kalimat di atas subjeknya melakukan perbuatan. Perbuatan itu mengenai
pelakunya sendiri. Kalimat semacam itu disebut kalimat refleksif. Maksudnya,
kalimat yang objek pelaku perbuatan itu yang melakukan perbuatan itu sendiri.
F. Kalimat Resiprok :
Mereka akan berdialog di aula
Kedua orang tua itu sedang bertanya jawab
Kedua anak itu selalu berdebat.
Kalimat-kalimat diatas menyatakan perbuatan yang mengan-dung maksud saling
membalas. Kalimat yang demikian itu disebut kalimat resiprok. Maksudnya,
kalimat yang menyatakan makna perbalasan.
249

BAB 24
KALIMAT EFEKTIF

A. Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam
wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda,
dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin,
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?)
dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun
tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki
kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa.
Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan
penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Dari pengertian di atas, di bawah ini beberapa definisi kalimat efektif menurut
beberapa ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu:
2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan
informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan
Wahyudi: 2009)
5. Kalimat efektif dipahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan
sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di
artikan. (Arif H.P.: 2013)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif
yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah
kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar
atau pembaca.
250

B. Syarat-syarat Kalimat Efektif


Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu;
strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya
pun harus benar.

C. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1. Kesatuan Gagasan atau Kepaduan


Memiliki subjek, predikat serta unsur-unsur lain (O/K) yang saling mendukung serta
membentuk kesatuan tunggal. Atau Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya
adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah, subjek dan predikat serta unsur-unsur lain
(O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat,
yaitu:
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang
tidak simetris.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau
tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh 1:
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)
Contoh 2:
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan
umum.
Kalimat di atas tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subjek. Unsur di
dalam keputusan itu bukanlah subjek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu
merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus
dihilangkan).
2. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata
kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
251

Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu


menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan
predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya. Pemakaian kata bunga-
bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar, anyelir dan melati
terkandung makna bunga. Kalimat yang benar adalah: Mawar, anyelir dan melati
sangat disukainya.
4. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
a) Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang
penting di depan kalimat.
Contoh:
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain.
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
b) Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –
lah, -pun dan –kah.
Contoh:
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
c) Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap
penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara
orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya
komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
d) Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau
berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan
menyeluruh.
252

5. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam
kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati
yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
6. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S),
predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki
keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).
Tidak Menjamakkan Subjek
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
7. Kevariasian
Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Variasi tidak
lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara
minat dan perhatian orang. Variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan beberapa
macam cara, yaitu:
a) Variasi sinonim kata
Penjelasan-penjelesan yagn berbentuk kelompok kata pada hakikatnya tidak
mengubah isi dari amanat yang akan disampaikan.
Seribu puspa di taman bungan seribu wangi menyegar cita (BKI).
Demikian pula puspa dan wangi sebenarnya menyatakan yang sama.
b) Variasi panjang pendeknya kalimat
Variasi dalam panjang pendeknya struktur kalimat akan mencerminkan dengan
jelas pikiran pengarang, serta pilihan yang tepat dari struktur panjangnya sebuah
kalimat dapat memberi tekanan pada bagian-bagian yang diinginkan.
c) Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
Pemakaian bentuk gramatikal yang sama dalam beberapa kali¬mat berturut-turut
dapat menimbulkan kelesuan.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
253

D. Contoh Kalimat Efektif

No. Kalimat Kurang Efektif Kalimat Efektif


1. Bagi semua mahasiswa Stikes Karya Semua mahasiswa Stikes Karya Husada
Husada Kediri di Pare ini harus segera Kediri di Pare harus mengumpulkan data
mengumpulkan data pribadi. pribadi.
2. Penyusunan laporan praktikum itu saya Dalam menyusun laporan praktikum itu,
dibantu oleh para dosen. saya dibantu oleh beberapa dosen.
3. Soal anatomi itu saya kurang jelas. Saya kurang jelas mengenai soal anatomi
itu
4. Kami datang agak terlambat. Sehingga Kami datang terlambat, sehingga tidak
kami tidak dapat mengikuti acara mengikuti acara pertama.
pertama.
5. Kakaknya menjadi seorang pengusaha. Kakaknya menjadi seorang pengusaha,
Sedangkan dia sedang kuliah di Stikes sementara dia sedang kuliah di Stikes
Karya Husada Kediri di Pare. Karya Husada Kediri di Pare.
6. Kampus kami yang terletak di Bendo, Kampus kami yang di Bendo, Pare.
Pare.
7. Teman kami yang memiliki prestasi Teman kami memiliki prestasi dalam
dalam bidang kesenian. bidang kesenian.
8. Harga minyak dibekukan atau kenaikan Harga minyak dibekukan atau dinaikkan
secara luwes. secara luwes.
9. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu Pengecatan tembok merupakan tahapan
adalah kegiatan pengecatan tembok. terakhir penyelesaian gedung itu.
10. Direktur Akper mengharapkan agar Direktur Akper mengharapkan
mahasiswa memiliki motivasi yang mahasiswa memiliki motivasi yang
tinggi saat kuliah. tinggi dalam mengikuti perkuliahan.
11. Harapan Direktur Stikes Karya Husada Direktur Stikes Karya Husada Kediri di
Kediri di Pare ialah agar mahasiswa Pare mengharapkan mahasiswa memiliki
memiliki motivasi yang tinggi saat motivasi yang tinggi dalam mengikuti
kuliah. perkuliahan.
12. Bukan hanya setriliyun, sejuta, atau Bukan hanya seratus, sejuta, melainkan
seratus, melainkan berjuta-juta rupiah sudah triliyunan rupiah telah dikeluarkan
telah dikeluarkan untuk menanggulangi pemerintah untuk menanggulangi
semburan lumpur di Sidoarjo. semburan lumpur di Sidoarjo.
13. Rakyat suka akan presiden yang rendah Rakyat menyukai presiden yang rendah
hati, rakyat suka akan presiden yang hati, dan yang mengerti keinginan
mengerti keinginan rakyat. rakyatnya.
14. Mahasiswa itu tidak malas dan curang, Mahasiswa itu rajin dan jujur.
tetapi rajin dan jujur.
15. Saudaralah yang harus bertanggung Saudara yang harus bertanggung jawab
jawab atas pelaksanaan kegiatan atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan
penyuluhan kesehatan ini. kesehatan ini.
254

16. Karena dia tidak mengikuti kuliah Dia tidak dapat menjawab pertanyaan
dengan baik, dia tidak dapat menjawab itu, karena tidak mengikuti kuliah.
pertanyaan itu.
17. Peserta ospek serentak berdiri setelah Peserta ospek serentak berdiri setelah
mereka mengetahui bahwa Direktur mengetahui direktur Stikes Karya
Stikes Karya Husada Kediri di Pare Husada Kediri di Pare datang.
datang.
18. Mahasiswa peserta praktek di rumah Mahasiswa peserta praktik di rumah
sakit berangkat dengan mengendarai sakit berangkat menggunakan bus.
kendaraan bus.
19. Rambutnya berwarna putih di bagian Di bagian pelipis, rambutnya berwarna
pelipisnya. putih.
20. Sejak dari kemarin pasien itu mengalami Sejak kemarin pasien itu mengalami
deman tinggi. deman tinggi.
21. Perawat itu hanya membawa peralatan Perawat itu hanya membawa peralatan
yang penting saja. yang penting.
22. Pada saat awan mulai menyelimuti Awan mulai menyelimuti puncak
puncak gunung, banyak tenaga medis gunung, banyak tenaga medis yang takut
yang takut turun ke bawah. turun.
23. Dalam situasi seperti itu banyak pasien- Dalam situasi seperti itu banyak pasien
pasien yang belum ditangani oleh tenaga yang belum ditangani.
medis.
24. Mahasiswa perguruan tinggi yang Mahasiswa itu menerima penghargaan.
terkenal itu menerima penghargaan.
25. Yang diceritakan menceritakan tentang Ia menceritakan tentang kondisi para
kondisi para pasien-pasien yang terkena pasien yang terkena flu burung, HIV dan
flu burung, HIV, dan demam berdarah. demam berdarah.
26. Dokter itu segera mengubah rencananya Dokter segera mengubah rencana setelah
setelah dia mengetahui kondisi pasien mengetahui kondisi pasien makin
makin menurun. menurun.
27. Menteri kesehatan menjelaskan bahwa Menteri kesehatan menjelaskan, bahwa
penanggulangan daripada meluasnya flu penanggulangan meluasnya flu burung
burung harus diutamakan. harus diutamakan.
28. Makalah ini akan membahas tentang Makalah ini tentang cara menangani
cara menangani pasien demam berdarah pasien demam berdarah yang benar.
yang benar.
29. Untuk mempersingkat waktu, kita Untuk menyingkat waktu, kita teruskan
teruskan acara ini. acara ini.
30. Saran yang di kemukakannya kami akan Saran yang dikemukakannya akan kami
pertimbangkan. pertimbangkan.
31. Sejak dari pagi dia bermenung Sejak pagi dia bermenung
255

BAB 25
BAHASA INDONESIA BAKU

1. Ciri-ciri kalimat baku ialah :


a. Sesuai dengan tata bahasa (gramatika)
1. Fungsi-fungsi bagan kalimat (S P O K) terlihat dengan jelas
Misalnya : Untuk mengetahui tinggi rendahnya pendidikan seseorang dapat
dinilai dari cara dia berbicara.
Yang baku : Tinggi rendahnya pendidikan seseorang dapat diketahui dari
caranya berbicara.
2. Kalimat itu paling sedikit terdiri atas subjek dan predikat.
Misalnya : Demikian untuk dimaklumi
Yang baku : Demikian (lah), saya harap Bapak/Ibu maklum.
3. Kalimat itu dapat kita tata kembali (kita permutasikan) atas dasar frase-frasenya.
Misalnya : Soal itu saya kurang jelas
Yang baku : Soal itu bagi saya kurang jelas
4. Suku kalimat tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat
Misalnya : Peristiwa itu perlu mendapat perhatian kita. Sehingga kita tidak
menghadapi kesulitan pada masa mendatang.
5. Suku-suku kalimat yang terdiri atas kelompok-kelompok kata tersusun menurut
keindahan yang berlaku.
Misalnya : Yang membatasinya hanyalah badan sensor, film-film mana yang
boleh ditonton untuk segala unsur.
Yang baku : Yang membatasinya film-film mana yang boleh di-tonton untuk
segala umur hanyalah badan sensor.
6. Penggadaan subjek yang tidak berfungsi, bukan kalimat baku.
Misalnya : Penyusunan laporan ini kami mendapat bim-bingan Bapak dosen.
Yang baku : Dalam menyusun laporan ini kami mendapat bimbi-ngan Bapak
dosen
256

7. Kalimat baku tidak mencampur adukan dua pola struktur yang berbeda
Misalnya : - Harga minyak dibekukan ataukah kenaikan secara luwes.
- Cara menulisnya dibekukan ataukah dari bawah ke atas.
Yang baku : - Harga minyak dibekukan ataukah dinaikan secara luwes
- Rapat Cara menulisnya dari bawah keatas
8. Kontaminasi (perancuan) struktural merupakan kalimat yang tidak ba-ku.
Misalnya : Dalam rapat itu membicarakan kenaikan harga
Kalimat tersebut perancuan dari :
- Dalam rapat itu dibicarakan kenaikan harga
- Rapat itu membicarakan kenaikan harga.
9. Subjek tidak diawali : bagi, untuk, dengan, sebagai, pada, ke pada dalam, di, ke,
dari, dalam.
Misalnya : Kepada para pemenang diberi hadiah.
Yang baku : Para pemenang diberi hadiah
10. Unsur-unsur gramatikal yang berasal dari dialek setempat dan bahasa daerah
terhindari pemakainya.
Misalnya : Duduk (lah) yang baik !
Yang baku : Duduk (lah) baik-baik !
11. Pola frase verbal (aspek + agend + verba) terpakai secara tertib
Misalnya : surat itu saya sudah baca
Yang baku : surat itu sudah saya baca
12. Hubungan antara kata kerja transitif dengan objek penderita tidak tersisipi
(terpisah) oleh kata depan (preposisi)
Misalnya : Dengan ini kami mengharapkan atas kehadiran Ibu
Yang baku : Dengan ini kami mengharapkan kehadiran Ibu.
13. Kata-kata tanya : apa, apakah, mana, dimana, yang mana, siapa, yang berfungsi
predikat dalam kalimat tanya terpakai secara tepat.
257

Misalnya : Apa anda sudah mengerti ?


Yang baku : Anda sudah mengerti ?
Sudah mengertikah Anda ?
Sudahkah Anda mengerti ?
14. Unsur-usur : yang, bahwa, tetapi, maka, terpakai secara tepat.
Misalnya : Siapa menyanyikan lagu itu ?
Yang baku : Siapa yang menyanyikan lagu itu ?
15. Awalan, akhiran, dan gabungan awalan dengan akhiran, terpakai seca-ra tepat.
Misalnya : Atas perhatian diucapkan terima kasih
Yang baku : Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
16. Kata benda yang sudah dijamakan dengan kata-kata yang menyatakan banyak
tidak memerlukan perulangan lagi.
Misalnya : pada bulan desember para Ibu-ibu merayakan hari Ibu.
Yang baku : pada bulan desember para Ibu-ibu merayakan hari Ibu.
c. Cermat
Pengertian cermat : a. Tepat dalam pemilihan kata-kata
b. Tidak menimbulkan tafsiran ganda
c. Tidak boros, Tidak berlebih-lebihan
Misalnya : Berdasarkan atas surat keputusan menteri ia diperhentikan dengan
secara tidak hormat.
Sebernanya untuk memberi difinisi serta pengertian apa sebenarnya
bimbingan atau guindance itu timbulnya bermacam-macam difinisi
dan pengertian.
Yang baku : Berdasarkan surat keputusan menteri ia diperhentikan secara tidak
hormat.
Sebernanya, definisi bimbingan atau guidance itu bermacam-
macam.
258

c. Tidak bertele-tele (berbelit-belit)


Kalimat yang bertele-tele mencerminkan cara berpikir yang tidak sistimatis dan jalan
pikiran yang berbelit-belit (ruwet).
Kalimat yang demikian mengakibatkan gagasan pokoknya kabur.
d. Masuk akal (logis)
Misalnya : sekarang acara sambutan ketua panitia. Waktu dipersilahkan
Yang baku : ……….waktu kami berikan/ketua panitia kami persilahkan.
e. Sesuai dengan ejaan yang berlaku
Agar pemakai Bahasa Indonesia tidak melanggar ejaan yang berlaku, perlu
menguasai ejaan yang berlaku sekarang. (lihat pedoman umum ejaan Bahasa
Indonesia) dan pedoman umum pembentukan istilah, pusat pembinaan dan
pengembangan Bahasa).
6. Sesuai dengan lafal ejaan yang berlaku
Lafal Indonesia ialah lafal yang sudah disepakati kebenaranya oleh penutur bahasa
Indonesia bukanlah lafal dialek.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku :
1. Pemersatu
Sebagai bahasa naasioal, bahasa Indonesia telah dapat menyatukan suku-suku bangsa
dan bahasanya dengan mengatasi batas-batas kesukuan dan kedaerahannya.
2. Penanda kepribadian
Fungsi ini terlihat jika dalam pergaulan dengan bangsa lain.
Kita ingin menyatakan identitas kita lewat bahasa Indonesia.
3. Penambah wibawa
Fungsi ini merupakan unsur yang menduduki tempat tinggi pada skala tata nilai
dalam masyarakat bahasa. Gengsi yang melekat pada bahasa Indonesia yang baku,
karena dipakai oleh kalangan masyarakat ynag berpengaruh, menambah wibawa pada
orang yang dapat menguasai bahasa tersebut dengan mahir.
Fungsi yang menyangkut kewibawaan yang tinggi juga terlaksana apa bila bahasa
Indonesia dapat di gunakan dengan hasil teknologi modern dan unsur kebudayaan
baru.
259

4. Kerangka acuan
Kerangka acuan tidak lain adalah ukuran yang disepakati secara umum tentang tepat
tidaknya pemakaian bahasa Indonesia dalam situasi tertentu. Fungsi tersebut akan
terpenuhi jika pembinaan suatu tolak (model) diusahakan diberbagai bidang, seperti :
surat-menyurat, bentuk surat keputusan dan akta-akta, risalah dan laporan, undangan,
iklan, pengumuman, ceramah, dan pidato.

3. Interferensi (Gangguan Pencampuran)


Interferensi yaitu penyiapan kebahasaan yang diakibatkan oleh pengenalan dengan
bahasa lain.
Jenis Interferensi : a. Interferensi leksikal
b. Interferensi struktural
a. Interferensi Leksikal
Dalam hal ini mengenai kosa kata bahasa lain (asing) yang tidak memperkaya kosa
kata Indonesia, karena pengertian untuk kata-kata asing tersebut dalam bahasa sudah-
ada.
Misalnya : way out, up grading, put put, drop out, dead lock dan sebagainya.
b. Interferensi Struktural
1. Interferensi fonologi : penyimpangan (kesalahan) dalam hal lafal.
Misalnya : pendidikan diucapkan pendidi’an
Menjadikan diucapkan menjadiken
2. Interferensi Frasional Morfologis : penyimpangan yang menyangkut bidang
morfologi, karena terpengaruh oleh proses morfologi bahasa daerah atau asing.
Misalnya : Anak-anak sedang latihan. Seharusnya Anak-anak sedang
berlatih…..bunuh-bunuhan seharusnya…berbunuh-bunuhan.
3. Interferensi Frasiologis : penyimpangan dalam hal penyusunan frase.
Misalnya : Tujuan dari pada penataran
Dasar dari analisis ini
Bukunya teman saya
260

4. Interferensi Sintaksis : penyimpangan dalam hal sintaksis, karena terpengaruh oleh


pola kalimat bahasa daerah atau asing.
Misalnya : 1. Belajarlah yang rajin ! (Jawa : Sinaua sing sregep !)
2. Apa kamu sudah mengerti ? (opo kowe wis ngerti ?)
3. Adalah sulit untuk memecahkan persoalan itu (Inggris:It is difficult
to selve that problem).
Melihat kenyataan contoh-contoh di atas, jelas bagi kita bahwa interprestasi
melahirkan kalimat tidak laku.

4. Pelatihan Kata Baku


Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dan berilah tanda (X)

1. Penulisan tanggal surat yang benar adalah


a. 27 Agustus 2007
b. 27-08-2007
c. 27-Agustus-2007
d. 27-8-2007
2. Berikut deret bentukan kata yang benar:
a. pengaruh – memengaruhi
b. pesona – mempesona
c. peduli – memperdulikan
d. punya – mempunyai
3. Manakah kalimat yang baku?
a. DIRGAHAYU HUT RI KE 62
b. HUT KE-62 REPUBLIK INDONESIA
c. DIRGAHAYU RI KE 62
d. DIRGAHAYU HUT KEMERDEKAAN KE-62
4. Awalan self- pada kata self service diindonesiakan menjadi
a. swa- b. diri c. sendiri d. pribadi
5. Take-off diindonesiakan menjadi
a. tinggal landas b. lepas landas c. mendarat d. mengudara
6. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dan berilah tanda (X)
a. Pengembangan fungsi bahasa Indonesia diperlukan kebijakan yang terkoordinasi.
b. Pembinaan bahasa Indonesia diperlukan kebijakan yang terkoordinir.
c. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia memerlukan langkah-langkah
koordinatif.
d. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia diperlukan langkah-langkah
koordinatif.
261

7. Manakah kalimat yang baku?


a. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
b. Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih.
c. Atas perhatian Saudara, saya ucapkan banyak-banyak terima kasih.
d. Atas perhatian Saudara, saya haturkan terima kasih.
8. Sebelum diputuskan siapa pasangan suami-istri terawet, lebih dulu diumumkan para ….
a. nominatornya b. nominenya c. nominasinya d. nominalnya
9. Kepala Dinas ……. beberapa Kepala Sekolah untuk menyelenggarakan pelatihan
penyuluhan bahasa Indonesia.
a. menugaskan b. menugasi c. tugaskan d. ditugaskan
10. Penulisan unsur gabungan yang salah ……..
a. adikuasa, ekstrakurikuler, subbagian
b. antarkota, inkonvensional, reinkarnasi
c. tritunggal, transmigrasi, ultramodern
d. duka cita, rumahsakit, sapu tangan
11. Penulisan Daftar Pustaka yang sesuai PUEBI
a. Haryanto, Agus. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. SIC: Surabaya. 2004.
b. Agus, Haryanto. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.
c. Haryanto, Agus. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya : SIC.
d. Agus, Haryanto. 2004, Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.
12. Arus urbanisasi yang kian meningkat perlu mendapat perhatian yang serius dari aparat
pemerintah. Oleh karena itu, diharapkan seluruh masyarakat memiliki kesadaran yang
tinggi guna menekan arus urbanisasi yang kian meningkat.
Berbagai masalah kini bermunculan akibat arus urbanisasi yang sulit dihentikan.
Kota-kota semakin padat. Secara otomatis tempat tinggal menjadi kurang memadai.
Lapangan kerja menjadi berkurang sehingga tidak mustahil bila banyak terjadi kasus
kriminalitas demi sesuap nasi. Kesehatan semakin menurun karena lingkungan yang
kumuh, dan semakin banyaknya pencemaran. Hal-hal semacam itu tentunya sangat
sangat mengganggu jalannya pembangunan.
Cara mengakhiri karangan pada paragraf di atas menggunakan hubungan.
a. sebab – akibat
b. akibat – sebab
c. perbandingan
d. kesetaraan
262

13. Pemerintah daerah DKI Jakarta / pada 25 April lalu menaikkan PKB (Pajak Kendaraan
Bermotor) secara diam-diam///. Kenaikan PKB tersebut / dirasakan sangat fantastis /
karena mencapai 100% lebih//, sehingga dapat membuat panik///.
Pemda DKI Jakarta / sibuk merencanakan pemasukan dana melalui pajak
kendaraan bermotor//, ternyata pajak hotel senilai miliaran rupiah / dibiarkan tidak
tertagih///.
Untuk menggabungkan dua paragraf di atas digunakan kata penghubung ………..
a. sementara itu
b. jika
c. bahkan
d. sebab
14. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain.
Bahasa lain itu dapat berupa bahasa daerah dan dapat juga berupa bahasa asing.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas
tiga golongan besar.
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf di atas termasuk paragraf …….
a. deduktif b. induktif c. deduktif- induktif d. deskriptif
15. Nasib petani garam makin terpuruk saja. Setelah harga garam yang terus anjlok, kini
lahan garam mereka diterjang air pasang. Musibah ini menimpa petani Desa Pinggir
Papas Kecamatan Kalianget, Sumenep.
Pola pengembangan paragraf di atas termasuk jenis …..
a. narasi b. deskriptif c. argumentasi d. persuasi
16. Manakah kalimat yang baku?
a. Presiden mengunjungi beberapa negara-negara Asean.
b. Kota dimana saya pernah tinggal, sekarang sedang dilanda banjir.
c. Tahun ini merupakan tahun terakhir masa dinasnya sebagai pegawai negeri.
d. Dalam pertemuan itu membicarakan kenaikan pangkat pegawai.
17. …….
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
…….
Penggalan karya tulis di atas merupakan bagian dari …….
a. pendahuluan
b. kata pengantar
c. penutup
d. isi
263

18. Manakah yang baku!


a. Meskipun ia bukan koruptor kelas kakap, tetap harus diadili sesuai dengan
perbuatannya.
b. Warga yang saling memengaruhi sehingga terjadi akulturasi budaya.
c. Bagaimanapun prestasi adalah hasil yang paling berarti bagi orang lain.
d. Demikian surat kami, mohon menjadi periksa.
19. Manakah yang benar?
a. Saya percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
b. Tindakan itu sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
c. Beberapa ekor kambing ada di ladang.
d. Ia harus mempertanggung-jawabkan perbuatannya.
20. Manakah kalimat yang baku?
a. Kepada hadirin dimohon berdiri.
b. Hadirin dimohon berdiri.
c. Bagi hadirin dimohon berdiri.
d. Kepada semua hadirin dimohon berdiri.

Pilih dan berilah tanda (X) kata-kata yang baku di bawah ini!
21. a. zaman b. jaman
22. a. standarisasi b. standardisasi
23. a. aktivitas b. aktifitas
24. a. nasihat b. nasehat
25. a. shalat b. salat
26. a. kredit b. kridit
27. a. sekadar b. sekedar
28. a. ijin b. izin
29. a. kualitas b. kwalitas
30. a. bagaimanapun b. bagaimana pun
31. a. seksama b. saksama
32. a. Jumat b. Jum’at
33. a. tanda tangan b. tandatangan
34. a. tiga persepuluh b. tiga per sepuluh
35. a. pertanggungjawaban b. pertanggung jawaban
36. a. subunit b. sub unit
37. a. kongres b. konggres
38. a. terima kasih b. terimakasih
39. a. teoritis b. teoretis
40. a. mengkambinghitamkan b. mengambinghitamkan
264

Berilah tanda (X) pada huruf B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan salah!
41. B – S Disebabkan karena naiknya harga BBM, harga beras ikut naik.
42. B – S Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau dan tiap
Misalnya: Harganya Rp500,00/eksemplar
43. B – S Kenaikan gajinya tahun ini tidak lebih dari Rp. 200.000,-
44. B – S Rapat guru hari ini berlangsung pukul 09.30 s/d 12.00.
45. B – S Kami beri tahukan bahwa pada tanggal 16 Juli 2007 siswa harus masuk sekolah.
46. B – S Pilihan kata dalam kalimat berikut ini benar:
Indosiar menyiarkan secara langsung perlombaan tinju profesional secara rutin.
Salah satu pertandingan yang banyak peminatnya adalah baca puisi.
47. B – S Tanda koma yang digunakan untuk memisahkan nama orang dari gelar
akademik yang mengiringinya harus memakai spasi.
Misalnya: Abdul Kadir, M.A., S.H.
48. B – S Pada awal kalimat tidak digunakan angka, tetapi digunakan huruf untuk
menyatakan suatu bilangan.
Misalnya: Seratus dua puluh mahasiswa IKIP Jakarta ber-KKN ke Jember.
49. B – S Kata depan di-, ke-, dan dari dituliskan terpisah yang kata yang mengikutinya
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata,
seperti kepada dan daripada
Misalnya: ke sampingkan saja persoalan yang tidak penting itu.
50. B – S Banyak perguruan tinggi yang bekerja sama dengan pihak swasta untuk
membantu siswa yang kurang mampu.

Pilihlah kalimat yang benar di bawah ini dengan cara memberi tanda (X)
1. Anggaran tahun ini sangat tinggi sekali.
2. Dalam pertemuan itu membicarakan pembangunan desa terpencil.
3. Bapak berangkat ke sekolahan SD Mangundikaran I pagi ini.
4. Pembangunan yang mana dananya berasal dari bantuan asing sedang berjalan.
5. Sehubungan dengan peraturan pemerintah terbaru maka kehadiran karyawan harus
dibuktikan dengan daftar hadir.
6. Sekedar cindera mata, benda antik ini diserahkan bupati.
7. Waktu dan tempat saya persilakan.
8. Tidak ada sejarahnya, orang digigit ular mati.
9. Membicarakan masalah itu perlu keterlibatan semua pihak.
10. Tugas karyawan adalah merupakan kewajiban pimpinan untuk mengaturnya.
265

Kalimat di bawah ini salah. Cobalah dibenahi sehingga menjadi benar!


1. Bagaimanapun juga motivasi kerja sangat diperlukan dalam membangun kinerja yang
maksimal.
2. Program kerja tersebut tidak dapat dilaksanakan disebabkan karena dana yan ada tidak
mencukupi.
3. Potensi kerja adalah merupakan modal dasar dalam mengembangkan karier.
4. Baju warna merah itu dijahit tanggal 12 bulan Desember tahun 2007.
5. Kita wajib menjunjung tinggi simbol negara agar supaya Indonesia dapat jaya
selamanya.
6. Banyak pengguna bahasa Indonesia yang melakukan kesalahan berbahasa, misalnya
contoh para mahasiswa di kampus.
7. Bapak sedang melakukan penertiban cara kerja di kantor ini.
8. Dia sangat sering sekali pulang sebelum jam kantor usai.
9. Para bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, izinkan saya mengawali acara pertemuan ini.
10. Penerima penghargaan diharapkan maju ke depan untuk menerima piagam.
11. Belok kiri jalan terus.
12. Kendaraan diharap turun.
13. Ada ibu di rumah silakan diambil.
14. Yang telah selesai mohon dikumpulkan.
15. Beli dua dapat satu.
16. Setelah dilihat polisi telah mati.
17. Demikian surat ini harap maklum adanya.
18. Waktu dan tempat kami silakan.
19. Saat buang air mohon disiram.
20. Hadirin dimohon mendaftarkan diri.

Ubahlah paragraf di bawah ini sehingga menjadi benar!


(1) Karyawan merupakan tumpuan dalam pekerjaan di sebuah kantor. Karyawan
mempunyai tugas untuk menyelesaikan administrasi kantor dengan cepat dan tepat.
Karyawan juga harus memperhatikan etika kerja sehingga terjalin kerjasama dengan
sesama karyawan. Karyawan yang baik ditandai oleh prestasi kerja yang baik pula.
Karyawan yang buruk biasanya tidak mempunyai prestasi apa-apa. Karyawan
bukan tidak bermakna tetapi malah menjadi tumpuan dan harapan pimpinan.
266

(2) Semakin sering sekali banyak bencana-bencana yang terjadi di sekitar kita
menyebabkan rusaknya alam-alam dan lingkungan-lingkungan membuat tidak asri.
Semua itu terjadi akibat ulah para manusia-manusia yang sangat tidak mengerti
sekali masalah tentang akibat dari rusaknya alam. Mereka menebangi kayu tanpa
berpikir panjang tentang akibatnya. Padahal, jika bencana datang maka mereka pun
juga akan terkena bencana tersebut di atas.

KAMUS KATA BAKU


No. Kata Baku Kata Tidak Baku
1. Aberasi abrasi
2. Abjad abjat
3. Absorpsi absorsi
4. Adab adap
5. Adagio adegio
6. Adhesi adesi
7. Adibusana adi busana
8. Adjektif ajektif
9. Administrator admin
10. Adven advent
11. Advokat adpokat
12. Afdal afdol
13. Agamais agamis
14. Ajek ajeg
15. Akhir ahir
16. Akhirulkalam akhirul kalam
17. Aki accu
18. Akseptor aseptor
19. Aksesori asesori
20. Akta akte
21. Aktif aktip
22. Aktivitas aktifitas
23. Aktual aktuil
24. Akuades aquades
25. Aliah aliyah
26. Alfa alpha
27. Almari lemari
28. Alquran Al-Quran, Al-Qur'an, Al Qur'an
29. Ambeien ambeyen
30. Ambin amben
31. Ambulans ambulan/ambulance
32. Amendemen amandemen
33. Amirulhaji amirulhaj
267

34. Ampere amper


35. Andal handal
36. Analisis analisa
37. Antarinstansi antar instansi
38. Anestesi anestesia
39. Anode anoda
40. Antena antene
41. Antre antri
42. Anugerah anugrah
43. Aplaus aplus
44. Aparat aparatur
45. Apotek apotik
46. Apostrof apostrop/opostrop
47. Arbitrer arbiter
48. Asas azas
49. Asar ashar/’ashar
50. Asasi azasi
51. Ateis atheis
52. Ateret atret
53. Astronaut astronot
54. Atlet atlit
55. Atmosfer atmosfir
56. Audiensi audiens
57. Auditorium aditorium/oditorium
58. Aulia auliya
59. Autentik otentik
60. Autopsi otopsi
61. azan adzan
62. Azimat ajimat
63. Ensambel ansambel
64. Baka baqa
65. Balans balance
66. Balig baligh
67. Balsam balsem
68. Banderol bandrol
69. Bapanda bapaknda/bapakda
70. Bargajul bergajul
71. Barzakh barzah
72. Barzanj berjanji
73. Batalion batalyon
74. Baterai baterei
75. Batil bathil
76. Baut baud
268

77. Bayangkara bhayangkara


78. Bazar bazaar
79. Beha BH
80. Belacu blacu
81. Belantika blantika
82. Benatu binatu
83. Bengkuang bengkoang/bengkowang
84. Benzol bensol
85. Berahi birahi
86. Berandal brandal
87. Berengsek brengsek
88. Bertemu ketemu
89. Beterbangan berterbangan
90. Biksu bhiku
91. Biliar bilyar
92. Biliun bilyun
93. Biosfer biosfir
94. Biseps bisep
95. Bitgula gulabit
96. Blangko belangko
97. Blender belender
98. Blokade blokir
99. Bobon bombon
100. Boling bowling
101. Bolpoin bolpoint/bolpen/polpen
102. Bonafide bonafid
103. Braille braile
104. Bramacorah bromocorah
105. Brankas brangkas
106. Bredel breidel/bridel
107. Bronkhitis bronkitis
108. Bewok brewok
109. Budek budeg
110. Bujet budget
111. Bungker bangker
112. Bumiputra bumiputera
113. Bumper bemper
114. Bungalo bungalow
115. Bungkuk bongkok
116. Bus bis
117. Cabai cabe
118. Camilan cemilan
119. Capcai cap cai
269

120. Capai cape/capek


121. Cedera cidera
122. Celurit clurit
123. Cendekiawan cendikiawan
124. Cenderamata cinderamata
125. Cengkeram cengkram
126. Cengkerama cengkrama
127. Cengkih cengkeh
128. Cokelat coklat
129. Comro combro
130. Dai da’i
131. Daif dhoif
132. Dajal dajjal
133. Dakwah da’wah
134. Damping dumping
135. Darma dharma
136. Debit debet
137. Debitor debitur
138. Detail detil
139. Definisi divinisi
140. Depot depot
141. Dekret dekrit
142. Deodoran deodorant
143. Depolitisasi depolitisir
144. Deputi deputy
145. Desersi disersi/diserse
146. Deskripsi diskripsi
147. Desain disain
148. Detail detil/detel
149. Detergen deterjen
150. Deviasi defiasi
151. Diagnosis diagnosa
152. Diesel disel
153. Diferensial differensial
154. Digresi degresi
155. Diode dioda
156. Disko disco
157. Diskotek diskotik
158. Dispenser despenser
159. Distilasi destilasi
160. Dividen deviden
161. Domein domain
162. Donator donatur
270

163. Dolar dollar


164. Doping dopping
165. Dramatisasi dramatisir
166. Drumben drum band/dramben
167. Durian duren
168. Elips elip
169. Elite elit
170. E-mail email, imel
171. Embus hembus
172. Empas hempas
173. Empu mpu
174. Enjin engine
175. Eksem eksim
176. Ekshibisi eksebisi/eksibisi
177. Ekspor eksport
178. Ekstra extra
179. Ekstrem ekstrim
180. Ekuivalen ekwivalen
181. Episode episod
182. Epos ephos
183. Esai esei
184. Esens esen/esense
185. Eskadron sekuadron
186. Etanol ethanol
187. Fakih faqih
188. Faksimile Faksimili/faksimil/facsimil/faximil
189. Familier familiar
190. Farmakope farmakop
191. Februari Pebruari
192. Feri ferri/fery
193. Filipina Philipina
194. Film filem
195. Filosof filsof/filsuf
196. Finis finish
197. Fisik phisik
198. Fitotoksoit fitoksoid
199. Flat plat/plet
200. Fobi phobi
201. Folio polio
202. Folklor foklor
203. Fondasi pondasi
204. Formal formil
205. Foto photo
271

206. Fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi


207. Fotosintetis fotosintesa/fotosintesis
208. Frasa frase
209. Frekuensi frekwensi
210. Frigid frigit
211. Front fron
212. Frustrasi frustasi
213. Gaet guide
214. Gaib ghaib/ghoib
215. Galaktosa galaktose
216. Galeri galleri/galery
217. Game gamma
218. Gana-gini gono-gini
219. Gandewa gendewa/gandewo
220. Gap gep
221. Gazal gasal
222. Geiser geyser
223. Geladi bersih geladi resik/gladibersih
224. Gelondong glondong
225. Genealogi geneologi/geneaologi
226. Genius jenius
227. Genting genteng
228. Gerebek grebek
229. Gereget greget
230. Gerendel grendel
231. Gerejawi gerejani
232. Gerogol grogol
233. Gips gip
234. Glamor glamour
235. Glaukoma glukoma
236. Glosarium glosary
237. Gongseng ongseng/oseng-oseng
238. Gorden korden/horden
239. Gria griya
240. Gros gross
241. Gua goa
242. Gudek gudeg
243. Guncang goncang
244. Hadis hadist
245. Hafal hapal
246. Hakikat hakekat
247. Hal-hal hal-ihwal
248. Hanacaraka honocoroko
272

249. Handaitulan handaitaulan


250. Harfiah Harafiah
251. Hektare hektar
252. Heterogen hetrogen
253. Hibrida hybrida
254. Hidraulis hidrolis
255. Hieroglif hiroglif
256. Hierarki hirarki
257. Higiene higiena/hygiene
258. Himne hymne
259. Hipermetripia hipermetri
260. Hipotek hipotik
261. Hipotesis hipotesa
262. Hipovitaminosis hipovitaminose
263. Ibtidaiah ibtidaiyah
264. Idah iddah
265. Ideal idiil/idial
266. Ideologi idiologi
267. Ihwal ikhwal
268. Ijazah ijasah
269. Ijmak ijma’
270. Imbau himbau
271. Impit himpit
272. Impor import
273. Inkam income
274. Ikhlas iklas/ihlas
275. Iktibar i’tibar
276. Iktikaf i’tikaf
277. Ilusi illusi
278. Innalillahi wa innalillahi rajiun innalillahiwa innalillahi roji’un
279. Influenza influensa/influinza
280. Inframerah infra merah
281. Ingar-bingar hingar-bingar
282. Inkarsunah ingkarsunah/inkar sunah
283. Inkognito incognito
284. Infus inpus
285. Insaf insyaf
286. Interkontinental intercontinental/inter kontinental
287. Inset inzet
288. Insting instink
289. Intelegensi intelejensi
290. Intelijen intel/inteligen
291. Intens inten
273

292. Interes interest


293. Intermeso intermezo
294. Internis internist
295. Interogasi interograsi
296. Interpelasi interplasi
297. Interpretasi interprestasi
298. Interupsi intrupsi
299. Introspeksi interospeksi
300. Introvert introver
301. Inventarisasi inventarisir
302. Ionosfer ionosfir
303. Iradat iradah/irodah
304. Irasional irasionil/irrasional
305. Izin ijin
306. Isap hisap
307. Islamiah Islamiyah
308. Israk isra’
309. Istigfar istighfar
310. Istikamah istiqomah
311. Istinjak istinja’
312. Istri isteri
313. Italia Itali
314. Jadwal jadual
315. Jagat jagad
316. Jahiliah jahiliyah
317. Jajar jejer
318. Jalangkung jaelangkung/jailangkung
319. Jamaah jemaah/jemaat
320. Jenazah jenasah
321. Jenderal jendral
322. Jenius genius
323. Jerembab jerembap
324. Jeriken Jerigen
325. Jip jep/jeep
326. Jisim jizim
327. Joging jogging
328. Join joint
329. jorjoran jor-joran
330. Juadah jadah
331. Jubileum jubilum
332. Judikatif yudikatif
333. Judisial yudisial
334. Judo yudo
274

335. Jujitsu jiujitsu/yuyitsu


336. Jumat Jum’at
337. Junior yunior
338. Junktur jungtur
339. Jurisdiksi yurisdiksi
340. Justru justeru
341. Juz jus
342. Kacamata kaca mata
343. Kacoak kecoak
344. Kadariah qodariyah (kadariah
345. Kadi qodi/qadi
346. Kadiriah Qodiriyah
347. Kafah kaffah
348. Kafetaria cafetaria
349. Kaidah kaedah
350. Kakaktua kakatua/kakak tua
351. Kakawin kekawin
352. Kakbah ka’bah/kaabah
353. Kalam qolam/qalam
354. Kalbu qolbu
355. Kaleidoskop kaleidioskop
356. Kalkarium kalkarim
357. Kamariah Qomariyah
358. Kamat qomat
359. Kamerawan kameramen/kameraman
360. Kamuflase kamuplase
361. Kanaah qona’ah
362. Kanguru kangguru
363. Kanker kangker
364. Kantong kantung
365. Kaus kaos
366. Karapan kerapan
367. Karawitan kerawitan
368. Karburasi kaburasi
369. Karburator kaburator
370. Kardus kerdus
371. Karena karna
372. Karier karir
373. Karisma kharisma
374. Karismatik kharismatik
375. Karunia kurnia
376. Kasidah qasidah/qosidah
377. Kasip kasep
275

378. Kasturi kesturi


379. Katai kate
380. Katalepsi katalepsia
381. Katalisis katalisa
382. Katapel ketapel
383. Kategori katagori
384. Katekis kataketis
385. Katering katring/cathering
386. Katode katoda
387. Katolik Katholik
388. Kaul khaul
389. Kaus kaos
390. Kayangan kahyangan/khayangan
391. Kemboja kamboja
392. Kedaluwarsa kadaluwarsa
393. Kedelai kedele
394. Kedip kerdip
395. Kejibeling keji beling/kecibeling
396. Kelekatu kelakatu
397. Kelemak-kelemek Klemak-klemek
398. Kelengar kelenger/klenger
399. Kelengkeng klengkeng
400. Kelenik klenik
401. Kelop klop
402. Keloter kloter
403. Keluak kluwak
404. Keluih kluwih
405. Ke mana kemana
406. Kemenyan menyan
407. Kempis kempes
408. Kendur kendor
409. Kerja sama kerjasama
410. Kilowatt kilo watt
411. Kenop knop
412. Kepok gepok
413. Keram kram
414. Keramat kramat
415. Keremi kremi
416. Keresek kresek k
417. Keretek kretek
418. Kerucil krucil
419. Kesuma kusuma/kesumah
420. Khotbah khutbah
276

421. Klab club


422. Klep kelep
423. Kleptomani kleptomania
424. Kles clash
425. Klien clien
426. Klier kelar
427. Klor chlor
428. Kloropil klorofil
429. Kloset closet
430. Knalpot kenalpot
431. Koboi koboy
432. Kokpit cockpit
433. Koktail cocktail
434. Kolintang kulintang
435. Kolumnis kolomnis
436. Komersial komersil
437. Komoditas komoditi
438. Kompleks komplek
439. Komplet komplit
440. Konduite kondite
441. Konferensi konperensi
442. Konfirmasi komfirmasi
443. Kongko kongkow
444. Konkret kongkret/kongkrit/konkrit
445. Kongres konggres
446. Konsekuen konsekwen
447. Konsepsional konsepsionil
448. Kontinu kontinyu
449. Koordinasi koordinir
450. Korps korp
451. Korsleting konsleting
452. Kosen kusen
453. Kosmonaut kosmonot
454. Kreativitas kreatifitas
455. Kredit kridit
456. Krol kerol
457. Kru krew/cru
458. Kuaci kwaci
459. Kualifikasi kwalifikasi
460. Kualitatif kwalitatif
461. Kualitas kwalitas
462. Kuantitatif kwantitatif
463. Kuartal kwartal
277

464. Kuitansi kwitansi/kwitangsi


465. Kucar-kacir kocar-kacir
466. Kumpul kerbau kumpul kebo
467. Kumulus cumulus
468. Kuna kuno
469. Kungfu kung fu
470. Kunut qunut
471. Kuota kwota
472. Kuraisy Quraisy
473. Kurma korma
474. Labah-labah Laba-laba
475. Lafal lapal/rapal
476. Lahir zahir/zohir/dhohir
477. Laknat la’nat
478. Lamtaragung lamtorogung
479. Laskar lasykar
480. Lazim lajim/lasim
481. Leding ledeng
482. Legalisasi legalisir
483. Legende legenda
484. Lembap lembab
485. Leukemia leukimia
486. Lever liver
487. Leveransir laveransir
488. Limfa limpha/limpa
489. Linear linier
490. Litoral literal
491. Lobi loby
492. Lokalisasi lokalisir
493. Longmars longmarch/long march
494. Lotre lotere
495. Luak luwak
496. Lubang lobang
497. Luks lux
498. Luntang-lantung lontang-lantung
499. Lusin losin/dozen/dosin
500. Maaf ma’af
501. Mabuk mabok
502. Madukara madukoro
503. Mafhum mafum/ma’fum
504. Mag maag
505. Magnet mahnet
506. Magrib maghrib
278

507. Mahabharata Mahabarata


508. Mahaesa Maha Esa
509. Mahardika mahardhika
510. Mahakuasa Maha Kuasa
511. Maha Pengasih Mahapengasih
512. Mahesa maesa
513. Mahfuz mahfudz
514. Maizena maisena
515. Makam maqam/maqom
516. Mak comblang makcomblang
517. Makhdum makdum
518. Makhluk mahluk
519. Makrifat ma’rifat
520. Makroekonomi makro ekonomi
521. Makruf ma’ruf
522. Malapraktik malpraktik
523. Mampat mampet
524. Manajemen managemen
525. Manajer manager
526. Mandam mendem/mendam
527. Mandek mandeg
528. Mangkuk mangkok
529. Mantra mantera
530. Manuskrip manuskrif
531. Maraton marathon
532. Margarin margarine
533. Marginal marjinal
534. Masal massal
535. Masjid mesjid
536. Maskawin mas kawin
537. Masyhur mashur
538. Matahari mentari
539. Matematika matematik
540. Mazhab madzab
541. Mbalela mbalelo
542. Mebel mebeler
543. Media massa mass media
544. Megaton mega ton
545. Melodi melody
546. Mencuci menyuci
547. Menerapkan menterapkan
548. Menerjemahkan menterjemahkan
549. Mengapa  kenapa
279

550. Menopause monopause


551. Mentimun timun/ketimun
552. Mentol menthol
553. Merek merk
554. Merem meram
555. Merkurokrom merkurokrum
556. Metanol methanol
557. Meterai meterei
558. Metode metoda
559. Mes mess
560. Mesti musti
561. Mestika mustika
562. Mi mie
563. Mikraj mi’raj
564. Mikrobe mikroba
565. Miliampere mill ampere
566. Miliar milyar
567. Miliuner milyoner/milyuner
568. Miopia miopi
569. Misi missi
570. Mitos mithos
571. Mobilisasi mobilisir
572. Modern moderen
573. Monarki monarkhi
574. Monoteis monotheis
575. Monotipe monotype
576. Montase montage
577. Moral moril
578. Mosaik mozaik
579. Motif motip
580. Motivasi motifasi
581. Motto moto
582. Muamalat muamalah
583. Muasal asal muasal
584. Muazin muadzin
585. Mubalig mubaligh
586. Mubazir mubadir
587. Mukadimah muqadimah/muqaddimah
588. Mukjizat mu’jizat
589. Mulia mulya
590. Multifungsi multi fungsi
591. Mumi mummi
592. Muncikari mucikari
280

593. Mungkir pungkir


594. Mursyid mursid
595. Musafir musyafir
596. Musala mushala/musholah/musholla
597. Musabab sebab-musabab
598. Museum musium
599. Musim hujan musim penghujan
600. Naas nahas
601. Nanas nenas
602. Napas nafas
603. Nakhoda nahkoda/nakoda
604. Narasumber nara sumber
605. Narkotik narkotika
606. Nasihat nasehat
607. Nazar nadar/nadzar
608. Negeri negri
609. Negosiasi negoisasi
610. Neka-neka neko-neko
611. Neokolonialisme neo kolonialisme
612. Neting netting
613. Neto netto
614. Netralisasi netralisir
615. Nifas nipas
616. Nikmat ni’mat
617. ninabobo nina bobo
618. Nomad nomaden
619. Nomor nomer
620. nonaktif non aktif/non-aktif
621. non-Indonesia nonIndonesia/non Indonesia
622. Nonsens nonsen
623. Notula notulen
624. November Nopember
625. Oasis oase
626. Objek obyek
627. Objektif obyektif
628. Olahraga olah raga
629. Omzet omset
630. Ons on
631. Opelet oplet
632. Oranye orange
633. Organisasi organisir
634. Orisinal orisinil
635. Orkestra orkhestra/orchestra
281

636. Osmose osmosis


637. Oto otto
638. Otobiografi autobiografi
639. Otomatis automatis/automatic
640. Pacat pacet
641. Paderi padri
642. Paham faham
643. Palm palem
644. Pamflet pamfelet/famplet
645. Pancaindera panca indra
646. Panitera panitra
647. Pankreas pangkreas
648. Paradoks paradox
649. Paramedis paramedik
650. Parasut parasit
651. Parogog paragoge
652. Pascapanen pasca panen/pasca-panen
653. Pasfoto pas foto/pas photo
654. Paspor pasport
655. Pasif pasip, pasive, fasip
656. Paten patent
657. Patri pateri
658. Patriarkat patriakat
659. Patrilineal patrilinial
660. Paviliun pavilyun/paviliyun
661. Pedas pedes
662. Pedepokan padepokan
663. Peduli perduli
664. Pelamin pelaminan
665. Pelesetan plesetan
666. Pelesir plesir
667. Peleton pleton
668. Pelihara peliara/piara
669. Pelintir plintir
670. Pelonco plonco
671. Pelontos plontos
672. Pempek Empek-empek
673. Pemirsa pirsawan
674. Pendapa pendopo
675. Penembahan panembahan
676. Pengawa  punggawa
677. Perajin pengrajin
678. Peranti piranti
282

679. Personel personil


680. Petai pete, petay
681. Pikir fikir
682. Politikus politisi
683. Praktik praktek
684. Problematik problimatik
685. Produktivitas produktifitas
686. Proklamasi proklamir
687. Provinsi propinsi
688. Proyek projek, project
689. Psikotes psikotest
690. Putra putera
691. Qari qori
692. Quran Qur'an
693. Rabu rebo
694. Radioaktif radio aktif
695. Rakaat raka’at
696. Rama romo
697. Ramadan Ramadhan/Romadhon/Romadlon
698. Ramai  rame
699. Ranking rangking/rengking
700. Ransel ranzel/rangsel
701. Rapi rapih
702. Rapor rapot/raport
703. Rasialis rasialist
704. Rasional rasionil
705. Razia rasia/rajia
706. Real riil
707. Realisasi realisir
708. Reaumur Reamur
709. Rekrut rekruit
710. Relai rilai/rile
711. Relief relif
712. Rematik reumatik
713. Renaisans renaisance/renaisan
714. Reptilia reptil
715. Reservoar reservoir
716. Respons respons
717. Restoran restauran/restaurant
718. Resume resum
719. Rezim rejim
720. Rida ridho
721. Risiko resiko
283

722. Risleting resleting


723. Ritma ritme
724. Rezeki rizki, rejeki, riski, rizqi
725. Roboh rubuh
726. Roker rocker
727. Romusa romusha
728. Rongrong rong-rong
729. Rontgen ronsen
730. Ruh roh
731. Ruhaniwan rohaniawan
732. Rukuk ruku’
733. Rute route
734. Saf shaf
735. Sah syah
736. Sahabat sobat
737. Sahdu syahdu
738. Sahib sokhib
739. Sai sa’i
740. Sajak sanjak
741. Sakaguru saka guru/sokoguru/soko guru
742. Sakarin sakharin
743. Sakelar saklar
744. Saksama seksama
745. Salat Shalat/sholat
746. Sambal sambel
747. Sampo shampo
748. Sanawiah sanawiyah/tsanawiyah
749. Sanggama senggama
750. Sanskerta Sansekerta
751. Saptapesona sapta pesona
752. Saraf syaraf
753. Sarsaparila saparila
754. Satai sate
755. Satir satire
756. Saus saos
757. Sedekah sodakoh/sodaqoh
758. Sediakala sedia kala
759. Sein seign/sign/sen
760. Sekadar sekedar
761. Sekop skop
762. Sekretaris sekertaris
763. Sekring sekering
764. Seks sex
284

765. Seksi sie


766. Seksual seksuil
767. Sektarian sekterian
768. Sekte sekta
769. Sekular sekuler
770. Selebritas selebriti
771. Selendro slendro
772. Selesma salesma
773. Selulosa selulose
774. Semadi semedi/samadi
775. Sembrana sembrono
776. Semenda semanda
777. Senapati senopati
778. Sengkalan sangkalan
779. Sengse sense/sinse
780. Sentimeter centimeter
781. Sentimental sentimentil
782. Sentosa sentausa
783. Sentral central
784. Sepatbor sepakbor/spakbor/spakbort
785. Seprai seprei
786. Sepur spur/spor
787. Serban sorban
788. Serbaneka serba neka/serba aneka
789. Seriawan sariawan
790. Serigala srigala
791. Serunai seruni
792. Servis service
793. Setagen stagen/tagen
794. Setan syetan/syaiton
795. Setip stip
796. Setir stir
797. Setrika seterika
798. Setrip strip
799. Seyogianya seyogyanya
800. Sfing spink/sping/spinx
801. Siar syiar/syi’ar
802. Sifilis sipilis/siphilis
803. Sigaret cigaret
804. Silakan silahkan
805. Silaturahmi silaturahim
806. Silinder selinder/slinder
807. Simpel simple
285

808. Sinagoge sinagog


809. Sindrom sindrome
810. Sinekdoke senikdok
811. Sinkop sinkope
812. Sintesis sintesa
813. Sirene sirine
814. Sirup syrup/sirop
815. Sistem sistim
816. Ski sky
817. Skolastik sekolastik/skholastik
818. Skore sekor/score
819. Skors sekores/sekors/skorsing
820. Slang sleng/slank/slenk
821. Smes smash
822. Sombrero sambrero/sopmberero
823. Sodet sudet
824. Sofbal softball/sofball
825. Solenoide solenoid
826. Sop sup/soup
827. Sopir supir
828. Sosiodrama sosio drama
829. Spageti spagheti/spagetti
830. Spanduk sepanduk
831. Spesial sepesial/special
832. Spesies spesis
833. Spionase sepionase
834. Spiritual spiritual
835. Spiritus sepirtus/sepiritus/spritus
836. Spitbot speedboat/speedbot
837. Sprin sprint
838. Spons sepon/spon
839. Sportif sportip
840. Srek sreg
841. Stan stand
842. Standar standard/standart
843. Standardisasi standarisasi
844. Stanza stansa/setansa
845. Stasiun setasiun
846. Starter stater
847. Stereotip stereotipe
848. Stok stock
849. Stoples toples
850. Stres stress
286

851. Striker setriker/stricker


852. Stroberi strawberi, strawbery
853. Stroke strok
854. Studio foto foto studio
855. Subbab sub bab
856. Subjek subyek
857. Subjektif subyektif
858. Subsider subsidair
859. Substansi subtansi
860. Substitusi subtitusi
861. Subtropik sub tropik
862. Subunit sub unit
863. Sukacita suka cita
864. Suling seruling
865. Sunah sunnah
866. Sundal sundel
867. Suplemen saplemen/suplement
868. Supremasi supermasi
869. Surga sorga
870. Survei survai
871. Susastra susastera
872. Sutera sutra
873. Suvenir souvenir
874. Swasembada swa sembada
875. Sweter suiter
876. Swipoa sipoa/sempoa
877. Syafaat syafa’at
878. Syahadat sahadat
879. Syahid sahid/syahit
880. Syahwat sahwat
881. Syariat syareat
882. Syarikat syarekat
883. Syekh she/syeikh
884. Syirik sirik
885. Syiwa Siwa
886. Syogun shogun
887. Syubhat syubat/syubkhat
888. Syuhada suhada
889. Syukur sukur
890. Syur sur
891. Taala ta’ala
892. Tablig tabligh
893. Tafsiran tapsiran
287

894. Tahiat tahiyat


895. Takhta tahta
896. Taksi taxi
897. Takwa taqwa
898. Takzim ta’zim/takjim
899. Talk talek
900. Tampak nampak
901. Tamsil tamzil
902. Tanda tangan tandatangan
903. Tanker tangker
904. Taoco tauco
905. Taoge tauge, toge
906. Tapai tape
907. Taplak tapelak
908. Tarif tarip
909. Tarikat thoriqoh/thoriqot
910. Tarkhim tarkim/tarhim
911. Tata niaga tataniaga
912. Tato tatto
913. Tawaf thawaf
914. Tawakal tawakkal
915. Teater theater
916. Tekad tekat
917. Teknik tehnik
918. Teknologi tehnologi
919. Teladan taulada/toladan
920. Telanjur terlanjur
921. Telantar terlantar
922. Telentang terlentang
923. Telepon telpon, telfon, telefon, telephone
924. Telur telor
925. Temugiring temu giring
926. Tenggiling trenggiling
927. Tenteram tentram
928. Teologi theologi
929. Teoretis teoritis
930. Tepaselira tepa selira/ tepo seliro
931. Terampil trampil
932. Terburu keburu
933. Terengginas trengginas
934. Terima kasih terimakasih
935. Teripang tripang
936. Teritis tritis
288

937. Teromol tromol


938. Tertawa  ketawa
939. Terubus trubus
940. Teruna taruna
941. Terung terong
942. Terwelu truwelu/teruwelu
943. Terzina tersina
944. Tetapi tapi
945. Tes test
946. Tesis thesis
947. Tiket ticket
948. Tim team
949. Tip tips
950. Tipe type
951. Toapekong toa pekong/tepekong
952. Tobat taubat
953. Tokek teke/tekek
954. Toleransi tolerir
955. Tolok ukur tolak ukur
956. Tonil tonel
957. Topas topaz
958. Tophit top hit
959. Torpedo terpedo
960. Tradisional tradisionil
961. Trafo trapo
962. Trakom trakhom/trachome
963. Trans-Jakarta Trans Jakarta
964. Tribune tribun
965. Trienale trinale
966. Triliun trilyun
967. Tripleks triplek/triplex
968. Trofi trophi/tropi
969. Trofosfer trofosfir
970. Trotoar trotoir
971. Tumenggung temenggung
972. Tunanetra tuna netra
973. Tungra tungro
974. Tur tour
975. Turbojet turbo jet
976. Turis touris
977. Turnamen tournamen/turnament
978. Tuts tut
979. Ubah rubah
289

980. Ujian ulang ujian ulangan


981. Ukhrawi ukhrowi
982. Ukulele okulele
983. Ultramodern ultra modern
984. Urine urin
985. Usada husada
986. Utang hutang
987. Ustaz ustadz, ustad
988. Ustazah ustadzah
989. Vak fak
990. Vakum fakum/vacum
991. Vaksinasi faksinasi
992. Valentine valentin
993. Valid falid
994. Vampir vampire
995. Vanili vanilli/panili
996. Varietas varitas
997. Varises varices
998. Vas fas
999. Vaskular vaskuler
1000. Vegetaris vegetarian
1001. Vermak vermaks
1002. Vernis pernis
1003. Vila villa
1004. Vinyet vignet
1005. Wakaf waqaf
1006. Wali kota walikota
1007. Wol wool
1008. Wudu wudlu/wudhu/udu/uduk
1009. Wujud ujud
1010. Wukuf wukup
1011. Yudikatif yudikatip
1012. Zaman jaman
1013. Zamrud jamrud
1014. Zamzam Zam-zam
1015. Zat dzat
1016. Zarafah jerapah/zerafah
1017. Zhuhur dzuhur, dhuhur, zhuhur
1018. Zigzag zig-zag
1019. Zigot zygot/zigote
1020. Zikir dzikir
1021. Zina zinah/jina
1022. Ziter siter/sitar
1023. Zona zone
290

Catatan :

orangtua (disatukan, jika yang dimaksud “ayah-ibu”)


orang tua (dipisah, jika yang dimaksud “orang yang sudah/berusia tua”)

optimistis (sifat/sikap) – optimis (orangnya)


pesimistis (sifat/sikap) – pesimis (orangnya)

permukiman (tempat mukim/perumahan) – pemukiman (proses memukimkan)

Seringkali dijumpai kesalahan dalam penggunaan kata dalam bahasa Indonesia. Misalnya
kata tolak ukur yang seharusnya tolok ukur, merubah seharusnya mengubah.

Selain bentuk penulisannya yang salah, ada juga yang salah dalam mengartikannya.
Misalnya kata "acuh" yang seringkali diartikan "tidak peduli". Padahal sebenarnya kata
"acuh" dalam bahasa Indonesia berarti peduli.

Contoh kalimat:
1. Ia senang karena merasa diacuhkan oleh teman-temannya.
2. Ia sedih karena merasa diacuhkan oleh teman-temannya.

Penggunaan kata "acuh" yang tepat adalah pada kalimat pertama.


291

BAB 26
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN PERAN BAHASA INDONESIA

A. Pengertian Bahasa
Yang kita dengar istilah “bahasa“ sebenarnya sama dengan “taal“ dalam bahasa
Belanda, “language“ dalam bahasa Inggris, “langue“ dalam bahasa Perancis, “sprache“
dalam bahasa Jerman, “kokugo“ dalam bahasa Jepang, “lughatun“ dalam bahasa Arab,
dan “bhasa“ dalam bahasa Sanksekerta. Tetapi apakah sebenarnya bahasa itu ?
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran, peralatan dan kehendak, dengan
menggunakan lambang-lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia, dan
antara lambang dengan yang dilambangkan itu bersifat mana suka (arbitrer)
Definisi di atas mengandung pokok pikiran sebagai berikut :
a. Bahasa itu alat komunikasi
Seseorang menyampaikan pikiran, perasaan dan kehendaknya kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa sebagai alatnya. Ini berarti bahwa bahasa itu
dipakai sebagai alat komunikasi/alat berhubungan antara anggota masyarakat yang
satu dengan anggota masyarakat yang lain.
b. Hanya bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang disebut bahasa
Alat komunikasi antar anggota masyarakat dapat berupa : isyarat, bunyi
lonceng, peluit, sirine, bel dsb. Tetapi semua macam sarana komunikasi itu bukan
bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia.
Memang tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia
merupakan bahasa, misalnya bersin, juga dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia, akan
tetapi tidak termasuk bahasa karena tidak menyampaikan maksud apa-apa. Demikian
pula dengan bentuk mendehem, bunyi-bunyi ini mungkin bisa dimasukkan ke dalam
bahasa apabila telah memperoleh pengertian konvensional di masyarakat,
umpamanya bahasa ringan berarti peringatan, meskipun kedudukannya tidaklah sama
benar dengan bahasa yang sebenarnya.
c. Lambang-lambang bunyi itu berarti mana suka
Lambang adalah sesuatu yang adanya hanya merupakan wakil dari sesuatu yang
lain. Dalam pengertian lambang tercakup dua aspek, yaitu sesuatu sebagai wakil dan
sesuatu sebagai yang diwakili. Umpamanya pohon beringin (wakil) dan pemerintahan
yang sifatnya memberi perlindungan (yang di wakili).
Dalam bahasa sesuatu yang menjadi wakil itu berupa bunyi yang di hasilkan
oleh alat-alat ucap, dan yang diwakili itu dapat berupa benda, perkara, hal, sifat,
peristiwa dan lain-lain, kalau anda mengucapkan bunyi (uang) itu hanya merupakan
lambang/wakil dari benda yang ada dalam saku tadi.
292

Kalau kita perhatikan antara lambang dengan yang dilambangkan, nyata sekali
bahwa keduanya tidak ada hubungan. Amatilah keadaan sekeliling mengapa benda ini
dilambangkan dengan bunyi (meja), benda itu dengan bunyi (kaca); mengapa
kegiatan ini dilambangkan dengan bunyi (makan) dan seterusnya, semuanya tak dapat
dijelaskan. Jelaslah bahwa lambang-lambang itu diciptakan secara suka saja
(arbitrer).

B. Fungsi Bahasa
Manusia adalah mahkluk sosial, yaitu mahkluk yang hidup berkelompok. Dalam
kegiatan kelompok itu, manusia selalu bergantung pada pemakaian bahasa tidak ada
kegiatan yang tanpa memakai bahasa.
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi adalah fungsi umum. Maka kita dapat
mengatakan bahwa bahasa mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Untuk tujuan praktis, yaitu untuk mengadakan hubungan antar manusia dalam
kehidupan sehari-sehari.
b) Untuk tujuan artistik, yaitu manusia mengolah dan mempergunakan seindah-
indahnya untuk kebutuhan seninya.
c) Menjadi kunci untuk mempelajari pengetahuan-pengetahuan yang lain.
d) Tujuan filologis, yaitu untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelediki latar
belakang sejarah manusia, sejarah budaya dan adat istiadat.
e) Tujuan politis, bahasa sebagai alat pemersatu bangsa dan untuk menyelenggarakan
administrasi pemerintahan.
f) Tujuan edukatif, bahasa sebagai alat untuk menyimpan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Sementara itu Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat
komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:
a) Fungsi informasi
b) Fungsi ekspresi diri
c) Fungsi adaptasi dan integrasi
d) Fungsi kontrol sosial
Menurut Hallyday (1992) Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk keperluan:
a) Fungsi instrumental, bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
b) Fungsi regulatoris, bahasa digunakann untuk mengendalikan prilaku orang lain
c) Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
d) Fungsi personal, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
e) Fungsi heuristik, bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
f) Fungsi imajinatif, bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
g) Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi
Perincian fungsi-fungsi bahasa tersebut merupakan fungsi umum semua bahasa. Di
samping itu setiap bahasa mempunyai fungsi khusus dengan kepentingan nasional dari
suatu bangsa.
293

C. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah dan Bahasa Asing
a. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.
Kedudukan sebagai bahasa nasional ini dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak
dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian ini
dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu, yang mendasari bahasa
Indonesia itu, telah dipakai sebagai “Lingua franca“ selama berabat-abat sebelumnya
di seluruh tanah air kita. Dengan demikian, pengumandangan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional di dalam Sumpah Pemuda 1928 itu tidak menimbulkan
kesukaran apa-apa.
Dalam kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
(1) Lambang kebanggaan nasional.
(2) Lambang identitas nasional.
(3) Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.
(4) Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Selain berkedudukan sebagai bahasa negara. Hal ini sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam UUD 1945, bab XV, Pasal 36 yang menyatakan “Bahasa
negara ialah bahasa Indonesia“.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia fungsi sebagai :
(1) Bahasa resmi kenegaraan.
(2) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
(3) Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintahan.
(4) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Catatan :
a. Bahasa Negara : Yaitu bahasa yang digunakan oleh negara (jawatan-jawatan
pemerintahan dan rakyat) untuk memberi isi kepada kebangsaan.
b. Bahasa Nasional : Yaitu bahasa yang dipakai oleh negara sebagai bahasa
persatuan dalam lingkungan politik, sosial, dan kebudayaan.
c. Bahasa kebudayaan : Yaitu bahasa yang digunakan dalam lapangan ke-
budayaan ilmu dan teknologi.
d. Bahasa pengantar : Yaitu bahasa yang digunakan dalam menyampaikan
pelajaran di sekolah-sekolah.
e. Bahasa pergaulan : Yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari di
kalangan masyarakat.
294

f. Bahasa ibu : Yaitu bahasa yang pertama kali dikuasai dalam dan
dipergunakan oleh setiap orang untuk berkomunikasi.
g. Bahasa kedua : Yaitu bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi umum
(dalam tingkat nasional).
h. Bahasa asing : Yaitu selain bahasa ibu dan bahasa kedua.
i. Bahasa resmi : Yaitu bahasa yang dipergunakan dalam melaksanakan tugas-
tugas pemerintahan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
j. Bahasa daerah : Yaitu bahasa yang disamping bahasa Indonesia atau nasi-onal
di pakai sebagai bahasa perhubungan intra daerah.

b. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah


Dalam hubungan dengan kedudukan bahasa Indonesia, bahasa-bahasa seperti
Sunda, Jawa, Bali, Madura, Bugis, Bima dan Batak, yang terdapat di wilayah
Republik Indonesia, berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan ini
berdasarkan kenyataan bahwa bahasa daerah itu adalah salah satu unsur kebudayaan
nasional dan dilindungi oleh negara, sesuai dengan bunyi penjelasan Pasal 36, Bab
XV, UUD 1945
Dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa-bahasa tersebut berfungsi
sebagai :
(1) Lambang kebanggaan daerah.
(2) Lambang identitas daerah.
(3) Alat perhubungan dalam keluarga dan masyarakat daerah.
Dalam hubungan dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi
sebagai :
(1) Pendukung bahasa nasional.
(2) Bahasa pengantar di sekolah dasar, di daerah tertentu pada tingkat permulaan
untuk memperlancar pembelajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain.
(3) Alat pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah.
c. Kedudukan dan fungsi bahasa asing
Bahasa asing adalah bahasa selain bahasa ibu dan bahasa kedua. Berdasarkan
penjelasan ini, maka bahasa batak merupakan bahasa asing bagi orang Jawa, karena
bahasa Batak bukan bahasa Ibu dan juga bukan bahasa kedua bagi orang Jawa.
Demikian juga bahasa Madura merupakan bahasa asing bagi orang Ambon. Tetapi
apabila jika dilihat secara nasional, bahasa Batak, bahasa Madura dan sebagainya
merupakan bahasa-bahasa daerah di Indonesia.
Bahasa asing untuk Indonesia ialah semua bahasa kecuali bahasa Indonesia,
bahasa-bahasa daerah serta bahasa Melayu. Bahasa Inggris, Perancis, Jerman,
Belanda dan sebagainya yang berkedudukan sebagai bahasa asing.
295

Kedudukan ini didasarkan atas kenyataan bahwa bahasa-bahasa asing tertentu


itu diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat tertentu, dan bahasa-bahasa
tersebut tidak bersaing dengan bahasa-bahasa daerah di Indonesia.
Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut berfungsi
sebagai berikut :
(1) Alat perhubungan antar bangsa.
(2) Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern.
(3)Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan
nasional.

D. Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-Hari


“kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa
Indonesia”. Itulah penggalan dari isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober
1928. Lahirnya Sumpah Pemuda merupakan sebuah awal menjadikannya bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara.
Dalam era globalisasi, kita sebagai warga negara Indonesia sudah sepantasnya
bangga dan menjunjung tinggi bahasa persatuan kita, yaitu bahasa Indonesia. Jati diri
bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan. Hal ini diperlukan, agar bangsa
Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai Bahasa Nasional
Sebagai lambang kebanggaan dan identitas nasional, bahasa persatuan kita
memiliki nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa yang harus dipertahankan dan
direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada rasa renda diri, malu, dan acuh
tak acuh. Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa yang berbeda-beda hampir
di setiap daerah. Pastinya, tidak akan mungkin kita bisa saling memahami ketika
berkomunikasi antar sesama. Oleh karena itulah betapa pentingnya kedudukan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan sebagai alat penghubungan
antarbudaya dan daerah.
b. Bahasa Negara                                                                                              
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa
dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi
sebagai; bahasa dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta menjadi bahasa resmi kenegaraan,
pengantar di lembaga-lembaga pendidikan/pemanfaatan ilmu pengetahuan,
pengembangan kebudayaan, pemerintah dll. Fungsi itu harus dilaksanakan, sebab
itulah ciri penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa
negara.
296

Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat


mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit.
Untuk itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus bangga
menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Kalau kita cermati, sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini
kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berpikir.
Dalam proses berpikir, bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan
konsep, proposisi, dan simpulan. Segala kegiatan yang menyangkut penghitungan
atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan berangan-angan atau berkhayal,
hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses berpikir disertai alatnya yang tidak
lain adalah bahasa.
Sejalan dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa makin tinggi
kemampuan berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin
teratur bahasa seseorang, maka makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan
berpegangan pada formula itulah, dapat dikatakan bahwa seseorang tidak mungkin
menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir, dan
pasti memerlukan bahasa indonesia untuk mempermudah dalam proses berfikirnya.

E. Perkembangan Bahasa Indonesia


Sebagai suatu bangsa patutlah kita merasa bangga, karena kita telah mempunyai
bahasa nasional dan sekaligus sebagai bahasa negara. Kebanggaan kita ini cukup
beralasan apabila kita ingat bahwa dalam negara kita yang terdiri dari lima buah pualu
besar dan 13.677 buah pulau kecil-kecil ini terdapat bahasa. Seandainya pada tanggal 28
Oktober 1928 para pemuda Indonesia tidak berhasil menetapkan satu bahasa sebagai
bahasa nasional, bisa dibayangkan betapa sulitnya mengadakan komunikasi antar
daerah. Kebanggaan seperti ini tentunya tidak dimiliki oleh negara-negara tetangga yang
sebaya dengan Indonesia. Negara-negara itu sampai sekarang masih bergumul dengan
bahasa persatuan mereka (misalnya negara Singapura, Filipina, Malaysia, India).
Bahasa Indonesia yang kini telah tersebar luas ke seluruh pelosok tanah air dan
bahkan juga ke luar negeri, berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu adalah salah
satu bahasa daerah yang ada di Indonesia. Perkembangan bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia tidak terjadi dalam suatu masa yang singkat tetapi mengalami proses
pertumbuhan berabat-berabat lamanya. Pertumbuhan itu lambat, tetapi terus-menerus.
Oleh karena itu, kalau kita perhatikan bahasa Indonesia yang kita gunakan dewasa ini
memang tidak lagi sama dengan bahasa Melayu yang dipakai pada zaman Tun
Muhammad Sri Lanang, atau pada zaman, Abdullah bin Abdulkhadir Munsyi, juga tidak
sama dengan bahasa Indonesia pada zaman Balai Pustaka.
297

Bahasa Indonesia dengan perlahan-lahan tetapi tetap dan pasti, tumbuh dan
berkembang terus. Malahan perkembangannya pada akhir-akhir ini boleh dikatakan
sangat pesat.
Apabila kita ingat bahwa jumlah pemakai bahasa Jawa hampir separuh penduduk
Indonesia dan kesusastraan Jawa jauh lebih maju dibandingkan dengan kesusastraan
Melayu, maka terpilihnya bahasa Melayu menjadi bahasa nasional dalam kongres
pemuda tahun 1928 agak mengherankan. Tentu ada faktor-faktor lain yang menentukan
terpilihnya bahasa Melayu menjadi bahasa nasional.
Menurut Prof. Drs. Slamet Muljana dan empat faktor yang menjadi penyebar
yaitu:
a. Faktor sejarah
Berdasarkan bukti-bukti tertulis, bahasa yang dipergunakan oleh Sriwijaya pada
abat ke-7 adalah bahasa Melayu, yaitu Melayu kuno. Ini dapat ditemukan :
1. Prasasti Kota Kapur (di Bangka, 686)
2. Prasasti karang Birahi (di Jambi, 686)
3. Prasasti kedukan Bukit (di Palembang 683)
4. Prasasti Talang Tuo (di Palembang 684)
Dari Sriwijaya inilah bahasa Melayu tersebar di daerah-daerah lain di
Nusantara, karena Sriwijaya pada waktu itu bukan saja sebagai pusat politik dan
perdagangan, tetapi juga pusat ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan agama
Budha.
Pada abat XV Malaka menjadi pusat perdagangan dan penyebar agama Islam,
bahasa Melayu disebarkan ke seluruh Nusantara terutama di kota-kota pelabuhan.
Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antara individu.
Dalam masa penjajahan Belanda bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa
pengantar di sekolah-sekolah untuk mendidik calon pegawai negeri bangsa bumi
putra. Dengan demikian kedudukan bahasa Melayu semakin penting dan semakin
banyak pemakainya, yaitu dipakai oleh penduduk yang tersebar di seluruh Nusantara.
b. Faktor kemudahan bahasa
Ditinjau dari segi fonologi, morfologi, dan sintaksis, bahasa Melayu
mempunyai sistem yang sederhana, sehingga mudah dipelajari oleh orang lain.
Bahasa Melayu tidak mengenal tingkat-tingkat kehalusan bahasa (speech level)
seperti bahasa Jawa.
c. Faktor psikologi
Suku bangsa Jawa dan Sunda dengan suka rela menerima bahasa Melayu
menjadi bahasa nasional berdasarkan keinsyafan akan manfaat segera memiliki
bahasa nasional. Seandainya orang Jawa “ngotot “ agar bahasa Jawa diangkat
menjadi bahasa nasional, kemungkinan bahasa Melayu tidak menjadi bahasa
nasional, karena jumlah orang Jawa hampir separuh penduduk Indonesia.
298

d. Faktor kesanggupan bahasa


Jika suatu bahasa tidak mempunyai kesanggupan untuk dipakai menjadi bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas, tentulah bahasa itu tak dapat berkembang menjadi
bahasa yang sempurna. Kenyataan membuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah
bahasa yang dapat dipakai untuk mewadahi dan mengungkapkan kebudayaan
nasional. Jadi bahasa Indonesia sanggup menjadi bahasa nasional.
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga perlu
dibakukan atau distandarkan.
a) Ejaan Van Ophuijen (1901)
b) Ejaan Soewandi (1947)
c) Ejaan yang Disempurnakan (EYD, tahun 1972)
d) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Istilah
(1975)
e) Kamus besar Bahasa Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988)
Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa baku, yaitu:
a) Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang berlatar
budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
b) Fungsi pemberi kekhasan, bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa
yang lain.
c) Fungsi penambah kewibawaan, bagi orang yang mahir berbahasa indonesia dengan
baik dan benar.
d) Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang
menjadi tolok ukur yang disepakati bersama untuk menilai ketepatan penggunaan
bahasa atau ragam bahasa.

F. Kesamaan Bahasa
Bahasa dipakai oleh segolongan orang, suku bangsa atau oleh bangsa-bangsa.
Suatu bangsa mempunyai nenek moyang bahasa. Beberapa bahasa yang memiliki
kesamaan-kesamaan berarti berasal dari suatu nenek moyang bahasa yang sama. Bahasa-
bahasa yang mempunyai kesamaan-kesamaan itu disebut serumpun.
Hasil penelitian Wihelm Van Humbolt, sarjana besar berkembang Jerman
membuktikan bahwa bahasa Indonesia termasuk rumpun bahasa Austronesia (latin :
austro=selatan ; nesia, dari kata “nesos“ =kepulauan/pulau-pulau). Yang di maksud
ialah pulau-pulau di sebelah selatan benua Asia.
Secara geografis, bahasa-bahasa austronesia terbentang dari pulau Formusa
(Taiwan) di utara sampai New Zealand di selatan. Dari pulau Madagaskara di barat
sampai pulau Paas (Pasca) di timur (Samudra Pasifik, sebelah barat chili, Amerika
selatan). Jadi termasuk di dalamnya bahasa-bahasa di philipina, Malaysia, Indonesia,
dan pulau-pulau di lautan Teduh.
299

Rumpun bahasa-bahasa lainnya ialah :


(1) Rumpun Austro Asia, di benua Asia bagian selatan, Vietnam, Kamboja,
Muangthai.
(2) Rumpun Tibeto Tionghoa, di Tibet dan RRC.
(3) Rumpun Indo Jerman, misalnya : bahasa Jerman, bahasa Sanksekerta.
(4) Rumpun Hamito Semit, misalnya : bahasa Arab, bahasa Persia.
(5) Rumpun Ural Altai, di benua Asia bagian barat laut dan perbatasan Eropa dan lain-
lain masih ada delapan rumpun bahasa yang tidak disebutkan di sini.
Bahasa Austronesia sendiri dibagi atas dua rumpun besar, yaitu :
a. Bahasa Austronesia sebelah Timur, meliputi :
1. Bahasa Polinesia
2. Bahasa di Melanesia
3. Bahasa Mikronesia
b. Bahasa Austronesia sebelah barat, meliputi :
1. Bahasa di Formusa
2. Bahasa di Philipina
3. Bahasa Nusantara (termasuk bahasa Indonesia).
Di lingkungan wilayah Indonesia ada beberapa yang tidak termasuk rumpun
bahasa Austronesia, misalnya; bahasa-bahasa Papua, bahasa-bahasa di bagian utara
pulau Halmahera, bahasa-bahasa di Ternate dan Tidore.

G. Idialek dan Dialek


Idialek ialah keseluruhan ciri khas seseorang dalam berbahasa (variasi bahasa
perseorangan).
Dialek ialah variasi bahasa yang ditandai oleh keseluruhan ciri-ciri khas kelompok
atau daerah tertentu, misalnya dialek Surabaya (“kon“ “awak peno “).

H. Tahun-tahun Penting
Tahun-tahun yang penting yang mengandung arti dalam perkembangan bahasa
Indonesia ialah :
1. Tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A.Van Ophuysen.
2. Tahun 1908 pemerintah Belanda mendirikan suatu badan penerbitan buku-buku
bacaan yang diberi nama “Commisio voor de Volslektuur“ (Taman bacaan yang di
tahun 1917 menjadi “Balai Pustaka”)
3. Pada tanggal 25 juli 1918 pemerintahan Belanda menetapkan undang-undang isinya
mengijinkan pemakaian bahasa Melayu sebagai bahasa resmi dalam Dewan Rakyat
(Volsraad).
4. Pada tanggal 28 Oktober 1928 bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa persatuan.
300

5. Tahun 1933 resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang bernama
“Angkatan Pujangga Baru“ dipimpin oleh Sultan Takdir Alisyahbana. Pada
angkatan ini bahasa Melayu keminangkabau-minangkabauan telah berkembang
menjadi bahasa Melayu modern yakni bahasa Indonesia.
6. Tahun 1938 kongres bahasa Indonesia I di Solo.
7. Tahun 1942-1945 masa pendudukan Jepang, bahasa Indonesia menjadi bahasa
utama dalam pergaulan dan dalam acara resmi.
8. Tahun 1945 bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi atau bahasa negara. (Pada
tanggal 18 Agustus 1945)
9. Tahun 1954 (28 Oktober-2 Nopember) konggres bahasa Indonesia II di Medan.
10. Tanggal 19 Maret 1947 berlakunya Ejaan suwandi atau Ejaan Republik.
11. Pada tanggal 17 Agustus 1972 diresmikan oleh Presiden RI tentang EYD.
12. Pada tahun 1975 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meresmikan berlakunya
“Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan” dan “Pedoman
Pembentukan Istilah“.
13. Tahun 1978 konggres Bahasa Indonesia III di Jakarta.

I. Cara Melestarikan Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu Bangsa


Sebagai salah satu dari pemuda Indonesia, saya melestarikan Bahasa Indonesia
dengan cara bersikap bahasa. Bersikap bahasa menurut saya adalah menggunakan
bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu
untuk rajin mengungkapkan pemikiran saya dengan bahasa Indonesia dan dengan sering
membaca karena membaca merupakan salah satu pintu terbukanya wawasan sehingga
kemampuan bahasa akan bertambah. Bahasa Indonesia dapat lestari karena setelah
membaca kumpulan ide dengan bahasa Indonesia kemudian kita salurkan ide kita sendiri
dengan tulisan dalam bahasa Indonesia juga bila hal ini terjadi terus menerus dan
berkesinambungan. Selain itu, cara lain adalah dengan mengurangi pengunaan bahasa
gaul yang kebarat-baratan sehingga bahasa Indonesia tidak tergeser nilai keberadaannya.

J. Peranan Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia, sebagaimana
yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu bahasa Indonesia mempunyai
kedudukan yang sangat penting bagi waga Negara Indonesia. Dalam peranannya bahasa
Indonesia dalam penulisan atau dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Dikarenakan
dalam penulisan ilmiah membutuhkan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik.
Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah ialah penggunaan tata bahasa
yang telah mengikuti aturan EYD yang benar; dalam segi penggunaan tata bahasa, segi
pemilihan kata, dan segi penggunaan tanda baca.
301

BAB 27
KETERAMPILAN BERBAHASA

A. Pengertian Keterampilan Berbahasa


Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk di kuasai setiap
orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain
dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat di pungkiri bahwa keterampilan berbahasa
ialah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam
berkomunikasi.
Pengirim pesan aktif memilih pesan yang akan disampaikan, memformulasikannya
dalam wujud lambang-lambang berupa bunyi/tulisan. Proses demikian disebut
proses encoding. Kemudian, lambang-lambang berupa bunyi/tulisan tersebut
disampaikan kepada penerima. Selanjutnya, si penerima pesan aktif menerjemahkan
lambang-lambang berupa bunyi/tulisan tersebut menjadi makna sehingga pesan tersebut
dapat diterima secara utuh. Proses tersebut disebut proses decoding. Jadi, kedua belah
pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut harus sama-sama memiliki keterampilan,
yaitu pengirim harus memiliki keterampilan memilih lambang-lambang (bunyi/tulisan)
guna menyampaikan pesan, dan si penerima harus terampil member makna terhadap
lambang-lambang (bunyi/tulisan) yang berisi pesan yang disampaikan.
 Dalam komunikasi, si pengirim mungkin menyampaikan pesan berupa pikiran,
perasaan, fakta, kehendak dengan menggunakan lambang-lambang berupa bunti-bunyi
bahasa yang diucapkan. Dengan kata lain dalam proses encoding si pengirim mengubah
pesan menjadi bentuk-bentuk bahasa yang berupa bunyi-bunyi yang diucapkan.
Selanjutnya, pesan yang diformulasikan dalam wujud bunyi-bunyi (bahasa lisan)
tersebut disampaikan kepada penerima. Aktivitas tersenut biasa kita kenal dengan istilah
berbicara. Di pihak lain, si penerima melakukan aktivitas decoding berupa pengubahan
bentuk-bentuk bahasa yang berupa bunyi-bunyi lisan tersebut kembali menjadi pesan.
Aktivitas tersebut biasa kita sebut dengan istilah mendengarkan (menyimak).
Ada pula pengirim menyampaikan pesan itu dengan menggunakan lambang-
lambang berupa tulisan. Dalam proses encoding, si pengirim mengubah pesan menjadi
bentuk-bentuk bahasa tertulis, kemudian dikirimkan kepada penerima. Aktivitas tersebut
biasa kita sebut dengan istilah menulis. Kemudian, si penerima dalam proses decoding
berupaya memaknai bentuk-bentuk bahasa tertuls itu sehingga pesan dapat diterima
secara utuh. Aktivitas tersebut kita kenal dengan istilah membaca.

B. Manfaat Keterampilan Berbahasa


Dapat dibayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak
dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak dapat
melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami
pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang kepada kita.
302

Jangankan tidak memiliki kemampuan, seperti yang dikemukakan di atas, kitapun


akan mengalami apabila keterampilan berbahasa yang kita miliki tergolong rendah.
Sebagai guru, kita akan mengalami kesulitan dalam menyajikan materi pelajaran kepada
para siswa bila keterampilan berbicara yang kita miliki tidak memadai atau dipihak lain
para siswa akan mengalami kesulitan menangkat pelajaran yang kita sampaikan secara
lisan karena keterampilan berbicara yang kta miliki tidak memadai atau karena
kemampuan siswa rendah dalam mendengarkan. Begitu juga pengetahuan dan
kebudayaan tidak akan dapat disampaikan dengan sempurna, bahkan tidak akan dapat
disampaikan dengan sempurna, bahkan tidak akan dapat diwariskan kepada generasi
berikutnya apabila kita tidak dapat memperoleh pengetahuan yang disampaikan para
pakar apabila kita tidak memiliki keterampilan membaca yang memadai.
Banyak contoh lain yang menunjukkan betapa pentingnya keterampilan berbahasa
dalam kehidupan. Bagi seorang menajer misalnya, keterampilan berbicara memegang
peran penting. Ia hanya bisa mengelola karyawan di departemen atau organisasi yang
dipimpinnya apabila ia memilki keterampilan berbicara. Kepemimpinannya akan
berhasil bila didukung pula oleh keterampilan mendengarkan, membaca, dan juga
menulis yang berkaitan dengan profesinya. Sebaliknya, jabatan sebagai seorang manajer
tidak akan pernah dapat diraih apabila yang bersangkutan tidak dapat meyakinkan
otoritas yang berkaitan melalui keterampilannya berbicara dan menulis.
Profesi-profesi di bidang hubungan masyarakat, pemasaran/penjualan, politik,
hukum (jaksa, hakim, pengacara) adalah contoh-contoh bidang pekerjaan yang
mensyaratkan dimilikinya keterampilan berbahasa baik berbicara, menyimak, menulis,
dan membaca.

C. Aspek Keterampilan Berbahasa


Keterampilan berbahasa (language skills) mencakup empat keterampilan berikut.
1) Keterampilan menyimak (listening skills)
2) Keterampilan berbicara (speaking skills)
3) Keterampilan membaca (reading skills)
4) Keterampilan menulis (writing skills)
Keempat keterampilan berbahasa itu saling berkait satu sama lain, sehingga untuk
mempelajari salah satu keterampilan berbahasa, beberapa keterampilan berbahasa
lainnya juga akan terlibat.
Tabel 1: Empat Aspek Keterampilan Berbahasa
Ciri-ciri Lisan Tulisan
Reseptif Mendengarkan Membaca
Produktif Berbicara Menulis
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan
urutan yang teratur; mula-mula, pada masa kecil, kita belajar menyimak/mendengarkan
303

bahasa, kemudian berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian, rangkaian


pemerolehan keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, kemudian menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara kita pelajari
sebelum memasuki sekolah, sedangkan keterampilan membaca dan menulis pada
umumnya dipelajari di sekolah. Keempat aspek keterampilan berbahasa berhubungan
satu sama lain.

1. Keterampilan Menyimak (Listening Skills)


Menyimak merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan
yang bersifat reseptif. Dengan demikian, menyimak tidak sekadar kegiatan
mendengarkan tetapi juga memahaminya. Ada dua jenis situasi dalam menyimak,
yaitu situasi menyimak secara interaktif dan situasi menyimak secara noninteraktif.
Menyimak secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka dan percakapan di
telepon atau yang sejenisnya. Dalam menyimak jenis ini, kita bergantian melakukan
aktivitas menyimak dan berbicara. Oleh karena itu, kita memiliki kesempatan untuk
bertanya guna memperoleh penjelasan, meminta lawan bicara mengulang apa yang
diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat.
Kemudian, contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan
radio, TV, film, khotbah, atau menyimak dalam acara-acara seremonial. Dalam
situasi menyimak noninteraktif tersebut, kita tidak dapat meminta penjelasan dari
pembicara, tidak bisa pembicara mengulangi apa yang diucapkan, dan tidak bisa
meminta pembicaraan diperlambat.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita
berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus mampu
menguasai beberapa hal berikut:
1) Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat
jangka pendek (short-term memory).
2) Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam bahasa target.
3) Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara, intonasi, dan
adanya reduksi bentuk-bentuk kata.
4) Membedakan dan memahami arti kata-kata yang didengar.
5) Mengenal bentuk-bentuk kata khusus (typical word-order patterns).
6) Mendeteksi kata-kata kunci yang mengidentifikasi topik dan gagasan.
7) Menebak makna dari konteks.
8) Mengenal kelas-kelas kata (grammatical word classes).
9) Menyadari bentuk-bentuk dasar sintaksis.
10) Mengenal perangkat-perangkat kohesif (recognize cohesive devices).
11) Mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, preposisi, dan
unsur-unsur lainnya.
2. Keterampilan Berbicara (Speaking Skills)
304

Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang
bersifat produktif. Sehubungan dengan keterampilan berbicara ada tiga jenis situasi
berbicara, yaitu interaktif, semiinteraktif, dan noninteraktif. Situasi-situasi berbicara
interaktif, misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang
memungkinkan adanya pergantian antara berbicara dan menyimak, dan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi, pengulangan atau kita dapat meminta lawan
bicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicara. Kemudian, ada pula situasi
berbicara yang semiinteraktif, misalnya alam berpidato di hadapan umum secara
langsung. Dalam situasi ini, audiens memang tidak dapat melakukan interupsi
terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari
ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Beberapa situasi berbicara dapat dikatakan
betul-betul bersifat noninteraktif, misalnya berpidato melalui radio atau televisi.
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki dalam berbicara.
Seorang pembicara harus dapat:
1) Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat
membedakannya.
2) Menggunakan tekanan dan nada serta intonasi yang jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara.
3) Menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang tepat.
4) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi
komunikasi, termasuk sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan
pendengar.
5) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas bagi
pendengar.
6) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan ide-
ide utama.
7) Berupaya agar wacana berpautan secara selaras sehingga pendengar mudah
mengikuti pembicaraan.

3. Keterampilan Membaca (Reading Skills)


Membaca merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang
bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri,
terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang
memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, sering kali keterampilan membaca
dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara.
Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses membaca yang
harus dimiliki pembaca adalah:
1) Mengenal sistem tulisan yang digunakan.
2) Mengenal kosakata.
305

3) Menentukan kata-kata kunci yang mengidentifikasikan topik dan gagasan utama.


4) Menentukan makna-makna kata, termasuk kosakata split, dari konteks tertulis.
5) Mengenal kelas kata gramatikal: kata benda, kata sifat, dan sebagainya.
6) Menentukan konstituen-konstituen dalam kalimat, seperti subjek, predikat, objek,
dan preposisi.
7) Mengenal bentuk-bentuk dasar sintaksis.
8) Merekonstruksi dan menyimpulkan situasi, tujuan-tujuan, dan partisipan.
9) Menggunakan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal guna menarik simpulan-
simpulan.
10) Menggunakan pengetahuan dan perangkat-perangkat kohesif leksikal dan
gramatikal untuk memahami topik utama atau informasi utama.
11) Membedakan ide utama dari detail-detail yang disajikan.
12) Menggunakan strategi membaca yang berbeda terhadap tujuan-tujuan membaca
yang berbeda, seperti skimming untuk mencari ide-ide utama atau melakukan
studi secara mendalam.

4. Keterampilan Menulis (Writing Skills)


Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang
bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling rumit
di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah
sekadar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan
dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.
Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis,
penulis perlu untuk:
1) Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini penggunaan ejaan.
2) Memilih kata yang tepat.
3) Menggunakan bentuk kata dengan benar.
4) Mengurutkan kta-kata dengan benar.
5) Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.
6) Memilih genre tulisan yang tepat, sesuai dengan pembaca yang dituju.
7) Mengupayakan ide-ide atu informasi utama didukung secara jelas oleh ide-ide
atau informasi tambahan.
8) Mengupayakan terciptanya paragraf dan keseluruhan tulisan koheren sehingga
pembaca mudah mengikuti jalan pikiran atau informasi yang disajikan.
9) Membuat dugaan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca
sasaran mengenai subjek yang ditulis dan membuat asumsi mengenai hal-hal yang
belum mereka ketahui dan penting untuk ditulis.
D. Hubungan Antar aspek Keterampilan berbahasa
306

1.  Hubungan antara Menyimak dan Berbicara


Menyimak dan Berbicara merupakan dua kegiatan yang saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam kegiatan sehari-hari Menyimak
(mendengarkan) dan berbicara berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Kedua
kegiatan ini merupakan proses yang terjadi antara dua orang atau lebih dengan sebuah
media yang disebut Bahasa yang dimiliki dan dipahami bersama.
Hubunganya adalah:
1) Keduanya merupakan kegiatan komunikasi tatap muka langsung dua arah.
2) Ujaran biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi).
3) Kata-kata anak biasanya ditentukan oleh stimulan yang ditemui (misal kehidupan
desa atau kota).
4) Ujaran anak mencerminkan pemakaian bahasa disekitarnya baik di rumah,
sekolah atau lingkungan masyarakat.
5) Anak dapat memahami kalimat lebih panjang dan rumit daripada kalimat yang
diucapkannya.
6) Meningkatkan menyimak berarti meningkatkan kualitas keterampilan berbicara.
7) Ujaran anak baik dan benar bila terbiasa menyimak ujaran yang baik dan benar.
8) Berbicara dengan alat peraga membantu penyimak menangkap informasi.

2.  Hubungan antara Menyimak dan Membaca


1) Keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi.
2) Perbedaan keduanya, menyimak menerima informasi dari sumber lisan, membaca
dari sumber tertulis.
3) Keterampilan menyimak mempengaruhi keberhasilan membaca efektif.
4) Pengajaran membaca disampaikan oleh guru secara lisan.
5) Anak yang kesulitan membaca lebih banyak belajar dengan menyimak.
6) Menyimak pemahaman lebih mudah diikuti oleh anak daripada membaca
pemahaman.
7) Anak membutuhkan bimbingan dalam menyimak.
8) Kosakata simak yang terbatas berkaitan dengan kesukaran membaca.
9) Ada korelasi antara kosakata baca dan kosakata simak.
10) Pendengaran yang kurang baik merupakan salahsatu penyebab ketidakpahaman
dalam  membaca.
11) Menyimak sesuatu secara mendadak tidak lebih baik daripada membaca.
12) Terdapat hubungan antara tujuan menyimak dan kegiatan membaca.

3.  Hubungan antara Menyimak dan Menulis


1) Bahan informasi yang digunakan dalam menulis didapatkan melalui kegiatan
menyimak.
2) Menyimak dapat menimbulkan kreatifitas menulis.
307

3) Dengan melakukan kegiatan menyimak dengan baik maka seseorang akan


memiliki pengetahuan yang luas sehingga dengan mudah penyimak dapat menulis
dengan baik.
4) Keterampilan menulis mendorong seseorang untuk menggunakan kaidah berfikir
dalam kegiatan menyimak.

4.  Hubungan antara Berbicara dan Membaca


1) Performansi atau penampilan membaca berbeda dengan kecakapan bahasa lisan.
2) Ujaran tunaaksara/buta huruf dapat mengganggu pelajaran membaca bagi anak.
3) Ujaran membentuk suatu dasar bagi pembelajaran membaca dan membaca
membantu meningkatkan bahasa lisan.
4) Kosakata khusus mengenai bahan bacaan perlu dipahami sebelum memulai
aktifitas membaca.

5.  Hubungan antara Berbicara dan Menulis


1) Keduanya merupakan alat untuk mengekspresikan makna.
2) Ujaran merupakan dasar bagi ekspresi tulis.
3) Diskusi dapat dilakukan sebelum seseorang menulis tentang topik yang belum
dikuasainya.
4) Ekspresi tulis lebih terstruktur, tetap, dan jelas dibandingkan ekspresi lisan.
5) Membuat catatan dan bagan atau kerangka ide yang akan disampaikan dalam
suatu pembicaraan akan membantu seseorang dalam mengutarakan idenya kepada
pendengar.

6.  Hubungan antara Membaca dan Menulis


Hubungan antara membaca dan menulis yaitu membaca adalah merupakan
proses awal yang melatih dan meningkatkan keterampilan bahasa lisan sehingga
mampu mengembangkan keterampilan bahasa tulis dalam bentuk karya sastra.
Secara garis besar hubungan antara membaca dan menulis adalah sebagai berikut :
1) Membaca (reseptif) dan menulis (produktif).
2) Menulis adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pesan, informasi, sedangkan
membaca adalah kegiatan memahami gagasan, perasaan, informasi dalam tulisan.
3) Sebelum menulis, seringkali peulis melakukan aktifitas membaca.
4) Dalam kegiatan membaca, seringkali pembaca menulis atau membuat catatan,
bagan, rangkuman, atau komentar.
5) Seringkali kita menulis apa yang kita baca dan membaca apa yang kita tulis.
308

BAB 28

ENAM SIKAP DAN PERILAKU NEGATIF BERBAHASA


YANG KELAK DAPAT MENJADIKAN BAHASA INDONESIA
MENJADI BAHASA ASING DI NEGERINYA SENDIRI

Oleh : Agus Haryanto, S.Pd. MM.

Seorang pakar kebudayaan yang terkenal di Indonesia, yakni Kuncaraningrat (1974)


menyinyalir bahwa bangsa Indonesia mempunyai enam sikap negatif. Keenam sikap
negatif itu muncul karena proses dekolonisasi yang terlalu lama dan akibat buruk sesudah
revolusi. Keenam sikap negatif itu sebagai berikut :
1. Sikap meremehkan mutu yang membuat orang puas dengan hasil karya yang asal tadi.
Keinginan untuk menjaga nama dan menjaga mutu tidak berkembang.
2. Sikap suka menerabas yang membuat orang senang mencari jalan pintas. Semua
masalah dapat diatur sehingga tujuan dapat dicapai dengan cepat
3. Sikap tuna harga diri yang menyebabkan orang beranggapan bahwa produk bangsa lain
lebih bermutu atau lebih berharga dari produk bangsa sendiri.
4. Sikap menjauhi disiplin yang menghasilkan pandangan bahwa terhadap peraturan apa
pun dapat dibuat pengecualian dan penyimpangan yang sering disebut sebagai
kebijaksanaan
5. Sikap enggan bertanggung jawab dengan alasan bahwa sesuatu itu bukan tanggung
jawabnya, bukan urusannya melainkan urusan orang lain, pemerintah dan sebagainya.
6. Sikap latah yang cenderung meniru orang lain tanpa daya kritik atau daya cipta.
Anton M. Moeliono (1987) menarik hubungan antara sikap negatif Indonesia itu
dengan sikap bangsa Indonesia dalam berbahasa. Keenam sikap negatif itu diterapkan oleh
Anton M. Moeliono pada sikap berbahasa. Dalam berbahasa, sikap negatif itu juga muncul.
Dalam berbahasa terdapat sikap negatif (1) meremehkan mutu (2) suka menerabas (3) tuna
harga diri (4) menjauhi disiplin (5) enggan bertanggung jawab, dan (6) latah atau suka ikut-
ikutan.
Sikap meremehkan mutu tercermin pada perilaku berbahasa yang sudah puas
dengan mutu bahasa yang tidak tinggi., asal saja dapat dimengerti. Yang penting dalam
berbahasa adalah dapat dimengerti oleh orang lain atau asal komunikatif. Soal mutu tidak
penting asalkan komunikatif. Label komunikatif itu digunakan untuk menutupi
kekurangmampuan mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan bahasa yang baik dan
benar. Penutur semacam itu tidak akan memperdulikan kaidah bahasa Indonesia,
perekayasaan bahasa Indonesia, santun berbahasa dan sebagainya. Ia tidak peduli apakah
309

bahasanya itu dapat menyinggung perasaan orang lain atau tidak. Ia tidak peduli apakah
bahasanya itu tertib atau tidak. Yang penting orang lain memahami tuturannya. Contoh
konkret adalah seorang mahasiswa yang berbicara di kelas dengan menggunakan bahasa
Indonesia dialek Cina Peranakan dengan pilihan kata ndak, isa, tak ambik, enti, entar, gitu,
dikasih, bikin bersih, bukan gitu, dikerjai, dan sejenisnya. Dengan pilihan kata semacam itu
sang dosen dapat tersinggung karena merasa diremehkan, dianggap kelas sebagai tempat
santai atau semacam itu. Sang mahasiswa mungkin berpikir bahwa bentuk tuturan itu tidak
penting karena yang penting adalah asal komunikatif.
Sikap suka menerabas terpantul pada sikap orang yang merasa dapat memperoleh
kemahiran berbahasa tanpa bertekun. Orang semacam itu tidak melihat manfaat
penambahan kosakata dan ragam fungsional yang disebut laras bahasa (Moeliono, 1987).
Usaha semacam itu menurut dia akan mempersulit diri saja. Segala macam perekayasaan
bahasa itu dianggapnya semakin mempersulit bahasa Indonesia dan menjadikan bahasa
Indonesia tidak menarik, sulit, rumit, dan terikat pada terlalu bayak aturan yang
membingungkan. Misalnya, ketika terjadi perubahan bentuk serapan bahasa Belanda ke
bentuk serapan bahasa Inggris seperti formil, strukturil, evaluir, legalisir, analisa, sintesa
menjadi formal, struktural, evaluasi, legalisasi, analisis, sintesis, orang yang mempunyai
sikap suka menerabas akan berperilaku acuh tak acuh dan bahkan menjadi sangat sinis
terhadap perekayasaan semacam itu. Mereka beranggapan bahwa bentuk analisa dan
sejenisnya itu sudah lazim dipakai. Mengapa kita harus mengubahnya menjadi analisis dan
sejenisnya?
Sikap tuna harga diri terwujud dalam perilaku berbahasa yang beranggapan bahwa
bahasa asing seperti bahasa Inggris dan juga bahasa etnisnya sendiri lebih bergengsi, lebih
bermutu daripada bahasa Indonesia. Masih banyak orang beranggapan bahwa
menggunakan bahasa asing lebih bergengsi daripada menggunakan bahasa Indonesia.
Sikap menjauhi disiplin tercermin pada perilaku orang yang merasa tidak perlu
mutlak mengikuti kaidah bangsa. Bagaimana pun, bahasa itu untuk manusia dan bukan
manusia untuk bahasa. Anjuran penggunaan bahasa Indonesia secara bertaat asas
ditafsirkan sebagai pemaksaan, pemerkosaan hak asasi manusia. Manusialah yang
mengatur bahasa. Mengapa kita sebagai manusia mesti harus diatur-atur ketika berbahasa?
Orang semacam itu lupa bahwa tidak ada satu wilayah pun di dunia ini yang dapat berjalan
tanpa aturan termasuk aturan berbahasa.
Sikap tidak bertanggung jawab tercermin pada seringnya orang berkilah bahwa ia
bukanlah pakar bahasa Indonesia, ia bukan guru bahasa Indonesia. Jadi, kalau ia berbahasa
Indonesia tidak benar dan tidak baik itu merupakan hal yang biasa. Urusan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah urusan pakar bahasa dan guru bahasa. Lagi
310

pula urusan kebahasaan itu belum merupakan hal yang mendesak benar di negara kita.
Masih banyak hal yang perlu diselesaikan, yakni pangan, papan, sandang. Mengapa kita
harus memikirkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Sikap latah atau suka ikut-ikutan terwujud dalam perilaku orang yang suka
mengambil alih diksi dan gaya bahasa yang mutakhir tanpa kritik. Jika seorang memimpin
mengucapkan –ken, semangkin, ampat, anem, ibukota daripada Indonesia, dan sebagainya,
para pemimpin yang lain lalu ikut-ikutan menggunakan bentuk-bentuk itu. Dengan berbuat
semacam itu seakan-akan kedudukannya atau martabatnya sebagai pemimpin akan lebih
sah.

Pencemaran bahasa dan sikap tuna harga diri


Sikap tuna harga diri tampaknya menjadi fenomena yang menarik untuk disoroti
secara khusus. Hal itu perlu dilakukan sehubungan dengan semakin menggilanya
pencemaran bahasa di negeri kita. Bahasa Indonesia yang diharapkan menjadi tuan rumah
di negeri sendiri itu ternyata sudah mulai terdesak oleh munculnya kosakata asing yang
berlebihan. Bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara dikhawatirkan akan mengalami erosi, baik sosial, politik maupun budaya.
Globalisasi dan pasar bebas akan berpengaruh pada bahasa Indonesia, tetapi jangan
dilupakan bahwa arus globalisasi tak terbatas pada Indonesia saja. Di dalam era globalisasi
ini batas antara negara menjadi samar. Namun, masyarakat yang bahasanya bukan bahasa
Inggris, seperti Cina, Jepang, Jerman, Prancis tidak mengalami penginggrisan secara
berlebihan seperti di Indonesia. (Djojonegoro, 1995)
Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu patut diperhatikan benar-benar.
Kita harus berani mawas diri. Mengapa kita tergila-gila untuk berlagak menggunakan
bahasa asing, terutama bahasa Inggris? Sementara itu, negara-negara lain tidak berbuat
seperti kita. Apakah kita tidak harus becermin pada Jepang dan Prancis, misalnya ? Di
Jepang bahasa Jepang tetap merupakan tuan rumah yang sangat dihargai. Di Prancis,
bahasa Prancis dijaga mutunya, dijaga jangan sampai terdesak oleh bahasa Jerman atau
Inggris. Bahkan disana diberlakukan peraturan yang cukup ketat dengan denda yang tinggi
bagi pelanggar bahasa, yaitu yang menggunakan bahasa asing tidak pada tempatnya.
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang mantap, yakni sebagai bahasa
nasional dan sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai
fungsi yang ampuh, yakni sebagai:
1. Lambang kebanggaan nasional
2. Lambang identitas nasional
3. Alat mempersatukan berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial,
budaya dan bahasanya.
4. Alat perhubungan budaya antar daerah (Halim, 1980)
311

Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai :


1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
3. Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
pembangunan serta pemerintahan
4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
serta teknologi modern (Halim, 1980)
Di negara kita pencemaran bahasa terjadi dimana-mana. Karena terlalu parahnya
pencemaran itu, para pemimpin bangsa kita turun tangan. Bahkan Presiden Soeharto pada
tanggal 30 Mei 1995 mencanangkan gerakan disiplin nasional dalam menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Sebenarnya jauh sebelum itu sudah ada berbagai upaya
untuk mengikis terjadinya polusi bahasa itu. Menteri Dalam Negeri pernah mengeluarkan
instruksi No. 20 Tahun 1991 tentang permasyarakatan bahasa Indonesia dalam rangka
pemantapan persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua instruksi itu muncul sebagai tanggapan
serius terhadap pencemaran bahasa Indonesia. Pencemaran bahasa Indonesia, khususnya
dalam kosakata dianggap sangat serius. Penggunaan kosakata asing yang tidak pada
tempatnya benar-benar telah mendesak bahasa Indonesia. Gejala yang merupakan sikap
tuna harga diri itu harus dikikis untuk mengukuhkan jati diri bangsa, untuk menggalang
kesatuan dan persatuan bangsa.
Masih banyak orang merasa bangga apabila dapat menggunakan bahasa asing. Ada
sopir yang merasa rendah martabatnya kalau disebut sebagai sopir. Ia akan mengatakan
bahwa profesinya adalah driver. Demikian juga satpam di sebuah perusahaan akan malu
menyebutnya sebagai satpam. Ia akan mengatakan bahwa profesinya adalah petugas
security dan sebagainya. Seorang penjahit akan menyebut dirinya dan papan nama
usahanya dengan sebutan tailor. Gejala itu terus merebak. Ironisnya berbahasa Inggris
mereka belum memadai dan kadang-kadang muncul hal-hal yang menggelikan. Muncullah
banyak istilah berbahasa Inggris, padahal di negeri Inggris sendiri tidak dimengerti karena
istilah tersebut diciptakan oleh orang Indonesia yang sebenarnya kurang mampu berbahasa
Indonesia. Seperti Full Ac, Full Music, Full Video, malam old and new, dan sebagainya.
Di Surabaya, misalnya, pemakaian kosakata asing ya tidak pada tempatnya itu
menjamur. Dalam survey awalnya Ardiana (1995), menemukan berbagai bentuk pemakaian
bahasa asing yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pemakaian kosakata bahasa asing yang sebenarnya ada padanannya dalam bahasa
Indonesia. Di plaza-plaza , misalnya, ditemukan kata exit, push, sale, discount, no
smoking dan sebagainya. Kata-kata itu mempunyai padanan dalam bahasa Indonesia.
Mengapa tidak digunakan kata-kata keluar, dorong, obral, dilarang merokok dan
sebagainya?
312

2. Pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa asing secara bersamaan dengan struktur bahasa
asing. Di Surabaya dapat kita jumpai bentuk-bentuk Sejahtera Garden, BRI Tower, Tata
Bank, dan sebagainya. Bentuk-bentuk itu menggunakan struktur asing. Dalam
penyusunan frase, bentuk itu menggunakan susunan MD (Menerangkan –Diterangkan)
yang berbeda dengan kebanyakan sistem frase bahasa Indonesia yang menggunakan
hukum DM (Diterangkan – Menerangkan). Bentuk-bentuk itu, demi kecintaan,
kebanggaan dan kesetiaan kita terhadap bahasa Indonesia. Perlu diubah menjadi Taman
Sejahtera, Menara BRI, Bank Tata, dan sebagainya.
3. Pemakaian kosakata asing digabung dengan kosakata bahasa Indonesia dengan struktur
bahasa Indonesia. Gejala semacam itu dapat dilihat pada bentuk-bentuk : pelengkapan
baby, susu baby, discount 5%, pameran home exibition, dan sebagainya. Bentuk itu akan
lebih tepat apabila diubah menjadi perlengkapan bayi, susu bayi, rabat 5%, pameran
rumah dan sebagainya.
Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia dan harus bangga menggunakan
bahasa Indonesia seperti yang diamanatkan dalam kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menyatakan bahwa :
“Kebanggaan pada bahasa Indonesia dapat diwujudkan antara lain: dengan kesediaan untuk
mengembangkannya agar setara dengan bahasa dunia yang lain. Kebanggaan itu juga akan
nyata jika kita bersedia menghubungkan bahasa nasional itu dengan semua hasil
pembangunan. Gedung jangkung diberi nama Indonesia, kawasan perumahan diberi nama
Indonesia, jalan tol yang besar diberi nama Indonesia. Jika hal itu terjadi, maka yang
bangga bukan saja kaum pemodal yang berhasil membangunnya, melainkan juga orang
kebanyakan di tepi jalan yang mengidentikkan gedung yang mewah dengan
keindonesiaannya. Ia tidak perlu berpikir lagi bagi kedai tempat minum kopi disebut
warkop sedangkan tempat yang sama di hotel berbintang disebut coffee shop”.
(Djojonegoro, 1985)
Pernyataan itu bukan tidak beralaskan. Sekarang ini penggunaan bahasa Indonesia
untuk papan nama toko, perusahaan, kawasan, iklan dan sebagainya begitu menjamur. Oleh
sebab itu, Menteri Dalam Negeri menginstruksikan supaya pemakaian bahasa asing pada
papan nama toko, perusahaan, kawasan, serta iklan-iklan harus diganti dengan bahasa
Indonesia.
Sikap bangga berbahasa Indonesia itu dapat diwujudkan dalam bentuk
menempatkan bahasa Indonesia pada tempat yang utama dan tidak sebaliknya
menempatkan bahasa Indonesia di posisi kedua atau ketiga. Kita tidak menolak bahasa
asing, tapi bahasa Indonesia harus diutamakan. Jika kita ingin menggunakan bahasa asing
untuk dikonsumsi orang asing kita dapat menempatkan di bawah nama Indonesia atau di
313

belakang nama Indonesia dengan huruf yang relatif lebih kecil. Dengan demikian nama
Indonesia tetap ditonjolkan. Misalnya, dalam pintu masuk toko atau plaza tercantum kata
open atau close. Selayaknya kataitu diganti dengan buka atau tutup; dan kalau kata asing itu
mau dipertahankan maka dituliskan sebagai berikut :
Buka / open Tutup / close
atau
Buka Tutup
Open Close
Dalam rangka menegakkan disiplin penggunaan bahasa Indonesia, pe,perintah
sekarang membuat gebrakan baru dengan menginstruksikan kepada pengusaha untuk
mengubah nama asingnya. Pemerintah daerah benar-benar tanggap dan sudah mulai
menentukan sikap dan bekerja. Dibentuklah panitia yang bertugas untuk menggarap
pengindonesiaan nama-nama asing tersebut. Kegiatan semacam itu sebenarnya merupakan
bagian dari sebuah kerangka kerja yang sangat besar yang disebut perencanaan bahasa atau
rekayasa bahasa, yaitu sebuah usaha sadar dan disengaja yang didukung oleh lembaga
pemerintah yang berlangsung secara terus menerus, berjangka panjang dan difungsikan
untuk mengubah fungsi bahasa dalam masyarakat serta untuk memecahkan masalah
komunikasi dalam masyarakat (Sadtono, 1988 ; Fishman, 1974; Jernudd dan Rubin, 1971).
Gebrakan-gebrakan semacam itu jelaslah tidak boleh hanya seperti pepatah panas-panas
tahi ayam. Ia harus berkesinambungan. Apalah artinya sebuah nama asing diubah sekarang,
tetapi esok hari akan tumbuh seribu nama asing? Maka tak kurang penting sebenarnya
adalah menumbuhkan sikap positif dalam berbahasa Indonesia, terutama untuk cinta
terhadap bangsa Indonesia, bangsa ber bahasa Indonesia dan untuk selalu setia terhadap
bahasa Indonesia. (Djojonegoro, 1995; Moeliono , 1987). Sikap tunaharga diri itu harus
benar-benar kita kikir habis.
Mengapa sebenarnya orang-orang suka menggunakan bahasa asing ? Ada beberapa
alasan yang dapat dikemukakan, yakni :
1. Alasan Ekonomis
Nama asing memang memudahkan untuk berkomunikasi dengan badan-badan dagang
di luar negeri. Komunikasi dengan perekonomian luar negeri akan bertam,bah lancar
dan jelas itu akan berdampak ekonomi secara luas. Keperluan dagang mengorbankan
semangat nasionalisme yang dilandasi oleh unifikasi, otentifikasi, dan modernisasi.
2. Alasan Kebahasaan
Nama asing lebih ekonomis ditinjau dari segi jumlah huruf-hurufnya. Hal itu kita akui,
karena bahasa Inggris memang lebih ringkas daripada bahasa Indonesia.
314

3. Alasan Sosial
Nama asing masih dianggap sebagai nama yang bergengsi tinggi. Dengan
menggunakan nama asing, seakan-akan harga diri kita ikut terangkat naik, meski
sebenarnya hal itu hanya semu saja. Hal itu tidak lepas dari pandangan masyarakat yang
masih terlalu berpikir bahwa asing itu lebih bergengsi dan bermutu.
Dalam rangka menepis sikap negatif tuna harga diri dan menepis pemakaian bahasa
asing yang berlebihan itu, Pusat Pembinaan Bahasa sebagai tempat lembaga resmi yang
ditunjuk pemerintah yang ditugasi untuk merekayasa bahasa Indonesia mencoba
memberikan tuntunan pengindonesiaan nama-nama asing itu, khususnya untuk nama-
nama badan usaha, kawasan, dan bangunan. (Pusat Pembinaan Bahasa, 1995).
Tuntunan itu berangkat dari Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Pengindonesiaan itu
tetap memprioritaskan bahasa Indonesia, baik yang masih hidup maupun yang sudah
tidak lazim lagi dipakai. Baru kemudian penggunaan bahasa serumpun, baik yang
masih hidup maupun yang tidak lazim lagi, dan terakhir adalah mengadaptasi istilah
asing dengan mengutamakan bahasa Inggris. Pertimbangan nilai rasa tetap ada, yakni
istilah itu harus bersifat eufoni (sedap didengar) serta tidak berkonotasi buruk.
Berdasarkan pada ketentuan itu dalam tuntunan Pusat Pembinaan Bahasa itu akan
muncul kosakata bahasa Sanskerta, Kawi, Jawa dan bentuk-bentuk adaptasi di samping
bentuk bahasa Indonesianya.
315

PAKET 1

UJIAN NASIONAL
BAHASA INDONESIA
PETUNJUK UMUM

1. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan soal yang meliputi:
a. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
b. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
c. Kesesuaian Nama Mata Uji dan Program Studi yang tertera pada kanan atas
Naskah Soal dengan Lembar Jawaban Ujian Nasional. (LJUN).
d. LJUN yang masih menyatu dengan naskah soal
2. Laporkan kepada pengawas ruang ujian apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang
tidak lengkap atau tidak urut, Serta LJUN yang rusak, robek atau terlipat untuk
memperoleh gantinya.
3. Tulislah Nama dan Nomor Peserta Ujian Anda pada kolom yang disediakan di
halaman pertama soal ujian.
4. Gunakan pensil 2B untuk mengisi LJUN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tuliskan Nama Anda pada kotak yang disediakan, lalu hitamkan bulatan di
bawahnya sesuai dengan huruf di atasnya.
b. Tuliskan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir pada kolom yang disediakan, lalu
hitamkan bulatan di bawahnya sesuai huruf/angka di atasnya
c. Tuliskan Nama Sekolah, Tanggal Ujian, dan bubuhkan Tanda Tangan Anda pada
kotak yang disediakan.
d. Salinlah kalimat berikut pada tempat yang disediakan dalam LJUN: "Saga
mengerjakan ujian dengan jujur"
5. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi bulatan, hapus sebersih mungkin dengan karet
penghapus kemudian hitamkan bulatan yang menurut Anda benar.
6. Pisahkan LJUN dari Naskah Soal secara hati-hati dengan cara menyobek pada tempat
yang telah ditentukan.
7. Waktu yang tersedia untuk menger akan Naskah Soal adalah 120 menit.
8. Naskah terdiri dari 50 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
9. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, Label matematika atau alai bantu hitung
lainnya.
10. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang ujian.
11. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan LJUN tidak boleh dicorat-coret.

SELAMAT MENGERJAKAN
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.
316

1. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Tahun 2015, sebanyak 195 kabupaten di Indonesia masih menjadi daerah endemis penyakit
kaki gajah. Penyakit kaki gajah adalah infeksi yang bersifat menahun, disebabkan oleh cacing
filaria yang hidup dalam tubuh manusia. Cacing filaria terdapat di saluran getah bening
terutama di pangkal paha, ketiak, dan saluran getah bening lainnya.

Makna istilah endemis dan infeksi pada paragraf di atas adalah ....
A. 'wabah' dan 'masuknya bibit penyakit'
B. 'rawan' dan 'berkurangnya bibit penyakit'
C. 'bahaya' dan 'berkembangnya bibit penyakit'
D. 'ancaman' dan 'keluamya bibit penyakit'

2. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Pelaku dunia usaha meminta pemerintah mengeluarkan paket kebijakan yang langsung
bermanfaat dalam jangka pendek. Selain itu, paket kebijakan yang diterbitkan hendaknya
sudah diikuti petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan, dan regulasi. Jangan sampai aturan
pelaksanaan kebijakan masih perlu disiapkan dalam waktu lama. Sebab, pelaku usaha
menunggu implementasi paket kebijakan.

Ide pokok paragraf di atas adalah ...


A. Paket kebijakan yang langsung bermanfaat dinantikan oleh pelaku dunia usaha.
B. Petunjuk teknis diterbitkan untuk melaksanakan regulasi dan pelaksanaan kebijakan.
C. Petunjuk pelaksanaan kebijakaan merupakan satu paket kebijakan pemerintah.
D. Pelaku dunia usaha menantikan paket kebijakan dalam jangka waktu pendek.

3. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Penguatan pendidikan kedokteran guna menjamin mutu layanan dokter kepada masyarakat
menjadi perhatian serius. Selain uji kompetensi calon dokter, pemerintah masih
memberlakukan moratorium pembukaan fakultas kedokteran baru. Kualitas lulusan
kedokteran harus mampu memberikan layanan maksimal kepada masyarakat. Jumlah lulusan
kedokteran yang semakin banyak dan biaya pendidikan yang mahal tidak serta merta
menjamin mutu lulusan kedokteran.

Simpulan paragraf tersebut adalah ...


A. Penguatan pendidikan kedokteran akan menjamin ketersediaan jumlah lulusan
kedokteran.
B. Uji kompetensi calon dokter merupakan tolok ukur keberhasilan dalam pembukaan
fakultas baru.
C. Penguatan pendidikan kedokteran akan menjamin mutu layanan dokter kepada
masyarakat.
D. Jumlah lulusan kedokteran harus ditambah dengan penambahan fakultas dan
pembebasan moratorium.

4. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Setelah berhenti dari sekolahnya di Stovia (Sekolah Dokter Bumiputera), Soewardi
Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) bekerja sebagai penulis dan wartawan yang handal di
beberapa surat kabar, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia,
Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Inti kalimat dan penggalan biografi tersebut adalah ...
A. Soewardi Soerjaningrat berhenti dari sekolahnya di Stovia.
B. Soewardi Soerjaningrat Sekolah di Stovia (Sekolah Dokter Bumiputera).
C. Soewardi Soerjaningrat bekerja sebagai penulis dan wartawan.
D. Soewardi Soerjaningrat seorang penulis dan wartawan yang handal.
317

5. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Tahun 2020-an negara-negara Eropa dan Amerika diperkirakan akan mengalami kesulitan di
bidang ketenagakerjaan karena minimnya usia produktif. Sebaliknya, pada masa itu
Indonesia diyakini akan menikmati bonus demografi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
penawaran tenaga kerja yang disertai naiknya tabungan masyarakat. Bonus demografi bisa
diperoleh bukan tanpa syarat. Salah satu persyaratannya adalah tersedianya tenaga kerja
produktif yang berkualitas dan berdaya saing daiam jumlah besar. Tahun 2020, penduduk
Indonesia usia produktif atau dapat disebut usia angkatan kerja mendominasi hingga 70
persen. Sedangkan yang 30 persen merupakan penduduk usia muda dan lanjut usia.

Simpulan tentang peluang Indonesia menikmati bonus demografi didukung oleh ….


A. data komposisi penduduk global
B. peningkatan penawaran tenaga kerja berkualitas
C. daya saing di bidang ketenagakerjaan
D. proyeksi besamya usia produktif hingga 70 persen
6. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!
Kabut asap yang menyelimuti Kalimantan Selatan selama tiga hari terakhir mulai menipis.
Jumlah titik panas yang terdeteksi satelit juga berkurang. Kondisi ini diharapkan terus
membaik, terlebih dengan upaya penanggulangan kebakaran lahan bersama-sama menjadi
lebih efektif. Penanggulangan kebakaran lahan dan hutan telah dilaksanakan dari tingkat atas
sampai dengan tingkat bawah di masyarakat.

Tanggapan logis yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ...
A. Kabut asap yang melanda wilayah Kalimantan Selatan sudah dapat diatasi oleh
pemerintah pusat.
B. Jumlah titik panas api yang semakin berkurang merupakan indikasi keberhasilan
penanggulangan kebakaran lahan.
C. Kondisi kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Selatan semakin memperburuk
kualitas lahan pertanian.
D. Penanggulangan kebakaran lahan dan hutan menjadi efektif jika dilakukan oleh semua
lapisan masyarakat.

7. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Tahun-tahun sebelumnya, Ibnu dan siswa lain harus bekerja keras memperoleh air bersih
untuk kebutuhan di sekolah. Tak jarang mereka harus membawa ember untuk meminta air
kepada warga sekitar yang masih memiliki sumber air. Di wilayah Argasurya, air sulit
diperoleh karena lokasinya tidak terjangkau PDAM.
Keadaan itu berubah ketika ada bantuan instalasi air dengan teknologi pemanen air hujan.
Kegiatan yang berlangsung dari Mei-September 2015 ini didanai oleh pemerintah. Kini,
Kebutuhan air tercukupi tanpa harus meminta ke sang kemari.
Kedua paragraf di atas menyatakan hubungan ….
A. penguatan
B. sebab-akibat
C. akibat-sebab
D. perbandingan

8. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Nelson Mandela wafat pada usia 95 tahun. Pria yang bemama kecil Rolihlala Mandela ini
meninggal karena penyakit infeksi paru-paru. Ucapan duka mengalir dari seluruh penjuru
dunia atas kepergian pahlawan penentang apartheid. Seluruh dunia bersedih atas kepergian
318

seorang tokoh besar yang namanya melambung tinggi karena cita-cita dan perjuangannya
untuk perdamaian. Mandela menjadi inspirasi dan nurani dunia bagi gerakan yang menentang
diskriminasi. Dengan tegas Mandela menolak dominasi kulit putih atau pun dominasi kulit
hitam. Atas perjuangannya, Mandela mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian dan
Tanda Kehormatan dari kalangan masyarakat dunia.

Ringkasan yang tepal sesuai Began kutipan teks cerita sejarah tersebut adalah ...
A. Wafatnya Nelson Mandela membuat seluruh dunia berduka. Atas perjuangannya, beliau
mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian dan Tanda Kehormatan.
B. Nelson Mandela memiliki nama kecil Rolihlala Mandela, meninggal karena penyakit
infeksi paru-paru. Sebelum meninggal Mandela memberikan penghargaan Nobel
Perdamaian dan Tanda Kehormatan bagi seluruh dunia.
C. Mandela menjadi inspirasi bagi penentang apartheid di Afrika Selatan karena menolak
dominasi kulit putih. Atas jasa-jasanya di bidang perdamaian, Nelson Mandela
mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian dan Tanda Kehormatan.
D. Ketegasan Nelson Mandela memberantas politik apartheid menyebabkan ia menderita
penyakit infeksi paru-paru hingga wafat pada usia 95 tahun dan mendapatkan
penghargaan Nobel Perdamaian dan Tanda Kehormatan.

9. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Langkah setapak sang mentari
Menatap pelangi di bawah mimpi
Menyongsong hari esok yang tak pasti
Menyingkap keraguan dalam diri
Salam rindu dari alam sejati

Majas yang terdapat dalam penggalan puisi tersebut adalah....


A. personifikasi
B. litotes
C. metafora
D. hiperbola

10. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Aku tipe anak kolong yang sejak kecil punya kode etika berterus terang. Lebih baik berkelahi
berbahasa kepal dan tendangan kaki daripada bohong dan pura-pura. Baru kelak aku sadar
bahwa dalam citarasa, aku satu kompi dengan Papi. Papi temyata (tetapi itu baru kalak
kuketahui) sengaja menjauhkan diri dari kaum istana karena ia tidak suka basa-basi Jawa yang
halus, tetapi banyak yang tidak jujur. (Burung-Burung Manyar, Y.B. Mangunwijaya)
Frasa yang bermakna kias dalam penggalan teks novel tersebut adalah....
A. anak kolong, kode etika
B. citarasa, satu kompi
C. anak kolong, berbahasa kepal
D. basa-basi, tidak jujur

11. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Sejurus lamanya kedua beranak itu berdiam diri. lbunya berkata pula, "Dokter berkata bahwa
ia akan datang jika dipanggil saja. Jadi nyatalah engkau sudah dipandangnya sembuh."
"Sesungguhnya demikian, Bu. Haysa badanku saja yang penat-penat."
lbunya melihat bahwa anaknya sudah suka pula beramah-ramahan. Maka berkata pulalah ia.
319

"Ya, Hanafi. Di dalam sakit serupa ini, sebaik-baiknyalah jika orang dipelihara oleh istrinya
sendiri."
Hanafi memandang kepada ibunya, lalu berkata,"Jemukah Ibu memelihara? Lebih baik aku
masuk rumah sakit di Padangpanjang." (Salah Asuhan, Abdoel Moeis)

Amanat penggalan teks novel di atas ialah ...


A. Hendaknya anak jangan durhaka kepada ibunya, apalagi sedang sakit.
B. Sayangilah anak pada saat sakit karena ia sedang menderita.
C. Hendaknya pemuda segera berumah tangga agar ada istri yang merawatnya.
D. Jangan cepat marah kepada ibu yang sedang merawat kita, fatal akibatnya.
12. Bacalah penggalan teks cerita sejarah berikut dengan saksama!
Sumpah inilah yang telah memotivasi saya. Saya ingin mempersembahkan sesuatu kepada
Tanah Air tercinta. Sumpah itu telah menjelma menjadi suatu pemyataan sikap dan penyerahan
diri secara total kepada bangsa dan Tanah Air. Sejak sumpah itu, saya selalu berdoa semoga
Allah memberi umur panjang dan sisa umur saya insyaallah akan saya serahkan sepenuhnya
untuk berbakti kepada Ibu Pertiwi. (Habiebie dan Ainun, Bacharuddin Jusuf Habiebie)

Watak tokoh saya dalam penggalan teks cerita sejarah di atas ialah ....
A. penyabar, pejuang
B. religius, dermawan
C. pantang menyerah, religious
D. nasionalis, religius

13. Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!


la terkenang saat pertama kali menginjakkan kaki di rumah itu. Bocah itu seumuran Comelis,
anak lelakinya, yang meninggal sebelas tahun lalu oleh malaria. Nyonya Matje sendiri yang
memberinya nama Wiraguna untuk mengenang seorang pangeran Jawa yang pemah
menyelamatkan nyawanya dari sergapan harimau saat ia dan suaminya mengunjungi daerah
pedalaman Jawa. Suaminya menemukannya di Makassar, terselip di antara budak dewasa.
Pieter pikir Wiraguna kecil cocok sebagai teman bermain Comelis yang kesepian. (cerita dari
Rantau, Anton Septian, dalam Smokol, Cerpen Pilihan Kompas 2008)

Sudut pandang penggalan teks cerpen tersebut adalah....


A. orang ketiga di luar cerita
B. orang kedua sebagai pelaku sampingan
C. orang pertama sebagai pelaku utama
D. orang ketiga serbatahu

14. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Suwito tertawa meledek sambil melangkah menuju pintu. Dana tercenung, di telinganya masih
tersisa tawa sobatnya. Muncul rasa pesimis dalam hatinya. Apa mungkin membujuk Indri,
Indri baru saja dikecewakan Dimas. Semula, ia menduga dalam keadaan kosong tanpa ada
Dimas, adiknya akan mudah dibujuk. Temyata, permasalahan Indri semakin rumit.

Tahapan alur yang terdapat pada penggalan novel tersebut adalah ....
A. pengenalan cerita
B. pengungkapan peristiwa
C.menuju konflik
D.klimaks
320

15. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Halaman kampus Fakultas Sastra itu cukup luas. Ada beberapa pohon Cemara menjulang
tinggi dengan pucuknya melambai-lambai ditiup angin. Tampak juga pohon-pohon flamboyan
berbunga wama-wami. Di bawah pepohonan berjajar beberapa mobil diparkir. seorang
mahasiswi cantik, Raden Ayu Indri Astuti turun dari mobil. Gadis itu mengamat-amati
wajahnya di kaca spion.

Unsur intrinsik yang menonjol pada penggalan novel di atas adalah ...
A. tokoh B. bahasa C. amanat D. latar

16. Bacalah penggalan drama berikut dengan saksama!


Ratna : “Baiklah Nanti Pak Mangun akan saya suruh memeriksa pembukuan itu. Juga
akan kuminta mengawasi pemasukan barang-barang yang besok siang akan
datang dari Semarang."
Kasmidi : "Kenapa Pak Mangun? Engkau kan dapat mengerjakannya? Jangan terlalu
mempercayai orang lain."
Ratna : "Permintaanmu aneh. Pak Mangun sudah bekerja pada perusahaan kita selama
sepuluh tahun. Kan seharusnya dia kita pandang sebagai bagian dari keluarga?
Kasmidi : Bukan sebagai orang lain?"
"Itu tidak salah. Tapi menurut sikap perusahaan, tak seorang pun boleh
: dipercaya tanpa diikuti rasa coriga."
Ratna "Masyaallah! Jadi, begitu rupanya sikapmu selama ini terhadap semua orang,
: juga terhadap keluargamu sendiri barangkali."
Kasmidi "Demi menjaga keutuhan perusahaan, terpaksa."

Isi tersurat yang terdapat teks drama di atas adalah ....


A. pertengkaran atasan dan bawahan terkait dengan pengeluaran perusahaan
B. seorang atasan yang selalu menaruh curiga kepada bawahannya
C. seorang istri yang menuntut suaminya untuk memperhatikan keluarga
D. menjaga keutuhan perusahaan dengan memberhentikan bawahan secara sepihak

17. Bacalah penggalan teks cerita berikut dengan saksama!


Namun dalam diri Ipah timbul gejolak. Hatinya menjerit, rasa kewanitaanya telah tersentuh,
ternyata dirinya telah jatuh cinta kepada Hen. Pertemuan itu menyadarkan Ipah, dalam hatinya
tumbuh rasa cinta yang terpendam tanpa sadar. Ketika sudah menemukan kesadarannya
kembali dan menyadari siapa dirinya, cintanya kepada Hen hanya merupakan impian belaka.
Ipah memutuskan untuk melupakan Hen dan kembali ke Indramayu.
Saat kembali ke Indramayu, beberapa bos meminta Ipah untuk bergabung. Namun dengan
tegas perempuan itu menolak. Ipah lebih memilih menjadi petani sambil membuka warung
dengan modal perhiasan hasil tabungan selama penaembaraannya.

Isi tersirat kutipan teks tersebut adalah ....


A. kemampuan untuk mempertahankan hidup yang layak
B. kembali ke jalan yang benar setelah sadar akan kekeliruannya
C. jalan hidup menjadi petani adalah pilihan terakhir untuk selamanya
D. rasa cinta tumbuh dari sebuah persahabatan yang tutus

18. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Kata orang Jawa hidup ini wang sinawang, Tyas. Artinya di antara kita saling pandang.
Sepertinya kita memandang hidup orang lain enak, sedangkan kita menderita. Padahal setiap
orang punya permasalahan sendiri.
321

Unsur ekstrinsik yang terdapat pada penggalan novel tersebut adalah….


A. moral B. agama C. budaya D. ekonomi

19. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


(1) Setengah jam sudah Ana menunggu. (2) Kemarin Ramadan berjanji menjemputnya pukul
tujuh malam. (3) Ana mulai gelisah, dia takut menunggu sendirian di tempat itu. (4) Pedagang
asongan sudah mulai mengemasi dagangannya. (5) Hanya peron-peron dan rel baja yang setia
menemaninya.

Bukti latar tempat berupa stasiun pada kutipan novel tersebut terdapat pada nomor ....
A. (1) B. (4) C. (3) D. (5)

20. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Pukul tiga dini hari, aku belum bisa terlena. Bulan menabur cahaya di halaman, selagi aku
termangu seorang diri. Angin yang berhembus ke selatan membuat hati semakin merana.
Beginilah awak yang telah sebatang kara. Tiada ayah dan bunda, tiada sanak saudara. Hidupku
yang papa selalu dirundung derita. Tapi aku bertahan. Dengan usaha dan doa, aku yakin jalan
hidupku akan terbuka. Demi waktu, Tuhan . akan mempertemukan aku dengan seribu orang
yang akan menjadi sayap buatku terbang.
Kaitan isi cerita tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah ....
A. optimisme tokoh "aku" untuk sukses dengan usaha dan doa
B. kebiasaan seorang anak yang begadang hingga larut malam
C. menerima takdir Tuhan dengan ikhlas apa pun yang terjadi
D. keputusasaan seorang anak dalam menghadapi kerasnya hidup

21. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Hal yang menjadikan film Laskar Pelangi menarik , adalah para pemain yang dipilih merupakan
anak-anak asli Belitung, daerah yang menjadi latar dan novel aslinya. Mereka memerankan
tokoh-tokoh yang ada di cerita tersebut, seperti lkal, diperankan oleh Zulfani, Lintang
diperankan oleh Ferdian, Mahar diperankan oleh Verrys Yamamo, dan begitu juga dengan
tokoh-tokoh lainnya. Dipilihnya anak-anak asli Belitung ini memberikan kesan yang
mendalam karena kemampuan mereka dalam berakting yang sangat natural dan juga didukung
oleh gaya dan logat mereka yang merupakan penduduk asli.

Keunggulan karya sastra pada penggalan resensi tersebut adalah ….


A. Dialog yang digunakan di dalam film Laskar Pelangi menjadi menarik karena
menggunakan bahasa Indonesia baku.
B. Para pemain filmnya adalah anak-anak Belitung, sehingga dapat memberikan kesan
mendalam dan sangat natural.
C. Kemampuan akting para pemain sudah terasah ketika mereka belajar bersama di sanggar
seni film.
D. Latar film merupakan daerah yang sudah maju sehingga memudahkan penonton untuk
memahami jalan ceritanya.

22. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Bila rombongan ronggeng Dukuh Paruk naik pentas, bukan lagi puluhan melainkan ratusan
orang yang berkerumun menontonnya. Boleh jadi musik calung dengan tembang Banyumasan.
adalah hal yang sudah terlalu biasa bagi mereka. Tetapi tentang Srintil masalahnya menjadi
terlalu istimewa. Dia adalah kesegaran dan gairah hidup. Memandangnya, bahkan hanya
sekedar mengenangnya, menjadikan orang sejenak terlepas dari perkara keseharian.
322

Sewaktu is lahir masih ada seperangkat gamelan di rumah itu. Dan kelahiran dia yang
diharapkan bapaknya adalah kelahiran yang sangat bahagia bagi keluarga. Bapaknya ingin
anaknya yang lahir itu perempuan. Dan benarlah! Rupa-rupanya dewa-dewa wayang juga ikut
mendengarkan permintaan dalang itu dari dalam petinya.

Persamaan kedua penggalan novel tersebut adalah ….


A. menggunakan tokoh wanita
B. unsur ekstrinsiknya berupa budaya
C. tema cerita tentang kehidupan orang kota
D. alur cerita menggunakan alur mundur

23. Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!


`Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami, selalu beribadah dan menyembah Tuhan di
dunia?' tanya Haji Saleh.
'Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut
masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu
sendiri, melupakan kehidupan anak dan istrimu sendiri, sehingga mereka itu kucar-kacir
selamanya. Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum,
bersaudara semuanya, tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikit pun,' jawab Malaikat
dengan nada berat menghunjam.

Ringkasan yang tepat sesuai dengan isi kutipan cerita tersebut adalah….
A. Haji Saleh dalam hidupnya hanya selalu beribadah dan menyembah Tuhan sehingga
dianggap salah.
B. Haji Saleh terlalu mementingkan diri sendiri sehingga taat bersembahyang, namun akhimya
kucar-kacir dan masuk neraka.
C. Haji Saleh melupakan kehidupan kaumnya sendiri, melupakan kehidupan anak dan istri
sendiri, sehingga mereka kucar-kacir selamanya.
D. Beribadah dan menyembah Tuhan tidak salah, tetapi kesalahan Haji Saleh ialah karena
menelantarkan anak dan istrinya.

24. Bacalah kalimat rumpang berikut dengan saksama!


Kebakaran hutan masih melanda kawasan hutan Gunung Lawu, sampai saat ini belum ada
informasi mengenai nama-nama korban meninggal. Namun semua sudah dapat [...] ke rumah
sakit terdekat. Pihak keluarga minta agar korban tidak dilakukan [...]

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut adalah ….


A. dievakuasi, somasi
B. dautopsi, evakuasi
C. dievakuasi, autopsy
D. divisum, diagnosis

25. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Udara di Kota Jambi sudah tercemar akibat kebakaran hutan dan lahan yang sangat parah.
Pencemaran udara sudah melampaui ambang batas normal. Aktivitas keseharian masyarakat
pun terganggu dengan adanya asap yang pekat itu.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf eksposisi rumpang di atas adalah ...
A. Untuk beraktivitas dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat mengalami
kesulitan.
B. Bahkan di beberapa tempat mulai bermunculan penyakit sesak napas akibat asap.
C. Penebangan dan perambahan hutan untuk perumahan marak di mana-mana.
323

D. Pembakaran hutan harus segera dicegah untuk menjaga kualitas udara.


26. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
"Rumah besi", itulah julukan warga kampung Pondok Pucung, Tangerang Selatan, untuk
kediaman arsitek ini. Struktur utama dari kolom, pembalokan hingga seluruh atapnya dibangun
dari besi ringan. Atap besi ringan lebih murah dan pemasanganya pun praktis. [ ... ]
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf deskrepsi rumpang tersebut adalah ...
A. Sebaliknya, atap kayu harganya semakin mahal dan pemasangannya ribet.
B. Sebaliknya, struktur atap kayu bila terkena hujan menjadi berat.
C. Sebaliknya, kayu makin langka karena hutan sumber kayu semakin menyusut.
D. Sebaliknya, jumlah kayu berkualitas semakin langka dan harganya pun mahal.
27. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Ada hari-hari pertama menjadi tobang, banyak hal baru yang kurasakan. Siang hari aku
mencuci pakaian-pakaian tentara, membersihkan sepatu-sepatu, dan membuat menu. [...] Aku
melakukan pekerjaan ini dengan senang hati karena di samping memasak, aku juga
berkesempatan pergi berbelanja ke pasar.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf n.arasi rumpang tersebut adalah ...
A. Siang dan malam aku menyelesaikan pekerjaan di barak tentara itu.
B. Senapan yang telah usang itu disimpan di gudang penyimpanan senjata.
C. Urusan menyiapkan makanan di dapur menjadi bagianku pula.
D. Pakaian yang aku kenakan merupakan pemberian atasanku.
28. Bacalah teks pantun berikut ini dengan saksama!
Jika berjalan ke padang datar
Jangan tergesa pulang ke rumah
Jika kalian ingin jadi pintar
.....
Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks pantun rumpang di atas adalah ...
A. Belajar jangan hanya setengah
B. Bekerja giat agar tidak susah
C. Jangan tegakkan benang basah
D. Jangan tergesa pulang ke rumah
29. Bacalah penggalan teks ulasan berikut dengan saksama!
Novel Ayah masih menggunakan Belitong sebagai latar cerita utama. Ceritanya tentang empat
sahabat bernama Sabari, Ukun, Tamat, dan Toharun. Keempatnya bersekolah di sekolah yang
sama. Andrea Hirata membangun kisah dengan menceritakan keseharian keempat sahabat itu
dan latar belakang keluarganya masing-masing. Mirip dengan tokoh-tokoh di Laskar Pelangi,
masing-masing dari keempat sahabat tadi punya karakter yang unik. [...] .

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf ulasan novel rumpang tersebut adalah ….
A. Tak jarang mereka juqa begitu polos dan naif, namun kadang bisa cerdas juga.
B. Tetapi suasana yang terdapat di dalam novel terlalu natural yang murah dimengerti.
C. Dengan adanya peristiwa-peristiwa yang saling berkaitan, jalannya cerita menjadi padat.
D. Novel dengan tebal lebih dari 500 halaman ini berisi kisah-kisah anak Belitong.
30. Bacalah teks prosedur berikut dengan saksama!
Petunjuk Membuka Sistem Operasi Berbasis Teks
(1) Tekan tombol power pada CPU.
(2) Masukkan password jika komputer tersebut meminta Anda memasukkan password.
(3) [...I
(4) Klik tombol start, lain pilih command prompt.
324

(5) Selanjutnya Anda akan melihat tampilan MS-DOS.


Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam teks prosedur tersebut adalah ...
A. Jika password cocok, komputer akan menampilkan halaman depan.
B. Operasikan program sesuai dengan petunjuk pengoperasian.
C. Tunggu beberapa saat hingga daya komputer stabil.
D. Pilih tampilan halaman depan program yang akan dijalankan.

31. Bacalah kalimat-kalimat berikut dengan saksama!


(1) Berbagai festival dan pameran potensi wisata Indonesia digelar di Jakarta dan Bogor.
(2) Perekonomian di bidang pariwisata pada saat ini sedang mengalami kelesuan.
(3) Diharapkan acara ini mampu membuat wisatawan mancanegara berdatangan dan
menumbuhkan perekonomian wisata.
(4) Isu-isu negatif nasional yang terjadi pada tahun ini menyebabkan wisatawan mancanegara
mengurungkan niatnya untuk datang ke Indonesia.
(5) Kelesuan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu bencana alam, ketidakstabilan
ekonomi, dan isu-isu negatif.

Urutan peristiwa yang tepat dari kalimat-kalimat tersebut adalah ....


A.(1) (2) (3) (5) (4)
B.(1) (3) (2) (5) (4)
C.(2) (1) (3) (4) (5)
D.(2) (3) (4) (5) (1)

32. Bacalah teks prosedur berikut dengan saksama!


Cara membuat kompos dari daun-daun kering
(1) Masukkan daun kering ke bak penampungan sebelum starter (biang) disiramkan.
(2) Siapkan bak penampungan daun kering dengan ukuran 3 x 3m dengan ketingglan) 80 cm.
(3) Tutup bak penampungan daun kering dengan plastik agar lembab.
(4) Siramkan biang cair sebanyak 1 liter ke daun kering yang sudah dimasukkan ke bak.
(5) Setelah 8 hari buka penutup daun kering yang sudah menjadi kompos siap digunakan.

Urutan prosedur yang tepat adalah ....


A. (1) (2) (3) (5) (4)
B. (1) (3) (2) (4) (5)
C. (2) (1) (4) (3) (5)
D. (2) (3) (1) (5) (4)

33. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar Festival dan Budaya Pasar
Terapung. (2) Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga eksistensi kebudayaan masyarakat Banjar.
(3) Kegiatan tahunan yang sudah ada sejak tahun 2006 ini juga diisi dengan pagelaran seni
tradisi maupun kreasi baru. (4) Tidak ketinggalan seni menenun kain dan pakaian tradisionai
juga disajikan dengan menarik. (5) Wisawatan mancanegara dan dalam negeri pun tertarik
untuk belajar menenun.

Kata yang tepat untuk mengganti kata-kata bergaris bawah dalam paragraf di atas adalah ....
A. mereproduksi, mutakhir, intern
B. melestarikan, kontemporer, domestik
C. memproteksi, modern, asing
325

D. mengintervensi, tradisional, domain


34. Cermatilah Kalimat Berikut!
Menteri menjelaskan bahwa pembangunan kawasan perbatasan dilakukan melalui prinsip
pemihakan, percepatan, dan pemberdayaan masyarakat di perbatasan.

Variasi kalimat di atas yang tujuannya sama secara tepat adalah ...
A. Menteri menjelaskan tentang pembangunan kawasan perbatasan yang dilakukan demi
prinsip pemihakan, percepatan, dan pemberdayaan masyarakat di perbatasan.
B. Bahwa pembangunan kawasan perbatasan dilakukan melalui prinsip pemihakan,
percepatan, dan pemberdayaan masyarakat, menteri perlu menjelaskan di perbatasan.
C. Menteri perlu menjelaskan pembangunan kawasan perbatasan dilakukan di perbatasan
melalui prinsip pemihakan, percepatan, dan pemberdayaan masyarakat pedesaan.
D. Menteri menjelaskan bahwa melalui prinsip pemihakan, percepatan, dan pemberdayaan
masyarakat diperbatasan, dilakukan pembangunan kawasan perbatasan.
35. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Sebagai penggantinya pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan
sepeda sebagai sarana transportasi.
(2) Banyaknya kendaraan bermotor di jalan raga mengakibatkan kemacetan lalu limas dan
polusi.
(3) Agar kualitas udara di perkotaan meningkat, pemerintah mengharapkan agar masyarakat
tidak berkendaraan bermotor melalui jalan tertentu.
(4) Warga masyarakat menjadi lebih sehat karena dapat bersepeda sambil berolahraga.
(5) Dengan mengunakan sepeda diharapkan lingkungan perkotaan terbebas dari polusi.
Kalimat-kalimat tersebut dapat disusun menjadi paragraf deduktif dengan urutan ....
A. (2) (3) (1) (5) (4)
B. (2) (1) (4) (3) (5)
C. (3) (2) (1) (4) (5)
D. (3) (1) (2) (5) (4)

36. Perhatikan tabel berikut!


Jenis pupuk Biaya pupuk (Rp) Biaya lain (Rp) Keuntungan (Rp)
Pupuk A 25.000 200.000 300.000
Pupuk B 50.000 200.000 450.000
Pupuk C 75.000 200.000 550.000
Pupuk D 100.000 200.000 575.000

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa ....


A. biaya pupuk mengalami peningkatan
B. keuntungan petani mengalami peningkatan
C. biaya pupuk terendah adalah Rp. 25.000,00 dan tertinggi Rp. 100.000,00
D. pupuk C adalah pupuk yang paling efektif

37. Bacalah pernyataan berikut dengan saksama!


Premis Umum : siswa SMK Ayodya mengenakan pakaian putih abu-abu dan berdasi.
Premis Khusus : Shinta siswa SMK Ayodya.
Simpulan :

Simpulan dari pernyataan-pernyataan tersebut adalah


A. Shinta siswa SMK Ayodya yang berdasi.
B. Pakaian puti abu-abu ciri khas siswa SMK Ayodya.
C. Tidak semua siswa SMK Ayodya mengenakan dasi.
326

D. Shinta mengenakan pakaian putih abu-abu dan berdasi.


38. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Pemerintah kota dan kabupaten harus melakukan terobosan dengan menyederhanakan
perijinan bagi wirausahawan baru. (2) Hal itu untuk merangsang semangat anak muda
menekuni dunia usaha. (3) Terobosan ini dapat merubah paradigma dari pekerja ke pengusaha.
(4) Anak muda berpotensi menggerakkan pasar dan konsumen potensial. (5) Di atas pundak
anak muda itu muncul harapan baru di dunia usaha.

Kalimat yang menggunakan ejaan tidak baku ditandai dengan nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
39. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Setidaknya sejak lima tahun lalu, memasuki bulan November hingga Maret adalah masa
paceklik. (2) Selama masa itu benar-benar tak ada penghasilan bagi sebagian warga Kabupaten
Enrekang. Sulawesi Selatan. (3) Masa-masa itu yaitu masa ketiga cengkeh bahkan kopi usai
dipanen. (4)) Hasil panen tersebut sudah habis untuk memenuhi kebutuhan makan dan
kebutuhan lainnya. (5) Akhirnya banyak penduduk yang menjadi buruh bangunan dan tenaga
serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Kalimat yang menggunakan konjungsi yang tidak tepat ditandai dengan nomor ....
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

40. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Arsitektur tradisional mempunyai kekuatan besar dalam membentuk identitas sebuah
daerah. (2) Identitas tersebut tampak pada bangunan-bangunan rumah. (3) Bangunan rumah
yang baik harus dibuat dengan desain modern. (4) Bangunan rumah Bali, Jawa, Toraja, dan
Minangkabau merupakan hasil arsitektur tradisional yang mampu menunjukkan identitasnya.
(5) Identitas daerah tersebut tampak sekali pada bentuk dan bahan bangunan yang digunakan.

Agar menjadi paragraf yang koheren, kalimat yang harus dihilangkan adalah nomor ....
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

41. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Kementerian Pertahanan akan memulai pelatihan perdana untuk pelatih inti. (2) Tahap
awal, pelatihan bola negara akan dilaksanakan di 45 kabupaten/kota (3) Sebanyak 4.500 calon
pembina akan mengikuti kegiatan ini. (4) Untuk melaksanakan program tersebut, Kemenhan
menyiapkan anggaran Rp. 45 miliar. (5) Anggaran negara ini diperoleh dari pajak bumi dan
bangunan serta pajak restoran.

Kalimat sumbang pada paragraf tersebut ditandai dengan nomor ....


A. (1) 2. (4) C. (3) D. (5)

42. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, berupaya mempromosikan destinasi
ekowisata di Kepulauan Karimata. Upaya promosi itu dilakukan dengan menggelar Festival
Karimata pada bulan Oktober 2015. Festival ini sekaligus sebagai promosi potensi sumber
daya alam.

Makna istilah destinasi dan ekowisata pada paragraf tersebut adalah ....
A. tujuan, wisata lingkungan
B. harapan, wisata hutan
C. kenangan, wisata ekonomi
D. kesempatan, wisata khusus
327

43. Bacalah kalimat berikut demon saksama!


Desa terpencil itu belum terjangkau oleh listrik PLN. Oleh karena itulah masyarakat setempat
secara swadaya membangun pembangkit listrik menggunakan aliran sungai yang ada. Namun,
pada musim kemarau ini [...] air sungai itu sangat kecil sehingga tidak dapat memutar
untuk pembangkit listrik [...] di desa itu.
Istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut adalah ....
A. volume, genset, mikrobiologi
B. debit, turbin, mikrohidro
C. kapasitas, turbin, hidrologi
D. debit, genset, hidrokarbon
44. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Di era (dagang) bebas, arus barang dan jasa antar negara hampir tak ada lagi (hambat) tarif
maupun administrasi. Proteksi suatu komoditas dengan alasan (lindung) produk dalam negeri
mestinya juga tidak ada lagi. Semua produk akan bersaing bebas dengan (andal) kualitas,
harga, dan (layan). Arus tenaga kerja antar negara pun bebas. Di era ini juga mungkin tidak ada
lagi (lindung) bagi tenaga kerja.
Kata bentukan yang tepat untuk mengganti kata-kata dalam kurung tersebut adalah ....
A. berdagang, hambatan, pelindung, diandalkan, layanan, perlindungan
B. pedagang, penghambat, melindungi, mengandalkan, layanan, perlindungan
C. perdagangan, hambatan, melindungi, andalkan, layanan, perlindungan
D. perdagangan, hambatan, melindungi, mengandalkan, layanan, perlindungan
45. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!
Dalam penanganan potensi perikanan di Indonesia belum maksimal disebabkan karena
berbagai persoalan yang mendera para nelayan.
Perbaikan kalimat tidak efektif tersebut adalah ...
A. Penanganan potensi perikanan di Indonesia belum maksimal disebabkan karena berbagai
persoalan yang mendera nelayan.
B. Penanganan potensi perikanan di Indonesia belum maksimal karena berbagai persoalan
yang mendera para nelayan.
C. Penanganan potensi perikanan di Indonesia belum maksimal disebabkan oleh karena
berbagai persoalan yang mendera para nelayan.
D. Dalam penanganan perikanan di Indonesia belum maksimal disebabkan karena berbagai
persoalan para nelayan.
46. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!
Dalam sidang terbuka itu jaksa menjatuhkan tuntutan penjara selama 5 tahun dan denda Rp. 5
miliar rupiah.
Kesalahan penggunaan kata dan perbaikannya adalah ....
A. kata "jaksa" diganti dengan "hakim" dan "tuntutan" diganti dengan "delik"
B. kata "jaksa" diganti dengan "pengacara" dan "tuntutan" diganti dengan "vonis"
C. kata "jaksa" diganti dengan "hakim" dan "tuntutan" diganti dengan "vonis"
D. kata "terbuka" diganti dengan "tertutup" dan "tuntutan" diganti dengan "vonis"
47. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Figur dokter puskesmas bukanlah figur dokter rumah sakit. Mereka dokter yang menyisihkan
dug pertiga jam kerjanya bukan di kamar praktek. Mereka menyatu dengan masyarakat
memberi penyuluhan dan motifasi tentang hidup sehat. Dokter puskesmas juga harus bertindak
sebagai manager sekaligus seorang klinik.
Perbaikan kata yang tercetak miring pada paragraf di atas adalah ...
A. praktikum, motivasi, manajer, klinisi
B. praktik, motivasi, manajer, klinisi
C. praktikum, motivasi, menejer, klinis
D. praktik, motifasi, menejer, klinis
48. Bacalah judul berikut dengan saksama!
328

Analisis kandungan nilai gizi brownies ubi ungu pada industri rumah tangga di yogyakarta

Penulisan judul yang tepat adalah ....


A. Analisis Kandungan Nilai Gizi Brownies Ubi Ungu
Pada Industri Rumah Tangga Di Yogyakarta

B. Analisis kandungan nilai gizi brownies ubi ungu pada


Industri Rumah Tangga di Yogyakarta

C. Analisis Kandungan Nilai Gizi Brownies Ubi Ungu


pada Industri Rumah Tangga di Yogyakarta

D. Analisis kandungan nilai gizi brownies UBI UNGU pada industri


rumah tangga di YOGYAKARTA

49. Penulisan kata sapaan pada kalimat langsung berikut yang tepat adalah
A. "Selamat siang pak Ardi, apakah ada tugas untuk saya?" tanya lwan.
B. "Sudah dua hari ini saya tidak bertemu Saudara Anda," kata Pak Banu.
C. "Sejak saya lulus dari SMK, saya belum pernah bertemu Kakak Anda," kata Bu Ina.
D. "Minggu depan saya menemui Saudara lagi di kantor," kata pejabat itu

50. Pemakaian huruf kapital yang tidak tepat terdapat pada kalimat ....
A. Banyak penambangan pasir di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
B. Di kebun Pak Paiman terdapat tanaman petal Cina dan jambu Bangkok.
C. Tiap pagi ibu saya berjalan-jalan di Jalan Sultan Hasanuddin.
D. Perusahaan itu memberi saya batik Pekalongan untuk hadiah ulang tahun.

51. Bacalah penulisan alamat surat berikut dengan saksama!


Kepada
Yth. Bapak Direktur CV Buana Mulya
Jln. Makmur No 34
YOGYAKARTA
Penulisan alamat surat dinas yang tepat adalah ...
A. Yth:
Bapak Direktur CV Buana Mulya
Jln Makmur 34
Yogyakarta

B. Yth. Direktur CV Buana Mulya


Jalan Makmur 34
Yogyakarta

C. Kepada:
Yth. Bapak Direktur CV. Buana Mulya
Jalan Makmur 34
YOGYAKARTA

D. Kepada
Yth: Bapak Direktur C.V. Buana Mulya
Jln. Makmur 34
Yogyakarta
52. Penulisan kalimat yang sesuai dengan EYD ialah
329

A. Akan kaulihat bahwa di matamu ada aku, dan di mataku ada kamu.
B. Orang itu hilir mudik kesana keman mencari sesuatu disepanjang jalan itu.
C. Kebun buah itu ada diantara pegunungan Menoreh dan sungai Progo.
D. Skenario film itu masih memiliki kelemahan disana sini sehingga masih akan di revisi.

53. Kalimat yang menggunakan tanda baca secara tepat adalah ...
A. Potensi laut Indonesia meliputi: aneka jenis ikan, terumbu karang, dan kerang laut.
B. Buah-buahan asli Indonesia sangat beragam: jambu, apel, jeruk, durian, dan manggis, dll.
C. Laporan pertanggung-jawaban pengelolaan hutan di-Indonesia harus diaudit.
D. Rapat anggota tahunan (R.A.T.) akan berlangsung tanggal 5-10 Mei 2016.

54. Cermati kalimat-kalimat berikut dengan saksama!


(1) Kalian akan pandai, jika mau belajar serius.
(2) Tiket pesawat Jakarta-Medan sudah terjual habis.
(3) Gajinya sebagai manajer Rp. 3.000.000 perbulan.
(4) S I M-ku berlaku sampai 1 Oktober 2016.
(5) Lomba baca puisi se-DKI akan diadakan pada Bulan Oktober.
(6) Pasal 36 UUD '45 berbunyi, "Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia."
Penggunaan tanda baca yang cermat terdapat pada kalimat nomor ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (3), dan (4)
C. (3), (4), dan (5)
D. (4), (5), dan (6)

55. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Menurut perkiraan, Indonesia akan menjadi produsen karet dan sawit terbesar di dunia setelah
tahun 2012. Bila Indonesia berhasil mengembangkan industry kendaraan berbahan bakar dan
berpelumas minyak sawit serta mengembangkan technologi ban dari karet, Indonesia akan
menjadi negara yang kompetitive di dunia.

Perbaikan kata yang tercetak miring pada paragraf di atas adalah ....
A. industri, tehnologi, kompetitif
B. industri, teknologi, kompetitif
C. industri, tecnologi, kompetitiv
D. industri, teknology, kompetisi

KUNCI JAWABAN

No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB
1 A 11 C 21 B 31 B 41 D 51 B
2 A 12 D 22 B 32 C 42 A 52 A
3 C 13 D 23 D 33 B 43 B 53 B
4 C 14 C 24 C 34 D 44 D 54 D
5 D 15 D 25 B 35 A 45 B 55 B

6 D 16 B 26 A 36 D 46 C
7 D 17 B 27 C 37 D 47 B
8 A 18 A 28 A 38 B 48 C
9 A 19 D 29 A 39 C 49 D
10 C 20 A 30 A 40 C 50 B
330

PAKET 2

UJIAN NASIONAL
BAHASA INDONESIA
PETUNJUK UMUM

12. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan soal yang meliputi:
e. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
f. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
g. Kesesuaian Nama Mata Uji dan Program Studi yang tertera pada kanan atas
Naskah Soal dengan Lembar Jawaban Ujian Nasional. (LJUN).
h. LJUN yang masih menyatu dengan naskah soal
13. Laporkan kepada pengawas ruang ujian apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang
tidak lengkap atau tidak urut, Serta LJUN yang rusak, robek atau terlipat untuk
memperoleh gantinya.
14. Tulislah Nama dan Nomor Peserta Ujian Anda pada kolom yang disediakan di
halaman pertama soal ujian.
15. Gunakan pensil 2B untuk mengisi LJUN dengan ketentuan sebagai berikut:
e. Tuliskan Nama Anda pada kotak yang disediakan, lalu hitamkan bulatan di
bawahnya sesuai dengan huruf di atasnya.
f. Tuliskan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir pada kolom yang disediakan, lalu
hitamkan bulatan di bawahnya sesuai huruf/angka di atasnya
g. Tuliskan Nama Sekolah, Tanggal Ujian, dan bubuhkan Tanda Tangan Anda pada
kotak yang disediakan.
h. Salinlah kalimat berikut pada tempat yang disediakan dalam LJUN: "Saga
mengerjakan ujian dengan jujur"
16. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi bulatan, hapus sebersih mungkin dengan karet
penghapus kemudian hitamkan bulatan yang menurut Anda benar.
17. Pisahkan LJUN dari Naskah Soal secara hati-hati dengan cara menyobek pada tempat
yang telah ditentukan.
18. Waktu yang tersedia untuk menger akan Naskah Soal adalah 120 menit.
19. Naskah terdiri dari 50 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
20. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, Label matematika atau alai bantu hitung
lainnya.
21. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang ujian.
22. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan LJUN tidak boleh dicorat-coret.

SELAMAT MENGERJAKAN
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.
331

1. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Para peneliti melakukan penelitian terhadap situs Tanjungsari di Karawang. Dari hasil
ekskavasi di lapangan, para peneliti menemukan sedimen pasir pantai yang diduga kuat
merupakan garis pantai. Lapisan pasir tersebut ditemukan pada kedalaman 80-90 centimeter
dari permukaan tanah.

Makna istilah ekskavasi dan sedimen pada paragraf tersebut adalah ….


A. penutupan dan pengendapan
B. pengambikan dan pelapukan
C. penggalian dan pengendapan
D. peresmian dan pencairan

2. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Ratusan pelaut lulusan SMK Kelautan di Indonesia setiap tahun mengikuti program magang ke
luar negeri seperti Jepang dan Korea Selatan. Namun, potensi pelaut alumnus program magang
ini belum dimanfaatkan lebih lanjut untuk mendukung pengembangan sumber daya kelautan
dalam negeri. Banyak juga alumnus yang telah selesai dan kembali ke tanah air tidak
mempunyai peluang kerja yang bagus. Padahal negara ini membutuhkan sumber daya terampil
dan terdidik untuk mengelola sumber daya kelautan.

Gagasan pokok paragraf tersebut adalah ….


A. Potensi alumnus program magang lulusan SMK Kelautan belum dimanfaatkan untuk
mengembangkan sumber daya kelautan.
B. Alumnus SMK Kelautan memiliki keterampilan dan pendidikan yang mencukupi untuk
bekerja di luar negeri.
C. Jepang dan Korea Selatan merupakan negara yang memiliki potensi kelautan terbesar
setelah Indonesia.
D. Alumnus program magang dari lulusan SMK Kelautan mendapatkan peluang kerja yang
bagus di bidang perikanan.

3. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Penelitian dua desa di kawasan Pegunungan Kendeng, Pati, Jawa Tengah, menemukan 321
jenis capung; 55 jenis kupu-kupu, dan 64 jenis burung. Identifikasi jenis satwa ini
membuktikan keanekaragaman hayati di kawasan Kendeng masih baik. Aneka capung dan
kupu-kupu mengidentifikasikan jernihnya mata air dan aliran sungai di Kendeng. Temuan
aneka burung menunjukkan harmoni kekayaan keanekaragaman hayati masih terjaga.

Simpulan paragraf tersebut adalah...


A. Jenis-jenis serangga seperti capung dan kupu-kupu masih dapat hidup di daerah
pegunungan di sekitar Kendeng Utara.
B. Indentifikasi jenis burung menunjukkan bahwa masyarakat di kawasan Pegunungan
Kendeng suka berburu hewan liar.
C. Penemuan jenis-jenis capung, kupu-kupu, dan burung menunjukkan bahwa
keanekaragaman hayati di Pegunungan Kendeng masih terjaga.
D. Harmoni kekayaan keanekaragaman hayati di Kawasan Kendeng sudah mulai rusak dan
hanya menyisakan aneka jenis burung.

4. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Permasalahan krusial yang menghadang perekonomian Indonesia saat ini bukan sekadar
perlambatan pertumbuhan ekonomi. Tantangan yang paling mengkhawatirkan adalah potensi
penciptaan lapangan kerja baru. Sampai dengan triwulan III tahun 2015 disinyalir telah teriadi
pemutusan hubungan kerja di industri. Padahal, kontributor penggerak perekonomian terbesar
adalah sektor industri.
332

Pernyataan yang sesuai dengan paragraf tersebut adalah ...


A. Permasalahan krusial merupakan permasalahan yang harus dihadapi pemerintah sendiri.
B. Perlambatan ekonomi disebabkan karena pendapatan masyarakat berkurang.
C. Pembenahan sektor industri perlu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
D. Penciptaan lapangan kerja baru menyebabkan pemutusan hubungan kerja di industri.

5. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Karena teknologi yang digunakan untuk pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan
(EBT) memerlukan perawatan rutin, komunitas lokal untuk menjaga EBT di daerah tersebut
perlu diberdayakan agar teknologi itu bisa bertahan lama.

Inti kalimat dan penggalan teks tersebut adalah ...


A. EBT digunakan untuk pembangkit listrik.
B. EBT memerlukan perawatan rutin.
C. Komunitas lokal perlu diberdayakan.
D. Komunitas lokal menjaga EBT.

6. Bacalah teks berikut dengan saksama!


Kejatahan di dunia farmasi akhir-akhir ini semakin rnarak. Sebanyak 3.671 produk ilegal disita
pada operasi bulan Agustus-September 2015. Ribuan produk itu terdiri atas obat ilegal, obat
tradisional ilegal, dan kosmetik ilegal. Peredaran produk-produk ilegal ini tentu telah menipu
masyarakat dan berbahaya bagi kesehatan pemakainya.

Komentar yang logis terhadap pendapat dalam paragraf tersebut adalah ….


A. Masyarakat tidak perlu lagi membeli obat-obatan dan kosmetik agar tidak terganggu
kesehatannya.
B. Peredaran produk-produk ilegal merupakan fenomena yang biasa muncul di tengah-tengah
mahalnya produk asli.
C. Masyarakat harus berhati-hati membeli produk obat-obatan dan kosmetik agar tidak tertipu
membeli produk ilegal.
D. Produk-produk ilegal berupa obat-obatan dan kosmetik sebaiknya dimusnahkan saja agar
tidak membahayakan.

7. Bacalah paragraf berikut ini dengan saksama!


(1) Target penerimaan pajak 2016 adalah Rp 1.360 triliun, tumbuh 16,33 persen, dibanding
dengan proyeksi pajak tahun lalu. (2) Target pajang tahun 2015 mencapai Rp 1.169 triliun. (3)
Target tersebut mencerminkan optimisme pemerintah. (4) Namun, pencapaian target itu dinilai
masih cukup ringan, karena pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami kenaikan. (5)
Jadi, proyeksi pajak tahun 2016 akan melampaui target.

Kalimat simpulan pada paragraf tersebut ditandai dengan nomor ....


A. (1) B. (2) C. (4) D. (5)

8. Bacalah paragraf berikut ini dengan salksama!


(1) Kehidupan seorang komikus tidak cukup sekadar piawai menuangkan cerita dalam gambar.
(2) Mereka dituntut untuk memahami bisnis dan pintar menjual karyanya. (3) Setelah berjaya
pada 'era 1960-1970, komik Indonesia lama mati suri. (4) Hal ini disebabkan karena
penggemar komik yang lebih memilih komik dari luar negeri. (5) Kini komik Indonesia mulai
bangkit dan terus berkembang.

Kalimat yang menyatakan hubungan perbandingan ditandai dengan nomor ....


A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
9. Perhatikan kedua paragraf berikut!
333

Kenaikan upah berdasarkan PP 78/2015 yang mengacu pada besaran inflasi dan
pertumbuhan ekonomi sebenarnya sudah merupakan terobosan yang adil untuk
menyeimbangkan kepentingan pekerja dan sekaligus kepentingan pengusaha. Jadi, sudah
selayaknya semua pihak menerima peraturan pemerintah itu.
Kepentingan pekerja diwakili inflasi, sedangkan kepentingan pengusaha diwakili
pertumbuhan ekonomi. Saat usaha tidak tumbuh, namun inflasi naik, pengusaha mendapat
kenaikan sesuai tingkat inflasi. ....

Kedua paragraf di atas membentuk hubungan ....


A. pertentangan
B. sebab-akibat
C. penguatan
D. penjelasan
10. Bacalah dengan saksama kutipan novel berikut!
Di zaman penjajahan ada saja orang-orang yang bermuka dua. Orang-orang yang bercabang
lidahnya. Mereka mencari aman buat dirinya sendiri dan mengorbankan orang lain. Di depan
orang-orang yang beruang mereka mengaku pejuang juga, dan menyokong ala kadarnya untuk
membuktikan sebagai pejuang atau setidaknya propejuang. Di saat lain mereka cari muka pada
penjajah dengan membuka rahasia-rahasia perjuangan.

Kelompok kata yang bermakna kias adalah ....


A. zaman penjajahan, menyokong, ala kadarnya
B. bermuka dua, bercabang lidahnya, cari muka
C. bermuka dua, mengorbankan, meyokong
D. membuka rahasia, perjuangan, membuktikan
11. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Wilayah Asia tenggara selama 300 tahun telah menjadi fokus negara-negara Eropa dalam
upaya mengontrol perdagangan rempah-rempah. Salah satunya adalah Kebun Raya Bogor
(KRB). KRB telah memainkan peranan penting dalam riset tanaman rempah dan tumbuhan
lainnya. Dari 900 tumbuhan yang ditanarn kini telah mencapai 4.021 jenis tumbuhan. Jika dulu
Belanda mengembangkan KRB sebagai tempat untuk adaptasi dan aklamasi tanaman dari luar,
kini fungsinya telah bertambah menjadi fungsi pendidikan dan rekreasi.

Ringkasan teks yang sesuai dengan paragraf tersebut adalah ...


A. Kebun Raya Bogor telah lama memainkan peranan penting dalam riset tanaman rempah dan
tumbuhan, serta berfungsi sebagai tempat adaptasi, aklamasi tanaman, pendidikan, dan
rekreasi.
B. Peranan Bangsa Eropa dalam menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara,
sangat kuat dengan dibangunnya Kebun Raya Bogor sebagai tempat adaptasi dan aklamasi
tanaman.
C. Tanpa adanya Kebun Raya Bogor, perdagangan rempah-rempah di Wilayah Asia, Tengara
menjadi lancar. Kebun Raya Bogor telah berubah fungsi sebagai tempat rekreasi dan
pendidikan.
D. Kebun Raya Bogor dibangun pada masa penjajahan Belanda dengan tujuan untuk rekreasi
dan pendidikan bagi anak-anak yang sekolah di negeri Belanda untuk mempelajari tanaman.
12. Bacalah dengan saksama kutipan puisi berikut!
Anak-anak kolong jembatan
Bercengkerama di dekat sampah
Dan air kotor yang berbau amis
Mereka tampak bahagia dalam canda tawa
Senyum ceria mereka tak menanpakkan ada nestapa
Kalimat dalam teks puisi di atas menggunakan majas ....
334

A. personifikasi
B. hiperbola
C. litotes
D. paradoks

13. Bacalah dengan saksama penggalan novel berikut!


"Kalau kamu jujur, Ken, banyak orang tua sekarang ini yang egois. Semakin banyak kasus
kenakalan remaja sekarang ini, juga tidak bisa dilepaskan dari kenakalan orang tua. Kenakalan
orang tua macam-macam. Sibuk, jarang di rumah, korupsi, memburu karier dan popularitas,
dan lain-lain. Bapak jarang di rumah, ibu sama saja. (Merpati Biru, Achmad Munif, dengan
perubahan)

Amanat penggalan novel di atas adalah...


A. Orang tua hendaknya jujur dan tidak egois agar anaknya tidak nakal.
B. Orang tua hendaknya tidak meninggalkan rumah agar anaknya tidak nakal.
C. Orang tua hendaknya memberi perhatian dan teladan yang baik kepada remaja.
D. Orang tua hendaknya ikhlas meninggalkan kariernya demi kepentingan anaknya.

14. Bacalah dengan saksama penggalan novel berikut!


Mereka mencari keliling rumah-rumah, menggali di sana mencungkil di sini, tapi memang di
sini tidak ada kuburan, di sini tidak ada pembunuhan orang Nica. Malah si Amir yang dibunuh,
ya, saya tak sangsi Tuan, tentu si Amir telah dibunuhnya. Jadi, kerja keras mereka mencari
kuburan di sini sia-sia, tapi lain rumah ini digeledah, dan kemudian diancam akan dibakar.
Karena itulah orang-orang tetangga saya yang mendiami petak-petak ini pada mencari
keselamatan diri. Mak juga disuruhnya supaya pergi, tapi Mak tidakmau, Mak sudah nekad,
biar turut terbakar kalau mereka hendak membakarnya. (Yang Terempas dan Terkandas,
Rusman Sutiasumarga)

Latar tempat penggalan novel tersebut adalah.. .


A. kuburan Nica
B. kuburan si Amir
C. rumah petak milik Mak
D. rumah petak milik warga

15. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Belum ada siswanya yang berumur empat puluh tahun, dan usia empat puluh tahun adalah
sebaik-baik usia. Pada umur itu orang mulai menengok-nengok ke belakang dan bertanya pada
diri sendiri: apakah telah kau berikan pada manfaat bagi kehidupan ini? Bagi orang intelegen,
orang cerdas bukan hanya berilmu dan berpengetahuan yang tak terlepas dari masalah-masalah
kehidupan yang memerlukan jalan keluar. Maka kau harus berperan.

Unsur intrinsik yang menonjol pada penggalan novel tersebut adalah ....
A. tema
B. amanat
C. tokoh
D. latar
16. Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!
Selama berada di Selopeteng, Panepi menggunakan waktu malamnya untuk mengajari bapak-
bapak mengaji dan sore hari ia habiskan untuk mengajari anak-anak. Sementara pagi hingga
siang hari waktu yang ada lebih banyak ia gunakan untuk mengurusi burung tekukur
piaraannya. Sedangkan untuk bertahan hidup, ia menggantungkan dari hasil sawah dan ladang
yang ia kerjakan di sela-sela mengurusi piaraannya itu.
Simpulan yang tersirat pada teks cerita tersebut adalah ...
335

A. Menggunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat.


B. Kebiasaan mengurusi hewan piaraan yang memerlukan ketekunan.
C. Menggarap sawah dan ladang merupakan pekerjaan sampingan.
D. Kebiasaan orang desa yang menggantungkan hidup dari hewan piaraan.
17. Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!
“Daripada dibiarkan membusuk di dalam gudang,” kata Hadiwijaya, “angkut saja semua
sisanya, masukkan dalam lumbung kadipaten. Biar menjadi cadangan selama saya tidak berada
di Pajang. Sebagai bukti, meskipun adipatinya tidak berada di kadipaten tapi kesejahteraan
rakyat tetap dipikirkan."

Isi yang tersurat dari teks cerita tersebut adalah seorang pemimpin yang ….
A. membiarkan cadangan makanan membusuk di gudang
B. mengangkut bahan makanan dan menyimpannya di lumbung
C. menyiapkan cadangan makanan sela musim kemarau
D. memperhatikan kesejahteraan rakyatnya ketika ditinggal pergi

18. Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!


Pada hari Minggu ketika mentari mulai menampakkan diri di antara kabut-kabut putih, kedai
Men Negara telah amat ramai. Seperti biasanya pemuda dari Singaraja kebanyakan pegawai
kantor, mempergunakan hari itu benar-benar memanjakan perasaan. Ada yang membawa
senapan angin, ada yang datang sekadar bertemu dengan Ni Negari. Mereka berpakaian bagus-
bagus di antaranya ada juga orang Jawa. Amat manis laku Ni Negari menerima mereka.
Latar waktu yang digambarkan pada teks tersebut adalah ....
A. pagi B. siang C. sore D. senja
19. Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!
Kembali dari warung membawa, obat dan makanan kudapati wanita itu berdiri di dalam kamar
Mei. Matanya menyambut aku dengan kecurigaan. Aku beri hormat, rupanya ia tak mengerti
kalau dihormati. Aku berusaha menahan diri.
Watak tokoh aku pada teks tersebut adalah ....
A. dermawan
B. pengarang
C. penyabar
D. toleran
20. Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!
"Boleh jadi. Aku masih juga heran tentang dirimu. Kau ini kemashuran telah kau peroleh di
mana-mana. Orang datang padamu memohon jasa dan penolongan. Semua orang memujamu.
Tapi kamu tidak pernah ingat terhadap apa yang kau peroleh. Kau telah lupa yang di atas
sana". Dirman hanya bisa diam. Sesaat ruang tamu itu kembali hening, suara jangkrik di
malam hari pun tak mau bersaing dengan suara Kasman yang pelan dan pasti itu.

Kaitan amanat isi teks tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah


A. Setiap orang harus bisa termashur agar dapat mencapai kebahagiaan hidup.
B. Orang yang meminta jasa pada umumnya orang yang lemah.
C. Setiap orang harus selalu ingat kepada Sang Pencipta apa pun keadaannya.
D. Orang yang selalu dipuja merupakan contoh yang baik dalam kehidupan.
21. Bacalah penggalan teks ulasan berikut dengan saksama!
Kehidupan novel sejarah, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode bangsa yang
berada pada titik yang menentukan. Novel sejarah juga sebagai perekam jejak-jejak tokoh.
Novel "Tarian Rembulan Luka" disajikan secara baik oleh pengarang. Sosok Aryo Penangsang
tidak lagi digambarkan sebagai sosok yang ambisius, tetapi digambarkan sebagai sosok
pemimpin yang arif dan bijaksana, serta dicintai oleh rakyatnya.
Kutipan teks ulasan tersebut berisi tentang ...
336

A. kekurangan buku yang hanya menghadirkan satu tokoh dalam cerita


B. kelebihan pengarang dalarn menggambarkan watak tokoh
C. kekurangan novel sejarah yang hanya meyajikan subjektivitas pengarang
D. kelebihan dalam menggambarkan latar cerita yang impresionis

22. Bacalah penggalan teks ulasan berikut dengan saksama!


“Sukreni Gadis Bali”, novel yang ditulis oleh A.A Pandji Tisna mengambarkan sosok
perempuan Bali Ni Luh Sukreni yang selalu mencintai budaya-budaya yang ada
dimasyarakatnya. la bertekat untuk mempertahankan tradisi yang telah diwariskan oleh nenek
moyangnya. Novel “Perempuan Jogja” yang ditulis ole Achmad Munif menggambarkan
sosok wanita yang pernah tinggal di Jogja yang berjuang untuk hak-haknya sebagai perempuan
yang harus dihormati dan dihargai.

Persamaan tema kedua penggalan teks ulasan tersebut adalah ….


A. tokoh perempuan yang selalu terpinggirkan
B. perjuangan dalam mempertahankan tradisi
C. perjuangan perempuan dalam menghadapi kehidupannya
D. tradisi yang selalu mengikat pada kehidupan wanita

23. Bacalah penggalan teks drama berikut dengan saksama!


Budi : "Andi, setelah lulus mau kuliah lagi apa mau kerja?
Andi : “Mencari kerja biar tidak minta uang kepada orang tua".
Joni : "Bagus dong Ndi, lagi pula untuk apa kamu kuliah kalau setelah lulus masih
saja menggantungkan diri kepada keluarga."
Andi : "Ya, terus kamu sendiri gimana Jon?"
Joni : "Urusan cari kerja sih, sudah dari dulu ada di dalam pikiranku. Tapi, aku sendiri
kan tidak seperti kamu. Aku tidak punya ijazah sarjana, SMK pun nilai ku tidak
sebaik kamu, ya tidak heran kalau sampai sekarang masih saja jadi
Budi : penggangguran."
"Iya, tapi banyak juga yang lulusan SMK yang berpenghasilan tinggi. Asal
berusaha maksimal, suatu saat nanti kita pasti dapat pekerjaan yang layak.
Atau, kita kolaborasi saja buat usaha patungan."

Ringkasan teks drama tersebut yang tepat adalah ...


A. Andi, Joni, dan Budi membicarakan masa depan mereka. Mereka akan terus berusaha untuk
mencari pekerjaan yang layak atau membuat usaha patungan.
B. Persoalan masa depan dibicarakan tiga orang sahabat, yaitu: Andi, Joni, dan Budi.
Ketiganya sepakat untuk bersama-sama melanjutkan studi untuk meraih masa depan yang
lebih baik.
C. Rasa tidak percaya Joni yang tidak memiliki ijazah sarjana membuatnya tidak dapat bergaul
dengan teman-temannya. Padahal, mereka dahulu sepakat untuk meraih gelar sarjana
bersama.
D. Kesempatan bekerja dibicarakan oleh Andi, Joni, dan Budi. Mereka ingin membuat usaha
yang akan membantu meraih masa depan yang telah dicita-citakan, semenjak belajar di
tingkat SMK.

24. Bacalah kalimat rumpang berikut dengan saksama!


Akibat kabut asap yang melanda Provinsi Riau, beberapa penerbangan […] dibatalkan.
Penumpang yang gagal terbang akan mendapatkan refund (uang pengembalian) dari [ ... ]
penerbangan masing-masing melalui loket atau agen terdekat.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut adalah ....
337

A. konsumerisme, pramugari
B. komanditer, kopilot
C. komunikatif, pilot
D. komersial, maskapai

25. Bacalah paragraph eksposisi rumpang berikut dengan saksama!


Kasus gajah liar ditemukan mati terjadi lagi di Aceh. Dua gajah liar betimna ditemukan mati di
Desa Panggong, Kecamatan Krueng, Kabupaten Aceh Jaya. Berdasarkan hasil autopsi, dua
gajah itu diduga mati karena keracunan. [ ... ]

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf eksposisi tersebut adalah ...
A. Racun gajah pada umumnya terbuat bahan-bahan kimia obat pembasmi hama.
B. Gajah tersebut di datangkan dari pusat konservasi gajah di Lampung.
C. Dari mulut gajah tersebut keluar busa dan tubuhnya pun membiru.
D. Para pengunjung mulai berdatangan sehingga menghabat pemeriksaan.

26. Bacalah paragraf deskripsi rumpang berikut dengan saksama!


Perayaan pesta panen tahun ini meriah dalam suasana suka dan gembira. Pria dan wanita
tampak berhias diri. Pasta panen tahun ini berlangsung dari pagi hingga petang. Tampak semua
warga menikmati acara untuk menghilangkan rasa lelah dan letih seusai memanen padi.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut adalah ...
A. Mereka tampil dengan wajah tampan dan cantik.
B. Perayaan ini dihadiri oleh pejabat pemerintah pusat.
C. Anak-anak tampak senang bermain di area persawahan.
D. Warga masyarakat membawa peralatan pertanian.

27. Bacalah paragraf narasi rumpang berikut dengan saksama!


Rika masih saja merenung. Masih terngiang di telinganya, apa yang baru saja dikatakan Asri,
teman sekelasnya. Rika tak habis pikir mengapa perangai Asri berubah sekarang. Waktu
berbicara dengan Dewi seolah-olah dia mendukung program yang akan dilaksanakan Dewi dan
teman-temannya, padahal waktu berbicara dengan Tina, dia sangat menentang program Dewi.
[ ... ].

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf narasi rumpang tersebut adalah ...
A. Kelakuannya membanggakan hati.
B. Wajahnya seperti pinang dibelah dua.
C. Benar-benar orang bermuka dua.
D. la adalah kutu buku di sekolah kami.

28. Bacalah teks pantun berikut dengan saksama!


Cari ikan di tengah lautan
Juga di sungai yang airnya jernih
Gunakan kata secara terpilih

Kalimat yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ....


A. Generasi muda peduli lingkungan
B. Jagalah samudera untuk masa depan
C. Mereka berebut lari di depan
D. Jika bicara haruslah sopan
29. Bacalah teks ulasan berikut dengan saksama!
338

Hal yang menjadikan film Laskar Pelangi menarik adalah para pemain yang dipilih merupakan
anak–anak asli Belitung, daerah yang menjadi latar dari novel aslinya. [ ...] Ikal oleh Zulfani.
Lintang diperankan oleh Ferdian. Mahar diperankan oleh Verrys Yamarno, dan begitu juga
dengan tokoh–tokoh lainnya. Dipilihnya anak-anak asli Belitung ini memberikan kesan yang
mendalam karena kemampuan mereka dalam berakting yang sangat natural dan juga didukung
oleh gaya dan logat mereka yang merupakan penduduk asli.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks ulasan tersebut adalah ...
A. Mereka memerankan tokoh–tokoh yang ada dalam cerita tersebut.
B. Anak-anak ini rata-rata adalah pelajar SMP Belitung.
C. Logat daerah para pernain menambah alami film ini.
D. Pemilihan pemain dilakukan di Belitung tempat film ini di buat.

30. Bacalah teks prosedur berikut dengan saksama!


Cara menghilangkan bekas jerawat
(1) Minum air putih setiap hari sebanyak 8 gelas untuk menjaga kelembaban kulit wajah.
(2) Untuk menjaga kelembaban dan menjaga ketercukupan vitamin E, perbanyak makan buah
dan sayur.
(3) Jangan menyentuh atau memencet jerawat dengan tangan karena akan menyebabkan
kontaminasi dan menimbulkan bekas.
(4) Cegah kuman datang dengan menjauhkan rambut dari wajah jika Anda memiliki rambut
yang panjang.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi rumpang dalam prosedur di atas ialah ...
A. Pilih obat-obatan generik yang akan digunakan untuk meringankan biaya perawatan wajah
yang terkena bekas jerawat.
B. Sayur dan buah yang akan dikonsumsi sebaiknya adalah sayuran yang segar dan tidak
menggunakan pupuk kimia.
C. Bersihkan bekas jerawat secara teratur dengan menggunakan sabun muka untuk
mengurangi kuman di wajah.
D. Kontaminasi biasanya diakibatkan oleh kuman yang masuk ke pori-pori melalui debu yang
terbawa angin.

31. Bacalah cerita acak berikut dengan saksama!


(1) Keluar dari penjara, Robert kembali bergabung dengan Kompeni, namun di pihak
Kompeni Robert justru dicurigai sebagai mata-mata Surapati.
(2) Sesuai pesan Surapati. Robert diperlakukan istimewa, bahkan akhirnya dilepaskan dari
penjara.
(3) Batin Robeh berkonflik sendiri.
(4) Robert selalu diejek dan dicemooh sehingga timbullah kebenciannya kepada Kompeni
yang mempedakukannya sebagai orang hina.
(5) Robert terombang-ambing antara memilih menjadi orang Belanda atau orang Indonesia
(Jawa).

Urutan peristiwa yang tepat adalah ....


A. (2) (1) (4) (3) (5)
B. (2) (3) (1) (4) (5)
C. (3) (2) (1) (5) (4)
D. (3) (2) (5) (1) (4)
32. Bacalah teks prosedur acak berikut dengan saksama!
Cara pembuatan genting:
339

(1) Ambil segenggam tanah liat, letakkan di atas cetakan.


(2) Siapkan bahan baku dan peralatan.
(3) Tekan cetakan pelan-pelan dan kuat sampai padat.
(4) Keringkan di bawah sinar matahari dan bakar hingga kemerah-merahan
(5) Bentuk genting akan menyesuaikan cetakan.
Urutan prosedur yang tepat adalah ....
A. (2) (1) (4) (5) (3)
B. (2) (1) (3) (5) (4)
C. (3) (2) (5) (1) (4)
D. (3) (5) (2) (1) (4)
33. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Banyak spekulasi dan ketentuan tentang mengubah suatu lagu. (2) Banyak pula tafsir dan
pemaknaan dari lagu yang diubah. (3) Lagu yang belum memiliki pesan dan amanat Budi
pekerti perlu diubah atau dibuatkan musik pengiring baru. (4) Pengubahan lagu Mini tentunya
harus mendapat izin dari pencipta dan produser lagu. (5) Jangan sampai pengubahan lagu
terjerat dalam plagiasi dan pemusnahan lagu.
Kata bergaris bawah dalam paragraf tersebut dapat divariasi dengan ….
A. memodifikasi, diaransmen, komponis
B. memodifikasi, diaransmen, komponis
C. memodifikasi, direproduksi, koreografer
D. menvariasi, dievakuasi, dirigen
34. Perhatikan kalimat berikut!
Pada zaman Jepang bangsa Indonesia betul-betul sangat menderita karena kekurangan pangan,
pakaian, dan obat-obatan, serta banyak pemuda yang tewas dan hilang dalam program romusha
(kerja paksa).
Variasi kalimat di atas yang bermakna sama ialah ….
A. Kurangnya pangan, pakaian, dan obat-obalan, pada zaman Jepang membuat bangsa
Indonesia betul-betul sangat menderita sehingga banyak pemuda yang tewas dan hilang
dalam program romusha (kerja paksa).
B. Banyaknya pemuda yang tewas dan hilang dalam program romusha (kerja paksa) pada
zaman Jepang, bangsa Indonesia betul-betul sangat menderita sehingga kekurangan pangan,
pakaian, dan obat-obatan.
C. Karena kekurangan pangan, pakaian, dan obat-obatan, serta banyak pemuda yang tewas dan
hilang dalam program romusha (kerja paksa), pada zaman Jepang bangsa Indonesia betul-
betul sangat menderita.
D. Banyak pemuda yang tewas dan hilang dalam program romusha (kerja paksa) pada zaman
Jepang, bangsa Indonesia betul-betul sangat menderita karena kekurangan, pangan, pakaian,
dan obat-obatan.

35. Bacalah kalimat-kalimat berikut dengan saksama!


(1) Pelaksanaan dan pemasangan perangkat lunak.
(2) Perencanaan dan penggandaan soal yang profesional.
(3) Ada empat hal yang harus diperbaiki agar Ujian Nasional (UN) dengan CBT kredibel.
(4) Evaluasi pelaksanaan dan keterbukaan hasil terhadap publik
(5) Pemantauan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dengan CBT.

Urutan kalimat yang tepat agar menjadi paragraf deduktif adalah ....
A. (1), (3), (2), (4), (5)
B. (1): (3), (4), (2), (5)
C. (2), (3), (5), (1), (4)
D. (3), (2), (1), (5), (4)
36. Bacalah teks berikut dengan saksama!
(1) Sasaran kegiatan
340

(2) Susunan panitia


(3) Tujuan kegiatan
(4) Latar belakang
(5) Judul kegiatan

Urutan bagian-bagian proposal yang tepat adalah ....


A. (1), (2), (3), (4), (5).
B. (2), (3), (4), (5), (1).
C. (3), (4), (5), (1), (2).
D. (5), (4) , (3), (1), (2).

37. Cermati data-data berikut!


Di bumi ada makhluk hidup yang beraneka macam. Ini karena terdapatnya prasyarat-prasyarat
bagi kehidupan, khususnya air dan oksigen. Di Mars, berdasarkan data satelit juga terdapat
atrnosfew yang mengindikasikan adanya udara dan oksigen. Data satelit juga menunjukkan
adanya kelembaban, yang mengindikasikan adanya air.

Simpulan dari beberapa data di atas ialah ...


A. Di Mars ada udara dan air.
B. Bumi memenuhi syarat bagi adanya kehidupan.
C. Makhluk hidup di bumi bermacam-macam.
D. Di Mars kemungkinan besar ada kehidupan.

38. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Fenomena meningkatnya pendapatan masyarakat pada umumnya juga merubah pola hidup dan
pola makan. Ketika pendapatan masih rendah, orang banyak mengkonsumsi makanan yang
berserat. Ketika status sosial meningkat, pola makan pun berubah. Mereka mulai menyukai
makanan cepat saji dan berlemak daripada makanan yang berserat. Akibatnya kadar kolesterol
dalam darah meningkat. Hal ini tentu sangat beresiko terhadap kesehatan tubuh.

Kata-kata tidak baku pada paragraf tersebut adalah ....


A. masyarakat, dahulu, status
B. masyarakat, status, mengkonsumsi
C. merubah, kolesterol, mengkonsumsi
D. merubah, mengkonsumsi, beresiko

39. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Sebagai generasi muda, sudah seharusnya berpartisipasi aktif pada pembangunan kota,
khususnya dalam bidang budaya. (2) Partisipasi tersebut dapat dilakukan oleh generasi muda
yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan. (3) Potensi sumber daya manusia dan
alam yang dimiliki setiap daerah sangatlah besar. (4) Potensi tersebut meliputi budaya,
kesenian, suku, ras, dan, bahasa, serta agama di Indonesia. (5) Generasi muda sebagai elemen
yang sangat penting tetapi tidak bisa digantikan dengan apapun dalam melestarikan
kebudayaan yang ada di Indonesia.

Kata penghubung yang tidak tepat pada paragraf tersebut terdapat dalam kalimat nomor....
A. (1) B. (2) C. (4) D. (5)
40. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Proses saintifikasi jamu pada saat ini belum optimal. (2) Hal ini ditandai oleh minimnya
341

jumlah jamu yang telah dibuktikan secara ilmiah. (3) Potensi keanekaragaman bahan baku
tersedia berlimpah di alam Indonesia. (4) Kondisi ini disebabkan oleh lemahnya manajemen
riset jamu. (5) Ketidakadaan kebijakan yang mengatur tentang jamu juga semakin
memperparah keadaan ini.

Kalimat sumbang pada paragraf tersebut ditandai dengan nomor ....


A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

41. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Kreativitas pelajar dalam menciptakan peluang usaha perlu mendapat apresiasi positif.
Kreativitas yang ditampilkan pada Pekan Kewirausahaan Pelajar di Kota Yogyakarta luar
biasa. Antusiasme peserta untuk mengikuti kegiatan ini pun patut diberikan penghargaan.
Kegiatan seperti ini merupakan salah satu persiapan menyongsong MEA di kalangan pelajar.
Makna istilah apresiasi dan antusiasme pada paragraf tersebut adalah ....
A. 'pendapatan' dan 'semangat'
B. 'penghargaan' dan 'semangat'
C. 'pendapatan' dan 'dorongan'
D. 'pandangan' dan 'keinginan

42. Bacalah kalimat rumpang berikut dengan saksama!


Sampah-sampah plastik yang tidak terpakai merupakan sumber […] untuk
berwirausaha bagi orang-orang yang [ ... ].

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut adalah ...
A. motivasi, egoistis
B. inspirasi, kreatif
C. legitimasi, futuristis
D. inovasi, parsial

43. Bacalah matriks berikut dengan saksama!


Kata Dasar Verba Nomina Pelaku Nomina Proses Nomina Hasil
temu menemukan penemu penemuan (4)
terjemah menerjemahkan penerjemah (3) terjemahan
tipu (1) penipu penipuan tipuan
tulis menulis (2) penulisan tulisan
tenis ertenis petenis (5) -

Kata yang tepat untuk melengkapi matriks rumpang tersebut adalah ....
A. (1) menipu, (2) penulis, (3) penerjemahan, (4) temuan, (5) tidak ada
B. (1) menipu, (2) penulis, (3) penterjemahan, (4) pertemuan, (5) pertenisan
C. (1) menipu, (2) penulis, (3) penterjemahan, (4) temuan, (5) pertenisan
D. (1) menipu, (2) petulis, (3) penerjemahan, (4) temuan, (5) petenisan

44. Cermati kalimat-kalimat berikut!


(1) Pamanku seorang guru dan istrinya seorang polisi lalulintas. (2) Istri paman yang menjadi
polisi lalulintas itu sakit parah dan akan segera dioperasi oleh dokter bedah.
Agar kalimat (2) tidak ambigu, perbaikan yang tepat ialah ...
A. Istri paman, seorang polisi lalulintas, sakit parah dan akan segera dioperasi oleh dokter
bedah.
342

B. Istri pamanku yang menjadi polisi lalulintas itu sakit parah dan akan segera dioperasi oleh
dokter bedah.
C. Istri dari paman yang menjadi polisi lalulintas itu, sakit parah dan akan segera dioperasi
oleh dokter bedah
D. Istri paman yang menjadi polisi lalulintas itu sakit parah, dan akan segera dioperasi oleh
dokter bedah.

45. Cermati kalimat-kalimat dalam paragraf berikut!


(1) Sekolah kami sudah lama melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler majalah dinding. (2)
Kami aktif sekali menerbitkan majalah dinding Kreasi. (3) Seminggu sekali kami berkumpul,
membuat naskah, atau menyeleksi naskah yang masuk. (4) Naskah-naskah yang sudah
diselieksi selanjutnya diterbitkan. (5) Siswa yang naskahnya sudah diterbitkan lewat majalah
dinding "Kreasi" pasti akan merasa bangga.
Agar menjadi kalimat yang logis, perbaikan kalimat nomor (5) dalam paragraf di atas ialah ....
A. Siswa yang naskahnya sudah diterbitkan melalui majalah dinding, pasti akan merasa
bangga.
B. Naskahnya siswa yang sudah diterbitkan lewat majalah dinding pasti akan merasa bangga.
C. Siswa yang naskahnya telah diterbitkan lewat majalah dinding pasti akan merasa bangga.
D. Siswa yang naskahnya diterbitkan lewat majalah dinding pasti merasa bangga.

46. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Pada pertengahan September 2015 lalu, siswa kelas XII SMK Balikpapan magang di
pembenihan udang windu sekolah. (2) Didampingi teknisi dan guru, siswa mempraktikan teori
yang didapat di ruang kelas. (3) Kolam-kolam yang dilapisi terpal plastik itu berisi air payau.
(4) Teori pembenihan udang windu yang selama ini dipelajari di kelas langsung dipraktikkan.
(5) Para siswa mendapatkan pengalaman langsung dari kegiatan tersebut.

Agar paragraf tersebut menjadi paragraf yang baik, kalimat yang harus dihilangkan ditandai
dengan nomor ....
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

47. Cerrnati penggunaan kata dalam kalimat-kalimat berikut!


(1) Jaringan listrik Jawa Bali sudah terhubung dalam sistem intermediasi. (2) Dengan demikian
pemasokan listrik tambahan untuk Bali dapat dilakukan di Jawa, atau sebaliknya. (3) Namun
demikian di kedua wilayah itu masih ada rumah-rumah penduduk yang belum mendapat aliran
arus listrik karena belum tersedia jaringan lokal. (4) Penyebab lain adalah karena unsur
sulitnya medan dan keterbatasan dana.

Perbaikan kesalahan penggunaan kata/frasa dalam paragraf di atas adalah sebagai berikut,
kecuali ....
A. intermediasi diganti interkoneksi
B. pemasokan listrik diganti pasokan listrik
C. aliran arus listrik diganti aliran listrik
D. belum tersedia diganti belum disediakan

48. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Surat lamaran Saudara sudah diterima, akan tetapi kami tidak bersedia menerima Saudara
bekerja di perusahaan ini karena nilai ijazah Saudara tidak memenuhi syarat.
Perbaikan kalimat penutup yang santun pada balasan surat lamaran pekerjaan tersebut adalah
….
A. Surat lamaran Saudara telah kami terima dengan baik, akan tetapi kami mohon Saudara
untuk mencari perusahaan yang lain karena nilai ijazah Saudara tidak memenuhi
343

persyaratan perusahaan kami.


B. Surat lamaran Saudara telah kami terima dengan tangan terbuka, akan tetapi mohon maaf
Saudara terpaksa kami tolak bekerja di perusahaan ini karena nilai ijazah Saudara kurang
baik.
C. Surat lamaran Saudara telah kami terima dengan selamat, akan tetapi tidak dapat diterima
dan lamaran kami kembalikan kepada Saudara karena nilai ijazah yang Saudara miliki
terlalu rendah.
D. Surat lamaran Saudara telah kami terima, akan tetapi kami belum dapat menerima Saudara
untuk bekerja di perusahaan ini karena nilai ijazah Saudara kurang memenuhi persyaratan
yang kami tetapkan.
49. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Sebagai instrumen untuk meningkatkan mutu SDM, program pelatihan kerja merupakan
alternatif yang dapat dikembangkan di samping program-program lain. Upaya pemerintah
untuk meningkatkan ketrampilan, produktifitas, dan profesionalisme tenaga kerja dilakukan
melalui pengetrapan sistim pelatihan kerja nasional.

Perbaikan kata-kata yang salah dalam paragraf tersebut adalah sebagai berikut, kecuali
….
Kata yang salah Perbaikan
A. pelatihan pelatihan
B. ketrampilan keterampilan
C. produktifitas produktivitas
D. pengetrapan penerapan

50. Bacalah judul karya tulis berikut dengan saksama!


Pembuatan alat penyaring limbah detergen untuk mengatasi pencernaran limbah di kola.

Penulisan judul yang tepat sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ....
A. Pembuatan Alat Penyaring Limbah Detergen untuk Mengatasi Pencemaran Limbah di
Kota
B. Pembuatan Alat Penyaring Limbah Detergen Untuk Mengatasi Pencemaran Limbah Di
Kota
C. Pembuatan Alat Penyaring LIMBAH Detergen untuk Mengatasi Pencemaran Limbah di
Kota
D. Pembuatan ALat Penyaring Limbah Detergen untuk Mengatasi Pencemaran Limbah
Dikota.

51. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Narsumber seminar nasional pendidikan itu adalah profesor doktor Hanan Najib Husain
rnagister humaniora.

Penulisan gelar dan nama yang tepat dalam kalimat tersebut adalah ....
A. Profesor. DR. Hanan Najib Husain, M.HUM.
B. Prof. Dr. Hanan Najib Husain. M.Hum.
C. Profesor. Dr. Hanan Najib Husain. M.hum.
D. Prof. Doktor. Hanan Najib Husain, M.Hum.

52. Cermati penulisan kalimat berikut!


Produk kelompok usaha ini, yaitu batik pekalongan, akan dikirim ke sumatera melalui selat
sunda. adapun hasil pertanian berupa pisang ambon dan jambu bangkok dijual di pasar
setempat.
Perbaikan ejaan dalam penulisan kalimat di atas yang tepat ialah .. . .
A. Produk kelompok usaha ini, yaitu Batik Pekalongan, akan dikirim ke Pulau Sumatera
344

melalui Selat Sunda. Adapun hasil pertanian berupa pisang Ambon dan Jambu Bangkok
dijual di pasar setempat.
B. produk kelompok usaha ini, yaitu batik Pekalongan, akan dikirim ke Pulau sumatera
melalui Selat Sunda. Adapun hasil pertanian berupa pisang ambon dan jambu bangkok
dijual di pasar setempat.
C. Produk kelompok usaha ini, yaitu batik Pekalongan, akan dikirim ke pulau Sumatera
melalui selat Sunda. Adapun hasil pertanian berupa pisang ambon dan jambu bangkok
dijual di pasar setempat.
D. Produk kelompok usaha ini, yaitu batik pekalongan, akan dikirim ke pulau Sumatera
melalui selat Sunda. Adapun hasil pertanian berupa pisang Ambon dan jambu Bangkok
dijual di pasar setempat.

53. Bacalah penulisan alamat Surat berikut dengan saksama!


Kepada: Yth.Bapak Dwi Angga
Direktur PT. Nusa Cemerlang
Jln. Bintang nomor 80
Yogyakarta

Perbaikan penulisan alamat surat yang tepat adalah ….


A. Kepada Yth: Bapak Dwi Angga
Direktur PT. Nusa Cemerlang
Jalan Bintang nomor 80
Yogyakarta

B. Yth. Bapak Dwi Angga


Direktur PT Nusa Cemerlang
Jalan Bintang nomor 80
YOGYAKARTA

C. Yth. Bapak Dwi Angga


Direktur PT Nusa Cemerlang
Jalan Bintang Nomor 80
Yogyakarta

D. Kepada Yth. Bapak Dwi Angga


Direktur PT. Nusa Cemerlang
Jalan Bintang nomor 80
Yogyakarta

54. Cermatilah sumber catatan kaki berikut!


Judul buku : Masalah dan Upaya Pembangunan Agribisnis]
Penulis : Lili Sulastri
Penerbit, tahun : Gramedia, Jakarta, tahun 2000
Halaman :14

Penulisan catatan kaki yang benar berdasarkan data di atas adalah ...
A. Lili Sulastri, Masalah dan Upaya Pembangunan Agribisnis (Jakarta: Gramedia, 2000),
hlm.14.
B. Sulastri Lili, Masalah Dan Upaya Pembangunan Agribisnis (Gramedia: Jakarta, 2000),
hlm.14
C. Sulastri, Lili, 2000, Masalah Dan Upaya Pembangunan Agribisnis (Jakarta: Gramedia,
hlm.14).
D. Lili Sulastri, 2000, Masalah dan Upaya Pembangunan Agribisnis (Jakarta: Gramedia),
hlm.14.
55. Penulisan tanda baca pada kalimat-kalimat di bawah ini yang tepat adalah ….
A. "Selamat, Saudara ditenma bekerja di perusahaan ini," ucap direktur.
345

B. Shinta dan Saudaranya tinggal di rumah itu sejak tahun 2.000 s/d 2.015.
C. Ibu membeli: buah-buahan mangis, mangga dan apel.
D. Kata dr Dahlan.Sp.A.: "Rumah sakit ini berada di tengah Kota Palu!”

KUNCI JAWABAN

No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB
1 C 11 A 21 B 31 A 41 B 51 B
2 A 12 D 22 C 32 B 42 B 52 B
3 C 13 C 23 A 33 B 43 A 53 C
4 C 14 C 24 D 34 C 44 A 54 A
5 C 15 B 25 C 35 D 45 D 55 A

6 C 16 A 26 A 36 D 46 C
7 D 17 D 27 C 37 D 47 D
8 D 18 A 28 D 38 D 48 D
9 D 19 C 29 A 39 D 49 A
10 B 20 C 30 C 40 C 50 A
346

PAKET 3

UJIAN NASIONAL
BAHASA INDONESIA
PETUNJUK UMUM

23. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan soal yang meliputi:
i. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
j. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
k. Kesesuaian Nama Mata Uji dan Program Studi yang tertera pada kanan atas
Naskah Soal dengan Lembar Jawaban Ujian Nasional. (LJUN).
l. LJUN yang masih menyatu dengan naskah soal
24. Laporkan kepada pengawas ruang ujian apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang
tidak lengkap atau tidak urut, Serta LJUN yang rusak, robek atau terlipat untuk
memperoleh gantinya.
25. Tulislah Nama dan Nomor Peserta Ujian Anda pada kolom yang disediakan di
halaman pertama soal ujian.
26. Gunakan pensil 2B untuk mengisi LJUN dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Tuliskan Nama Anda pada kotak yang disediakan, lalu hitamkan bulatan di
bawahnya sesuai dengan huruf di atasnya.
j. Tuliskan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir pada kolom yang disediakan, lalu
hitamkan bulatan di bawahnya sesuai huruf/angka di atasnya
k. Tuliskan Nama Sekolah, Tanggal Ujian, dan bubuhkan Tanda Tangan Anda pada
kotak yang disediakan.
l. Salinlah kalimat berikut pada tempat yang disediakan dalam LJUN: "Saga
mengerjakan ujian dengan jujur"
27. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi bulatan, hapus sebersih mungkin dengan karet
penghapus kemudian hitamkan bulatan yang menurut Anda benar.
28. Pisahkan LJUN dari Naskah Soal secara hati-hati dengan cara menyobek pada tempat
yang telah ditentukan.
29. Waktu yang tersedia untuk menger akan Naskah Soal adalah 120 menit.
30. Naskah terdiri dari 50 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
31. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, Label matematika atau alai bantu hitung
lainnya.
32. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang ujian.
33. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan LJUN tidak boleh dicorat-coret.

SELAMAT MENGERJAKAN
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.
347

1. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Investigasi terhariap ambruknya Mahakam 2 harus dilakukan (2) Apakah ambruknya
jembatan karena ada unsur kelalaian manusia karena jembatan itu sedang diperbaiki? (3)
Namun, apa pun, pengurangan kekuatan jembatan dari yang dirancang untuk beroperasi 40
tahun, tetapi ambruk dalam kurun waktu sepuluh tahun, harus menjadi titik awal penyelidikan.
(4) Penyelidikan forensik teknologi perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab ambruknya
jembatan. (5) Apakah ambruknya jembatan itu karena pengurangan spesifikasi bangunan atau
karena desain teknis atau karena penyebab lain. (6) Ahli fisika pemah mengutarakan bahwa
pembangunan konstruksi jembatan Mahakam tidak mempertimbangkan teori dasar perubahan
angin.

Makna istilah bergaris bawah dalam teks di atas adalah ....


A. pengumpulan data, yang berhubungan dengan hukum
B. fakta-fakta hukum, yang berhubungan ilmu hukum
C. penetapan sains, yang berhubungan dengan persidangan
D. penyelidikan, yang berhubungan dengan peradilan

2. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Pembenahan system dan mutu pendiriikan Indonesia harus dilakukan mulai hulu hingga hilir.
Kebijakan-kebijakan pendiriikan yang belum mendekatkan pada tercapainya fungsi dan tujuan
pendiriikan nasional harus ditinjau kembali. Kurikulum pendiriikan dasar dan menengah yang
masih, terlalu padat harus dikurangi karena tidak membedakan ruang-ruang yang memadai
bagi peserta diriik untuk memahami dan mendalami suatu materi dari berbagai aspek dengan
memanfaatkan berbagai metode dan media pembelajaran.

Ide pokok dari paragraf tersebut adalah ...


A. Perlunya pembenahan sistem dan mutu pendiriikan dari hulu hingga hilir.
B. Perlu pembenahan kurikulum pendiriikan mulai hulu hingga hilir.
C. Kurikulum pendiriikan yang terlalu padat perlu dikurangi.
D. Fungsi dan tujuan pendiriikan nasional harus ditinjau kembali.

3. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Industri kimia, seperti alkohol, etanol, dan niethanol dalam proses pembuatannya mencemari
lingkungan. Limbah cair yang dikeluarkan ke lingkungan sekitamya sangat besar. Air limbah
ini mengandung mikroorganisme, senyawa organik dan anorgank baik terlarut maupun
tersuspensi, serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung.
Industri ini menghasilkan limbah cair dari proses produksinya, air sisa pencucian peralatan,
limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan CaSO4, serta gas berupa uap yang
mencemari air dan udara.

Simpulan paragraf tersebut adalah ...


A. Limbah industri termasuk limbah yang mencemari lingkungan.
B. Industri kimia menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan.
C. Air limbah alkohol bersifat mencemari dan merusak lingkungan.
D. Selain limbah cair, limbah industri kimia menghasilkan limbah padat.

4. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Kepada kita baru saja dipertontonkan lagi kelemahan penanganan bencana gempa di Bengkulu
dan Sumatera Barat. Bantuan segera diangkut dengan pesawat terbang ke Bengkulu dan
Padang. Namun, segera pula tampak lewat laporan multimedia tentang keluh kesah warga di
luar ibukota provinsi yang belum kebagian bantuan. Setelah dua minggu pun keluhan itu masih
terdengar dan tampak melalui berbagai media.
348

Pemyataan yang sesuai dengan opini penulis pada paragraf tersebut adalah ...
A. Penanganan bencana di negara kita masih lemah.
B. Bantuan harus segera dikirimkan kepada korban bencana.
C. Pemerintah memberikan bantuan kepada korban bencana secara merata.
D. Laporan multimedia dapat membantu dalam penanganan bencana.

5. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Kenaikan BBM kali ini hendaknya jangan dipandang sebagai sebuah pencabutan subsidi, tetapi
sebagai pengalihan subsidi, dari subsidi harga ke subsidi langsung. Kalaulah sekarang
masyarakat bergejolak, itu adalah karena memang sudah sejak lama kita dininabobokan oleh
BBM yang murah, ketika barang dan jasa lainnya taros melambung.

Keberpihakan penulis dalam teks tersebut adalah kepada ....


A. pemerintah
B. pengelola pertamina
C. masyarakat
D. dinas perekonomian

6. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Sukimin, seorang pejuang kemerdekaan yang sekarang menjadi juru parkir mengatakan bahwa
anak sekarang dilahirkan tidak untuk memanggul senjata seperti dirinya dan jutaan pejuang
lainnya, namun punya kewajiban untuk memperjuangkan kemerdekaan dengan cara lain, yakni
belajar dan meningkatkan kualitas diri.

Inti kalimat tersebut adalah ….


A. Sukimin pejuang kemerdekaan yang sekarang menjadi untuk juru parkir.
B. Sukimin mengatakan bahwa anak sekarang dilahirkan berjuang juga seperti dirinya.
C. Anak sekarang dilahirkan tidak untuk memanggul senjata seperti dirinya, namun punya
kewajiban lain.
D. Anak sekarang dilahirkan untuk memperjuangkan kemerdekaan dengan cara belajar dan
meningkatkan kualitas diri.

7. Cermati cuplikan berita berikut!


Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nabiel Makarim, sekarang ini daerah resapan air
sudah banyak yang rusak. Tanah-tanah kosong yang sedianya merupakan daerah resapan air
banyak yang berubah fungsi menjadi daerah permukiman penduduk dan pusat pertokoan atau
mall.

Komentar yang logis terhariap cuplikan berita tersebut adalah ...


A. Diperlukan pepohonan yang unggul dan produktif untuk mengisi tanah-tanah kosong itu.
B.pemerintah perlu melakukan pemindahan penduduk ke luar Pulau Jawa agar Jawa tidak
semakin padat.
C.Permukiman-permukiman dan pusat perbelanjaan itu harus dikembalikan fungsinya sebagai
daerah resapan air.
D.Permukiman penduduk dan pusat pertokoan harus ditata dengan baik agar tidak
menimbulkan masalah bagi kondisi kota/wilayah secara keseluruhan.

8. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Dunia kedokteran berhasil mengembangkan ilmu baru untuk memperlambat proses
penuaan manusia, baik pria maupun wanita. (2) Penemunya adalah Profesor Manfred Von
Ardenne dari Jerman.
349

(2) la sudah mengembangkan temuannya itu secara diam-diam sejak beberapa puluh tahun
yang lalu demi kepentingan umat manusia agar dianugerahi umur panjang. awet muda, dan
badan sehat. (3) Profesor Manfred mengembangkan terapinya yang dikenal dengan terapi
oksigen. (4) Professor tersebut menjelaskan bahwa proses penuaan manusia terutama
disebabkan oleh degenerasi paru-parunya. (5) Proses itu terus bertambah sejalan dengan
usianya yang semakin bertambah.

Keberhasilan pengembangan ilmu baru di dunia kedokteran didukung oleh fakta pada kalimat
nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)

9. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(3) Dua peloncat indah Indonesia, Shenny Ratna Amalia dan Ahmad Sukran, gagal menembus
babak utama kejuaraan Dunia Renang (FINNA World Swimming Championship). Dengan
demikian, Indonesia tidak meloloskan satu pun atletnya di babak utama kejuaraan renang yang
mulai pada Juli lalu di Barcelona, Spanyol. Alasan Shenny gagal dalam kejuaraan kali ini
karena Shenny salah strategi saat meloncat pada detik-detik terakhir pluit mulai ditiupkan.
Sedangkan Ahmad Sukran mengaku kurang maksimal berlatih dalam seminggu terakhir karena
harus bolak-batik ke rumah sakit unluk menjaga putra pertamanya yang dirawat akibat
kecelakaan.

Ringkasan yang tepat sesuai dengan teks berita tersebut adalah ...
A. Peloncat indah Indonesia mengikuti kejuaraan renang di Barcelona, Spanyol.
B. Shenny dan Sukran memiliki latar belakang masing-masing dalam kegagalan mereka.
C. Kejuaraan renang FINNA World Swimming Championship diselenggarakan di Barcelona,
Spanyol
D. Tidak satu pun atlet Indonesia yang lolos ke babak utama kejuaraan renang Barcelona.

10. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Kelompok suporter saat ini telah berkembang menjadi sebuah organisasi yang eksis.
Kegairahan persupporter memberikan dukungan tidak hanya memosisikan mereka sebagai
pembangkit, semangat tim, tetapi juga tontonan lain" dalam pertandingan. Kecintaan kepada
klub yang diwujudkan dalam berbagai aspek itu memunculkan multiplier effect dari sisi
olahraga maupun ekonomi.
(2) Sayang sekali, kecintaan itu sering juga menghasilkan efek psikolog berupa perasaan
antipati. Tidak heran bahwa akhimya kita sering mendengar berita mengenai serangan terhadap
pemain lawan, supporter tim lain, atau organisasi supporter yang berbeda.
Isi kedua paragraf dalam teks tersebut membentuk hubungan ...
A. penambahan
B. pertentangan
C. pembanding
D. pemilihan

11. Cerman puisi berikut!


Sajak Ibunda
Dengan latar belakang gubug-gubug karton,
aku terkenang akan wajahmu.
Di atas debu kemiskinan,
350

aku berdiri menghariapmu.


Usaplah wajahku, Widuri.
Mimpi remajaku gugur
di alas padang pengangguran.
Ciliwung keruh,
wajah-wajah nelayan keruh (W.S. Renda)

Kata padang pengangguran dalam puisi tersebut melambangkan ....


A. pengangguran yang miskin
B. banyaknya pengangguran
C. kesepian para remaja
D. keputusasaan para pengangguran

12. Perhatikan puisi berikut!


….
Tetap berdiri kukuh saat menanti.
Kuyakin indah saat mentah kembali.
Biarpun bulan tak datang malam ini.
Ku yakin esok, bulan akan kembali berdiri.
Dihiasi gemintang berjuta rasi.
(Topan Rivaldy)

Tema puisi tersebut adalah ....


A. penantian yang penuh harap
B. penantian yang sia-sia
C. percintaan yang tiada akhir
D. penderitaan seorang kekasih

13. Bacalah kutipan cerita pendek berikut!


"Sudahlah, Tin, tidak apa-apa, toh, sakit Bejo belum lama. Jangan berpikir yang macam-
macam, kita butuh uang biar besok Bejo bisa langsung dibawa ke dokter. Kebutuhan kita kan
banyak. Barangkali saja malam ini banyak rezeki. Percayalah Tin, Tuhan Maha Pemurah," kata
Toyib sambil mengenakan kaos oblongnya.
"Tapi, Kang?"
"Sudah, jaga Bejo baik-baik. Percaya saja sama Yang Kuasa," kata Toyib sambil menepuk-
nepuk bahu istrinya.

Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....


A. Jika sakitnya masih baru, kia tidak perlu ke dokter.
B. Kita sangat bergantung kepada dokter.
C. Kebutuhan manusia bermacam-macam.
D. Kita harus yakin akan kuasa Tuhan.

14. Perhatikan kutipan cerita berikut!


"sekarang yang paling berbahaya, yang nomor satu ditakuti, yang paling mengancam kita,
bukan lagi HIV, bukan lagi AIDS, bukan lagi kehilangan kekebalan tubuh, tetapi kehilangan
kedudukan. semua orang Indonesia sekarang takut kehilangan kursi. Kehilangan jabatan bukan
hanya berarti kehilangan kehormatan dan kekuasaan, juga kehilangan kesejahteraan.
Kedudukan sekarang sudah identik dengan uang. Tanya kedudukan, orang akan bangkrut dan
mati. Karena itu, mereka yang sedang menjabat dengan berbagai cara berusaha untuk
mempertahankan kursinya. Bila perlu dengan cara melawan hokum.... Itulah penyakit yang
lebih membunuh daripada kehilangan kekebalan karena bukan hanya satu orang akan mati
akibat tidak kebal, tetapi seluruh bangsa, 220 juta manusia akan lenyap ...
(Cerpen "AIDS", Putu Wijaya)
351

Pernyataan yang sesuai dengan isi tersirat teks cerita di atas ialah
A. Aids adalah penyakit yang paling berbahaya.
B. HIV merupakan penyakit yang paling ditakuti di dunia.
C. Beribu-ribu manusia meninggal karena penyakit AIDS.
D. Takut kehilangan jabatan lebih berbahaya daripada HIVIAIDS.

15. Perhatikan kutipan cerita berikut!


Mereka tak dapat berkata, sesuatu apa, hanya Pak Haji saja yang perlahan-lahan membacakan
ayat-ayat Quran untuk menenangkan hati Pak Balam dan juga hati mereka semua. Kemudian
Pak Balam tiba-tiba memutar kepalanya dan memandang pada Wak Katok dan sinar matanya
berubah jadi kencang, kuat, dan keras. Dia berkata dengan suara parau. "Karena engkaulah
Wak Katok, aku harus menebus dosaku dulu seperti ini." (Harimau! Harimau!)

Berdasarkan peristiwa dalam kutipan novel di atas, dapat disimpulkan bahwa ...
A. masyarakat sangat membenci kehariiran Wak Katok di kampungnya
B. Wak Katok adalah orang yang menjadi sumber masalah
C. Pak Balam adalah seorang yang emosional
D. Wak Katok sangat ditakuti oleh kawan-kawannya

16. Bacalah kuti pan cerita berikut!


Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga
orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengiraku anak Belanda.
Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh har-hari
ini makin ditebaikan pula tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan
diri dengan lenggam lenggok orang Belanda. (Kenang-kenangan, Abdul Gani A.K.)

Kesesuaian latar waktu dan tempat yang tepat dalam teks tersebut adalah
A. zaman Belanda dengan logat bicaranya
B. zaman Belanda dengan sekolah Mulo
C. tingkah laku orang tua dengan budaya Belanda
D. menyesuaikan budaya Belanda dengan tingkah laku tokoh

17. Bacalah kutipan novel berikut!


Di suatu pagi di penghunjung tahun 1938. Sebuah kapal besar merapat di Pelabuhan Makassar.
Kapal, itu memiliki panjang 136 meter, dengan lebar 16 meter. Menara uapnya yang hitam
legam menjulang tinggi. Itulah salah satu kapal uap kargo terbesar di zaman itu Berlayar
mengelilingi hampir seluruh dunia. Kapal itu dibuat di Eropa tahun 1923, dan dimiliki oleh
salah satu BUMN raksasa di bidang logistic dan transportasi Indonesia. (Tere Uye, Rindu
dengan perubahan)
Latar waktu (zaman) dan peristiwa yang tidak tepat dalam teks di atas ialah ....
A. Adanya sebuah kapal uap pada tahun 1938 sebelum kemerdekaan Indonesia.
B. Tahun 1938 Indonesia memiliki BUMN, padahal merdeka pun belum.
C. Adanya kapal besar yang merapat di Pelabuhan Makassar.
D. Adanya kapal besar yang dibuat bangsa Eropa.

18. Bacalah kutipan novel berikut ini!


(1) Kapten Philips kembali melangkah, masuk lorong berikutnya, disusui Daeng Andipati dan
rombongan. (2) Lorong tersebut sangat memukau dengan pintu kaUnnya yang terbuat dari
kayu. (3) Pemandangan lautan luas dan biru menyambut mereka dengan kesejukan angin yang
membelai setiap helai rambut mereka. (4) Setelah itu, Kapten Phillips merekrut beberapa kelasi
dari penduduk lokal. (5) Semua penumpang sudah berada dalam satu kabin, tinggal menunggu
beberapa jam lagi perjalanan mengarungi samudera ini akan dimulai.
352

Pembuktian latar di sebuah kapal dalam teks tersebut terdapat pada kalimat ....
A. (1),(2), dan (3)
B. (1),(3), dan (4)
C. (1),(3), dan (5)
D. (2), (3), dan (5)

19. Bacalah kutipan cerpen berikut ini!


Ada yang tidak beres dalam perjalanan saya menuju Jakarta. Di sepanjang jalan menuju
gerbang tol Pasteur, saya melihat pohon-pohon palem dalam kondisi terpotong-potong,
tersusun rapi di sana-sini, apakah ini jualan khas Bandung yang paling baru? Sayup, mulai
terdengar bunyi mesin gergaji. Barulah saya tersadar. Sedang dilakukan penebangan pohon
rupanya. Dari diameter batangnya, saya tahu pohon-pohon itu bukan anak kemarin sore.
Mungkin umumya, lebih tua atau seumur saya. Pohon palem memang pemah jadi hallmark
Jalan Pasteur, tapi tidak lagi. Setidaknya sejak hari itu.
(Cerpen Satu Orang Sato Pohon, Dewi Lestari)

Peristiwa yang dialami tokoh dalam kutipan cerpen di atas mengingatkan kita kepada peristiwa
....
A. jatuhnya pesawat Sukhoi di Gunung Salak
B. kabut asap di Sumatera karena pembakaran hutan
C. banjir di daerah-daerah karena gundulnya hutan di sekitamya
D. gempa bumi yang menghancurkan Yogyakarta pada tahun 2006

20. Perhatikan paragraf berikut!


Pagi itu adalah hari pertama Kiki mengabdikan dirinya untuk negara Indonesia. Kiki
merupakan salah satu mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan SM-3T (Sarjana Mendiriik di
Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. Hari pertama di sekolah pun di mulai, Kiki segera
ke kelas untuk mengajar. Ketika di depan pintu kelas, hatinya berdebar-debar tak karuan.
Maklum karena baru pertama kali.
Sewaktu pintu kelas kubuka, kudengar suara serentak dari murid-muridku, "Selamat pagi,
Bu," kisah Bu Kiki.
"Selamat pagi, anak-anak," sahut Bu Kiki.
"Kami telah lama menunggu lbu di sini," kata anak-anak dengan manja.
Rasa gemetarku hilang seketika, berubah jadi keharuan.
Kelemahan penggalan cerita di atas ialah ....
A. Kalimat-kalimat dalam prosa itu kurang berirama.
B. Sudut Pandang penceritaannya tidak konsisten.
C. Tokoh Kiki terlalu asing bagi orang Indonesia.
D. Alumya terlalu berbelit-belit sehingga susah dipahami.

21. Perhatikan kutipan novel berikut!


Selama pengalamanku bekerja, sejak kelas dua SMP, menjadi pegawai POS adalah
puncak karierku. Tahun berikutnya aku diterima di Ul. Aku mengatur jadwal shift menyortir
surat sesuai dengan kesibukan kuliah.
Aku baru saja lulus kuliah, masih sebagai plonco fresh graduate, ketika membaca sebuah
pengumuman beasiswa strata dua yang diberikan Uni Eropa kepada sarjana-sarjana Indonesia,
maka tak sedetik pun kulewatkan kesempatan. Pada wawancara akhir yang menentukan,
seorang mantan menteri, seorang professor yang kondang kecerdasannya, tampak tertekan
batinnya waktu melihat CV-ku. Teriakannya tercekat dalam dua biji jakunnya yang bergerak-
gerak turun naik sepero sempoa.
"Maksudmu transfer pricing!!!?? Modelmu ini berpotensi untuk menjadi teori baru
dalam ilmu ekonomi mikro!!"
353

Ulasan tentang keunggulan kutipan novel di atas yang tepat ialah ...
A. Deskripsi latar sangat realistis sehingga seolah-olah pembaca di bawa ke lokasi yang
sesungguhnya.
B. Teori baru transfer pricing dalam novel tersebut merupakan usaha jangka panjang yang
menarik, tetapi tidak wajar.
C. Ceritanya sangat sederhana karena beralur maju, sehingga mudah diikuti dan digemari
pembaca.
D. Tokoh dalam cerita ini ulet dan sangat cerdas sehingga memberi motivasi belajar kepada
pembaca.

22. Cermati perbedaan kedua kutipan novel berikut!


Novel 1 Novel 2
"Hanafi," katanya "sudah lama benar ibu Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya
hendak berhandai-handai dengan engkau, dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya
saja. Saat ini, sedang air mukamu jemih, bekerja waktu itu. kepuasan batin yang
niatku itu, supaya jangan menjadiduri barangkah cukup banyak itu jika bergaji
dalam daging kesudahannya." tinggi denganrisiko kami sendiri
(Salah Asuhan, Abdoel Moeis) kehilangan uang dan kepuasan profesional
jika akhimya anak saya tidak dapat saya
timang sendiri. (Habibie dan Ainun, B.J
Habibie)

Perbedaan penqqunaan bahasa Pada kedua kutipan novel tersebut adalah ....
Kutipan Novel 1 Kutipan Novel 2
A. menggunakan bahasa sastra lama dan menggunakan bahasa arkais (sastra lama) dan
mudah dipahami sulit dipahami
B. menggunakan bahasa arkais menggunakan bahasa modem dan mudah
sastra lama) dan sulit dipahami dipahami
C. sulit dipahami karena menggunakan mudah dipahami karena menggunakan
bahasa modem bahasa arkais (sastra lama)
D. menggunakan bahasa sehari-hari menggunakan ungkapan yang klise dan
dan sulit dipahami mudah dipahami

23. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


Tetapi, itulah hari naas bagi kami. Hari neraka bagi aku dan saudara-saudaraku. Karena,
temyata ayah ibu tidak kembali bemapas di daria, tetapi hanya nama bersama remuk redam.
Ayah ibu telah menjadi korban lalu lintas kota Jakarta. Saat sepeda motor ayah akan
dibelokkan ke arah kanan, ke kantor tempat ayah harus menerima Surat pengangkatan itu,
sebuah truk melalu dan menabrak kendaraan yang dikendarai ayah.
Kukuatkan hati dan kukuatkan jiwa adik-adikku. Saat liang lahat ditutup dengan tanah
merah terakhir dan di saat bunga ditaburkan tanda usainya pemakaman, tahulah aku bahwa aku
tidak bermimpi. Kami telah menjadi anak yatim piatu dan kami harus bisa melangkah sendiri.
(Perhiasan Bumi, Korrie Layun Rampan)

Ringkasan yang sesuai dengan penggalan teks cerpen di atas ialah ...
A. Hari itu kami bagaikan di neraka karena harus kehilangan orang tua dan menjadi yatim
piatu.
B. Kami menjadi anak-anak yatim piatu karena kami kehilangan orang tua akibat dari
kecelakaan lalu lintas Jakarta.
C. Orang tua kami meninggal karena kecelakaan sehingga kami menjadi anak-anak yatim
piatu yang harusberjuang sendiri.
D. Kami kehilangan ayah dan ibu karena kecelakaan lalu lintas yang menimpa orang tua
kami.
354

24. Perhatikan Paragraf berikut!


Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tulang punggung pembangunan ekonomi. Dengan
berpegang pada keyakinan itu, sejumlah negara industri baru secara aktif [...] dana besar untuk
[...] guna memajukan iptek di negaranya. Hasilnya, mereka berhasil menciptakan dan
inovasi secara efisien untuk kemudian diterapkan di biding industri.

Istilah yang tepat untuk mengisi bagian rumpang dalam paragraf di atas ialah ....
A. memberikan, renovasi, inovatif
B. mengalokasikan, riset, invensi
C. menyumbang, alokasi, invensi
D. mengalokasikan, relokasi, inovatif

25. Perhatikan paragraf berikut!


Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat
mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan bakamya, yakni makanan yang
ditelan menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang dimakan akan dibakar dalam
tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. [...] Sebagian lagi berubah
menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh
atau menggerakkan daria pada waktu bemapas.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks eksposisi di atas ialah ...
A. Semua energi yang dihasilkan dari tubuh akan berubah menjadi cairan sehingga dengan
mudah diolah dalam lambung.
B. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas
yang membuat tubuh tetap hangat.
C. Sebagian dari energi karbohidrat dari dalam tubuh diubah menjadi energi yang dapat
menjaga kekebalan tubuh.
D. Sebagian energi kimia berubah menjadi kumpulan darah yang akan mengalirkan energi di
dalam tubuh manusia.

26. Perhatikan paragraf berikut!


Udara berkabut. Dingin menusuk kulit, sunyi, dan sepi sekali. Pepohonan pun terlihat tidak
bergerak. Terdengar sayup-sayup dari radio nyanyian Mozart Night mengalun lambat beriba-
iba. [...] Pipi yang merah merona kini pudar karena lunturan air mata. Terlihat begitu sayu pada
kelopak mata lentiknya.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks deskripsi di atas ialah ...
A. Pelan-pelan air mata meluncur membasahi pipinya.
B. Udara membawa kristal, menebar di sepanjang halaman.
C. Lantas is menarik gorden, memandang keluar jendela.
D.Salju menaburi jalanan asrama mahasiswa yang tegak di tengah kota.

27. Perhatikan paragraf berikut!


Saya cepat merasakan ada kesalahan. Seorang petugas saya tanyai. Temyata saya harus
kembali ke pintu bersinar x yang telah saya lewati tali. Akan tetapi, untuk mencapai bandara,
saya harus naik bus yang sudah menunggu di bawah. Kalau saya jalan kaki, saya butuh waktu
situ jam. Saya agak panik juga. Pesawat ke Singapura take off pukul 15.15, sedangkan pukul
14.30 saya masih di terminal.
355

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks narasi di atas ialah ...
A. Terminal adalah sebuah prasarana transportasi untuk menurunkan dan menaikkan
penumpang atau baring.
B. Seharusnya terminal ini menyediakan layanan telekomunikasi agar penumpang mudah
mencari transportasi selain bus.
C. Situasi sekitar terminal terlihat begitu riuh dan ramai dengan langkah-langkah kaki para
penumpang bus.
D. Saya langsung lari menuruti petunjuk petugas untuk mengejar bus yang menunggu di
bawah.

28. Perhatikan pantun berikut!


Jika ingin buat ketupat (1)
Jangan lupamencari janur (2)
[...] (3)
[...] (4)

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ...


A. (3) Hargailah warga masyarakat
(4) Agar hidup menjadi makmur
B. (3) Jika ingin awet bersahabat
(4) Pada teman haruslah jujur
C. (3) Jangan sampai datang terlambat
(4) Agar selalu hidup teratur
D. (3) Berkah hidup dari sikap taat
(4) Untuk menambah rasa syukur

29. Perhatikan penggalan teks ulasan berikut!


Bukan hanya hiburan yang diriapat, iman pun bisa bertambah. Ayat-Ayat Cinta benar-benar
membuat genre baru dalam dunia sastra Indonesia. Kalau boleh diberi nama, genre ini akan
bernama Sastra Islami. Kita larut dalam jalinan kisahnya, sambil mengevalusi atas diri kita
sendiri. Ketekunan Fachri dalam belajar dan beribadah bisa membuat malu orang-orang yang
masih larut dalam kelalaian mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. [...]

Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan teks ulasan di atas ialah ...
A. Novel Ayat-Ayat cinta memberi arahan kepada pembaca dalam berbagai cabang ilmu
hukum.
B. Setelah membaca Ayat-Ayat Cinta, timbul semangat untuk menjadi lebih dekat kepada
Sang Pencipta.
C. Tokoh cerita yang didominasi orang Timur Tengah membuat cerita ini menjadi asing bagi
banyak pembaca.
D. Pembaca harus memiliki pengetahuan keagamaan yang memadai agar bisa memahami
novel ini.

30. Bacalah teks prosedur kompleks di bawah ini dengan saksama!


Tahap-Tahap Pelaksanaan Donor Darah
1) Pendonor memeriksakan darahnya untuk mengecek kesehatan darah dan golongan darah.
2) [...]
3) Darah yang diambil dari Pendonor dialirkan ke kantong-kantong bebas hama.
4) Darah yang ada dalam kantong bebas hama disimpan pada tempat yang steril.
5) Darah tersebut disumbangkan atau ditransfusikan kepada orang yang memerlukan.
356

Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang pada teks prosedur di atas ialah ...
A. Pendonor meminum vitamin, Ialu disuntik dengan jarum yang steril.
B. Pendonor tidur telentang dan darahnya diambil melalui jarum dan selang.
C. Pendonor memasuki ruangan isolasi khusus untuk diambil darahnya.
D. Pendonor disuntik dengan jarum steril dan darahnya disimpan di kantong darah.

31. Perhatikan penggalan teks biografi berikut!


(1) Pada tahun 1997 Sandi Uno, mendirikan PT Recapital Advisors dengan teman
sekolahnya, Rosen Perkasa Roeslani dan pada tahun 1998 ia mendirikan Saratoga Capital
bersama Edwin Soeryadjaya.
(2) Pada tahun 2007 Sandi Uno dinobatkan sebagai 122 orang terkaya di Indonesia versi
majalah Asia Globe dengan aset total perusahaan mencapai 80 juta dollar AS.
(3) Selanjutnya pada tahun 2008 Sandi Uno dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di
Indonesia dengan aset total 245 juta dollar AS.
(4) Dan, tahun 2009 Sandi Uno pun terdaftar sebagai orang terkaya peringkat 29 di Indonesia
berdasarkan majalah Forbes dengan jumlah kekayaan 400 juta dollar AS.
(5) Setelah dua belas tahun, Saratoga Capital berkembang menjadi salah satu firma investasi
terbesar di Indonesia yang mempekerjakan lebih dari 20 ribu pekerja.

Urutan Peristiwa yang tepat dari teks biografi yang acak di atas ialah ....
A. 1-2-4-3-5
B. 1-5-2-3-4
C. 1-5-3-2-4
D. 1-2-3-4-5

32. Perhatikan teks prosedur berikut!


Tahap-Tahap Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP)
(1) Tunggulah pemanggilan untuk merekam pas foto, tanda Langan, sidik jari, dan iris mata.
(2) Antara lain, Warga Negara Indonesia (WNI) dan memiliki kartu keluarga.
(3) Selanjutnya warga harus datang sendiri ke kantor kecamatan setempat (tidak dapat
diwakilkan).
(4) KTP Elektronik atau E-KTP merupakan salah satu program pemerintah di bidang
kependudukan.
(5) Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses pembuatan E-KTP tersebut.
Urutan langkah yang tepat dari teks prosedur acak di atas ialah ....
A. 1-2-4-3-5
B. 1-5-2-3-4
C. 1-5-3-2-4
D. 1-2-3-4-5

33. Cermatilah kutipan paragraf berikut!


Selama ini, Anisa menjadi penopang kehidupan dalam keluarganya. la harus bekerja keras
guna memenuhi kebutuhan keluarga. Ayahnya sebagai orang yang bertanqqung jawab dalam
keluarga sudah tidak mampu mencari nafkah. Tubuhnya yang tua renta dan sakit-sakitan tidak
sanggup lagi bekerja.

Kata bergaris bawah pada kalimat di atas dapat diparafrasa dengan frasa/ungkapan....
A. tulang punggung, mandi keringat, bapak asuh
B. tulang leher, membanting tulang, kepala keluarga
C. tulang punggung, membanting tulang, kepala keluarga
D. tulang kepala, membanting tulang, kepala keluarga
34. Cermatilah kutipan pamraf berikut!
357

Cantik sekali. Banyak lelaki yang menghampirinya, demikian juga aku. Sering pikiranku
terganggu oleh kehardiran bayangan kecantikannya. Sangat ingin aku memilikinya. Namun,
mungkinkah itu? Karena aku hanyalah anak seorang pengamen dengan segala keterbatasan.
Kalau aku bercerita kepada Leman, pastilah mereka mengatakan bahwa hal itu sama saja
dengan mengharap cinta yang tidak mungkin terbalas.

Kalimat bergaris bawah dalam teks di atas dapat diparafrasa dengan peribahasa ....
A. bagai kacang lupa akan kulitnya
B. bagai pungguk merindukan bulan
C. bagai kera mendapat bunga
D. bagai tong kosong nyaring bunyinya

35. Perhatikan kalimat berikut!


Setelah lulus dari fakultas kedokteran dengan predikat cumlaude dari universitas terbaik di
Yogyakarta, dr.Taufik berniat untuk mengabdikan dirinya di desa terpencil yang bernama Desa
Sukamaju.

Variasi kalimat di atas berikut ini yang benar ialah ...


A. Untuk lulus dari fakultas kedokteran dengan predikat cumlaude dari universitas terbaik di
Yogyakarta, dr.Taufik berniat mengabdikan dirinya di desa terpencil-yang bernama Desa
Sukamaju.
B. dr.Taufik berniat untuk mengabdikan dirinya di desa terpencil yang bernama Desa
Sukamaju jika lulus dari fakultas kedokteran dengan predikat cumlaude dari universitas
terbaik di Yogyakarta.
C. Dengan predikat cumlaude dari universitas terbaik di Yogyakarta, setelah lulus dari fakultas
kedokteran dr.Taufik berniat untuk mengabdikan dirinya di desa terpencil yang bernama
Desa Sukamaju.
D. dr.Taufik berniat untuk mengabdikan dirinya di desa terpencil yang bernama Desa
Sukamaju setelah lulus dari fakultas kedokteran dengan predikat cumlaude dari universitas
terbaik di Yogyakarta.

36. Perhatikan grafik berikut!


Kontribusi terhariap PDB Dunia
(Persen)

1980 2000 2010 2018*

Simpulan grafik tersebut adalah ...


A. Diproyeksikan PDB China dan Indonesia selalu meningkat, sementara PDB AS
358

berfluktuasi.
B. Diproyeksikan PDB Indonesia stabil, tidak seperti halnya PDB China dan AS yang
berfluktuasi.
C. Diproyeksikan PDB AS lebih stabil dibandingkan dengan PDB China dan Indonesia.
D. Diproyeksikan PDB Indonesia selalu meningkat tajam seperti halnya China dan AS.

37. Perhatikan tabel berikut!


Tabel Pertumbuhan Volume Produksi
No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
1. Perikanan 6.5% 6% 6.5% 7%
2. Pertambangan 11.5% 12% 12.3% 12.5%
3. Perdagangan 6% 7,8% 10% 12%

Paragraf yang paling sesuai dengan data pada label tersebut adalah ...
A. Pertumbuhan produksi perikanan setiap tahunnya relatif stabil, pertumbuhan produksi
pertambangan juga dikategorikan stabil, sedangkan pertumbuhan bidang perdagangan
mengalami kenaikan sangat baik.
B. Dari tahun ke tahun presentase pertumbuhan volume produksi dari masing-masing bidang
usaha setiap tahunnya mengalami fluktuasi, terutama bidang usaha perikanan dan
pertambangan.
C. Pertumbuhan volume produksi usaha perikanan setiap tahunnya mengalami fluktuasi,
sedangkan pertumbuhan produksi pertambangan relatif konstan. Sementara itu, sektor
perdagangan mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun.
D. Proyeksi pertumbuhan volume produksi pada bidang usaha perikanan setiap tahunnya
tidak stabil, sedangkan produksi pertambangan mengalami fluktuasi. Sementara itu,
bidang usaha perdagangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

38. Cermatilah paragraf berikut!


(1) Masyarakat petani di daerah terpencil yang miskin informasi biasanya bersifat kolot, yakni
mereka selalu bertahan pada sistem tanam yang biasa mereka lakukan. (2) Mereka tidak mau
menggunakan resolusi sistem pertanian lain yang lebih maju.

Penggunaan kata yang tidak tepat dan pengganti yang tepat dalam paragraf di atas adalah
A. miskin diganti melarat, kolot diganti kuno
B. sistem diganti cara, mereka lakukan diganti ia kerjakan
C. kolot diganti pritnitif, pertanian diganti perkebunan
D. kolot diganti konservatif, resolusi diganti altematif

39. Cermatilah paragraf berikut!


(1) Berbuka puasa merupakan hal yang sangat dinantikan oleh mereka yang melaksanakan
ibadah puasa. (2) Terlebih lagi bagi anak-anak dan yang baru belajar berpuasa. (3) Makanan
yang disajikan di meja makan sangat menggugah selera, apalagi ditambah dengan aneka
makanan dan juga minuman khas Ramadan yang bervariasi. (4) Dan pada akhirnya tidak
semua makanan bisa dihabiskan saaf, berbuka puasa.

Kata penghubung yang tidak tepat dalam paragraf di atas terdapat dalam kalimat ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (3)
40. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Kondisi kota-kota besar pascaperang mengalami perkembangan yang amat pesat. (2) Pada
359

beberapa sektor, terutama sektor industri, beberapa kota besar telah mengalami kemajuan yang
luar biasa. (3) Masa-masa rekonstruksi, setelah kota-kota dilanda peperangan telah menjadi
tujuan bagi masyarakat desa yang ingin mengadu nasib di kota. (4) Urbanisasi menjadi akibat
kemajuan kota yang pesat. (5) Selain itu, beroperasinya kembali perusahaan-perusahaan besar
telah menjadi faktor yang turut memengaruhi peningkatan jumlah penduduk di kota.

Kalimat yang tidak logis dalam paragraf tersebut adalah kalimat ….


A. pertama
B. kedua
C. ketiga
D. keempat

41. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Eksekusi mati ini dipastikan akan memicu reaksi keras dari pemerintah maupun masyarakat
Australia, mengingat gigihnya upaya pemerintah Australia memberikan advokasi kepada
warganya serta dukungan luas dari masyarakat Australia sendiri terhariap upaya permohonan
ampunan dan pembatalan hukuman mati bagi dua orang pengedar narkoba anal Australia ini.
Pemerintah Australia belum memberikan responsnya, namun sebelumnya otoritas Canberra
telah mensinyalkan akan melancarkan reaksi keras.
Arti kata-kata bergaris bawah dalam paragraf di atas berturut-turut adalah ....
A. hukuman seumur hidup, penggagas, kekuasaan
B. pelaksanaan hukuman, pembelaan, penguasa
C. tahanan, apresiasi, hak
D. hukuman mati, dukungan, kewajiban

42. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Setelah berkali-kali mengalami musibah banjir, akhirnya warga masyarakat di wilayah tersebut
menggerakkan seluruh [...] ada secara bergotong royong untuk menanggulangi dan mencegah
kejadian yang serupa. Di samping itu, mereka juga secara bersama-sama melakukan [...]
tempat bersejarah yang ada di daerah tersebut. Dalam menjalankan pekerjaan ini, mereka
menerima dari pemerintah untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan.

Istilah-istilah yang tepat untuk melengkapi rumpang-rumpang dalam paragraf di atas ialah ....
A. potensi, inovasi, subsidi
B. energi, rehabilitasi, donasi
C. potensi, renovasi, subsidi
D. kreafifitas, rehabilitasi, donasi

43. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Di mana masyarakat [mukim], di tempat itu pasti akan terjadi dinamika sosial. (2) Sekecil
apa pun [ubah] pola hidup masyarakat tentu akan berdampak terhadap perubahan pada bidang
lainnya. (3) Sebagai contoh, perubahan gaya [pakai] masyarakat akan [hasil] perubahan pada
konstelasi ekonomi masyarakat.

Kata-kata bentukan yang tepat untuk menggantikan kata-kata dalam kurung di atas adalah ....
A. bermukim, perubahan, berpakaian, menghasilkan
B. bermukim, pengubahan, berpakaian, menghasilkan
C. dimukimkan, perubahan, pakaian, berhasil
D. bermukim, pengubahan, pemakaian, dihasilkan
44. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Kondisi kendaraan yang tidak layak sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas di jalan
raga. (2) Keadaan ban yang sudah menipis dapat menyebabkan ban pecah pada saat
360

kendaraannya melaju. (3) Jika kanvas rem tidak berfungsi maksimal. (4) Ada pula rem
kendaraan blong karena minyak rem bocor. (5) Kelelahan logam atau disebut dengan istilah
aus juga menyebabkan bagian kendaraan patah.

Kalimat yang strukturya rancu dalam paragraf tersebut terdapat pada nomor ....
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

45. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!


(1) Kakak ipar saya memiliki mobil yang masih baru. 2) Tetapi, kakak saya tidak suka akan
mobil itu. (3) Akhimya, mobil kakak ipar saya baru dibeli teman saya.

Perbaikan kalimat ambigu di atas yang tepat ialah ...


A. Mobil kakak ipar saya yang baru, dibeli teman saya.
B. Mobil baru kakak ipar saya dibeli teman saya.
C. Mobil yang baru dari kakak ipar saya dibeli teman saya.
D. Mobil kakak ipar saya, yang baru, dibeli teman saya.

46. Perhatikan kalimat berikut dengan saksama!


Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kelancaran acara ini.

Agar menjadi kalimat yang logis, perbaikan kalimat di atas ialah ...
A. Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami menyampaikan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini.
B. Pada acara yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kelancaran acara ini.
C. Pada situasi yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kelancaran acara ini.
D. Pada kesempatan yang membahagiakan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kelancaran acara ini.

47. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Meskipun kebiasaan merokok, menyebabkan kesehatan terganggu, tetapi masyarakat tetap
saja merokok. (2) Di sisi lain, pemerintah masih selalu berharap cukai dari produk rokok. (3)
Hal ini tidak dapat dipungkiri karena penerimaan negara dari cukai rokok dapat mencapai lebih
dari Rp25 trliun. (4) Tetapi, sebenarnya biaya pengobatan akibat rokok jauh lebih besar dari
itu. (5) Jadi, kebiasaan merokok sangat sulit dihentikan.

Perbaikan paragraf di atas yang tepat dapat dilakukan dengan cara.....


A. menghilangkan kata meskipun dan tetapi pada kalimat (1)
B. menghilangkan kata di sisi lain pada kalimat (2)
C. memberi tanda koma (,) setelah kata dipungkiri pada kalimat (3)
D. menghilangkan kata tetapi pada kalimat (1) dan membuang kalimat (5)

48. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Pukul 08.00 di Tomok, Pulau Samosir, Danau Toba, matahari baru saja naik. Udara dingin dan
kabut belum beranjak. Namun, sekitar dua ratus warga desa segera pergi ke rumah peninggalan
Raja Sidabutar dengan memakai pakaian adat Batak, yaitu kain ulos dan ikat kepala tiga
warna: merah, putih, dan hitam.
Kata-kata bergaris bawah dalam teks di atas seharusnya diganti dengan ....
A. muncul, berjalan, menggunakan
B. terbit, bergegas, mengenakan
361

C. tampak, melaju, menggunakan.


D. terbit, berlari, menaikkan

49. Berikut ini adalah identitas buku sumber untuk menulis karangan!
Judul Penulis Kota Penerbit Tahun
Mengentaskan anak
Rahman Muzakir Jayapura Bintang 2009
putus sekolah
Membina akhlak dari
Dr. Suendah Rohe Jayapura Gemerlap 2014
hati ke hati
Berdasarkan data buku tersebut, penulisan daftar pustaka yang tepat adalah ....
A. Rahman, Muzakir. 2008. Mengentaskan anak putus sekolah. Jayapura: Bintang.
Rohe, S. 2009. Membina akhlak dari hati ke hati. Jayapura: Gemerlap.
B. Muzakir, Rahman. 2008. Mengantaskan Anak Putus Sekolah. Jayapura: Bintang,
Rohe, Suaendah. 2009. Membina Akhlak dari Hati ke Hati. Jayapura: Gemerlap.
C. Rahman Muzakir. 2008. Mengentaskan Anak Putus Sekolah. Jayapura: Bintang.
Rohe, S. 2009. Membina Akhlak dari Hati ke Hati. Jayapura: Gemerlap.
D. Muzakir Rahman. 2008. Mengentaskan Anak Putus Sekolah. (Jayapura: Bintang).
Rohe, S. 2009. Membina Akhlak dari Hati ke Hati. (Jayapura: Gemerlap).

50. Perhatikan ejaan kalimat-kalimat berikut!


(1) Apakah saudara memiliki saudara laki-laki?
(2) Di sini masih kosong, silakan duduk di sini, pak!
(3) Kami mohon Bapak dan Ibu menunggu sebentar.
(4) Di Indonesia Profesor Doktor Habibie membangun industri pesawat.
(5) Belanda mengepung markas pangeran Diponegoro di gua Selarong.

Penulisan kalimat yang tidak sesuai dengan EYD adalah nomor ....
A. (1), (2), (3)
B. (1), (2), (5)
C. (2), (3), (4)
D. (2), (3), (5)

51. Perhatikan kalimat berikut ini!


(1) Sebelum dilantik menjadi bupati, pak haji Salim datang ke gunung bromo untuk
berlibur bersama keluarganya. (2) Beliau mengajak serta anak bungsunya Hanung Septian
yang baru berumur 5 tahun. (3) Saat akan mendaki Hanung bertanya, "Di gunung ini ada
Dinosaurus gak, ayah?" (4) Pak Haji tersenyum mendengar pertanyaan bungsunya. (5) Bu Haji
pun tersenyum.

Penggunaan ejaan yang tidak tepat terdapat dalam kalimat nomor ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)

52. Perhatikan kalimat berikut ini!


Sidang penetapan nama-nama pengurus partai periode 2009 s/d 2014 berlangsung dari pukul
09.00 s/d 14.00.
Penggunaan tanda baca yang tepat untuk kalimat di atas ialah ...
A. Sidang penetapan nama-nama pengurus partai periode 2009-2014 berlangsung dari pukul
09.00-14.00.
362

B. Sidang penetapan nama-nama pengurus partai periode 2009,2014 berlangsung dari pukul
09.00,14.00.
C. Sidang penetapan nama-nama pengurus partai periode 2009-2014 berlangsung dari pukul
09.00-14.00.
D. Sidang penetapan nama-nama pengurus partai periode 2009,2014 berlangsung dari pukul
09.00, 14.00.

53. Perhatikan paragraf berikut!


(1) Unsur sosial budaya merupakan unsur penting dalam kehidupan bermasyarakat. (2)
Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk sosial dan makhluk yang berbudaya. (3)
Sebagai makhluk sosial yang berbudaya, manusia memandang perlu adanya pranata kehidupan
yang mengatur hubungan antar manusia sebagai anggota masyarakat. (4) Maka dari itu, secara
bersama di bangun sistim nilai, gagasan, dan keyakinan. (5) Tatanan yang berupa sistem nilai
tersebut menjadi pedoman hidup bagi masyarakat. (6) Kehidupan masyarakat dapat mencapai
keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma.
Kalimat Bagian yang salah ejaan Perbaikannya
(1) bermasyarakat Bermasarakat
(2) hakekatnya Hakikatnya
(3) antar manusia Antarmanusia
(4) di bangun sistim dibangun sistem
(5) sistem Sistim
(6) sistem Sistim

Perbaikan yang tepat terdapat pada nomor ….


A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (3), (4), dan (5)

54. Perhatikan kalimat berikut ini!


ketika berkunjung ke kota medan yang terkenal dengan keindahan danau tobanya ibu marlia
sarjana hukum membeli bika ambon dan lapis legit di jalan helvetia raya.

Perbaikan ejaan yang tepat untuk kalimat di atas ialah ...


A. Ketika berkunjung ke kota Medan yang terkenal dengan keindahan danau Tobanya, ibu
Marlia Sarjana Hukum membeli bika Ambon dan lapis legit di Jalan Helvetia Raya.
B. Ketika berkunjung ke Kota Medan yang terkenal dengan keindahan Danau Tobanya, Ibu
Marlia sajana hukum membeli bika ambon dan lapis legit di Jalan Helvetia Raya.
C. Ketika berkunjung ke Kota Medan yang terkenal dengan keindahan Danau Tobanya Ibu
Marlia Sarjana Hukum membeli bika ambon dan lapis legit dijalan Helvetia Raya.
D. Ketika berkunjung ke Kota Medan yang terkenal dengan keindahan Danau Tobanya, Ibu
Marlia Sarjana Hukum membeli bika Ambon dan lapis legit di Jalan Helvetia Raya.
55. Perhatikan penulisan kalimat lanqsung berikut!

Apakah kalian dengar suara tok, tok, tok seperti orang mengetuk pintu? tanya riani kepadaku.
363

Perbaikan penulisan kalimat di atas yang tepat ialah ....


A. "Apakah kalian dengar suara: 'tok, tok, tok' seperti orang mengetuk pintu," Tanya Riani
kepadaku.
B. "Apakah kalian dengar suara 'tok, tok, tok' seperti orang mengetuk pintu? tanya Riani
kepadaku."
C. "Apakah kalian dengar suara "tok, tok, tok" seperti orang mengetuk pintu? tanya Riani
kepadaku."
D. "Apakah kalian dengar suara 'tok, tok, tok' seperti orang mengetuk pintu?" tanya Riani
kepadaku.
KUNCI JAWABAN

No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB
1 D 11 B 21 D 31 B 41 B 51 A
2 A 12 A 22 A 32 B 42 C 52 C
3 B 13 D 23 C 33 C 43 A 53 C
4 A 14 D 24 B 34 B 44 C 54 D
5 A 15 B 25 B 35 D 45 B 55 D

6 D 16 B 26 A 36 A 46 D
7 D 17 B 27 D 37 C 47 D
8 B 18 D 28 B 38 D 48 B
9 D 19 C 29 B 39 C 49 B
10 B 20 B 30 B 40 D 50 B
364

PAKET 4

UJIAN NASIONAL
BAHASA INDONESIA
PETUNJUK UMUM

34. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan soal yang meliputi:
m. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
n. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
o. Kesesuaian Nama Mata Uji dan Program Studi yang tertera pada kanan atas
Naskah Soal dengan Lembar Jawaban Ujian Nasional. (LJUN).
p. LJUN yang masih menyatu dengan naskah soal
35. Laporkan kepada pengawas ruang ujian apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang
tidak lengkap atau tidak urut, Serta LJUN yang rusak, robek atau terlipat untuk
memperoleh gantinya.
36. Tulislah Nama dan Nomor Peserta Ujian Anda pada kolom yang disediakan di
halaman pertama soal ujian.
37. Gunakan pensil 2B untuk mengisi LJUN dengan ketentuan sebagai berikut:
m. Tuliskan Nama Anda pada kotak yang disediakan, lalu hitamkan bulatan di
bawahnya sesuai dengan huruf di atasnya.
n. Tuliskan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir pada kolom yang disediakan, lalu
hitamkan bulatan di bawahnya sesuai huruf/angka di atasnya
o. Tuliskan Nama Sekolah, Tanggal Ujian, dan bubuhkan Tanda Tangan Anda pada
kotak yang disediakan.
p. Salinlah kalimat berikut pada tempat yang disediakan dalam LJUN: "Saga
mengerjakan ujian dengan jujur"
38. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi bulatan, hapus sebersih mungkin dengan karet
penghapus kemudian hitamkan bulatan yang menurut Anda benar.
39. Pisahkan LJUN dari Naskah Soal secara hati-hati dengan cara menyobek pada tempat
yang telah ditentukan.
40. Waktu yang tersedia untuk menger akan Naskah Soal adalah 120 menit.
41. Naskah terdiri dari 50 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
42. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, Label matematika atau alai bantu hitung
lainnya.
43. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang ujian.
44. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan LJUN tidak boleh dicorat-coret.

SELAMAT MENGERJAKAN
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.
365

1. Bacalah dengan cermat paragraf berikut!


Aromaterapi bukan hanya monopoli spa dan salon, berbagai produk kesehatan, penyegar
ruangan, sabun sampai pembersih lantai juga menggunakan istilah ini sebagai pelaris bisnis.
Demi memperoleh khasiat aromaterapi yang sebenarnya, Anda harus cermat membedakan
mana yang asli dan tidak. Salah pilih bisa berakibat fatal. (Intisari, Mei 2011, dengan
perubahan)

Makna istilah bergaris bawah dalam teks di atas ialah ...


A. Penggunaan minyak esensial alami untuk mempengaruhi pikiran, tubuh, dan jiwa secara
fisologis maupun emosi.
B. Penggunaan aroma tertentu untuk mengobati penyakit-penyakit mematikan yang sulit
diobati secara medis.
C. Cara memberikan terapi terhadap penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan dengan secara
medis.
D. Cara memberikan terapi terhadap berbagai penyakit hanya dengan menyemprotkan aroma
ke tubuh pasien.

2. Bacalah teks eksposisi berikut !


Kebakaran hutan dan lahan biasa terjadi karena faktor kesengajaan manusia melalui beberapa
kegiatan, seperti kegiatan ladang, perkebunan (PIR), HTI, penyiapan lahan untuk ternak sapi,
dan sebagainya. Faktor kebakaran hutan dan lahan karena kesengajaan ini merupakan faktor
penyebab utama kebakaran hutan dan lahan. Setidaknya 90% kebakaran hutan dan lahan yang
terjadi saat ini disebabkan karena faktor kesengajaan.

Informasi pokok dalam teks eksposisi tersebut adalah tentang ....


A. kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini
B. beberapa kegiatan yang menjadi penyebab kebakaran
C. penyebab utama kebakaran hutan dan lahan
D. 90% kebakaran hutan dan lahan karena faktor kesengajaan

3. Cermatilah teks berikut!


Akibat terbawa angin, awan tersebut saling bertemu. Awan-awan itu membesar. Kemudian,
menuju ke atmosfer bumi yang suhunya lebih rendah. Akhirnya, terbentuklah butiran es dan
air. Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi menopang, butiran-butiran air atau es tersebut
jatuh ke permukaan bumi. Proses tersebut disebut presipitasi. Karena semakin rendah, suhu
semakin naik. Rutiran es atau salju itu mencair.

Berdasarkan teks di alas dapat disimpulkan bahwa proses presipitasi adalah....


A. penurunan suhu udara
B. mencairnya butiran es atau salju
C. pencairan uap air di permukaan bumi
D. proses jatuhnya butiran air ke bumi

4. Bacalah kutipan berikut dengan teliti untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!
(1) Sebagian besar orang mengatakan bahwa sayang sekali bila program akselerasi ditutup
padahal program ini sudah banyak membuat siswa berhasil menyelesaikan studi dengan cepat
sampai jenjang perguruan tinggi. (2) Mereka mengatakan bahwa siswa-siswa dari program
akselerasi juga dapat menyesuaikan diri dengan siswa-siswa dari program regular. (3) Selain
itu, dapatlah dikatakan bahwa biaya pendidikan lebih ekonomis, praktis, dan efisien.
Inti kalimat (1) dari paragraf tersebut ialah ...
A. Sebagian besar orang mengatakan sayang sekali.
B. Siswa-siswa dari program akselerasi sudah banyak yang berhasil.
C. Siswa program akselerasi berhasil menyelesaikan studi.
D. Sayang sekali bila program akselerasi ditutup.
366

5. Komentar yang logis terhadap pendapat dalam teks di atas ialah...


A. Program akselerasi telah terbukti sebagai program yang ekonomis, praktis, dan efisien.
B. Program akselerasi telah berhasil membentuk siswa yang pandai menyesuaikan diri.
C. Program akselerasi telah berhasil mengantarkan siswa ke perguruan tinggi.
D. Program akselerasi sangat menguntungkan sehingga perlu dibuka kembali.

6. Baca dengan cermat paragraf berikut!


(1) Energi minyak bumi di Indonesia dalam dua puluh tahun ke depan diperkirakan akan habis,
kecuali dapat ditemukan ladang-ladang minyak baru yang bisa dieksploitasi. (2) Energi
batubara yang melimpah ternyata menghasilkan polutan yang sangat besar. (3) Alternatif
sumber energi superbesar yang minim polutan adalah nuklir. (4) Tidak ada yang perlu
ditakutkan tentang energi ini. (5) Amerika, Prancis, Jepang, Rusia, dan lain-lain menggunakan
nuklir untuk pembangkit listrik. (6) Kapal-kapal induk Amerika juga menggunakan nuklir
untuk sumber tenaganya.

Simpulan tentang perlunya kita menggunakan energi nuklir didukung oleh fakta dalam kalimat
….
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (4)
C. (3) dan (5)
D. (5) dan (6)

7. Bacalah teks eksposisi berikut dengan saksama!


Teknologi di bidang kesehatan pada umumnya dan pengobatan khususnya di Indonesia
berkembang pesat. Obat-obatan modern varian dan temuan baru terus bermunculan dengan
efektifitas yang secara klinis teruji. Banyak penyakit yang dulu tidak ada obatnya, kini bisa
disembuhkan.
Perkembangan teknologi pengobatan tidak dapat menggeser secara penuh keberadaan
obat tradisional di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan obat tradisional atau jamu masih
mendapat tempat di hati masyarakat. Jamu dipercaya mempunyai banyak kelebihan jika
dibandungkan dengan obat-obatan modern.

Paragraf 1 dan 2 membentuk hubungan ....


A. sebab-akibat
B. akibat-sebab
C. kronologi
D. pertentangan

8. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Buah tomat merupakan buah yang sarat khasiat. Buah tomat dapat mencegah penyakit
kekurangan vitamin. Di samping itu juga mencegah kanker prostat, kanker usus besar, dan
kanker paru-paru. Hasil penelitian menunjukkan tomat dapat mengobati gangguan pencernaan,
diare, kolera, dan serangan empedu. Selain kaya manfaat, tomat juga lezat disantap. Bahkan
sebagai saus atau diracik menjadi makananpun mampu membius para penikmatnya. Di
Perancis, tomat disebut-sebut pomme d'amour atau apel cinta. Jika ingin sehat dan bebas dari
kanker, cobalah rutin mengonsumsi "Si apel cinta".
Rangkuman yang tepat dari bacaan tersebut adalah ...
A. Tomat adalah buah yang sarat khasiat dan lezat disantap.
B. Buah tomat atau apel cinta dapat mencegah penyakit kanker.
C. Buah tomat sarat khasiat, kaya manfaat bagi penderita penyakit.
D. Buah tomat selain mencegah dan mengobati berbagai penyakit, juga lezat.
367

9. Bacalah dengan saksama teks berikut!


(1) Dari Lebaran ke Lebaran semakin banyak saja orang-orang yang datang ke tukang jahit itu.
(2) Cerita tentang jarum dan benang ajaib itu mungkin membuat banyak orang penasaran. (3)
Tapi barangkali pula karena dari Lebaran ke Lebaran memang semakin banyak orang yang
kian tenggelam dalam kekecewaan. (4) Mereka ingin menjahitkan kekecewaan mereka kepada
tukang jahit itu. (5) Mereka antre agar bisa menikmati kebahagiaan Lebaran.

Makna simbolik dalam kutipan teks cepen di atas terdapat dalam kalimat...
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

10. Bacalah dengan cermat pantun berikut!


Bunga melur cempaka biru
Bunga rumpai kelabu puan
Tujuh malam selalu rindu
Hanyalah rindu kepada tuan

Pantun di atas bertema ....


A. ketuhanan
B. pendidikan
C. suka duka
D. percintaan

11. Bacalah penggalan novel berikut!


Tiba-tiba aku melihat Bapak berlinangan air mata. Aku kaget luar biasa. Tetapi, ia tidak
berkata sepatah kata pun. la tidak menatapku, tapi aku merasakan hatinya sedang menatapku
tajam. Aku meraih tangan ibu, menciumnya dan sungkem pada ibuku. "Mohon doanya ya, Bu."
lbu terisak. Aku juga melakukannya pada Bapak. Kali ini aku yang terisak. Karena ketika
memeluknya, aku merasakan tubuh bapak yang sudah mulai tua dan ringkih. Bapak kurus
sekali, lebih kurus dari yang aku kira. Bahunya keras, seperti tak pernah mengistirahatkan
bahunya untuk menyandang beban hidupnya yang berat. Bapak juga pasti punya impian seperti
aku.

Amanat yang tersirat dalam penggalan novel tersebut adalah ...


A. Cintailah orang tua dengan sekuat tenaga.
B. Hendaklah kita memiliki impian masing-masing.
C. Selalu berbakti kepada orang tua apa pun kondisinya.
D. Mintalah doa restu kepada orang tua dalam setiap perjuangan.

12. Bacalah dengan cermat dan cerita berikut!


(1) Darman gelisah. Matannya melotot kanan kiri, menyapu sepanjang jalan yang ada di
hadapannya. (2) Adukannya kacau, air kocar-kacir di sana sini. (3) Suara teriakan pembeli
terdengar lirih di telinganya, lalu lenyap dibawa angin. (4) Ada rasa takut yang coba dipendam,
namun gagal. (5) Sorot matanya nanar dan resah, menantang fatamorgana yang tercipta oleh
panasnya aspal jalan yang dirajam sinar matahan dari
Majas yang terdapat pada kalimat (3) adalah ....
A. simile dan anaphora
B. hiperbola dan metafora
C. paradoks dan metafora
D. antiklimaks dan personifikasi
368

13. Bacalah penggalan drama berikut!


Dina : Ayo main voli!
Cindy : Huh, Jangan. Nanti rusak bunga-bungaku di sini.
Dina : Ah, kamu. Ayo, dong! Oper-mengoper bola saja. Sekadar berlatih menangkap
bola.
Cindy : Berlatih menangkap bola apa sih? Huh, aku senang pada bunga-bunga ini. Nanti
juga menggangu tamu-tamuku yang berniat memarkir kendaraannya di sini.
Kan bisa di belakang rumah?
Dina : Ogah, ah. Kan tetangga-tetangga kanan kiri juga sering laludalang lewat sini.
Cindy :
(Seni Drama untuk Remaja, Rendra, dengan perubahan)

Latar penggalan teks drama di atas ialah ...


A. taman depan rumah
B. jalan depan rumah
C. halaman depan rumah
D. gang depan rumah

14. Perhatikan kutipan novel berikut!


Sebelum subuh mereka telah bangun. Siti Rubiyah ikut bangun pagi dan memasak kopi dan
makanan. pagi untuk mereka. Buyung merasa agak berat hatinya berangkat. Dia teringat Siti
Rubiyah yang ditinggalkan sendiri dengan Wak Hitam yang masih sakit. Kemarin malam
panasnya naik lagi hingga dia mengerang-ngerang sepanjang malam dan sepanjang terdengar
dia tak tertidur. Akan tetapi, terbalik-balik dengan gelisah di atas tempat tidurnya dan tiap
sebentar terdengar gerak Siti Rubiyah di dalam kamar mengambil air minum untuknya.

Watak Buyung dalam penggalan cerita di atas ialah ....


A. mudah terpancing emosinya
B. peduli terhadap lingkungan
C. perhatian kepada orang lain
D. tidak mudah percaya pada orang lain

15. Cermatilah cuplikan syair berikut!


...
Hai muda arif - budiman,
Hasilkan kemudi dengan pedoman,
Alat perahumu jua kerjakan,
Itulah jalan membetuli insan.
...

Kutipan "Syair Perahu" tersebut berisi ....


A. nasihat untuk para remaja agar menjadi orang yang arif budiman
B. kewajiban agar pemuda untuk memiliki agama sebagai pedoman berperi laku
C. ajakan agar orang tua mendidik anaknya dengan arif dan bijaksana
D. seruan kepada semua manusia agar mengerjakan segala perintah Tuhan

16. Perhatikan penggalan drama berikut!


Resnaga : Kau sedang apa? Hei, apa yang sedang terjadi?
Kartika : Aku sedang melindungi harta bangsa. Sisa-sisa pengabdian ibu kita.
Ibu kita? Siapa?
Resnaga : Tak taukah kau? Raden Ajeng Kartini! Beliau ibu kita semua, bukan?
Kartika : Beliau sungguh baik hati. Beliau sangat keibuan, belaiannya hangat,
lembut... Ah, aku masih merasakannya. Kira-kira, Sekarang ibu sedang apa
369

Resnaga : ya?
Kartika : Kartika, kau baik-baik saja kan?
Resnaga : Apa maksudmu?
Aku mengkhawatirkanmu. Lagipula ... bukankah Kartini sudah tiada?
Kartika : Bagaimana bisa kau merasakan belaiannya?
Beliau masih hidup, kok! Beliau sengaja datang dan jauh untuk
menemaniku. Ah, sudahlah. Pasti kau tak akan percaya.
(Kartini Berdarah, Amanatia Junda S.)

Simpulan dari drama tersebut adalah ...


A. Resnaga dan Kartika berbeda pandangan tentang keberadaan R.A. Kartini.
B. Kartika berkeyakinan bahwa R.A. Kartini masih hidup.
C. Resnaga tidak mempercayai cerita Kartika yang seakan mengada-ngada.
D. Kartika merasakan keberadaan R.A. Kartini disampingnya setup waktu.

17. Bacalah penggalan cerpen berikut!


Merayap pelan di Jalan Katamso, Jakarta, saat jam bubar sekolah merupakan pelatihan
observasi yang baik. Seolah mengamati dunia dalam mikroskop, kecepatan lambat
memungkinkan kita menangkap dengan detail jalanan yang berlubang, trotoar yang hancur,
angkot yang mengulur waktu untuk menelan penumpang sebanyak-banyaknya, pedagang kaki
lima yang bersesak memepet jalan aspsl dan manusia... lautan manusia. (Devi Lestan)

Kesesuaian latar tempat dan suasana yang tampak dalam teks tersebut adalah ....
A. kota Jakarta dengan jam bubar sekolah
B. kota Jakarta dengan hiruk pikuknya
C. jalan berlubang dengan lautan manusia
D. jalan Katamso dengan angkot yang mengulur waktu

18. Bacalah penggalan novel berikut!


Tiada berapa lama antaranya datanglah dokter yang dipanggil Yusuf. Maria diperiksanya
sangat teliti dan akhirnya ia tiada sangsi lagi bahwa Maria mendapat penyakit batuk darah.
Sakit malaria yang sangat melemahkan badannya rupanya memberi kesempatan kepada
penyakit TBC yang sudah lama dikandungnya dalam badannya untuk memecah keluar. Kepada
Yusuf dokter itu menasihati agar selekas-lekasnya membawa Maria ke rumah sakit khusus,
yakni ke Sanatorium Pacet, Bandung, agar dapat diperiksa dengan teliti dan diobati dengan
saksama. Di sana terdapat laboratorium klinik dengan peralatan canggih, seperti rontgen,
bahkan ultrasonografi.
(Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisyahbana, dengan perubahan)
Ketidaksesuaian zaman dengan keadaan dalam cerita tersebut adalah ...
A. Pada masa itu, tahun 1920-an, belum ada penyakit batuk darah.
B. Pada masa itu, tahun 1920-an, belum ada alat ultrasonografi.
C. Pada masa itu, tahun 1920-an, belum ada dokter yang bisa dipanggil ke rumah-rumah
pasiennya.
D. Pada masa itu, tahun 1920-an, belum ada Hama daerah Pacet di Bandung.

19. Bacalah penggalan novel berikut!


(1) Ini lebih dahsyat daripada yang saga pikirkan tentang esensi menjalin kepercayaan. (2)
Lebih dahsyat daripada ucapan motivator-motivator andal. (3) Teladan bebicara lebih keras
daripada kata-kata. (4) Kedai bunga adi baru satu dari banyak keanehan di sini. (5) Selain
kedai bunga itu, Markus mengatakan bahwa praktik berjualan tanpa penunggu jugs dijalani
sejumlah warga desa yang menjual koran, majalah, baju, dan sebagainya. (Berjalan di Atas
Cahaya, Hanum Salsabiela Rais,dkk., dengan perubahan)
Latar budaya dalam teks novel di atas tampak dari kalimat ....
370

A. (1) B. (2) C. (4) D. (5)


20. Bacalah penggalan novel berikut!
Lelaki itu tidak bisa menolak. Tangannya digandeng suamiku, diajak duduk di ruang
tamu. Wajah lelaki itu tampak pucat, lebih-lebih ketika suamiku memperkenalkanku. Kami
pun kemudian berbuka puasa bersama. Di seta-seta berbuka puasa, lelaki yang bernama Han,
teman suamiku semasa kuliah dulu itu, berulang-ulang meminta maaf.
"Sungguh, aku benar-benar tidak tahu kalau ini rumahmu, Yos. Maafkan aku yang sudah
menipu istrimu untuk memberikan sumbangan pada anak-anak yatim itu. (Tamu Menjelang
Lebaran, Dedet Setiadi, Kedaulatan Rakyat, 12 Juli 2015)

Isi cerita tersebut yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari ialah
A. suka meminta maaf kepada teman lama yang ditipu
B. suatu saat kebiasaan menipu akan terbongkar juga
C. suka menyantuni anak yatim karena banyak donatur
D. menyesali perbuatan jahat karena yang tertipu istri teman

21. Perhatikan puisi berikut!


Apa yang terjadi di kampungku
telah terjadi tayangan televisi
di rumahmu, gambarnya hampir sama
dengan serial drama yang selalu kau tunggu
bahkan tangisnya
hingga teriakan-teriakannya
sama saja
keseharian dan riasan begitu susah dibedakan
seperti lumpur dan pupur (F. Azis Manna)

Keunggulan teks puisi di atas adalah ...


A. Penggunaan huruf kapital dan tanda baca pada larik-larik puisi tersebut memberikan
penafsiran.
B. Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah dipahami dan tema yang dipilih pun
langka dan unik.
C. Puisi tersebut menggambarkan kisah-kisah dan tayangan televisi yang sangat memukau
dengan teriakan-teriakannya.
D. Puisi tersebut menggunakan diksi dengan simbol-simbol yang rumit, namun mudah
dipahami struktur kalimatnya.

22. Perhatikan kutipan puisi-puisi berikut!


Puisi 1 Puisi 2
.... ....
Kalau kau mau kuterima kau kembali Gemuruh ombak berteriak duka
dengan sepenuh hati ketika mendengar kepergianmu
aku masih tetap sendiri engkau adalah guru-guruku
kutahu kau bukan yang dulu lagi yang mengajarkanku bagaimana memandang
bak kembang sari sudah terbagi dunia kecil
.... ....

Perbedaan penggunaan gaya bahasa / majas dalam kedua kutipan puisi di atas
adalah ....
Kutipan Puisi 1 Kutipan Puisi 2
371

A. personifikasi hiperbola
B. metafora similie
C. similie personifikasi
D. paradoks repetisi
23. Bacalah penggalan novel berikut!
Wardojo dengan cepat membuka pintu dan masuk kamar. Di dalam kamar R.A. Woengoe yang
bisa menyenangkan mata itu, ia mendapati dua gadis manis yang sudah selesai berdandan.
Mereka masing-masing berdiri di depan lemari kaca sedang mematut-matut diri. Di dalam
kamar itu R.M. Wardojo duduk di atas kursi beludru sambil melihat-lihat gambar-gambar yang
menghias kamar itu. Meski mata R.M. Wardojo tidak melihat wajah R.A. Biroe, gadis manis
itu, tetap hatinya selalu memikirkan dirinya.
(Student Hidjo, Mas Marco Kartodikromo)

Ringkasan penggalan teks novelo di atas ialah ...


A. R.M. Wadojo memasuki kamar dua orang gadis yang sedang berdandan di atas kuris
beludru.
B. Dua gadis manis sedang berdandan di kamar R.A. Woengoe dilihat oleh R.M. Wardojo.
C. R. M. Wardojo terpikat oleh salah satu gadis yang sedang berdandan di kamar R.A.
Woengoe.
D. R.M. Wardojo senang memasuki kamar yang sedang digunakan berdandan oleh dua gadis
manis.

24. Bacalah dengan cermat paragraf berikut!


Dalam tubuh manusia tedapat aktifivas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat
menggunakan energi [...] yang terkandung dalam bahan bakarnya yakni makanan yang ditelan
menjadi energi panas dan energi [...]. Nasi yang Anda makan pada waktu sarapan akan dibakar
dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Energi yang disediakan
oleh nasi itu diubah menjadi energi lain yang memungkinkan otot memompa darah dalam
tubuh atau menggerakan dada pada waktu bernafas.

Istilah yang tepat untuk mengisi rumpang dalam paragraf di atas ialah
A. (1) kimiawi dan (2) mekanis
B. (1) mekanis dan (2) kimiawi,
C. (1) kimia dan (2) alternative
D. (1) fisika dan (2) kimia

25. Bacalah dengan cermat paragraf berikut!


Penderita diabetes lebih berisiko mengalami gigi yang goyang. Penderita diabetes pada
umumnya mengalami hambatan pada aliran darah yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi.
Aliran darah yang menuju gigi pasti akan ikut terganggu, sehingga ini menyebabkan gigi
goyang. Gigi seorang penderita diabetes yang goyang tersebut bisa terjadi walau tidak terjadi
lubang pada gigi. Jika sudah goyang, gigi tidak akan lagi bisa dipertahankan sehingga wajib
dicabut. Sebelum gigi dicabut, penderita diabetes wajib menstabilkan kadar gula darahnya. [...]

Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan teks eksposisi di atas ialah ...
A. Gigi goyang adalah tanda-tanda dari penderita diabetes mellitus.
B. Diabetes mellitus diperparah oleh goyangnya gigi.
C. Gigi goyang tanda kesembuhan bagi penderita diabetes mellitus.
D. Gigi penderita diabetes mellitus sering berdarah.

26. Bacalah teks berikut dengan saksama!


Sebagian besar bagian hutan raya tak pernah dijejak manusia dan di dalam hutan raya hidup
bernapas dengan kuatnya. Berbagai margastawa dan serangga penghuninya mempertahankan
372

hidup di dalamnya. Demikian pula tanaman dan bunga-bunga anggrek, yang banyak
merupakan mahkota di puncak-puncak pohon tinggi. [...] Di bawah, di atas tanah, hidup
harimau kumbang, gajah, dan beruang. Di sepanjang sungai hiduplah tapir, badak, ular, buaya,
rasa, kancil dan ratusan makhluk lain. Dan di dalam tanah serangga berkembang biak.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan teks deskripsi di atas ialah
A. Di atas gunung, hutan lebat tak bisa diterobos manusia sepanjang masa.
B. Di dalam gua-gua, harimau dan singa dengan tenteram menghuninya berabad-abad
lamanya.
C. Di bagian atas raya hidup siamang, beruk, dan sebangsanya, dan burung-burung.
D. Begitulah keadaan tengah hutan belantara raya yang belum pernah dijamah manusia.

27. Bacalah teks berikut dengan cermat!


Wanita yang dinikahi tiga belas tahun lalu pada tanggal tiga belas di suatu bulan basah,
resepsinya di ruang mewah di tingkat tiga belas sebuah hotel mewah yang menulis tingkat itu
dua belas setengah, dan kemudian mereka menginap di kamar nomor 13 [ .... ] Karena berkah
dari Allah itu baik adanya, yang jahat hanya datang dari setan atau iblis! (Kayu Naga, Korry
Layun Rampan)

Kalimat yang tepat untuk melengkapi rumpang dalam penggalan teks narasi di atas ialah ...
A. Memang angka 13 menjadi angka yang sangat dihindari oleh kebanyakan orang untuk
melaksanakan hajat.
B. Angka tiga belas adalah angka sial sehingga banyak orang menghindari angka tersebut
dalam segala urusannya.
C. Dengan terpaksa ia pilih angka tiga belas karena keadaan yang tidak memungkinkan lagi
memilih angka lain,
D. Sangaja ia pilih, hal-hal yang demikian ingin ia buktikan bahwa angka 13 bukanlah angka
yang sial.

28. Bacalah dengan cermat pantun rumpang berikut!


Bunga pepaya bunga kecipir
Diterpa ingin bunga pun jatuh
....
….

Isi yang tepat untuk melengkapi pantun di atas adalah


A. Bila berbuat tanpa dipikir / Kapal di bandar membuang sauh
B. Ayo semua silahkan mampir / Jangan kembali kalau sudah jauh
C. Rumah tinggi perlu antipetir / Sifat durjana dibuang jauh
D. Bila terkena penyakit kikir / Sanak saudara lari menjauh

29. Bacalah teks ulasan berikut dengan cermat!


Karya-karya sulaman Maryati juga meneguhkan bagaimana pasangan ini saling menopang.
Dengan caranya yang otentik, Maryati berada di samping (bukan di belakang) Affandi,
menyertai perjalanan meraih reputasi dan prestasi yang bermartabat. […] ia menyusun bentuk-
bentuk dengan menyulam benang warna-warni, jauh dari kesan menata dengan rapi, tetapi
menyulam sesukanya, namun tetap menghadirkan komposisi dan cerita menarik.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan teks ulasan di atas ialah ....
A. Maryati menjadi maestro seni sulam di samping mendampingi suaminya, Affandi.
B. Kalau Affandi melukis, Maryati menyulam dengan benang warna-warni, indah sekali.
373

C. Dengan benang warna-warni, Maryati membuat lukisan sebagaimana yang dilakukan


Affandi.
D. Maryati menyulam pengalaman kehidupannya dengan cara ekspresif lewat melukis dengan
benang.
30. Bacalah teks berikut dengan cermat!
Bahan yang diperlukan untuk membuat lampion yaitu botol plastik, sendok plastik, cutter atau
gunting, lem, dan satu set lampu beserta kabelnya. [...] Siapkan sebuah botol air mineral
berukuran besar lalu potong dan buang bagian bawahnya, setelah itu tempelkan potongan-
potongan sendok plastik pada botol plastik. Langkah selanjutnya yaitu dengan membuat
sebuah lingkaran dengan beberapa potongan sendok plastik, untuk dipasang pada bagian leher
botol. Tahap terakhir yaitu memasukkan set lampu dan kabelnya ke dalam botol plastik yang
sudah dihiasi dengan potongan sendok plastik, dan lampu hias dari botol plastik bekas pun
sudah siap digunakan.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan teks prosedur di atas ialah ...
A. Sendok plastik, cutter, gunting, lem, dan satu set lampu beserta kabelnya dapat dibeli di
toko terdekat.
B. Semua bahan yang perlu disiapkan adalah barang-barang bekas: ada botol, sendok, cutter,
dan gunting.
C. Tidak usah repot-repot mencari bahan karena bahan dapat diambil di dapur yaitu bahan-
bahan plastik yang terbuang.
D. Cara pembuatannya yang pertama yaitu siapkan sejumlah sendok plastik bekas secukupnya
lalu potong bagian tangkainya.

31. Bacalah teks cerita acak berikut dengan cermat!


(1) Aku tak bisa melintas.
(2) Tak ada siapa-siapa yang bisa kumintai bantuan.
(3) Seekor buaya sebesar pohon kelapa tak mau beranjak, menghalang di tengah jalan.
(4) Aku maju sedikit, membunyikan lonceng sepeda, bertepuk tangan, berdeham-deham,
membuat bunyi-bunyian agar ia merayap pergi.
(5) Aku hanya berdiri mematung, berbicara dengan diriku sendiri.

Urutan cerita acak di atas yang tepat adalah


A. (1)-(2)-(3)-(5)-(4)
B. (1)-(3)-(2)-(5)-(4)
C. (2)-(3)-(1)-(5)-(4)
D. (3)-(4)-(1)-(2)-(5)

32. Perhatikan prosedur acak berikut!


(1) Tulislah nama dan nomor pada tempat yang sudah disediakan.
(2) Periksalah lembar soal dan lembar jawab untuk mengetahui kalau ada kekurangan atau
kerusakan.
(3) Kerjakan soal yang lebih mudah terlebih dahulu.
(4) Bacalah petunjuk dan soal dengan cermat.
(5) Sebelurn meninggalkan ruangan, periksa lagi hasil pekerjaan Anda.
(6) Tinggalkan ruangan dengan tertib.
(7) Berdoalah agar diberi kemudahan dalam mengerjakan soal.

Urutan prosedur mengerjakan soal Ujian Nasional yang tepat adalah ....
374

A. (7)-(1)-(2)-(3)-(4)-(5)-(6)
B. (7)-(2)-(1)-(4)-(3)-(5)-(6)
C. (7)-(1)-(2)-(3)-(5)-(4)-(6)
D. (7)-(4)-(1)-(2)-(3)-(5)-(6)
33. Bacalah dengan cermat ilustrasi berikut!
Kebahagiaan itu tidak abadi. la anak seorang saudagar kaya. la dimanja oleh kedua orang
tuanya karena Edi adalah anak semata wayang. Mereka hidup berkecukupan dan sangat
bahagia. Namun, kini mereka menderita karena usahanya bangkrut disebabkan pengaruh krisis
ekonomi dunia.

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas ialah ...


A. Harimau mati meninggallkan belang.
B. Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari.
C. Disangka panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari.
D. Karena nila setitik rusak susu sebelanga.

34. Perhatikan kalimat berikut!


Bangunlah wirausaha sendiri bila Anda berodentasi pada kebebasan berkreasi dan ingin bebas
menuangkan kreativitas bisnis.

Kalimat di atas dapat diungkapkan dengan kalimat ...


A. Membangun wirausaha sendiri akan membuat Anda ingin memiliki orientasi kebebasan
berkreasi dan kebebasan menuangkan kreativitas bisnis.
B. Jika Anda memiliki orientasi kebebasan berkreasi dan ingin bebas menuangkan
berkreativitas bisnis, bangunlah wirausaha sendiri.
C. Kalau Anda ingin membangun usaha sendiri, Anda akan memiliki kebebasan berkreasi dan
ingin bebas menuangkan kreativitas bisnis.
D. Kalau Anda membangun usaha sendiri, Anda pasti memiliki orientasi kebebasan berkreasi
dan mampu menuangkan bisnis kreatif.

35. Perhatikan data berikut dan paragraf yang mengikutinya!


Data 5 dari 30 Pengguna Energi Nuklir untuk PLTN
Jumlah Reaktor Nuklir
No Negara % PLTN
Jumlah MW
1 Amerika S. 104 101,119 19%
2 Prancis 59 63,473 77%
3 Jepang 53 46,236 28%
4 Korea Selatan 20 17,716 35%
5 Ukraina 15 13,168 48%
6 Indonesia * * *
*)direncanakan tahun 2020
Paragraf :
(1) Lima negara pemilik reaktor terbanyak adalah Amerika (104), Prancis (59), Jepang (53),
Korsel (20), dan Ukraina (15).
(2) Adapun Indonesia direncanakan baru akan menggunakan energi nuklir untuk pembangkit
listrik tahun 2020.
(3) Di antara kelima negara itu, negara yang paling menggantungkan pada energi nuklir untuk
listriknya ialah Prancis (77%), disusul Ukraina (48%), Korsel (35%), Jepang (28%), dan
Amerika (19%).
(4) Sudah banyak negara yang menggunakan energi nuklir untuk pembangkit listrik.
(5) Adapun penghasil listrik energi nuklir terbesar adalah Amerika (101 MM, Prancis (63
375

MW), Jepang (46 MW), Korsel (18 MW), dan Ukraina (13 MW).

Susunan kalimat agar menjadi paragraf yang balk berdasarkan data di atas ialah ....
A. 4-1-5-3-2 B. 4-3-2-1-5 C. 3-2-1-5-4 D. 1-2-3-5-4
36. Perhatikan data berikut!
Perusahaan Asing dalam Perekonornian Indonesia
Migas : 75%
Telekamunikasi : 24-95%
Perbankan : 56%

Simpulan yang tepat berdasarkan data di atas ialah ...


A. Perusahaan asing dalam penguasaan ekonomi di Indonesia sangat dominan.
B. Perusahaan asing di bidang industri kreatif tumbuh subur di Indonesia.
C. Investasi asing dalam bidang infrastruktur di Indonesia mutlak diperlukan.
D. Investasi asing di pasar modal dan perekonomian di Indonesia tumbuh pesat.

37. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Pengembangan teknologi yang didukung oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu merupakan
kebutuhan pokok pada saat ini. Pengembangan teknologi yang akan dilaksanakan harus
melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, analisa, dan evaluasi. Di samping itu, pemerintah dan
masyarakat diharap secara pro-aktif melakukan identivikasi atas kondisi aktuil teknologi di
masyarakat.
Perbaikan penulisan kata-kata yang dicetak miring agar sesuai dengan EYD adalah ....
A. analisis, pro aktif, identifikasi, aktual
B. analisis, pro-aktiv, identivikasi, aktual
C. analisa, proaktif, identifikasi, actual
D. analisis, proaktif, identifikasi, aktual.

38. Bacalah paragraf berikut!


(1) Triwulan kemarin impor kita tinggi, sedangkan kinerja ekspor melemah. (2) Maka, wajar
kalau neraca perdagangan kita defisit dan rupiah melemah. (3) Sebaliknya, kinerja ekspor kita
triwulan ini meningkat sehingga defisit neraca perdagangan mengecil. (4) Kita berharap ekspor
kita terus meningkat karena nilai tukar rupiah juga menguat. (5) Jika rupiah kuat, maka daya
beli mayarakat akan naik.

Penggunaan konjungsi yang tidak tepat terdapat dalam kalimat ....


A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)

39. Bacalah paragraf berikut!


(1) Bagi Anda yang menderita kanker, dapat diberantas dengan kunyit putih. (2) Hal ini masih
perlu penelitian lebih mendalam. (3) Kunyit putih (Curcuma zeodaria) diyakini banyak orang
mampu meredam pertumbuhan sel kanker. (4) Beberapa kasus dan literatur membenarkannya.
(5) Jika Anda berminat menionsumsinya, jangan terkecoh pada kunyit lain.

Kalimat yang salah karena tidak logis dalam teks di atas terdapat pada nomor ...
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

40. Bacalah paragraf berikut!


376

Melalui negosiasi yang alot, akhirnya kedua pihak sepakat melakukan rekonsiliasi, Semua
pihak sepakat melupakan dan menutup masa lalu, tidak mencari siapa yang salah dan siapa
yang benar. Mereka akan saling berjabat tangan dan memaafkan secara tulus demi
menyongsong masa depan tanpa dibebani konflik. inilah yang disebut sebagai penyelesaian
win-win solution.
Arti kata bergaris bawah dalam paragraf di atas adalah ....
A. perundingan, pemulihan hubungan, sama-sama menang
B. tawar-menawar, persetujuan, solusi yang adil
C. diskusi, persetujuan, sama-sama untung
D. perundingan, kekeluargaan, tidak memihak

41. Bacalah dengan cermat paragraf berikut!


Dalam sistem waralaba (franchise), biasanya menetapkan syarat-syarat kerjasama yang harus
dipenuhi oleh masing-masing pihak. Kalau di bidang ritel, di antaranya ada kewajiban
franchisee untuk membayar [ ... ] sebesar 2% dari [ ... ] bruto. Jika hal ini telah menjadi [...],
pihak franchisee mematuhi kesepakatan itu. Sebaliknya, franchisor juga memiliki sejumlah
kewajiban yang harus dipenuhi.

Istilah yang tepat untuk mengisi rumpang dalam paragraf di atas adalah ....
A. sewa, penjualan, klausul
B. komisi, pendapatan, pasal
C. biaya, keuntungan, poin
D. royalti, omset, konsensus

42. Bacalah dengan cermat paragraf berikut!


Pengadilan Tinggi [...] hukuman mati terhadap seorang warga asing karena terbukti [...] heroin.
Para penasihat hukum [...] kesulitan dalam memberikan pembelaan sehingga permintaannya
kepada hakim untuk [...] keputusan tersebut, gagal.

Kata-kata bentukan yang tepat untuk mengisi rumpang-rumpang dalam paragraf di atas adalah
….
A. Menjatuhi,memperjuabelikan, menemui, merubah
B. menjatuhi, memperjual belikan, menemui, merubah
C. menjatuhkan, memperjual belikan, menemui, merobah
D. menjatuhkan, memperjualbelikan, menemukan, mengubah

43. Bacalah dengan cermat kalimat rancu berikut!


Terjadi tabrakan antara bus yang melaju kencang dengan truk barang dari arah berlawanan
yang terlalu berjalan di sisi kanan. Setelah kejadian itu, truk barang dilarang tidak boleh
melalui jalur tersebut.

Perbaikan kalimat rancu di alas yang tepat ialah ...


A. Terjadi tabrakan antara bus yang melaju kencang melawan truk barang dari arah
berlawanan yang terlalu berjalan di sisi kanan. Setelah kejadian itu, truk barang dilarang
tidak boleh melalui jalur tersebut.
B. Terjadi tabrakan antara bus yang melaju kencang dan truk barang dari arah berlawanan
yang berjalan terlalu di sisi kanan. Setelah kejadian itu, truk barang dilarang melalui ja lur
tersebut.
377

C. Terjadi tabrakan antara bus yang melaju kencang bersama truk barang dari arah berlawanan
yang berjalan terlalu di sisi kanan. Setelah kejadian itu, truk barang tidak boleh dilarang
melalui jalur tersebut.
D. Terjadi tabrakan antara bus dengan truk barang dari arah berlawanan yang terlalu berjalan
di sisi kanan. Setelah kejadian itu, truk barang dilarang tidak boleh melalui jalur tersebut.
44. Bacalah dengan cermat kalimat berikut!
Untuk mempersingkat waktu, marilah kita lanjutkan acara, yaitu sambutan Ketua RT. Waktu
dan tempat saya persilakan.

Agar menjadi kalimat yang logis perbaikan kalimat diatas ialah ...
A. Untuk memperpendek waktu, marilah acara kita lanjutkan, yaitu sambutan Ketua RT.
Waktu dan tempat saya sampaikan.
B. Untuk menyingkat waktu, marilah acara kita larutkan, yaitu sambutan Ketua RT. Waktu
dan tempat saya sediakan.
C. Untuk menyingkat waktu, marilah acara kita lanjutkan, yakni sambutan Ketua RT. Waktu
dan tempat dipersilakan.
D. Untuk menghemat waktu, marilah acara kita lanjutkan dengan sambutan Ketua RT. Bapak
Ketua RT saya persilakan.

45. Bacalah dengan cermat paragraf berikut!


(1) Kulit manggis ternyata berkhasiat. (2) Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil
pemberian, ekstrak kulit manggis yang terbaik adalah pada marmut dengan kadar konsentrasi
ekstrak air kulit manggis 50%. (3) Pemberian ekstrak kulit manggis juga berpengaruh dalam
menaikkan rata-rata jumlah eritrosit darah marmut.
Agar menjadi kalimat lengkap, perbaikan kalimat (2) dalam teks di atas ialah ...
A. Bahwa hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak kulit manggis yang terbaik adalah
pada marmut dengan kadar konsentrasi ekstrak air kulit manggis 50% .
B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit manggis yang terbaik adalah
pada marmut dengan kadar konsentrasi ekstrak air kulit manggis 50%.
C. Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwasanya pemberian ekstrak kulit manggis yang
terbaik adalah pada marmut dengan kadar konsentrasi ekstrak air kulit manggis 50% .
D. Bahwa berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak kulit manggis yang
terbaik adalah pada marmut dengan kadar konsentrasi ekstrak air kulit manggis 50% .

46. Bacalah penggalan surat berikut dengan saksama!


….
Kami selaku orang tua dari siswa yang bernama Dewi Pramesti, kelas XI Tata Boga,
memberitahukan bahwa pada hari ini, Senin, 1 April 2013 anak tersebut tidak dapat mengikuti
pelajaran karena sakit. Untuk itu sudilah kiranya Bapak/lbu guru untuk memberikan izin
seperlunya.
[….]

Kalimat penutup surat permohonan izin yang tepat adalah ...


A. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.
B. Besar harapan kami Bapak/lbu Guru mau mengizinkannya.
C. Kami sangat berharap Bapak/lbu Guru untuk memberikan izin.
D. Atas perhatian Bapak/lbu Guru, kami mengucapkan terima kasih.
378

47. Bacalah ilustrasi berikut dengan saksama!


SMK Kusuma akan mengadakan kunjungan ke industri kerajinan perak bakar di Borobudur.
Kegiatan ini akan dilaksanakan tanggal 28-30 Juni 2015 guna mengisi liburan akhir tahun
pelajaran. Kegiatan ini akan diikuti seluruh siswa kelas XI.
Kalimat pembuka pengumuman yang tepat dan sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ...
A. Diberitahukan kepada seluruh siswa kelas XI bahwa selama 5 hari kita akan mengunjungi
industri kerajinan perak bakar di Borobudur.
B. Pengumuman bahwa kunjungan ke industri kerajinan perak bakar di Borobudur bagi siswa
kelas XI akan dilaksanakan tanggal 28-30 Juni 2015.
C. Kunjungan ke industri kerajinan perak bakar di Borobudur akan dilaksanakan selama 5 hari,
yakni dalam liburan akhir tahun ajaran 2015.
D. Diumumkan kepada seluruh siswa kelas XI bahwa kunjungan ke industri kerajinan perak
bakar di Borobudur akan dilaksanakan pada 28 – 30 Juni 2015.

48. Penulisan judul laporan yang tepat ialah ....


A. Pengaruh Pembedan Ekstrak Kulit Manggis terhadap Kadar Glukosa, Hemoglobin, dan
Jumlah Entrosit Darah Kelinci
B. Pemanfaatan Abu Sekam Sebagai Alternatif Sumber Tenaga Listrik
C. Menggali Nilai-Nilai Kehidupan Di Balik Serat Kalatida Karya Ranggawarsita
D. Detektor Kereta Api Dengan Sistem Semi Automatic Pada Palang Pintu Kereta Api untuk
Mengurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas

49. Penulisan gelar dalam kalimat berikut ini yang tepat ialah ...
A. Sambutan pertama diberikan oleh Prof. Dr. Sugeng, MSC.
B. Ceramah kesehatan akan disampaikan oleh dr. Budiasih, S.K.M.
C. Ibu Hilda S.H. akan menjadi penasihat hukum Bapak Johan M.Sc.
D. Guru karni, Suhadi,M.PD., pandai membuat robot.

50. Penulisan huruf kapital pada kalimat-kalimat berikut yang benar adalah...
A. Pisang Ambon tidak ditemukan di kota Ambon.
B. Masukkan Gula Jawa ke dalam santan lalu diaduk.
C. Jika pergi ke Bantul, tolong belikan Geplak Bantul!
D. Kapal kami sudah menyeberangi Selat Sunda sebelum senja.

51. Penulisan kalimat langsung berikut yang tepat adalah...


A. Dengan nada tinggi orang itu berkata: "Jangan datang lagi kemari!"
B. "Saga pun tidak akan berminat untuk datang ke sini!" Bentaknya tidak kalah garang
C. "Jangan buang-buang waktu untuk bermain," kata ibu," tiga hari lagi kamu ujian.”
D. Tanyaku," Setelah lulus, kamu akan melanjutkan belajar atau bekerja"?

52. Penulisan alamat Surat yang tepat ialah ....


A. Yth. Bapak Asep Kurniawan, M.Ag.
d.a. lbu Novi Susandari
Jalan Perjuangan 41
Cirebon
B. Yth. Bapak Asep Kurniawan, MAg
d.a. Ibu Novi Susandari
Jalan Perjuangan 41
Cirebon
C. Yth. Bapak Asep Kurniawan M.Ag
da. lbu Novi Susandari
379

Jalan Perjuangan 41
Cirebon
D. Yth: Bapak Asep Kurniawan, M.Ag.
d/a. lbu Novi Susandari
Jalan Perjuangan 41
Cirebon
53. Bacalah dengan cermat penulisan kalimat berikut!
Apakah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo akan berhasil
menarik investor asing tanya wartawan itu kepada Prof Dr Hamid Akt.

Penggunaan tanda baca yang tepat untuk penulisan kalimat di atas tampak dalam kalimat ...
A. Apakah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo akan
berhasil menarik investor asing, tanya wartawan itu kepada Prof. Dr. Hamid, A.Kt.
B. Apakah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo akan
berhasil menarik investor asing? "tanya wartawan itu kepada Prof Dr Hamill Akt."
C. "Apakah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo akan
berhasil menarik investor asing" tanya wartawan itu kepada Prof. Dr. Hamid. A.Kt.?
D. "Apakah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo akan
berhasil menarik investor asing?" tanya wartawan itu kepada Prof. Dr. Hamid, Akt.

54. Perhatikan data buku berikut!


Judul Penulis Kota Penerbit Tahun Dikutip
1. teknologi dan industri P. Puspitasari Medan Cahaya 2011 Halaman 15
pedesaan
2. perkembangan kepribadian Andy Sugentar Ambon Cemerlang 2012 Halaman 94
pada masa remaja

Penulisan catatan kaki berdasarkan data di atas yang tepat adalah ...
1
A. P. Puspitasari, Teknologi dan Industri Pedesaan (Medan: Cahaya, 2011), hlm, 15.
2
Andy Sugentar, Perkembangan Kepribadian pada Masa Remaja (Ambon: Cemerlang,
2012), hlm. 94:
1
B. P. Puspitasari, Teknologi Dan Industri Pedesaan (Medan: Cahaya, 2011), him. 15.
2
Andy Sugentar, Perkembangan Kepribadian Pada Masa Remaja (Ambon: Cemerlang,
2012), him. 94.
1
C. P. Puspitasari, Teknologi dan Industri Pedesaan (Cahaya: Medan, 2011), him. 15.
2
Andy Sugentar, Perkembangan Kepribadian pada Masa Remaja (Cemerlang: Ambon,
2012), him. 94.
1
D. Puspitasari, P., Teknologi dan Industri Pedesaan (Medan: Cahaya, 2011), him. 15.
2
Sugentar, Andy, Perkembangan Kepribadian pada Masa Remaja (Ambon: Cemerlang,
2012), him. 94.

55. Bacalah dengan cermat penggalan kata pengantar berikut!


Dapat terselesaikannya naskah buku ini tentu saja karena bantuan dari banyak pihak. Pertama,
tentu saja berkat limpahan kasih Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan segala cinta
kemurahannya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Prof. Dr. M Rifai Apin dari
L.I.P.I. Jakarta. Tidak lupa ucapan yang sama saya tujukan kepada Saudara Burhan yang tidak
bosan-bosan mendampingi saya mencari bahan tulisan dan ikut bersusah payah menyeberangi
selat bali demi tersusunnya naskah buku ini secepat mungkin.

Perbaikan penulisan kata-kata bergaris bawah di atas yang tepat ialah ...
A. ... Tuhan Yang MahaKuasa ... kemurahannya ... Prof. Dr. M Rifai Apin ... Lipi ... Saudara
Burhan ... selat Bali ...
380

B. ...Tuhan yang MahaKuasa ... kemurahannya .... Prof. Dr. M Rifai Apin ... L.I.P.I. ... Saudara
Burhan ... SELAT BALI
C. ...Tuhan Yang Mahakuasa ... kemurahan-Nya ... Prof. Dr. M. Rifai Apin ... LIPI ... Selat
Bali ...
D. ...Tuhan yang MahaKuasa ... kemurahanNya ... Prof. Dr. M Rifai Apin ... LIPI. ... Saudara
Burhan ... selat Bali ....
KUNCI JAWABAN

No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB
1 A 11 D 21 B 31 B 41 D 51 C
2 C 12 D 22 A 32 B 42 D 52 A
3 D 13 C 23 C 33 C 43 B 53 D
4 D 14 C 24 A 34 B 44 D 54 A
5 D 15 A 25 A 35 A 45 B 55 C

6 D 16 A 26 C 36 A 46 D
7 D 17 B 27 D 37 D 47 D
8 D 18 B 28 D 38 D 48 A
9 D 19 D 29 D 39 A 49 B
10 D 20 B 30 D 40 A 50 D
381

PAKET 5

UJIAN NASIONAL
BAHASA INDONESIA
PETUNJUK UMUM

45. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan soal yang meliputi:
q. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
r. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
s. Kesesuaian Nama Mata Uji dan Program Studi yang tertera pada kanan atas
Naskah Soal dengan Lembar Jawaban Ujian Nasional. (LJUN).
t. LJUN yang masih menyatu dengan naskah soal
46. Laporkan kepada pengawas ruang ujian apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang
tidak lengkap atau tidak urut, Serta LJUN yang rusak, robek atau terlipat untuk
memperoleh gantinya.
47. Tulislah Nama dan Nomor Peserta Ujian Anda pada kolom yang disediakan di
halaman pertama soal ujian.
48. Gunakan pensil 2B untuk mengisi LJUN dengan ketentuan sebagai berikut:
q. Tuliskan Nama Anda pada kotak yang disediakan, lalu hitamkan bulatan di
bawahnya sesuai dengan huruf di atasnya.
r. Tuliskan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir pada kolom yang disediakan, lalu
hitamkan bulatan di bawahnya sesuai huruf/angka di atasnya
s. Tuliskan Nama Sekolah, Tanggal Ujian, dan bubuhkan Tanda Tangan Anda pada
kotak yang disediakan.
t. Salinlah kalimat berikut pada tempat yang disediakan dalam LJUN: "Saga
mengerjakan ujian dengan jujur"
49. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi bulatan, hapus sebersih mungkin dengan karet
penghapus kemudian hitamkan bulatan yang menurut Anda benar.
50. Pisahkan LJUN dari Naskah Soal secara hati-hati dengan cara menyobek pada tempat
yang telah ditentukan.
51. Waktu yang tersedia untuk menger akan Naskah Soal adalah 120 menit.
52. Naskah terdiri dari 50 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
53. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, Label matematika atau alai bantu hitung
lainnya.
54. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang ujian.
55. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan LJUN tidak boleh dicorat-coret.

SELAMAT MENGERJAKAN
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.
382

1. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Tempe buatan Mampang tidak mengandung formalin. (2) Agar tempe tetap awet,
kuncinya adalah masa fermentasi yang sempurna. (3) Biasanya, setelah diberi ragi, tempe
dibiarkan selama tiga hari hingga tempe benar-benar siap dijual. (4) Tempe dengan pembuatan
seperti itu memiliki rasa yang enak dan berdaya tahan lama. (5) Kedelai yang dipakai
biasanya kedelai impor dari Amerika Serikat.

Makna istilah bergaris bawah dalam paragraf di atas adalah ...


A. kuman, perapian
B. pengering, pembiakan
C. pengawet, peragian
D. pembersih, pemecahan

2. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Dalam proses metabolisme, vitamin C berperan dalam penyerapan zat besi nonorganik,
yakni zat besi dari makanan nonhewani yang dapat mencegah anemia dan membantu
penyembuhan anemia. Saat ini, vitamin C menarik perhatian para ahli karena kemampuannya
sebagai antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

Ide pokok paragraf tersebut adalah ...


A. Vitamin C berperan dalam proses metabolisme.
B. Vitamin C dapat mencegah dan menyembuhkan anemia.
C. Molekul radikal bebas dapat mengoksidasi protein.
D. Manfaat vitamin C untuk kesehatan tubuh.

3. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Serangga bisa menjadi sumber pangan alternatif di Indonesia. Kelompok hewan ini
memiliki kandungan protein tinggi dan mudah ditemukan di berbagai wilayah di tanah air.
Seorang guru besar dan ahli gizi dari IPB, Ahmad Sulaeman, mengatakan, setiap 100 gram
belalang gorging mampu memenuhi sekitar 25 persen kebutuhan protein pria dan 30 persen
kebutuhan protein wanita. Setiap 100 gram belalang kering mengandung sekitar 40 persen
protein, rayap 30 persen, dan jangkrik 13 persen. Sebagai perbandingan, kandungan protein
daging sapi dan ayam berkisar 18 persen per 100 gram.

Simpulan paragraf tersebut adalah ...


A. Penelitian ahli gizi dari APB menyebutkan bahwa belalang merupakan makanan terbaik
sebagai sumber protein.
B. Serangga dapat dijadikan sumber pangan alternatif karena mengandung protein tinggi dan
mudah didapatkan.
C. Belalang adalah serangga berprotein tinggi yang mudah ditemukan di berbagai wilayah di
tanah air.
D. Setiap 100 gram belalang kering mengandung sekitar 40 persen protein, rayap 30 persen,
dan jangkrik 13 persen.

4. Bacalah paragraf berikut dengan sakasama!


(1) Pengguna jasa penerbangan tentu berharap semua maskapai mencapai standar
keselamatan excellent. (2) Berbeda dengan bus kota yang boleh mogok di tengah jalan, bagi
transportasi udara, kerusakan mesin dan kekacauan sistem pascalepas landas adalah dosa
terbesar. (3) Maskapai penerbangan tidak boleh terjebak dalam perang tarif. (4) Uberalisasi
dalam pasar bebas tidak berarti kebebasan dalam mematikan pesaing dengan menerapkan tarif
serendah-rendahnya. (5) Karena kalau itu terjadi dan standar keselamatan dikorbankan,
maskapai penerbangan sejatinya tengah mematikan pengguna jasa dalam arti harfiah. (6) Itu
jelas sebuah kejahatan kemanusiaan.
383

Keberpihakan penulis dalam teks tersebut adalah kepada ....


A. maskapai penerbangan
B. pengguna jasa penerbangan
C. pemerhati penerbangan
D. pemerintah

5. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!


Menjelang era persaingan pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) di akhir
2015 ini, ada baiknya kita kembali menggali filosofi seni perang Sun Tzu sebab ternyata teori
perang kuno ini cocok diaplikasikan dalam pertempuran sehari-hari di medan perang dunia
bisnis.
Inti kalimat tersebut adalah ...
A. Menjelang era persaingan pasar bebas.
B. Kita menggali filosofi seni perang Sun Tzu.
C. Teori perang kuno ini cocok diaplikasikan.
D. Pertempuran sehari-hari di medan perang dunia bisnis

6. Bacalah dengan cermat paragraf berikut!


Sebagian produk industri dalam negeri khususnya barang kebutuhan sehari-hari kurang
laku di pasaran. Sebagian masyarakat lebih menyukai produk dari luar negeri karena mereka
beranggapan kualitasnya lebih baik.
Komentar yang logis terhadap pendapat dalam paragraf tersebut adalah ....
A. Jumlah barang yang dijual perlu dikurangi karena barang-barang tersebut tidak laku di
pasaran dalam negeri.
B. Barang kebutuhan sehari-hari perlu diproduksi lebih banyak dengan kualitas lebih balk
sehingga kita tidak perlu impor.
C. Produksi dalam negeri harus dijual lebih murah karena dengan harga lebih murah, barang
akan cepat laku.
D. Peran pemerintah untuk membantu meningkatkan kualitas dan mempromosikan produk
dalam negeri sangat dinantikan.
7. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Migrain adalah penyakit saraf yang paling sering ditemukan. (2) Sekitar 12 persen
populasi mengalaminya. (3) Di Inggris, lebih dari 10 juta orang terdata menderita penyakit
migrain, terutama kaum wanita. (4) Atasan mengenai hal ini memang kurang diketahui, tetapi
mungkin stres menjadi salah satu faktor pemicunya. (4) Sebagaimana sakit kepala yang parah,
migrain juga mengganggu proses pencernaan. (5) Akibatnya, obat yang diminum butuh waktu
lebih lama untuk bekerja.
Simpulan tentang penyakit migrain sebagai penyakit yang sering ditemukan didukung oleh
fakta pada kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)

8. Bacalah teks berikut dengan saksama!


(1) Mafia tanah diperingatkan agar jangan main-main dalam sengketa tanah sebab bisa
menjadi bom waktu di kemudian hari. Persoalan tanah harus diwaspadai karena berpotensi
menimbulkan konflik antarwarga dengan pengusaha, bahkan dengan aparat keamanan.
(2) Melihat tingginya kasus tanah serta potensi konflik di berbagai daerah, usul
pembentukan tim terpadu kasus sengketa tanah perlu direspons. Tim dibentuk untuk membuat
pola penyelesaian masalah, menginventarisasi, dan memetakan kasus-kasus pertanahan. Bila
sudah berhasil dipetakan, langkah berikutnya adalah mencari solusi yang dapat dijadikan
pedoman bersama.
384

Isi kedua paragraf dalam teks tersebut membentuk hubungan ....


A. penambahan
B. pewatasan
C. perbandingan
D. sebab-akibat

9. Bacalah paragraf berikut!


Transportasi tidak pernah lepas dari aktivitas manusia dalam menjalankan hidup.
Transportasi tidak hanya menjadi hal yang lumrah ada di setiap komunitas manusia karena
semakin lama, kualitas dan pengaruhnya terhadap kehidupan mulai menjadi perhatian.
Kini, transportasi merupakan salah satu indikator kemajuan sebuah komunitas,
kawasan, atau wilayah. Bahkan, menjadi salah satu indikator penilaian suatu daerah berhasil
atau tidak menjalankan otonomi daerah. Beberapa wilayah yang sebelumnya tidak pernah
tersentuh oleh jalan beraspal, setelah otonomi daerah, jalan-jalan kampung pun diaspal.

Ringkasan kedua paragraf tersebut adalah ...


A. Transportasi merupakan salah satu indikator kemajuan sebuah komunitas, kawasan, atau
wilayah dan menjadi salah satu indikator penilaian suatu daerah berhasil atau tidak.
B. Transportasi tidak pernah lepas dari aktivitas manusia pada sebuah komunitas, kawasan,
atau wilayah.
C. Transportasi menjadi salah satu indikator penilaian suatu daerah berhasil atau tidak
menjalankan otonomi daerah.
D. Transportasi tidak pernah lepas dari aktivitas manusia dalam menjalankan hidup dan
merupakan salah satu indikator kemajuan sebuah komunitas, kawasan, atau wilayah.

10. Cermati kutipan cerpen berikut!


Dan ia terpana, girangnya sirna. la bukan lagi ikan yang terbang dan burung yang
berenang. Dan ia menatap seolah saya adalah daging dan tulang yang terbalut kulit kerang.
Muka badak, begitu istilah orang-orang. Maka saya tahu, hampir tiba saatnya waktu
bersenang-senang hilang. Kebenaran dan kesalahan dipertanyakan saat penghakiman. (Ikan,
Djenar Maesa Ayu)

Makna ungkapan muka badak dalam kutipan cetpen tersebut adalah ....
A. lemah lembut dan sangat menarik hati tutur katanya
B. tidak memiliki rasa malu
C. pantas mendapat sebuah pujian
D. suka membuat kepada setiap orang

11. Perhatikan kutipan novel berikut!


"Aku tak berdosa, tak ada yang harus aku akui, pikir Sanip. Aku tak punya dosa yang
mesti aku akui kata Talib dalam hatinya. Aku tak punya dosa, kata Sutan pada dirinya.
Buyung menyuruh hatinya dan pikirannya diam, jangan mengingatkannya pada dosa-dosanya.
Pak Haji juga demikian." (Harimau! Harimau!, Mochtar Lubis)
Pernyataan yang sesuai dengan isi tersurat dalam kutipan novel di atas ialah ...
A. Sanip, Talib, Sutan, Buyung, dan Pak Haji enggan mengakui dirinya telah melakukan dosa.
B. Sanip dan teman-temannya terlibat suatu kegiatan yang membuat mereka terjebak dosa.
C. Dosa yang dilakukan Pak Haji dan kawan-kawannya akhirnya terbongkar juga.
D. Perbuatan dosa yang disembunyikan sedemikian rupa terpaksa harus segera diungkapkan.
385

12. Cermati penggalan puisi berikut!


Api Suci
Selama nafas masih mengalun,
Selama jantung masih memukul,
Wahai api bakarlah jiwaku,
Biar mengaduh biar mengeluh.
Seperti baja merah membara
Dalam bakaran Nyala Raya,
Biar jiwa habis terlebur,
Dalam kobaran Nyala Raya.... (Satan Takdir Alisyahbana)
Makna lambang api dalam penggalan puisi tersebut adalah ....
A. kehebatan seseorang
B. angan-angan diri
C. keteguhan hati
D. semangat juang

13. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


Kentongan berbunyi berkali-kali dan sekali lagi kentongan yang lain bergema
mengirimkan gelombang suara yang meliputi tanah kosong. Mereka menyandang cangkul di
pundaknya dan mereka pergi, berjalan santai menuju pekerjaan, mengantuk, dan ogah-ogahan.
Mereka selalu berjalan beriringan. Sosok-sosok hitam di awal hari yang hitam. Di atas kepala
di langit yang semakin pucat, bintang-bintang memudar, melenyap dalam cahaya yang
bertambah kuat memancar dari ufuk timur.

Unsur intrinsik yang domain dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. tema B. alur C. latar D. amanat

14. Perhatikan kutipan drama berikut!


Tati : Wah, selamat ya Maryam (menjulurkan Langan kepada Maryam).
Maryam : Ada apa ini, Tat? Kamu mengucapkan selamat buat aku?
Tati : Kamu tahun ini menjadi bintang kelas lagi, hebat kamu, belum ada ,yang
dapat menyaingi kamu, Mar., Aku sangat kagum sama kamu. Udah pintar,
tidak sombong lagi (menepuk bahu Maryam). .
Ya, terima kasih Tati, tapi janganlah terlalu berlebihan menilai aku, Tat.
Maryam : Seperti sudah kamu ketahui, Tat, aku ingin sekali membahagiakan kedua
orang tuaku.
Tati : Mulia sekali itu, Mar.
Simpulan dari kutipan drama di atas ialah ...
A. Maryam siswa yang berprestasi, tidak sombong, dan ingin membahagiakan kedua orang
tuanya.
B. Prestasi seorang siswa yang senantiasa mempertahankan prestasinya dengan belajar
sungguh-sungguh.
C. Maryam siswa yang hidup serba kekurangan, tetapi dia akan berusaha untuk
membahagiakan orang tuanya.
D. Seorang teman yang selalu memberi ucapan selamat kepada temannya atas prestasi yang
diperoleh temannya.

15. Bacalah kutipan novel berikut!


Sekali-sekali melintas laki-laki Padang tulen yang berdestar seluk, berbaju tanti,
bercelana Aceh dengan menyandang sarung Bugis hitam, yang diselempangkan dari bahu kiri
ke sisi kanan. Sering kali para lelaki itu membawa sangkar burung balam yang sangat indah
buatannya, berukir-ukir, bersepuh cat emas, ditutup kain beledu hitam, dan dihiasi jambul
pada empat penjuru. (Memang Jodoh, Marah Rusli)
386

Kesesuaian latar budaya dengan tempat dalam kutipan novel tersebut tampak dari deskripsi
tentang ....
A. pakaian adat masyarakat Aceh
B. perlombaan sangkar burung di Bugis
C. kebiasaan laki-laki Aceh memakai destar
D. pakaian adat masyarakat Sumatera Barat

16. Perhatikan puisi berikut!


Karena kasihmu
Karena kasihmu
Engkau tentukan waktu
Sehari lima kali kita bertemu
Kuingin rupamu
Kulebihi sekali
Sebelum cuaca menali sutera (Amir Hamzah, Nyayian Sunyi)

Tema puisi tersebut adalah ....


A. kasih sayang
B. ketuhanan
C. kerinduan
D. cinta remaja

17. Bacalah kutipan cerpen berikut ini!


Aku pikir aku telah tertidur beberapa jam karena pengaruh sampanye dan letusan-
letusan bisu dalam film yang kami tonton di bioskop Jakarta Senayan City semalam. Lalu
ketika aku terbangun, kepalaku merasa terguncang-guncang. Aku pergi ke kamar mandi. Dua
dari tempat duduk di belakangku diduduki wanita tua dengan sebelas kopor berbaring dengan
posisi yang sangat tidak karuan. Seperti mayat yang terlupakan di medan perang. Kaca mata
bacanya dengan rantai manik-manik beradu di atas lantai dan sesaat aku menikmati
kedengkianku untuk tidak mengambiInya.

Ketidaksesuaian perilaku tokoh dengan latar budaya Jakarta dalam kutipan cerpen tersebut
adalah ...
A. tidur di atas koper
B. menonton film di bioskop
C. minum sampanye
D. dengki terhadap orang lain

18. Perhatikan kutipan drama berikut!


Adam : (duduk di samping ayah) [1]
Ayah : Kau makan dulu, Dam! (ayah tersenyum, menepuk pundak Adam). [2]
Adam : (menyerigai) Nanti Yah, katanya pelan. [3]
Ayah : (merebahkan diri di sofa). Ya, Tuhan, berikan kesabaran dan kesembuhan
segera. [4]
(tiba-tiba bergerak, berontak, mencoba mencabut selang infus). [5]
Ibu : Dok, lakukan apa saja untuk kesembuhan ibu. Kumohon. [6]
Adam :
Bukti latar di kamar pasien terlihat pada dialog nomor ...
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (5) dan (6)
387

19. Bacalah kutipan novel berikut ini!


(1) la seorang yang tak suka kepada keramaian. (2) la senang duduk dalam kamarnya
menyendiri, mengarang cerita, menulis syair, atau berpikir. (3) Yang belakangan inilah paling
sering diperbuatnya. (4) Maklum, orang tak setiap hari bisa mengarang. (5) Apalagi, orang
seperti dia yang kerap kali duduk-duduk saja, terpisah dari dunia ramai. (6) Tapi pikirannya
produktif dan makin banyak kertas yang ditulisinya. (7) Istrinya suka akan tabiatnya yang
demikian itu. (Tikus dan Manusia, Trisno Sumarjo)

Kalimat yang membuktikan watak tokoh yang rajin terdapat pada kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (6)
D. (4) dan (5)
20. Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Gelombang dahsyat menghantam bibir pantai Lhok Nga. Orang-orang yang di Ahad
pagi biasanya duduk-duduk menikmati hari di pasir pantai berteriak terperanjat. Terkejut
melihat betapa dahsyatnya ombak yang tiba. Badai dan ombak menghancurkan pesisir
Lhok Nga. Alam yang begitu kejam itu merenggut semua kebahagiaan Delisa. (Hafalan
Shalat Delisa, Tere Liye)

Peristiwa dalam kutipan cerita tersebut yang dapat diambil hikmahnya dalam kehidupan
sehari-hari adalah ....
A. Tsunami bisa datang kapan saja sehingga kita harus waspada.
B. Menikmati udara pagi dengan duduk-duduk di pasir pantai di hari Ahad.
C. Alam terkadang begitu kejam merenggut semua kebahagiaan manusia.
D. Gelombang air laut yang dahsyat terjadi di pesisir pantai Lhok Nga.
21. Bacalah penggalan puisi berikut dengan saksama!

Salju
....
Ke manakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyub
dan pintu pun tertutup
Ke manakah lagi
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti
ke manakah pergi
selain mencuci diri (Wing Karjo)

Ulasan yang berisi keunggulan penggalan puisi di atas yang tepat ialah sebagai berikut, kecuali
....
A. Mengandung pesan yang layak direnungkan dan diamalkan.
B. Penggunaan majas personifikasi yang membuat suasana hidup.
C. Rima yang menonjol menambah keindahan puisi.
D. Kalimat-kalimat retoris digunakan secara tepat untuk pengungkapan maksud.
22. Cermati kutipan cerpen berikut!
Aku memberi selamat kepada kedua pengantin. Mereka tersenyum kelihatan agak sungkan.
"Monggo. Den Yanto, silakan duduk."
Aku tertarik pada seorang bocah patah di sebelah Sumarni.
Entah mengapa aku ingin menegurnya. Apakah karna matanya mirip dengan Sri?
388

"Sopo jenengmu cah ayu? “tanyaku sambil men-jawil pipinya.


"Yanti...," jawabnya dengan cukup kenes. (Pesta Perkawinan, I. Yudhi Sunarto)
Ulasan yang berisi kelemahan cerpen di atas yang sesuai ialah ...
A. Alur cerita terasa biasa dan mulah ditebak kelanjutan ceritanya sehingga tak ada kejutan.
B. Penokohan dalam cerita tidak digambarkan secara jelas sehingga pembaca sulit menerka
watak masing-masing tokoh.
C. Penggambaran latar tidak diungkapkan secara detail sehingga pembaca sulit
membayangkan suasana yang terjadi dalam cerita.
D. Penggunaan bahasa daerah agak mengganggu karna tidak semua pembaca memahami
maknanya
23. Cermati perbedaan kedua kutipan novel berikut!
Novel 1 Novel 2
Ketika raga tinggi melambung, kacak Untuk melupakan masa lalunya,
memandang ke atas serta mengayun Zainudin dan Muluk pindah ke Jakarta. Di
langkah ke belakang. Maksudnya akan sana Zainudin mulai menunjukkan
mencari alamat dan hendak melompat kepandaiannya menulis. Karyanya dikenal
sambil menyepak raga, tetapi celaka! Ketika masyarakat dengan Hama letter "Z".
ia akan menyepak, kakinya yang sebelah Zainudin dan Muluk akhirnya menjadi
kiri tergelincir, lalu Kacak jatuh terhenyak pengarang terkenal yang dikenal sebagai
hartawan dan dermawan.

Perbedaan alur kedua kutipan novel tersebut adalah ....


Kutipan Novel 1 Kutipan Novel 2
A. alurnya bergerak lambat alurnya bergerak cepat
B. alurnya bergerak cepat alurnya bergerak lambat
C. menggunakan alur tunggal menggunakan alur bercabang
D. menggunakan alur mundur menggunakan alur maju

24. Cermati perbedaan kedua puisi berikut!


Puisi 1 Puisi 2
.... ....
Antara kicau burung dan merdunya Fajar mengintip disela birunya bukit
suling Semburan merah merayapu angkasa raya
Tembang menggema di dua kaki Semarak di antara dedaunan hijau dan aneka
Nyayian elok bumi pertiwi bunga
.... ....

Perbedaan penggunaan citraan dalam kedua kutipan puisi diatas adalah ....
Kutipan Puisi 1 Kutipan Puisi 2
A. visual (penglihatan) perasa (pencecap)
B. penciuman (pembau) perabaan
C. auditif (pendengaran) visual (penglihatan)
D. perasa (pencecap) penciuman (pembau)

25. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan,
punya enam rumah makan, dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani
pelanggan. Kini, lelaki yang gagal mempersunting anak gadis Mangkudun itu kerap disebut
sebagai orang Lareh Panjang paling sukses di rantau.
Meski hidup Azrial sudah berada, tapi ia masih saja membujang. Banyak yang ingin
mengambilnya jadi menantu, tapi tak seorang perempuan pun yang mampu luluhkan hatinya.
389

Mungkin Azrial masih sulit melupakan Renggogeni, atau jangan-jangan ia tak sungguh-
sungguh melupakan perempuan itu. (Juru Masak, Damhuri Muhammad)

Ringkasan yang sesuai dengan penggalan teks cerpen di atas ialah ...
A. Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah menjadi juragan,
punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah.
B. Kini Azrial kerap disebut sebagai orang Lareh Panjang paling sukses di rantau karena dia
memiliki enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah.
C. Azrial masih saja membujang, banyak yang ingin mengambilnya jadi menantu, tapi tak
seorang perempuan pun yang mampu luluhkan hatinya.
D. Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah menjadi juragan,
tapi ia masih saja membujang.

26. Perhatikan paragraf berikut!


Para anggota panitia tidak [ ... ] dengan janji-janjinya yang disampaikan pada saat
pertemuan teknis. Dalam merespon pertanyaan pun, mereka juga tidak [ ... ]. Keputusan yang
diambil bersifat sporadis. Karena itu, banyak peserta lomba yang meminta [ ... ] terhadap
putusan yang diberlakukannya.

Istilah yang tepat untuk mengisi bagian rumpang dalam paragraf di atas ialah ....
A. konsisten, konsekuen, konfirmasi
B. konsekuen, konsisten, klarifikasi
C. konsekuen, kompromi, konfirmasi
D. konsekuen, konsisten, kolaborasi
27. Perhatikan paragraf berikut!
Buah-buahan segar mengandung enzim aktif yang dapat mempercepat reaksi kimia di
dalam tubuh.[…]. Sintesa berperan dalam membangun struktur tubuh dengan mensistesis
molekul-molekul yang lebih besar. Sementara itu, hidrolase berperan dalam memecahkan
molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil sehingga menjadi mudah dicerna tubuh.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks eksposisi di atas ialah ...
A. Sintesa dan hidrolase memiliki peran besar dalam proses reaksi kimia di dalam tubuh.
B. Proses reaksi kimia dalam tubuh memerlukan dua enzim, yaitu sintesa dan hidrolase.
C. Dua jenis enzim utama yang terdapat pada buah-buahan segar adalah sintesa dan hidrolase.
D. Tanga enzim sintesa dan hidrolase, reaksi kimia dalam tubuh tidak akan berjalan dengan
baik.
28. Perhatikan paragraf berikut!
Meja kecil itu unik sekali. Bentuknya bulat lonjong. Di salah satu sisinya terdapat sebuah
laci yang diberi ukiran di bagian tutupnya. Kaki mejanya berjumlah empat.[….]. Antarkaki
dihubungkan dengan anyaman rotan untuk memperkuat berdirinya meja tersebut.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks deskripsi di atas ialah ...
A. Fungsi kaki bagi meja untuk penahan permukan meja kecil.
B. Memang banyak orang membuat kaki meja seperti binatang.
C. Bentuk yang sering digunakan untuk kaki meja beragam.
D. Bentuknya seperti kaki kucing yang mencengkram mangsanya.
29. Perhatikan paragraf berikut!
Kami bertujuh selalu gembira melakukan tugas kami. Tomo jarang kelihatan bersedih
meskipun dua jari tangan kirinya tak ada lagi. Marno tak seribut Tomo atau aku, tetapi masih
ada kelakarnya juga. Ratman masih gugup. Sedikit bedanya dengan Mulyadi, sama kanak-
kanaknya. Geli aku kalau ingat waktu keduanya kembali sesudah dikejar Belanda. Keduanya
menangis dan Mulyadi menyebut-nyebut nama ibunya. […]. (Di Kaki Merapi, Trisno Juwono)
Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks narasi di atas ialah ...
A. Mulyadi sekarang masih meraung-raung memanggil ibunya.
390

B. la sendiri merasa malu beberapa hari kemudian.


C. Muka pucat pasi Mulyadi dan air mata di pipinya masih tampak.
D. Tangisannya terdengar hingga ke perrnukiman warga.
30. Perhatikan pantun berikut!
Waktu fajar berawan putih
Pasang bubu di dalam sungai
[…]
[…]

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ….


A. Air gunung selalu jernih
Dalam berhitung tak boleh lalai
B. Jika ingin tapernah sedih
Musim hujan bunga bersemi
C. Milikilah jiwa yang bersih
Mandi di sungai setiap hari
D. Rajin belajar tekun berlatih
Segala ilmu dikuasai
31. Perhatikan penggalan teks ulasan berikut!
Umar Kayam dalam karyanya Para priyayi telah memberikan apresiasi dan tafsiran
sesuai dengan pemahaman pembaca. Kayam tidak memaksakan pendapatnya kepada pembaca
karena sosok dan makna priyayi tidak persis dengan yang digambarkan Kayam. [….]

Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan teks ulasan di atas ialah ….
A. Kayam merupakan sastrawan yang selalu mengangkat kehidupan para priyayi dalam
ceritanya.
B. Kayam memberi ruang seluas-luasnya kepada pembaca untuk menafsirkannya.
C. Kayam mengangkat tema priyayi dengan penafsiran yang bersumber dari pembacanya.
D. Sosok dan makna priyayi tidak dijelaskan sehingga pembaca sulit memahaminya.
32. Perhatikan penggalan teks biografi berikut!
(1) Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, B.J. Habibie sudah bekerja untuk menghidupi
keluarganya dan membiayai studinya.
(2) Atas kinerja dan kejeniusannya, B.J. Habibie dipercaya sebagai Vice President sekaligus
Direktur Teknologi di MBB serta menjadi penasihat senior bidang teknologi untuk Dewan
Direktur MBB.
(3) Setelah lulus, B.J. Habibie bekerja di MBB Hamburg sebagai Kepala Penelitian dan
Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang.
(4) Dialah satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan
pesawat terbang terkemuka di Jerman.
(5) Kemudian di MBB ia menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat
terbang komersial dan militer.

Urutan peristiwa yang tepat dari teks biografi acak di atas ialah ….
A. (1), (3), (5), (2), (4)
B. (1), (3), (2), (5), (4)
C. (1), (3), (5), (4), (2)
D. (2), (1), (3), (5), (4)
33. Bacalah teks prosedur kompleks di bawah dengan saksama!
391

Cara Menghidupkan Komputer


(1) Buka penutup pada monitor, printer, keyboard, dan CPU.
(2) Pastikan saklar terhubung dengan kabel power ke komputer atau stabilizer.
(3) [….]
(4) Komputer akan langsung booting, dan tunggu hingga proses tersebut selesai.
(5) Sesudah selesai melakukan proses booting, komputer siap untuk digunakan.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang pada teks prosedur di atas ialah ...
A. Tekan tombol power di stabilizer, keyboard, dan CPU.
B. Pastikan computer terhubung dengan printer.
C. Tekan tombol monitor dan tombol power di CPU.
D. Sambungkan kabel speaker ke soket audio yang ada di CPU.
34. Perhatikan teks prosedur berikut!

Tahap-Tahap Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)


(1) Mengisi lengkap formulir, lalu melakukan registrasi dengan mengumpulkan formulir di
loket pembuatan SIM.
(2) Mengurus surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter, diikuti mengambil
formulir di Polres setempat sesuai dengan KTP.
(3) Mengikuti tes teori tertulis diianjutkan dengan tes praktik mengendarai kendaraan
bermotor.
(4) Setelah fomulir diregistrasi dan dicek ternyata tidak ada kesalahan maupun manipulasi,
maka dilanjutkan dengan cap tiga jari.
(5) Bila pemohon dinyatakan lulus ujian, langsung akan dilakukan proses identifikasi meliputi
foto wajah, sidik jari, dan tanda tangan; lalu tinggal menunggu beberapa menit untuk
mengambil SIM yang sudah jadi.

Urutan langkah yang tepat dari teks prosedur yang acak di atas ialah ....
A. (1), (2), (3), (4), dan (5)
B. (1), (2), (4), (3), dan (5)
C. (3), (5), (1), (2), dan (4)
D. (2), (1), (4), (3), dan (5)

35. Perhatikan kalimat langsung berikut!


Direktur berpesan kepada karyawan, "Dalam melayani konsumen Saudara harus dengan
tulus memberikan layanan terbaik sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya."

Kalimat di atas dapat divariasi menjadi kalimat berikut, kecuali ...


A. “Dalam melayani konsumen Saudara harus dengan tulus memberikan layanan terbaik
sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya," pesan Direktur kepada karyawan.
B. “Dalam melayani konsumen," pesan Direktur kepada karyawan, "Saudara harus dengan
tulus memberikan layanan terbaik sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya."
C. Direktur berpesan kepada karyawan agar dalam melayani konsumen, Saudara harus dengan
tulus memberikan layanan terbaik sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya.
D. Direktur berpesan kepada karyawan agar dalam melayani konsumen mereka harus
memberikan layanan terbaik sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya dengan tulus.
36. Cermatilah paragraf berikut!
Alya seorang yang suka membantu. la sering membantu ibunya berdagang kelontong di
emperan toko, tak jauh dari rumahnya. la membantu berjualan sambil belajar atau mengerjakan
tugas-tugas sekolah. Pagi sebelum berangkat sekolah, ia menyempatkan waktu membantu
ibunya menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah. la tak pernah menampakkan wajah
mengeluh atau kesal. Semua dikerjakan dengan senang hati.
Kata bergaris bawah pada paragraf di atas dapat diparafrasa dengan ungkapan ....
A. ringan tangan, kaki lima, muka masam
392

B. ringan hati, kaki lima, muka manis


C. tangan dingin, teras toko, muka kecut
D. berat hati, kaki lima, wajah keruh
37. Cermatilah ilustrasi berikut!
Walaupun sudah menjadi mahasiswa, Sapto tidak malu bekerja sebagai penjual koran.
Setiap pagi ia selalu mengantar koran ke rumah-rumah pelanggannya, sambil menjajakan kue
buatannya sendiri. Pada malam hari sambil menunggu kue yang dimasaknya matang, ia
mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Apa pun ia kerjakan demi meraih cita-cita.

Kalimat bergaris bawah dalam ilustrasi di atas dapat diparafrasa dengan peribahasa ...
A. Tak emas bungkal diasah, tak kayo jenjang dikeping.
B. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
C. Makan hati berulam jantung.
D. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
38. Perhatikan ilustrasi berikut!
Berkenaan dengan adanya ketentuan baru tentang UMR tahun 2016, Direktur PT ABC
menugaskan Kepala Bagian Personalia agar menghadiri rapat di Disnaker Kabupaten hari
Jumat, 8 Januari 2016 pukul 09.00.

Kalimat memo yang tepat untuk ilustrasi di atas ialah ....


A. Berkenaan dengan adanya ketentuan baru tentang UMR tahun 2016, Kepala Bagian
Personalia dimohon menghadiri rapat di Disnaker Kabupaten hari Jumat.
B. Direktur PT ABC menugaskan Kepala Bagian Personalia agar menghadiri rapat di Disnaker
Kabupaten hari Jumat, 8 Januari 2016 pukul 09.00.
C. Harap Saudara Kabag Personalia menghadiri rapat UMR di Disnaker Kabupaten hari Jumat,
8 Januari 2016 pukul 09.00.
D. Dimohon dengan hormat agar Kepala Bagian Personalia menghadiri rapat di Disnaker
Kabupaten hari Jumat, 8 Januari 2016 pukul 09.00.
39. Perhatikan tabel berikut!
Kadar Gula Darah Diabetes Melitus
Kadar Gula Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar gula darah sewaktu mg/dl < 100 100-199 ≥ 200
Kadar gula darah puasa mg/dl < 90 100-125 ≥ 126

Kalimat-kalimat berdasarkan data dalam tabel tersebut:


(1) Jika saat puasa kadar gula darahnya >126, dipastikan orang itu termasuk kategori penderita
DM.
(2) Kadar gula darah sewaktu bagi orang sehat adalah <100.
(3) Adapun saat puasa, kadar gula darah bagi orang sehat adalah <90.
(4) Penyakit kencing manis atau diabetes melitus (DM) ditandai oleh tingginya kadar gula
darah, baik kadar gula darah sewaktu maupun kadar gula darah saat puasa.
(5) Jika kadar gula darah sewaktunya >200; dipastikan orang itu termasuk kategori penderita
DM.
Susunan kalimat-kalimat di atas agar menjadi paragraf deduktif yang koheren ialah ....
A. (1), (3), (5), (2), (4)
B. (2), (5), (3), (1), (4)
C. (4), (3), (1), (2), (5)
D. (4), (2), (5), (3), (1)
40. Cermatilah paragraf berikut!
(1) Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena
393

sebagai alat komunikasi. (2) Apabila penggunaan bahasa tidak diperhatikan dengan baik,
komunikasi pun tidak akan lancar. (3) Penelitian membuktikan bahwa 75% waktu bangun kita
berada dalam kegiatan berkomunikasi. (4) Hal tersebut disampaikan oleh Jalaludin Rakhmat
dalam penelitiannya beberapa tahun yang lalu. (5) Begitu pentingnya peranan bahasa dalam
berkomunikasi walaupun dapat dikatakan bahwa komunikasi tidak akan berlangsung dengan
baik tanpa adanya bahasa.

Kata penghubung yang tidak tepat dalam paragraf di atas terdapat dalam kalimat nomor ....
A. (1) B. (2) C. (4) D. (5)

41. Perhatikan grafik berikut!

Simpulan yang tepat dari isi grafik tersebut adalah ...


A. Utang luar negeri pihak swasta dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi.
B. Jumlah utang luar negeri pihak swasta dari tahun ke tahun terus meningkat.
C. Utang luar negeri pihak swasta selalu mengalami kenaikan kecuali tahun 2013.
D. Utang luar negeri pihak swasta sudah terlalu besar maka harus segera dilunasi.

42. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Kereta api di Indonesia masih merupakan salah satu alat transportasi yang rawan
kecelakaan. (2) Dibandingkan dengan di Jepang, kondisi perkeretaapian kita seperti bumi dan
langit. (3) Dalam periode 1971 — 1980 tak satu pun penumpang Shinkansen (kereta api
supercepat) mengalami luka, apalagi meninggal dunia. (4) Di tempat kita, pada periode yang
lebih baru, 1990 — 2001 telah terjadi sekitar 2.323 kasus kecelakaan KA yang menelan korban
jiwa 928 orang. (5) Untuk meningkatkan kinerja PT KAI, khususnya peningkatan sarana
perkeretaapian dan peningkatan keselamatan penumpang, antara lain dapat dilakukan dengan
peningkatan kesejahteraan karyawan PT KAI.

Kalimat yang sumbang dalam paragraf tersebut adalah kalimat


A. pertarna B. kedua C. keempat D. kelima

43. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Pemerintah Indonesia meminta adanya akses terhadap berbagai informasi, termasuk
hasil-hasil penelitian dan laboratotium riset milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Ini disertai
transparansi program-program penelitian yang dilakukan dan peningkatan partisipasi Indonesia
dalam berbagai penelitian yang dilakukan.
Arti kata-kata bergaris bawah dalam paragraf di atas berturut-turut adalah ....
A. hak paten, keterusterangan, keikutsertaan
B. hak pakai, keterbukaan, kehadiran
394

C. jalan masuk, keterbukaan, keikutsertaan


D. ruang terbuka, pembukaan, keaktifan
44. Bacalah paragraf berikut dengan salksama!
Salah satu [ ... ] yang kerap kali dipergunakan untuk mengukur tingkat […] masyarakat
dalam Pilkada adalah tingkat voter's turn out. Ketika demokrasi dikaitkan dengan pengakuan
pemerintah oleh rakyat, isu penerimaan atau [...] pemerintah oleh rakyat adalah faktor yang
sangat penting. Besarnya dukungan tentu akan berpengaruh terhadap tingkat [...] seorang
kepala daerah yang nantinya terpilih.
Istilah-istilah yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam paragraf di atas adalah ..,.
A. efek, partisipasi, aksesibilitas, kapabilitas
B. indikator, partisipasi, akseptabilitas, legitimasi
C. indikator, aktivitas, akseptabilitas, legitimasi
D. efek, partisipasi, kontinuitas, legallsasi
45. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Perkembangan pertanian organik di dunia meningkat tajam seiring dengan
pertumbuhan dan [kembang] kesadaran masyarakat untuk kembali ke alam. (2) Masyarakat
ingin dapat [konsumsi] pangan, produk pertanian, dan peternakan yang kaya nutrisi, aman
dikonsumsi, dan ramah lingkungan. (3) Karena itu, perlu [hati] penyiapan lahan dan bibit,
pemanenan, penanganan pascapanen seperti penyimpanan dan pengemasan agar produk tidak
rusak atau [kontaminasi] oleh bahan-bahan kimia berbahaya.

Kata bentukan yang tepat untuk menggantikan kata-kata dalam kurung pada paragraf di atas
berturut-turut adalah ....
A. perkembangan, mengonsumsi, diperhatikan, terkontaminasi
B. pengembangan, mengonsumsi, memperhatikan, berkontaminasi
C. perkembangan, mengkonsumsi, hati-hati, dikontaminasi
D. berkembangnya, konsumsi, kehati-hatian, mengontaminasi
46. Perhatikan kalimat berikut!
Berdasarkan hasil penelitian di banyak negara membuktikan bahwa kesuksesan
seseorang lebih banyak ditentukan oleh karakter, bukan oleh kecerdasan.

Perbaikan kalimat rancu di atas yang tepat ialah ....


A. Berdasarkan hasil penelitian di banyak negara terbukti bahwa kesuksesan seseorang lebih
banyak ditentukan oleh karakter, bukan oleh kecerdasan.
B. Berdasarkan hasil penelitian di banyak negara membuktikan kesuksesan, seseorang lebih
banyak ditentukan oleh karakter, bukan oleh kecerdasan,
C. Hasil penelitian di banyak negara terbukti bahwa kesuksesan seseorang lebih banyak
ditentukan oleh karakter, bukan oleh kecerdasan.
D. Berdasarkan hasil penelitian di banyak negara, buktinya kesuksesan seseorang lebih banyak
ditentukan oleh karakter bukan kecerdasan.
47. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
(1) Mulai dari kanak-kanak, ia sudah tampak kelihatan bakatnya.
(2) Sikap budaya seorang seniman tampak jelas tergambar pada karya seninya.
(3) Wawasan Nusantara tidak hanya bertujuan mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia,
tetapi juga ikut serta dalam mewujudkan kebahagiaan seluruh umat manusia.
(4) Menurut ahli neurologi, korteks adalah bagian otak yang paling rumit.
(5) Sejak dari kecil sudah ditanamkan kebiasaan saling tolong-menolong oleh orang tuanya.
Kalimat yang mengandung kata mubazir adalah kalimat nomor ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (5)
395

D. (1), (2), dan (5)

48. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


(1) Tidak bisa dimungkiri, kontribusi sektor pariwisata dalam pembangunan bangsa
sangat besar. (2) Selain berpengaruh terhadap akulturasi budaya, pola pikir, perilaku, dan gaya
hidup, juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. (3) Pengembangan pariwisata yang tidak
terkontrol dan tercerabut dari akar budaya akan membahayakan dan menyebabkan kerusakan
moral. (4) Pemerintah harus membuat blue-print pengembangan pariwisata yang berbasis
kearifan lokal. (5) Kebijakan jelas dan terarah ini harus diimplementasikan sampai ke tingkat
bawah.

Agar menjadi kalimat lengkap, perbaikan kalimat ke-2 paragraf di atas ialah ...
A. Pengaruh akulturasi pada budaya, pola pikir, perilaku, dan gaya hidup, juga dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
B. Selain berpengaruh terhadap akulturasi budaya, pola pikir, perilaku, gaya hidup, dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
C. Kontribusi sektor pariwisata juga berpengaruh terhadap akulturasi budaya seperti pola pikir,
perilaku, dan gaya hidup, juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
D. Selain berpengaruh terhadap akulturasi budaya, pola pikir, perilaku, dan gaya hidup,
kontribusi pariwisata juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
49. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Beberapa analis asing dan domestik di pasar modal berpendapat bahwa
kesimpangsiuran susunan personalia kabinet merupakan faktor utama yang menjadi penyebab
indeks harga saham gabungan (IHSG) terpuruk. (2) Sekalipun demikian, sentimen negatif
bursa regional yang berguguran turut memperparah keadaan pasar saham. (3) Akibatnya, IHSG
pun tidak mampu mengatasi keterpurukannya. (4) Nilai rupiah merosot tajam dari 13.650 per
dolar menjadi 14.060 per dolar. (5) Untuk IHSG anjlok dari 5.500-an ke 4.800-an. (6) Bahkan,
pertengahan Desember 2015 sempat menyentuh angka terendah 4.300.

Perbaikan paragraf di atas yang tepat dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali ....
A. Kalimat 1: "analis asing dan domestik" diganti "analisis asing maupun domestik"
B. Kalimat 2: konjungsi "Sekalipun demikian," diganti "Selain itu,"
C. Kalimat 4: merupakan kalimat sumbang sehingga harus dibuang
D. Kalimat 5: preposisi "Untuk" dibuang karena mengakibatkan kalimat tidak bersubjek
50. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Keanekaragaman makhluk hidup dan pemandangan alam bawah laut di perairan Pulau
Lumukutan yang menjadi bagian dari Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Bengkayang,
dalam setengah tahun terakhir makin dicintai wisatawan. KKLD Bengkayang berada di sekitar
35 kilometer sebelah barat Pulau Kalimantan di pesisir Pantai Bengkayang. Di situ terdapat
kerumunan pulau, seperti Pulau Lemukutan, Randayan, Penata Besar, Penata Kecil, Baru, dan
Kabung.

Kata bergaris bawah dalam paragraf di atas seharusnya diganti dengan ....
A. makhluk, disenangi, kelompok
B. hayati, diminati, gugusan
C. karang, dikunjungi, deretan
D. ikan, dikenal, bentangan
51. Perhatikan data buku berikut!
Rahayu akan membuat sebuah karya tulis ilmiah. Salah satu buku yang ia gunakan
sebagai referensi adalah buku karya Gorys Keraf yang berjudul Linguistik Bandingan
Tipologis. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1990 oleh PT Gramedia, Jakarta.
396

Penulisan daftar pustaka untuk data buku tersebut berdasarkan EYD terbaru (edisi 2009)
adalah ....
A. Gorys, Keraf. 1990. Linguistik Bandingan Tipologis. PT Gramedia: Jakarta.
B. Keraf, Gorys, 1990, Linguistik Bandingan Tipologis, Jakarta, PT Gramedia.
C. Linguistik Bandingan Tipologis. 1990. Keraf, Gorys. Jakarta: PT Gramedia,
D. Keraf, Gorys. 1990, Linguistik Bandingan Tipologis. Jakarta: PT Gramedia.
52. Penggunaan tanda baca yang tepat terdapat dalam penulisan kalimat ....
A. Maman, sahabat saya, kemarin merayakan pesta ulang tahun pernikahannya yang ke-10.
B. Dalam catatan H. Sampurno, M.B.A. Kepala Badan POM Indonesia memiliki 30000 jenis
tumbuhan.
C. Banyak orang menukarkan uang pecahan 2.000 an beberapa hari menjelang Idul Fitri.
D. Kata ayah kepadaku: "Saya akan ke Jakarta nanti malam menggunakan pesawat Garuda."
53. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
(1) Kata Ranti, "Pesawat hari ini delay 'terlambat' sehingga kemungkinan saya baru sampai di
rumah besok pagi."
(2) Pada liburan panjang tempat-tempat wisata se-Indonesia ramai pengunjung.
(3) Karena dianggap mencemari lingkungan C.V. Molek Indah Abadi diprotes warga.
(4) Tiket kereta dan pesawat Jakarta Surabaya tanggal 24 Desember 2015 s/d 1 Januari 2016
sudah habis.
(5) Kebakaran kemarin menghanguskan berbagai macam barang: mobil, perkakas rumah,
dokumen, dan lain-lain.

Penggunaan tanda baca yang tepat terdapat pada kalimat nomor ...
A.(1), (2), dan (3) B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (2), dan (5) D. (2), (3), dan (4)

54. Perhatikan kalimat berikut ini!


Bertepatan dengan hari natal dan maulid nabi, kami berwisata kepulauan seribu. Disana
kami makan ketoprak betawi dan serabi solo. Pulangnya kami membawa oleh-oleh jambu
bangkok, pisang ambon, petai cina, dan pempek palembang.

Perbaikan ejaan yang tepat untuk kalimat di atas ialah ...


A. Bertepatan dengan hari Natal dan Maulid Nabi, kami berwisata ke Kepulauan Seribu. Di
sana kami makan ketoprak Betawi dan serabi Solo. Pulangnya kami membawa oleh-oleh
jambu Bangkok, pisang Ambon, petai Cina, dan pempek Palembang.
B. Bertepatan dengan hari Natal dan Maulid Nabi, kami berwisata ke Kepulauan Seribu. Di
sana kami makan ketoprak Betawi dan serabi Solo. Pulangnya kami membawa oleh-oleh
jambu bangkok, pisang ambon, petai cina, dan pempek Palembang.
C. Bertepatan dengan hari Natal dan Maulid Nabi, kami berwisata ke kepulauan Seribu. Di
sana kami makan ketoprak betawi dan serabi solo. Pulangnya kami membawa oleh-oleh
jambu bangkok, pisang ambon, petai cina, dan pempek palembang.
D. Bertepatan dengan hari Natal dan Maulid Nabi, kami berwisata ke-Kepulauan Seribu.
Disana kami makan ketoprak betawi dan serabi solo. Pulangnya kami membawa oleh-oleh
jambu bangkok, pisang ambon, petai cina, dan pempek palembang.
55. Perhatikan penulisan kalimat berikut!
Sebagai angkatan kerja, saudara harus memiliki tiga kompetensi utama: normatif,
adaptif, dan teknis profesional, kata profesor hamid, Ph.D. dalam seminar di- SMK Kadika
jalan Mawar IV/99 Yogyakarta.
397

Perbaikan ejaan kalimat di atas yang tepat adalah ....


A. "Sebagai angkatan kerja saudara harus memiliki tiga kompetensi utama: normatif, adaptif,
dan teknis profesional," kata Profesor Hamid, Ph.D. dalam seminar di-SMK Kartika, Jalan
Mawar IV/99, Yogyakarta.
B. "Sebagai angkatan kerja, Saudara harus memiliki tiga kompetensi utama: normatif, adaptif,
dan teknis profesional," kata Profesor Hamid, Ph.D. dalam seminar di SMK Kartika; Jalan
Mawar IV199, Yogyakarta.
C. "Sebagai angkatan kerja, Saudara harus memiliki tiga kompetensi utama, normatif, adaptif,
dan teknis profesional," kata Profesor, Hamid Ph.D. dalam seminar di SMK Kartika, Jalan
Mawar IV/99, Yogyakarta.
D. "Sebagai angkatan kerja, Saudara harus memiliki tiga kompetensi utama: normatif, adaptif,
dan teknis profesional," kata Profesor Hamid, Ph.D. dalam seminar di-SMK Kartika Jalan
Mawar IV/99, Yogyakarta.

KUNCI JAWABAN

No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB No. JAWAB
1 C 11 A 21 B 31 B 41 B 51 D
2 D 12 D 22 D 32 A 42 D 52 A
3 B 13 C 23 A 33 C 43 C 53 C
4 B 14 A 24 C 34 D 44 B 54 B
5 B 15 D 25 D 35 C 45 A 55 B

6 D 16 B 26 B 36 A 46 A
7 C 17 C 27 C 37 C 47 D
8 D 18 D 28 D 38 C 48 D
9 D 19 C 29 B 39 D 49 A
10 B 20 A 30 D 40 D 50 B
398

PAKET 6

UJIAN NASIONAL
BAHASA INDONESIA
PETUNJUK UMUM

1. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan soal yang meliputi:
a. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
b. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
c. Kesesuaian Nama Mata Uji dan Program Studi yang tertera pada kanan atas
Naskah Soal dengan Lembar Jawaban Ujian Nasional. (LJUN).
d. LJUN yang masih menyatu dengan naskah soal
2. Laporkan kepada pengawas ruang ujian apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang
tidak lengkap atau tidak urut, Serta LJUN yang rusak, robek atau terlipat untuk
memperoleh gantinya.
3. Tulislah Nama dan Nomor Peserta Ujian Anda pada kolom yang disediakan di
halaman pertama soal ujian.
4. Gunakan pensil 2B untuk mengisi LJUN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tuliskan Nama Anda pada kotak yang disediakan, lalu hitamkan bulatan di
bawahnya sesuai dengan huruf di atasnya.
b. Tuliskan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir pada kolom yang disediakan, lalu
hitamkan bulatan di bawahnya sesuai huruf/angka di atasnya
c. Tuliskan Nama Sekolah, Tanggal Ujian, dan bubuhkan Tanda Tangan Anda pada
kotak yang disediakan.
d. Salinlah kalimat berikut pada tempat yang disediakan dalam LJUN: "Saga
mengerjakan ujian dengan jujur"
5. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi bulatan, hapus sebersih mungkin dengan karet
penghapus kemudian hitamkan bulatan yang menurut Anda benar.
6. Pisahkan LJUN dari Naskah Soal secara hati-hati dengan cara menyobek pada tempat
yang telah ditentukan.
7. Waktu yang tersedia untuk menger akan Naskah Soal adalah 120 menit.
8. Naskah terdiri dari 50 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
9. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, Label matematika atau alai bantu hitung
lainnya.
10. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang ujian.
11. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan LJUN tidak boleh dicorat-coret.

SELAMAT MENGERJAKAN
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.
399

1. Bacalah paragraf berikut!

Jakarta mempertahankan bebas rabies dengan cara memberikan vaksinansi terhadap


anjing, kucing, dan kera. Kegiatan tersebut dilaksanakan di daerah-daerah perbatasan
seperti Cakung, Matraman, Pulogadung, Ciracas dll. Hal ini dilakukan dengan
anggapan bahwa sekitar Jakarta belum bebas rabies. Warga menyambut baik kegiatan
ini.

Gagasan utama paragraf tersebut adalah ....


A. Jakarta bebas rabies
B. mempertahankan bebas rabies di Jakarta
C. daerah sekitar Jakarta belum bebas rabies
D. tanggapan warga terhadap penyakit rabies
2. Bacalah paragraf berikut!
(1) Kebakaran hebat terjadi di Bidara Cina Jatinegara Jakarta Timur. (2) Setidaknya
10 Rumah, ludes terbakar. (3) Kerugian atas peristiwa itu mencapai 700 juta rupiah.
(4) Peristiwa ini berawal dari seorang ibu yang lupa mematikan kompor saat
memasak air.

Kalimat utama pada paragraf tersebut ditandai dengan nomor ....


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

3. Bacalah kedua kutipan berita berikut!


Kutipan Teks Berita 1 Kutipan Teks Berita 2
Pembalap sepeda dari tim Jepang Cycling Cuaca panas dan tidak memiliki waktu
Federation, Kohei Uchima, merebut kaus libur yang cukup dinilai menjadi
kuning pertama. Uchima menjadi kekurangan timnas Inggris pada piala
pembalap tercepat dalam etape pertama Dunia 2014. The Three Lions pun
Tour de Singkarak 2014 menempuh jarak diprediksi akan mengalami kekalahan dan
98,5 km. tidak akan sanggup untuk berjuang
hingga babak final.

Persamaan isi kedua kutipan berita tersebut adalah ....


A. Negara juara
B. Olahraga keras
C. Berita olahraga
D. Prestasi olahraga

4. Bacalah kedua kutipan berita berikut!

Kutipan Teks Berita 1 Kutipan Teks Berita 2


Indonesia merupakan negra dengan Hujan abu vulkanik telah reda. Warga di
potensi bencana yang sangat tinggi. sekitar Gunung Kelud sudah kembali ke
Tingginya frekuensi banjir dan longsor, rumah masing-masing. Meraka langsung
selain karena kerusakan lingkungan juga membenahi rumah yang rusak.
dipicu fenomena alam.
400

Perbedaan pola penyajian kedua berita tersebut diawali dengan unsur ....

Kutipan Teks Berita 1 Kutipan Teks Berita 2


A. bagaimana apa
B. mengapa bagaimana
C. siapa mengapa
D. apa siapa

5. Bacalah kutipan biografi berikut!

Konon dalam kelakarnya Gus Dur berkata “Hanya ada 3 polisi jujur di Indonesia :
Patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng. Nama lengkapnya : Hoegeng Imam Santoso,
lahir di Pekalongan, 14 Oktober 1921. Ia dikenal sebagai tokoh kepolisian yang
sangat jujur. Namanya kerap dijadikan simbol keteladanan, kejujuran, di kepolisian.
Ia menjadi Kapolri tahun 1968-1971. Banyak perubahan besar dilakukan di
institusinya.

Keistimewaan tokoh tersebut adalah ....


A. lahir di Pekalonagn, 14 Oktober 1921
B. sangat jujur dalam bertutur kata
C. menjadi kapolri pada tahun 1968-1971
D. simbol keteladanan dan kejujuran

6. Bacalah kutipan biografi berikut!

Ki Hajar Dewantara, perintis pendidikan nasional Indonesia. Setiap tanggal 2 Mei


kita merayakan Hari Pendidikan Nasional. Tanggal ini adalah tanggal lahirnya Ki
Hajar Dewantara. Kini jejaknya dapat dilihat di seluruh Tanah Air, yakni Perguruan
Taman Siswa. Dewantara menerapkan suatu sistem pendidikan yang dijiwai prinsip-
prinsip Tut Wuri Handayani (di belakang memberi semangat), ing madia mangun
karsa (di tengah, membangun motivasi), dan ing ngarsa sung tulada (di depan,
memberi teladan). Sebagai salah seorang tokoh politik, ia menjadi salah satu tokoh
pergerakan kemerdekaan Indonesia. Selama 4 tahun ia harus tinggal di pembuangan
karena dianggap memicu gerakan menentang Belanda. Tapi di pembuangan ia masih
sempat menuntut ilmu hingga meraih ijazah guru.

Hal yang dapat diteladani dari kutipan biografi tersebut adalah ...
A. Berkecimpung dalam bidang politik.
B. Terkenal dalam dunia pendidikan.
C. Pelopor pergerakan kemerdekaan.
D. Semangat dalam menuntut ilmu.
7. Bacalah iklan berikut!

(1) Global Warming


(2) Mengancam keselamatan Planet Bumi !!!
(3) Jika Anda mencintai planet ini, jika Anda mencintai anak cucu Anda
401

(4) Bertindaklah sekarang juga!


Penjelasan kalimat (4) pada iklan tersebut adalah ....
A. Untuk menjaga alam adalah tanggung jawab pemerintah.
B. Mulai dari sekarang kita harus ikut menjaga kelestarian alam.
C. Anak cucu kita akan ikut merasakan dampak ini.
D. Cintailah planet ini agar tidak mengancam keselamatan.

8. Bacalah iklan berikut!

Stop!!!
TV kabel illegal
Pastikan Anda memiliki TV berbayar yang resmi untuk
Memberikan tayangan unggulan keluarga Anda

Maksud iklan tersebut adalah ....


A. ajakan berhenti menonton televisi berbayar
B. ajakan menonton televisi yang memiliki saluran berbayar yang resmi
C. ajakan membayar televisi yang kita tonton setiap hari atau berhenti
menonton
D. ajakan menonton tayangan televisi unggulan dari televisi kabel illegal

9. Bacalah iklan berikut!

(1) Merintis karir sejak awal, meraih sarjana sambil bekerja.


(2) Biaya terjangkau dan waktu sangat efisien.
(3) Pendaftaran mulai 1 Maret 2013 s.d 1 September 2013. Senin s.d Jumat, pkl.
08,00 s.d 15.00
(4) Biaya hanya Rp 3 juta per semester dan terjangkau.

Kalimat fakta pada iklan tersebut ditandai dengan nomor ....


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

10. Bacalah paragraf berikut!

Sebuah karya seni film atau musik, dapat mendatangkan inpirasi bagi kita. Sebuah
lagu, dapatdiibaratkan sebagai puisi yang dinyanyikan dan sebuah film dapat
dianggap sebagai puisi-puisi yang di visualisasikan. Dengan catatan Anda
mendengarkan lagu dan melihat film sesuai dengan selera/suasana hati Anda. Banyak
penyair besar yang mendapat inspirasi dari lagu/film.

Simpulan isi paragraf tersebut adalah ...


A. Karya seni dapat mendatangkan inspirasi.
B. Lagu adalah puisi yang dinyanyikan.
C. Film adalah puisi yang divisualkan.
402

D. Penyair besar mendapat inspirasi dari lagu.


11. Perhatikan grafik berikut!

Simpulan isi grafik yang tepat adalah ...


A. Jumlah pengunjung perpustakaan setiap bulan tidak menentu.
B. Kenaikan jumlah pengunjung tertinggi terjadi pada bulan Mei.
C. Penurunan jumlah pengunjung terbanyak terjadi pada bulan Maret.
D. Jumlah pengunjung perpustakaan selalu naik/bertambah.

12. Cermatilah tabel berikut!


PESERTA LOMBA
KEGIATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL SMP 7 BUDI MULYA, 2 MEI 2013
MATA LOMBA
No. Kelas Membaca
Membuat Menyanyi Lagu
Berpidato Puisi
Sinopsis Wajib
I VII 27 24 23 22
2 VIII 23 29 31 24
3 IX 31 17 22 32

Pernyataan yang sesuai dengan tabel tersebut adalah ...


A. Siswa kelas VII adalah peserta lomba pidato terbanyak dan peserta lomba
baca puisi tersedikit.
B. Siswa kelas VIII adalah peserta terbanyak lomba membuat sinopsis dan
menyanyikan lagu wajib.
C. Peserta lomba membuat sinopsis dan lomba membaca puisi tersedikit adalah
kelas VII.
D. Peserta lomba berpidato terbanyak dan lomba menyanyikan lagu wajib
403

terbanyak adalah kelas IX.


13. Perhatikan bagan berikut!

Pertanyaan yang jawabannya terdapat pada bagan tersebut adalah ...


A. Mengapa MPK tidak sejajar ketua?
B. Bagaimana sekertaris mengatur sekbid?
C. Siapa sajakah yang membantu ketua?
D. Dimana bendahara mencatat keuangan OSIS?

14. Perhatikan denah berikut!

Arah yang paling efektif dari Jakarta menuju ke GG House adalah ....
A. jalan tol-Bogor-Pelabuhan Ratu-Puncak-Bandung→lokasi
B. jalan tol Jagorawi→Puncak-Bandung-tokasi
C. jalan tol Jagorawi→ Bogor-Puncak-Bandung-lokasi
404

D. jalan tol Jagorawi-Puncak-Bandung - Cipayung - Lokasi


15. Bacalah puisi berikut!

Guru
Kaulah yang membimbing kami di sekolah
Dengan ilmu kau berikan kepada kami.
Tak kenal lelah dan tak akan menyerah
Kau bagai orang tua kami di sekolah.

Tema puisi tersebut adalah ....


A. ketulusan seorang anak
B. pengorbanan orang tua
C. pengabdian seorang guru
D. perjuangan seorang pahlawan

16. Bacalah puisi berikut!

Suasana hati bergairah (1)


Dewi malam bersinar terang (2)
Bintang-bintang bertaburan (3)
Sungguh besar keagungn Ilahi (4)

Citraan perasaan pada puisi tersebut terdapat pada larik ke ...


A. (1) dan (4)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)

17. Bacalah puisi berikut!

Ayah pergi semangat pagi (1)


Kadang sampai pagi lagi (2)
Tapi saat ia pulang
Ia tak lupa menjinjing pelangi (3)
Lalu dengan sabar
Menguraikan warnanya
Satu persatu kepadaku dengan mata berbinar (4)

Larik bermajas pada puisi tersebut adalah ....


A. (4)
B. (3)
C. (2)
D. (1)

18. Bacalah kutipan cerpen berikut!

Sebaliknya Maria, seorang yang mudah kagum, yang mudah memuji dan
memuja. Sebelum selesai benar ia berfikir, ucapannya telah keluar menyatakan
perasaannya yang bergelora, baik waktu kegiatan maupun waktu kedukaan. Air
405

mata dan gelak tawa berselisih di mukanya sebagai Siang dan malam. Sebentar ia
iba dan sebentar bergurau kegirangan hatinya yang remaja.
Cara pengarang menggambarkan watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut
adalah ....
A. tindakan tokoh
B. diceritakan tokoh lain
C. diceritakan pengarang
D. dialog antartokoh

19. Bacalah kutipan cerpen berikut!

(1) Beberapa lama kemudian sejumlah orang berbeda dalam ruangan itu. (2) Tuti
membaca buku sedangkan Maria berbaring di sofa. (3) Kira-kira pukul 20.00
pulanglah Raden Wiriatmaja. (4) Maka pergilah Tuti dan Maria ke belakang
menyediakan makanan. (5) Setelah makan, mereka duduk di beranda dalam. (6) Tuti
terus membaca bukunya sedangkan Maria memutar mesin nyanyi untuk menghibur
hatinya.

Bukti bahwa tokoh Tuti dan Maria perhatian pada orang tua ditandai kalimat
nomor ...
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3

20. Bacalah kutipan cerita berikut!

“Pa!” katanya, memanggil-manggil ayahnya di dalam kebun, yang sedang “joging”


Di sudut kebun bertemulah ia dengan ayahnya.
“Pa!, Corrie berangkat, Pa!”
“Ya Corrie, bersuka-sukalah anakku!”
“Terima kasih Pa, daah.”
Maka cepatlah ia keluar halaman menuju ke jalan besar. Corrie tidak terasa bahwa ia
pada waktu itu berjalan amat cepat, lebih cepat dari terbitnya matahari.

Latar waktu yang tergambar dalam kutipan cerita tersebut adalah ...
A. pagi hari
B. sore hari
C. senja hari
D. siang hari

21. Bacalah kutipan cerita anak berikut!

Pagi ini tak bisa lagi Timan tak marah. Kapal gratis ke Muara Baru masih belum bisa
jalan, sementara Rahmat anaknya yang sekolah pada sebuah SD di Pluit tak mau
berangkat dengan bus. Tapi tentu Timan mestinya ngerti. Dengan bus dari Marunda,
406

Cilincing, ke Pluit, Penjaringan, jaraknya 10 km. Pukul berapakah Rahmat sampai di


sekolah.
Konflik pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. sekolah yang jauh membuat Timan bingung
B. angkutan gratis yang rusak Rahmat tidak sekolah
C. kekhawatiran timan atas keterlambatan Rahmat
D. jarak sekolah yang merepotkan siswanya
22. Bacalah kedua kutipan novel berikut!

Kutipan Novel 1 Kutipan Novel 2


Seorang sanggar yang kuat dan pandai Upacara itu disambut orang dengan suka
menunggang kuda, lalu mengintip kuda Cita dan riang. Doa dibaca oleh seorang
sedang berkeras, hendak melepaskan ulama dengan fasih dan nyaring. Tiap-
dirinya ini, menunggu saat yang baik tiap akhir kalimat diaminkan oleh segala
untuk melompati kuda yang liar itu. yang hadir dengan sekaligus, serentak
Apabila datang waktu ini, lalu diburunya bersama- sama.
kuda ini clan dilompatinya.

Perbedaan latar sosial pada kedua kutipan novel tersebut adalah ....
Kutipan Novel 1 Kutipan Novel 2
A. peternak kuda di lapangan kehidupan di pondok pesantren
B. kehidupan di peternak kuda kehidupan masyarakat religius
C. kehidupan anak gembala kehidupan di pondok pesantren
D. kehidupan perambah hutan kchiclupan dalam perayaan agama

23. Bacalah kedua kutipan novel berikut!

Kutipan Novel 1 Kutipan Novel 2


Aku punya seorang abang: Paiman. Dia lahir Dua tahun sudah terlampau setelah kejadian
pada hari pasaran paing, maka dinamai dia hal ihwal yang diceritakan di atas. Bagi
dengan suku depan Pai. Aku tiga tahun lebih keluarga Hanafi sudah dipandang keluar
muda dinamai: Sanikem. Ayahku bernama dari kaum. la sudah menjadi ‘Olando’
Sastro Tomo setelah kawin.

Perbedaan penggunaan bahasa kedua kutipan novel tersebut adalah ....


Kutipan Novel 1 Kutipan Novel 2
A. menggunakan bahasa melayu menggunakan bahasa pergaulan
B. menggunakan bahasa sehari-hari menggunakan bahasa resmi
C. menggunakan ragam bahasa bebas menggunakan bahasa melayu
D. menggunakan bahasa melayu menggunakan bahasa daerah

24. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Meski saat itu sangat terik, namun teman-teman Ani tetap datang.
407

Yuni dan Hani : (memberi salam bersama)


Ibu : (datang dari dapur) Teman-teman Ani, ya?
Yuni : lya, Bu. Kami teman-teman Ani"
Ibu : Mari, masuk! Silakan duduk dulu! Ibu panggilkan Ani.
Ani...!
Ibu : Itu Leman-Leman kamu sudah datang.
Ani : Hai! Yuk, langsung saja kita mulai.
Yuni dan Hani : Ayo!
Mereka pun bersama-sama menuju ruang belajar Ani.

Latar kutipan naskah drama tersebut adalah ....


A. di ruang tamu, sore hari
B. di rumah, siang hari
C. di ruang belajar, siang hari
D. di rumah, sore hari

25. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Niko : Lho kok sepi?


Uni : Jangan-jangan sudah bubar?
Gery : Nggak mungkin kalau sudah bubar. Diundangan mulainya pk. 11.00 kok.
Diki : Yakin kamu nggak salah baca jamnya, Ger?
Gery : Yakin, aku nggak salah lihat
Uni : Coba deh, kita lihat lagi undangan kemarin, mana Ger, unclangannya?
Gery : Nih, undangannya!
Uni : Gerrryyy!
Diki : Apaan sih Un?
Uni : Gimana mau ada orang, acaranya sudah sejak dua jam yang lalu Gery
salah baca!

Konflik dalam kutipan drama tersebut adalah ...


A. Seorang anak yang sangat kecewa karena acaranya jam 11.00.
B. Seorang anak salah baca undangan teman yang lain march.
C. Rombongan telah berangkat ke undangan namun sudah bubar.
D. Beberapa anak yang kecewa karena gagal mengikuti acara.

26. Bacalah ilustrasi berikut!

Minggu, 10 Mei 2013 pukul 10.00 WIB. Ayu Wandira menulis di buku hariannya.
Dia tidak mencluga akan menjadi juara pertama lomba penulisan karya ilmiah
remaja. Dia menerima hadiah dari ketua panitia berupa piala clan uang. Tetuan-teman
dan bapak-ibu guru menyalaminya. Hal itu sangat mengesankannya.

Catatan harian yang paling sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ....

A. Minggu, 10 Mei 2013, adalah hari yang paling mengesankan baginya. Dia
juara pertama menulis lomba penulisan karya ilmiah remaja. Dia menerima
hadiah dan piala dari Bapak clan Ibu guru. Semua teman-temannya
menyalaminya. Sungguh mengesankan baginya.
408

B. Minggu, 10 Mei 2013, pukul 10.00 WIB. Aku ikut lomba penulisan karya
ilmiah remaja, aku tak mengira kalau aku menjadi juara pertama. Dari
panitia aku menerima, hadiah berupa piala dan uang. Kawan-kawan juga
bapak dan ibu guru menyalamiku. Betapa senangnya aku. Sungguh
pengalaman yang paling mengesankan.
C. Minggu 10 Mei 2013, Ayu ticlak mengira akan menclapat juara pertama
penulisan cerpen. Ayu menerima hadiah berupa piala clan uang. Semua
kawannya dan juga bapak clan ibu guru menyalaminya. Bagi Ayu hal itu
pengalaman yang paling mengesankan baginya.
D. Minggu, 10 Mei 2013 pukul 10.00 WIB. Ayu mengikuti lomba penulisan
karya puisi remaja. Ayu tak mengira kalau aku juaranya. Betapa senangnya
hatinya -saat teman-teman dan guru menyalaminya. Dan yang paling
mengesankan scat Ayu menerima hadiah berupa uang clan piala. Scat di foto
Ayu angkat piala tinggi-tinggi.

27. Bacalah ilustrasi berikut!

Sekolah akan mengadakan kegiatan porseni. Segala persiapan telah dilakukan. Rabu,
23 September 2014 akan diadakan rapat terakhir. Ketua panitia berhalangan hadir,
akhirnya menulis pesan kepada sekretaris panitia agar rapat tetap berjalan.

Isi pesan singkat yang sesuai dengan ilustrasi tersebut ...


A. Tolong persiapkan undangan rapat panitia 23 September 2014.
B. Tolong pimpin rapat panitia terakhir, 23 September 2014.
C. Tolong mantapkan seluruh persiapan porseni.
D. Tolong laporkan perkembangan terakhir tentang porseni.

28. Bacalah kalimat-kalimat berikut!

(1) Situasi semakin mencekam sebab Puncak Merapi sama sekali tidak terlihat karena
tertutup awan tebal.
(2) Seismograf (alai pendeteksi gempa) terns dipasang untuk mengetahui aktivitas
Merapi sudah berkurang atau semakin tinggi.
(3) Kami menyaksikan situasi letusan pertama pukul 06.45 mengarah ke barat daya
dari lokasi pengamatan.
(4) Namun, wedhus gembel (asap tebal) itu terlihat sangat jelas menyusuri lereng
menuju hulu Sungai Krasak, Gendol, clan Boyong.
(5) Akan tetapi, masyarakat Kecamatan Selo masih tenang-tenang saja.

Agar menjadi laporan yang baik, urutan kalimat yang tepat adalah ....

A. (4), (5), (2), (1), (3)


B. (3), (1), (2), (4), (5)
C. (2), (3), (1), (4), (5)
D. (1), (4), (5), (3), (2)

29. Bacalah ilustrasi berikut!


409

SMP Candrakirana Jakarta akan mengadakan Pentas Seni (pensi). Kegiatan akan
dilaksanakan Sabtu, 30 September 2014 di lapangan upacara. Masing-masing kelas
diharapkan mengisi acara. Agar kegiatan berjalan lancar dan sukses, ketua panitia
menulis pengumuman di mading sekolah.
Pengumuman yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ...
A. Seluruh siswa SMP Candrakirana wajib mengisi acara pensi di sekolah, kami
tunggu informasinya terakhir tanggal 28 September 2014.
B. Para wali kelas agar tampil pada acara pensi, tanggal. 30 September 2014
yang dilaksanakan oleh sekolah.
C. Para ketua kelas mohon mempersiapkan kelasnya untuk tampil pada acara
pensi, 30 September 2014.
D. Ketua-ketua kelas harap mempersiapkan diri untuk tampil pada acara pensi,
30 September 2014 di sekolah.

30. Perhatikan data buku berikut!

Judul : Sejarah Gelap Para Raja dan Ratu Eropa


Penulis : Brenda Ralph Lewis
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Keunggulan : Menggunakan jenis kertas yang berkualitas, gambar dan ilustrasi
menarik
Kelemahan : Urutannya tidak sistematis
Paragraf resensi sesuai data tersebut adalah ....
A. Buku ini banyak mengungkap fakta kehidupan Raja dan Ratu Eropa. Buku
setebal 500 halaman sudah banyak dibaca orang.' Buku ini dicetak dengan
menggunakan kertas berkualitas. Sayang ilustrasinya kurang menarik.
B. Brenda Ralph Lewis ahli Sejarah, khusus sejarah Eropa. Beliau banyak
menulis kehidupan seputar istana. Buku ini dicetak dengan menggunakan
kertas berkualitas. Sayang ilustrasinya kurang menarik.
C. Buku ini disajikan dengan gambar dan ilustrasi yang tidak membosankan.
Kertas yang digunakannya pun berkualitas baik. Brenda memang pakar
sejarah Eropa handal. Meski urutannya tidak sistematis, buku ini tetap layak
dibaca.
D. Banyak buku yang mengungkap raja dan ratu Eropa. Namun buku ini lebih
detail dan mendalam. Inilah salah satu kelebihan buku ini. Nauru buku tidak
disertai gambar dan ilusttrasi yang menclukung isi.

31. Cermatilah ilustrasi berikut!

Salah satu keluargamu mendapat musibah kebakaran dan berharap kamu bisa
membantunya. Sementara kamu sendiri hidupnya pas-pasan berbeda dengan
temanmu yang serba berkecukupan dan sangat dermawan. Kamu ingin berkirim surat
untuk meminta uluran bantuan temanmu.

Isi surat pribadi yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ...
A. Sahabatku sekarang ini aku mendapat musibah kebakaran. Aku berharap
dirimu bisa membantuku.
B. Sahabatku, salah satu keluargaku terkena musibah kebakaran, dan is minta
410

bantuanku. Kamu tahu kan aku sendiri hidup pag-pasan. Kalau tidak
keberatan kiranya dirimu mau meringankan beban saudaraku.
C. Sahabat hidupmu serba berkecukupan. Aku minta tolong padamu untuk
membantu saudaraku yang terkena musibah kebakaran.
D. Sahabatku yang baik kali ini aku benar-benar butuh bantuanmu. Keluargaku
terkena musibah, besar harapanku dirimu bersedia untuk membantu
32. Bacalah kutipan surat dinas berikut!

[ ... ]
Sehubungan dengan itu, kami mengundang seluruh seksi, untuk melaporkan kegiatan
seksi masing-masing pada
hari, tanggal : Kamis, 9 Oktober 2014
waktu : 14.00 s.d. 16.00
tempat : Ruang pertemuan OSIS.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami sampaikan terima kasih.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi surat tersebut adalah ....

A. Hari Ulang tahun Sekolah, rencana akan dilaksanakan di luar sekolah.


Banyak masukkan dari berbagai pihak.
B. Kegiatan pensi sudah kita laksanakan. Respon terhadap kegiatan tersebut
beragam.
C. Membaca surat Saudara perihal permohonan Saudara untuk menggunakan
aula.
D. Surat Saudara kami terima dan sudah kami diskusikan dengan pengurus lain.

33. Cermatilah ilustrasi berikut!

SMP Pusponegoro Bojongsari mempunyai lahan yang luas. Namun, lahan tersebut
dibiarkan gersang, tidak ditanami apa-apa. Untuk itu, Rusli meminta kepada sekolah
untuk menghijaukan lahan tersebut.

Surat pembaca yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ...

A. Kami sangat beruntung bersekolah yang mempunyai lahan bermain yang


luas. Sehingga waktu istirahat kami tidak keluar lingkungan sekolah.
B. Fasilitas sekolah kami cukup lengkap. Teman, lahan bermain, dan jumlah
kelas sangat memadai. Sayangnya itu semua tidak dipelihara dengan baik.
C. Sebenarnya lahan sekolah kami cukup luas. Namun, kami merasakan
kegersangan dan pangs. Mohon kepada Bapak, lahan yang luas itu ditanami
pepohonan agar nampak hijau dan sejuk.
D. Mungkin di Kabupaten ini, sekolah kamilah yang mempuyai lahan begitu
luas. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk praktik anak-anak, misalnya
menanam tumbuhan/pohon tertentu.

34. Bacalah teks bacaan berikut!

Jus alpukat sangat bagus untuk dikonsumsi setiap hari. Terlebih bagi Anda
411

yang bergolongan darah A, zat kandungannya dapat mendorong suasana basa di


dalam tubuh. Jus ini mengandung lemak tak jenuh yang mudah dicerna oleh tubuh.
Ada dampak positif lemak alpukat bagi tubuh. Pertama, dapat menurunkan
kadar kolesterol darah (LDL). Kedua, mencegah terjadinya penyakit jantung, kanker,
stroke dan darah tinggi.
Rangkuman isi bacaan tersebut yang tepat adalah ...
A. Jus mengandung lemak tak jenuh dan mudah diserap tubuh.
B. Dampak positif jus dapat menurunkan LDL, stroke dan darah tinggi.
C. Jus alpukat sangat bagus dikonsumsi karena berdampak positif bagi tubuh.
D. Jus alpukat mengandung vitamin dan mudah diserap tubuh.

35. Perhatikan fakta-fakta berita berikut!

1. Sumber karbohidrat
2. Kecantikan wajah dan tubuh
3. Sebagai pengobatan

Teks berita yang tepat berdasarkan fakta tersebut adalah ...


A. Kentang tak hanya berperan sebagai sumber karbohidrat bagi tubuh.
Ternyata kentang juga memiliki aneka manfaat untuk kecantikan wajah dan
tubuh. Kentang sangat bagus untuk mengobati noda bekas jerawat,
pigmentasi karena sengatan sinar matahari, kantung mats, garis-garis halus,
dan kulit kusam.
B. Kentang sangat baik untuk kecantikan wajah clan tubuh. Dapat juga sebagai
pengganti makanan. Banyak kita temui dimana-mana. Mengkonsumsi
kentang kita akan sehat selalu. Maka harus selalu siap kentang di rumah.
C. Sumber karbohidrat adalah kentang. Dapat sebagai pengganti nasi. Apabila
seseorang menderita diabetes maks is harus mengkonsumsi kentang.
Kentang dapat mencegah ketuaan dini, menjaga kecantikan wajah dan tubuh.
D. Kalau anda ingin tetap cantik dan bertubuh bagus disarankan selalu
mengkonsumsi kentang. Kentang sebagai sumber karbohidrat yang utama.
Dapat juga untuk mengobati berbagai penyakit. Dianjurkan agar Anda
menanam kentang.

36. Bacalah ilustrasi berikut!

Halaman sekolah SMA Widya Duta panas menyengat karena tidak ada tanaman
pelindung. OSIS mengadakan program perindangan agar suasana nyaman, tentram,
dan damai. Agar program sukses, OSIS membuat slogan.

Slogan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ...

A. Tanam pohon sekarang juga.


B. Hijau lingkungan dengan menanam.
C. Rindang sekolahku nyaman belajarku.
D. Pohon nan rindang dambaan hatiku.
412

37. Bacalah ilustrasi berikut!

Sebuah perusahaan mebel membutuhkan karyawan minimal diploma tiga (D3) teknik
sipil. Umur maksimal 25 tahun clan berpengalaman minimal 3 tahun. Pelamar agar
datang ke PT Angkasa, Jalan Damai 6 Lampung.
Iklan baris yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ...
A. Dicari : Karyawan D3 teknik spil, U/25, berpengalaman. Lamaran Pt
Angkasa jalan Damai 6 Lampung.
B. PT Angkasa butuh karyawan pria. Mini 25 tahun berpengalaman datang
langsung ke j 1. Damai 6 Lampung.
C. Dbthkan krywn min D3 teknik sipil maks 25 tahun pglmn min 3 tahun dtg
lgsg ke PT Angkasa JI,. Damai 6 Lampung.
D. Cari karyawan pengalaman D3 teknik sipil maks 30 tahun datang langsung
ke jalan Damai 6 Lampung.

38. Bacalah teks berikut!

Petunjuk untuk membuat karangan.


(1) Menentukan topik.
(2) Mengembangkan kerangka.
(3) Menetapkan tujuan.
(4) Membuat kerangka.
(5) Menyuting/mengedit.

Susunan petunjuk mengarang yang tepat adalah ....


A. (1), (2), (3), (5), (4)
B. (1), (3), (4), (2), (5)
C. (3), (2), (1), (5), (4)
D. (4), (1), (2), (5), (3)

39. Perhatikan petunjuk membuat bubur kacang ijo berikut!

(1) Bersihkan kacang ijo!


(2) [ ... ]
(3) Masak kacang ijo hingga mendidih!
(4) Setelah mendidih masukkan gula, daun pandan, dan air santan!
(5) [ ... ]
(6) Setelah menjadi bubur, angkat dan hidangkan!
Petunjuk yang tepat untuk melengkapi petunjuk tersebut adalah ....
A. (2) Jemur kacang hingga kering!
(5) Aduk-aduk sampai kalis!
B. (2) Rendam kacang hingga berkecambah!
(5) Biarkan bahan tersebut menjadi bubur!
C. (2) Rendam kacang ijo kurang lebih 3 jam!
(5) Aduk bahan-bahan tersebut hingga rata!
D. (2) Pilih kacang ijo yang berkualitas!
413

(5) Aduk-aduk bahan tersebut sampai kalis!

40. Bacalah ilustrasi berikut!

Setiap tanggal 22 Desember SMP Darma Raya memperingati hari Ibu. Peringatan
diisi dengan berbagai perlombaan.
Penutup pidato yang tepat sesuai ilustrasi tersebut adalah ...
A. Tidak ada bagi kita untuk tidak memperingati hari Ibu. Hari Ibu akan jatuh
setiap tanggal 22 Desember. Kami pun akan memperingatinya.
B. Perjuangah seorang Ibu untuk membesarkan anak-anaknya tidak cukup
hanya dibalas dengan peringatan hari Ibu. Jauh lebih dalam peringatan ini ini
dimaksud untuk mengenang, mengahrgai dan menghormati seorang ibu.
C. Demikian pidato ini. Semoga peringatan Hari Ibu ini dapat dijadikan momen
rasa cinta kita kepada Ibu. Jika ada yang kurang berkenan, mohon maaf.
D. Tugas seorang ibu memang berat. Dari mengurus kebutuhan sehari-sehari
keluarga sampai mencuci pakaian. Tiap pagi ibu akan bangun lebih awal dan
istirahat tidur terakhir.
41. Bacalah kutipan pidato berikut!

Pemuda tulang punggung bangsa. Mesa depan bangsa ada di tangan pemuda. [...].
Inilah makna dari Hari Sumpah Pemuda

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks pidato tersebut adalah ...
A. Pemuda yang bersekolah tinggi harapan sernua bangsa
B. Banyak pemuda yang terlibat pada hal-hal yang bersifat negatif
C. Pemimpin bangsa saat ini berasal dari pemuda-pemuda pada mesa lalu
D. Gambaran bangsa di mesa depan akan terlihat pada,keadaan pemudanya saat
ini.
42. Bacalah tema karya ilmiah berikut!

Tema: Upaya meningkatkan keterampilan bermain peran.

Rumusan masalah yang tepat sesuai tema tersebut adalah ...


A. Apakah dengan bermain dapat meningkatkan keterampilan?
B. Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan bermain peran?
C. Mengapa kita harus meningkatkan keterampilan bermain peran?
D. Bagaimana keterampilan bermain peran dapat diupayakan?
43. Bacalah simpulan karya ilmiah berikut!
Potensi yang dimiliki anak, pengembangannya tergantung pada bagaimana orangtua
mengarahkannya. Setiap anak memiliki bakat yang berbeda, orang tua bertugas
mencermati clan mengembangkannya saat berada di rumah bersama mereka.
Orangtua juga bisa bekerjasama dengan guru mereka, sehingga tercipta program yang
dapat menantang intelektual mereka. Langkah ini dapat menunjiukkan respon
orangtua pada kebutuhan edukasi den emosional anak.
Saran yang tepat untuk simpulan karya ilmiah tersebut adalah ...
A. Hendaknya orang tua tidak perlu khawatir dengan tingkat pendidikan anak,
414

kesuksesannya anak bisa dicapai jika raj in belajar.


B. Seharusnya orang tua tidak perlu ikut camper dengan pendidikan anaknya,
kelak anak dapat mencari kerja sendiri
C. Sebaiknya orang tua mengembangkan potensi anak sesuai dengan bakatnya,
dan bisa bekerja same dengan guru.
D. Semua orangtua disarankan merasakan sulitnya mengembangkan potensi
anak. Seharusnya terns mendapat bimbingan dari orangtua.
44. Bacalah kalimat berikut!

Ini hari terakhir Putri latihan nyetir karena rencananya besok dia akan ikut ujian
untuk mendapatkan SIM.

Perbaikan kalimat tersebut agar menjadi kalimat efektif adalah ...


A. Hari ini Putri terakhir latihan setir mobil karena rencananya besok akan ik-ut
ujian untuk mendapatkan SIM.
B. Hari ini terakhir Putri latihan menyetir mobil karena rencananya besok dia
akan ikut ujian untuk mendapatkan SIM.
C. Hari terakhir ini Putri latihan nyetir, karena di rencanakan besok dia akan
ikut ujian untuk mendapatkan SIM.
D. Putri latihan nyetir ini hari terakhir karena rencananya besok dia akan ikut
ujian untuk mendapatkan SIM.

45. Bacalah kalimat berikut!

Apotek Sumber Sehat menjual tiga jenis obat sakit kepala, sakit perut dan sakit gigi.
Penggunaan tanda baca yang tepat pada kalimat tersebut adalah ...
A. Apotek Sumber Sehat menjual tiga jenis obat sakit kepala, sakit perut, dan
sakit gigi.
B. Apotek Sumber Sehat menjual tiga jenis obat: sakit kepala, sakit perut, dan
sakit gigi.
C. Apotek Sumber Sehat menjual tiga jenis obat sakit kepala, sakit perut dan
sakit gigi.
D. Apotek Sumber Sehat menjual tiga jenis obat sakit kepala; sakit perut; dan
sakit gigi.

46. Bacalah kalimat berikut!

Kami sedang menanti kedatangan gerombolan pelajar dari Jepang yang akan
memandang pertunjukan seni daerah.

Perbaikan pilihan kata yang tepat dari kalimat tersebut adalah ....
A. menanti diganti menunggu
kedatangan diganti kehadiran
B. gerombolan diganti kelompok
memandang diganti menyaksikan
C. gerombolan diganti rombongan
memandang diganti menyaksikan
D. menanti diganti menunggu
memandang diganti melihat
415

47. Bacalah pantun berikut!

Ke mana kancil akan dikejar


[ ... ] (1)
Kecil-kecil rajin belajar
[ ... ] (2)
Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut ....
A. ke dalam hutan cobalah cari (1)
setelah tua senanglah hati (2)
B. ke kebun mencari makan (1)
kelak jadi orang yang pintar (2)
C. ke dalam sawah mencari timun (1)
sudah tua panjang umur (2)
D. Ke ladang bertemu petani (1)
sudah tua hidup sengsara (2)

48. Bacalah kutipan puisi berikut!

Bunda kasihmu
Tiada tara padaku
Kau bimbing aku
Kau rawat diriku
Dengan penuh sabar
Bunda [ ... ]

Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Kasihmu tanpa pamrih
B. Tiada kata jenuh darimu
C. Kasihmu sepanjang jalan
D. Ku akan membalas jasamu

49. Bacalah dialog berikut!

Eka : (menghampiri Doni dengan menyandang tas sekolah di punggung) Don,


ayo berangkat! Nanti hujan turun!
Doni : (memindahkan bola dengan kedua tangannya). Saya malas, Ka. Masa, dulu
sampai sekarang les terus. Kagan saga main bola?
Eka : [ ... ]
Doni : Iya, tapi masa dari dulu hanya latihan mengerjakan soal-soal terus, bosan,
ah.
Eka : Itu semua untuk mempersiapkan kita menghadapi UAS dan UN. Kalau
sampai nggak lulus, barn tabu rasa kau, Don!

Dialog yang tepat untuk melengkapi kutipan drama tersebut adalah ...
416

A. Jangan begitu, Don! Les itu kebutuhan siapa? Kebutuhan diri sendiri iri
bukan?
B. Ya sudah, main bola saja kamu. Aku akan berangkat les ya. Selamait main
bola.
C. Kan kalau kita berangkat les, kita bisa bermain bola di lapangan itu.
D. Saya memang begun, kamu mau apa, kok les gak kamu jalani dengan
sungguh-sungguh.
50. Perhatikan kutipan naskah drama berikut!

Aline : Maaf Bu, kami terlambat! [ ... ]


Ibu Guru : Sekarang jam berapa? Mengapa kalian terlambat?
Celsi : Iya ... itu Bu tadi macet di jalan.
Malik : Iya ... Bu.
Ibu Guru : Kalian tadi. naik ape.?

Petunjuk lakuan untuk melengkapi kutipan naskah drama tersebut adalah ....
A. sambil mengusapkeringat
B. sambil mengusap tangan
C. sambil menggaruk kepala
D. sambil memegang hidung
417

PAKET 7

UJIAN NASIONAL
BAHASA INDONESIA
PETUNJUK UMUM

1. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan soal yang meliputi:
a. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
b. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
c. Kesesuaian Nama Mata Uji dan Program Studi yang tertera pada kanan atas
Naskah Soal dengan Lembar Jawaban Ujian Nasional. (LJUN).
d. LJUN yang masih menyatu dengan naskah soal
2. Laporkan kepada pengawas ruang ujian apabila terdapat lembar soal, nomor soal
yang tidak lengkap atau tidak urut, Serta LJUN yang rusak, robek atau terlipat untuk
memperoleh gantinya.
3. Tulislah Nama dan Nomor Peserta Ujian Anda pada kolom yang disediakan di
halaman pertama soal ujian.
4. Gunakan pensil 2B untuk mengisi LJUN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tuliskan Nama Anda pada kotak yang disediakan, lalu hitamkan bulatan di
bawahnya sesuai dengan huruf di atasnya.
b. Tuliskan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir pada kolom yang disediakan, lalu
hitamkan bulatan di bawahnya sesuai huruf/angka di atasnya
c. Tuliskan Nama Sekolah, Tanggal Ujian, dan bubuhkan Tanda Tangan Anda pada
kotak yang disediakan.
d. Salinlah kalimat berikut pada tempat yang disediakan dalam LJUN: "Saga
mengerjakan ujian dengan jujur"
5. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi bulatan, hapus sebersih mungkin dengan karet
penghapus kemudian hitamkan bulatan yang menurut Anda benar.
6. Pisahkan LJUN dari Naskah Soal secara hati-hati dengan cara menyobek pada tempat
yang telah ditentukan.
7. Waktu yang tersedia untuk menger akan Naskah Soal adalah 120 menit.
8. Naskah terdiri dari 50 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan
jawaban.
9. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, Label matematika atau alai bantu hitung
lainnya.
10. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang ujian.
11. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan LJUN tidak boleh dicorat-coret.

SELAMAT MENGERJAKAN
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.
418

1. Bacalah teks berikut!


Panti Asuhan Budi Asih kini makin berkembang. Hal itu karena panti asuhan ini
banyak menerima donatur dari para dermawan. Dana yang secara rutin ditransformasi
ke rekening panti itu sangat membantu keuangan panti. Bantuan dana itu digunakan
untuk mencukupi kegiatan panti setiap bulan.
Pengganti istilah donatur dan ditransformasi pada teks tersebut adalah ....
A. dana, ditransfer
B. donasi, ditransfer
C. donor, ditransferisasi
D. donasi, ditransfusi

2. Bacalah kalimat berikut!


Irma mengikutikegiatan pertukaran pelajar antar negara di luar negara.
Perbaikan penulisan gabungan kata pada kalimat tersebut adalah ....
A. pertukaran seharusnya per-tukaran
B. pertukaran pelajar seharusnya pertukaran-pelajar
C. antar negara seharusnya antarnegara
D. luar negeri seharusnya luarnegeri

3. Bacalah teks berikut!


1) Sejumlah kendaraan pun mogok di Kota Padang, baik mobil, angkutan kota,
maupun sepeda motor. (2) Beberapa lokasi tepian jalan menjadi lokasi mirip bengkel
dadakan untuk upaya menghidupkan kembali kendaraan yang mati terkena rembesan
air genangan banjir itu. (3) Mereka seperti tak peduli lagi dengan harga bensin yang
juga tidak turun. (4) Siapakah yang mesti disalahkan atas banjir ini?
Perbaikan teks tersebut agar menjadi padu adalah cara menghilangkan kalimat
nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
4. Bacalah kalimat berikut!
Pada era zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.
Penggunaan kata era pada kalimat tersebut salah karena ....
A. mempunyai makna bertentangan dengan zaman
B. seharusnya terletak setelah zaman
C. tidak sesuai konteks kalimat
D. mempunyai makna sama dengan zaman
419

5. Bacalah paragraf berikut!


Sering terjadi pembakaran hutan pada lahan perkebunan memberikan dampak buruk.
Dampak buruk tersebut bisa berupa tanah longsor. Bila dibiarkan dalam waktu lama,
bisa terjadi banjir. Hal lain yang bisa terjadiadalah kurangnya cadangan air tanah.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ....
A. pernbakaran hutan pada lahan perkebunan
B. dampak buruk pembakaran hutan
C. banjir dan tanah longsor
D. kurangnya cadangan air

6. Bacalah kalimat berikut!


Ombak yang tenang di pantai ini membuat rasa tenteram semakin lengkap sekali.
Kalimat tersebut tidak efektif karena....
A. konjungsi tidak tepat
B. tidak mempunyai subjek
C. kalimat tidak logis
D. terdapat pemborosan kata

7. Bacalah teks berikut!


Berdasarkan hasil survei yang dilakukan UNESCO, tingkat membaca masyarakat
Indonesia rendah. Namun demikian, pemerintah tidak henti-hentinya melakukan upaya
untuk meningkatkan budaya membaca. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menginstruksikan kepada setiap sekolah untuk mencanangkan gerakan 15 menit
membaca sebelum pelajaran. Selain itu, dilakukan gerakan kampanye suka membaca
kepada anak usia dini.
Simpulan isi teks tersebut adalah ...
A. Minat membaca akan tumbuh dengan sendirinya sejak usia dini.
B. Kondisi rendahnya minat baca adalah kenyataan yang harus diterima.
C. Pemerintah optimis bahwa minat baca masyarakat dapat ditingkatkan.
D. Dengan15 menit membaca setiap hari, minat baca dapat meningkat.

8. Bacalah kalimat berikut!


Sudah dua Minggu, Erica mengamati kehidupan lutung jawa di hutan yang dilindungi
itu.

Perbaikan penulisan ejakan yang salah pada kalimat tersebut adalah ....
Tertulis Perbaikan
A. Minggu minggu
B. lutung Lutung
C. jawa Jawa
D. hutan hutan
420

9. Bacalah kalimat berikut!


Hari Selasa dilaksanakan pertemuan Presiden dengan para gubernur di Istana Bogor.
Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat tersebut adalah ....
A. Selasa
B. Presiden
C. Istana
D. Gubernur

10. Bacalah teks berikut!


(1) Pada awal tahun pelajaran, orang tua siswa disibukkan dengan pemenuhan
kebutuhan alat sekolah. (2) Hampir semua siswa dibelikan tas, sepatu, alat tulis, dan
seragam baru. (3) Banyak peralatan sekolah yang masih layak pakai, tetapi mereka
tetap minta dibelikanalat yang baru. (4) Alasannya adalah mereka malu jika, masih
menggunakan peralatansekolah yang lama.
Kesalahan penggunaan tanda baca pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

11. Bacalah teks berikut!


Jika berkunjung ke Bali, mampirlah ke museum bali. Museum ini berada di kawasan
Ibu Kota Denpasar. Gedungnya tepat di sebelah Timur lapangan puputan
badung.Bentuk bangunannya memanjang dari utara ke selatan.
Perbaikan kesalahan penulisan huruf kapital pada teks tersebut adalah ....
A. museum Bali, timur lapangan Puputan Badung
B. museum Bali, timur Lapangan Puputan Badung
C. Museum Bali, timur Lapangan Puputan Badung
D. Museum Bali, Timur Lapangan Puputan Badung

12. Perhatikan kalimat berikut!


Kami membutuhkan, peralatan berkemah; tenda, pasak, tongkat, dan tali.
Perbaikan pemakaian tanda baca dalam kalimat tersebut yang tepat adalah ...
A. Kami membutuhkan: peralatan berkemah; tenda, pasak, tongkat, dan tali.
B. Kami membutuhkan, peralatan berkemah tenda, pasak, tongkat, dan tali.
C. Kami membutuhkan peralatan berkemah: tenda, pasak, tongkat, dan tali.
D. Kami membutuhkan peralatan berkemah: tenda, pasak, tongkat dan tali.
421

13. Bacalah teks berikut!


Pengguna narkoba di Indonesia terus mengalami peningkatan. Indonesia merupakan
salah satu negara tujuan para pengedar narkoba. Membangun kesadaran masyarakat
terhadap bahaya narkoba harus dilakukan agar jumlah pengguna narkoba tidak terus
meningkat. Sekarang ini hanya ada dua pilihan bagi pengguna narkorba; berhenti atau
mati.
Penggunaan tanda baca pada pada teks tersebut tidak tepat karena ....
A. tanda titik titik (.) tidak diperlukan pada kalimat kedua
B. tanda baca koma (,) ditambahkan setelah kata Indonesia
C. tanda baca titik koma (,) pada kalimat terakhir seharusnya koma (,)
D. tanda titik koma (;) pada kalimat terakhir seharusnya titik dua (:)

14. Perhatikan kalimat berikut!


Tidak heran bilaia selalu menduduki peringkat pertama di kelasnya [...]empatpuluh
orang siswa di kelasnya.
Kata depan yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. ke
B. di
C. pada
D. dari

15. Perhatikan kalimat berikut!


“[...], ambillah pemberianku ini!” kata Anita sambil menyodorkan bingkisan.
Kata seru yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. Amboi
B. Hore
C. Nah
D. Wah

16. Bacalah petunjuk berikut!


Cara Membuat Ikat Rambut
(1) Tali kur dipotong menjadi dua bagian. Tiap bagian dilipat dua sehingga semuanya
ada empat utas tali.
(2) Buatlah simpul datar.
(3) Siapkan pensil yang cukup panjang. Buatkan simpul kepala dengan bantuan pensil
tersebut.
(4) Lakukan sampai seluruh tali menjadi jalinan simpul. Buatlah variasi agar simpul
tidak monoton. Jika perlu, gunakan tambahan aksesori lain
(5) Ikat rambut siap digunakan.
Urutan petunjuk tersebut yang tepat ....
A. (1), (2), (3), (4), (5)
B. (1), (3), (2), (4), (5)
C. (3), (4), (2), (1), (5)
D. (3), (1), (2), (4), (5)
17. Perhatikan teks berikut!
422

Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan


pengabdian pada kepentingan bangsa dan negara. Ki Hajar Dewantara menamatkan
Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya
ke STOMA (Sekolah Dokter Bumiputera). [ ... ] Akhirnya, ia bekerja sebagai
wartawan di beberapa Surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express,
Oetoesan Hindia, Kaoem Ikeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah ...
A. Ia memilih menjadi wartawan daripada menjadi dokter.
B. Ia tidak dapat menamatkan pendidikan di sekolah tersebut.
C. Ia akhimya menjadi seorang dokter dan bekerja di rumah sakit.
D. Ia berhasil meraih gelar dokter pada sekolah Dokter Bumiputera.

18. Bacalah kutipan cerita berikut!


Bagi Dasuki, menjadi penjual kue apem dengan penghasilan 40 ribu sehari sudah
dirasakan lebih dari cukup. Dengan penghasilan itu, dia bisa makan dan menabung
buat biaya sekolah Putri, anak semata wayangnya. Dulu, ketika Dasuki menjadi
penarik becak, untuk mengumpulkan 30 ribu sehari saja sangat sulit karena sekarang
banyak ojek online di kota ini. Sekarang dia sangat bersyukur dengan penghasilannya.

Pengubahan kutipan cerita tersebut menjadi sudut pandang orang pertama yang tepat
adalah ...
A. Bagi kami, menjadi penjual kue apem dengan penghasilan 40 ribu sehari sudah
kami rasakan lebih dari cukup. Dengan penghasilan itu, kami bisa makan dan
menabung buat biaya sekolah Putri, anak semata wayangnya. Dulu, ketika kami
menjadi penarik becak, untuk mengumpulkan 30 ribu sehari saja sangat sulit karena
sekarang banyak ojek online di kota ini, Sekarang kami sangat bersyukur dengan
penghasilannya.
B. Bagi dia, menjadi penjual kue apem dengan penghasilan 40 ribu sehari sudah dia
rasakan lebih dari cukup. Dengan penghasilan itu, dia bisa makan dan menabung
buat biaya sekolah Putri, anak semata wayangnya. Dulu, ketika dia menjadi penarik
becak, untuk mengumpulkan 30 ribu sehari saja sangat sulit karena sekarang banyak
ojek online di kota ini. Sekarang dia sangat bersyukur dengan penghasilannya.
C. Bagiku, menjadi penjual kue apem dengan penghasilan 40 ribu sehari sudah
kurasakan lebih dari cukup. Dengan penghasilan itu, aku bisa makan dan menabung
buat biaya sekolah Putri, anakku semata wayang. Dulu, ketika aku menjadi penarik
becak, untuk mengumpulkan 30 ribu sehari saja sangat sulit karena sekarang banyak
ojek online di kota ini. Sekarang aku sangat bersyukur dengan penghasilanku.
D. Bagiku, menjadi penjual kue apem dengan penghasilan 40 ribu sehari sudah kami
rasakan lebih dari cukup. Dengan penghasilan itu, kami bisa makan dan menabung
buat biaya sekolah Putri, anak semata wayangku. Dulu, ketika kami menjadi penarik
becak, untuk mengumpulkan 30 ribu sehari saja sangat sulit karena sekarang banyak
ojek online di kota ini. Sekarang kami sangat bersyukur dengan penghasilan kami.
19. Bacalah kutipan cerita berikut!
423

Mestinya aku hiraukan panggilan orang tadi. Ya, aku kan tidak mengenalnya meskipun
ia menawarkan pemberian sesuatu padaku. Ibarat nasi yang telah menjadi bubur,
kejadian buruk itu telanjur menimpaku.Bukannya sesuatu yang kuterima, ponselku pun
telah berpindah tangan. Lenyap bersama bayangan orang yang telah menipuku.
Amanat pada kutipan cerita tersebutadalah ...
A. Bersikap ramah ketika berbicara dengan orang yang tak dikenal.
B. Hati-hati bila ada tawaran dari orang tak dikenal.
C. Hati-hati jika ada orang menelepon dan menawarkan hadiah.
D. Setiap penawaran dari orang lain harus ditolak dengan halus.

20. Bacalah teks drama berikut!


Mata pelajaran yang sedang diujikan adalah matematika.Semua murid terlihat
kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Terjadilah percakapan antara lima
sekawan, Adi. Budi. Banu, Sita, dan Dini.
Banu : Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!
Dini : A dan C.
Sita : Kalau soal nomor 10,11 dan15 jawabannya apa Ban?
Banu : 10 A, 11 D, nomor 15 aku belum.
Adi : Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar!
Sita : Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan.
Mereka berempat saling mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia
terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Cerpen yang sesuai dengan teks drama tersebut adalah ...
A. Kelasku sedang menghadapi ujian Matematika. Aku, Banu, Siti, Dina, dan Adi
sangat kewalahan menjawab soal-soal tersebut. Kudengar panggilan Banu kepada.
Dina, “Din... soal nomor 5 dan 6 jawabnya apa?”“Ngga tau” jawab Dina,” tanya
Dini sana!”
B. Ketika ujian Matematika berlangsung, Banu kelihatan gelisah. Matanya liar, lirik
sana, lirik sini. “Din... soal. nomor 5 dan 6 apa jawabnya?” ujar Banu penuh harap.
“A dan C”, jawab Dini sedikit keras. “Ssst... jangan keras-keras dong, ntar Bu Guru
dengar. Mereka asyik contek-contekan, sementara Budi serius dengan pekerjaanya
sendiri.
C. Ujian Matematika sedang berlangsung. Siswa kebingungan melihat soalnya. Lima
sekawan, Budi, Banu, Dini, Siti, dan Adi pun merasa kewalahan juga. “ Din,
jawaban soal nomor 5 dan 6 apa?” tanya Banu memecah keheningan ruang ujian.
“A dan C”, jawab Dini. “Trus soal nomor 10, 11, 15, jawabnya apa, Ban?”tanya Sita
“Nomor 10 A, 11 D, dan nomor 15 aku belum selesai”, jawab Banu. Walaupun
keempat temannya saling contek, Budi terlihat rileks dan mengerjakan sendiri
soalnya tanpa mencontek.
D. Bu Guru mengadakan ulangan harian. Semua siswa kewalahan melihat soalnya.
Begitu juga dengan Banu, Dini, Siti, Budi, dan Adi. Mereka saling contek, termasuk
juga Budi. “Soal nomor 5 dan 6 apa jawabnya Din,”tanya Budi. “ A dan C, jawab
Dini. “Terus soal nomor 10, 11, dan 15 apa jawabnya Sit?”tanya Adi. “Ssssst....
jangan keras-keras!” kata Dini,” ntar Bu Guru dengar.”
21. Bacalah data berikut!
424

Objek pengamatan : pencemaran air sungai


Waktu : Minggu, 7 Agustus 2016
Tempat : Sungai Candi
Tujuan : mengetahui pencemaran air Sungai Candi
Hasil : - sungai sudah tercemar
- sampah menumpuk
- air kehitaman
- penuh eceng gondok
Teks laporan yang tepat berdasarkan data hasil pengamatan tersebut adalah ....
A. Pada hari Minggu, 7 Agustus 2016, kami melaksanakan pengamatan di Sungai
Candi. Tujuan pengamatan kami adalah mengetahui pencemaran air Sungai Candi.
Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata air sungai sudah tercemar, dan sampah di
Sungai Candi sudah mengakibatkan aliran air tidak lancar. Air yang kehitaman
menyebabkan kehidupan ekosistem ikan menjadi terganggu.
B. Pada hari Minggu, 7 Agustus 2016, kami melaksanakan pengamatan di Sungai
Candi. Tujuan pengamatan adalah mengetahui pencemaran air di sungai ini. Kondisi
sungai sudah tercemar. Sepanjang sungai sampah menumpuk. Warna air sudah
kehitam-hitaman. Tanaman eceng gondok sudah menutup permukaan air sungai.
C. Minggu, 7 Agustus 2016, kelompok Dahlia melakukan pengamatan polusi air di
Sungai Candi. Pengamatan mereka lakukan untuk mengetahui pencemaran air di
Sungai Candi. Mereka sungguh tercengang, ternyata Sungai Candi mengalami
pencemaran air. Banyak ikan yang mati. Airnya menyengat baunya.
D. Minggu, 7 Agustus 2016, kelompok Dahlia melakukan pengamatan polusi air di
Sungai Candi. Pengamatan mereka lakukan untuk mengetahui pencemaran air di
Sungai Candi. Mereka sungguh tercengang, ternyata Sungai Candi mengalami
pencemaran air. Sampah plastik tidak ada tetapi warna air kehitam-hitaman.
Sampah mengakibatkan aliran air tidak lancar, dan kehidupan ekosistem ikan di
dalamnya menjadi terganggu.

22. Bacalah kalimat berikut!


Pada Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, nomor ganda putri cabang perlombaan bulu
tangkis diikuti 16 pasang atlet dan dirinci ke dalam empat grup.
Pilihan kata yang salah pada kalimat tersebut adalah ....
A. perlombaan
B. putri
C. atlet
D. dirinci
23. Bacalah teks berikut!
425

(1) Bupati Bantul dalam sambutannya, selain mengucapkan terima kasih kepada
GNOTA Pusat, juga mengharapkan para siswa-siswi tetap semangat. (2) Beliau
mengimbau para guru tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar. (3) Menurutnya,
bencana gempa harus dijadikan cambuk penyemangat hidup warga. (4) Warga harus
bangkit dari keterpurukan.
Kalimat tidak efektif pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

24. Perhatikan kalimat berikut!


Sang semut kuat [...] beban yang lebih besar dari tubuhnya.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. menggotong
B. menjinjing
C. memanggul
D. mengangkat

25. Perhatikan kalimat berikut!


Biasanya pelaku penjambretan membuntuti [...] korban kemudian beraksi ketika
suasana jalan sepi.
Kata sandang yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. dang
B. sang
C. yang
D. hang

26. Perhatikan kalimat berikut!


Mikroskop merupakan, alas yang digunakan untuk mengamati objek berukuran sangat
kecil [...](1) mikroskopis. Pengamatan tersebut sering dilakukan dalam rangka
penelitian. Mikroskop tidak hanya digunakan oleh para peneliti, [ ... ](2) juga siswa di
sekolah.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah....
A. (1)adalah, (2)dan
B. (1)dan, (2)tetapi
C. (1)atau, (2)tetapi
D. (1)adalah, (2)dan
27. Bacalah teks berikut!
426

Kesehatan masyarakat selalu menjadi prioritas pembangunan. Pemerintah


berpandangan bahwa masyarakat yang sehat merupakan aset negara yang tak ternilai
harganya. Namun demikian, tidak berarti bahwa kesehatan masyarakat hanya
merupakan tanggung jawab pemerintah semata. Partisipasi masyarakat dalam menjaga
lingkungan yang sehat juga memiliki peran yang besar dalam mewujudkan masyarakat
yang sehat.
Makna kata prioritas pada teks tersebut adalah ....
A. program yang dilaksanakan
B. hal yang diutamakan
C. unsur yang diperhatikan
D. kegiatan yang diandalkan

28. Bacalah teks berikut!


(1) Bila hendak membeli batik, Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi
batiknya lengkap. (2) Mulai batik kain atau sudah jadi pakaian, bahan katun hingga
sutra, dan harga puluhan ribu sampai hampir sejuta tersedia di pasar ini. (3) Koleksi
batik kain dijumpai di los pasar bagian barat sebelah utara, sedangkan koleksi pakaian
batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat.
Maksud kalimat nomor (1) pada teks tersebut adalah ...
A. Produk batik berkualitas dan terlengkap dapat ditemukan di Pasar Beringharjo.
B. Hanya di Pasar Beringharjo, kita bisa menemukan produk batik.
C. Pedagang di Pasar Beringharjo hanya menjual batik yang berkualitas.
D. Banyak pembeli yang datang ke Pasar Beringharjo untuk membeli batik.

29. Bacalah teks berikut!


(1) Perjalanan wisata ke Kampung Wisata Cinangneng itu akan kamijadikan kegiatan
rutin tahunan.
(2) Kami berangkat menuju Kampung Wisata Cinangneng hari Sabtu, tanggal 8
Oktober, pukul 07.00.
(3) Sesampai di sang banyak temuan yang kami catat sebagai tambahan ilmu
pengetahuan.
(4) Objek wisata Kampung Wisata Cinangneng merupakan pilihan utama tujuan
wisata kami.
(5) Rombongan kami berjumlah 200 orang dengan 4 bus.
Sususan kalimat laporan tersebut yang tepat adalah ....
A. (5) – (2) – (1) – (3) – (4)
B. (4) – (5) – (2) – (1) – (3)
C. (5) – (3) – (2) – (4) – (1)
D. (4) – (2) – (5) – (3) – (1)
30. Bacalah teks berikut!
427

Banyak orang menganggap bahwa membaca merupakan kegiatan yang membosankan.


Mereka lebih suka memanjakan mata untuk menikmati siaran televisi. Namun,
sebagian lagi menyakatan bahwa membaca adalah “membuka jendela dunia”. Orang-
orang yang seperti ini sudah masuk kategori kecanduan membaca.
Pernyataan yang sesuai dengan isi teks tersebut adalah ...
A. Kegiatan membaca digemari oleh sebagian kecil orang daripada menonton TV.
B. Sebagian orang akan merasa ketagihan jika tidak melakukan kegiatan membaca.
C. Menonton siaran televisi merupakan kegiatan yang digemari oleh semua orang.
D. Orang bosan dengan kegiatan membaca karena mereka memiliki televisi.

31. Bacalah teks berikut!


(1) Tidak seperti tetangga sebelah yang agak keras, ayahku sangat pendiam. (2) Beliau
yang irit kata, lebih suka memberi contoh langsung kepada anaknya tanpa perlu
menggurui. (3) Bagai air yang mengalir tenang, tetapi sangat dalam. (4) Beliau adalah
teladan bagi anak-anaknya.
Kalimat yang menyatakan pertentangan pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

32. Bacalah paragraf berikut!


(1) Pembiasaan anak-anak akrab dengan buku seharusnya sudah ditanamkan semenjak
mereka duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). (2) Setiap TK sebaiknya memiliki
perpustakaan. (3) Mulai TK, siswa digiring akrab dan cinta pada buku. (4) Walaupun
anak TK masih belum bisa membaca, tetapi mereka menyukai gambar berwarna-warni.
Kalimat utama paragraf tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

33. Bacalah teks berikut!


Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal tanaman lidah buaya
beserta manfaatnya. Manfaat tumbuhan yang bernama Latin Aloe Vera ini tidak hanya
sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa
buah ini mempunyai ciri-ciri seperti : daun berbentuk panjang, tebal, dan berwarna
hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging.
Meskipun sejak dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang
428

mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan.


Komoditas yang berbahan lidah buaya, di antaranya adalah obat untuk mempercepat
proses penyembuhan penyakit. Jus lidah buaya atau gel sebagai obat pencahar yang
baik dan sangat membantu jika mengalami sembelit. Selain sebagai penyubur rambut,
lidah buaya juga digunakan sebagai minuman yang menyehatkan.
Ringkasan teks tersebut adalah ...
A. Lidah buaya bermanfaat sebagai penyubur rambut juga untuk kesehatan.
B. Lidah buaya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
C. Lidah buaya memiliki ciri-ciri tertentu dan nilai komoditas menguntungkan.
D. Lidah buaya bermanfaat dan memiliki komoditas yang menguntungkan.

34. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Teks I Teks II
Laki-laki dan perempuan tua dan muda, Kesehatan adalah kekayaan utama.
menggemari beragam aktivitas di Tanpa kesehatan, kita akan sulit
pantai favorit Bali, Pantai Legian. menikmati hidup. Kesehatan mudah
Merek sandal ternama asal Indonesia didapat apabila setiap hari kita berniat
pun ikut berkontribusi memberikan menjaganya. Lebih baik mencegah
kegembiraan dalam acara Lively daripada mengobati.
Legian Beach Festival.
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua kutipan cerita tersebut adalah ...
Teks I Teks II
A. terdapat kata depan tidak terdapat kata depan
B. banyak istilah asing tidak ada istilah
C. terdapat konjungsi penambahan terdapat konjungsi persyaratan
D. bahasa resmi bahasa sehari-hari

35. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Kutipan I Kutipan II
Sandy berjalan dengan sangat hati-hati Pergantian matahari di setiap, pagi tak
disertai rasa mencekam. Diraihnya pernah menjadi perhatian Daman.
handle pintu yang sudah tampak usang Seminggu dia menjejakkan kaki di ibu
dan penuh karat itu. “Oh, tidak kota rasanya masih seperti ketika di
terkunci,” gumam Sandy dalam hati. desa. Pada minggu kedua, Daman mulai
Berderit daun pntu tua dan kini telah merasa beda. Memasuki bulan pertama,
terbuka. Sandy memasuki ruangan barulah Daman merasa menjadi bagian
penuh debu itu dan mencoba tenang. dari Jakarta. Kini tanpa terasa sudah
Tangannya berusaha menepis sarang merupakan tahun kedua dia merantau di
laba-laba yang bergelantungan. Tidak kota metropolitan. Dia tak tahu akan
lama kemudian langkahnya terhenti di sampai hitungan tahun keberapa dia
ruang tengah rumah tua itu. sanggup menjadi kaum urban.
429

Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan cerita tersebut adalah dimulai dengan ....
Kutipan I Kutipan II
A. aksi tokoh lokasi cerita
B. garis besar cerita ketegangan
C. masalah yang harus diselesaikan garis besar cerita
D. aksi tokoh masalah yang harus diselesaikan

36. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Nasib orang tidak pernah diduga. Benar kata orang bijak, jodoh, mati, bahagia dan
celaka, itu rahasia Tuhan. Manusia hanya bisa berikhtiar, tetapi Sang Kuasa yang
menentukan. Namun, bukan berarti harus pasrah. Berusaha adalah jalan
terbaik.Bahkan, disukai Tuhan. Banyak orang yang tadinya biasa saja, tiba-tiba setelah
sekian waktu jadi orang luar biasa. Ketua RT yang tiga tahun mengabdi itu telah
menjadi orang penting di perusahaan yang sudah berdiri bertahun lamanya. la tengah
dipercaya menjadi tangan kanan pimpinan perusahaan itu.
Makna ungkapan tangan kanan pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. orang kesayangan
B. orang kepercayaan
C. orang kebanggaan
D. kekeluargaan

37. Bacalah kutipan cerita berikut!


Di sekolah mereka, murid-murid sedang heboh mengenai wangi bunga yang sangat
menyengaat saat jam istirahat.
“wangi apaan nih?”
“Ha..kok wanginya kayak melati.”
“Aku heran dari mana sih datangnya wangi melati ini.”
“Gimana kalau kita cari tau dari mana asalnya wangi melati ini. Setuju gak?”tanya
Keisha.
Mereka berencana menyusun strategi yang akan dilakukan nanti malam.
Pernyataan yang sesuai dengan isi kutipan cerita tersebut adalah ....
A. di kelas Keisha ada bunga melati
B. murid-murid menyenangi wangi bunga melati
C. murid-murid mendiskusikan cara merawat bunga melati
D. Keisha dan teman-teman ingin mencari sumber wangi di kelasnya
430

38. Bacalah teks berikut!


Nama Nh. Dini merupakan singkatan dari Nurhayati Srihardini. Nh. Dini dilahirkan
pada tanggal 29 Februari 1936 di Semarang. Ayahnya, Salyowijoyo, seorang pegawai
perusahaan kereta api. Ibunya bernama Kusaminah. Bakat menulis Dini tampak sejak
berusia sembilan tahun. Dini bercita-cita menjadi dokter hewan. Namun, ia tidak dapat
mewujudkan cita-cita itu karena orang tuanya tidak mampu membiayainya. la hanya
dapat mencapai pendidikannya sampai sekolah menengah atas jurusan sastra. Dini
menambah pengetahuan di bidang lain, yaitu menari Jawa dan memainkan gamelan.
Meskipun demikian, ia lebih berkonsentrasi pada kegiatan menulis. Hasil karyanya
yang berupa puisi dan cerpen dimuat dalam majalah Budaya dan Gadjah Mada di
Yogyakarta (1952). Pada tahun 1955, ia memenangkan sayembara penulisan naskah
sandiwara radio dalam Festival Sandiwara Radio di seluruh Jawa Tengah.
Keistimewaan tokoh pada teks tersebut adalah ...
A. Anak seorang pegawai perusahaan kereta api dan ibu rumah tangga.
B. Dini bercita-cita menjadi dokter hewan ternama sejak kecil.
C. Dini memiliki bakat menulis sejak berusia sembilan tahun.
D. Dini memenangkan sayembara penulisan naskah sandiwara radio se-Jawa Tengah.

39. Bacalah teks berikut


Adam Malik Batubara lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917.
Semenjak kecil ia gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi. Beliau pernah
menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, lalu Ketua DPR, hingga puncak
karinya sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-3. Adam Malik menempuh pendidikan
dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. la melanjutkan ke Sekolah
Agama Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian
pulang kampung dan membantu orang tua berdagang. Di sela-sela kesibukan barunya
itu, ia banyak membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan
wawasannya. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn
Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita
Antara pada tahun 1937.
Hal yang patut diteladani dari tokoh pada teks tersebut adalah ....
A. menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, dan DPR
B. banyak membaca buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya
C. pelopor berdirinya Kantor Berita Antara pada tahun 1937
D. gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi

40. Bacalah kutipan cerita berikut!


Pembuatan candi kurang satu, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti
mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso
menyelesaikannya. Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa
usahanya gagal, bukan main marahnva. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan,
tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan
tua, sedangkan Roro Jongrang sendiri dikutuk menjadi arca.
Tokoh utama kutipan cerita tersebut adalah ....
A. Roro Jongrang
B. Bandung Bondowoso
C. Para Gadis
D. Perawan Tua
431

41. Perhatikan kalimat berikut!


Pendidikan karakter amat sangat dibutuhkan sekali dalam pembentukan sikap siswa.
Perbaikan kalimat tersebut agar menjadi kalimat efektif adalah ...
A. Pendidikan karakter amat dibutuhkan sekali dalam pembentukan sikap siswa.
B. Pendidikan karakter amat sangat dibutuhkan dalam pembentukan sikap siswa.
C. Pendidikan karakter sangat dibutuhkan sekali dalam pembentukan sikap siswa.
D. Pendidikan karakter sangat dibutuhkan dalam pembentukan sikap siswa.

42. Bacalah kutipan cerita berikut!


Tanah di pekuburan umum itu masih basah ketika para pelayat sudah pulang.
Sementara aku masih duduk sambil sesekali menyeka air mata. Ibu yang selama ini
paling aku hormati dan sayangi tadi malam telah menghadap Sang Pencipta.
Latar suasana yang tergambar pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. kecewa
B. sedih
C. marah
D. khawatir

43. Bacalah kutipan cerita berikut!


“Pokoknya Ibu tidak mau mendengar keluhanmu lagi, paham?”kata Bu Indah,
“Kamu bekerja di sini bukan untuk mengeluh. Kamu saya gaji untuk memajukan
perusahaan ini.”
“Saya mengerti, Bu. Hanya saja saya belum punya laptop, Bu,” sahut Irma.
“Itu bukan urusanku!” seru Bu Indah.
Cara pengarang menggambarkan watak Bu Indah pada kutipan cerita tersebut
adalah ....
A. diceritakan langsung pengarang
B. diceritakan tokoh lain
C. dialog antartokoh
D. lingkungan sekitar tokoh

44. Bacalah kutipan cerita berikut!


Suatu hari, di dalam hutan terdapat taman Burung. Di sana; terdapat warna-warni
berbagai burung yang menghiasi taman tersebut. Suara kicauan burung tersebut
membuat suasana semakin marak. Oleh sebab itu, banyak sekali binatang yang datang
mengunjungi taman tersebut. Daya tarik salah satunya adalah Burung Merak. Setiap
berjumpa dengan penghuni hutan lainnya, ia selalu memamerkan bulu-bulunya itu.
Makna simbol kata bulu pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. kesombongan
B. kekayaan
C. keindahan
D. kebaikan
432

45. Bacalah kutipan cerita berikut!


“Pengawal, panggil anak-anak!” perintah Raja Singa. Tak lama kemudian anak-anak
Singa sudah berkumpul dihadapan Ayah mereka. “Putraku, ini Raja Cacing Kincir
Angin, ceritakanlah yang kalian alami,” terdengar suara Raja Singa bagai halilintar.
“Waktu itu, aku dan adik-adik sedang bermain di bawah pohon kasturi. Ketiga adik
sedang berbaring di atas rumput, kakinya seperti dikelitik, setelah digaruk-garuk
tanahnya ternyata segerombolan cacing sedang menuju keluar permukaan tanah,” jelas
si sulung dengan raut wajah nampak jijik. Mulai kejadian itu Raja Singa mengusir
warga cacing dari Negeri Kincir Angin walaupun telah meminta maaf.
Nilai moral pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. siapa yang kuat, dialah yang berkuasa
B. kita boleh memberikan hukuman agar tidak terulang lagi
C. keputusan apapun harus diambil dengan kepala dingin
D. memutuskan sesuatu dilandasi oleh perasaan suka dan tidak suka

46. Bacalah kutipan cerita berikut!


Aku tak berani menatap wajah Bu Fina, seandainya dia tahu beban yang kupikul setiap
pagi sebelum berangkat ke sekolah. Mungkin Bu Fina tidakakan memarahi aku, namun
aku tidak berani untuk berkata sejujumya. Aku sedih dengan latar belakang
keluargaku. Kalau aku berterus terang, pasti Bu Fina akan memanggil ibuku ke
sekolah. Aku tidak mau merepotkan ibu.
Penyebab konflik pada kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Tidak berani berkata jujur tentang penyebab dia terlambat ke sekolah.
B. Dimarahi oleh Bu Fina karena dia sering terlambat masuk sekolah.
C. Takut merepotkan kalau ibunya nanti dipanggil Bu Fina ke sekolah.
D. Sedih dengan latar belakang keluarganya yang hidup kekurangan.

47. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Kutipan I Kutipan II
Seekor singa merengut dan Setelah lam terdiam, “Hmm, aku ada ide,
menderam kepada seekor “kata si kancil tiba-tiba.
nyamuk yang asyik terbang “Tapi kau harus menolongku,” lanjut si
berlegar di kepalanya ketika dia kelinci. “Begini, kau bilang pada
coba melelapkan mata. harimau kalau aku telah menghajarmu
“Pergi kamu dari sini sebelum karena telah menggangguku. Katakan
aku menginjakmu dengan juga pada si harimau bahwa aku akan
kakiku,” ngaumnya. menghajar siapa saja yang
menggangguku, termasuk harimau,
“Aku tidak takut padamu,” kata
karena aku sedang menjalankan tugas
nyamuk memperolok-
penting,” kata kancil pada kelinci.
olokannya.
Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan cerita tersebut adalah dimulai dengan ....
433

Kutipan I Kutipan II
A. aksi tokoh masalah yang harus diselesaikan
B. garis besar cerita aksi tokoh
C. masalah yang harus diselesaikan pengenalan tokoh
D. pengenalan tokoh garis besar cerita

48. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Kutipan I Kutipan II
Temanku, Laras, seorang anak yang Menjelang berangkat, Bu Siska
ceria dan humoris. Baginya, setiap mendatangi Arin. Kebetulan Bu
hari adalah menyenangkan. Nggak Siska mengajar siang. Arin melihat
heran kalau Laras disenangi teman- Bu Siska memakai sepatu yang
temannya. Dia selalu hadir mengisi bukan biasanya dipakai sehari-hari.
kekosongan hati teman-temannya. Modelnya berkesan lebih mahal
Sehari saja dia nggak masuk warnanya juga tampak lebih muda.
sekolah, kelas jadi nggak bergairah. “Sepatu baru, Bu Siska?” kata Arin.
Teman-teman sekelasnya selalu Bu Siska hanya tersenyum lalu
merindukan kehadirannya. Cerita- memandangi sepatu barunya untuk
cerita bikin temannya ketawa lebar, beberapa menit.
yang sedih dan cemberut bakalan
senyum-senyum.
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua kutipan teks cerita tersebut adalah ....
Kutipan I Kutipan II
A. Terdapat unsur bahasa daerah Terdapat unsur bahasa asing
B. Banyak menggunakan kata tidak baku Menggunakan kata baku
C. Kalimatnya berbelit-belit Kalimatnya sederhana
D. Menggunakan majas Tidak menggunakan majas

49. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang
semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya
diam saja mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan,
genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat semut
tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan
434

lumpur itu.
Kebiasaan tokoh pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. kuat mengangkat beban besar
B. merasa binatang paling hebat
C. selalu membanggakan dirinya
D. mudah tergelincir dalam lumpur

50. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Motorku melaju dengan cepat, suara ayah dan bundaku masih saja terdengar di
telingaku. Aku menambah kecepatan motorku. Aku melewati tikungan yang jalannya
licin, sehingga aku tergelincir. Motorku, masih di atas tetapi badanku jatuh ke bawah,
seperti masuk jurang. Tidak begitu dalam tetapi sulit untukku naik ke atas karena
jurangitu berbentuk sudut 90o. Aku sungguh takut, aku menangis. Di sini sangat gelap,
gelap sekali.
Keunggulan kutipan cerita tersebut adalah ....
A. akhir cerita mengejutkan sehingga memberikan kesan mendalam
B. isi ceritanya menginspirasi pembaca untuk berhati-hati
C. banyak menggunakan kiasan
D. akhir cerita mudah ditebak oleh pembaca
435

PAKET 8

UJIAN NASIONAL
BAHASA INDONESIA
PETUNJUK UMUM

1. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan soal yang meliputi:
a. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
b. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
c. Kesesuaian Nama Mata Uji dan Program Studi yang tertera pada kanan atas
Naskah Soal dengan Lembar Jawaban Ujian Nasional. (LJUN).
d. LJUN yang masih menyatu dengan naskah soal
2. Laporkan kepada pengawas ruang ujian apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang
tidak lengkap atau tidak urut, Serta LJUN yang rusak, robek atau terlipat untuk
memperoleh gantinya.
3. Tulislah Nama dan Nomor Peserta Ujian Anda pada kolom yang disediakan di
halaman pertama soal ujian.
4. Gunakan pensil 2B untuk mengisi LJUN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tuliskan Nama Anda pada kotak yang disediakan, lalu hitamkan bulatan di
bawahnya sesuai dengan huruf di atasnya.
b. Tuliskan Nomor Peserta dan Tanggal Lahir pada kolom yang disediakan, lalu
hitamkan bulatan di bawahnya sesuai huruf/angka di atasnya
c. Tuliskan Nama Sekolah, Tanggal Ujian, dan bubuhkan Tanda Tangan Anda pada
kotak yang disediakan.
d. Salinlah kalimat berikut pada tempat yang disediakan dalam LJUN: "Saga
mengerjakan ujian dengan jujur"
5. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi bulatan, hapus sebersih mungkin dengan karet
penghapus kemudian hitamkan bulatan yang menurut Anda benar.
6. Pisahkan LJUN dari Naskah Soal secara hati-hati dengan cara menyobek pada tempat
yang telah ditentukan.
7. Waktu yang tersedia untuk menger akan Naskah Soal adalah 120 menit.
8. Naskah terdiri dari 50 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
9. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, Label matematika atau alai bantu hitung
lainnya.
10. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang ujian.
11. Lembar soal boleh dicorat-coret, sedangkan LJUN tidak boleh dicorat-coret.

SELAMAT MENGERJAKAN
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.
436

1. Bacalah teks berikut!


Panti Asuhan Budi Asih kini makin berkembang. Hal itu karena panti asuhan ini
banyak menerima donatur dari para dermawan. Dana yang secara rutin ditransformasi
ke rekening panti itu sangat membantu keuangan panti. Bantuan dana itu digunakan
untuk mencukupi kegiatan panti setiap bulan.
Pengganti istilah donatur dan ditransformasi pada teks tersebut adalah ....
A. dana, ditransfer
B. donasi, ditransfer
C. donor, ditransferisasi
D. donasi, ditransfusi

2. Bacalah kalimat berikut!


Ketika Rima ingin pulang ke daerahnya dengan kereta api, seringkali ia harus
menyiapkan bekal yang berlipatganda.
Perbaikan penulisan kata gabung pada kalimat tersebut adalah ....
A. ke daerahnya seharusnya kedaerahnya
B. kereta api seharusnya keretaapi
C. seringkali seharusnya wring kali
D. berlipatganda seharusnya berlipat ganda

3. Bacalah teks berikut!


(1) Pada awalnya pengarang novel Senja di Tebing Desa mengajak pembaca untuk
berimajinasi tentang dunia magis. (2) Tokoh Kembara bergulat melawan roh yang
menguasai pamannya. (3) Adik dari ibu bisa mendengar suara aneh-aneh. (4) Pilihan
kata-kata, gaya bahasa, dan cara mendeskripsikan kejadian demi kejadian aneh dengan
sangat detail menjadi kekuatan tersendiri untuk menghipnotis pembaca. (5). Kekuatan
latar dan waktu dalam novel ini pun sangat bervariasi.
Perbaikan teks tersebut agar padu adalah dengan menghilangkan kalimat nomor ....
A. (2)
B. (3)
C. (4)
D. (5)

4. Bacalah kalimat berikut!


Pada era zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.
Penggunaan kata era pada kalimat tersebut salah karena ....
A. mempunyai makna bertentangan dengan zaman
B. seharusnya terletak setelah zaman
C. tidak sesuai konteks kalimat
D. mempunyai makna sama dengan zaman
437

5. Bacalah paragraf berikut!


Kebersihan lingkungan tidak akan sulit diterapkan apabila kita membiasakan pola
hidup bersih dan sehat. Budaya hidup bersih dan sehat akan mendatangkan banyak
manfaat bagi manusia. Kita dapat menjalankan aktivitas hidup yang sehat dan
produktif sehingga pada akhirnya menggapai kesuksesan. Penerapan pola hidup sehat
dapat dimulai dari lingkungan keluarga.
Ide pokok paragraf tersebut adalah ....
A. penerapan kebersihan lingkungan
B. manfaat budaya hidup sehat bagi manusia
C. aktivitas hidup sehat mendukung kesuksesan
D. tempat penerapan pola hidup sehat

6. Bacalah kalimat berikut!


Dalam penyelaman itu menemukan benda-benda kuno di dasar laut.
Kalimat tersebut tidak efektif karena ....
A. memiliki makna ganda
B. tidak memiliki subjek
C. predikatnya kata kerja pasif
D. tidak disertai keterangan tempat

7. Perhatikan paragraf berikut!


Manfaat hutan bagi kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung sangat
banyak dan beragam. Hutan sebagai sumber kayu dan hasil hutan lainnya yang
memberikan manfaat ekonomi. Secara tidak langsung hutan akan memberikan
pengaruh pada kehidupan di hilirnya. Selain itu, hutan juga sebagai pelindung terhadap
air. Dengan adanya air terjun struktur tanah menjadi gembur dan air hujan terserap
masuk ke dalam tanah.
Simpulan isi paragraf tersebut adalah ...
A. Manfaat hutan bagi kehidupan manusia sebagai pelindung.
B. Hutan tidak saja sebagai sumber kayu, tetapi sebagai pelindung air juga.
C. Hutan memiliki manfaat banyak bagi perekonomian dan penggembur tanah.
D. Manfaat hutan sangat banyak bagi kehidupan manusia.

8. Bacalah kalimat berikut!


Dewasa ini informasi dan hiburan berupa gambar video tidak hanya dapat dinikmati
melalui perangkat televisi analok maupun digital, tetapi juga dapat dinikmati melalui
komputer atau laptop yang terhubung dengan internet.
Perbaikan kesalahan penulisan kata pada kalimat tersebut adalah ...
Tertulis Perbaikan
A. Video Vidio
B. Digital Digital
C. Analok analog
D. Laptop leptop
438

9. Bacalah kalimat berikut!


Gelombang di daerah Pantai Kuta pulau Bali sangat tinggi.
Kesalahan penulisan huruf pada kalimat tersebut terdapat pada kata ....
A. gelombang
B. daerah
C. pantai
D. pulau

10. Bacalah teks berikut!


(1) Kegiatan literasi menjadi salah satu program sekolah. (2) Semua sekolah
diharapkan dapat melakukan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). (3) Salah satu kegiatan;
yang dilakukan untuk menunjang GLS; adalah 15 menit membaca pada awal jam
pertama. (4) Melalui kegiatan ini, semua siswa diharapkan memiliki minat baca yang
tinggi.
Kesalahan penggunaan tanda baca pada teks tersebut ditandai dengan nomor....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

11. Bacalah teks berikut!


Jika berkunjung ke Bali, mampirlah ke museum bali. Museum ini berada di kawasan
Ibu Kota Denpasar. Gedungnya tepat di sebelah Timur lapangan puputan badung.
Bentuk bangunannya memanjang dari utara ke selatan.
Perbaikan kesalahan penulisan huruf kapital pada teks tersebut adalah ....
A. museum Bali, timur lapangan Puputan Badung
B. museum Bali, timur Lapangan Puputan Badung
C. Museum Bali, timur Lapangan Puputan Badung
D. Museum Bali, Timur Lapangan Puputan Badung

12. Bacalah kalimat berikut!


Selamat, Apapun teks yang kamu susun adalah hasil karya sendiri.
Perbaikan penggunaan tanda baca pada kalimat tersebut adalah ....
A. Selamat, Apapun teks yang kamu susun adalah hasil karya sendiri!
B. Selamat! Apapun teks yang kamu susun adalah hasil karya sendiri!
C. Selamat! Apapun teks yang kamu susun adalah hasil karya sendiri.
D. Selamat: Apapun teks yang kamu susun adalah hasil karya sendiri.

13. Bacalah teks berikut!


Pengguna narkoba di Indonesia terus mengalami peningkatan. Indonesia merupakan
salah satu negara tujuan para pengedar narkoba. Membangun kesadaran masyarakat
terhadap bahaya narkoba harus dilakukan agar jumlah pengguna narkoba tidak terus
meningkat. Sekarang ini hanya ada dua pilihan bagi pengguna narkorba; berhenti atau
mati.
439

Penggunaan tanda baca pada pada teks tersebut tidak tepat karena ....
A. tanda titik titik (.) tidak diperlukan pada kalimat kedua
B. tanda baca koma (,) ditambahkan setelah kata Indonesia
C. tanda baca titik koma (,) pada kalimat terakhir seharusnya koma (,)
D. tanda titik koma (;) pada kalimat terakhir seharusnya titik dua (:)

14. Perhatikan kalimat berikut!


Tidak heran bilaia selalu menduduki peringkat pertama di kelasnya [...] empatpuluh
orang siswa di kelasnya.
Kata depan yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. ke
B. di
C. pada
D. dari

15. Perhatikan kalimat berikut


[ ... ], tidak kusangka, suaramu ternyata merdu sekali!
Kata seru yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. Amboi
B. Aduh
C. Hai
D. Cih

16. Bacalah petunjuk berikut!


Petunjuk pemakaian senter:
(1)Tutup kembali bagian yang sudah dibuka.
(2)Buka tutup bagian. belakang.
(3)Tekan tombol dengan baik.
(4)Masukkan baterai dengan kepala ke arah depan semua.
Urutan petunjuk pemakaian senter tersebut yang tepat adalah ....
A. (2) – (4) – (1) – (3)
B. (2) – (1) – (3) – (4)
C. (3) – (2) – (1) – (4)
D. (3) – (4) – (2) – (1)

17. Perhatikan teks berikut!


Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan
pengabdian pada kepentingan bangsa dan negara. Ki Hajar Dewantara menamatkan
Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya
ke STOMA (Sekolah Dokter Bumiputera). [ ... ] Akhirnya, ia bekerja sebagai
wartawan di beberapa Surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express,
Oetoesan Hindia, Kaoem Ikeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
440

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah ...


A. Ia memilih menjadi wartawan daripada menjadi dokter.
B. Ia tidak dapat menamatkan pendidikan di sekolah tersebut.
C. Ia akhimya menjadi seorang dokter dan bekerja di rumah sakit.
D. Ia berhasil meraih gelar dokter pada sekolah Dokter Bumiputera.

18. Bacalah Kutipan Cerita Berikut!


Aku rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa kecilmu yang
penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku gemas. Anggap saja
masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, aku akan
mengingatkannya kembali untukmu, Ning.
Perubahan kutipan cerita tersebut menjadi sudut pandang orang ketiga yang tepat
adalah ...
A. Dia rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa kecilmu yang
penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku gemas. Anggap
saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, aku akan
mengingatkannya kembali untukmu, Ning,
B. Mereka rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa kecilmu
yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering mernbuatku gemas.
Anggap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, aku
akan mengingatkannya kembali untukmu, Ning.
C. Kamu rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa kecilmu yang
penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku gemas. Anggap
saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, aku akan
mengingatkannya kembali untukmu, Ning.
D. Ratna rindu menceritakannya lagi pada Ning. Sembari mengenang masa kecil Ning
yang penuh cekikik geli atau rengekan manja sering membuat Ratna gemas. Anggap
saja masa kecil Ning tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, Ratna akan
mengingatkannya kembali untuk Ning.

19. Perhatikan kutipan cerita anak berikut!


Semalaman Tirta tidak bisa tidur karena memikirkan kebohongannya dengan dua
temannya yaitu Dina dan Livi. Mereka berdua selalu percaya padanya. Keesokan
harinya ia bermaksud meminta maaf kepada keduanya. “Hai Din, Liv” saga Tirta. “Hai
Tir!” Jawab mereka serempak. Hem, teman-teman aku mau minta maaf selama ini
telah membohongi kalian. Aku takut kalau aku bukan anak orang kaya seperti kalian,
kalian tidak akan mau berteman denganku. Sebenarnya ayahku hanya seorang pegawai
kantor biasa dan ibuku hanya ibu rumah tangga.
Amanat kutipan cerita tersebut adalah ....
A. Janganlah suka membeda-bedakan teman!
B. Janganlah sombong meskipun kaya!
C. Berpura-puralah menjadi anak orang kaya!
D. Sebaiknya bersikap jujur dan apa adanya!
441

20. Bacalah teks drama berikut!


Mata pelajaran yang sedang diujikan adalah matematika. Semua murid terlihat
kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Terjadilah percakapan antara lima
sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita, dan Dini.
Banu Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!
Dini A dan C.
Sita Kalau soal nomor 10,11 dan15 jawabannya apa Ban?
Banu 10 A, 11 D, nomor 15 aku belum.
Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar!
Adi
Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan.
Sita
Mereka berempat saling mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia
terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Cerpen yang sesuai dengan teks drama tersebut adalah ...
A. Kelasku sedang menghadapi ujian Matematika. Aku, Banu, Siti, Dina, dan Adi
sangat kewalahan menjawab soal-soal tersebut. Kudengar panggilan Banu kepada.
Dina, “Din... soal nomor 5 dan 6 jawabnya apa?” “Ngga tau” jawab Dina,” tanya
Dini sana!”
B. Ketika ujian Matematika berlangsung, Banu kelihatan gelisah. Matanya liar, lirik
sana, lirik sini. “Din... soal. nomor 5 dan 6 apa jawabnya?” ujar Banu penuh harap.
“A dan C”, jawab Dini sedikit keras. “Ssst... jangan keras-keras dong, ntar Bu Guru
dengar. Mereka asyik contek-contekan, sementara Budi serius dengan pekerjaanya
sendiri.
C. Ujian Matematika sedang berlangsung. Siswa kebingungan melihat soalnya. Lima
sekawan, Budi, Banu, Dini, Siti, dan Adi pun merasa kewalahan juga. “ Din,
jawaban soal nomor 5 dan 6 apa?” tanya Banu memecah keheningan ruang ujian.
“A dan C”, jawab Dini. “Trus soal nomor 10, 11, 15, jawabnya apa, Ban?” tanya
Sita “Nomor 10 A, 11 D, dan nomor 15 aku belum selesai”, jawab Banu. Walaupun
keempat temannya saling contek, Budi terlihat rileks dan mengerjakan sendiri
soalnya tanpa mencontek.
D. Bu Guru mengadakan ulangan harian. Semua siswa kewalahan melihat soalnya.
Begitu juga dengan Banu, Dini, Siti, Budi, dan Adi. Mereka saling contek, termasuk
juga Budi. “Soal nomor 5 dan 6 apa jawabnya Din,” tanya Budi. “ A dan C, jawab
Dini. “Terus soal nomor 10, 11, dan 15 apa jawabnya Sit?” tanya Adi. “Ssssst....
jangan keras-keras!” kata Dini,” ntar Bu Guru dengar.”

21. Bacalah data berikut!


Objek Museum Mpu Tantular
Jalan Raya Bunduran - Sidoarjo
Waktu Rabu, 3 Agustus 2016
Tujuan Mengenal peninggalan sejarah
Hasil Koleksi benda bersejarah seperti area menhir, patung
ganesha,fosil pithecan erectus, jenis-jenis batuan, fosil
hewan purba, dan lain-lain
442

Teks laporan yang tepat berdasarkan data hasil pengamatan tersebut adalah ...
A. Kelompok III mengunjungi obyek Wisata Museum Mpu Tantular, pada Rabu. 3
Agustus 2016, pukul 10.00 s/d 14.00 WIB. Museum Mpu Tantular berlokasi di jalan
Raya Buduran, Sidoarjo. Dengan mengamati obyek Wisata sejarah Museum Mpu
Tantular, semakin memperluas wawasan terhadap benda-benda bersejarah dan
mencintai Indonesia yang kaya akan budaya. Mengunjungi Museum Mpu Tantular
sekaligus mengenal peninggalan sejarah.
B. Pada hari Rabu, 3 Agustus 2016, kami mengunjungi Museum Mpu
Tantular.Museum Mpu “Tantular berlokasi di Jalan Raya Buduran Sidoarjo.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengenal peninggalan sejarah. Berdasarkan hasil
pengamatan, di dalam Museum Mpu Tantular terdapat koleksi benda-benda
bersejarah seperti archa menhir, patung ganesha, fosil phitecantropus erectus, jenis-
jenis batuan, fosil hewan purba, dan masih banyak lagi koleksi bersejarah lainnya.
C. Museum Mpu Tantular berlokasi di Jalan Raya Buduran Sidoarjo. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengenal penginggalan sejarah. Berdasarkan hasil pengamatan di
dalam Museum Mpu Tantular terdapat koleksi benda-benda bersejarah, seperti
archa menhir, patung ganesha, jenis-jenis batuan, fosil hewan purba dan masih
banyak lagi koleksi bersejarah lainnya.
D. Pada tanggal 3 Agustus 2016, pukul 10.00 s/d 14.00 WIB. Museum Mpu Tantular
berlokasi di Jalan Raya Buduran - Sidoarjo. Kegiatan ini dilakukan untuk mengenal
peninggalan sejarah. Berdasarkan hasil pengamatan, kegiatan ini dapat memperluas
wawasan tentang benda-benda bersejarah. Selain itu dapat meningkatkan kecintaan
kepada Indonesia.

22. Bacalah kalimat berikut!


Pada Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, nomor ganda putri cabang perlombaan bulu
tangkis diikuti 16 pasang atlet dan dirinci ke dalam empat grup.
Pilihan kata yang salah pada kalimat tersebut adalah ....
A. perlombaan
B. putri
C. atlet
D. dirinci

23. Bacalah teks berikut!


(1) Sejak pagi, pengurus OSIS sibuk menyiapkan berbagai keperluan untuk acara jalan
sehat. (2) Mereka membawa hadiah dari ruang OSIS. (3) Kupon hadiah untuk para
peserta jalan sehat telah mereka siapkan juga. (4) Tepat pukul 07.00 semua peserta
telah hadir di sekolah.
Kalimat tidak efektif pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
443

24. Perhatikan kalimat berikut!


Tersangka telah [...] pemeriksaan di hadapan penyidik selama delapan jam.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ...
A. menjalankan
B. mendapatkan
C. melakukan
D. menjalani

25. Perhatikan kalimat berikut!


“Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa [...] Pencipta membuat kita dengan keunikan yang
berbeda-beda?
Kata sandang yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....
A. sang
B. dang
C. si
D. yang

26. Perhatikan teks berikut


la menyadari bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan [...] (1) juga
bahasaIndonesia mampu sebagai penyampai informasi dari pikiran. [...],(2) kita harus
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuanyang telah mempersatukan.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah ....
A. (1) meskipun, (2) Untuk itu
B. (1) dan, (2) Oleh karena itu
C. (1) hanya, (2) Untuk itu
D. (1) oleh karena itu, (2) Melainkan

27. Bacalah teks berikut


Pada saat Dani menyeberang jalan untuk mengejar orang yang ingin membeli
korannya, tiba-tiba sebuah mobil menyenggolnya. Dia terjatuh ke pinggir jalan dan
koran dagangannya berantakan. Wanita yang mengendarai mobil itu turun, lalu
menghampiri Dani yang masih tergeletak.
Makna kata menyenggol pada teks tersebut adalah ....
A. menyentuh dengan maksud merasakan
B. menendang tanpa sengaja hingga sakit
C. menggesek dengan badan sampai luka
D. menabrak di bagian samping badan

28. Bacalah teks berikut


(1) Malam bulan purnama meriah. (2) Cahaya bulan purnama sangat terang. (3)
Keadaan malam bagaikan siang. (4) Yang terang bukan saja di tempat-tempat lapang,
bawah pepohonan pun tampak terang. (5) Anak-anak berlompatan, pijaran sorot mata
mereka tampak berbinar-binar. (6) Ada yang bermain kejar-kejaran, bermain sumput-
sumputan, dan juga ada yang bermain pencak silat.
444

Maksud kalimat nomor (5) pada teks tersebut adalah ...


A. Anak-anak menikmati permainan pada malam bulan purnama.
B. Anak-anak sedang berbahagia dan antusias untuk bermain.
C. Anak-anak melompat-lompat karena permainannya.
D. Anak-anak bermain dengan meriah pada malam bulan purnama.

29. Bacalah kalimat-kalimat berikut!


(1) Kepala Desa Sugih Waras ikut dalam kegiatan “Bersih Desa” bersama warga.
(2) Semua warga Desa Sugih Waras diminta untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut.
(3) Warga Desa Sugih Waras akan mengadakan kegiatan “Bersih Desa”.
(4) Kegiatan “Bersih Desa” diadakan dalam rangka lomba kebersihan memperingati
HUT RI.
(5) Kegiatan. Bersih Desa akan diadakan pada hari Minggu, 7 Agustus 2016, mulai
pukul 07.00.
Susunan kalimat laporan tersebut yang tepat adalah ....
A. (3) – (5) – (2) – (1) – (4)
B. (5) – (5) – (3) – (1) – (4)
C. (5) – (4) – (3) – (2) – (1)
D. (3) – (5) – (4) – (2) – (1)

30. Bacalah teks berikut!


Menurut sejarah, kentang ditanam petani Peru sejak 2000 tahun lalu. Baru ketika pada
tahun 1524, saat tentara Spanyol mendarat di sana, kentang, kacang tanah, dan merica
mulai dikenal dunia. Seorang tentara Spanyol tertarik pada kentang yang tumbuh subur
di desa Sorocota, di Pegunungan Andes, Peru. la membawanya ke Spanyol. Setelah
mendarat di Spanyol, ia menyebarkannya ke seluruh penjuru Eropa.
Pernyataan yang sesuai dengan isi teks tersebut adalah ...
A. Penyebar kentang di Eropa adalah tentara Spanyol.
B. Kentang merupakan makanan pokok tentara Spanyol.
C. Penemuan kacang tanah dan kentang dilakukan dengan sengaja.
D. Ketertarikan tentara Spanyol pada kentang karena ditanam di Peru.

31. Bacalah teks berikut!


(1) Berbagai pihak dilibatkan untuk menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
(2) Masing-masing pihak memiliki peran yang berbeda-beda. (3) Meskipun terasa berat
semua bahu-membahu demi terwujudnya warga sekolah yang literat. (4) Harus diakui
bahwa selama ini minat baca warga sekolah sangat rendah.

Kalimat yang menyatakan hubungan pertentangan pada teks tersebut ditandai dengan
nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
445

32. Bacalah paragraf berikut!


(1) Membaca dan menulis bagai dua sisi mata uang, dua-duanya berkaitan erat. (2)
Guru dapat mendeteksi siswa yang gemar membaca melalui tulisannya. (3) Siswa yang
gemar membaca akan terampil menuangkan ide secara tertulis. (4) Sebaliknya, siswa
akan mengalami kesulitan menulis jika tidak suka membaca.
Kalimat utama paragraf tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

33. Bacalah teks berikut!


Perpustakaan desa berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber
belajar masyarakat. Namun, perangkat desa harus mempunyai komitmen untuk
menyediakan layanan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mulai
anak-anak hingga orang dewasa.
Perpustakaan desa yang dapat dijadikan model salah satu Perpustakaan Desa
Widodo milik Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Perpustakaan desa terbaik tingkat nasional tahun 2016
ini memiliki layanan perpustakaan yang kreatif dan inovatif.
Ringkasan teks tersebut adalah ...
A. Perpustakaan desa berpotensi sebagai sumber belajar masyarakat dan salah satu
modelnya adalah Perpustakaan Desa Widodo.
B. Perpustakaan desa berpotensi sebagai sumber belajar masyarakat tetapi perangkat
desa harus menyediakan sesuai kebutuhan masyarakat.
C. Perpustakaan Desa Widodo dapat dijadikan model karena menjadi perpustaka desa
terbaik tingkat nasional tahun 2016.
D. Perpustakaan Desa Widodo dapat dijadikan salah satu model pengembang potensi
perpustakaan yang kreatif dan inovatif.

34. Bacalah kedua teks berikut!


Teks I Teks II
Dibanding dengan ayahnya, “Nak, sibuk benar kudengar istrimu.
kedudukan Pilot Bejo jauh lebih baik, “tanya Bunda.
meskipun Pilot Bejo tidal lain “Nina manajer pemasaran, Bun.”
hanyalah pilot sebuah maskapai “Begitu pula dengan kau, sering ke
penerbangan AA (Amburadul luar kota ataupun ke luar negeri juga.
Airlines). Selama tiga tahun AA Terpikir olehku, masih punya
berdiri, telah tiga kali pesawat jatuh, waktukan kalian buat cucu-cucuku?”
dua kali gagal landas, dan dua Aku tertawa. Namun boleh jadi
pesawat telah meledak bannya. Kalau berlebihan, karena Bunda lantas
masalah keterlambatan terbang, ya bertanya, “Mengapa kau tertawa?”
hampir setiap harinya. “Tentu punya waktu,” kataku.
“Buktinya aku kini tidak kemana-
mana, Bunda.”
446

Perbedaan penggunaan bahasa kedua teks tersebut adalah....


Teks I Teks II
A. terdapat majas terdapat ungkapan
B. terdapat kata depan tidak terdapat kata depan
C. terdapat kalimat langsung tidak terdapat kalimat langsung
D. terdapat kata baku terdapat kata tidak baku

35. Bacalah kutipan cerita berikut!


Kutipan I Kutipan II
“Cepat naik!” Sebelum jam %, Min sudah berkemas.
“Tidak biarkan aku sendiri...!” Kira-kita setengah jam kemudian dia
“Kamu jangan gila, ini tengah malam, nampakl seperti astronot siap ke
kamu mau naik apa? Apakah kamu angkasa. Jaket, helm, dan handuk
akan berjalan kaki sampai kos?” kecil menjadi kostum resminya. Jam
Aku terus berjalan. Kurasakan air setengah enam, pelanggan ojek
mataku berderai membasahi pipi. pertamanya adalah Rusmi, bakul
Hatiku sudah terlanjut sakit .... sayuran di Pasar Legi. Hampir semua
langganan ojeknya adalah pedagang
sayur. Sekitar jam 9, Min baru
nongkrong di pangkalan ojek sampai
sore.

Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan cerita tersebut adalah mulai dengan ....
Kutipan I Kutipan II
A. latar cerita aksi tokoh
B. aksi tokoh masalah yang harus diselesaikan
C. garis besar cerita aksi tokoh
D. aksi tokoh garis besar cerita

36. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Nasib orang tidak pernah diduga. Benar kata orang bijak, jodoh, mati, bahagia dan
celaka, itu rahasia Tuhan. Manusia hanya bisa berikhtiar, tetapi Sang Kuasa yang
menentukan.Namun, bukan berarti harus pasrah. Berusaha adalah jalan terbaik.
Bahkan, disukai Tuhan. Banyak orang yang tadinya biasa saja, tiba-tiba setelah sekian
waktu jadi orang luar biasa. Ketua RT yang tiga tahun mengabdi itu telah menjadi
orang penting di perusahaan yang sudah berdiri bertahun lamanya. la tengah dipercaya
menjadi tangan kanan pimpinan perusahaan itu.
Makna ungkapan tangan kanan pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. orang kesayangan
B. orang kepercayaan
C. orang kebanggaan
D. kekeluargaan
37. Bacalah kutipan cerita berikut!
447

Di sekolah mereka, murid-murid sedang heboh mengenai wangi bunga yang sangat
menyengaat saat jam istirahat.
“wangi apaan nih?”
“Ha..kok wanginya kayak melati.”
“Aku heran dari mana sih datangnya wangi melati ini.”
“Gimana kalau kita cari tau dari mana asalnya wangi melati ini. Setuju gak?” tanya
Keisha.
Mereka berencana menyusun strategi yang akan dilakukan nanti malam.
Pernyataan yang sesuai dengan isi kutipan cerita tersebut adalah ....
A. di kelas Keisha ada bunga melati
B. murid-murid menyenangi wangi bunga melati
C. murid-murid mendiskusikan cara merawat bunga melati
D. Keisha dan teman-teman ingin mencari sumber wangi di kelasnya

38. Bacalah teks berikut!


Habiburrahman El Shirazy merupakan sosok fenomenal dalam dunia sastra
negeri ini. Beberapa karyanya, antara lain Ayat-ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih,
berhasil mendapat sambutan luar biasa dari pembaca novel tanah air. Bahkan, karya-
karyanya telah dibuat dalam bentuk film dan sinetron.
Menurut Kang Abik, demikian panggilan akrab para penggemar kepadanya, ia
dapat membuat beberapa novel dalam satu waktu. “Ibarat makan” katanya, “bosan jika
harus makan satu menu terus dalam beberapa hari.” Strategi selang-seling dalam
menulis novel islaminya ia jalani untuk menghindari kejenuhan.
Pria yang lahir di Semarang, 30 September 1976 ini, mengaku tidak kesulitan
membuat novel dalam waktu bersamaan karena ia menulis sesuatu yang diketahui dan
dekat dengan kehidupan.
Keistimewaan tokoh pada teks tersebut adalah ....
A. mendapat sambutan gembira dari pembaca novel
B. gemar membaca dan menulis sejak muda
C. dapat menulis beberapa novel dalam satu waktu
D. dapat menerjernahkan buku dari bahasa Arab

39. Bacalah teks berikut


Adam Malik Batubara lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917.
Semenjak kecil ia gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi. Beliau pernah
menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, lalu Ketua DPR, hingga puncak
karinya sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-3. Adam Malik menempuh pendidikan
dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. la melanjutkan ke Sekolah
Agama Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian
pulang kampung dan membantu orang tua berdagang. Di sela-sela kesibukan barunya
itu, ia banyak membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan
wawasannya. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn
Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita
Antara pada tahun 1937.
Hal yang patut diteladani dari tokoh pada teks tersebut adalah ....
448

A. menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, dan DPR


B. banyak membaca buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya
C. pelopor berdirinya Kantor Berita Antara pada tahun 1937
D. gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi

40. Bacalah teks berikut!


Rinata menceritakan semua kisah hidupku di depan ayah dan ibunya. Setelah
mendengar cerita itu, kedua orang tua Rinata ingin mengantarku.pulang. Aku menolak
tawaran itu.Rumahku sangat jelek, aku malu. Namun, mereka bersikeras. Sesampai di
rumahku, Ibuku baru pulang dari kebun sayur kami. Ibuku pun mempersilakan Rinata
dan kedua orang tuanya memasuki rumah kami yang reyot.
Tokoh utama pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. Aku
B. Rinata
C. Ibu
D. Ayah

41. Perhatikan kalimat berikut!


Pendidikan karakter amat sangat dibutuhkan sekali dalam pembentukan sikap siswa.
Perbaikan kalimat tersebut agar menjadi kalimat efektif adalah ...
A. Pendidikan karakter amat dibutuhkan sekali dalam pembentukan sikap siswa.
B. Pendidikan karakter amat sangat dibutuhkan dalam pembentukan sikap siswa.
C. Pendidikan karakter sangat dibutuhkan sekali dalam pembentukan sikap siswa.
D. Pendidikan karakter sangat dibutuhkan dalam pembentukan sikap siswa.

42. Bacalah kutipan cerita berikut!


Sejak kepergiaan Rudi, ibu sangat berubah. Pandangan matanya terlihat kosong. Ibu
jadi pendiam dan amat perasa. Ibu pun bisa tidak tidur semalaman, jika siangnya tidak
ada yang bersedia mengantarnya ke kuburan Rudi di bulan pertama kepergiaanya. Di
bulan pertama itu, jika hari tidak hujan, acara ziarah ke kubur itu menjadi wajib bagi
ibu. Kami secara bergantian mangantar ibu.
Latar suasana yang tergambar pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. panik
B. cemas
C. sedih
D. haru

43. Bacalah kutipan cerita berikut!


lbarat kata, air mata yang mengalir di pipi Mak Sumi belumlah kering. Kini Mak Sumi
harus terdera hembusan berita tak sedap perihal kematian suaminya. Tak ada keluh
kesah dan kutukan terdengar dari bibirnya. Bagi Mak Sumi, kematian adalah suratan
Tuhan. la tak perlu menanggapi kasak-kusuk orang-orang yang berspekulasi dalam
memahami takdir. Mak Sumi menjadikan diam sebagai teman terbaiknya saat ini.
Cara pengarang menggambarkan watak tokoh Mak Sumi pada kutipan cerita tersebut
449

adalah ....
A. diceritakan langsung oleh pengarang
B. penggambaran lingkungan tokoh
C. diceritakan oleh tokoh lain
D. tingkah laku tokoh

44. Bacalah kutipan cerita berikut!


“Tentu saja aku pernah muda seperti kamu. Aku juga berani, tetapi tidak kurang ajar.
Aku pisahkan urusan keluarga dengan kepentingan pribadi. Aku tidak mau jadi malin
kundang. Walau orang tuaku hanya seorang pegawai rendahan, aku tetap
menghormatinya,” kata Amin
Hasan yang berada di depannya hanya menunduk.
Makna simbol kata malin kundang pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. orang yang sukses
B. anak yang durhaka kepada orang tua
C. seorang anak yang berbakti kepada orang tua
D. pengusaha yang sukses sejak masih muda

45. Bacalah kutipan cerita berikut!


“Kau adalah burung sempurna ketika kau bernyanyi dengan indah dan aku akan
memujimu selayaknya sang ratu burung yang indah.” Mendengar rayuan sang Anjing
membuat senang sang Burung Bangau, menjadikannya lupa akan rasa curiga dan ikan
besar yang dipegang oleh mulutnya.
Sang Burung Bangau ingin sekali disebut-sebut sebagai sang ratu burung dan
kini dia membuka mulutnya dan mengeluarkan suaranya yang cukup keras. Tidak
sadar sang Bangau telah menjatuhkan ikan besar ke dekat sang Anjing.
Nilai moral pada kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Berbahagialah menerima pujian karena pujian membuat semangat.
B. Hati-hati menerima pujian karena pujian dapat membuat lupa diri.
C. Hati-hati menerima pujian justru pujian dapat membuat sedih.
D. Bersedihlah menerima pujian karena pujian justru membuat sombong.

46. Bacalah kutipan cerita berikut!


Hai Gemblong!” saga teman-teman Daryati dengan nada penuh candaan. Memang, ia
sering mendapatkan sapaan seperti itu di kelasnya, bahkan juga dari teman kelas lain.
Tubuh Daryati tidak gemuk.Sapaan itu diberikan karena ibunya memang seorang bakul
gemblong, makanan dari ketela pohon yang dikukus lalu ditumbuk halus.Namun
untaian candaan itu tak pernah dipedulikannya meski secara jujur Daryati merasa tak
nyaman. la merasa mendapat tempat untuk berlatih sabar.
Penyebab konflik yang dialami tokoh pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. sering dipanggil dengan nada ejekan
B. tubuh Daryati gemuk alias gendut
C. ibunya seorang bakul gemblong
D. ia harus bersabar setiap hari
47. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!
450

Kutipan I Kutipan II
Kupu-kupu tersadar dari Tersebutlah di padang rumput
pingsannya. Namun ia terkejut saat ia yang indah nan damai, hiduplah seekor
tahu bahwa ia sedari tadi pingsan. kelinci yang sangat nakal. Setiap hari
Tiba-tiba Lalat datang membawa oba- kerjaannya hanya mengusili penghuni
obatan. “Syukurlah kau sudah pulih,” padang rumput. Pada suatu hari, si
ujarnya senang. Kupu-kupu terkejut Kelinci bertemu dengan Pak Kijang.
karena yang menolongnya adalah Dalam hati, Kelinci berpikir saya
hewan yang tadi pagi ia hina. Dia kerjain saja Pak Kijang, tapi bagaimana
merasa berhutang budi padanya. ya? Si Kelinci berpikir sangat keras dan
“Mm.. Terima kasih ya kau mau tiba-tiba ada ide nakal sampai di
menolongku, padahal aku telah kepalanya. Saya akan pura-pura saja
menghinamu...,” ujarnya malu- lari ke arah Pak Kijang sambil berteriak
malu.”Tidak apa kok, sudahlah kau Pak Singa ngamuk... Pak Singa
tiduran saja. Biar aku dapat mengobati ngamuk... Hehehe....
sayapmu yang patah.” Kupu-kupu Maka sambil larilah, si Kelinci
menurut, lalu ia diobati oleh Lalat. berteriak, “Pak Singa ngamuk... Pak
Singa ngamuk...” Akhirnya, Pak Kijang
sekeluarga lari tak beraturan tanpa
arah, sampai anaknya Pak Kijang jatuh
ke jurang dan tewas seketika.
Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan cerita tersebut adalah dimulai dengan ....
Kutipan I Kutipan II
A. garis besar cerita masalah yang harus diselesaikan
B. lokasi cerita garis besar cerita
C. lokasi cerita aksi tokoh
D. masalah yang harus diselesaikan garis besar cerita

48. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!


Kutipan I Kutipan II
“Bagaimana?” ia penasaran. Suatu pagi terdengar ribut-ribut
“Soal pemilihan ketua PKK?” di luar kamar. Rupanya para penghuni
diterkanya apa yang bergerak di balik rumah kos dikejutkan berita sakitnya
jidatku. Bu Marta.
“Bukan,” aku menidakkan. Walau terkadang sikap dan
Ketua Pkk terpilih, Ibu Sasongko, kelakuan Bu Marta yang suka buat
kelihatannya tak percaya dengan kesal dan marah penghuni kos lainnya,
perkataanku. Wajahnya merah padam tetapi penghuni kos tdak menaruh
seperti manahan amarah. dendam padanya.
“Lantas, apa yang kamu tahu?” “Siangnya para penghuni kos
tanyanya sedikit sinis. berbondong-bondong menjenguk Bu
“Maaf, aku nggak tahu apa- Martha, ternyata penghuni kos sangat
apa,” balasnya. peduli dengan dirinya.”
Perbedaan penggunaan bahasa pada keduakutipan cerita tersebut adalah ....
Kutipan I Kutipan II
451

A. menggunakan kalimat langsung menggunakan kalimat tidak langsung


B. banyak menggunakan majas tidak banyak menggunakan majas
C. menggunakan ungkapan tidak menggunakan ungkapan
D. menggunakan bahasa daerah tidak menggunakan bahasa daerah

49. Bacalah kutipan cerita berikut!


Hampir setiap malam mereka berkumpul bersama, berpesta, menari, dan bergembira.
Mereka saling berbagi makanan kecuali seekor belalang yang selalu hidup menyendiri.
Ia hanya memandang keramaian dari depan rumahnya. Tingkah belalang itu sangat
aneh, ia malu karena telah kehilangan sebuah kakinya.
Kebiasaan tokoh belalang yang tergambar pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. setiap malam berpesta
B. membagi makanan
C. hidup menyendiri
D. aneh dan pemalu

50. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Dari pohon yang jadi tapal batas kampung ini dengan kampung seberang, kusaksikan
pagi menggeliat lagi dengan ufuk timur perlahan benderang. Aku teringat selembar
kartu pos bergambar sunrise yang mengintip di balik punggung gedung-gedung
pencakar langit. Seorang teman mengirimnya dari negeri yang jauh. Konon, dia
sekarang jadi kelasi kapal pesiar.
Keunggulan kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. menggunakan majas personifikasi secara tepat
B. isinya menginspirasi pembaca untuk merenung
C. menggunakan sudut pandang orang ketiga
D. banyak menggunakan bahasa daerah
452

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I : METODE PENULISAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK
DAN BENAR SESUAI PERMENDIKBUD NOMOR 50 TAHUN 2015 1
BAB II : BERITA DAN EDITORIAL ................................................................. 45
BAB III : TABEL DAN GRAFIK ......................................................................... 50
BAB IV : DISKUSI DAN SEMINAR ................................................................... 53
BAB V : WAWANCARA .................................................................................... 58
BAB VI : PIDATO ................................................................................................ 68
BAB VII : SURAT .................................................................................................. 74
BAB VIII : RANGKUMAN .................................................................................... 86
BAB VIII : RESENSI ............................................................................................... 90
BAB IX : PROPOSAL KEGIATAN ...................................................................... 102
BAB X : LAPORAN DAN NOTULA RAPAT ................................................... 106
BAB XI : KARYA ILMIAH ................................................................................. 108
BAB XII : ARTIKEL, KRITIK DAN ESAI ........................................................... 125
BAB XIII : PUISI ..................................................................................................... 135
BAB XIV : CERITA RAKYAT DAN SASTRA MELAYU KLASIK ................... 139
BAB XV : NOVEL DAN CERPEN ....................................................................... 145
BAB XVI : DRAMA ................................................................................................ 148
BAB XVII: JENIS-JENIS KATA ............................................................................. 152
BAB XVIII: PEMBENTUKAN KATA ..................................................................... 169
BAB XIX : MAKNA KATA .................................................................................... 182
BAB XX : UNGKAPAN, PRIBAHASA DAN GAYA BAHASA (MAJAS) ....... 185
BAB XXI : PARAGRAF .......................................................................................... 211
BAB XXIII: KALIMAT ............................................................................................ 220
BAB XXIV: KALIMAT EFEKTIF ............................................................................ 248
BAB XXV : BAHASA INDONESIA BAKU ........................................................... 254
BAB XXVI: KEDUDUKAN, FUNGSI DAN PERAN BAHASA INDONESIA ...... 290
BAB XXVII: KETERAMPILAN BERBAHASA ........................................................ 300
BAB XXVIII: ENAM SIKAP DAN PERILAKU NEGATIF BERBAHASA............... 307
PELATIHAN UNAS I.................................................................................................... 314
PELATIHAN UNAS II................................................................................................... 329
PELATIHAN UNAS III................................................................................................. 345
PELATIHAN UNAS IV................................................................................................. 363
PELATIHAN UNAS V.................................................................................................. 380
PELATIHAN UNAS VI................................................................................................. 397
PELATIHAN UNAS VII................................................................................................ 416
PELATIHAN UNAS VIII.............................................................................................. 434
453

MATERI PELENGKAP

Oleh :

AGUS HARYANTO, S.Pd., MM.

DIGUNAKAN UNTUK KALANGAN SENDIRI


SMP NEGERI 6 NGANJUK
2020
454

Anda mungkin juga menyukai